cover
Contact Name
Agus Alim Hakim
Contact Email
agusalim@apps.ipb.ac.id
Phone
+62251-8622932
Journal Mail Official
jppt@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
Division of Fisheries Resources Management, Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science Bogor Agricultural University Jl. Agatis, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management)
ISSN : 25988603     EISSN : 26148641     DOI : https://doi.org/10.29244/jppt.v1i1.20146
Journal of Tropical Fisheries Management (JPPT) is a scientific journal that is published electronically and in print relating to research results, and scientific proposals on fish biodiversity, fisheries biology, fish stock studies, fisheries policies, ecosystem-based fisheries management, capture technology, fishery product utilization, fish trade, fisheries management area planning, and local wisdom in tropical fisheries management to realize sustainable fisheries resources.
Articles 101 Documents
Food Preference of Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta Cuvier, 1816) Against Chlorophyll-A: Preferensi Makanan Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier, 1816) Terhadap Klorofil-A Sahda Salsabila; Ridwan Affandi
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.111 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i1.29672

Abstract

Kandungan klorofil-a yang tinggi akan berpengaruh pada meningkatnya jumlah fitoplankton dan diikuti oleh keberadaan zooplankton. Jumlah fitoplankton dan zooplankton berpengaruh pada organisme perairan lainnya, seperti ikan pelagis kecil. Ikan kembung lelaki merupakan ikan ekonomis dan banyak dikonsumsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komposisi makanan ikan kembung lelaki dengan konsentrasi klorofil-a. Penelitian ini dilaksanakan sejak Mei 2018 sampai September 2018, di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing, Lampung dengan pengambilan sampel sebanyak 240 ekor yang terdiri atas 140 ekor jantan dan 101 ekor betina. Hasil pengamata menunjukkan bahwa ikan kembung lelaki memanfaatkan fitoplankton, zooplankton, ikan, udang, dan crustace sebagai makanannya. Komposisi makanan fitoplankton kelas Bacillariophyceae mendominasi isi lambung ikan kembung lelaki selama waktu pengamatan. Konsentrasi klorofil-a di perairan Selat Sunda cenderung meningkat selama waktu pengamatan. Puncak komposisi fitoplankton terdapat pada bulan Agustus yang diduga terjadi upwelling. Komposisi fitoplankton terendah terdapat pada bulan Mei dengan konsentrasi klorofil-a di perairan lebih rendah daripada waktu lainnya.
Fishermen Income and Welfare from the Profit Sharing System in the Sunda Strait: Tingkat Kesejahteraan Nelayan dari Sistem Bagi Hasil di Selat Sunda Hanif Wafi; Yonvitner Yonvitner; Gatot Yulianto
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1356.253 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i2.30164

Abstract

Tingkat kesejahteraan nelayan dapat ditentukan dari hasil tangkapan yang didapatkan dari kegiatan perikanan. Tinggi rendahnya hasil tangkapan salah satunya dipengaruhi oleh musim penangkapan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi produksi hasil tangkapan berdasarkan musim, serta menentukan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019 di PPP Labuan, Banten dan PPP Lempasing, Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan metode stratified random sampling berdasarkan strata menurut nelayan skala kecil (dibawah 10 GT) dan nelayan skala besar (diatas 10 GT) yang terdiri dari nakhoda, juru kapal, dan anak buah kapal (ABK) sebanyak 30 nelayan. Produksi hasil tangkapan ikan di Selat Sunda berbeda-beda pada setiap musim. Musim puncak terjadi antara bulan Mei hingga Agustus, dan musim paceklik terjadi pada bulan November hingga Februari, serta selebihnya musim sedang atau peralihan. Tingkat kesejahteraan nelayan di Selat Sunda yaitu pada tingkat kesejahteraan yang tinggi (56.67 persen) dan sedang (43.33 persen). Nelayan dengan tingkat kesejahteraan tinggi lebih banyak terdapat pada nelayan kapal skala besar (diatas 10 GT) dan yang bertugas sebagai nakhoda dan juru kapal.
Population Risk of Fish Resources in Sunda Strait Dwi Muninggar Pratiwi; Yonvitner Yonvitner; Achmad Fahrudin
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.553 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i1.30174

