cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. tanah laut,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Teknologi Agro-Industri
ISSN : 24074624     EISSN : 25985884     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
Biosorben Daun Ketapang dengan Pengaktifan Asam Sitrat sebagai Pereduksi Merkuri Yuli Ristianingsih; Muhammad Aulia Fadhil; Fariz Maulana Akbar; Annissa Millenia Ramadhani; Isna Syauqiah
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1819.895 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v6i2.96

Abstract

South Kalimantan has a gold mining industry that produces waste that can pollute the environment and is harmful to public health. One of the hazardous contaminants contained in the gold mining industry is mercury. This study aims to make biosorbent of ketapang leaves which will be used to reduce mercury content in gold mining waste.. The study began with washing the ketapang leaves to remove the impurities and then dried 3-4 days under the sun to reduce the water content. The next step is a simple carbonization process by using furnaces at a temperature of 300 oC for 30 minutes as the optimum operating condition so that activated carbon is formed called BDK. In the final stage, the biosorbent of ketapang leaves with 0.1 N citric acid was activated to produce biosorbent of ketapang leaves called BDK-COOH. The test results were carried out by SEM and FTIR analysis. The results of SEM analysis showed biosorbents that form large and large pores caused by carbonization and activation processes. Likewise, the results of FTIR analysis formed an active functional group to absorb heavy metals in terms of shifting absorption bands shown by FTIR. However, the adsorption capacity of biosorbent has not been determined so that further research is needed to find out.
PEMBUATAN ASAP CAIR DARI CANGKANG BIJI KARET DAN APLIKASINYA SEBAGAI KOAGULAN LATEKS Jaka Darma Jaya; Dwi Sandri; Agusten Setiawan
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.982 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v6i2.100

Abstract

Salah satu pemanfaatan cangkang biji karet supaya bernilai ekonomis yang tinggi adalah dibuat asap cair dengan proses pirolisis. Asap cair merupakan suatu campuran larutan senyawa murni. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proses pirolisis asap cair dan mengaplikasikan nya sebagai koagulan lateks. Proses pirolisis dilakukan dengan melakukan variasi waktu pirolisis sebagai berikut: 30 menit, 60 menit da 120 menit dengan bahan baku seberat 500 gram dan suhu pirolisis 250˚. Berdasarkan hasil pirolisis ini diketahui bahwa perlakuan dengan waktu 120 menit menghasilkan rendemen asap cair paling tinggi sebesar 16% dan perlakuan 30 menit menghasilkan rendemen asap cair terendah sebesar 10,3%. Karakterisasi asap cair cangkang biji karet memperlihatkan bahwa perlakuan 30 menit menghasilkan pH asap cair paling tinggi sebesar 4 (asam asetat 10,6%) dan perlakuan 120 menit menghasilkan pH paling rendah sebesar 3,3 ( asam asetat 9,8%) dari hasil yang didapat dapat diketahui semakin rendah pH asap cair maka semakin tinggi kadar asam asetat didalamnya. Pada aplikasi asap cair sebagai koagulan lateks menunjukan bahwa asap air dari cangkang biji karet berpotensi sebagai koagulan dengan waktu penggumpalan antara 375-440 detik lebih singgkat jika dibandingkan asap cair komersil yang memerlukan waktu penggumpalan 3652 detik.
SUBTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK DALAM PEMBUATAN PRODUK SOES KERING PISANG KEPOK Mariatul Kiptiah; Nuryati Nuryati; Raden Rizki Amalia; Maida Hayati
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.255 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v6i2.98

Abstract

Pengolahan pisang menjadi tepung merupakan alternatif diversifikasi komoditas pisang dalam mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu serta produk berbahan baku beras. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui formulasi soes kering pisang kepok yang disukai panelis dan mengetahui mutu produk soes kering pisang kepok tersebut. Metode peneleitian ini adalah eksperimental dengan membuat soes kering pisang kepok menggunakan formulasi tepung pisang kepok 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Data penelitian didapat dari uji hedonik, uji kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar serat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kesukaan panelis terhadap parameter warna, aroma, rasa, dan tekstur, soes kering yang disukai adalah formulasi A2 dengan penambahan 25% tepung pisang kepok. Formulasi A2 memiliki nilai kadar air 4%, kadar abu 1,5%, dan kadar serat 0,5% yang memenuhi SNI 01-2973-1992 dan kadar lemak 4,19% yang nilainya belum memenuhi SNI 01-2973-1992.
Analisis Penerapan Produksi Bersih Pengelolaan Sampah Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakunci Kabupaten Tanah Laut Meldayanoor Meldayanoor; Mariatul Kiptiah; Dian Permata Sari
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.369 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v6i2.99

