cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
STRATEGI ALOKASI ANGGARAN SEKTOR PERTANIAN UNTUK MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN Wahyuni, Eling Sri; Firdaus, Muhammad; Baga, Lukman M Mohammad
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 (2018): Edisi Khusus "Tatakelola Keuangan dan Investasi Daerah"
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.946 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i-.22691

Abstract

The agricultural sector is one of the leading sectors in Pandeglang Regency. This study aims to describe the process of preparing and implementing agricultural sector budgets, analyzing the effect of agricultural sector and labor of the agricultural sector expenditure toward the growth of the agricultural sector regionally in Banten Province, and then formulating appropriate strategies in budget allocation and agricultural sector development. This study uses secondary data and primary data with descriptive analysis tools, regression analysis using panel data, and SWOT analysis. The results showed that the agricultural sector has become a priority in various planning documents in Pandeglang District including RPJP, RPJMD, and RKPD Pandeglang District. Then from the result of regression analysis using panel data, it is resulted that government expenditure for agriculture sector have positive and significant effect toward PDRB of agriculture sector. Meanwhile, the labor of agricultural sector has negative and significant effect toward GDP of agriculture sector. From the results of objectives 1 and 2 and supported by primary data through in-depth interviews could be formulated 10 strategies of budget allocation and development of agricultural sector in Pandeglang Regency.Keywords: Strategy, Agricultural Sector, Budget
STRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS Syahputra, Khoirul; Syaukat, Yusman; Irwanto, Abdul Kohar
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.679 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i1.22700

Abstract

ABSTRACTReformation agenda is in various fields. One of the reformation agenda is in implementing the good governance. Regulation of the home affairs minister No. 19 Year 2016 is the regulation to rule local government wealth becoming adequated, informative, transparent and accountable. The purpose of this study are evaluating, knowing and describing the regional management assets. This study also formulating priority strategies to improve regional assets management of the Anambas government. The data consists of primary and secondary data. Primary data was obtained from direct observation, interview and questioners with purposive sampling method. While the secondary data was obtained from literature and related documents. This study use rating scale analysis, SWOT and QSPM analysis. This study has shown the weaknesses of the human resources competeny in assets management was caused by lackig in guidance, supervision and controlling which influenced the assets managements performance. The priority strategy was improving the quality of human resources in managing and reporting the local goverment assets.Key words :  Strategy, improvement  management of BMDABSTRAKReformasi diberbagai bidang di pemerintahan salah satunya adalah manisfestasi pelaksanaan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), Permendagri No. 19 Tahun 2016 tentang pengelolaan BMD adalah wujudnya aturan yang mengatur suatu sistem pengelolaan kekayaan daerah yang memadai, informatif, transparan dan akuntabel. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi, mengetahui dan mendeskripsikan proses pengelolaan BMD dan merumuskan strategi yang perlu diprioritaskan dalam meningkatkan pengelolaan BMD pada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dengan cara observasi langsung, wawancara dan penyebaran kuesioner kepada responden yang dipilih secara sengaja (purposive sampling). Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder berasal dari studi pustaka dan kajian terhadap dokumen terkait. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah : analisis rating scale, analisis SWOT dan metode QSPM.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lemahnya komptensi SDM pengelola BMD tidak terlepas dari kurang optimalnya pembinaan, pengawasan dan pengedalian pada pengurus BMD dan ini juga berdampak pada kinerja aparatur pengelola BMD. Strategi prioritas yang tepat untuk diimplementasikan yaitu peningkatan kualitas SDM pengurus BMD dalam mengelola dan menyusun laporan BMD.Kata kunci: Strategi, Peningkatan Pengelolaan BMD.
STRATEGI PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD) DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Kurniasari, Novia Tri; Fariyanti, Anna; Ristiyanto, Nirwan
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 (2018): Edisi Khusus "Tatakelola Keuangan dan Investasi Daerah"
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.99 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i-.22693

