cover
Contact Name
Arthur Muhammad Farhaby
Contact Email
amfarhaby88@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
akuatikmspubb@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bangka,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan
ISSN : 19781652     EISSN : 26565498     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Akuatik merupakan jurnal sumberdaya perairan yang diterbitkan secara berkala oleh Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Jurnal ini memuat makalah hasil penelitian, catatan hasil penelitian, artikel ulas balik, dan ulasan penelitian mengenai oseanografi, limnologi, biologi perairan, produktivitas perairan, pencemaran perairan, lingkungan pesisir dan masalah lainnya yang relevan.Terbit perdana pada bulan April 2007 yang selanjutnya akan terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun.
Arjuna Subject : -
Articles 207 Documents
BIOLOGI REPRODUKSI IKAN KEPERAS (Cyclocheilichthys Apogon) DI PERAIRAN SUNGAI MENDUK KABUPATEN BANGKA Caca Suhendra; Eva Utami Eva Utami; Umroh Umroh
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.292 KB)

Abstract

Ikan Keperas (Cyclocheilichthys apogon) merupakan salah satu spesies ikan lokal (indigenous spesies) yang dominan ditemukan di perairan sungai Pulau Bangka. Ikan keperas memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat Desa Menduk. Penelitian ini bertujuan mengetahui aspek reproduksi ikan keperas bulan Mei sampai Agustus 2016. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa rasio kelamin ikan betina dan jantan adalah 1 : 1,8. Ikan jantan berada pada TKG I sampai III dan ikan betina berada pada TKG I sampai V. fekunditas terkecil ditemukan pada ikan TKG IV yaitu 240 butir dan fekunditas terbesar di temukan pada ikan TKG III yaitu 3660 butir. Diameter telur ikan TKG III bekisar antara 0,04 – 0,13 dan ikan TKG IV bekisar antara 0,04- 0,14. Pola pemijahan total spowner
EFEKTIVITAS LARUTAN ASAM CUKA DAN JERUK KUNCI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb (TIMBAL) DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) Maulana Maulana; Umroh Umroh
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.563 KB)

Abstract

Asam Cuka mengandung asam asetat dan Jeruk Kunci mengandunga samsitrat. Asam tersebut dapat mengikat ion logam berat dalam daging Kerang Darah salah satunya logam berat Pb. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis kandungan logam berat Pb yang terdapat pada daging Kerang Darah (Anadara granosa) dan Menganalisisi efektivitas larutan Asam Cuka dan Jeruk Kunci terhadap penurunan kandungan logam berat Pb pada daging Kerang Darah (Anadara granosa). Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2016 di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen (percobaan). Sampel Kerang Darah diuji dengan AAS dan Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian dari pengujian AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) daging Kerang Darah diketahui pada perlakuan perendaman larutan Pb 20 ppm dalam media akuarium (kontrol) sebesar 0,003 mg/kg, perlakuan asam cuka 12,5% sebesar 0,01 mg/kg, asam cuka 25% sebesar 0,03 mg/kg, dan jeruk kunci 12,5% sebesar 0,005 mg/kg, jeruk kunci 25% sebesar 0,007 mg/kg. Asam cuka dan jeruk kunci belum mampu menurunkan kandungan logam berat Pb dalam daging Kerang Darah. Kandungan tersebut masih berada di bawah baku mutu atau aman untuk dikonsumsi, berdasarkan baku mutu dalam Standar Nasional Indonesia 7387 tahun 2009 tentang batas maksimum cemaran timbal (Pb) dalam pangan (Pb = 1,5 mg/kg).
INVENTARISASI PENYAKIT KARANG DI PERAIRAN TURUN ABAN KABUPATEN BANGKA Soni Nirwanda
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.507 KB)