Abstract

Permasalahan sampah saat ini menjadi suatu hal yang memerlukan perhatian, karena sampah-sampah yang dibiarkan saja akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakunci Kabupaten Tanah Laut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengolahan sampah di TPA Bakunci serta menganalisis penerapan produksi bersih dari segi kelayakan teknis, kelayakan lingkungan dan kelayakan ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, kuisioner, pengamatan langsung dan studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian. Pengelolaan sampah di TPA Bakunci yaitu mengolah sampah organik diolah menjadi kompos, sampah organik diolah menjadi biogas dan sampah anorganik dikelola dibank sampah. Dilihat dari segi kelayakan teknis pengelolaan kompos dan bank sampah layak untuk dilanjutkan, sedangkan dari segi kelayakan lingkungan setiap pengelolaan sampah yang dilakukan tidak ada pengaruhnya terhadap lingkungan. Dilihat dari segi kelayakan ekonomi dalam pengelolaan kompos perkiraan keuntungan yang diperoleh yaitu Rp. 23.856.000/bulan dan pengelolaan bank sampah yaitu 28.818.900/bulan untuk 33 nasabah bank sampah.
Pengaruh Konsentrasi Gula pasir dan Gula Aren pada Pembuatan Nata De Coco Fatimah Fatimah; Nina Hairiyah; Riski Yulia Rahayu
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.874 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v6i2.97

Abstract

Gula pasir sudah umum digunakan sebagai sumber nutrisi pada media pembuatan nata de coco. Sedangkan gula aren belum digunakan sebagai sumber nutrisi pada media pembuatan nata de coco. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi optimal gula aren dalam pembuatan nata de coco. Perlakuan yang digunakan adalah variasi konsentrasi gula, yaitu gula pasir 2%, gula aren 2%, dan perbandingan antara gula pasir 1% : gula aren %. Pengukuran nata de coco meliputi ketebalan dan rendemen nata. Formulasi terbaik pembuatan nata de coco adalah pada perlakuan dengan konsentrasi perbandingan gula pasir 1% : gula aren 1%, menghasilkan nata dengan rendeman 76% dan tebal 0,83 cm. Sedangkan pembuatan nata menggunakan gula pasir konsentrasi 2% memiliki rendemen sebesar 45% dengn tebal 0,46 cm. Pembuatan nata menggunakan gula aren berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen nata, sehingga gula aren dapat menggantikan gula pasir dalam pembuatan nata de coco.
Analisis Kelayakan Penerapan Produksi Bersih pada Industri Tahu UD. Sugih Waras Desa Atu-atu Kecamatan Pelaihari Akhmad Zulmi; Meldayanoor Meldayanoor; Ema Lestari
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.113 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v5i1.60

Abstract

Tahu merupakan salah satu komoditi yang cukup banyak diminati, tidak terkecuali di Kecamatan Pelaihari. Industri tahu menghasilkan banyak limbah padat maupun cair yang menimbulkan pencemaran lingkungan. Perlu dilakukan penerapan produksi bersih untuk menanggulangi dampak limbah industri tahu terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses produksi dengan konsep produksi bersih menggunakan neraca massa, memberikan alternatif penerapan produksi bersih dan melakukan 3 analisis kelayakan; yaitu teknis, ekonomi dan lingkungan. Hasil penelitian menunj ukkan UD. Sugih Waras menghasilkan total limbah padat sebanyak 51,25 kg, dan limbah cair sebanyak 193,75 kg dalam sekali produksi. Alternatif penerapan produksi bersih yang dapat dilakukan yaitu menggunakan abu sisa pembakaran kayu dijual sebagai penurun pH tanah dengan keuntungan Rp. 1.840.000/bulan dan payback period selama 2,1 bulan, dengan pertimbangan kelayakan teknisdan lingkungan dari industri UD. Sugih Waras.
Pembuatan Lipstik Alami Berbasis Ekstrak Kunyit (Curcuma longa L.) dan Kesumba Keling (Bixa orellana) sebagai Pewarna Alami Fatimah Fatimah; JARIAH JARIAH; Nuryati Nuryati
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.597 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v5i1.68

Abstract

Ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) memiliki warna kuning dan kesumba keling memiliki warna jingga dapat digunakan sebagai bahan pewarna pada pembuatan lipstik alami. Lipstik dengan pewarna alami diperlukan untuk mengurangi ketergantungan akan pewarna sintetis dan keamanan bagi kesehatan kulit. Rancangan penelitian pada pembuatan lipstik alami adalah perbedaan konsentrasi pewarna dari campuran ekstrak kunyit dan kesumba keling. Metodepengujian yang dilakukan untuk lipstik ini yaitu uji kekuatan, uji oles, uji iritasi, dan uji stabilitas plastik. Hasil pengujian untuk uji kekuatan yaitu pada sampel lipstik dengan konsentrasi warna 2% sampel ini tidak patah. Sampel lipstik dengan konsentrasi warna 4% dan 6% menjadi patah. Uji oles untuk 4 kali oles menunjukkan semakin besar konsentrasi pewarna menghasilkan warna yang lebih jingga. Sedangkan olesan 5 kali dan 6 kali pada berbagai perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap warna lipstik yang dihasilkan yaitu jingga. Uji iritasi pada lipstik pada semua perlakuan tidak menghasilkan reaksi yaitu tidak menimbulkan kemerahan dan hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa panelis menyukai lipstik dengan nilai 4,8 dari skala penilaian 6. Uji stabilitas lipstik menunjukkan tekstur lipstik agak keras, warna menjadi jingga cerah dan baunya menjadi kurang berbau kunyit dan kesumba keling setelah didiamkan selama 4 minggu.
Perencanaan Agregat Produksi Kelapa Parut Kering di PT. XYZ Nina Hairiyah; R. Rizki Amalia
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.48 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v5i1.67