Abstract

Fraud phenomenon involves many actors from the government sector. Fraudulent practices in government has a negative impact on the economic and social sectors. Therefore, need for prevention effort to avoid state’s material and non material losses. The objectives of this study were to formulate fraud prevention strategies by using Analytical Hierarchy Process. Sources of data used in this study were questionnaires and interviews to 5 expert respondent. Strategies for fraud prevention on government financial management: (1) improving the supervision and control system, (2) improving the organizational culture, (3) formulating anti fraud value in the organization, (4) implementing reward system and punisment firmly, (5) anti fraud socialization for employees, and (6) forming agent of change. Key words: fraud prevention, internal control system, organizational culture, anti fraud value, Analytical Hierarchy Process
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN Satria, Yuki; Juanda, Bambang; Sarma, Mamun
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 (2018): Edisi Khusus "Tatakelola Keuangan dan Investasi Daerah"
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.621 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i-.22699

Abstract

The study aims to formulate an appropriate strategy for the Government of Banten Province in improving the quality of local expenditure. The study is conducted on the expenditure quality in Banten and then, continued to formulate the appropriate strategy for it. There are 12 indicators expenditures which are used. Expenditure discipline of allocation, the accuracy of the target in distributing grant and social financial support, the accuracy of schedule in determining APBD, the accuracy of schedule in realizing revenue and expenditure, the effectiveness and efficiency of expenditure accountability, transparency of local government financial report and BPK opinion on it. Data collection is done by distributing questioners, document analysis, and interviews. The results show that expenditure had been disciplined priority program, the allocation of capital expenditure is still low, the allocation of personnel expenditure is good, the grant and the social financial support had not reached target yet, there was still APBD which was determined unpunctually, unpunctually expenditure realization. The expenditure was not effective and efficient, there was still unaccountable, accountability has been transparency and BPK opinions has not good. The strategy to be implemented for this case is the increasing commitment of all sides to increase the expenditure quality of Banten Province region.Keywords: Strategy, Banten Province, Quality Of Spending, APBDPenelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat bagi Pemerintah Provinsi Banten  dalam  meningkatkan kualitas belanja daerah.  Kajian dilakukan terhadap kondisi kualitas belanja dan dilanjutkan dengan penyusunan strategi. Ada 12 Indikator kualitas belanja yaitu disiplin belanja terhadap program prioritas, ketepatan alokasi belanja modal dan belanja pegawai, ketepatan sasaran pemberian hibah dan bansos, waktu penetapan APBD, realisasi pendapatan dan belanja, efektifitas dan efisiens, akuntabilitas, transparansi dan opini BPK. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, analisis dokumen dan wawancara. Hasil penelitian yaitu belanja sudah disiplin dengan program prioritas, alokasi belanja modal masih rendah, alokasi belanja pegawai sudah baik, hibah dan bansos belum tepat sasaran, APBD belum tepat waktu, realisasi pendapatan tepat waktu, realisasi belanja belum tepat waktu, belanja belum efisien dan efektif, belanja belum semua dapat pertanggungjawaban, pertanggungawaban sudah transparan dan opini BPK belum baik. Strategi untuk diimplementasikan yaitu peningkatan komitmen seluruh pihak dalam rangka peningkatan kualitas belanja daerah Provinsi Banten.Kata Kunci : Strategi, Provinsi Banten, Kualitas Belanja, APBD
ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN ALOKASI ANGGARAN PADA SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI JAWA TENGAH Setyanto, Kurniawan Ari; Harianto, Harianto; Budiharsono, Sugeng
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 (2018): Edisi Khusus "Tatakelola Keuangan dan Investasi Daerah"
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.594 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i-.22710

