cover
Contact Name
Anisul Fuad
Contact Email
anisulfuad77@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
anisulfuad77@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Empower : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
ISSN : 2580085X     EISSN : 25800973     DOI : -
The EMPOWER Journal focuses on the theme and topic of Development of Islamic Communities and Social Sciences Paradigms and Theories, including: 1) Management of Islamic Community Welfare. 2) Social History of Indonesian Islamic Society. 3) Development Studies. 4) Culture. 5) Islamic politics. 6) Islamic Geography. 7) Rural and Urban Sociology. 8) Community Development Management. 9) Economic Map of Muslims. 10) Ecology.
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
LIFE SKILL DI PESANTREN UPAYA PENINGKATAN DAN PEMBERDAYAAN SANTRI (Studi Kasus di Ponpes Amparan Djati Desa Cisaat Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon) Syaeful Rohman
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.36 KB) | DOI: 10.24235/empower.v2i2.4638

Abstract

ABSTRAK Berangkat latar belakang tersebut, penulis menyoroti permasalahan pada (1) Bagaimana proses penerapan life skill yang dilakukan terhadap santri Pondok Pesantren Amparan Djati?, (2) Bagaimana implikasi program life skill terhadap keterampilan dan keahlian santri di Pondok Pesantren Amparan Djati?, Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Pondok Pesantren Amparan Djati Desa Cisaat Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek dalam penelitian adalah Santriwan- santriwati Pondok Pesantren Amparan Djati, informan dalam penelitian adalah pengurus Yayasan, Pimpinan Pesantren, Asatidz, Guru dan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Amparan Djati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan program life skill di Pondok Pesantren Amparan Djati dinilai sangat penting dan di butuhkan oleh para santri. Ada beberapa permasalahan yang di hadapi baik bagi pihak penyelenggara maupun santri yang mengikuti. Untuk pesantren merasa belum mampu memakasimalkan program life skill perbengkelan dikarenakan kurangnya guru yang mengajar dan mesin jahit yang diperoleh dari bantuan/sumbangan dari donatur ini masih kurang layak. Namun implikasi dari kegitan pemberdayaan ini sangatlah dirasakan oleh santriwan-santriwati Pondok Pesantren Amparan Djati. Kata Kunci: Life Skill, Pesantren, Pemberdayaan Santri.
POLA PEMBINAAN ANAK JALANAN DI YAYASAN PEDULI ANAK LOMBOK Furqan Furqan
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.679 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i1.4228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembinaan anakjalanan, bagaimana pelaksanaannya, kegiatan pembinaan serta kendala selamapembinaan anak jalanan melalui Yayasan Peduli Anak Lombok.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptifdengan pendekatan kualitatif dengan tujuan peneliti dapat mengetahui lebih jauhtentang peranan Yayasan Peduli Anak.Hasil penelitian menunjukkan bahwapembinaan anak jalanan di Yayasan Peduli Anak difokuskan pada pembinaanpendidikan, kerohanian dan sosial.Pembinaan kerohanian mengarahkan anakuntuk membentuk perilaku yang sesuai dengan norma-norma agama.Pembinaan disiplin adalah mendisiplinkan anak sejak dini bertujuan agar anak memiliki jiwa yang disiplin diri dandisiplin waktu.Pembinaan hubungan sosial bertujuan agar anak dapat memilikihubungan yang baik antar sesama di lingkungan sosial.Pembinaan kebersihanuntuk anak agar anak binaan mengetahui pentingnya hidup bersih dan sehat.
ISLAM AGAMA PENGUASA DUNIA yayat suryatna
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.022 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i2.5439

