cover
Contact Name
Suryo Bramasto
Contact Email
suryo.bramasto@iti.ac.id
Phone
+6281563470055
Journal Mail Official
jtm@iti.ac.id
Editorial Address
Mechanical Engineering Department, Institut Teknologi Indonesia Jl. Raya Puspiptek Serpong, South Tangerang, Banten, Indonesia, 15320
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI)
ISSN : -     EISSN : 25483854     DOI : https://doi.org/10.31543
The theme of the paper is focused on the : 1. Mechanical Construction 2. Energy Convertions 3. Manufactures 4. Engineering Material
Articles 83 Documents
Analisa Teknis Dan Biaya Penggunaan Bahan Bakar Cangkang Kelapa Sawit Dan Batu Bara Pada Boiler DZL4 Di PT. Lautan Luas Tbk. Hartanto, Laili Budi; Sibarani, Maradu; Tuapetel, Jones Victor
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.958 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i1.301

Abstract

Abstrak               Boiler DZL4 dengan tipe solid fuel dioperasikan di PT. Lautan Luas Tbk untuk proses reaksi kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jumlah kebutuhan dan biaya untuk bahan bakar batu bara jenis bituminus dan cangkang sawit. Variabel bebas adalah kapasitas boiler 2,5 ton/jam, 3 ton/jam, 4 ton/jam. Variabel konstan adalah tekanan steam 1,25 MPa, temperatur steam 194ºC, temperature air umpan 75°C pada tekanan 0,15 MPa, efisiensi boiler 78,8%. Metode penelitian adalah dengan menghitung kebutuhan kalor boiler, kebutuhan bahan bakar, jumlah biaya untuk setiap jenis bahan bakar dilanjutkan dengan analisa. Hasil perhitungan kalor boiler kapasitas 2,5 ton/jam, 3 ton/jam, 4 ton/jam berturut-turut adalah 1.482.476 kkal/jam, 1.778.972 kkal/jam, 2.371.962 kkal/jam. Kebutuhan bahan bakar batu bara dan cangkang sawit per jam berturut-turut sebesar 304 kg, 364 kg, 483 kg dan 430 kg, 511 kg, 681 kg. Biaya untuk batu bara dan cangkang sawit per jam berturut-turut adalah Rp350.000, Rp419.000, Rp555.500, dan Rp365.500, Rp435.500, Rp579.000.Kata kunci: boiler, solid fuel, cangkang sawit, batu bara, biayaAbstract                The Boiler DZL4 with solid fuel type are operated in PT. Lautan Luas Tbk for chemical reaction processes. The purpose of this research is to analize the amount of use and costs between palm kernel shell and bituminous type of coal. The independent variables are boiler capacity of 2,5 tons/hour, 3 tons/hour and 4 tons/hour. The constant variable is steam pressure 1,25 MPa, steam temperature 194ºC, feed water temperature 75°C at 0,15 MPa pressure and boiler efficiency 78,8%. The research method is to calculate the boiler heat requirements, amount of fuel needs, the costs for each type of fuel then continue the analysis. The results of heating boiler calculations for capacity of 2,5 tons/hour, 3 tons/hour and 4 tons/hour respectively are 1.482.476 kcal/hour, 1.778.972 kcal/hour, 2.371.962 kcal/hour. The fuel consumption of coal and palm kernel shells per hour respectively are 304 kg, 364kg, 483 kg, and 430 kg, 511 kg, 681 kg. The cost for coal and palm kernel shells per hour respectively are Rp350.000, Rp419.000, Rp555.500, and Rp365.500, Rp435.500, Rp579.000.Keywords: boiler, solid fuel, palm kernel shell, coal, cost
Analisa Kerusakan Pipa Boiler Super Kritikal Chudhoifah, Mochamad Nanchy; Suastiyanti, Dwita; Rupajati, Pathya
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1606.821 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i1.334