Abstract

ABSTRACTThe movement of the development paradigm causes development direction not only focuses on growth but also as an effort in reducing poverty and unemployment level and also in improving the quality of human life. The priorities of the economic development should be directed to the leading sector development which has strong relevance to other sectors, so that the sector development will provide a great multiplier effect on the economy. Food and beverages industry is one of the leading sector that contributes greatly to the GRDP of Central Java. The purposes of this research were to analyze the role of the food and beverages industrial sector for the economy of Central Java by using input and output analysis, and to analyze the impact of the increasing budget allocation through government consumption in this sector by using a system dynamic analysis. The results of this research showed that the food and beverages industrial sector had a forward linkage coefficient of 2.42 and backward linkage coefficient of 2.18, and also forward dan backward linkage indexes above 1 which meant that the sector was the key sector in the economy of Central Java because it had strong linkage with other sectors. Simulations on increasing of the allocation of government consumption in that sector had a positive impact on the increase of GRDP and IPM and in reducing poverty in Central Java, but the increase in budget allocation actually causes open unemployment rate in Central Java to increase. Keywords: Budget Allocation, Government Consumption, GRDP, Poverty, Unemployment,ABSTRAKPergeseran paradigma pembangunan menyebabkan arah pembangunan tidak lagi hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga sebagai sebuah usaha dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran serta dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Prioritas pembangunan ekonomi hendaknya diarahkan pada pengembangan sector unggulan yang mempunyai keterkaitan yang besar kepada sektor lainnya, sehingga pengembangan sektor tersebut akan memberikan multiplier effect yang besar terhadap perekonomian. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor unggulan yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Jawa Tengah, sehingga pengembangan sektor tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran sektor industri makanan dan minuman bagi perekonomian Jawa Tengah dengan menggunakan analisis input output, serta menganalisis dampak peningkatan alokasi anggaran melalui konsumsi pemerintah pada sektor tersebut dengan menggunakan analisis sistem dinamik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor industri makanan dan minuman memiliki koefisien forward linkage sebesar 2.42 dan koefisien backward linkage sebesar 2.18, serta indeks forward dan backward linkage diatas 1 yang berarti bahwa sektor tersebut merupakan sektor kunci dalam perekonomian Jawa Tengah karena memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor lainnya. Simulasi terhadap peningkatan alokasi konsumsi pemerintah pada sektor tersebut memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan PDRB dan IPM serta dalam menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah, namun peningkatan tersebut menyebabkan tingkat pengangguran terbuka bertambah.Keywords: Alokasi Anggaran, Konsumsi Pemerintah, PDRB, Kemiskinan, Pengangguran
STRATEGI ALOKASI BELANJA PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PENDIDIKAN DI PROVINSI BANTEN Mizan, Abdullah Al; Falatehan, A. Faroby; Wahyuni, Ekawati Sri
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 (2018): Edisi Khusus "Tatakelola Keuangan dan Investasi Daerah"
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.371 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i-.22711

