cover
Contact Name
Akhmad Mustofa
Contact Email
garadaiva@gmail.com
Phone
+6287712362590
Journal Mail Official
jitipari@unisri.ac.id
Editorial Address
Jl. Sumpah Pemuda No. 18 Joglo Surakarta 57136
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan UNISRI)
ISSN : 25029347     EISSN : 25794523     DOI : 10.33061/jitipari
JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan UNISRI) is a scientific periodical publication issued by the Faculty of Technology and Food Industry, Slamet Riyadi University, Surakarta. This journal holds the results of food research and also reviews of journals / articles in the food and industry sector. This journal is used to publish research results at the level of students, lecturers, and observers in the food sector.
Articles 248 Documents
PENAMBAHAN PUREE DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) DAN PUREE PISANG AMBON UNTUK FORMULA MPASI (MAKANAN PENDAMPING ASI) Yannie Asrie Widanti, Wuriana Ratma Asih Kapti Rahayu Kuswanto
JITIPARI Vol 3, No 1 (2018): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.134 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v3i1.1983

Abstract

Daun kelor memiliki nilai gizi yang sangat baik yaitu mengandung vitamin A, vitamin C, vitaminB6, kalsium, kalium, zat besi, dan protein sehingga digunakan bayi dan ibu menyusui sebagai makananpendamping ASI (MPASI). Daun kelor memiliki kelemahan yaitu mempunyai aroma langu. Penambahanpuree pisang ambon yaitu untuk menghilangkan aroma langu daun kelor karena rasa pisang ambon disukaibayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis dan komposisi makronutrienMakanan Pendamping ASI dengan penambahan puree daun kelor dan puree pisang untuk bayi. MakananPendamping ASI dengan formula yang memenuhi SNI dan Angka kecukupan gizi bayi dengan menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama adalah penambahanpuree daun kelor (3,89; 5,19; 6,49%) sedangkan faktor yang kedua penambahan puree pisang ambon (5,19;7,79; 10,38%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi paling disukai yaitu penambahan pureedaun kelor 3,89% dan puree pisang ambon 6,49% dengan kadar air 51,13%, kadar abu 0,39%, kadar protein7,06%, kadar lemak 7,69%, kadar gula 3,5%, vitamin C 17,41 mg/100g , warna hijau (3,07), tekstur lembekdan lembut (4,67), rasa pisang sangat terasa (4,27), dan aroma langu kurang terasa (2,73).Kata kunci: pisang ambon, daun kelor, Makanan Pendamping ASI.
PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENSTABIL DAN JENIS KUNING TELUR TERHADAP MUTU REDUCED FAT MAYONNAISE Prabawati, Indah; Mustofa, Akhmad; Wulandari, Yustina Wuri
JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan UNISRI) Vol 5, No 1 (2020): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.125 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v5i1.3640

Abstract

Mayones merupakan produk olahan telur yang memiliki kandungan lemak tinggi. Reduce fat mayonnaise merupakan salah satu jenis mayones yang memiliki kadar lemak rendah dibandingkan full fat mayonnaise. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama jenis zat penstabil dengan berbagai konsentrasi CMC 2,06%, Maltodekstrin 82,43%, Xanthan gum 3,09%.  Faktor kedua jenis kuning telur dengan konsentrasi setiap bahan 20,60% yaitu kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam petelur, kuning telur ayam omega 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi yang mempunyai kadar lemak lebih rendah yaitu zat penstabil maltodekstrin 82,43% dengan kuning telur ayam omega 3 dengan konsentrasi 20,60% kombinasi perlakuan tersebut mengandung kadar air 28,651%, kadar lemak 45,650%, pH 4,5, viskositas 3,30 Pa.s, kadar gula total 0,897%, kadar protein 0,160%. Pada pengujian organoleptik yaitu warna putih kekuningan (3,3), tekstur lembut (3,97), tekstur creamy (3,46), kesukaan keseluruhan (paling disukai) (2,6), flavor (mayonnaise) (3,21). Pada penelitian ini kadar lemak masih cukup tinggi sehingga belum mencapai tujuan dari pembuatan reduce fat mayonnaise Kata kunci : Mayones, reduce fat mayonnaise, kuning telur ayam, zat penstabil  ABSTRACTMayonnaise is an processed egg product that has a high fat content. Reduce fat mayonnaise is one type of mayonnaise that has lower fat content compared to full fat mayonnaise. The study was conducted using a factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of two factors. The first factor was the type of stabilizer with 2.06% of  CMC, 82.43% of maltodextrin and 3.09% of xanthan gum. The second factor was the type of egg yolk with 20.60% concentration of each ingredient, free range chicken egg yolk, broiler chicken egg yolk, omega 3 chicken egg yolk. The results of this study indicate that the combination treatment which has lower fat content was 82.43% of maltodextrin with omega 3 chicken egg yolk of 20.60%. The treatment combination contains 28.651% of water content, 45.650% of  fat content, pH 4.5, viscosity 3.30 Pa.s, total sugar content of 0.897%, protein content of 0.160%. In organoleptic testing, they are color (yellowish white) (3.3), soft texture (3.97), creamy texture (3,46), overall preference (most preferred) (2.6), flavor mayonnaise (3.21). The result of study the fat content was still high so that it has not reached the goal of reduced fat mayonnaise. Keywords: Mayonnaise, reduce fat mayonnaise, chicken egg yolk, stabilizing agent
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSED WATER DENGAN VARIASI JENIS JERUK (NIPIS, LEMON, DAN BABY) DAN BUAH TAMBAHAN (STROBERI, ANGGUR HITAM, DAN KIWI) Nanik Suhartatik, Ika Harifah, Akhmad Mustofa &
JITIPARI Vol 1, No 1 (2016): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.815 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v1i1.1517

