al-Afkar, Journal For Islamic Studies
al-Afkar, Journal for Islamic Studies is published by Association of Secondment Lecturers (Asosiasi Dosen DPK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Indonesia. Focus of al-Afkar, Journal for Islamic Studies is on publishing original empirical research articles and theoretical reviews of Islamic Studies, it covers various issues on the Islamic studies within such number of fields as Islamic Education, Islamic thought, Islamic law, political Islam, and Islamic economics from social and cultural perspectives and content analysis from al-Qur’an and Hadist.
In other than forementioned field in Islamic Studies, al-Afkar, Journal for Islamic Studies also accepts articles which cover the topic on the cross section between Islam Studies and other scientific field, such as sociology, law, economics, and others.
Articles
457 Documents
IDEOLOGI BIAS GENDER DALAM LEMBARAN FIKIH POPULER DI INDONESIA
Sumadi Sumadi
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1010.454 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.1
Fikih (Islamic jurisprudence) within the Indonesian Islamic Society has a strong inclination to be placed as the main source of Islamic law understood without interpretation. Though the fikih that developed in Indonesia is the Islamic jurisprudence Arabic social and cultural-geographical background. Of course the fikih atmosphere refers more to the Arab land that places men more particularly than women. The study of this paper will analyze the popular fikih books in Indonesia using a feminist perspective with gender analysis. Fikih as a source of norm for Muslim society regulates the relations of men and women. But because of the long history of fikih along with the male environment, the male culture, and the interests of men, the fiqh that develops and is believed to contain truths that construct the ideology of gender bias. Fikih di lingkungan Masyarakat Islam Indonesia kecederungan kuatnya ditempatkan sebagai sumber utama hukum Islam yang dipahami tanpa interpretasi. Padahal fikih yang berkembang di Indonesia adalah fikih-fikih berlatar sosial budaya dan geografis Arab. Tentu atmosfir fikih lebih merujuk ke tanah Arab yang lebih menempatkan laki-laki secara istimewa dibanding perempuan. Kajian pada tulisan ini akan menganalisis kitab-kitab fikih yang populer di Indonesia dengan menggunakan perspektif feminis dengan analisis gender. Fikih sebagai sumber norma bagi masyarakat muslim mengatur relasi laki-laki dan perempuan. Tetapi karena sejarah panjang fikih bersama dengan lingkungan laki-laki, budaya laki-laki, dan kepentingan laki-laki, fikih yang berkembang dan diyakini kebenarnya mengandung nilai-nilai yang membangun ideologi bias gender. ????? ???? ??????? ????????? ??????????? ???? ??? ??? ????? ????? ?????? ??????? ????????? ???? ?? ??? ?????. ??? ????? ?? ?? ???????? ??????? ???? ???? ?? ????????? ?? ??????? - ?????? ??????? ?????????? ????????? - ????????? ???????. ??????? ?????? ???? ?? ????? ??? ????? ??????? ???? ??? ?????? ???? ?? ??????. ?????? ????? ??? ?????? ??? ????? ?????? ?? ????????? ???????? ????? ???? ?? ????? ??????. ????? ????? ?? ?????? ??????? ???????? ???? ?????? ????? ???????. ???? ???? ??????? ?????? ?? ????? ?? ?????? ??????? ????? ??????? ?????? ??????? ????? ???? ????? ?????? ??? ????? ??? ??????? ???? ???? ?????????? ?????? ????????.
PROGRAM PENYIARAN DAKWAH ISLAM DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MARHAMAH
RADEN NURHAYATI
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (822.598 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.2
Pelaksanaan program penyiaran dakwah Islam sangat selayaknya dan wajib dilaksanakan dalam rangka membangun masyarakat yang mempunyai tatanan keagamaan dan membangun jiwa sosial kemasyarakatan yang baik. Program ini dilaksanakan karena pada masyarakat masih kecenderungan masih terlibat dalam tindakan “ fakhsya dan munkar “ padahal konsep awalnya program ini dilaksanakan untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang marhamah. Realisasi penyiaran dakwah Islam dalam mewujudkan tatanan masyarakat marhamah ditempuh melalui program pengajian rutin, penyuluhan keagamaan, dan pemberian keteladanan yang positif serta program penjagaan lingkungan keamanan dan kebersihan lingkungan. Faktor penunjang dalam merealisasikan masyarakat marhamah melalui prgram penyiaran dakwah Islam antara lain kemampuan penceramah, kesediaan penceramah untuk menyelenggarakan kegiatan meskipun tidak dibayar, animo masyarakat yang tinggi. Selain itu faktor penghambat berupa heterogenitas masyarakat, pengaruh urbanisasi dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam dialog keagamaan.
