cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Buletin Farmatera
ISSN : 2528410X     EISSN : 2528410X     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 163 Documents
Peran Sitologi Aspirasi Jarum Halus dalam Mendiagnosis Pembesaran Kelenjar Salivari Kajian 227 Kasus Humairah Medina Liza; Agussalim salim
Buletin Farmatera Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.132 KB) | DOI: 10.30596/bf.v1i2.837

Abstract

Sitologi aspirasi jarum halus (Si-AJaH) telah diterima secara luas dan populer   di kalangan klinisi ahli kepala dan leher dalam menilai massa pada tiroid dan leher, tetapi dalam mengevaluasi tumor-tumor kelenjar salivari belum begitu banyak dimanfaatkan. Padahal Si-AJaH dapat digunakan sebagai alat diagnostik awal untuk mendiagnosis massa pada kelenjar salivari mayor dan beberapa kelenjar salivari minor. Letaknya yang superfisial menjadi target yang menguntungkan untuk pemeriksaan Si-AjaH, tetapi juga sering menjadi tantangan diagnostik tersendiri bagi ahli patologi, terutama dalam hal penentuan asalnya (kelenjar salivari atau non-kelenjar salivari), jinak atau ganas dan diagnosis spesifik jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai sensitifitas dan spesifisitas Si-AjaH dalam mendiagnosis lesi-lesi jinak dan ganas pada kelejar salivari. Selama periode 5 tahun (Januari 2011 sampai Desember 2015), 227 pasien berusia antara 4 dan 90 tahun (rata-rata 47 tahun) menjadi subyek Si-AJaH dengan keluhan pembesaran di daerah kelenjar salivari. Rasio antara laki-laki dan perempuan adalah 1,96:1. Lesi didiagnosis secara Si-AJaH dan dikonfirmasi dengan 30 kasus histopatologi. Lesi non-neoplastik paling sering ditemukan (57,7%), diikuti oleh neoplasma jinak (34,8%), neoplasma ganas (7%), sitologi atipikal (0,5%). Lesi paling sering ditemukan pada daerah kelenjar parotis (45,8%) dibandingkan daerah submandibula (22%).  Adenoma pleomorfik merupakan neoplasma yang paling sering ditemukan sebanyak 51 kasus (22% ), diikuti oleh tumor Whartin sebanyak 28 kasus (12,3%). Keganasan dijumpai sebanyak 16 kasus (7%). Sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi diagnostik dari Si-AJaH untuk semua lesi dari kelenjar salivari adalah 96% , 25%, dan 87%. Si-AJaH sangat berguna untuk diagnosis lesi kelenjar salivari. Namun, kesalahan pengambilan sampel dan interpretasi hasil mungkin saja terjadi. Keakuratan Si-AJaH tergantung pada keahlian  dan pengalaman dari cyto pathologist, juga keterampilan teknis dari klinisi yang melakukan biopsi. Metode ini efektif untuk membedakan lesi jinak dan ganas kelenjar salivari, tetapi tetap harus dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk konfirmasi.Kata kunci : Sitologi aspirasi jarum halus, diagnosis, kelenjar salivari
Nilai Prognostik Parameter Fibrinogen dan Uji Reliabilitas terhadap Outcome Stroke Iskemik Akut Kiking Ritarwan; Yenita Yenita
Buletin Farmatera Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.726 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i2.1064