Abstract

Pantai Turun Aban terletak di Kelurahan Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. Penyakit karang didefinisikan sebagai suatu kegagalan fungsi vital hewan karang, organ atau sistem imun, penghentian pertumbuhan dan perkembangbiakan atau kegagalan fungsi lain. Belum adanya informasi tentang penyakit karang di Pulau Bangka terutama Pantai Turun Aban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis penyakit dan gangguan kesehatan terumbu karang dan jenis bentuk pertumbuhan terumbu karang yang retan terhadap penyakit. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016 menggunakan metode belt transek dengan ukuran 5 meter x 50 meter, total koloni yang ditemukan yaitu 1403 koloni dan yang terinfeksi 586 koloni. Sebanyak 3 jenis penyakit ditemukan yaitu brown band disease 0,49%, dark spots disease 0,77%, dan skeleta eroding band 1,82% sedangkan gangguan kesehatan yang ditemukan adalah bleaching 9,78%, gastropod predation 11,14%, grow animals 1,11%, sediment demage 2.04%, tube form 12,14%, pigmentation response 5,87%. Koloni bentuk pertumbuhan karang yang banyak terinfeksi penyakit yaitu Coral Massive.
PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN BANGKA Bukhari Bukhari; Wahyu Adi; Kurniawan Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1218.274 KB)

Abstract

Keberhasilan kegiatan penangkapan ikan tentunya sangat dipengaruhi oleh kondisi dari Daerah Penangkapan Ikan (DPI). Oleh karena itu, informasi mengenai daerah penangkapan ikan yang potensial sangat diperlukan oleh nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan. Klorofil-a merupakan produktivitas primer di suatu perairan. Perkembangan Klorofil-a perairan dipengaruhi oleh Suhu Permukaan Laut (SPL). Tujuan penelitian ini yaitu membuat peta sebaran klorofil-a dan SPL serta menduga DPI di perairan Bangka. DPI diduga dengan menggunakan tiga indikator, yaitu konsentrasi klorofil-a, sebaran SPL dan catch per unit effort (CPUE). Distribusi klorofil-a dan SPL di perairan Bangka menggunakan data citra Aqua MODIS. Sebaran nilai rata-rata SPL tertinggi di perairan Bangka terjadi pada musim peralihan 1 yaitu sebesar 31,2˚C, sedangkan nilai terendah terjadi pada musim barat yaitu 28,1˚C. Konsentrasi klorofil-a pada musim barat cenderung tinggi dengan nilai rata- rata 1,3 mg/m3, sedangkan pada musim peralihan 1 nilai konsentrasi klorofil-a lebih rendah yaitu 0,4 mg/m3. Hasil tangkapan ikan terbanyak diperoleh pada musim peralihan 1 yaitu sebesar 470.306 kg dengan nilai CPUE 1.256,44 kg/trip. Jumlah hasil tangkapan terendah pada musim barat yaitu 218.735 kg dengan nilai CPUE 551,11 kg/trip. Hasil dari pengambilan data insitu nilai klorofil-a tertinggi terjadi pada stasiun 5 sebesar 1,602 mg/m3 dan nilai klorofil-a terendah pada stasiun 2 sebesar 0,801 mg/m3, sedangkan SPL berkisar antara 29˚C - 31˚C. Hubungan antara faktor oseanografi tersebut dapat menentukan daerah potensial penangkapan ikan. Berdasarkan hasil analisa klorofil-a dan SPL, perairan Bangka layak sebagai penduga DPI tenggiri potensial. Penyebaran DPI tidak hanya di perairan yang dekat dengan fishing base (PPN Sungailiat), tetapi juga berada di perairan yang cukup jauh dari fishing base yang meliputi lokasi sekitar Karang Sembilan, Karang Tinggi, Karang Bahaya, Pulau Toti dan Pulau Tujuh
KESESUAIAN WISATA PANTAI UNTUK REKREASI DI PULAU BANGKA Ahmad Habibi; Wahyu Adi; Indra Ambalika Syari
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.894 KB)

