cover
Contact Name
Manpan Drajat
Contact Email
Manpan Drajat
Phone
-
Journal Mail Official
alafkarjurnal@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
al-Afkar, Journal For Islamic Studies
ISSN : 26144883     EISSN : 26144905     DOI : -
Core Subject : Social,
al-Afkar, Journal for Islamic Studies is published by Association of Secondment Lecturers (Asosiasi Dosen DPK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Indonesia. Focus of al-Afkar, Journal for Islamic Studies is on publishing original empirical research articles and theoretical reviews of Islamic Studies, it covers various issues on the Islamic studies within such number of fields as Islamic Education, Islamic thought, Islamic law, political Islam, and Islamic economics from social and cultural perspectives and content analysis from al-Qur’an and Hadist. In other than forementioned field in Islamic Studies, al-Afkar, Journal for Islamic Studies also accepts articles which cover the topic on the cross section between Islam Studies and other scientific field, such as sociology, law, economics, and others.
Arjuna Subject : -
Articles 457 Documents
DISHARMONISASI UNDANG-UNDANG YANG BERKAITAN DENGAN PENANGANAN SENGKETA EKONOMI SYARI’AH DI PENGADILAN Nanang Naisabur; Abdul Halim Sholeh
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No,2, July 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.357 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v2i1.26

Abstract

Pesatnya pertumbuhan aset ekonomi syari’ah di Indonesia menimbulkan konsekuensi logis bagi meningkatnya sengketa ekonomi syari’ah. Penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah melalui jalur pengadilan merupakan wewenang absolut pengadilan agama. Hal ini dikukuhkan dengan UU No. 3/2006 dan Putusan MK No. 93/PUU-X/2012. Namun disisi lain masih terdapat gesekan kewenangan antara Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri dalam menangani sengketa ekonomi syari’ah yang ditimbulkan dari adanya ketidakharmonisan antara Pasal 49 huruf (i) UU Nomor 3 Tahun 2006 dengan Pasal 61 dan Pasal 72 ayat (2) UU Nomor 30 Tahun 1999, Pasal 56 ayat (2) dan Pasal 57 UU Nomor 8 Tahun 1999, serta Pasal 1 angka 7 UU Nomor 37 Tahun 2004, yang sampai saat ini masih belum terselesaikan sehingga masih menimbulkan ketidakpastian hukum.
KEKERASAN PADA ANAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Nurjanah Nurjanah
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No,2, July 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.021 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v2i1.27

Abstract

Kekerasan dalam Islam dengan tegas dan jelas adalah suatu hal yang dilarang kecuali dalam hal-hal yang besifat mendidik. Namun, pemberian hukuman dalam Islam tetaplah tidak diizinkan dengan jalan kekerasan. Kekerasan adalah jalan akhir yang ditempuh sesorang dalam mendidik. Hal ini juga harus tetap sesuai dengan ketentuan Islam dan tidak melampaui batas yang dapat membuat trauma dan luka fisik pada anak. Sedangkan dalam upaya menanggulangi kekerasan terhadap anak, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kekerasan pada anak diantaranya dengan memberikan perlindungan terhadap anak dan dengan pemahaman pendidikan Islam. Materi pendidikan adalah salah satu solusi agar tidak terjadinya kekerasan yaitu orangtua mengajarkan anak menghormati, berbuat baik dan merealisasikan kasih sayangnya kepada sang anak, dengan begitu anak memberikan hak orangtua karena anak telah mendapatkan haknya yakni pendidikan dengan penuh kasih sayang, kelembutan, keikhlasan dan keridhaan dari orangtua.
HUMANISASI PENDIDIKAN; MENEGUHKAN SISI KEMANUSIAAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN Sholehuddin Sholehuddin
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol.1, No,2, July 2018
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.271 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v2i1.28

