cover
Contact Name
Agus Alim Hakim
Contact Email
agusalim@apps.ipb.ac.id
Phone
+62251-8622932
Journal Mail Official
jppt@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
Division of Fisheries Resources Management, Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science Bogor Agricultural University Jl. Agatis, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management)
ISSN : 25988603     EISSN : 26148641     DOI : https://doi.org/10.29244/jppt.v1i1.20146
Journal of Tropical Fisheries Management (JPPT) is a scientific journal that is published electronically and in print relating to research results, and scientific proposals on fish biodiversity, fisheries biology, fish stock studies, fisheries policies, ecosystem-based fisheries management, capture technology, fishery product utilization, fish trade, fisheries management area planning, and local wisdom in tropical fisheries management to realize sustainable fisheries resources.
Articles 101 Documents
Kematangan Gonad dan Potensi Produksi Ikan Swanggi (Priacanthus tayenus Richardson, 1846) di Perairan Palabuhanratu, Sukabumi Sapda Putri Sadewi; Ali Mashar; Mennofatria Boer
Tropical Fisheries Management Journal Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5125.434 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v2i2.26320

Abstract

Ikan swanggi (P. tayenus) merupakan ikan demersal yang bernilai ekonomis tinggi dan banyak ditemukan diperairan Indonesia. Untuk itu perlu kecukupan data dan informasi untuk mewujdukan pengelolaan yang baik dan bertanggungjawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek tingkat kematangan gonad dan potensi rekruitment ikan swanggi sebagai dasar pengelolaan ikan swanggi yang lestari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2017. Jumlah ikan swanggi contoh yang diamati sebanyak 726 ekor. Proporsi rasio kelamin menunjukkan nisbah kelamin ikan swanggi jantan dan betina 1:1. Ukuran pertama kali matang gonad ikan swanggi jantan dan betina masing-masing adalah 271,92 mm dan 245,10 mm. Musim pemijahan ikan swanggi diprediksi pada bulan Agustus-September dengan pola pemijahan partial spawner. Potensi rekruitmen yang diduga dari data fekunditas menunjukkan bahwa rata-rata fekunditas ikan swanggi betina sebanyak 9.692 butir telur per pemihanan. Upaya pengelolaan yang perlu dilakukan adalah merancang pengelolaan dengan mempertimbangkan aspek ukuran matang gonad dan potensi recruit sehingga lebih sustain.
Kajian Stok Ikan Teri (Stolephorus commersonnii Lacepede, 1803) Di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat Inggrid Wahyuni Eviasta; Mennofatria Boer; Nurlisa A Butet
Tropical Fisheries Management Journal Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5127.862 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v2i2.26322

Abstract

Ikan teri (Stolephorus commersonnii) merupakan ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis penting. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis beberapa parameter dinamika populasi dan status stok ikan teri (Stolephorus commersonnii) di Teluk Palabuhanratu. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga September 2017 pada periode bulan gelap dengan metode yang digunakan Penarikan Contoh Acak Sederhana (PCAS) dan holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan teri memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif. Berdasarkan analisis model produksi surpus menggunakan model Fox, ikan teri berstatus overexploited. Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan adalah pengendalian eksploitasi melalui penerapan alat tangkap ramah lingkungan.
Morfometrik dan Meristik Ikan Tor (Tor spp.) Di DAS Wampu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Indonesia Desrita Desrita; Ahmad Muhtadi; Isten Sweno Tamba; Jeny Ariyanti
Tropical Fisheries Management Journal Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5127.853 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v2i2.26323