Abstract

                                                             AbstrakAgama Islam, seperti Agama Kristen, adalah agama dunia dengan misi universal. Tetapi, ia berbeda dengan Agama Kristen karena kesatuan dan totalitas pandangan Islampada realitas. Tuhan adalah esa (Tauhid), semua ciptaan-Nya mempunyai kesatuan yang melatari dan tunduk pada perintah-Nya. Tuhan adalah penguasa yang berdaulat, dan manusia sebagai khalifah-Nya, harus melaksanakan perintah-Nya di bumi. Karena itu, agama tidak terpisah, malahan utuh bagi setiap aspek kehidupan: shalat, puasa, politik, hukum dan masyarakat. Keyakinan ini tercermin tidak hanya dalam doktrin tauhid, tapi juga, sangat konkrit baik dalam masyarakat maupun dalam hukum (syari’at) Kepemimpinan sosial dan agama dilaksanakan Nabi Muhammad sebagai rasul Allah di muka Bumi.Keyakinan akan alam semesta yang Ilahiyyah dan misi komunitas telah dikukuhkan dan dikuatkan oleh keberhasilan dan kekuasaannya di sepanjang jalan sejarah Islam. Hanya dalam sekejap, dunia Islam telah membentang dari Arab, ke belahan barat di Afrika Utara dan Spanyol, dan ke belahan timur sampai di  Indonesia. Di samping membangun lembaga-lembaga politik, sosial dan hukum, Islam juga melahirkan suatu peradaban yang amat tinggi. Filsafat, matematika, geometri, optic, ilmu alam dan ilmu sastera adalah sumbangan para sarjana muslim. Sementara Agama Kristen (Barat), tengah sibuk sedang menempuh abad-abadnya yang gulita, peradaban Islam semarak dan sedang mencapai puncaknya: dunia muslim telah menjadi ajang pusat-pusat utama ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Maju tidaknya suatu bangsa ditentukan oleh beberapa hal, di antaranya peran pemimpin, budaya kerja dan etos kerja, pendidikan dan pengembangan iptek dan industri.Berdasarkan analisis Bambang tersebut, maka setidaknya lima aspek tadi harus menjadi fokus utama garapan umat Islam, yakni memiliki pemimpin yang berintegritas tinggi (siddiq), beraccountabilatas tak diragukan (amanah), berkapabilitas tinggi (fathanah) dan komunikatif (tabligh). Kemudian membangun budaya dan etos kerja yang tinggi, memajukan pendidikan, menguasai Ilmu Pengetahuan dan teknologi serta menguasai industry
MENUJU DESA SEJAHTERA : Implementasi Dana Desa terkait Pemberdayaan di Desa Wanakaya Kabupaten Cirebon Jawa Barat Aditia Muara Padiatra; Alfian Nurrohman; Ahmad Mukrom
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.417 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i2.4376

Abstract

AbstrakDesa merupakan wilayah otonom dalam lingkup pengejawantahan dari tatanan bernegara, seperti halnya sebuah wilayah maka ada dana yang mengalir dari pengejawantahan Undang-Undang yang diinisiasi oleh pemerintah. Menarik untuk disimak bagaimana penerapan daripada dana tersebut dalam menunjang dan meningkatkan taraf hidup dari wilayah pedesaan yang ada di Indonesia. Penelitian ini sendiri mengambil studi kasus Desa Wanakaya di wilayah Kabupaten Cirebon Jawa Barat sebagai salah satu contoh dari bagaimana UU Desa No 6 Tahun 2014 tentang anggaran dana desa diterapkan guna kemaslahatan masyarakat. 
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TERNAK : (STUDI FEMINISME PEREMPUAN DARI STIGMA LAKI-LAKI) Ahmad Kharis; Derry Ahmad Rizal
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.635 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i2.5444

Abstract

Artikel ini membahas faktor perempuan tidak punya kesempatan mengakses keanggotaan kelompok ternak. Perempuan tidak mendapatkan porsi dominan sebagai penerima manfaat Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Dotuman Angon”. Padahal program ini bertujuan memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan melalui Kelompok Ternak Kambing. Upaya meningkatkan perekonomian anggota kelompok ternak bergerak simultan melalui pinjaman ternak bergulir, pelatihan-pelatihan dan bantuan infrastrukur. Namun, penerima manfaat program Dotuman Angon justru didominasi oleh sistem patriarki. Hal ini menimbulkan ketimpangan sosial dari perempuan, karena akses membership kelompok ternak terbatas. Meskipun perempuan mempunyai kekuatan setara dalam proses kemandirian dengan laki-laki dalam menentukan nasib pembangunan. Kenyataan itu tidak serta merta berimplikasi terhadap kepercayaan laki-laki melakukan redistribusi kekuatan dan kekuasaan.Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun pengumpulan data menggunakan purposive sampling, wawancara dan observasi. Materi hasil wawancara dapat diperoleh melalui transkrip dan analisis. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan faktor-faktor perempuan tidak punya kesempatan mengakses keanggotaan kelompok ternak.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran perempuan dalam kelompok ternak sangat minim, hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain : Pertama, Perempuan dianggap simbol otoritas dominan di wilayah domestik. Kedua, Perempuan dianggap terlarang keluar rumah larut malam, Ketiga, Perempuan cenderung dianggap kaum lemah terhadap akses sumber-sumber ekonomi. Keempat, Dominasi sistem patriarki dalam keanggotaan kelompok ternak.Adapun penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan masukan kebijakan kepada penyelenggara program Dotuman Angon di PT PLN (Persero) Unit Induk Tanjung Jati B dan anggota kelompok ternak Program Dotuman Angon. Sehingga melalui tulisan ini akan berguna untuk memahami dinamika kepentingan perempuan untuk menumbuhkan motivasi pemberdayaan bagi kesejahteraan sosial masyarakat.
PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI HOME INDUSTRY BATIK DI DESA SENDANG DUWUR KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Mir'atun Nisa Muhtadi
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.121 KB) | DOI: 10.24235/empower.v3i1.2906