Abstract

Air (H2O) merupakan komponen utama di dalam tubuh manusia. Ada minuman alternatif yang disebutinfused water. Infused water dibuat dengan cara perendaman buah dalam pendingin air selama semalamdi lemari es. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, kadar gulatotal, pH, dan total fenol infused water. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengandua faktor. Faktor yang pertama jenis jeruk (jeruk nipis, jeruk lemon, dan jeruk baby) dan faktor yang keduabuah tambahan (stroberi, anggur hitam, dan kiwi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasiperlakuan jeruk lemon dan anggur hitam memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi. Karakteristik dariinfused water ini yaitu; aktivitas antioksidan mencapai 68,42% RSA DPPH; kadar vitamin C 172,48 mg/100g; kadar gula total 0,52%; pH 5,50; total fenol 46,20 mg asam galat/100 ml; asam (tes sensoris) 1,26; pahit1 , 6 0 ; a r oma 2 , 2 6 d a n t i n g k a t k e s u k a a n k e s e l u r u h a n 1 , 9 3 .Kata kunci : Infused water, antioksidan, jenis jeruk, buah tambahan
KARAKTERISTIK BISKUIT DENGAN VARIASI SUBSTITUSI TEPUNG SORGUM (SORGHUM BICOLOR L.) DAN EKSTRAK JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSCH) Nanik Suhartatik, Samuel Bayu Saputro, Merkuria Karyantina &
JITIPARI Vol 2, No 2 (2017): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.306 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v2i2.1894

Abstract

Biskuit merupakan produk kering dengan daya awet yang relatif tinggi dan salah satu produk makananyang popular di masyarakat. Bahan baku biskuit adalah tepung terigu, yang sampai saat ini masih impordari luar negeri, sehingga ketergantungan terhadap tepung terigu cukup besar. Pemanfaatan tepung sorgumsebagai substitusi dalam pembuatan produk pangan akan mengurangi impor tepung terigu dan menambahnilai fungsional sorgum, serta lebih membudayakan bahan baku lokal dengan maksimal. Penelitian inibertujuan untuk menentukan formulasi dan mengetahui karakteristik biskuit dengan substitusi tepungsorgum dan penambahan ekstrak jahe. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap(RAL) faktorial dengan dua faktor yaitu konsentrasi tepung sorgum (10, 20, dan 30%) dan penambahanekstrak jahe (10, 15, dan 20 ml). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung sorgum20% dan penambahan ekstrak jahe 10 ml adalah yang paling disukai. Biskuit dengan perlakuan ini memilikikadar air 4,01%; kadar gula total 34,28%; kadar protein 6,39%; kadar lemak 21,33%; rasa terasa manis (2,8000);aroma jahe sedikit terasa (2,0000); kerenyahan terasa renyah (2,8000); dan kesukaan keseluruhan disukai(2,6000).Kata kunci: Biskuit, tepung sorgum, ekstrak jahe, substitusi.
PENGARUH BERBAGAI PROPORSI PELARUT PADA EKSTRAKSI DAN STABILITAS ZAT WARNA ALAMI BUAH MANGSI (PHYLLANTUS RETICULATUS) Dita Amalusholikha, Luqman Agung Wicaksono, Sri Winarti &
JITIPARI Vol 4, No 1 (2019): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.378 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v4i1.3016