Abstract

Penelitian mengenai morfometrik dan meristik Ikan Tor (Tor spp.) di DAS Wampu Kabupaten Langkat Sumatera Utara telah dilakukan pada bulan Juli – September 2017 yang terdapat pada Sungai Bahorok dan Sungai Berkail. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik  morfometrik dan meristik Ikan Tor (Tor spp.) di DAS Wampu.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif post facto dengan penangkapan ikan menggunakan alat backpack electrofishing units dengan teknik pengoperasian multiple-pass depletion. Hasil analisis karakteristik morfometrik metode clustering “Between Group Linkage” dengan menggunakan jarak euclidean menghasilkan 2 kelompok cluster yaitu Ikan Tor tambroides dan Tor soro. Karakteristik merisitik Ikan Tor tambroides: jumlah Linnea Lateralis sebanyak 22-24, Sisik Melingkar Badan sejumlah 14 buah, Sisik Depan Sirip Punggung sejumlah 10-11, Sisik Sekeliling Batang Ekor sejumlah 10-12 buah, Sirip Punggung sejumlah DIII9-DIV10 jari-jari sirip, Sirip Perut sejumlah 9 jari-jari sirip, Sirip Dada sejumlah 15-17 jari-jari sirip, Sirip Dubur sejumlah 2 jari-jari sirip keras dan 6 jari-jari sirip halus dan Sirip Ekor sejumlah 22-24 jari-jari sirip. Tor soro memiliki karakteristik: jumlah Linnea Lateralis sebanyak 22-24, Sisik Melingkar Badan sejumlah 16 buah, Sisik Depan Sirip Punggung sejumlah 8-9 buah, Sisik Sekeliling Batang Ekor sejumlah 10-12 buah, Sirip Punggung sejumlah DII9-DIII9 jari-jari sirip, Sirip Perut sejumlah 9 jari-jari sirip, Sirip Dada sejumlah 15-16 jari-jari sirip, Sirip Dubur sejumlah 2 jari-jari sirip keras dan 6 jari-jari sirip halus, Sirip Ekor sejumlah 22-24 jari-jari sirip.
Kerentanan Intrinsik Dan Risiko Pemanfaatan Perikanan: Analisis Berbasis Data Poor Untuk Pengelolaan Berkelanjutan Yonvitner Yonvitner; Mennofatria Boer; Surya Genta Akmal; Isdradjad Setyobudi Andi
Tropical Fisheries Management Journal Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6119.23 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v2i2.27369

Abstract

Kegiatan perikanan skala kecil (artisanal fisheries) yang dilakukan secara terus menerus berpotensi menyebabkan terjadinya perubahan stok serta beresiko dan rentan mengalami gangguan, sehingga dapat menganggu keberlanjutan stok.  Penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi awal resiko melalui indikator reproduksi dan produksi dari alat tangkap yang beroperasi.  Penelitian dilakukan selama 2012-2014 di Labuan Banten.  Data yang dikumpulkn adalah ukuran ikan, reproduksi, hasil tangkapan nelayan. Analisis mencakup trend produksi, alat tangkap, ukuran tangkap dan matang gonad, kerentanan stok (intrinsic vulnerability).  Hasil analisis dari delapan jenis alat tangkap, komposisi hasil tangkapan hampir seragam jenis yang ditemukan.  Ikan tangkapan di Labuan sebagian besar adalah ikan yang memiliki type reproduksi yang terpisah menurut jenis kelamin sejak kecil.  Jenis Rastrelliger sp., Scomberomorus dan Euthynus termasuk kelompok immature yang banyak tertangkap. Alat tangkap yang berpotensi menyebabkan kerentanan menurut tropik level terbesar adalah Denish Seine dan Encircling gillnet.  Berdasarkan hasil tangkapan, alat yang berpotensi menyebabkan kerusakan adalah gillnet dan pancing.  Secara keseluruhan resiko dari keberlanjutan terdeteksi dari besarnya populasi immature yang tertangkap, sedangkan resiko kerentanan tergolong sedang dari spesies spesies yang tertangkap.
River Order Analysis and Fish Stadia Distribution as a Basis for Protected Areas Determination of Freshwater Eel (Anguilla spp.) in Cimandiri Watershed, West Java: Analisis Orde Sungai Dan Distribusi Stadia Sebagai Dasar Penentuan Daerah Perlindungan Ikan Sidat (Anguilla spp.) Di DAS Cimandiri, Jawa Barat Agus Alim Hakim; Mohammad Mukhlis Kamal; Nurlisa Alias Butet; Ridwan Affandi
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5148.949 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i1.29476

