cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah
ISSN : 24769703     EISSN : 24769703     DOI : -
Core Subject : Education,
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah has electronic ISSN 2476-9703. It is national journal published two times a year (October & April) by the Faculty of Islamic Study & Unit Publication and Management Journal of Islamic University of Kalimantan MAB Banjarmasin.
Arjuna Subject : -
Articles 125 Documents
Hubungan antara Technological Pedagogical Content Knowledge dengan Technology Integration Self Efficacy Guru Matematika di Sekolah Dasar Dessy Noor Ariani
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 1 (2015): Oktober 2015
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.587 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v1i1.277

Abstract

IndonesiaPendahuluan:   Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) atau teknologi pedagogis pengetahuan konten, tingkat technology integration self efficacy (TISE) atau efficacy diri dalam mengintegrasikan teknologi dan hubungan antara TPACK dan TISE pada guru matematika di sekolah dasar. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan  instrumen TPACK Survey Instrument (Pamuk et al., 2013) untuk mengukur teknologi pedagogis pengetahuan konten guru dan Computer Technology Integration Survey (CTIS) (Wang et al., 2004) untuk mengukur efficacy diri peserta dalam mengintegrasikan teknologi pada proses mengajar. Hasil: TPACK  dan TISE responden berada pada tingkat sederhana. Hasil pada uji hiphothesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara TPACK dan TISE. Kesimpulan: Kemampuan TISE dan TPACK sangat dipelukan untuk guru matematika sekolah dasar dalam pengembangkan strategi khusus dalam integrasi teknologi yang mendukung standar pembelajaran di dalam kelas yang berintegrasi teknologi. EnglishIntroduction:The main purpose of this study is to identify the level of technological pedagogical content knowledge (TPACK), the level of technology integration self efficacy (TISE) and the relationships between TPACK and TISE among mathematics teachers in primary schools. Method: A descriptive quantitative research design was implemented in this study to achieve this purpose. The instruments used in this study are TPACK survey instrument (Pamuk et al., 2013) to measure teacher’s technological pedagogical content knowledge and Computer Technology Integration Survey (CTIS) (Wang et al., 2004) to measure participants’ technology integration self efficacy in teaching. Result: The finding of descriptive analysis was that the majority of the respondents reported moderate level of TPACK  and TISE. The finding of hyphothesis test shows that there are significant relationships between TPACK and TISE. Conclusion: TPACK and TISE capability of primary schools Mathematics teachers is important to develop their integrated technology competence in teaching.
Internalisasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran IPA melalui Model Konstruktivisme di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sebebal Purniadi Putra
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 2 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.52 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i2.770

Abstract

IndonesiaPendahuluan:Internalisasi pendidikan karakter pada Pembelajaran IPA dalam model konstruktivisme siswa aktif menyusun sendiri konsep IPA dalam struktur kognitifnya, dengan cara mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa melalui pengamatan dan percobaan sehingga terbentuk nilai karakter siswa. Metode: penelitian ini dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di MIN Sebebal Kabupaten Sambas yang berjumlah 30 siswa. Hasil:  Pendidikan karakter pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sebebal Kabupaten Sambas dalam pelaksanakan terdapat tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Nilai karakter yang ditumbuh kembangkan adalah: mandiri, kesadaran diri, dan kerjasama.EnglishIntroduction: Internalization of character education in science learning in constructivism model of students actively compose their own concept of IPA in its cognitive structure, by linking the material learned with the students' real life through observation and experiment so as to form student character value. Method: This research using qualitative descriptive approach. The subjects of this study were the students of grade V in MIN Sebebal Sambas district, which amounted to 30 students. Result: Educational character of science learning in Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sebebal Sambas District in implementing there are three stages of planning, implementation, evaluation and follow-up. The kind of character grown is independent, self-awareness, and cooperation.
Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Sekolah Dasar Rahmad Rahmad
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.981 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.742