Abstract

ABSTRACTHuman development measured by Human Development Index (HDI) is composed of three components: health index, education index, and expenditure index. HDI Banten on year 2016 was ranked 8th in Indonesia, but the education index has the lowest value among the other components. Whereas education is a capital which is very important for people to achieve better welfare. This study aimed to formulate strategies to improve education index through education budget allocation in Banten Province. The analytical methods used were descriptive analysis, panel data regression analysis, SWOT analysis, and QSPM. Descriptive analysis was used to give an overview of the education condition in Banten Province. By using fixed effect model panel data regression, found that income per capita, School Enrollment Rate of high schools level, Pupil-Teacher Ratio of high schools level, and Number of high schools had positive and significant influences on education index in Banten Province. Meanwhile, based on the interview results of key respondents, by using SWOT techniques obtained six grand strategies that could improve the education index. The strategies obtained were analyzed using QSPM. The QSPM results showed the priority strategies for increasing the education index was by the policy improvement and increase in the budget allocation in the education sector.Key words: HDI, education index, SWOT, QSPMABSTRAKPembangunan manusia yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibentuk dari tiga komponen yakni indeks kesehatan, indeks pendidikan, dan indeks pengeluaran. IPM Banten Tahun 2016 menduduki peringkat 8 terbesar di Indonesia Namun demikian, indeks pendidikan memiliki nilai yang paling rendah di antara komponen lainnya. Padahal pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting bagi seseorang untuk menuju kesejahteraan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi meningkatkan indeks pendidikan melalui alokasi anggaran pendidikan. di Provinsi Banten Metode analisis yang digunakan yakni analisis deskriptif, analisis regresi data panel, analisis SWOT, dan QSPM. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum pendidikan di Provinsi Banten. Sedangkan dengan menggunakan regresi data panel fixed effect model didapat hasil bahwa pendapatan perkapita, Angka Partisipasi Sekolah (APS) tingkat SMA, Rasio Murid per Guru (RMG) tingkat SMA, dan Jumlah SMA memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap indeks pendidikan di Provinsi Banten. Sementara itu berdasarkan hasil wawancara kepada responden kunci, melalui teknik SWOT diperoleh enam strategi yang dapat meningkatkan indeks pendidikan. Strategi yang didapat kemudian dianalisis menggunakan QSPM. Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi prioritas untuk meningkatkan indeks pendidikan yakni melalui penyempurnaan kebijakan dan peningkatan alokasi anggaran di bidang pendidikan. Kata kunci: IPM, Indeks Pendidikan, SWOT, QSPM
STRATEGI PEMUNGUTAN PENERIMAAN PAJAK REKLAME KOTA BEKASI Ichsan, Aulia; Siregar, Hermanto; Soetarto, Endriatmo
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 (2018): Edisi Khusus "Tatakelola Keuangan dan Investasi Daerah"
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.739 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i-.22697

Abstract

One of the efforts of Local Government in financing regional development is through local taxes. Bekasi City is a cross-trade City and its strategic location has great potential to be able to maximize local revenue through the local tax sector, e.g. advertisement tax. The purpose of this research was to determine the growth rate and the contribution of advertisement tax to local taxes, measure the effectiveness and efficiency of advertisement tax, and determine the strategy in the implementation of revenue advertisement tax collections. Analysis methods of this research includes calculation of growth and contribution ratio as well as effectiveness and efficiency ratio and the analytical hierarchy process (AHP). Results of this research show that the growth rate of advertisement tax in Bekasi City average 20.65% and its contribution to local taxes average of 3.52% with the average effectiveness rate 82.20% (“quite effective”) and the efficiency level 6.31% (“highly efficient”). It is suggested from the AHP results that the Local Government of Bekasi City should implement a strategy of improving the quality and quantity of human resources as well as a strategy of improving technical guidelines on advertisement tax collection.Keywords : advertisement tax, growth and contribution, effectiveness and  efficiency, strategy, Bekasi City.
STRATEGI PENINGKATAN RETRIBUSI SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BEKASI Hertomo, Eko Yulianto Widhi; Kusnadi, Nunung; Falatehan, A. Faroby
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 (2018): Edisi Khusus "Tatakelola Keuangan dan Investasi Daerah"
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.388 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i-.22712

