cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. asahan,
Sumatera utara
INDONESIA
Bernas
Published by Universitas Asahan
ISSN : 02167689     EISSN : -     DOI : -
JURNAL PENELITIAN PERTANIAN BERNAS Universitas Asahan dengan nomor ISSN 0216-7689 didedikasikan untuk menyebarkan makalah hasil penelitian (Research Article), ulasan kritis (Review Articles) dan Komunikasi Singkat (Short Communication) di bidang luas Agronomi, Hortikultura dan Kehutanan, Lanskap, Ekonomi dan Pembangunan Pertanian, Pengukuran Lahan dan Perbaikan Lahan, Ilmu Alam dan Lingkungan, Mesin Pertanian, Industri Makanan, dan lain-lain yang dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat umum, akademisi dan profesional. Jurnal Penelitian Pertanian Bernas terbit 2 kali dalam setahun yakni bulan Februari dan Juli, namun pada kebutuhan tambahan dilakukan penerbitan pada bulan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 138 Documents
KAJIAN PEMBERIAN PUPUK NPK PHONSKA (15;15;15) DAN PUPUK ORGANIK CAIR HANTU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Cik Zulia; Safruddin ,; Rohadi ,
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 2 (2017): Bernas Juli 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.796 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Desa Durian Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara dengan topografi datar dan berada pada ketinggian ± 12 meter diatas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2017. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tanaman mentimun varietas harmony, pupuk NPK Phonska (15;15;15), pupuk organik cair Homon Tanaman Unggul (Hantu), insektisida Meothrin bahan aktif Fenpropatrin 50 g/l, fungisida Delsene-MXbahan aktif Mankozeb : 73,8 %, serta bahan lain yang mendukung pelaksanaan penelitian ini. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, meteran, sprayer, kalkulator, timbangan, papan plot, ajir, tali rafia, patok sampel, papan judul penelitian dan alat-alat lain yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk NPK Phonska (P) dengan 3 taraf yaitu : P0 = 0 g/plot, P1 = 25,2 g/plot dan P2 = 50,4 g/plot. Faktor kedua adalah pemberian pupuk Organik Cair Hantu (H), dengan 4 taraf yaitu H0 = 0 ml/l air, H1 =1 ml/l air, H2 = 2 ml/l air dan H3 = 3 ml/l air. Hasil penelitian Pemberian pupuk NPK Phonska menunjukkan perlakuan terbaik dengan dosis 50,4 g/plot dapat meningkatkan parameter tinggi tanaman dan diameter batang tanaman mentimun. Perlakuan pemberian pupuk organik cair Hantu menunjukkan perlakuan terbaik dengan konsentrasi 3 ml/l air dapat meningkatkan parameter tinggi tanaman dan diameter batang. Interaksi pemberian pupuk NPK Phonska dan pupuk organik cair Hantu terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap seluruh parameteryang diamati.
HUBUNGAN KOMPONEN HASIL DAN HASIL TERHADAP LIMA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) KEDELAI (Glycine Max (L) Merril) PADA LAHAN KERING DI PROVINSI PAPUA BARAT Apresus Sinaga
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 12, No 2 (2016): Bernas Juli 2016
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.466 KB)

Abstract

This study aimed to geting information about the relationship among the characters and identifying characters agronomic direct and indirect influence on grain yield. Many as four varieties of soybean (Glycine max) included the local varieties as comparison was evaluated on dry land land in Manokwari, Sobey District, Village Sobey at MT I month from January to December, 2013. The experiment was conducted by using a randomized block design (RAK) non factorial, with three blocks as replication. The variable agronomic characters were observed terms of height, the number of productive branches, number ofpods per plant, number of empty pods per plant, total number of pods, and the results. Data were analyzed with simple correlation and continued with path coefficient analyses. The results based on both method of analysis, soybean varieties of high yielding varieties which had total number of pods and a high number of pods. Therefore, the total number of pods and number of pods were recommended to be used as selection criteria in order to obtain soybean varieties for high yield in dry land.
RESPON PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BONGGOL PISANG DAN SISTEM JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Vigna radiata L. Willczek) Noverina Chaniago; Deddy Wahyudin Purba; Algi Utama
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 2 (2017): Bernas Juli 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.345 KB)