Abstract

ABSTRAKDalam penulisan ini, ingin melihat bagaimana proses pemberdayaan yang dilakukan serta apa saja hasil yang dapat diperoleh masyarakat yang tergabung dalam  home industry  batik.Dengan demikian, metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif, yaitu pengamatan dan wawancara guna untuk melihat sejauh mana proses yang dilakukan oleh home industry  batik serta melihat hasil yang didapat oleh anggotanya. Teori yang digunakan adalah teori tahapan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Sumodiningrat dan teori indikator pemberdayaan yang dikemukakan oleh Edi Suharto. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemberdayaan yang dilakukan home industry batik sesuai dengan tiga tahapan pemberdayaan yaitu tahap penyadaaran, tahap transformasi dan tahap peningkatan intelektualitas. Sedangkan hasil yang diperoleh oleh masyarakat dari home industry batik  hanya menggunakan 3 dari 8 indikator pemberdayaan yang dikemukakan  oleh Edi Suharto. Home industry batik dapat dikatakan sudah berhasil memberdayakan masyarakat disekitar lokasi home industry. Berhasil merubah masyarakat yang tidak produktif menjadi produktif serta memiliki penghasilan yang tidak hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan juga bisa diinvestasikan untuk dipergunakan di masa yang akan mendatang. ABTRACTIn this paper, want to see how the empowerment process is done and what the results can be obtained by people who are members of the home industry batik. Thus, the method used in this paper is a qualitative method, namely observations and interviews in order to see how far the process done by batik home industry and see the results obtained by its members. The theory used is the theory of empowerment stages proposed by Sumodiningrat and theory of empowerment indicators proposed by Edi Suharto. The results showed that the empowerment process conducted batik home industry in accordance with the three stages of empowerment stage of penyauaran, transformation stage and stage of intellectual improvement. While the results obtained by the community from the batik home industry use only 3 of the 8 indicators of empowerment proposed by Edi Suharto. Home industry batik can be said to have succeeded in empowering society around home industry location. Successfully transforming unproductive societies into productive ones and having income that is not only used to meet the needs of life, and can also be invested to be used in the future.
ASSET-BASED COMMUNITY DEVELOPMENT : STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT Mirza Maulana Al-Kautsari
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.318 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i2.4572

Abstract

Asset-based Community Development (ABCD) merupakan salah satu pendekatan dalam pengembangan masyarakat. Kekuatan terbesar dalam menunjang kesejahteraan masyarakat adalah potensi dalam diri sendiri, masyarakat telah lahir, hidup dan berkembang sehingga memiliki aset. Potensi tersebut tentunya dapat dijadikan aset sebagai strategi pemberdayaan masyarakat. Artikel ini bertujuan untuk menjelasakan secara detail tentang strategi pengembangan masyarakat melalui pendekatan Aset dengan porgam ABCD dan melihat terkait dampak dari pelaksanaan progam tersebut dalam menunjang kesejahteraan masyarakat. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa aset yang terdapat dalam masyarakat adalah Aset manusia, Aset alam, Aset ekonomi, Aset sosial, Aset Fisik, Aset Tradisi-Budaya dan Aset Spiritual. Sedangkan proses dalam pelaksanaan progam tersebut terbagi menjadi 5 (Lima) tahap, yakni Discovery (Pengkajian), Dream (Impian), Design (Prosedur), Define (Tujuan), Destiny (self determination). ABCD mengajarkan kepada masyarakat bahwa sesungguhnya kesejahteraan suatu daerah itu bukan bergantung kepada bantuan dari pihak luar namun ditentutakan oleh potensi yang ditumbuh kembangkan oleh masyarakat itu sendiri.
Pendekatan Antropologi dalam Penelitian Agama bagi Sosial worker pebri yanasari
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.518 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i2.5450

Abstract

Kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara di dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama tidak boleh hanya sekadar menjadi lambang kesalehan atau berhenti Sekedar disampaikan dalam kotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah.Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat dijawab manakala pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan teori normatif dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain, yang secara operasional konseptual, dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang timbul.Pendekatan antropologi adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Maka dengan pendekatan ini, problematika dalam agama terlihat jelas. Dengan pendekatan ini pula kita bisa mendeskripsikan masalah-masalah yang fenomenal. Antropologi pada hakikatnya membahas mengenai pembahasan budaya manusia. Namun dalam budaya, terdapat unsur yang sangat melekat yaitu agama. Tak heran jika agama merupakan salah satu yang unik dimata para antropolog. Karena banyak ritual keagamaan yang menyatu dengan budaya manusia.Pendekatan antropologi yang berkaitan dengan penelitian agama, mampu mewujudkan masyarakat sosial yang berkarakter sesuai dengan yang dituangkan dalam setiap agama. Dalam hubungan ini, maka seorang pekerja sosial tidak dapat melepaskan diri dari situasi kehidupan masyarakat dan agama. Untuk itu, seorang social worker harus membantu masyarakat agar mampu menggunakan penelitian agama dalam pendekatan antropologi.
Tanggapan Anak Asuh Terhadap Pelayanan Sosial di PSAA Budhi Bakti Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta Heru Dwi Herbowo
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.887 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i2.4892