Abstract

Humanisasi pendidikan adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk pengembangan potensi-potensi peserta didik sebagai manusia seutuhnya, yang dilakukan secara manusiawi (memanusiakan rnanusia), sehingga peserta didik dapat berkembang baik menuju kearah kesempurnaan. Pandangan manusia dan proses humanisasi, banyak diuraikan dan diyakini selalu menjadi perhatian para pemikir dalam pelbagai bidang ilmu. Namun, meskipun ada banyak pendapat tentang humanisme, yang paling jelas, baik secara sadar ataupun tidak sadar, eksplisit maupun implisit, terarah pada keinginan yang besar untuk mengkultuskan manusia. Humanisasi pendidikan merupakan upaya untuk menyiapkan generasi yang cerdas nalar, cerdas emosional, dan cerdas spiritual, bukan menciptakan manusia yang kerdil, pasif, dan tidak mampu mengatasi persoalan yang dihadapi. Pendidikan meniscayakan untuk lebih membentuk manusia lebih manusiawi, dan tentunya dengan mengedepankan aspek-aspek kemanusiaan, karena peserta didik adalah manusia yang harus dimanusiakan.
THE ROLE OF INFORMATION TECHNOLOGY IN EDUCATION WORLD (PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN; E-EDUCATION) U. Abdullah Mumin
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 2, No.1, January 2019
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.221 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v3i1.29

Abstract

This research aims to explore the importance of information technology in the field of education. As an instrument of the modern digital world, the existence of information technology is possible to answer the level of learning difficulties that are currently considered conventional. This study uses a qualitative approach to the study of literature. As a result of this research, the influences of globalization, future education will be more open and two-way, diverse, multidisciplinary, and related to work productivity. With the development of information technology in the field of education, it is now possible to hold distance learning by using internet media to connect students with their lecturers, view student grades online, check finances, view class schedules, send assignments files given by lecturers etc. Penelitian ini bertujuan mengungkap pentingnya tekhnologi informasi dalam bidang pendidikan. Sebagai instrumen dunia digital modern, keberadaan teknologi informasi dimungkinkan dapat menjawab tingkat kesulitan pembelajaran yang saat ini dirasa masih konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif pendekatan kajian studi literatur. Dihasilkan dari penelitian ini, masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya.
THE EFFECTIVITY OF MARRIAGE GUIDANCE IN KUA CITEUREUP TO MAINTAIN HOUSEHOLD INTEGRATION (EFEKTIVITAS BIMBINGAN PERKAWINAN DI KUA CITEUREUP DALAM MENJAGA KEUTUHAN RUMAH TANGGA) Mukhtar Mukhtar; Yusuf Firdaus
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 2, No.1, January 2019
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.378 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v3i1.32

Abstract

This study discusses the effectiveness of marital guidance in KUA Citeureup in maintanining the integrity household countained from the cause due to the high divorce in Indonesia, especially for muslim in Indonesia, where the government has issued a policy that the bride and groom thas prospective brides who want to marry are required to follow the guidance of marriage in advance. despite the policy being issued, the fact remains that many bride and groom who do not follow the marriage guidance even tends to underestimate the importance of following marital guidance. this research uses mix method approach method and using field research method. the main source of this research is the religious affairs office and the bride and groom who married in the office of religious affairs. so the authors get data on the extent to which effectiveness of marital guidance that has been provided by officials of the citeureup religious affairs office in maintaining the integrity of the household. in the discussion of the effectiviness of marital guidance in maintaining the integrity of this household has two important points that need to be studied, how far the effectiviness of marital guidance that has been given by the officers kua citeureup to the bride and groom in maintaining the integrity of the household and any factors that make many bride and groom are still unable to attend marriage counselling that has been held by the office of religious affairs. Penelitian ini membahas tentang efektivitas bimbingan perkawinan di KUA dalam menjaga keutuhan rumah tangga yan disebabkan akibat tingginya tingkat perceraian yang terjadi di Indonesia, khususnya bagi umat muslim di Indonesia, dimana pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bahwa para catin yang ingin melangsungkan pernikahan diharuskan untuk mengikuti binwin terlebih dahulu. Meskipun telah dikeluarkan kebijakan tersebut, faktanya masih banyak para catin yang tidak mengikuti binwin bahkan cenderung menyepelekan mengenai urgensinya mengikuti binwin sebelum menikah. Penelitian ini menggunakan metode Mixed method, yakni metode penelitian gabungan antara kualitatif dan kuantitatif. Sumber utama penelitian ini adalah para catin yang menikah di KUA Citeureup, sehingga penulis mendapatkan data sejauhmana efektivitas binwin yang sudah diberikan kepada para catin dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Dalam pembahasan tentang efektivitas bimbingan perkawinan dalam menjaga keutuhan rumah tangga ini memiliki dua poin penting yang perlu dikaji, yakni sejauhmana efektivitas binwin yang telah diberikan kepada para catin dalam menjaga keutuhan rumah tangga dan faktor apa sajakah yang membuat para catin masih banyak yang belum dapat menghadiri bimbingan perkawinan yang telah diadakan oleh KUA Citeureup.
ISLAMIC PERSPECTIVE ON BIRTH CONTROL: ISSUES AND PROSPECTUS Bilal Ahmad Wani; Dr. Rafiq Anjum
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 2, No.1, January 2019
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.953 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v3i1.33