Abstract

IndonesiaPendahuluan:  Tulisan ini merupakan hasil analisa tentang pentingnya pelajaran IPS pada usia sekolah terutama pada pendidikan dasar.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara menelusuri berbagai sumber referensi secara kritis untuk mendapatkan data yang benar dalam menjelaskan topik pembahasan. Hasil: Pembelajaran IPS merupakan pelajaran yang berdiri sendiri dan sejajar dengan pelajaran lain. Anggapan sebagian orang terhadap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang mudah dan tidak terlalu penting tidak dapat diterima., Karena anggapan ini tidak sesuai dengan pentingnya tujuan mata pelajaran IPS untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas yang mampu mengambil keputusan rasional sebagai warga masyarakat yang beraneka budaya. Pelajaran IPS di pendidikan dasar tentu menjadi hal yang sangat penting bagi individu dalam menjalani hidup bermasyarakat, peran guru yang optimal dalam pembelajaran ini tentu sangat diperlukan. Sehingga dapat terwujud masyarakat yang beradab dengan mendasarkan pada nilai-nilai kehidupan. EnglishIntroduction:  This paper is a analysis of the importance of social studies at school, especially in basic education.  Methods: This study used literature review by tracking various reference to get the data valid and reliable. Result: Social studies is a stand-alone lessons and align with other lesson.  Assumption of somebody saying that social studies lesson is not too important can be not accepted. because the assumption is not relevant with the purpose of social studies lesson to realize intelligent people who were able to make rational decisions as citizens of diverse cultures. Social studies in elementary education would be very important for the individual to live a social life. The optimal role of the teacher in this lesson is certainly very necessary. To enable the creation of a civilized society by basing on the values of life.
STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBENTUK MANUSIA BERKUALITAS DI SEKOLAH DASAR A. Suradi
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.628 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v3i2.1218

Abstract

Abstrak: Strategi pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terdiri dari dua model, yaitu strategi pendidikan yang bersifat umum dan strategi pendidikan yang bersifat mikro. Hal ini dimaksudkan agar manusia menjadi individu yang dapat mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya. Secara umum potensi manusia diklasifikasikan kepada potensi jasmani dan potensi rohani. Potensi yang ada pada manusia tersebut sangat penting sebagai karunia yang diberikan Allah untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi, inilah tujuan utama atau akhir (ultimate aim) pendidikan Islam. Dalam mencapai hal ini, Pendidikan agama Islam harus bisa mengejawantahkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, kapan dan dimanapun. Pendidikan Islam harus menjadi spirit bagi manusia untuk mengembangkan SDMnya guna meraih kehidupan yang baik dan layak di dunia. Namun, pendidikan Islam juga harus menjadi pengontrol segala tindakan manusia agar dalam meraih tujuan hidup yang layak tersebut tetap dengan memegang teguh nilai-nilai Islam sehingga ia dapat mempertanggungjawabkan tugas dan fungsi sebagai khalifah di muka bumi.Kata Kunci: Strategi Pendidikan Islam, Kualitas Manusia, Sekolah Dasar STRATEGY OF ISLAMIC EDUCATION TO IMPROVE HUMAN QUALITY IN ELEMENTARY SCHOOLAbstract: Educational strategy to improve the quality of human resources consists of two models, namely general education strategies and education strategies that are micro. It is intended that people become individuals who can develop all the potential resources it has. In general human potential is classified to physical potential and spiritual potential. The potential that exists in humans is very important as a gift given by God to carry out his duties as khalifah on earth, this is the ultimate aim of Islamic education. In achieving this, Islamic religious education should be able to embody the values of Islamic teachings in everyday life, when and wherever. Islamic education should be a spirit for people to develop their human resources to achieve a good and decent life in the world. However, Islamic education must also be a controller of all human actions in order to achieve a decent life goal is to stick with the Islamic values so that he can account for the duties and functions as a khalifah on earthKeyword: Strategy of Islamic education, Human Quality, Elementary School
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren Desy Anindia Rosyida
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2016): April 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.454 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v1i2.386

