cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Farmaseutik
ISSN : 1410590x     EISSN : 26140063     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmaseutic accepts submission concerning in particular fields such as pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmaceutical chemistry, pharmacology, and social pharmacy.
Arjuna Subject : -
Articles 336 Documents
OPTIMASI FORMULA DAN UJI IRITASI PRIMER KUALITATIF PADA KELINCI PUTIH BETINA DENGAN KRIM W/O EKSTRAK ETANOLIK BUAH MAHKOTA DEWA [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.] Lusty Grace Toding; Abdul Karim Zulkarnain
Majalah Farmaseutik Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.861 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v11i2.24119

Abstract

Krim w/o ekstrak etanolik buah mahkota dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.] sebesar 10% telah diuji mempunyai aktivitas sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimal, stabilitas fisik, dan aktivitas iritasi primer krim w/o ekstrak etanolik buah mahkota dewa. Optimasi formula menggunakan metode simplex lattice design dengan software Design Expert® versi 8.0.7.1 program mixture design melalui modifikasi komposisi cera alba, span 80, dan minyak mineral. Sebanyak 10 formula krim w/o dievaluasi sifat fisiknya yang meliputi uji viskositas, daya lekat, daya sebar, pH, rasio volume pemisahan, dan tipe emulsi. Area optimal diperoleh pada komposisi 18,504% cera alba, 5,231% span 80, dan 44,265% minyak mineral. Berdasarkan uji-t satu sampel, formula optimal krim w/o yang diperoleh mempunyai respon viskositas dan daya sebar yang berbeda tidak signifikan dengan nilai prediksi respon yang diberikan oleh software Design Expert® versi 8.0.7.1, sedangkan respon daya lekat berbeda signifikan dengan nilai prediksi software. Uji-t berpasangan digunakan untuk mengetahui stabilitas fisik krim w/o selama penyimpanan. Formula optimal krim w/o stabil selama 4 minggu penyimpanan berdasarkan respon rasio volume pemisahan dan pH serta krim tidak menimbulkan eritema ataupun edema pada hewan uji.
EVALUSI TINGKAT KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN TIMBULNYA INFEKSI LUKA OPERASI PADA OPERASI SECTIO CAESAREA TANPA KOMPLIKASI DI RSIA MELANIA BOGOR PERIODE JANUARI-JUNI 2010 Osie Listina; Mustofa Mustofa; A.M. Wara Kusharwanti
Majalah Farmaseutik Vol 7, No 3 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1244.693 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v7i3.24060

Abstract

Jumlah pasien yang mengalami kejadian infeksi luka operasi (ILO) dan yang tidak mengalami kejadian infeksi luka operasi (Non ILO) masing-masing sebanyak 58 pasien. Pasien yang mempunyai penyakit penyerta mengalami kejadian infeksi luka operasi sebesar 3,45% dan yang tidak mengalaminya sebesar 2,59%, sedangkan pasien yang tidak mempunyai penyakit penyerta mengalami kejadian infeksi luka operasi sebesar 46,55 % dan yang tidak mengalaminya sebesar 47,41%. Pasien yang menjalani jenis operasi elektif mengalami kejadian infeksi luka operasi sebesar 13,80% dan yang tidak mengalaminya sebesar 41,38%, sedangkan pasien yang menjalani jenis operasi cito mengalami kejadian infeksi luka operasi sebesar 36,20% dan yang tidak mengalaminya sebesar 8,62%. Pasien yang menjalani ronde operasi 1 mengalami kejadian infeksi luka operasi sebesar 16,38% dan yang tidak mengalaminya sebesar 38,80%. Sedangkan pasien yang menjalani ronde operasi ³ 2 mengalami kejadian infeksi luka operasi sebesar 33,62% dan yang tidak mengalami sebesar 11,20%. Berdasarkan analisa statistik tidak terdapat hubungan antara penyakit penyerta dengan kejadian infeksi luka operasi tetapi terdapat hubungan antara jenis operasi dan ronde operasi terhadap kejadian infeksi luka operasi. Kasus kejadian interaksi obat yang potensial terjadi sebesar 21,55 % dari 116 pasien, hal ini menggambarkan perlunya kewaspadaan terapi.
PENGARUH KOMBINASI OXYBENZONE DAN OCTYL METHOXYCINNAMATE (OMC)PADA KARAKTERISTIK FISIK DAN SPF DALAM SEDIAAN KRIM TABIR SURYA Mualifah Rifiani Ela Rosita; Mimiek Murrukmihadi; Suwarmi Suwarmi
Majalah Farmaseutik Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.585 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v10i1.24109