Abstract

Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang (B) terdiri dari 3 taraf yaitu : B0 : (kontrol), B1 : 10 ml/1 liter air, dan B2 : 20 ml/ 1liter air. Faktor kedua adalah Sistem Jarak Tanamn (J) terdiri dari 4 taraf yaitu : J1: 20 cm × 20 cm, J2. 20 cm × 25 cm, J3: 25 cm × 25 cm, J4: 30 cm × 30 cm. Hasil penelitian pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang menunjukkan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, produksi per plot, berat 100 biji, dan berpengaruh nyata teradap jumlah polong per tanaman, dan produksi per tanaman denganperlakuan Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang terbaik pada dosis 20 ml/ 1 liter air. sistem Jarak Tanam menunjukan berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan dengan sistem Jarak Tanam terbaik pada J4: 30 cm × 30 cm. Interaksi antara pengaplikasian Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang dan sistem Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanamn Kacng Hijau (Vigna radiata L. Willczek) menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap parameter yang diamati.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP PEMBERIAN EM4 DAN BEBERAPA MACAM PUPUK KANDANG Chairani .; Cik Zulia; Ari Sandi
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 1 (2017): Bernas Februari 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.836 KB)

Abstract

Penelitian ini di laksanakan di Jalan Durian, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Penelitian di laksanakan pada bulan Februari sampai April 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari EM4 sebagai faktor pertama dengan 3 taraf perlakuan yaitu: E0 = 0 cc/liter air, E1 = 4 cc/liter air, E2 = 8 cc/liter air dan macam pupuk kandang sebagai faktor kedua dengan 4 taraf yaitu : K0 = tanpa pupuk kandang, K1 = pupuk kandang ayam, K2 = pupuk kandang puyuh dan K3 = pupuk kandang sapi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemberian EM4 menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada semua umur amatan, jumlah cabang produktif, dan jumlah polong per tanaman, namun berpengaruh nyata pada produksi per tanaman dan produksi per plot dimana perlakuan terbaik terdapat pada 8 cc/liter air (E2). Pemberian macam pupuk kadang menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada semua umur amatan, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, produksi per tanaman dan produksi per plot dimana perlakuan terbaik terdapat pada pupuk kandang ayam (K1). Interaksi antara pemberian EM4 dan berbagai macam pupuk kandang menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.
PENGARUH METODE MICROCUTTING DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium cepa) Cik Zulia; Safrudin Safrudin; Dian Alan Kurniadi
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 3 (2017): Bernas Oktober 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.94 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Jalan Mangga, LK.V, Kelurahan Kedai Ledang, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara dengan tofografi datar, berada pada ketingggian ± 10 m di atas permukaan laut dengan tipe iklim (C) Oldemen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2017. Bahan-bahan yang digunakan dalampenelitian ini adalah bibit bawang merah varietas Katumi, pupuk organik granular cap kalelawar dan pestisida hayati Bio A-Plus. Alat penelitian yang digunakan adalah cangkul, garu, parang babat, tugal, tali rafia, pisau, meteran, schalifer, kalkulator dan alat tulis lainnya, papan judul, plattanaman sampel, dan papan perlakuan. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah Metode Microcutting dengan 3 taraf yaitu: M0 = penanaman tanpa perlakuan atau 1 siung utuh bawang (kontrol), M1 = Microcutting dengan arah pengirisan horizontal, dan M2 = Microcuttingdengan arah pengirisan vertical. Faktor kedua adalah pemberian pupuk Organik, dengan 4 taraf yaitu O0 = 0 kg/plot, O1 = 0,25 kg/plot, O2 = 0,50 kg/plot dan O3 = 0,75 kg/plot. Hasil penelitian metode Microcutting menunjukkan berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan danproduksi tanaman bawang merah, dengan perlakuan Microcutting dengan arah pengirisan horizontal (M1). Pemberian aplikasi pupuk organik menunjukkan berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dengan dosis 0,75 kg/plot (O3) dan tidak nyata terhadap produksi tanaman bawang merah. Interaksi antara metode Microcutting dan pemberian pupuk organikterhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap beberapa parameter yang diamati.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PUPUK SEPRINT DAN PEMANGKASAN Lanna Reni Gustianty
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 12, No 2 (2016): Bernas Juli 2016
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.674 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Durian Lk 1 Kelurahan Kisaran Naga Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, dengan topografi datar dan tinggi tempat ± 12 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2012 sampai bulan Februari 2013. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor untuk faktor pertama dengan 4 level perlakuan, untuk faktor kedua 3 level perlakuan. Faktorpertama adalah perlakuan pemangkasan 4 taraf yaitu : P0 = tanpa perlakuan (kontrol), P1 = pemangkasan pada ruas ke 6 dan seterusnya dipelihara 1 daun dan P2 = pemangkasan pada ruas ke 6 dan seterusnya dipelihara 2 daun, dan P3 = pemangkasan pada ruas ke 6 dan seterusnya dipelihara 3 daun. Faktor kedua adalah pemberian pupuk Seprint dengan 3 taraf yaitu S1 = dosis 3 ml/l air, S2 = dosis 6 ml/l air dan S3 = dosis 9 ml/l air. Hasil penelitian bahwa Perlakuan pemangkasan menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap diameter batang umur 2 dan 4 minggu setelah tanam tetapi sangat berpengaruh nyata pada umur 6 minggu setelah tanam, berpengaruh sangat nyata terhadap produksi per tanaman sampel dan produksi per plot mentimun. Perlakuan Pemberian pupuk Seprint menunjukkan pengaruh sangat berbeda nyata terhadap diameter batang umur 2, 4 dan 6 minggu setelah tanam, sertasangat berbeda nyata terhadap produksi per tanaman sampel dan produksi per plot tanaman mentimun.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA MERAH (Red lettuce) TERHADAP PEMBERIAN BOKASHI KANDANG SAPI DAN NPK YARAMILA Chairani .; Elfin Efendi; Iqbal Ayyub Hasiddiq