Abstract

ABSTRACTBekasi is a city which has a a large population because it lies in the strategic position to support Jakarta city. The higher the population, the more waste it produces. The potential revenue from the household waste retribution as a source of Bekasi city’s local revenue will be high and need to be maximized. The objectives of this research were to analyze the contribution of waste retribution in accordance to Bekasi city’s local revenue; to estimate the household Willingness to Pay (WTP) in paying the household waste retribution by Contingent Valuation Method (CVM) and factors that affect the WTP; and to determine the hierarchy of strategies for increasing the household waste retribution. The result indicated that the contribution of waste retribution still very low, 1,2 percent in year 2010 and dropped to 0,5 percent in 2016. It was caused by the low tariff in the waste retribution collection system, the lack of quantity and quality of human resources, the low awareness of the community in participating to waste retribution and the lack of facilities in waste services. Based on the CVM analysis, the WTP average for each household is equal to IDR35.000, affected by the house category, frequency of waste transported, and other expense paid together with the waste retribution. The hierarchy of strategies based on AHP method were improvement of facilities and infrastructures, revision of Bekasi waste tariff regulation, improvement of human resources in quantity and quality, dissemination and law enforcement, and  incentives in waste reduction.Keywords: Contribution, Retribution, Strategies, Waste, WTPABSTRAKKota Bekasi adalah kota yang padat penduduk karena terletak di posisi strategis sebagai penyangga kota Jakarta. Semakin padatnya populasi penduduk maka sampah yang dihasilkan semakin banyak. Potensi penerimaan dari retribusi sampah rumah tangga sebagai salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bekasi akan tinggi dan perlu ditingkatkan semaksimal mungkin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran retribusi sampah terhadap PAD kota Bekasi, untuk mengestimasi Willingness to Pay (WTP)/kesediaan rumah tangga dalam membayar retribusi sampah dengan Contingent Valuation Method (CVM) dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan menentukan prioritas strategi dalam meningkatkan retribusi sampah rumah tangga di kota Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi sampah masih sangat rendah yaitu 1,2 persen pada tahun 2010 dan menurun menjadi 0,5 persen pada tahun 2016. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya tarif retribusi dalam sistem pemungutan, rendahnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM), rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam membayar retribusi dan rendahnya sarana prasarana pelayanan. Berdasarkan analisis CVM, rata-rata WTP rumah tangga sebesar Rp35.000,00, dipengaruhi oleh kategori rumah, frekuensi sampah diangkut dan biaya lain yang dibayarkan bersamaan dengan pembayaran retribusi sampah. Prioritas strategi berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah peningkatan sarana dan prasarana, revisi peraturan daerah mengenai struktur tarif retribusi, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM, penyuluhan dan penegakan hukum dan insentif pengurangan sampah.        Kata Kunci: Kontribusi, Retribusi, Sampah, Strategi, WTP
STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS Hakim, Mukhtar; Sarma, Mamun; Harianto, Harianto
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.296 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i1.22701

Abstract

ABSTRACTRealization of Local Revenue (PAD) Anambas Islands Regency fluctuates through years, even tends to decline. The main problems faced in achieving the PAD target are due to (1) exploration of potential sources of regional income which is not optimal; (2) limitation of good quality of government’servant resources; (3) working culture of the servant in carrying out public services which is not optimal yet; (4) inadequate supporting facilities and infrastructures; (5) development of information systems in local financial management which is not optimal. The general objective of this research was to formulate strategies to increase PAD in Anambas Islands Regency. The study was conducted in Anambas Islands District on divisons and agencies which directly related to PAD. Primary data were obtained from direct interview, while secondary data were obtained from reports and documents from various related agencies. Data were analyzed by analysis of effectiveness ratio, efficiency ratio and regional independence ratio. The results of this study are (1) the effectiveness of regional income of Anambas Islands Regency during 2011-2015 fluctuated and the efficiency of PAD in Anambas Islands Regency tended to increase, (2) The ratio of regional independence was still low, (3) The main strategy implemented in the Anambas Islands Regency in order to increase PAD was an improvement in the management of regional income by optimizing the potential of PAD.Keyword    : Local Revenue  (PAD), Effectiveness, Efficiency, Independence, Strategy to Increase ABSTRAKRealisasi PAD Kabupaten Kepulauan Anambas dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi, bahkan cendrung mengalami penurunan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam mencapai target PAD disebabkan oleh (1) Belum optimalnya penggalian potensi sumber-sumber penerimaan daerah; (2) Masih terbatasnya Sumberdaya Aparatur Pemerintah yang berkualitas; (3) Belum optimalnya budaya kerja aparatur dalam melaksanakan pelayanan publik; (4) Sarana dan Prasarana penunjang yang kurang memadai; (5) Belum optimalnya pengembangan sistem informasi dalam pengelolaaan keuangan daerah.  Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi peningkatan PAD di Kabupaten Kepulauan Anambas. Tempat kajian dilakukan di Kabupaten Kepulauan Anambas pada Dinas dan instansi yang berkaitan langsung dengan PAD. Data primer diperoleh dari wawancara langsung, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan dan dokumen yang didapat dari berbagai instansi terkait. Data dianalisis dengan analisis rasio efekivitas, rasio efisiensi dan rasio kemandirian daerah. Hasil yang didapat dari kajian ini (1) Efektivitas PAD Kabupaten Kepulauan Anambas selama tahun 2011-2015 berfluktuasi dan efisiensi PAD Kabupaten Kepulauan Anambas cenderung membaik, (2) Rasio kemandirian daerah masih rendah, (3) Strategi prioritas utama yang di terapkan di Kabupaten Kepulauan Anambas untuk meningkatkan PAD adalah peningkatan dalam pengelolaan pendapatan daerah dengan mengoptimalkan potensi PADKata kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Efektivitas, Efisiensi, Kemandirian, Strategi Peningkatan
STRATEGI PENINGKATAN IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA DITJEN ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN Ariwibawa, Yunus; Rachmina, Dwi; Falatehan, A. Faroby
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.342 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i1.22703