Abstract

Birth control, also known as contraception and fertility control are the methods or devices used to prevent pregnancy. Planning, provision and use of birth control is called family planning. The History of birth control is as old as Islam itself. The Arabs used to practice it during the days of Jahaliyah. After the advent of Islam, the muslims continued the process and is said to have got permission with moderation from the prophet SAW. The moderation he did was to approve the practice of Azl as a measure to birth control. Birth control or family planning is not a new issue rather it has remained a burning issue from the advent of Islam as it is today. It is a concept for all people and all nations of the world irrespective of people’s religious alienations.
THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT INTELLIGENCE IN PERIOD OF BASIC EDUCATION IN MOESLIM FAMILY ENVIRONMENT (MENGEMBANGKAN KECERDASAN PESERTA DIDIK PADA PERIODE PENDIDIKAN DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA MUSLIM) Nurjanah Nurjanah
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 2, No.1, January 2019
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.652 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v3i1.34

Abstract

This article aims to explore: 1) the concept of intelligence according to the perspective of Islamic education, 2) the intelligence development of students in the basic education period, and 3) the methods for developing intelligence of students in the period of basic education in Muslim families The basic concept of intelligence in a long-developed Islamic education perspective is: a) intellectual intelligence (thinking intelligence), b) emotional intelligence (moral), c) spiritual intelligence (spiritual intelligence). Efforts to develop students' intelligence in the basic education period can be done by applying methods: a) educating through the dialogue of the Qur'an and Nabawi, b) educating through the stories of the Qur'an and Nabawi, c) educating through parables, d) educating through exemplary, e) educating through 'Ibrah and willing, and f) educating through targibs and tarhib. Efforts to develop the intelligence of students in the period of basic education in the Muslim family environment must be based on Al_qur'an and As-Sunnah with the following description: 1) listening to the recitation of the Qur'an, 2) giving advice with good stories from Al -Qur'an and As-Sunnah, 3) Educating with parables derived from the Qur'an, 4) Educating by giving good moral example so that students can develop emotional intelligence, 5) Educating through 'ibrah and want' izah. Education can prepare learning designs that can stimulate students' thinking and thinking. Give pleasant hopes (Targhib) and punishment (Tarhib) Tujuan penulisan artikel ini untuk: 1) mengetahui konsep kecerdasan menurut perspektif pendidikan Islam, 2) mengetahui perkembangan kecerdasan peserta didik pada periode pendidikan dasar, dan 3) umengetahui metode pengembangan kecerdasan peserta didik pada periode pendidikan dasar di lingkungan keluarga muslim. Konsep dasar kecerdasan dalam perspektif pendidikan Islam yang sudah berkembang lama adalah: a) kecerdasan intelektual (kecerdasan berpikir), b) kecerdasan emosional (akhlak), c) kecerdasan spiritual (kecerdasan ruhaniah). Upaya mengembangkan kecerdasan peserta didik pada periode pendidikan dasar dapat dilakukan dengan menerapkan metode: a) mendidik melalui dialog Al-Qur’an dan Nabawi, b) mendidik melalui kisah Al-Qur’an dan Nabawi, c) mendidik melalui perumpamaan, d) mendidik melalui keteladanan, e) mendidik melalui ‘Ibrah dan mau’izah, dan f) mendidik malalui targib dan tarhib. Upaya mengembangkan kecerdasan peserta didik pada periode pendidikan dasar di lingkungan keluarga muslim harus didasarkan pada Al Qur’an dan As-sunnah dengan uraian sebagai berikut: 1) mendengarkan tilawah Al-Qur’an, 2) memberikan nasehat dengan kisah-kisah yang baik dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, 3) mendidik dengan perumpamaan yang bersumber dari Al-Qur’an, 4) mendidik dengan memberikan keteladanan dalam akhlak yang baik sehingga dapat mengembangkan kecerdasan emosional peserta didik, 5) mendidik melalui ‘ibrah dan mau’izah. Pendidikan dapat menyiapkan rancangan pembelajaran yang dapat merangsang perenungan dan berpikirnya peserta didik. Memberikan harapan yang menyenangkan (Targhib) dan hukuman (Tarhib).
TEACHERS PROFESSIONALISM DEVELOPMENT STRATEGY TO INCREASE THE QUALITY OF GRADUATION; Case Study in SMK Al-Mukhtariyah, SMKN 5 Garut, and SMKN 6 Garut (STRATEGI PEMBINAAN PROFESIONALISME TENAGA PENDIDIK UNTUK MENINGKATKAN MUTU LULUSAN; Studi Kasus pada SM Ajat Rukajat
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 2, No.1, January 2019
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.741 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v3i1.35