Abstract

Nilai Prognostik Parameter Fibrinogen dan Uji Reliabilitas terhadap Outcome Stroke Iskemik AkutAbstrak: Fibrinogen merupakan protein fase akut dimana kadarnya akan meningkat sebagai respon terhadap terjadinya infeksi, peradangan, stress, tindakan bedah, trauma dan nekrosis jaringan, akibat peningkatan kadar fibrinogen ini akan menyebabkan peningkatan viskositas plasma dan peningkatan aggregasi trombosit serta aggregasi eritrosit. Fibrinogen pada stroke iskemik akut dijumpai kadarnya akan meningkat terutama pada pria, usia muda dan genetik. Tujuan penelitian ini adalahuntuk melihat nilai rata-rata kadar fibrinogen plasma dan kesepakatan penilaian outcome pada dua pengamat.Metode Penelitian ini adalah studi rancangan  kohort yangdilakukan sejak April 2013 hingga Agustus 2013 di Rumah Sakit Umum Adam Malik Medan. Dilakukan pemeriksaan darah rutin di instalasi gawat darurat (IGD) dan pengukuran kadar fibrinogen dengan mengunakan metode Clauss.Outcome stroke diukur dengan menggunakan  Modified Ranking Scale (mRS).Analisa statistik dilakukan secara bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon. Dari136 pasien stroke iskemik akut yang diteliti, diperoleh seimbang kelompok usia muda dan usia tua sebanyak 50%.  Perempuan lebih banyak dari laki-laki sebanyak 55.1%. Nilai rerata umur subyek penderita stroke iskemik akut pada penelitian sekitar 56.85 ( SE 1.123); dengan umur terendah 24 tahun dan tertinggi umur 84 tahun.Nilai reliabilitas kappa yang dilakukan pada dua pengamat adalah  0,566 yang artinya dijumpai moderate agreement pada kedua pengamat.Terdapat perbedaan yang bermakna antara hari pertama kadar fibrinogen plasma sebelum pemakaian aspirin dan hari ke sembilan puluh setelah pemakaian aspirin ( p< 0,005).Kata kunci: fibrinogen, fase akut stroke iskemik, outcomestroke Prognostic Value of Fibrinogen and Reliability Test of Acute Ischemic Stroke Outcome Abstract: Fibrinogenis an acute phase protein which levels will rise in response to infection, inflammation, stress, surgery, trauma and tissue necrosis, due to an increase in the fibrinogen level will cause an increase in plasma viscosity and increased platelet aggregation and erythrocytea ggregation. Fibrinogen in acute iscemic stroke found levels will rise, especially in men, young age and genetic. The objective of this research was to see the average value of plasma fibrinogen levels and outcome assessment agreement on two observers. Cohort design study was conducted from April 2013 to August 2013 at the Adam Malik General Hospital. Routine blood examination in  emergency department (ED)instalation and measured levels of fibrinogen using the Clauss method. Outcome of stroke was measured using the modified Ranking Scale (MRS). Bivariate statistical analyzes were performed using the Wilcoxon test. There are 136 acute ischemic stroke patients studied obtained a balanced group of young and old age as much as 50%. More women than men as much as 55.1%. Mean age value of the subject of acute ischemic stroke patients in the study approximately 56.85 (SE 1,123), with the lowest age of 24 years and age 84 years. Highest value of reliability kappa conducted on two observers was 0.566, which means moderate agreement found in both observers. There was difference significantly between the first day of plasma fibrinogen levels before the used of aspirin and ninety days after the used of aspirin (p <0.005).Keyword:  fibrinogen, acute phase of iscemic stroke, outcome stroke
Hubungan Troponin T, Derajat Sumbatan Pembuluh Darah dan Lama Rawatan Rumah Sakit pada Pasien Post Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) Irfan Hamdani; Meizly Andina
Buletin Farmatera Vol 2, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.716 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i3.1240

Abstract

Coronary Artery Diesease (CAD) adalah penyempitan pembuluh darah koroner yaitu pembuluh darah yang mensuplai oksigen dan nutrisi ke otot jantung sebagai akibat penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah tersebut. Penumpukan lemak pada bagian dalam pembuluh darah akan menyebabkan penyempitan lumen dan mengakibatkan penurunan suplai darah ke otot jantungTroponin T (TnT) kardiak merupakan protein spesifik miokard dan dapat dibedakan dari isoformnya yang terdapat pada otot lurik dengan teknik imunologi. Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) merupakan prosedur invasif dan  dilakukan di laboratorium kateterisasi jantung dengan menggunakan balon kateter untuk membuka sumbatan pada arteri koroner dalam mengatasi iskemik miokard. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu suatu desain penelitian yang mencari hubungan troponin t, derajat sumbatan pembuluh darah dan lama rawatan rumah sakit pada pasien post percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan troponin t, derajat sumbatan pembuluh darah dan lama rawatan rumah sakit pada pasien Post Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) di RS Columbia Asia Medan.. Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang telah dilakukan prosedur percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA). Sampel penelitian adalah subyek yang diambil dari populasi yang memenuhi kriteria penelitian yang dengan teknik total sampling, dimana semua subyek yang datang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada tahun 2016 dimasukkan dalam penelitian. Dari 18 sampel penelitian yang telah sesuai dengan criteria inklusi dan eksklusi didapatakan kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara derajat sumbatan pembuluh darah, troponin T dan lama rawatan rumah sakit pada pasien post percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) (nilai p>0.05).Kata Kunci: CAD, PTCA, troponin T.
Gambaran Tekanan Darah pada Pasien Stroke Akut di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015 Muhammad Al Ghifari; Meizly Andina
Buletin Farmatera Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.464 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i1.871