Abstract

Tanaman mangsi (Phyllanthus reticulatus) merupakan tanaman perdu yang tumbuh liar dengan buahyang berwarna ungu kehitaman yang diduga berasal dari antosianin. Antosianin yang bersifat polar danlarut dengan baik dalam pelarut-pelarut polar. Oleh sebab itu dalam penelitian ini digunakan pelarut etanol96%, asam asetat dan aquades dengan perbandingan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mencariperbandingan pelarut (campuran etanol 96%, asam asetat dan aquades) yang tepat untuk ekstraksi antosianindan mengetahui stabilitas ekstrak warna antosianin buah mangsi yang dihasilkan. Penelitian ini terdiri daridua tahap yaitu tahap I adalah ekstraksi zat warna alami dari buah mangsi (phyllanthus reticulatus) denganberbagai proporsi pelarut (etanol 96 %, asam asetat dan aquades) (49:1:50 ; 39:1:60 ; 29:1:70 ; 19:1:80 ; 9:1:90).Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa perlakuan terbaik yang digunakan adalah perbandingan jenispelarut etanol 96% : asam asetat : aquades (9:1:90) menghasilkan nilai pH tertinggi yaitu 5,380 ; konsentrasiantosianin 0,455 mg/l ; rendemen ekstrak 74,40 % ; tingkat kecerahan 23,73 ; tingkat kemerahan 9,07 ;tingkat kekuningan 10,23. Hasil analisa tahap II, menunjukkan bahwa ekstrak antosianin buah mangsimengalami penurunan stabilitas yang dipengaruhi oleh pH, suhu, dan waktu pemanasan. Peningkatannilai pH menyebabkan nilai absorbansi ekstrak makin menurun, sedangkan semakin tinggi suhu dan lamawaktu pemanasan menyebabkan stabilitas warna kurang optimum.Kata kunci: Antosianin, Stabilitas warna, Ekstraksi, Buah mangsi
KARAKTERISTIK COOKIES DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG (CANNA EDULIS KER) DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN PENDAHULUAN Merkuria Karyantina, Indriastuti Wiharto, Linda Kurniawati &
JITIPARI Vol 1, No 1 (2016): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.562 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v1i1.1508

Abstract

Cookies adalah jenis biskuit (kue kering) yang biasanya dibuat dari tepung terigu sehingga ketergantunganterhadap impor terigu sangat besar. Pemanfaatan tepung ganyong sebagai bahan substitusi tepungterigu dalam pembuatan cookies akan mengurangi impor tepung terigu dan mendayagunakan bahan panganlokal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji karakteristik cookies dengan substitusitepung ganyong. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari2 faktor yaitu : kadar substitusi tepung ganyong (25%, 50%, 75% dan 100%) dan jenis perlakuan pendahuluan(tanpa perlakuan pendahuluan, perendaman Na bisulfit 0,2% selama 20 menit dan blanching uap selama 10menit). Data yang diperoleh dianalisis kimia dan fisika dengan Uji Sidik Ragam dan dilajutkan ke DMRT, untukmengetahui beda nyata antar perlakuan pada tingkat signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkanbahwa cookies yang paling disukai panelis dibuat dari substitusi tepung ganyong 25% dan jenis perlakuanpendahuluan perendaman Na bisulfit 0,2% selama 20 menit dan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia(SNI). Hasil analisis menunjukkan bahwa cookies tersebut mempunyai kadar air 3,6953%; kadar abu1,2972%; kadar gula total 20,9976%; dan kadar protein 6,1809%; volume pengembangan 0,7985%; warnacoklat muda (1,8333); rasa sedikit berasa ganyong (1,5833); renyah (2,0833); dan disukai panelis (3,000).Kata kunci : cookies, tepung ganyong, subsitusi, perlakuan pendahuluan.
FORMULASI PERMEN JELLY EKSTRAK DAUN SIRIH (PIPER BETLE L.) – DAUN SUJI (PLEOMELE ANGUSTOFOLIA) Akhmad Mustofa, Hapsari Putri Purwaningtyas, Nanik Suhartatik &
JITIPARI Vol 2, No 1 (2017): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.017 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v2i1.1532