Abstract

Bahan UV A filter yang digunakan secara kombinasi dengan UV B filter atau filter lainnya dapat memberikan efek “broad-spectrum”. UV filter yang dapat digunakan antara lain adalah Oxybenzone (Benzophenone-3) dan Octyl methoxycinnamate (OMC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi Oxybenzone dan OMC dalam sediaan krim tabir surya terhadap karateristik fisik dan SPF. Kombinasi antara Oxybenzone dan OMC pada sediaan krim tabir surya dengan komposisi konsentrasi yaitu, F I (10:0)%, F II (6:4)%, F III (5:5)%, F IV (4:6)% dan F V (0:10)%. Krim diuji karakteristik fisik yang meliputi: oganoleptis, pH, tipe emulsi krim, viskositas, daya lekat, dan daya sebar. Penentuan efektifitas sediaan krim tabir surya dilakukan dengan pengujian nilai SPF. Data dianalisis secara deskriptif dan korelasi regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi Oxybenzone dan penurunan konsentrasi OMC, dapat meningkatkan warna kuning sediaan, viskositas, dan daya lekat serta dapat menurunkan daya sebar. Nilai SPF tertinggi terdapat pada formula dengan perbandingan Oxybenzone dan OMC (4 : 6)% yaitu sebesar 15,21.
EFEK KOMBINASI EKSTRAK Tithonia diversifolia (HEMSLEY) A.GRAY DAN Curcuma domestica VAL TERHADAP NODUL DAN BERAT BADAN TIKUS MODEL KANKER Halimah, Wahyu Nur; Pratiwi, Woro Rukmi; Wahyuningsih, Mae Sri Hartati
Majalah Farmaseutik Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray] merupakan kandidat tanaman berpotensi antikanker yang telah dibuktikan sebelumnya memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker WiDr, IC50=61,55 ug/mL. Kunyit (Curcuma domestica Val.) banyak digunakan dalam pengobatan tradisional, mengandung kurkuminoid yang memiliki aktivitas antikanker dengan memodulasi fungsi imun yang dimediasi oleh limfosit. Dengan adanya efek imunostimulan dari kunyit apabila dicampur dengan kembang bulan sebagai kandidat antikanker diharapkan akan bersinergis lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji potensi kombinasi ekstrak etanol T. diversifolia dan C. domestica pada hewan model kanker dengan cara menghitung berat badan, jumlah nodul dan volume nodul hewan coba. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimental. Kombinasi ekstrak etanol 70% daun kembang bulan dan rimpang kunyit dibuat suspensi dan dibagi menjadi 3 dosis yaitu dosis 40:150mg, 80:150mg, dan 160:150mg. Kemudian diberikan peroral pada masing-masing kelompok tikus yang telah mengalami kanker payudara setelah diinduksi dengan DMBA. Kemudian diamati berat badan, jumlah nodul, dan volume nodul tikus yang dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol positif (doksorubisin). Persentase perubahan pada masing-masing kelompok perlakuan dibandingkan dan diuji secara statistik menggunakan analisis Anova. Hasil menunjukkan bahwa perbandingan berat badan tikus antara kelompok kontrol doksorubisin dan kelompok dosis 40:150mg, 80:150mg, dan 160:150mg menunjukkan tidak berbeda signifikan. Perbandingan volume nodul kanker payudara antara kelompok kontrol dan kelompok uji menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan. Kombinasi ekstrak etanol  kembang bulan dan rimpang kunyit tidak mempunyai efek signifikan terhadap berat badan dan nodul kanker payudara
OBSERVASI PERESEPAN ANTIBIOTIKA UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SWASTA SELANGOR, MALAYSIA, PERIODE OKTOBER SAMPAI DESEMBER 2004 Riswaka Sudjaswadi; Azimah Mohd Nor
Majalah Farmaseutik Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.354 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v6i2.24047