Abstract

Abstrak: Stroke merupakan penyebab mortalitas peringkat kedua di dunia dengan total 6,5 juta jiwa.Tekanan darah tinggi berkontribusi sebanyak 54% sebagai penyebab stroke di Inggris, Wales dan Irlandia Utara. Tekanan darah meningkat 75% hingga 80% pada pasien stroke akut. Pasien stroke memiliki tingkat tekanan darah sistolik >140 mmHg dalam waktu 48 jam pertama setelah stroke akut. Untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada pasien stroke di RSU Haji Medan tahun 2015. Penelitian deskriptif dengan menggunakan data rekam medis. Tekanan darah yang paling banyak dijumpai adalah Hipertensi derajat 3 (41,3%). Penderita stroke akut yang paling banyak dijumpai adalah stroke iskemik (72%), jenis kelamin perempuan (55,9%), memiliki riwayat penggunaan obat antihipertensi (25,2%), usia 60-74 tahun (44,8%), penyakit penyerta hipertensi (41,3%), lama serangan sebelum masuk rumah sakit 0-24 jam (76,9%). Tekanan darah pasien stroke akut paling banyak dijumpai pada Hipertensi derajat 3.Keyword: tekanan darah, stroke, stroke akut.Abstract: Stroke is the second cause of mortality in the world with a total of 6.5 million people. High blood pressure contributesby 54% as a cause of stroke in England, Wales and Nothern Ireland. Blood pressure increased 75% to 80% in patient with acute stroke. Stroke patients have high levels of systolic blood pressure>140 mmHg in the first 48 hours after acute stroke. To apprehend the description of blood pressure in patients with stroke in RSU Haji Medan in 2015. This is a descriptive study using medical records. The most common type of blood pressure wasgrade 3 hypertension (41.3%). Mostly patients with acute strokewere found with ischemic stroke (72%), female gender by (55.9%), there was a history of antihypertensive drugs (25.2%), aged 60-74 years (44.8%), hypertension comorbidities (41.3%), long attack before hospital admission 0-24 hours (76.9%). The acute stroke patient's blood pressure was most often found in Grade 3 hypertension Keywords: acute stroke, blood pressure, stroke.
Perbedaan Kadar LDL Dan HDL Pada Penderita Stroke Iskemik Baru Dengan Stroke Iskemik Rekuren Di Rsu Haji Medan Tahun 2015-2016 Aribowo, Fadhilah Ramadhan; Andina, Meizly
Buletin Farmatera Vol 3, No 1 (2018): Buletin Farmatera
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.521 KB) | DOI: 10.30596/bf.v3i1.1714

Abstract

Introduction: Stroke  refers to any sudden neurological disorder that occurs due to cessation of blood flow through the arterial supply system of the brain.  The etiology obstructions are atherosclerosis. LDL is often associated with atherosclerosis. The increased of HDL levels may act as a protective factor against atherosclerosis, HDL &lt;40 mg/dl is at risk for atherosclerotic plaque formation. The aim of this study was to compare LDL and HDL levels in stroke acute and recurrent. Methods: Secondary data obtained from RSU Haji Medan. Secondary data collected were data on LDL and HDL levels in patients with acute stroke and recurrent stroke by collecting medical records according to specified sample size. Results: From the acute stroke patients, found HDL levels 33.97 mg / dl, recurrent stroke patients found HDL levels 35.25 mg/dl. LDL levels in acute stroke patients were 109.56 mg/dl and recurrent stroke patients were 123.16 mg/dl. Mann-Whitney statistical test results obtained p value for comparison of HDL levels of 0.851 and p value on t test for comparison of LDL levels of 0.497. Conclusion: There was no difference in mean HDL and LDL levels from acute ischemic stroke patients and recurrent stroke.Keywords: atherocsclerosis, cerebrovascular disease, HDL, LDL, stroke
Pengobatan Hipertrofi Prostat Non Operatif Sahrul Rahman
Buletin Farmatera Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.619 KB) | DOI: 10.30596/bf.v1i1.823