Abstract

AbstrakBoiler adalah alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap dengan cara dipanaskan menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama. Pada pembangkit listrik tenaga uap dengan menggunakan boiler super critical berkapasitas 660 MW, temperatur uap 566 °C dan tekanan 240 bar memiliki pipa di area final superheater dengan jenis material SA213 – T91. Pada saat unit start up, pipa di area final superheater mengalami kebocoran sehingga pipa menjadi pecah. Pecahnya pipa menyerupai mulut ikan, hasil analisa penyebabnya kemungkinan karena Short Term Temperature. Melalui uji metalografi ditemukan adanya rongga-rongga dan retak pada struktur mikro, kemungkinan karena pengelupasan lapisan magnetik didalam pipa. Untuk itu pengoperasian boiler harus memperhatikan kenaikan metal temperatur tidak boleh melebihi 2°C/menit agar tidak terjadi pengelupasan lapisan magnetik pada pipa Boiler.Kata kunci: SA213-T91, retak, superheater.Abstract Boilers are tools used to convert water into steam by heating using coal as the main fuel. In steam power plants using super critical boilers with a capacity of 660 MW, steam temperatures of 566 ° C and pressure of 240 bar have pipes in superheater final area with material type SA213 - T91. When start of the unit, the pipe in the final superheater area has leaked so that the pipe was rupture. The rupture of a pipe like a fish's mouth, the results of the analysis cause may be due to Short Term Temperature. Through metallographic tests it was found that there were cavities and creeps on the microstructure, possibly due to the peeling of the magnetic layer in the pipe. For this reason, the operation of the boiler must pay attention to the increase in metal temperature should not exceed 2 ° C / minute so there is no exfoliation of the magnetic layer in the Boiler pipe.Keywords: SA213-T91, creep, superheater.
Pengaruh Beban terhadap Prediksi Umur Fatik Rangka Meja Kerja Balai LAPAN Garut Menggunakan Ansys Workbench Wibawa, Lasinta Ari Nendra; Diharjo, Kuncoro
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.725 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i2.414

Abstract

The study examines the effect of the load on fatigue life prediction of a workbench frame using the finite element method. The design of the workbench frame uses Autodesk Inventor Professional 2017, while finite element analysis uses Ansys Workbench. The workbench frame is subjected to loads 150, 175, 200, and 225 kg with a fully-reserved type of loading. Fatigue life prediction using Gerber's mean stress theory. The material of the workbench frame using Aluminum alloy 6061. The simulation results show that the workbench frame has a minimum fatigue life for loads of 150, 175, 200, and 225 kg, respectively 1 x 108, 6.61 x 107, 1.69 x 107, and 4.09 x 106 cycles. Whereas the minimum safety factor for fatigue life is 150, 175, 200, and 225 kg, respectively 1.395; 1,196; 1,046; and 0.930. It shows the workbench frame can withstand the fatigue life to a minimum of 107 cycles for a load of 150, 175, and 200 kg because it has a safety factor of more than 1. While for the 225 kg load, the workbench frame fails to reach a minimum age of 107 cycles due to fatigue life prediction is only 4.09 x 106 cycles with a safety factor of less than 1, which is 0.930.
Perancangan Alat Bantu Pemanfaatan Gas Buang dari Proses Melting Recycle untuk Memanaskan Chips sebelum Masuk Melting Furnace Maulana, Ilham Taufik
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1315.924 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i2.416

Abstract

Melting recycle merupakan proses pemisahan logam pengotor yang bersifat feromagnetik, dan proses peleburan aluminium chips menjadi logam aluminium cair. Aluminium Chips adalah aluminium padat berbentuk serpihan hasil proses permesinan CNC. Akan tetapi dalam proses pengeringan ini masih memiliki suatu kendala, yaitu temperatur aluminium chips yang masuk ke proses peleburan di melting furnace terlalu rendah, sehingga beberapa chips tidak bisa melt dan terbakar menjadi abu ketika chips dilebur di melting furnace. Hal tersebut disebabkan oleh performa burner yang tidak maksimal. Dirancanglah alat yang mampu meningkatkan temperatur aluminium chips sebelum masuk kedalam burner dengan memanfaatkan gas buang hasil dari proses melting recycle. Adapun perancangan ini dilakukan menggunakan perangkat lunak SolidWork 2014. Perancangan dengan menghitung konversi energi untuk meningkatkan efisiensi. Dari hasil perancangan maka didapatkan temperatur output pada pipa adalah = 333,43 ℃.
STUDY PERBANDINGAN SERAT JUTE JAWA DENGAN KEVLAR SEBAGAI PENGUAT EPOXY UNTUK APLIKASI HELM ANTI PELURU BERDASARKAN ANALISA NUMERIK Hafizh, Rahmat
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1237.28 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i2.400