Abstract

 IndonesiaPendahuluan:   Pembentukan karakter mengacu pada tiga kualitas moral, yaitu: kompetensi (keterampilan seperti mendengarkan, berkomunikasi dan bekerja sama), kehendak atau keinginan yang memobilisasi penilaian kita dan energi, dan kebiasaan moral  (sebuah disposisi batin yang dapat diandalkan untuk merespon situasi dalam cara yang secara moral baik). Penguatan pendidikan karakter yang ada di lembaga pendidikan, khususnya pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) bisa mengadopsi dari tradisi atau kebiasaan yang ada di pesantren. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama saja, namun juga menanamkan tradisi-tradisi baik yang secara tidak langsung menjadi karakter para santri. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis isi atau library riset. Hasil:  Metode pembelajaran pesantren yang paling mendukung terbentuknya pendidikan karakter para santri adalah proses pembelajaran integral melalui metode belajar-mengajar (dirasah wa ta’lim), pembiasaan berperilaku luhur (ta’dib), aktivitas spiritual (riyadhah), serta teladan yang baik (uswah hasanah) yang dipraktikkan atau dicontohkan langsung oleh kiai/nyai dan para ustadz. PKn merupakan mata pelajaran yang memiliki muatan pembentukan moral dan budaya bangsa dengan berdasarkan pada sila-sila dalam pancasila. Karakter yang diharapkan dari tradisi pesantren untuk pembelajaran PKn MI antara lain: karakter cinta tanah air, kasih sayang, cinta damai, kesetaraan, musyawarah, tanggung jawab, kemandirian, kejujuran, dan rendah hati.English:Introduction:  The formation of the characters refers to the three moral qualities, namely: competence (skills such as listening, communicating and working together), will or desire that mobilizes our judgment and energy, and moral habits (a disposition that can be relied upon to respond to situations in a way that is morally good). Strengthening existing character education in educational institutions, especially in Government Elementary School can adopt from traditions or customs that exist in the schools. Pesantren not only teach religious sciences, but also instill good traditions that indirectly into the character of the students. Method: The artikel used library riset. Result:  Pesantren learning method that best supports the formation of character education of the students is integral to the learning process through teaching and learning methods (Dirasah wa ta'lim), habituation behaves sublime (ta'dib), spiritual activity (riyadhah), as well as set a good example (uswah hasanah ) practiced or directly exemplified by housekeeper and the preachers. Civics is a subject that has a charge of moral and cultural formation of the nation that are based on the precepts of Pancasila. Characters that are expected from the Islamic tradition of learning civics MI among others: the character of patriotism, compassion, peace, equality, consultation, responsibility, self-reliance, honesty, and humility.
Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru SD/MI (Potret, Faktor-faktor, dan Upaya Meningkatkannya) Delila Sari Batubara
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 3, No 1 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.712 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v3i1.954

Abstract

IndonesiaPendahuluan:  Artikel ini bertujuan untuk mengkaji potret kompetensi TIK guru SD/MI, faktor-faktornya, dan strategi meningkatkannya. Metode: Tulisan ini merupakan kajian pustaka untuk menganalisis berbagai hal yang berkaitan dengan kompetensi TIK Guru SD/MI. Hasil: Gambaran kompetensi TIK guru SD/MI di Indonesia berada dalam kategori cukup dan perlu ditingkatkan, khususnya guru yang berada di daerah-daerah terluar. Beberapa aspek kompetensi TIK guru yang menjadi perhatian adalah penguasaan terhadap perangkat TIK, pemahaman tentang desain pengembangan bahan ajar menggunakan TIK, dan metode penggunaan perangkat TIK di kelas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi TIK guru terbagi menjadi dua bagian, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri guru dan dari luar diri guru. Strategi peningkatan kompetensi TIK guru harus melibatkan pemerintah, sekolah, guru, organisasi profesi, dan masyarakat, yaitu: 1) pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi dalam membuat kebijakan dan relugasi tentang penggunaan TIK di sekolah, menyediakan dana untuk pelatihan guru dan peningkatan infrastruktur TIK; 2) sekolah harus memiliki rencana peningkatan kompetensi TIK guru dan infrastruktur pendukungnya, 3) guru harus terbuka terhadap perubahan, percaya diri, dan memiliki semangat belajar mandiri, 4) organisasi profesi guru harus mewadahi guru dalam meningkatkan kompetensi TIK guru, dan 7) masyarakat mendukung program peningkatan infrastruktur sekolah dan kompetensi TIK guru. EnglishIntroduction:   This article aims to discuss the description of Teacher ICT competency, its factors, and strategies to improve it. Method: This paper uses a literature review to analyze the ICT competence of Elementary School Teachers. Results: Description of the ICT competence of Elementary School Teachers in Indonesia is medium category and needs to be improved, especially teachers located in the outermost areas. Some aspects of teacher's ICT competency that are of concern are the mastery of ICT tools, an understanding of the design of developing teaching materials using ICTs, and methods of using ICT tools in the classroom. Factors affecting ICT competence of Teacher divided into two parts: the factors coming from inside teacher self and from outside the teacher self. The strategies of increasing ICT competence of Teacher should involve governments, schools, teachers, professional organizations, and communities, namely: 1) central and local governments should collaborate on making policy and relugation on the use of ICTs in schools, provide budget for teacher training and ICT infrastructure improvements; 2) the school should have a plan to improve the ICT competence of teachers and supporting infrastructure, 3) teachers should be open minded to change, confident, and have independent learning spirit, 4) professional organizations teachers should accommodate the improving of ICT competence of Teacher, 7) society should support improvement of school infrastructure and ICT competencies of Teacher.
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis Abdul Hafiz
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 1 (2015): Oktober 2015
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.742 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v1i1.273