Abstract

Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki banyak pantai sebagai destinasi wisata. Beberapa di antaranya adalah Pantai Tanjung Kelayang yang terletak di Kabupaten Bangka, Pantai Pasir Padi di Pangkal Pinang, Pantai Kebang Kemilau di Kabupaten Bangka Tengah dan Pantai Gunung Namak yang terletak di Kabupaten Bangka Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian wisata pantai untuk rekreasi di Pulau Bangka. Kegunaan dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi data dasar pengembangan Pulau Bangka di kemudian hari sebagai daerah wisata pantai. Parameter yang diukur adalah kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kecerahan, biota berbahaya, ketersediaan air tawar. Pengukuran parameter kesesuaian wisata pantai dilakukan pada empat pantai (Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Pasir Padi, Pantai Kebang Kemilau dan Pantai Gunung Namak), kemudian dianalisis dalam matriks kesesuaian wisata pantai. Hasil analisis kesesuaian wisata pantai untuk empat pantai termasuk kategori S1 (sesuai), dengan nilai kesesuaian wisata (IKW) yaitu 97 % untuk Pantai Tanjung Kelayang, 92 % untuk Pantai Pasir Padi dan Pantai Gunung Namak sedangkan Pantai Kebang Kemilau dengan nilai IKW 84 %. Pulau Bangka layak untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata pantai yang sesuai dengan parameter yang telah diukur.
ANALISIS KLOROFIL-a DI PERAIRAN KURAU KABUPATEN BANGKA TENGAH Analysis of Chlorophyll-a in the Kurau Sea of Bangka Tengah District Evi Nurmala; Eva Utami; Umroh Umroh
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.598 KB)

Abstract

Perairan Kurau merupakan perairan yang memiliki potensi sumberdaya perairan yang besar, namun dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Penurunan hasil tangkapan ikan disebabkan oleh fitoplankton (klorofil-a) dan kualitas perairan yang tidak menentu. Klorofil-a adalah pigmen yang selalu ditemukan dalam fitoplankton serta organisme yang dapat melakukan proses fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi klorofil-a dan menganalisis hubungan klorofil-a dengan faktor fisika dan kimia di Perairan Kurau Kabupaten Bangka Tengah. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan data parameter fisika kimia dilakukan secara langsung di lapangan, sedangkan klorofil-a, nitrat dan phospat dianalisis di laboratorium. Parameter lingkungan yang mempengaruhi klorofil-a yaitu suhu, kecerahan, kecepatan arus, potensial hidrogen (pH), oksigen terlarut (DO), salinitas, nitrat, dan phospat. Metode analisis data yang digunakan yaitu koefisien korelasi. Hasil pengukuran konsentrasi klorofil-a pada masing-masing stasiun yaitu stasiun I sebesar 0,026 µg/L, stasiun II sebesar 0,025 µg/L , stasiun III sebesar 0,027 µg/L dan stasiun IV sebesar 0,028 µg/L. Konsentrasi klorofil-a tertinggi terdapat pada stasiun IV sebanyak 0,028 µg/L dan hasil terendah pada staiun II sebanyak 0,025 µg/L. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa konsentrasi klorofil-a di perairan Kurau termasuk kedalam kriteria rendah, karena faktor fisika dan kimia yang mempengaruhinya. Hubungan parameter lingkungan dengan konsentrasi klorofil-a dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai koefisien korelasi yaitu saling berkaitan atau berhubungan positif. Parameter lingkungan yang berkorelasi sangat kuat terhadap konsentrasi klorofil-a yaitu nitrat sebesar 0,965 dan phospat sebesar 0,999
STRATEGI PENGELOLAAN DUYUNG (Dugong dugon) DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Retfi Wiseli
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.845 KB)