Abstract

Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pada pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli dan melingkari uretra posterior. Jika mengalami pembesaran organ ini dapat menyumbat uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urine yang keluar dari buli-buli. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang dewasa ± 20 gram.  Benign Prostatic Hyperplasia adalah suatu keadaan dimana kelenjar prostat mengalami pembesaran memanjang ke atas ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran urine dengan cara menutupi orifisium uretra.
Hubungan Indeks Massa Tubuh Anak Kurang Gizi Terhadap Kolesterol dan Lipoprotein Wajdi, Muhammad Anis Fikhry; Andina, Meizly
Buletin Farmatera Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.982 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i2.1062

Abstract

Hubungan Indeks Massa Tubuh Anak Kurang Gizi terhadap Kolesterol dan LipoproteinAbstrak: Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang, kesehatan dan adanya daerah miskin gizi. Penilaian status gizi merupakan suatu tindakan evaluasi dalam menilai status gizi, termasuk pemeriksaan fisik, antropometri, dan biokimia.Pemeriksaan biokimia yang sering digunakan adalah lipid serum, protein serum dan vitamin. Manfaat lemak dan kolesterol untuk menghasilkan energi, memudahkan penyerapan vitamin, membantu pengaturan suhu, kolesterol membentuk rangkaian lipoprotein. Lipoprotein sendiri, dibedakan menjadi HDL, LDL, dan VLDL. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh pada anak kurang gizi terhadap kadar kolesterol dan lipoprotein darah. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional.Analisa untuk melihat ada tidaknya hubungan kemaknaan antara dua variabel menggunakan uji korelasi Spearman. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh anak kurang gizi dengan kadar kolesterol dan LDL (p > 0.05). Namun terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh anak kurang gizi dengan kadar HDL p = 0.032 (p < 0.05).Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan kadar kolesterol dan LDL denganindeks massa tubuh anak kurang gizi, tetapi terdapat hubungan kadar HDL dengan indeks massa tubuh anak kurang gizi.Kata kunci: kolesterol, kurang gizi, lipoprotein. Correlation Between Body Mass Index, Cholesterol and Lipoproteins in Children with Low Nutrition Status Abstract :The problem of malnutrition is generally caused by poverty, lack of food supplies, lack of quality of food, lack of public knowledge about nutrition, a balanced diet and health. The valuation of nutritional status is an action of evaluation in assessing nutritional status, include physical examination, anthropometry, and biochemistry. Biochemical examination that often used are serum lipids, serum proteins and vitamins. The benefits of fat and cholesterol are to produce energy, to ease the absorption of vitamins, regulation temperature. Cholesterol forms a series lipoprotein. Lipoprotein, divided into HDL, LDL, and VLDL. This research isto find out the relationship of body mass index in malnourished childrenagainst cholesterol and lipoprotein levels.Analytic observational study with cross-sectional design was used and analyze using methods Spearman Somers’d Gamma. The result showed that there was no significant relationship between body mass index of malnourished children with cholesterol and LDL (p >0.05). But there is a significant relationship between body mass index of malnourished children with HDL levelsp = 0.032 (p < 0.05).Cholesterol and LDL levels have no correlation with body mass index of malnourished children. But HDL levels has a relationship with a body mass index of malnourished children.Keywords: cholesterol, lipoproteins, malnutrition 
Pengaruh Pemberian Minuman Berenergi yang Mengandung Aspartam terhadap Nilai Fungsi Ginjal Tikus Jantan (Rattus norvegicus L.) Pertiwi, Retno; Suryani, Des
Buletin Farmatera Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.376 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i1.872