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tanggapan anak asuh terhadap pelayanan sosial di Panti Sosial Asuhan Anak‘Budhi hakti’ Wonosari, Gunung Kidul D.I. Yogyakarta yang meliputi: (A) karakteristik anak asuh, (1) tanggapan anak asuh terhadap pelayananfisik, (2) tanggapan anak asuh terhadap pelayanan pendidikan, (3) tanggapananak asuh terhadap pelayanan bimbingan sosial, (4) tanggapan anak asuhterhadap pelayanan bimbingan mental dan kerohanian, (5) tanggapan anakasuh terhadap pelayanan bimbingan keterampilan.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Mix Method melalui metode deskriptif. Obyek dari penelitian ini adalah semua anak asuh yang sedang berada di PSAA ‘Budhi Bhakti’ dengan jumlah 40 orang responden. Teknik pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini adalah wawancara, angket, observasi dan studidokumentasi, sedangkan data yang diambil meliputi sumber data primer dan sekunder. Pada penelitian ini menggunakan metode Sequential Explantory(Pembuktian berurutan) yaitu mengumpulkan dan menganilisis data kuantitatif dalam hal ini menjawab rumusan masalah tentang tanggapan Anak Asuh terhadap pelayanan sosial di PSAA Budhi Bakti Wonosari pada tahap pertama, kemudian diikuti dengan mengumpulkan dan menganalisa data kualitatif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif pada tahap pertama . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara umum responden memberikan tanggapan yang baik terhadap pelayanan sosial yang telah diberikan oleh PSAA Budhi Bhakti. Namun penelitian juga menunjukkanterdapat beberapa masalah atau kendala yang muncul saat prosespelayanan. Dalam pemenuhan kebutuhan fisik, khususnya papan, 32,5%responden menyatakan bahwa dalam satu kamar dihuni oleh 8 anak asuh.Jumlah anak asuh yang terlalu banyak dalam satu kamar akan menyebabkananak asuh tidak memiliki ruang yang cukup luas dan leluasa untukmelakukan kegiatan pribadinya. Dalam pelayanan pendidikan, khususnyaperpustakaan, 50% responden menyatakan bahwa kelengkapan buku di perpustakaan panti kurang lengkap. Sedangkan dalam pelaksanaan bimbingan sosial, hasil penelitian menunjukkan adanya tindakan pengasuhatau pengasuhan dimana terdapat tindakan memarahi bahkan memukul anak asuh jika mendapati anak asuh yang melakukan pelanggaran, khususnya pelanggaran berat.Kata kunci: Tanggapan Anak Asuh, Pelayanan Sosial, Panti
ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEREMPUAN PESISIR MENJADI BURUH MIGRAN Reni Nur Azizah
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.334 KB) | DOI: 10.24235/empower.v4i2.5461

Abstract

Pengambilan keputusan merupakan suatu analisis yang digunakan untuk melihat bagaimana proses pengambilan keputusan terjadi dalam suatu unit rumah tangga. Penelitian ini dilakukan untuk mendalami alasan perempuan pesisir memilih menjadi buruh migran ditengah adanya peluang pekerjaan dalam desa. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian meliputi analisis data model Rossman yang terdiri atas Coding dan Analisis. Objek penelitian ini adalah perempuan pesisir Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Pengambilan keputusan perempuan pesisir menjadi buruh migran dikategorikan sebagai pengambilan keputusan bersama secara setara, keputusan diambil berdasakan kesepakatan antara suami dan istri dalam suatu unit rumah tangga. 2) Faktor yang mempengaruhi keputusan migrasi perempuan pesisir adalah perekonomian keluarga yang rendah, minimnya upah pekerjaan di desa serta kemiskinan struktural keluarga nelayan yang terlibat utang piutang dengan bakul. 3) Dampak dari proses pengambilan keputusan tersebut ada dampak positif dan negatif yaitu dampak positif bagi peningkatan ekonomi, dampak negatif berupa rentannya tumbuh kembang anak dan terganggunya keharmonisan suatu keluarga.

Page 5 of 13 | Total Record : 121