Abstract

Sungai merupakan habitat makhluk hidup dimana terjadi hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sungai yang merupakan habitat ikan sidat (Anguilla spp.) harus tetap terjaga agar pertumbuhan dan perkembangan tidak terganggu serta keberadaannya tetap lestari. Ikan sidat pada stadia larva akan bermigrasi dari laut ke perairan sungai hingga hulu dan setelah dewasa akan kembali ke laut untuk memijah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis orde sungai dan mengkaji distribusi stadia ikan sebagai dasar penentuan daerah perlindungan ikan sidat (Anguilla spp.) di DAS Cimandiri, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2014 dan April 2015 meliputi tracking sungai (pengamatan habitat sungai, pengamatan aktivitas penangkapan, dan wawancara), analisis orde sungai, dan penentuan distribusi tiap stadia ikan sidat. DAS Cimandiri memiliki panjang sebesar 69,5 km dengan komposisi sungai permanen (permanent) dan sungai periodik (intermittent) memiliki orde sungai dari 1 hingga 7. Terdapat 56 sungai permanen bagian DAS Cimandiri yang merupakan sungai dengan orde sungai 1. Sungai dengan orde sungai 1 merupakan bagian hulu yang kondisi habitat dan perairannya masih baik. Beberapa dari bagian sungai yang memiliki orde sungai 1 dapat ditetapkan sebagai daerah perlindungan ikan sidat (Anguilla spp.). Distribusi berdasarkan stadia menunjukkan bahwa ikan sidat memiliki komposisi stadia yang tercampur, tetapi glass eels terdistibusi hanya pada 5 km dari arah laut. Adanya perbedaan stadia dari setiap bagian sungai maka diperlukan pengelolaan yang berbeda pula pada masing-masing bagian sungai tersebut.
Gonad Maturity and Fecundity of Bluecheek Silver Grunt (Pomadasys argyreus) in Palabuhanratu Bay, West Java: Kematangan Gonad dan Fekunditas ikan gerot-gerot (Pomadasys argyreus) di Teluk Palabuhanratu, Jawa Barat Mona Agatha; Yonvitner; Rahmat Kurnia
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4400.464 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i1.29481

Abstract

A total of 806 fish samples were collected from the catch of local fishermen. The sex ratio of Pomadasys argyreus was 1:0,90. Four stages of gonadal development were observed in males and females, which dominated by stage I and II (immature). The highest gonadosomatic index (GSI) in males was 1,14 in September, while in females was 1,80 in May. Length at first maturity of Pomadasys argyreus was 140,12 mm for males and 135,01 mm for females. The highest value of condition factor was 1,05 for males and 1,10 for females. This fish spawn partially (partial spawner) and estimated spawns throughout the year with a spawning peak in June.
Stock Indicator of Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta Cuvier, 1816) and Temperature in Sunda Strait Waters: Indikator Stok Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta Cuvier, 1816) dan Suhu Perairan Selat Sunda Zainal Arifin Lubis; Yonvitner; Achmad Fahrudin
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4363.913 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i1.29542

Abstract

Ikan kembung merupakan salah satu hasil tangkapan perikanan Selat Sunda yang memiliki nilai ekonomis penting. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis beberapa parameter populasi dan status stok Kembung (Rastrelliger kanagurta) di Selat Sunda berdasarkan aspek dinamika populasi. Analisis data yaitu atas ukuran pertama kali matang gonad dan tertangkap, mortalitas, laju eksploitasi, model produksi surplus serta fishing ground. Ukuran pertama kali matang gonad ikan kembung adalah 197,2 mm pada jantan dan 177,69 mm pada betina. Mortalitas penangkapan jauh lebih besar dari ortalitas alami dan laju eksploitasi melebihi 0,5 yang mengindikasikan ikan kembung di Selat Sunda telah mengalami eksploitasi berlebih. Hasil tangkapan maksimum lestari dan upaya optimum adalah 16359,8 ton per tahun dan upaya 129219 trip per tahun. Dalam kaitanya dengan suhu terlihat pola terjadinya penurunan tangkapan pada saat suhu diatas 30ºC. Indikator populasi menunjukkan bahwa ikan kembung di Selat Sunda telah mengalami eksploitasi berlebih. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam kaitanya dengan suhu yaitu dinamika tangkapan dengan pola peningkatan suhu yang terus terjadi.
Population Structure of Capture Fish at Madura Strait Water: Struktur Populasi Ikan Tangkapan Diperairan Selat Madura Surya Gentha Akmal; Rikza Fadlian; Ageng Dwi Prismayanti; Siti Mira Rahayu
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4348.541 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i1.29582