Abstract

Rezim pengelolaan perikanan perikanan Indonesia saat ini masih dianggap memiliki rezim open acces, dimana pemanfaatan dapat dilakukan oleh semua orang. Hal ini menyebabkan upaya penangkapan ikan di Selat Sunda juga tinggi dan penangkapan ikan terus mengalami peningkatan. Alat tangkap yang digunakan sangat beragam sehingga memiliki potensi penangkapan yang tidak terkendali. Saat ini, hasil tangkapan yang diperoleh dari berbagai jenis alat tangkap mengalami penurunan, baik jumlah maupun ukuran tertangkap yang semakin kecil. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kerentanan sumberdaya ikan terhadap dinamika suhu permukaan laut di Perairan Selat Sunda berdasarkan data produktivitas dan suseptabilitas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2018. Ikan contoh diperoleh di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Banten. Metode untuk analisis kerentanan, yaitu analisis produktivitas dan suseptibilitas (PSA). Hasil nilai PSA ikan kurisi, kembung lelaki, kuniran dan selar kuning menunjukkan bahwa tingkat resiko kerentanan rendah (<1,6). Ikan kurisi (Nemipterus japonicus), kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta), kuniran (Upeneus moluccensis), dan selar kuning (Sardinella leptolepis) memiliki kemampuan yang tinggi untuk mempertahankan populasinya dari aktivitas penangkapan. Hasil indeks kerentanan menunjukkan bahwa ikan selar kuning memiliki nilai paling tinggi dibandingkan dengan ketiga ikan lainnya karena fekunditas dan pola rekrutmen yang rendah.
Analysis Morphometric Diversity of Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus Linnaeus, 1758) in FMA 712 As a Base Management: Analisis Keragaman Morfometrik Rajungan (Portunus pelagicus Linnaeus, 1758 ) di WPP 712 Sebagai Dasar Pengelolaan Alvia Safira; Zairion Zairion; Ali Mashar
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1570.114 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i2.30175

Abstract

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki wilayah persebaran yang beragam di Indonesia, salah satunya adalah Laut Jawa. Wilayah persebaran yang beragam menyebabkan kondisi lingkungan yang berbeda, sehingga diduga dapat menimbulkan keragaman morfometrik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keragaman morfometrik P. pelagicus di WPP 712 untuk menggambarkan kondisi unit stok rajungan di wilayah tersebut. Lokasi pengambilan contoh berada di Pulau Lancang, Cirebon, dan Madura. Pengukuran karakter morfometrik rajungan dilakukan dengan metode baku. Hasil yang didapat pada analisis Kruskall-Wallis terdapat 4 karakter pembeda pada metode baku. Analisis kluster memperlihatkan bahwa P. pelagicus di Pulau Lancang dan Cirebon membentuk kelompok yang sama, sedangkan P. pelagicus di Madura membentuk kelompok yang terpisah. Analisis diskriminan menunjukkan terdapat tiga populasi P. pelagicus, yaitu populasi Pulau Lancang, Cirebon, dan Madura. Berdasarkan hasil yang didapat P. pelagicus yang berada di WPP 712 memiliki potensi lebih dari satu unit stok.
Truss Morphometric Approach for population kinship analysis of Cherax quadricarinatus (Von Martens, 1868) in West Java Waters: Pendekatan Truss Morphometric Dalam Menganalisis Kekerabatan Populasi Cherax quadricarinatus (Von Martens, 1868) Di Perairan Jawa Ali Mashar; Yuyun Sri Wahyuni; Agus Alim Hakim; Yusli Wardiatno
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1387.856 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i2.30432

Abstract

Freshwater crayfish (Cherax quadricarinatus) is originate from Australia and Papua New Guinea waters. Morphometric measurement is one of the technique for differentiating body shape from a population. This study aimed to analyze the population kinship of freshwater crayfish in West Java with truss morphometric approach. Several morphometric characters were conducted measurement with a total of 133 individuals including 20 individuals from Darma Dam, 38 individuals from Kemang Lake, and 75 individuals from Kemuning Lake. The result of cluster analysis was obtained that the population of Cherax quadricarinatus from Kemuning Lake had closer relation with Kemang Lake than with Darma Reservoir. The differences in morphometric characters were alleged to be caused by differences of environmental conditions in three populations. Discriminant analysis showed that C. quadricarinatus from Darma Reservoir, Kemang Lake, and Kemuning Lake appropriately classified as 100%, 63.2%, and 76% respectively. Meanwhile, there were four main characters that differentiated the population from the three locations (C4, B5, D6, and A6).
Species Validation of Mole Crabs Based on Molecular Marker of 16s rRNA from Bantul and Purworejo waters: Validasi Spesies Undur-Undur Laut Berdasarkan Penanda Molekuler 16s rRNA dari Perairan Bantul dan Purworejo Nurlisa A Butet; Inge Anggraeni Bela Putri Dewi; Zairion Zairion; Agus Alim Hakim
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.015 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i2.30434

Abstract

Mole crabs live in intertidal areas of sandy beaches. Identification of aquatic species is often due misidentification cause by the cryptic phenomenon, so it is needed identification technique with a molecular approach by DNA barcoding. The study was purposed to validity and analyze kinship of the mole crabs based on 16S rRNA molecular marker from Bantul and Purworejo waters. Commercial kit of Gene Aid was used to isolation and extraction of DNA and was produced three total DNA from each location. DNA total with good quality was continued to amplified process using PCR technique with a primer of 16S rRNA. Sequence products of 16S rRNA gene were aligned with several sequences of species other from genus Emerita, Scylla, and Portunus that was found from GenBank. Species validation was performed using BLASTn. Genetic distance and phylogenetic tree were obtained MEGA 5.0 program. The samples of mole crab from Bantul and Purworejo were insignificantly different and the samples were from the same genetic sources.
Population Dynamic of Squid (Loligo, sp) In the Banten Bay, Banten Province: Dinamika Populasi Cumi-Cumi (Loligo sp.) di Perairan Teluk Banten, Provinsi Banten Rurisca Kurnia Puspitasari; Achmad Fahrudin
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1920.121 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i2.30560