Abstract

The cultivation of mermaids by Kurau fishermen of Central Bangka Regency Who netted his net as he sailed on the week of April 16, 2017 Based on information from http://bangka.tribunnews.com. The mermaid is alive with an estimated length of about 2 meters with a weight of 200kg. Dugongs brought fishermen to the home of one of the residents, Placed into a pool made of large plastic filled with sea water and topped with a tarpaulin. The mermaids are released back into their habitat after mediation and agreement between the fishermen. The mermaids are released back into their habitat after mediation and agreement between the fishermen And Mangkol Foundation Management Foundation in collaboration with activists Animal Lovers Bangka Island (Alobi) money replacement cost of 8 million Rupiah. The incidence of capturing mermaids is not just one time, but 4 times occur in the first six months in 2017. This study uses preference analysis by extracting information from fishermen, youth, fish collectors and fishermen wives by using questionnaires totaling 25 respondents And Potential Analysis of Potential Resources and Constraints Using SWOT. The existence of this study is expected to determine the okum tor mermaid management strategy as well as recommendations and information for decision makers in the framework of determining the conservation area of Bangka Belitung
Isolasi, Seleksi dan Identifikasi Genotipik 16 S-rRNA Bakteri Proteolitik Indogeneus Dari Ekosistem Mangrove Karimunjawa Sebagai Kandidat Konsursium Probiotik Untuk Bioremediasi Limbah Organik Tambak Muhammad Zainuddin
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.28 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan tahap awal yang bertujuan untuk melakukan isolasi, seleksi dan identifikasi genotipik 16 S- rRNA bakteri proteolitik indogeneus dari ekosistem mangrove sebagai kandidat konsursium probiotik untuk bioremediasi limbah organik tambak. Target kusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mendapatkan isolat bakteri yang mampu menghasilkan enzim proteolitik ekstraseluler yang berfungsi melakukan proses remidiasi protein. Penelitian ini terbagi menjadi 5 tahap yaitu sampling, isolasi, purifikasi, uji proteolitik, uji antagonis, dan identifikasi genotipik 16 S-rRNA. Hasil sampling di Karimunjawa ditemukan 8 jenis mangrove yang menyusun populasi hutan mangrove. Jenis – jens tersebut adalah A alba, Avicennia marina, R mucronata, Sonneratia caeseolaris, Rhizophora apiculata, Nypa fruticans, Bruguiera cylindrical dan Aegiceras corniculatum. Hasil isolasi, inokulasi dan purifikasi bakteri yang memiliki aktivitas proteolitik didapatkan sebanyak 56 isolat. Tiga isolat mempunyai aktivitas paling tinggi adalah isolat 44, isolat 17 dan isolat 30 yaitu sebesar 27,77 ab; 30,67 b dan 40,63 c. Hasil uji antagonis menunjukkan bahwa 10 isolat terbaik saling tidak antagonis. Hasil pengamatan OD isolat 30 menunjukkan bahwa fase lag terjadi pada jam ke-0 hingga ke-4 jam pertama. Fase logaritmik (eksponensial) terjadi pada jam ke-4 hingga ke-12 jam. Selanjutnya pada jam ke-12 hingga jam ke-42 bakteri mengalami fase penurunan yaitu kematian. Bakteri memiliki nilai jumlah generasi sebesar 7,113; waktu generasi sebesar1,686 jam dan laju pertumbuhan bakteri sebesar 0,410 jam-1. Hasil pengamatan aktivitas protease bakteri menunjukkan bahwa jam ke-0 hingga ke-6 jam merupakan fase aktivitas protease awal. Pada waktu inkubasi ke-6 hingga ke-18 jam merupakan fase aktivitas protease eksponensial. Pada jam ke-24 hingga akhir waktu pertumbuhan jam ke-48, aktivitas protease bakteri mengalami fase penurunan. Bakteri memiliki nilai aktivitas spesifik sebesar 122,4 IU/mg; total aktivitas protease sebesar 2307,3 IU dan aktivitas protease sebesar 3,296 IU/ml. Hasil amplifikasi dan fisualisasi engan gel dox menunjukkan bahwa isolat 30 menghasilkan single band (pita tunggal) dengan ukuran sekitar 1.300 bp (base pair). Hasil BLAST homologi menunjukkan bahwa isolat 30 memiliki homologi sebesar 97% dengan bakteri Bacillus aquimaris.
Keragaan Unit Penangkapan Ikan di Desa Tanjung Pura, Bangka Tengah Epanizar Epanizar; Wahyu Adi; Khoirul Muslih
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.381 KB)