Abstract

Pada penggunaan bahan komposit terdapat material yang terbuat dari dua atau lebih material yang berbeda. Penelitian ini menggunakan bahan komposit partikel yang tersusun dari matrix resin epoxy Bisphenol A dan penguat berupa serat jute jawa yang diaplikasikan pada helm anti peluru. Dalam penggunaan komposit ini dapat menentukan jumlah lembaran pada serat jute jawa yang efektif terhadap gaya peluru yang ditembakkan, hal ini untuk menunjang keselamatan penggunannya. Pada penelitian dilakukan analisis menggunakan metode simulasi numerik. Simulasi dilakukan sesuai dengan national institute of justice standard 0101.03 U.S department of justice. Simulasi dilakukan dengan memvariasikan ketebalan pada serat jute jawa hingga didapatkan ketebalan yang optimal, kemudian dari hasil perhitungan mendapatkan 9 lembar serat jute jawa – epoxy dengan modulus elastisitas sebesar 7,2575 GPa dan tensile strength 169,25 N/mm2. 12 lembar dengan modulus elastisitas 6,6722 GPa dan tensile strength 169,25 N/mm2. 15 lembar dengan modulus elastisitas sebesar 6,6125 GPa dan tensile strength 169,25 N/mm2. Dari hasil perhitungan dan simulasi dengan menggunakan Ansys R.17 mendapatkan kesimpulan bahwa pada variasi 15 lembar serat jute jawa lebih aman untuk digunakan terhadap gaya peluru yang ditembakkan.
ANALISA VARIASI TEMPERATUR NITRIDASI PLASMA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 4340 PADA POROS TRANSMISI Arif, Akza
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1347.429 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i2.401

Abstract

Baja paduan rendah AISI 4340 banyak digunakan sebagai bahan komponen mesin serperti pada poros transmisi yang pada pemakaiannya banyak mengalami gesekan atau aus. Untuk meningkatkan ketahanan aus pada suatu bahan material, diperlukan perlakuan pengerasan permukaan salah satunya yaitu nitridasi plasma. Nitridasi plasma adalah pelapisan permukaan bahan dengan gas nitrogen dengan membentuk lapisan nitrida yang keras pada permukaan bahan. Pada penelitian ini, dilakukan proses nitridasi plasma dengan variasi temperatur 300oC, 350oC, 400oC dan 450oC serta waktu tetap 4 jam dan tekanan nitrogen tetap 1,6 mBar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur proses terhadap kekerasan, keausan dan struktur mikro dari material AISI 4340 nitridasi plasma. Hasil uji kekerasan diperoleh nilai kekerasan terbesar pada temperatur 350oC adalah 304,1 HVN. Hasil dari uji keausan diperoleh laju keausan terendah pada temperatur 350oC adalah 2,63 x 10-6 mm2/kg. Sedangkan hasil uji struktur mikro menunjukkan adanya lapisan nitrida besi yang sangat tipis dimana terdeposisikan pada permukaan baja AISI 4340.
Analisis Compressive Stress pada Paving Block Tipe Grass Berbahan Sampah Plastik Siregar, Rolan
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1141.799 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i2.406

Abstract

Indonesia adalah salah satu penghasil sampah plastik yang paling banyak sehingga hal ini berdampak buruk bagi masyarakat seperti polusi air dan potensi banjir. Maka dari itu peneliti bermaksud mengurangi dampak buruk tersebut dengan cara mengolah sampah plastik menjadi paving block. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui lama pemanasan sampah plastik yang paling optimal dalam sebuah mesin cetak paving block dan untuk mengetahui nilai tegangan tekan (compressive stress) pada paving block tersebut. Paving block yang dibuat sesuai dengan standar SNI. Dari hasil penelitian diperoleh lama pemanasan yang paling optimal, yaitu 40 menit dan nilai compressive stress sebesar 18,83 MPa. Berdasarkan standar SNI tegangan tekan paving block adalah antara 9,8 s.d. 39,2 MPa, maka paving block yang dicetak tersebut sudah berada dalam rentang aman. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan teknologi pengolahan sampah plastik.
Analisa Kerusakan Tube Heat Exchanger Menggunakan Metode Remote Field Testing (RFT) Suastiyanti, Dwita; Fatanur, Yudha; Rupajati, Pathya
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.557 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i3.418