PERLINDUNGAN ANAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Hani Sholihah
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1192.324 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.3
Agama Islam datang membawa rahmat bagi seluruh alam, termasuk anak-anak. Islam menyatakan bahwa anak-anak merupakan makhluk yang perlu dikasihi dan dilindungi karena ketidakberdayaan mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup dan melindungi dirinya sendiri. Perlindungan anak dalam perspektif hukum Islam mengandung arti pemenuhan hak-hak anak dan perlindungannya dari hal-hal yang dapat membahayakan dirinya. Hak-hak anak dinyatakan secara jelas dan rinci dalam hukum Islam, yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an dan hadits –hadits Rasulullah saw.
PERILAKU KEBERAGAMAAN MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DALAM PERSPEKTIF TEORI RELIGIOUS BEHAVIOR MARIE CORNWALL
Asep Lukman Hamid
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1304.049 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.4
Masyarakat Kampung Naga adalah salah satu komunitas adat Indonesia. Secara administratif, Kampung Naga masuk dalam pemerintahan desa/kelurahan Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebagai sebuah komunitas adat yang memegang teguh kepercayaan setempat, masyarakat Kampung Naga masih melaksanakan berbagai tradisi yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Pada ranah perilaku religius individual, masyarakat Kampung Naga tetap melaksanakan berbagai ritual keagamaan, meski dengan frekuensi dan tingkat intensitas yang beragam sesuai dengan kapasitas masing-masing. Pada ranah perilaku komunal atau mode kelembagaan, masyarakat Kampung Naga begitu menjunjung tinggi tradisi adat. Sehingga, misalnya,bila ritual resmi dari agama jatuh pada hari-hari yang ditabukan, maka hanya ritual wajib saja yang dilaksanakan. Sedang hal-hal yang berlaku umum secara komunal dilakukan pada hari-hari yang tidak ditabukan.
MANAJEMEN STARTEGI MUTU GURU DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
Karna Husni
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (620.389 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.5
Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah mengenai hasil belajar siswa. Inti kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, meliputi Manajemen Mutu guru, Dalam pembelajaran Ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kompetensi guru, dan komitmen mengajar, terhadap efektivitas proses pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey Method, dengan teknik pengumpulan data angket skala lima kategori Likert, terhadap 60 orang guru Ekonomi SMA Teknik pengolahan data yang digunakan adalah Model Analisis Jalur (Path Analysis Models). Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan langsung dan tak langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa, efektivitas dalam pembelajaran, kompetensi guru dan mengajar guru Ekonomi di SMA termasuk dalam kategori tinggi, dan terdapat pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap hasil belajar siswa serta terdapat pengaruh tidak langsung kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap hasil belajar siswa melalui efektivitas proses pembelajaran
UPAYA TOKOH MAYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN KAWIN DI BAWAH UMUR (STUDI KASUS DI TASIKMALAYA)
Dedi Dedi
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (849.172 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.7
Perkawinan merupakan amanat Undang-Undang dan diperintahkan dalam agama Islam. Undang-undang Indonesia No. 1 tahun 1974 mengamanahkan bagi laki-laki dan wanita yang sudah memasuki usia kawin dan memenuhi persyaratannya untuk segera kawin. Namun kenyataan hari ini masyarakat sudah banyak yang menyimpang dari dari amanah itu sendiri, bahkan banyak yang kawin akibat dari problem lain, maka disegerakanlah anak-anak nya dikawinkan pada masa muda belia. Faktor penyebab terjadinya perkawinan usia dini adalah karena faktor kekhawatiran dan keterpaksaan masing-masing mencapai 63,75%, karena faktor kekeluargaan mencapai 38,75%, dan karena faktor ekonomi dan kebebasan masing-masing mencapai 15% . Upaya tokoh masyarakat dalam menanggulangi perkawinan usia dini di Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya diketahui adanya pembinaan melalui penyuluhan melalui kegiatan remaja tergolong cukup, meskipun melalui penyebaran media masih kurang dan secara keseluruhan masih dianggap kurang dan perlu peningkatan. Dengan demikian, hendaknya tokoh masyarakat lebih meningkatkan upaya dalam menanggulangi perkwinan usia dini agar sedikit demi sedikit orang tua dan para remaja menyadari program Pemerintah tentang pentingnya pendidikan dan kematangan hidup sebelum melangsungkan perkawinan.