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 2 (2017): Bernas Juli 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.665 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Durian, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Penelitian di laksanakan pada bulan April sampai Juni 2016. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 2 ulangan. Faktor pertama pemberian bokashi kandang sapi dengan 4 taraf yaitu : S0 = 0 kg/plot, S1 = 1 kg/plot, S2 = 2 kg/plot dan S3 = 3 kg/plot. Faktor kedua dengan pemberian NPK Yaramila dengan 4 taraf yaitu : Y0 = 0 g/plot,Y1 = 5 g/plot, Y2 = 10 g/plot dan Y3 = 15 g/plot. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemberian bokashi kandang sapi menunjukkan pengaruh tidak nyata pada jumlah daun umur 2 dan 3 MST, namun berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 2 MST dan jumlah daun umur 4 MST, serta berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman umur 3 dan 4 MST, produksi per tanaman dan produksi per plot dengan perlakuan terbaik terdapat pada taraf S3 (3 kg/plot). Pemberian NPK Yaramila menunjukkan pengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman dan jumlah daun pada semua umur amatan, produksi per tanamandan produksi per plot dengan perlakuan terbaik terdapat pada taraf Y2 (10 g/plot). Interaksi pemberian bokashi kandang sapi dan NPK Yaramila terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada menunjukkan berpengaruh tidak nyata pada seluruh parameter yang diamati.
PENGARUH APLIKASI PUPUK KANDANG AYAM PADA TANAH BEKAS GALIAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI KAILAN (Brassica oleraceae L. var. Acephala) DI POLIBAG DENGAN MENGGUNAKAN PARANET Chairani .; Cik Zulia; Kurniawan .
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 1 (2017): Bernas Februari 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.475 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanjung Asri, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, dengan ketinggian tempat 17 m dpl, tipe iklim C (oldeman). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Februari 2016. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yang terdiri dari 7 kombinasi perlakuan, yaitu 7 taraf pemberian aplikasi pupuk kandang ayam yaitu : A0 = 0 ton pupuk kandang ayam/ha (kontrol), A1 = 10 ton pupuk kandang ayam/ha (105 g/polibag), A2 = 20 ton pupuk kandang ayam/ha (210 g/polibag), A3 = 30 ton pupuk kandang ayam/ha (315 g/polibag), A4 = 40 ton pupuk kandang ayam/ha(420 g/polibag), A5 = 50 ton pupuk kandang ayam/ha (525 g/polibag), dan A6 = 60 ton pupuk kandang ayam/ha (630 g/polibag). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam sampai dosis 60 ton/ha (630 g/polibag) (A6) pada tanaman sawi kailan dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman umur 2, 3 dan 4 Minggu Setelah Tanam (MST); diameter batang umur 2, 3 dan 4 MST; jumlah daun umur 2, 3 dan 4 MST;bobot tanaman sampel dan pH tanah.
KLASIFIKASI TANAH DESA SIHIONG, SINAR SABUNGAN, DAN LUMBAN LOBU KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR BERDASARKAN TAKSONOMI TANAH 2010 Ingrid Ovi Y; Purba Manurung; Fauzi .
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 12, No 3 (2016): Bernas Oktober 2016
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.956 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tanah mulai dari tingkat ordo sampai sub group. Penelitian ini dilakukan di Desa Sihiong, Sinar Sabungan, dan Lumban Lobu, Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba Samosir. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Kimia-Kesuburan Tanah, Riset dan Teknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Dilakukan pengamatan profil di lapangan pada tiga lokasi. Profil I di Desa Sihiong berada pada kemiringan lereng 21% (bergelombang) dengan ketinggian tempat 1024 m dpl. Profil II di Desa Sinar Sabungan berada pada kemiringan lereng 15% (bergelombang) dengan ketinggian tempat 991 m dpl. Profil III di Desa Lumban Lobu berada pada kemiringan lereng 15% (bergelombang) dengan kemiringan tempat 1071 m dpl. Pada masing-masing profil diamati sifat-sifat fisik tanah,seperti warna, struktur, tekstur, konsistensi, perakaran serta kedalaman efektif, dan diambil sampel masing-masing profil dari setiap horizon untuk dianalisis di laboratorium. Analisis di laboratorium meliputi tekstur tanah, bulk density, C-organik, basa-basa dapat tukar (Ca2+, Mg2+, K+, dan Na+), pH H2O, pH KCl serta kapasitas tukar kation (KTK). Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa klasifikasi tanah berdasarkan Taksonomi Tanah 2010 di Desa Sihiong adalah : Ordo Inceptisol, Sub Ordo Udept, Great Group Humudept, dan Sub Group Fluventic Humudept. Desa Sinar Sabungan adalah Ordo Inceptisol, Sub OrdoUdept, Great Group Humudept, dan Sub Group Pachic Humudept. Desa Lumban Lobu adalah Ordo Entisol, Sub Ordo Orthent, Great Group Udorthent, dan Sub Group Typic Udorthent.
AGROSILVOPASTURA SEBAGAI SISTEM PERTANIAN TERENCANA MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN Amar Ma'ruf
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 1 (2017): Bernas Februari 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.74 KB)