Abstract

IndonesiaPendahuluan: Pengembangan buku ajar berbasis Alquran dan Hadis di Madrasah Ibtidaiyah ini didasarkan pada kenyataan bahwa belum tersedianya bahan ajar yang terintegrasi dengan Alquran dan Hadis. Pengembangan ini dimaksudkan untuk dapat memenuhi tersedianya buku ajar yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.Metode:Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan Research and Development (R & D), dengan model Dick & Carey yang memiliki sepuluh langkah dalam prosedur pengembangannya. Hasil penelitian: Penelitian ini telah menghasilkan buku ajar tema “Tempat Tinggalku” berbasis Alquran dan Hadis. Kesimpulan: Buku ajar yang dihasilkan termasuk dalam kategori layak digunakan untuk sistem pembelajaran tematik terpadu berbasis Alquran dan Hadis. EnglishIntroduction: The reality of Islamic Elementary School textbooks which consist of Al-Quran and Hadist is not provide yet. This research aims to develop Islamic Elementary School textbooks which consist of Al-Quran and Hadist to improve students’ achievement in Islamic Elementary School. Method: Research and Development (R & D) with ten steps of development procedure by Dick and Carey Model was used in this research. Result: This research had produced textbook based on Alquran and Hadist which have theme “Tempat Tinggalku”. Conclusion: The textbook which consist of Alquran and Hadist is being developed and having good qualification achievement, so that  it is good to use in the thematic learning.
IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi (Telaah Buku Siswa MI/SD Kelas VI Tema 1, Karya Afriki, dkk) Jumiati Jumiati
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.539 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.738

Abstract

IndonesiaPendahuluan:  Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan pembelajaran yang mengacu pada kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai cara untuk mengajarkan materi IPA bagi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. Metode: Penelitian ini adalah penelitian pustaka. Pengumpulan dan penelaahan referensi tentang indikator-indikator kemampuan berfikir tingkat tinggi kemudian dihubungkan dengan penyajian pada materi IPA dalam buku siswa kelas VI tema 1. Penelitian ini menggunakan metode analisis induktif dan deduktif. Hasil:  Pada awal materi setiap subtema terdapat pertanyaan untuk menggali pengalaman dan melatih berfikir tingkat tinggi. Terdapat kegiatan untuk mengkreasikan diri pada setiap sub tema . Terdapat soal untuk melatih berfikir tingkat tinggi pada setiap  akhir soal latihan.English Introduction: This study aims to explain the implementation learning base on high-level thinking skills as a strategy to teach secience content for students in Islamic Elementary School or Primary School. Methods: This study is a library research. Collecting and reviewing references about indicators of high-level thinking skills was linked with the presentation of the in the book graders VI themes 1. This study used analysis method inductive and deductive. Results: The first content on each sub-theme contained questions to explore the experience and training of high level thinking. There are activities for the creation of themselves in each sub-theme. There are aquestions to practice high-level thinking on each exercises.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MATEMATIS MAHASISWA/I PGMI Dessy Noor Ariani
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.252 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v3i2.1214