Abstract

Daun sirih merupakan tanaman herbal yang banyak tersedia di Indonesia. Daun sirih banyak mengandung minyak atsiri, polifenol, dan flavonoid. Antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan sehingga berpotensi sebagai sumber bahan pangan fungsional. Salah satunya dapat dimanfaatkan ekstraknya untuk pembuatan permen jelly. Daun suji ditambahkan sebagai pewarna alami dari permen jelly. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun sirih dan daun suji yang optimal dalam pembuatan permen jelly. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari permen Jelly yang dihasilkan. Permen jelly yang dihasilkan diharapkan dapat memenuhi standar mutu SNI dan disukai oleh konsumen. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi ekstrak daun sirih 1, 3, dan 5% dan faktor kedua konsentrasi ekstrak daun suji 0, 2, dan 4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan yang mempunyai aktivitas antioksidan maksimal dan disukai konsumen adalah konsentrasi ekstrak daun sirih 5% dan konsentrasi ekstrak daun suji 2%. Permen jelly tersebut mempunyai karakteristik : aktivitas antioksidan 90,62%; total fenol 2,23 mg ekuivalen asam galat/100 g; kadar air 18,43%; kadar abu 1,49%; kadar gula total 42,21%; kekenyalan 15,85 mm devision; warna hijau tua (3,07); tekstur kenyal (3,47); rasa sirih sedikit pahit (2,07); dan disukai (2,47).Kata kunci: Permen jelly, daun sirih, daun suji, antioksidan
PEMANFAATAN TEPUNG KULIT ARI KEDELAI (GLYCINE MAX) SEBAGAI PENAMBAH SERAT PADA COOKIES DENGAN FLAVOR PISANG AMBON (MUSA ACUMINATA COLLA) Akhmad Mustofa, Rossida Setya Aji Amanda, Yannie Asrie Widanti &
JITIPARI Vol 3, No 2 (2018): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.468 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v3i2.2695

Abstract

Kulit ari kedelai dapat dimanfaatkan sebagai olahan makanan atau tambahan makanan yangfungsinya untuk memenuhi kebutuhan protein dan serat pada makanan yang dikonsumsi. Tujuan penelitianini adalah untuk menghasilkan cookies yang memiliki sifat fungsional dan mengurangi penggunaantepung terigu sebagai bahan pembuatan cookies serta dapat menghasilkan cookies yang bergizi tinggi.Penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktoryaitu perbandingan tepung kulit ari kedelai dan tepung terigu dan penambahan puree pisang ambon.Faktor pertama perbandingan berat berat tepung kulit ari kedelai dan tepung terigu (1:9, 2:8 dan 3:7 Faktorkedua penambahan puree pisang ambon sebesar 6, 8 dan 10%. Hasil pnelitian ini menunjukan kombinasiperbandingan tepung kulit ari kedelai dengan tepung terigu 2:8 dan puree pisang ambon 10% adalahyang paling optimal selain mengandung serat yang cukup yaitu sebesar 10,95% juga disukai para panelis.Perlakuan ini menghasilkan cookies dengan kadar air 4,59%, kadar gula 31,72%, kadar serat kasar 9,53%,kadar protein 7,75%, Warna kuning keemasan 3,07, tekstur renyah 3,27, rasa dan aroma pisang 3,67 dankesukaan keseluruhan 3,87 (paling disukai).Kata kunci: Cookies, kulit ari kedelai, puree pisang ambon , serat
KARAKTERISTIK KIMIA DAN SENSORI NUGGET IKAN IKAN PATIN (PANGASIUS SP) – AMPAS TAHU DENGAN PEWARNA BUAH BIT (BETA VULGARIS) Akhmad Mustofa, Benigne Octori Rosselinda Yannie Asrie Widanti
JITIPARI Vol 3, No 1 (2018): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.138 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v3i1.1988