Abstract

Agroforestri juga sebagai model pertanian berkelanjutan. Sistem agroforestri terbentuk atas tiga komponen pokok yaitu perhutanan, pertanian, peternakan. Sistem agrosilvopastura adalah pengombinasian komponen berkayu (kehutanan) dengan pertanian (semusim) dan sekaligus peternakan/binatang pada unit manajemen lahan yang sama.Urutan prioritas alternatif pilihan terpenting untuk pertanian berkelanjutan antara lain penguatan kelembagaan petani, mengembangkan pengkaderan petani/kelompok tani sadar pertanian berkelanjutan, dan peningkatan kegiatan demplot teknologi pertanian berkelanjutan. Analisis finansial menunjukkan bahwa secara ekonomi semua sistem agroforestri, dan agrosilvopastura yang paling banyak memberikan input dibanding agrosilnikultur dan silvopastura. Erosi yang terjadi pada lahanagroforestri, terutama agrosilvokultura di kawasan penyangga Kabuaten Langkat tidak membahayakan karena lebih kecil dari erosi yang diperbolehkan (<31,6 ton/ha/thn). Total biomassa dan karbon tegakan pada sistem agroforestri dengan tipeagrosilvopastura masingmasing sebesar 104.17 dan 46.74 ton per hektar hampir sama dengan total biomassa dan karbon total tegakan pada hutan mangrove Rhizophora apiculata dengan kerapatan 463 pohon per hektar yang masing-masing sebesar 169.46 (biomassa) dan 47.08 (karbon) ton per hektar. Sistem agrosilvopastura dapat berperan dalam memitigasi banjir dibandingkan pada sistem pertanian monokultur untuk setiap hektar lahan pada setiap 1 jam kejadian hujan.

Page 1 of 14 | Total Record : 138