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menguji signifikasi pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan berfikir kritis Mahasiswa/i PGMI. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis kuasi eksperimen melalui Posttest-Only Control Design. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Kalimantan MAB. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa/i PGMI semester 3, sedangkan sampelnya adalah mahasiswa kelas Banjarmasin dan Banjarbaru yang berjumlah 48 orang. Kelas Banjarmasin dipilih sebagai kelas eksperimen atau tempat diterapkannya model pembelajran berbasis masalah dengan pendekatan saintifik, sedangkan kelas Banjarbaru dipilih sebagai kelas kontrol atau tempat diterapkannya model pembelajaran lama, yakni model pembelajaran ekspositori. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi dan tes. Teknik analalisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan berpikir kritis matematis adalah uji-t independen, yaitu dengan membandingkan kemampuan berpikir matematis mahasiswa/I kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan mahasiswa/i kelas eksperimen dengan mahasiswa kelas eksperimen (Sig. 0.00 < 0,05), yakni nilai rata-rata kemampuan mahasiswa/i kelas eksperiman (3.3333) lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata kemampuan mahasiswa/i kelas kontrol (2.5278). Dengan demikian, terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa/i.Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pendekatan Saintifik, Kemampuan Berfikir Kritis, Matematika, PGMI THE EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING WITH SCIENTIFIC APPROACH TOWARD MADRASAH IBTIDAIYAH TEACHER EDUCATION STUDENTS’ MATHEMATICS CRITICAL THINKINGAbstract: The main purpose of this study is to identify the effect of problem based learning with scientific approach toward Madrasah Ibtidaiyah teacher education students’ mathematic critical thinking. A quasi experiment research through Posttest-Only Control Design was implemented in this study to achieve this purpose. This research was conducted at Islamic University of Kalimantan MAB. The population is third semester of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education Students and the sample was used in this research are Banjarmasin and Banjarbaru students consist of 48 people. Banjarmasin Class is a experiment class that is treated by using problem-based learning model with scientific approach, and Banjarbaru class is a control class that given by using expository model. Observation and test was used as instrument in this study. Independent T-Test was used for analyse the effect of problem based learning with scientific approach toward madrasah ibtidaiyah teacher education students’ mathematic critical thinking. The results of this study was a significant difference between the ability of the students in experimental class and the experimental class students (Sig. 0.00 <0.05), ie the average score of students' ability in experimental class (3.3333) average is higher than average score of students' ability in control class (2.5278). Thus, there is the effect of problem-based learning model with scientific approach to students' mathematical critical thinking skills.Keywords: Problem Based Learning, Scientific Approach, Critical Thinking, Mathematics, Madrasah Ibtidayah Teacher Education
Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Pelajaran Matematika Muhammad Nasir
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2016): April 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.628 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v1i2.381

Abstract

IndonesiaPendahuluan:   Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada pelajaran matematika kelas V MIN Baruh Jaya. Metode:  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi eksperimen design). Sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diberikan perlakukan dengan model PBL dan kelas kontrol yang diberikan perlakukan dengan model konvensional. Penelitian ini dilakukan di kelas V MIN Baruh Jaya pada pelajaran matematika materi pecahan sub-materi perbandingan dan skala. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, tes dan observasi. Analisis data menggunakan uji-t satu pihak (independent sample t-test). Hasil:  Penelitian ini mengungkap bahwa keterampilan pemecahan masalah matematika dapat ditingkatkan dengan pembelajaran pemecahan masalah. Hal tersebut diperoleh dengan menggunakan analisis t-test pada dua kelompok siswa.  Kesimpulan:  Pembelajaran dengan menggunakan model PBL pada pelajaran matematika efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. EnglishIntroduction:   The purpose of this research are to know the the effective the problem based learning model in increase the skill of the student’s problem solving at fifth grade in MIN Baruh Jaya. Method:  This research is using quantitative approach by kind of experiment research with quasi experiment desaign. The samples consists of two classes are given by experiment class with problem based learning model and control class with conventional model. This research had done of the Fifth grade in MIN Baruh Jaya at Math subject by theme a fraction and sub-theme comparison  and scale. The data of this research are collected through documentary, test and observation. The data are analyzed by using independent sample t-test.. Result:  The result of this research indicates that the skill is increasing of effective the problem solving show that there is increase the significant between using Problem Based Learning Model with conventional model. The result of t-test in using independent sample t-test is got the score 5,507 with significant 0,000 <  0,05. Conclusion:   Learning with using Problem Based Learning  Model  at Math subject is effective for increasing the skill of the student’s problem solving.

Page 3 of 13 | Total Record : 125