Abstract

Desa Tanjung Pura merupakan salah satu desa di pesisir barat Bangka Tengah yang memiliki wilayah perairan laut dan pulau kecil. Sebagian besar masyarakat Desa Tanjung Pura berprofesi sebagai nelayan. Informasi yang akurat mengenai keragaan unit penangkapan serta teknologi perikanan tangkap yang ada dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan perikanan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi umum perikanan laut, unit penangkapan ikan, dan menganalisis usaha (Keuntungan Usaha (π), Revenue Cost Ratio (R/C), dan Payback Period (PP)) tiap unit penangkapan ikan di Desa Tanjung Pura. Metode yang digunakan adalah metode survei yaitu metode penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada. Unit penangkapan ikan yang dioperasikan di Desa Tanjung Pura ada 8 jenis alat tangkap yaitu jaring talang, jaring bawal, jaring selanget, jaring udang, pancing ulur, rawai, bubu, dan bagan tancap. Berdasarkan hasil analisis usaha (Keuntungan Usaha (π), Revenue Cost Ratio, dan Payback Period) dari 8 jenis alat tangkap yang dioperasikan di Desa Tanjung Pura adalah layak untuk dilanjutkan atau dikembangkan
ANALISIS KARAKTERISTIK SARANG ALAMI PENELURAN PENYU Benni Benni; Wahyu Adi; Kurniawan Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 2 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.361 KB) | DOI: 10.33019/akuatik.v11i2.237

Abstract

Penyu ataupun telur penyu merupakan satwa diburu secara liar sehingga penyu spesies yang terancam punah dan dilindungi. Penyu merupakan hewan yang dilindungi dengan katagori Appendix I CITES. Tingginya pemanfaatan penyu Sehingga harus dilakukan upaya konservasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik sarang alami peneluran penyu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2016 di Pulau Toti provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian menggunakan observasi secara langsung. Analisa data menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari pengukuran karakteristik sarang diduga jenis penyu yang bertelur pada kelima sarang adalah jenis penyu hijau. Pulau Toti memiliki karakteristik kemiringan pantai dengan rata-rata 27.8⁰ , Suhu sarang 27-29⁰C, kelembaban sarang 12-40%, rata-rata kedalaman dan diameter sarang yakni 57 cm dan 24.9 cm, sedimen berpasir, vegetasi yang mendominasi Terminalia catappa, Pandanus tectorius, dan Hibiscus tiliaceus.

Page 1 of 21 | Total Record : 207


Filter by Year

2007 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 2 (2023): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 17 No 1 (2023): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 16 No 1 (2022): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 15 No 2 (2021): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 14 No 2 (2020): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 14 No 1 (2020): AKUATIK : Sumberdaya Perairan Vol 13 No 2 (2019): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 13 No 1 (2019): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 13 No 1 (2019): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 12 No 2 (2018): Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 12 No 1 (2018): Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 2 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 2 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 9 No 1 (2015): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 8 No 2 (2014): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 8 No 1 (2014): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 7 No 2 (2013): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 7 No 1 (2013): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 6 No 2 (2012): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 6 No 1 (2012): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 5 No 2 (2011): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 5 No 1 (2011): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 4 No 2 (2010): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 4 No 1 (2010): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 3 No 2 (2009): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 3 No 1 (2009): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 2 No 2 (2008): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 2 No 1 (2008): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 1 No 2 (2007): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 1 No 1 (2007): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan More Issue