Abstract

Kegiatan pengolahan bahan kimia banyak melibatkan heat exchanger dan fluida service yang bersifat korosif. Seiring berjalannya waktu, heat exchanger tersebut akan mengalami korosi yang berakibat pada hasil akhir olahan bahan kima. Heat exchanger yang beberapa tubenya teridentifikasi terkorosi adalah heat exchanger unit EA-110 yang terdapat di PT. Chandra Asri Petrochemical. Pada studi kali ini, akan dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa kerusakan pada bagian tube berupa adanya pengikisan diameter tube pada Heat Exchanger unit EA-110 di PT. Chandra Asri Petrochemical. Setelah itu, dilakukan proses pengujian pada tube heat exchanger unit EA-110 dengan material ASTM A 334 Gr. 1. Pada proses pengujian tersebut akan digunakan metode Non Destructive Test (NDT) Remote Field Testing (RFT), kemudian akan dilakukan pengamatan metalografi (mikro) dan pengujian kekerasan brinell untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada tube heat exchanger. Hasil terbesar pada pengujian kekerasan brinell adalah 146,149 HB dan hasil terkecil pada pengujian kekerasan brinell adalah 138,283 HB. Kedua hasil tersebut lebih rendah dari nilai kekerasan maksimum material dikarenakan waktu pemakaian tube yang sudah lama dan ditemukannya korosi seragam pada dinding tube yang disebabkan oleh deposit.
Analisis Pengaruh Variasi Beban Terhadap Kekuatan Tarik Hasil Friction Welding pada Baja Karbon Sedang Assiddiq S, Hasbi
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.586 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v5i1.570

Abstract

Proses penyambungan logam dengan metode pengelasan gesek (friction welding) dimana logamnya tanpa melalui pencairan (solid state proces) yaitu proses pengelasan terjadi akibat adanya gesekan antara permukaan logam yang akan disambungkan dengan ketentuan ada minimal salah satu logam yang berputar. Gesekan yang terjadi akan menghasilkan panas yang dapat melumerkan kedua ujung logam hingga akhirnya akan menyatu. Adapun parameter penting dalam proses pengelasan gesek meliputi friction time, rotational speed, friction pressure, dan proses pengereman. Tujuan dari penelitian ini adalah; mengetahui pengaruh variasi beban terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan gesek menggunakan baja karbon sedang, dan mengetahui perubahan kekuatan tarik baja karbon sedang hasil pengelasan gesek. Hasil pengujian dan perhitungan memperlihatkan bahwa semakin besar beban yang diberikan pada saat proses las gesek maka semakin besar pula tegangan tarik bahan (baja karbon rendah) dimana perbandingan yang terjadi adalah berbanding lurus seperti yang diperlihatkan dari hasil perhitungan. Tegangan tarik terendah diperoleh pada saat beban 4 kg yaitu 7,67 kN/mm2 sedangkan tegangan tarik terbesar diperoleh pada beban 8 kg yaitu 10,46 kN/mm2 dengan modulus elastisitas 48,29 Pa.
Peningkatan Sifat Mekanis Permukaan Master Link Doozerr Komatsu Dengan IQT (Induction Quenching Tempering) Gunawan, Gian Oktaputra; Suastiyanti, Dwita; rupajati, pathya
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.319 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i3.447

Abstract

Baja SMnB3H-1 merupakan baja paduan rendah yang banyak digunakan sebagai material komponen mesin seperti master link pada undercarriage yang pada penggunaannya banyak mengalami gesekan atau aus. Master Link adalah salah satu komponen undercarriage bulldozer berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan proses assembly dan diassembly pada track link undercarriage. Untuk meningkatkan ketahanan aus pada master link, diperlukan perlakuan pengerasan permukaan salah satunya yaitu Induction Quenching Tempering (IQT). IQT adalah proses pengerasan baja menggunakan induksi dan dilanjut dengan pendinginan cepat (quenching) menggunakan soluble/polymer. Dalam penelitian ini dilakukan proses IQT dengan variasi holding time 45 detik, 60 detik dan 75 detik pada suhu austenite (850°). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh holding time IQT terhadap kekerasan dan kekerasan kedalaman (Case Depth). Hasil dari uji kekerasan dan pengukuran case depth didapat nilai tertinggi yaitu pada holding time 75 detik, untuk nilai kekerasan 58,5 HRC sedangkan case depth posisi H1, H2 dan T adalah 31,62 mm, 30,12 mm dan 19,8 mm.