Abstract

Sebagai sumberdaya yang terbarukan, sumberdaya ikan Selat Madura sangat penting arti keberadaaanya bagi penopang kehidupan masyarakat sekitarnya. Informasi mengenai sumberdaya ikan diperlukan untuk merancang setiap aktivitas yang sedang dan akan datang. Untuk itu diperlukan penelitian tentang status dan kelimpahan ikan baik kelompok ikan pelagis, demersal, dan ikan berbasis data pendaratan ikan nelayan Kegiatan penelitian ini dilakukan dikawasan Selat Madura. Tujuam dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui densitas dan atau kelimpahan sumberdaya ikan dari perairan di Selat Madura. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan aktivitas perikanan yang menjadi pusat pendaratan ikan nelayan di lima lokasi tersebut. Laju eksploitasi sudah sangat besar sehingga mengindikasikan telah terjadinya over fishing di perairan Selat Madura. Jika penangkapan tidak dikendalikan dan eksploitasi tidak di tekan maka kelimpahan ikan semakin lama akan semakin sedikit bahkan bisa terjadi suatu saat kelimpahan ikan akan habis. Nilai MSY untuk Kabupaten Gresik sebesar 57.497.731 Kg/tahun dengan nilai kelimpahan sebesar 465.742.021 individu/tahun, Kabupaten Pasuruan sebesar 8.217.100,1 Kg/tahun dengan kelimpahan sebesar 140.329.037 individu/tahun, Kabupaten Situbondo sebesar 1.862.497,88 Kg/tahun dengan kelimpahan sebesar 30.029.221 individu/tahun. Untuk Kabupaten Sampang nilai MSY yang diperoleh sebesar 42.070.001,34 Kg/tahun dengan kelimpahan sebesar 362.285.155 individu/tahun, sedangkan Kabupaten Sumenep sebesar 23.024.089,78 Kg/tahun dengan kelimpahan sebesar 413.025.200 individu/tahun.
The Relationship of Maturity of Yellowstripe Scad (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) with Sea Surface Temperature in Sunda Strait Waters: Keterkaitan Kematangan Gonad Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) Dengan Suhu Permukaan Laut Di Perairan Selat Sunda Muhamad Bisri Mustofa; Isdrajad Setyobudiandi
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.413 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i1.29583

Abstract

Ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) merupakan salah satu ikan pelagis kecil dari famili Carangidae yang memiliki bentuk tubuh pipih dan memanjang. Tujuan penelitian untuk menganalisis keterkaitan kematangan gonad ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) dengan suhu permukaan laut di perairan Selat Sunda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-September 2018 di perairan Selat Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penarikan contoh acak sederhana (PCAS) dengan jumlah sampel 465 ekor ikan. Hasil penelitian ini didapatkan ikan selar kuning mengalami ukuran pertamakali matang gonad pada ukuran 121 mm (betina) dan 134 mm (jantan). Berdasarkan analisis tingkat kematangan gonad ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) melakukan pemijahan antara bulan Agustus- September. Adapun kematangan gonad ikan selar kuning berkaitan kuat dengan suhu permukaan laut di perairan selat sunda, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 68,51%.
Reproduction of Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta Cuvier, 1816) relation to Sea Surface Temperature in Sunda Strait Waters: Reproduksi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier, 1816) Kaitanya Dengan Suhu Permukaan Laut Di Perairan Selat Sunda Muhammad Luthfi Alif Putera; Isdrajad Setyobudiandi
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4520.846 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i1.29632

Abstract

Ikan kembung lelaki merupakan ikan ekonomis penting yang banyak dinikmati masyarakat. Tingkat permintaan yang beresiko menurunkan ketersediaan stok dan dapat menggangu kemampuan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) yang dipengaruhi suhu permukaan air laut di daerah penangkapan ikan perairan Selat Sunda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2018. Data primer yang diperoleh dengan menggunakan teknik Penarikan Contoh Acak Berlapis (PCAB). Total ikan yang diambil selama penelitian sebanyak 546 ekor. Nisbah kelamin ikan kembung lelaki senilai 1:0,65 dengan dominansi ikan jantan. Fekunditas ikan kembung lelaki berkisar pada 2314-96924 butir telur dengan rata-rata 24075 butir telur. Puncak pemijahan ikan kembung lelaki pada bulan Juli dan Agustus dengan tipe pemijahan partial spawner. Ikan kembung lelaki jantan mencapai ukuran pertama kali matang gonad (Lm) pada ukuran 193,8 mm dan betina 177,9 mm. Pola kematangan gonad ikan selama per 6 bulan dipengeruhi oleh nilai suhu permukaan laut.

Page 3 of 11 | Total Record : 101