Abstract

Cumi-cumi (Loligo sp.) merupakan sumberdaya perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting dan merupakan sumberdaya dengan produksi tertinggi kedua yang didaratkan di PPN Karangantu, Banten. Tujuan penelitian ini ialah mengkaji aspek dinamika populasi cumi-cumi (Loligo sp.) di perairan Teluk Banten. Pola pertumbuhan cumi-cumi betina dan jantan bersifat allometrik negatif. Panjang asimtotik (L∞) jantan lebih tinggi dari pada betina dengan nilai koefisien pertumbuhan (K) jantan dan betina sebesar 0,06 dan 0,16. Hasil analisis laju eksploitasi cumi- cumi di PPN Karangantu, Kota Serang, Banten telah melibihi laju eksploitasi optimum (0,5) sehingga secara biologi sumberdaya perikanan cumi-cumi diduga telah mengalami over eksploitasi.
Egg Production of Cherax quadricarinatus (von Martens, 1868) in Lido Lake, West Java : Produksi Telur Cherax quadricarinatus (von Martens, 1868) di Danau Lido, Jawa Barat Martin Ali Iqbal; Isdradjad Setyobudiandi; Majariana Krisanti; Yusli Wardiatno
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1214.24 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i2.30561

Abstract

Cherax quadricarinatus is one of the important fisheries commodities in Lido Lake, but this spesies often become invasive. Egg production is used as basic information for managing freshwater cryfish in Lido Lake. This study aims to analyze the egg production of freshwater crayfish Cherax quadricarinatus in the waters of Lido Lake Bogor, West Java Province. This research was conducted in December 2017 until February 2018 with a total sample of 101 females. The growth pattern of Cherax quadricarinatus based on the t-test is negative allometric. Different carapace lengths have a significant effect on the total number of eggs. The average number of eggs produced during the three months sampling was 212 ± 65 eggs. The average egg volume produced is 4,2376 ± 1,2270 mm3 and the average egg diameter produced is 1,9919 ± 0,1869 mm.
Population Dynamic of Sulphur Goatfish (Upeneus sulphureus Cuvier, 1829) in Sunda Strait, Banten: Dinamika Populasi Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus, Cuvier 1829) di Selat Sunda, Banten Hikmatul Azizah; Mennofatria Boer; Nurlisa A. Butet
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1212.19 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i2.30562

Abstract

Ikan kuniran (Upeneus sulphureus) merupakan ikan demersal sebagai komoditas tangkapan utama di Selat Sunda yang masih banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stok ikan kuniran sebagai dasar pengelolaan agar pemanfaatannya dapat dilakukan secara optimal dan berkelanjutan. Pengambilan contoh dilakukan secara acak berlapis berdasarkan panjang ikan pada bulan Mei-Oktober 2018 di PPP Labuan, Banten. Distribusi frekuensi panjang berkisar antara 71-162 mm. Nilai dugaan L∞ ikan jantan 200,0 mm dengan nilai K sebesar 0,26, sedangkan ikan betina memiliki nilai dugaan L∞ sebesar 172,5 mm dengan nilai K sebesar 0,31. Pola rekrutmen ikan kuniran memiliki dua puncak. Laju mortalitas total ikan jantan 1,95 dan betina 1,40. Laju eksploitasi ikan jantan sebesar 0,81, sedangkan ikan betina sebesar 0,70. Ukuran pertama kali tertangkap kuniran lebih kecil dibandingkan ukuran pertama kali matang gonad.
Stock Assessment of Squid (Loligo sp.) in Banten Bay, Banten Province : Kajian Stok Cumi-Cumi (Loligo sp.) di Perairan Teluk Banten, Provinsi Banten Rurisca Kurnia Puspitasari; Achmad Fahrudin
Tropical Fisheries Management Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1471.689 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v3i2.30908

Abstract

Squid (Loligo sp.) is a fishery resource with important economic value and the second highest production rate landed in PPN Karangantu, Banten. The high fishing activity allows a decline in squid population in Banten Bay. The study aimed to examine the status stock of squid (Loligo sp.) In Banten Bay based on catch data landed in PPN Karangantu, Banten. The stock was suspected by Surplus Production Model using secondary data obtained from the PPN Karangantu included catch production and effort data of squid fisheries in 2010 to 2014. Based on the analysis of potential (MSY) of squids utilization are 76% or moderate exploited. These conditions indicate the squids resources have not experienced overfishing, yet its utilization has exceeded 50% of MSY. The catch and effort on squids at actual conditions are lower than the optimum effort (MSY), so that they can be increased up to 361.91 tons/year and 1083 trips/year.

Page 4 of 11 | Total Record : 101