Abstract

Nugget ikan merupakan salah satu produk olahan ikan, yang terbuat dari daging ikan giling denganpenambahan bumbu-bumbu dan dicetak, kemudian yang dilumuri dengan pelapis (coating dan breading)yang dilanjutkan dengan penggorengan. Nugget biasanya digunakan sebagai lauk, sebagai sumber proteinsehari-hari, khususnya bagi anak-anak. Pemanfaatan ikan patin dan ampas tahu sebagai substitusi dalampembuatan produk pangan akan meningkatkan kandungan protein, serta lebih meningkatkan kandungangizinya. Buah bit adalah salah satu bahan pangan yang bermanfaat sebagai pewarna alami. Pigmen yang adadalam buat bit merah adalah betalain. Betalain merupakan golongan antioksidan, yang jarang digunakandalam produk pangan dibanding dengan antosianin dan betakaroten sehingga perlu dimanfaatkan secaramaksimal. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dua faktor yaiturasio ikan patin : ampas tahu (50 : 50), (60 : 40), (70 : 30) dan kadar buah bit (10, 20, dan 30%). Penelitian inibertujuan untuk menentukan formula nugget ikan patin : ampas tahu dengan penambahan buah bit yangmemenuhi standar SNI dan disukai konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuanikan patin : ampas tahu dan buah bit yang terbaik adalah pada rasio ikan patin : ampas tahu (60 : 40) dengankadar buah bit 10%. Hasil nugget ikan patin yang terbaik mengandung kadar air 59,348%; kadar lemak1,250%; kadar protein 9,211%; warna merah muda (2,533); rasa amis sedikit terasa (2,600); aroma ampas tahusedikit terasa (2,467); dan disukai panelis (2,467).Kata kunci: Nugget, ikan patin, ampas tahu, buah bit, substitusi.
PEMANFAATAN KARBON AKTIF UNTUK MENGURANGI CEMARAN FORMALIN PADA IKAN ASIN JAMBAL ROTI Nurcahyani, Erma Ayu; Karyantina, Merkuria; Suhartatik, Nanik
JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan UNISRI) Vol 5, No 1 (2020): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.777 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v5i1.3137

Abstract

Ikan asin adalah metode untuk pengawetan makanan menggunakan kombinasi penggaraman dan pengeringan matahari. Di kalangan masyarakat, pembuatan ikan asin banyak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti formalin. Penambahan bahan berbahaya mempengaruhi kualitas terutama keamanan. Makanan yang aman didefinisikan sebagai makanan yang terbebas dari cemaran biologi, kimia, mikrobiologi, yang dapat mempengaruhi kesehatan. Karbon aktif diduga bersifat polar yang mampu mengadsorpsi formalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian karbon aktif dalam mengurangi cemaran formalin pada “jambal roti”. Rancangan percobaan yang digunakan untuk percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktorial, dengan faktor pertama yaitu konsentrasi karbon aktif 0, 3, dan 6% serta perlakuan kedua yaitu lama perebusan selama 5, 10, dan 15 menit. Penelitian ini dimulai dari pembuatan “jambal roti” dengan penambahan formalin dan perebusan dengan karbon aktif kemudian dianalisis uji kadar formalin, NaCl, protein, dan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karbon aktif dan lama perebusan memberikan pengaruh yang signifikan pada kualitas jambal roti. Semakin tinggi konsentrasi karbon aktif dan lama perebusan maka semakin berkurangnya kadar formalin pada jambal roti. Hasil terbaik penelitian ini adalah karbon aktif 6% dan lama perebusan 15 menit. Menghasilkan formalin 3.21 ppm, NaCl 9.40%, protein 42.00%, dan air 30.02%. Kata kunci: Karbon Aktif, Formalin, Jambal Roti, Lama Perebusan. ABSTRACT                 Salted fish was a method for food preservation using combination of salting and sun drying. Among the people, the manufacture of salted fish use hazardous chemical material such as formaldehyde. The addition of hazardous substances affects the quality especially the safety. Safe food define as food that free from biological, chemical, microbiological contaminants that can affect health. Active carbon suspected to be polar which able to adsorb formaldehyde. The purpose of this research was to determine the influence of active carbon in reducing formaldehyde in salted fish “jambal roti”. The research used completely randomized design (CRD) with 2 factors, the first factor was the concentration of active carbon 0, 3, and 6% and the second was the boiling time (for 5, 10, and 15 min). This research was started from making “jambal roti” with the addition of formaldehyde and boiling with active carbon then analyzed for formaldehyde content, NaCl, protein, and moisture. The result showed that the concentration of active carbon and boiling time had a significant effect in quality salted fish “jambal roti”. The higher the concentration of active carbon and boiling time the more formaldehyde in “jambal roti” were removed. The best results of the research was 6% active carbon and 15 min of boiling time. Resulting 3.21 ppm of formaldehyde, 9.40% of NaCl, 42.00% of protein, and 30.02% of moisture. Keywords: Active Carbon, Formaldehyde, Jambal Roti, Boiling Time

Page 1 of 25 | Total Record : 248