STUDI KRITIS POLIGAMI DALAM ISLAM (ANALISA TERHADAP ALASAN PRO DAN KONTRA POLIGAMI)
Siti Ropiah
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1092.788 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.9
The discourse of polygamy in Islamic thought has become controversial and interesting to be discussed. Until now, polygamy as one form of marriage in Islam is still a debate. This kind of debate does not result anything in common because the argument of each opinion is based on Quranic verse An Nisa '(4): 3, 129, and hadith of the Prophet, as the highest source of law in Islam. The polygamy discourse can be divided into two opinions. First, support polygamy (pro polygamy) and secondly, against polygamy (contra polygamy).
PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KEUANGAN INKLUSIF DI INDONESIA
Dede Aji Mardani
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (752.319 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.10
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran perbankan syariah dalam mengimplementasikan financial inclusion di Indonesia. Financial inclusion merupakan proses untuk memberikan akses keuangan formal bagi masyarakat miskin dan perpenghasilan rendah (unbankable people). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mixed research). Analisis data kualitatif menggunakan teknik analisis yang dikembangkan oleh Straruss dan Corbin dengan tiga langkah besar, yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis perbandingan laporan keuangan pada tahun 2010-2014 dan analisis rasio keuangan berupa CAR, ROA, ROE, NPF, dan FDR. Penelitian ini membuktikan bahwa perbankan syariah memiliki potensi besar dalam mengimplementasikan financial inclusion, ditunjukkan dengan pertumbuhan yang signifikan pada funding dan financing tahun 2010-2014 dan hasil analisis rasio keuangan juga menunjukkan kinerja dan kondisi keuangan perbankan syariah baik.
PERJANJIAN PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974
Gunadi Gunadi
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (610.304 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.11
Perjanjian perkawinan adalah perjanjian yang dibuat oleh dua orang suami isteri untuk mengatur akibat-akibat perkawinan mengenai harta kekayaan. Pengertian diatas menjelaskan bahwa perjanjian perkawinan mengatur mengenai dua orang yang melakukan perjanjian perkawinan, dimana perjanjian tersebut mengenai pengaturan harta kekayaan serta akibat-akibatnya. Perjanjian perkawinan dapat dibuat oleh mereka yang tunduk pada hukum perdata maupun hukum Islam dengan ketentuan dibuat dengan akta otentitk dan wajib dicatatkan pada Kantor Catatan Sipil maupun pada Kantor Urusan Agama (KUA) untuk memenuhi ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan agar perjanjian perkawinan tersebut berlaku dan mengikat bagi pihak ketiga. Mengenai bentuk dan isi perjanjian perkawinan tersebut, sebagiamana halnya dengan perjanjian pada umumnya, kepada kedua belah pihak diberikan kebebasan atau kemerdekaan seluas-luasnya asalkan tidak bertentangan dengan undang-undang kesusilaan yang baik atau tidak melanggar ketertiban umum.
AGAMA, POLITIK DAN FUNDAMENTALISME
Asep Arsyul Munir
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No.1, January 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1223.212 KB)
|
DOI: 10.31943/afkar_journal.v1i1.12
Fundamentalisme agama kontemporer berakar pada agenda modernisasi Barat yang gagal dan reaksionisme terhadap manifestasi modernitas yang tak diharapkan; lalu penolakannya atas nilai dan institusi keluarga sebagai struktur sosial yang dipelihara agama. [Haynes 2003]. Kebanyakan motivnya adalah fragmentasi anggapan bahwa peran Tuhan bagi banyak kalangan fundamentalis saat ini terancam dan tengah tergantikan oleh buku panduan kemajuan teknis yang menggiring pada perubahan sosio-kultural-ekonomical secara radikal.Faktor lain yang mendorong semakin massivnya perkembangan kaum fundamentalis Islam adalah; pemerintahan yang miskin, tingkat pengangguran warga yang tinggi, kegagalan arus modernisasi, implikasi buruk proyek globalisasi [westernisasi], hegemoni dan imperialisme Barat [Eropa dan Amerika], urbanisasi, industrialisasi yang terbatas dan tumbuhnya kelas warga yang kecewa [atas kinerja regime]. Singkatnya, ekspresi kebangkitan politik muslim yang termanifestasikan ke dalam gerakan fundamentalisme disinyalir memiliki dua akar historis yang berkait kelindan; pertama, bersifat lokal: sebagai respon atas konsep relasional Negara-Islam; kedua, bersifat trans-nasional: sebagai respon terhadap hegemoni dan globalisme Barat. Sebagai jalan pintasnya, maka tak sedikit komponen masyarakat muslim modern yang memilih menaiki kendaraan Islamisme dimana menginginkan perubahan total pada seluruh segmentasi publik.