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam jenis kelapa parut kering yang berada di kota Ciamis, Jawa Barat. Permintaan produk yang berfluktuasi, sumber daya, dan kapasitas produksi yang terbatas mengakibatkan pihak manajemen perusahaan kesulitan dalam membuat rencana produksi. Tujuan penelitian ini adalah membuat perencanaan agregat produksi kelapa parut kering untuk memenuhi permintaan yang akan datang dengan biaya minimum. Pendekatan yang digunakan dalam membuat perencanaan agregat produksi adalah dengan metode heuristik. Langkah pertama adalah melakukan peramalan permintaan untuk 12 bulan ke depan dengan menggunakan berbagai metode time series. Metode linear regression terpilih dengan kriteria nilai mean square error terkecil. Langkah kedua dengan mengujicobakan tiga strategi (strategi produksi tetap, strategi menaikkan dan menurunkan produksi, dan strategi subkontrak atau outsourcing). Hasil perbandingan total biaya produksi ketiga strategi menunjukkan strategi produksi tetap dipilih karena merupakan strategi dengan total biaya produksi yang minimum.
Eksperimen Produk Dodol Pepaya (Carica Papaya L.) Melalui Pengolahan Preservatif Guna Meningkatkan Umur Simpan ATHO’ AMRULLOH; M. Rizal Umami
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.788 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v5i1.65

Abstract

Dodol adalah makanan yang terbuat dari tepung beras ketan, santan kelapa dan gula atau dengan penambahan bahan makanan dari bahan lain yang diizinkan. Namun dodol juga dapat dibuat dari berbagai buah, seperti dodol papaya. Selama ini pembuatan dodol menggunakan bahan pengawet agar umur simpan dodol lebih lama. Penelitian ini menggunakan syarat mutu SNI dodol sebagai pembanding sesuai SNI No 01-2986-1992. Penelitian menggunakan faktor teknik penyaringan dengan kain saring lapis 1, 2 dan 3 serta penambahan air dingin dan air panas 800 C. hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kain saring lapis 3 dan penambahan air panas 800 C merupakan waktu tercepat, yaitu 24,30 detik dan penggunaan kain saring lapis 1 dan penambahan air dingin merupakan waktu terlama yaitu 134,50 detik dalam proses pemisahan santan. Penambahan gula sebagai bahan pengawet akan mengikat air sehingga menghambat perkembangbiakan organisme pembusuk. Pembuatan dodol pepaya melalui pengolahan preservative memenuhi syarat uji mutu SNI.
Daya Terima Panelis dan Karakterisasi Selai Kulit Pisang Kepok dengan Penambahan Pisang Ambon Siti Munasari; Dwi Sandri; Jefriadi Jefriadi
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.238 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v5i1.61

Abstract

Kulit pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) merupakan hasil samping dari pisang kepok yang digunakan oleh industri pangan. Saat ini kulit pisang kepok belum banyak dimanfaatkan secara produktif, padahal kulit pisang kepok masih memiliki kandungan gizi dan pektin yang dapat diolah menjadi produk pangan yaitu selai. Untuk meningkatkan mutu selai kulit pisang kepok dilakukan penambahan pisang ambon. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan pisang ambon terhadap tingkat kesukaan selai, mendapatkan formulasi terbaik berdasarkan daya terima panelis dan mengukur karakterisasi selai yang dihasilkan dari semua perlakuan. Tahapan pembuatan selai yaitu dengan membuat bubur kulit pisang kepok dan bubur pisang ambon kemudian dimasak dengan gula dan asam sitrat. Analisis daya terima selai dilakukan dengan uji tingkat kesukaan (hedonik) kemudian data dianalisis dengan uji ANOVA dan DMRT. Karakteristik selai dilakukan dengan uji kadar air dan uji daya oles. Penambahan pisang ambon berpengaruh nyata terhadap rasa selai, formulasi selai terbaik berdasarkan daya terima panelis adalah pada perlakuan 50% : 50% bubur kulit pisang kepok dengan bubur pisang ambon. Karakterisasi selai yang dihasilkan dari semua perlakuan mempunyai kadar air berkisar 29,71 – 35,06% dan daya oles berkisar antara 9 – 11,6 cm.

Page 1 of 12 | Total Record : 114