Abstract

Observasi tentang penggunaan antibiotika pada suatu rumah sakit telah dilakukan, untuk meneliti rasionalitas peresepan berdasarkan indikator peresep an WHO 1993. Semua peresepan untuk pasien rawat inap yang dikutip dari catatan medik pasien dikumpulkan, dianalisis tentang persentase penggunaan anti biotika, golongan yang banyak diresepkan, penulisan dengan nama paten/generik, sediaan yang diresepkan, dan kesesuaian dengan formularium rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peresepan antibiotika selama observasi sebesar 22,38%, golongan yang banyak diresepkan adalah turunan beta lak tam sebanyak 78,32%, 22,93% dari jumlah tsb diresepkan sebagai Rocephin, di ikuti Augmentin 13,88%. Sediaan injeksi ditemukan sebanyak 77,38%, sediaan paten tertulis 88,77%, sedangkan nama generik hanya 11,25%, semua obat yang teresepkan tercantum dalam formularium rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan antibiotika di rumah sakit tsb rasional, penggunaan sediaan injeksi dan produk paten yang relatif sangat tinggi, dibahas berdasarkan argumentasi yang dapat diterima.
FORMULASI SIRUP EKSTRAK BUNGA KEMBANG SEPATU (HIBISCUS ROSA-SINENSIS L.) VARIETAS WARNA MERAH MUDA DAN UJI AKTIVITAS MUKOLITIKNYA PADA MUKUS SALURAN PERNAFASAN SAPI SECARA IN VITRO Mimiek Murrukmihadi; Rizka Ariani; Desti Wibowo
Majalah Farmaseutik Vol 8, No 3 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.923 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v8i3.24077

Abstract

Tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) banyak digunakan di masyarakat secara tradisional sebagai peluruh dahak (mukolitik). Sudah terbukti bahwa ekstrak etanolik bunga kembang sepatu varietas warna merah mempunyai aktivitas mukolitik secara in vitro dan mengandung golongan alkaloid sebagai marker. Tanaman kembang sepatu ini memiliki banyak varietas, antara lain kembang sepatu merah, putih, merah muda, dan kuning. Perbedaan varietas ini memunculkan dugaan bahwa efek mukolitik yang dihasilkan pun berbeda antar varietas. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai efek mukolitik yang dihasilkan varietas merah muda serta formulasinya dalam sirup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar ekstrak bunga kembang sepatu varietas warna merah muda dalam sirup terhadap aktivitas mukolitik secara in vitro (aktivitas pengenceran mukus) pada mukus saluran pernafasan sapi. Penelitian dilakukan dengan ekstraksi serbuk bunga kembang sepatu warna merah muda dalam etanol 70%. Sirup yang dibuat lalu diuji stabilitas fisik dan aktivitas mukolitik secara in vitro terhadap mukus sapi. Sirup tersebut dibuat dengan variasi kadar ekstrak etanolik bunga kembang sepatu dan variasi pada komposisi gliserin dan sorbitol. Data yang didapat diuji dengan Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan uji ANAVA dan uji t dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirup ekstrak etanolik bunga kembang sepatu warna merah muda konsentrasi 1,5% dan 2,0% secara in vitro menunjukkan adanya aktivitas pengenceran mukus saluran pernafasan sapi sebanding dengan aktivitas pengenceran mukus oleh sirup asetilsistein 0,1%
CBIA-DIARRHEA FOR IMPROVING KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR OF MOTHER IN INFANT DIARRHEA TREATMENT FOR BINA KELUARGA BAHAGIA (BKB) BANGUNTAPAN, BANTUL Ajeng Padma Kumala; Sri Suryawati
Majalah Farmaseutik Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.269 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v12i1.24134

Abstract

Diarrhea in infants becomes emerged issue in Indonesia (MOH, 2010). The role of mother as a 'key person' is expected to have a level of knowledges, attitudes, and behaviors that qualified for the treatment of diarrhea. CBIA shown to improve knowledge, attitudes and maternal behavior in choosing a drug (Suryawati, 1995). CBIA-Diarrhea adopted from CBIA is expected to gain the knowledge, attitudes, and behavior of the mother in the management of diarrhea so as to reduce morbidity and infant mortality. For improving knowledge, attitudes, and behavior of the mother in the prevention of diarrhea in infants with CBIA-Diarrhea method and to develop methods from CBIA into CBIA-Diarrhea. This type of research is quasi-experimental design with pre-test to post-test control group design. There are 40 respondents to the treatment group and 40 respondents to the control group. Selected respondents has entered inclusion criteria, and selected randomly. CBIA-Diarrhea intervention and readings of diarrhea in infants by the experimental group, and in the control group performed conventional lectures with material non-diarrhea. relationship between variables was analyzed by Wilcoxon and Man-Whiteney with a confidence level of 95 %. There are a significant difference between pre and post intervention of CBIA which developed a new module CBIA-Diarrhea. The knowledge, attitudes and maternal behavior increased after intervention by the method of CBIA-Diarrhea. The development of CBIA to CBIA-Diarrhea shown to improve knowledge, attitudes and maternal behavior for the treatment ofdiarrhea in infants.
ABSORPSI IN VITRO SULFAMETOKSAZOL DENGAN POLISORBAT 80: TINJAUAN TERMODINAMIKA Siti Aminah; Nusratini Nusratini
Majalah Farmaseutik Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.445 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v6i2.24036