Abstract

This study discusses the Teachers Professionalism Development Strategy which is part of the management in the world of education. This study aimed to obtain information about how the coaching strategy professionalism of educators to improve the quality of teachers in some vocational schools in Garut regency. The approach used in this study is descriptive qualitative, with the main descriptive-analytic method that comes with the method of documentation and literature. Data were collected by using observation, interviews, document study, questionnaire,andfieldnotes. The results showed that the educators at SMK Al-Mukhtariyah, SMKN 5 Garut, and SMK 6 Garut still rely on the role of school principals to foster professionalismenya, because the principal has a very important role in fostering the teaching staff in carrying out their duties, of course this will increase the quality of education through the various stages fromplanning, implementation and monitoring. With all the obstacles that are found mainly in complementary facilities and infrastructures as well as the allocation of funding is very minimal but the vocational school in Garut regency still able to carry out the training of the teachers who impacted the increasing creativity, competence, attitudes skilled and responsible attitude and to improve the effectiveness and efficiency process of coaching students personnel. Penelitian ini membahas mengenai Strategi Pembinaan Profesionalisme Tenaga Pendidik yang merupakan bagian dari suatu manajemen dalam dunia pendidikan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan metode utama deskriptif-analitik yang dilengkapi dengan metode dokumentasi dan studi literatur. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi, kuisioner, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga pendidik di SMK Al-Mukhtariyah, SMKN 5 Garut dan SMKN 6 Garut masih mengandalkan peran dari kepala sekolah untuk membina profesionalismenya, karena kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam membina para tenaga pendidik dalam menjalankan tugasnya, tentunya hal ini akan meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan segala hambatan-hambatan yang ditemukan terutama dalam melengkapi sarana dan prasana serta alokasi pembiayaan yang sangat minim tetapi SMK di Kabupaten Garut tetap mampu melaksanakan pembinaan para tenaga pendidiknya yang berdampak meningkatnya kreativitas, kompetensi, sikap terampil, dan sikap tanggung jawab serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembinaan tenaga didik.
REFORMULATION OF THE ISLAMIC EDUCATION PHILOSOPHY; A Study of the Epistemological Thought of al-Farabi Nani Widiawati
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 2, No.1, January 2019
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.201 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v3i1.36