Abstract

Abstrak: Tingkat konsumsi minuman berenergi cukup tinggi di masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki banyak aktivitas. Minuman berenergi yang mengandung aspartam jika dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan gangguan pada ginjal, yaitu ditandai dengan peningkatan nilai fungsi ginjal (urea dan kreatinin serum). Penelitian eksperimentaldenganmetode posttest only with control group design yang menganalisis nilai fungsi ginjal dengan menggunakan uji One Way Anova atau Kruskal-Walis. Sebelum perlakuan 30 tikus diadaptasi selama satu minggu dan dibagi kedalam lima kelompok, setelah itu tikus diberi perlakuan selama 28 hari dan pada hari ke-29 darah tikus diambil yang kemudian dilakukan pemeriksaan nilai urea dan kreatinin serum tikus.Dari uji Kruskal-Walis untuk nilai urea didapat nilai p=0,372 (p>0,05) dan  uji One Way Anovauntuk nilai kreatinin didapat nilai p=0,461 (p>0,05). dari hasil studi terdapat perubahan nilai urea dan kreatinin serum tikus namun perubahan tersebut tidak signifikan secara statistik sehingga tidak terdapat pengaruh pemberian minuman berenergi yang mengandung aspartam terhadap fungsi ginjal (urea dan kreatinin serum) pada tikus jantan (Rattus norvegicus L.)Kata Kunci :Minuman berenergi, aspartam, fungsi ginjal, urea, kreatinin. Abstract: Consumption rate of energy drinks is quite high in the community, especially for those who have a lot of activity. Energy drinks containing aspartame if consumed excessively can lead to disorders of the kidneys, which is characterized by an increase in the value of renal function (urea and creatinine serum). The experimental research with posttest only with control group design methods that analyze the value of renal function by using One Way Anova or Kruskal-Walis test. Before treatment 30 rats adapted for one week and were divided into five groups, after that the rats were treated for 28 days and on day 29 rats blood is taken and then examined values of rats urea and creatinine serum. From the Kruskal-Walis test for urea values obtained value of p=0.372 (p>0.05) and One Way Anova test for creatinine values obtained value of p=0.461 (p>0.05). From the results of the study are changes in the value of urea and creatinine serum the rats but the change was not statistically significant so there is no effect of energy drinks containing aspartame on kidney function (urea and serum creatinine) in male rats (Rattus norvegicus L.)Keyword: Energy drinks, aspartame, kidney function, urea, creatinine
Hubungan Merokok dengan Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Sputum pada Pasien Tuberkulosis Paru Kategori I di Puskesmas Teladan Kota Medan Tahun 2017 Rahmayuli, Putri; Lubis, Debby Mirani
Buletin Farmatera Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.418 KB) | DOI: 10.30596/bf.v3i2.1945

Abstract

Abstract: Tuberculosis is a contagious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Most of Mycobacterium tuberculosis bacteria attack the lungs, but can also affect other organs. Smoking is one that increases the risk of pulmonary tuberculosis. The number and duration of active smoking has an effect on the risk of infection and the development of Tuberculosis. The objective of this study was to find out the correlation between smoking and sputum bacteriological examination in Category I pulmonary TB patients at Puskesmas Teladan Medan City 2017. The methods is analytic with cross sectional design. The sample of this research is total sampling from all data of medical record at Puskesmas Teladan which is 30 respondents. The analytical method used is chi-square. The result of the study showed that Category I pulmonary TB patients with smoking habit were 11 people (36.7%), and chi-square analysis showed significance value p = 0,000. The conclusion there was a correlation between smoking and bacteriological sputum examination in Category I pulmonary TB patients.Key word: Smoking, Bacteriological Sputum, Pulmonary Tuberculosis
Studi Pendahuluan Pengaruh Alpukat Terhadap Profil Lemak di Poli Penyakit Dalam Klinik Iman Rahman, Sahrul
Buletin Farmatera Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.98 KB) | DOI: 10.30596/bf.v1i2.838

Abstract

Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab kematian tertinggi pada sebagian besar negara berkembang. Hiperkolesterolemia, yang merupakan faktor resiko untuk penyakit kardiovaskuler dapat diatasi melalui diet yang baik. Alpukat merupakan buah yang kaya lemak. Lemak alpukat termasuk lemak sehat, karena didominasi asam lemak tak jenuh tunggal oleat. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh jus alpukat terhadap profil lemak pada manusia. Penelitian  ini menggunakan metode penelitian rancangan pre and post test only control group design untuk mengetahui pengaruh jus alpukat terhadap profil lemak pada manusia. Sebelum studi dimulai (H-7) peserta diminta untuk tidak mengkonsumsi alpukat, kemudian pada saat awal studi dilakukan pengambilan darah untuk dilakukan pemeriksaan profil lemak. Setelah itu, peserta studi diberikan alpukat yang dibuat dalam bentuk sediaan jus selama 14 hari untuk kemudian dilakukan pemeriksaan profil lemak kembali dan dibandingkan hasilnya. Terjadi penurunan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol serta peningkatan kadar HDL kolesterol yang bermakna secara statistik setelah diberikan jus alpukat selama 14 hari. Walaupun dari hasil studi juga didapat peningkatan kadar trigliserida tetapi peningkatan tersebut tidak bermakna secara statistik. Pemberian jus alpukat dengan kadar 1 gelas sehari mempunyai efek yang baik berupa efek protektif terhadap risiko aterosklerosis.Kata Kunci: aterosklerosis, jus alpukat, profil lemak.

Page 3 of 17 | Total Record : 163