Abstract

Sufametoksazol merupakan obat turunan sulfonamida yang sukar larut dalam air dan obat ini banyak digunakan serta mempunyai aktifitas antibakteri. Salah satu bahan tambahan yang sering digunakan dalam formulasi pembuatan sediaan obat adalah surfaktan polisorbat. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh polisorbat 80 terhadap transpor sulfametoksazol dan termodinamika proses transpor sulfametoksazol. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan usus halus tikus yang dibalik terhadap sulfametoksazol dalam dapar fosfat isotonik pH 6,5 tanpa dan dengan penambahan 10 mg%, 20 mg%, 30mg% dan 40 mg% polisorbat 80 pada suhu 30º C, 37° C dan 45º C. Pemeriksaan kadar sulfametoksazol dilakukan pada selang waktu 15 menit sebanyak 4 kali dengan menggunakan spektrofotometer UV pada λ 258 nm. Hasil menunjukkan bahwa penambahan polisorbat 80 meningkatkan permeabilitas dinding usus tikus (p
PENGARUH KONSENTRASI MAHKOTA DEWA TERHADAP STABILITAS LOTION – KRIM SERTA UJI TABIR SURYA SECARA SPEKTROFOTOMETRI Abdul Karim Zulkarnain; Marchaban Marchaban; Subagus Wahyuono; Ratna Asmah Susidarti
Majalah Farmaseutik Vol 11, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.362 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v11i3.24124

Abstract

Ekstrak daun mahkota dewa mengandung senyawa turunan benzofenon yang memiliki aktivitas sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik dan kimia lotion dan krim o/w serta aktivitasnya sebagai tabir surya dengan spektrofotometer. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi metanol lalu diformulasi menjadi Lotion dan krim o/w serta diuji stabilitas fisik dan kimianya serta diuji SPF nya secara in vitro dengan spektrofotometer. Hasil studi menunjukkan bahwa formula lotion dan krim o/w ekstrak mahkota dewa stabil selama penyimpanan 6 minggu. Kenaikan konsentrasi mahkota dewa akan menaikkan viskositas Lotion dan krim o/w secara signifikan. Krim selama penyimpanan lebih stabil homogenitasnya dibanding dengan lotion yaitu pada minggu ke enam minyak dari sediaan lotion mulai terlihat warna coklat dipermukaannya sedangkan krim lebih viskes dibanding dengan lotion. Sediaan selama penyimpanan 6 minggu memiliki kandungan phalerin yang relatif stabil. Aktivitas sediaan secara in vitro menunjukkan bahwa nilai SPF pada kadar ekstrak mahkota dewa 6 %, 8 % dan 10 % berturut turut untuk krim adalah 8,60, 11,51, 16,04 sedangkan SPF untuk lotion adalah 7,45, 10,83 dan 15,01 %. Sediaan lotion dan krim mahkota dewa stabil selama penyimpanan dan memiliki aktivitas sebagai tabir surya.
PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA PERIODE NOVEMBER 2014 Aulia Kurniapuri; Woro Supadmi
Majalah Farmaseutik Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.633 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v11i1.24115

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi tinggi. Pengobatan hipertensi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah penyakit komplikasi. Kepatuhan untuk mencapai keberhasilan pengobatan dapat ditingkatkan dengan pemberian informasi obat (PIO) untuk meningkatkan pemahaman instruksi pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PIO antihipertensi terhadap kepatuhan pasien hipertensi di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan kelompok statis, sehingga terdiri dari dua kelompok yaitu tanpa PIO dan dengan PIO. Data diperoleh dari rekam medik/resep dan kuesioner MMAS-8. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi selama November 2014 dan dianalisis menggunakan uji chi square. Sampel yang diperoleh sebanyak 45 orang terdiri dari 23 orang dengan PIO dan 22 orang tanpa PIO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah antihipertensi tunggal amlodipin (51,1%) dan antihipertensi kombinasi amlodipin dan hidroklorotiazid (26,7%). Persentase pasien patuh dengan PIO adalah kepatuhan rendah 8,9%, kepatuhan sedang 11,1%, dan kepatuhan tinggi 31,1%. Persentase pasien patuh tanpa PIO adalah kepatuhan rendah 24,4%, kepatuhan sedang 11,1%, dan kepatuhan tinggi 13,3%. Berdasarkan analisis chi square nilai p=0,040 (< α=0,050) sehingga PIO berpengaruh terhadap kepatuhan. Pemberian informasi obat antihipertensi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pasien hipertensi di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta.

Page 1 of 34 | Total Record : 336