Abstract

Philosophy that works as the basis for the development of science, must be relevant to the area of scientific ontological it builds. This relevance problem is still a problem in Islamic scientific building, among others, in the Islamic Education Philosophy which seem difficult to escape from the dominance of positivism. The aim of this paper to describe the structure of the epistemology of al-Farabi which will be the basis of the reformulation of the Islamic Education Philosophy paradigm. The study used an analitical-interpretative method with the content analysis technique of works related to al-Farabi’s thought. On the ontological aspect, the reformulation of the Islamic Education Philosophy paradigm should be rationally connected between the material available in the curriculum. In the epistemological aspect, education is expected to show the process of forming students who are able to apply knowledge into their attitudes and actions. In practical areas, education operate in the area of “moral” manifested, among others, because of the exemplary factor of teacher whose theoretical knowledge has been subjectivated.
THE ANALYZE OF ULTILIZATION POLICY OF INFORMATION TECHNOLOGY IN EDUCATION (ANALISIS KEBIJAKAN PEMANFATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN) Herri Azhari
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 2, No.1, January 2019
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.289 KB) | DOI: 10.31943/afkar_journal.v3i1.37

Abstract

The development and advancement of information technology has grown by leaps and bounds, it is most impact on people's lives not to mention education. It is time the world of education utilizing information technology. Information technology will provide added value in the learning process. It is associated with a high demand for information, science and technology are not all obtained in the school environment. The development of a variety of learning methods is a sign of the birth of teaching technology known today. Even from its historical background, the learning method is not based on science and research as we know, in teaching methods contained concepts that influence the way of thinking, acting and behaving in the development of teaching came to be known as the educational technology. Like a coin, the development of information and communication technology for sepajang 2006 alone showed him the two sides. There has been progress, but there are also issues that has changed despite years remained unresolved. Call it yet ITE legalization bill, access to communications uneven, decline in the number of internet cafes, until there is no grand strategy right. Need a strong commitment with the planning and coordination. One chore that must be completed is the Bill on Information and Electronic Transactions. ITE's bill should be discussed and ratified. However, legislation governing the use of information technology (RUU ITE) is so important. Because, until now our country does not have the legal rules governing the use of information technology, especially in electronic transactions, in line digitizing globalizing trend. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi telah berkembang pesat, hal ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat dan pendidikan. Sudah saatnya dunia pendidikan memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi akan memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini terkait dengan tingginya permintaan akan informasi, sains dan teknologi yang tidak semua diperoleh di lingkungan sekolah. Perkembangan berbagai metode pembelajaran merupakan tanda lahirnya teknologi pengajaran yang dikenal saat ini. Bahkan dari latar belakang historisnya, metode pembelajaran tidak didasarkan pada sains dan penelitian seperti yang kita ketahui, dalam metode pengajaran terkandung konsep-konsep yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak dan berperilaku dalam pengembangan pengajaran kemudian dikenal sebagai teknologi pendidikan. Ibarat koin, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk sepanjang 2006 saja menunjukkan kepadanya dua sisi. Ada kemajuan, tetapi ada juga masalah yang telah berubah meskipun tahun masih belum terselesaikan. Sebut saja belum RUU pengesahan ITE, akses komunikasi tidak merata, penurunan jumlah warung internet, hingga tidak ada strategi besar yang tepat. Perlu komitmen yang kuat dengan perencanaan dan koordinasi. Salah satu tugas yang harus diselesaikan adalah RUU Informasi dan Transaksi Elektronik. RUU ITE harus didiskusikan dan disahkan. Namun, undang-undang yang mengatur penggunaan teknologi informasi (RUU ITE) sangat penting. Sebab, hingga saat ini negara kita belum memiliki aturan hukum yang mengatur penggunaan teknologi informasi, terutama dalam transaksi elektronik, sejalan digitalisasi tren globalisasi.

Page 3 of 46 | Total Record : 457