Abstract

ABSTRACTPerformance-based budgeting is a system of planning, budgeting and evaluation that emphasizes the linkage between budget and desired outcomes. Budgeting with this performance approach is structured with output orientation. The performance achievements of the Ministry of Finance in 2015 on the implementation of the Ministry/Institution Budget Work Plan (RKA-K/L) only reached 91.24 percent.The accuracy of budget planning on the performance achievement of State Budget implementation at Directorate General of Budget in 2015 was 90.20 percent. Therefore, it is necessary to further improve the implementation of the performance-based budget formulation. Based on these conditions, the objective of this research is to formulate strategies in improving the implementation of performance-based budget at Directorate General of Budget. In the initial phase of this activity, the implementation of performance-based budgeting was measured. Following this, the factors in the implementation of performance-based budgeting were analyzed, and lastly, alternative strategies in an effort to improve the implementation of performance-based budgeting were formulated.  In order to achieve these objectives, the methods used were (1) Likert scale to measure the implementation of performance-based budgeting; (2) IFE and EFE analyses were conducted to measure internal and external factors that are keys in performance-based budgeting, and (3) SWOT and QSPM analyses were carried out to formulate alternatives and determine key priority strategies.Keywords: Performance-based Budgeting, Rating Scale, IFE, EFE, SWOT and QSPMABSTRAK            Anggaran berbasis kinerja merupakan sistem perencanaan, penganggaran dan evaluasi yang menekankan pada keterkaitan antara anggaran dengan hasil yang diinginkan. Penganggaran dengan pendekatan kinerja ini disusun dengan orientasi output. Capaian Kinerja Kementerian Keuangan  tahun 2015 atas pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) hanya sebesar 91,24 persen. Akurasi perencanaan anggaran atas capaian kinerja pelaksanaan APBN pada Direktorat Jenderal Anggaran tahun 2015 sebesar 90,20 persen, Oleh karena itu perlu lebih ditingkatkan implementasi dalam menyusun anggaran berbasis kinerja. Berdasarkan pada kondisi tersebut, maka tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi peningkatan implementasi anggaran berbasis kinerja pada Direktorat Jenderal Anggaran. Tahap awal dari kegiatan ini adalah mengukur implementasi anggaran berbasis kinerja. Selanjutnya dilakukan analisis faktor-faktor dalam implementasi anggaran berbasis kinerja, serta terakhir memformulasikan alternatif strategi dalam upaya peningkatan implementasi anggaran berbasis kinerja. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan yaitu (1) skala likert untuk mengukur implementasi anggaran berbasis kinerja; (2) analisis IFE dan EFE untuk mengukur faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kunci dalam implementasi anggaran berbasis kinerja, dan (3) analisis  SWOT dan QSPM untuk merumuskan alternatif dan menentukan strategi prioritas utama.Kata kunci : Penganggaran Berbasis Kinerja, Rating Scale, IFE, EFE, SWOT dan QSPM