cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia
ISSN : 08548390     EISSN : 25498029     DOI : -
LIMNOTEK Tropical Inland Waters in Indonesia (Limnotek) is a periodical publication from the Research Center for Limnology, Indonesian Institute of Sciences in collaboration with Indonesian Society of Limnology (MLI). Published semiannually, the journal has a goal to be a means of communication and dissemination of research results in tropical limnology. The articles in this journal examines the interaction between factors: physics, chemistry, biology, hydrology, and geology on inland waters ecosystems. Definition of inland waters here are all forms puddles on the surface of the earth to the landward of the line of the lowest tides either fresh or brackish water such as rivers, swamps, lakes, water, wetlands, reservoirs, puddles, ponds, and dams.
Arjuna Subject : -
Articles 109 Documents
SERAPAN KALSIUM DAN NUTRIEN OLEH ALGA BERFILAMEN Spirogyra sp. PADA LAMA PENYINARAN BERBEDA M, Niken T; Krisanti, Majariana; Ayu, Inna Puspa; Iswantari, Aliati; Apriadi, Tri
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spirogyra sp. merupakan salah satu mikroalga yang memiliki potensi sebagai bahan baku berbagai industri. Dalam rangka meningkatkan nilai guna dari potensi tersebut, dapat dilakukan penambahan elemen tertentu, di antaranya kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Spirogyra sp. dalam menyerap kalsium (Ca) dan nutrien pada lama penyinaran berbeda. Penelitian dilakukan terhadap kultur Spirogyra sp. pada skala laboratorium. Kalsium CaCl2  ditambahkan pada media Gandasil D® dengan perlak an penyinaran diskontinyu dan kontinyu. Setelah satu minggu perlakuan, konsentrasi Ca Spirogyra sp. meningkat sebesar 23,4% dan 21,8%, serta nutrien nitrogen anorganik yang terserap sebesar 67,3% dan 59,5% masing-masing pada perlakuan penyinaran kontinyu dan dikontinyu, namun bobot akhir pada perlakuan penyinaran diskontinyu lebih besar dari kontinyu. Diduga bahwa Ca merupakan elemen yang tidak dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh Spirogyra sp. pada proses pertumbuhan alga berfilamen ini.
KETERKAITAN ANTARA KUALITAS AIR DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN DI MUARA SUNGAI TELUK BANTEN, PROVINSI BANTEN Sugiarti, Ade; Hariyadi, Sigid; Nasution, Syahroma Husni
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 23, No 1 (2016)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi perairan muara sungai di Teluk Banten yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, aktivitas kegiatan industri dan aktivitas manusia lainnya kemungkinan akan berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan di muara sungai tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji keterkaitan antara kualitas air dan hasil tangkapan ikan di muara - muara sungai di Teluk Banten. Pengambilan contoh air dan ikan dilakukan pada bulan Mei, Juli dan Oktober 2013 di empat stasiun, yaitu di Muara Sungai Wadas, Cibanten, Cengkok, dan Pamong. Beberapa parameter fisika dan kimia dianalisis. Pengambilan contoh ikan mengikuti operasi penangkapan ikan nelayan setempat, selanjutnya ikan dihitung jumlahnya dan diidentifikasi jenisnya. Kualitas air dianalisis dengan metode Indeks Pencemaran. Tingkat kesuburan perairan ditetapkan dengan metode TRIX. Hasil tangkapan ikan dianalisis indeks keanekaragaman, indeks dominansi dan kelimpahan relatifnya. Keterkaitan antara kualitas air dengan hasil tangkapan ikan di perairan muara sungai Teluk Banten dilakukan menggunakan analisis CCA (Canoconical Correspondence Analysis) lalu dibuat matriksnya untuk setiap waktu pengamatan. Kualitas air di empat muara sungai tergolong tercemar ringan. Tingkat kesuburan perairan di keempat muara tersebut berkisar dari eutrofik sampai hipertrofik. Berdasarkan analisis CCA, parameter arus, suhu air, salinitas, dan amonia berkorelasi dengan keberadaan ikan-ikan di Muara Sungai Wadas, Cibanten dan Cengkok, sedangkan keberadaan ikan belanak (Mugil cephalus) di Muara Sungai Pamong lebih berkorelasi dengan kondisi parameter daya hantar listrik, TSS, dan pH. Berdasarkan matriks hubungan antara kualitas air, tingkat kesuburan perairan, dan hasil tangkapan ikan, dapat disimpulkan bahwa kualitas air yang tercemar ringan dengan tingkat kesuburan yang tinggi, membuat hasil tangkapan di muara - muara sungai Wadas, Cibanten, Cengkok dan Pamong di Teluk Banten tergolong masih cukup tinggi.
KARAKTER LIMNOLOGIS PERAIRAN EMBUNG DI LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT, APRIL 2012 Sulawesty, Fachmijany; Crismadha, Tjandra; Satya, Awalina; Yoga, Gunawan Pratama; Mardiati, Yayah; Mulyana, Endang; Widoretno, Mey R.
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan embung memiliki peran penting dalam menunjang berbagai aktifitas kehidupan masyarakat propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terutama untuk pertanian, peternakan dan air baku. Musim penghujan berdurasi lebih pendek dibandingkan musim kemarau, sehingga perairan embung pada dasarnya berfungsi sebagai penampung air di musim penghujan dan sumber air  di musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data karakteristik limnologis perairan embung khususnya di Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April 2012 di enam stasiun pada lima embung, di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yaitu 1) Batujai (Bendungan), 2) Batujai (karamba jaring apung/KJA), 3) Dabak (Sengkol), 4) Pengkemit, 5) Cerigi, dan 6) Pejanggi.  Parameter yang diukur adalah N-nitrat, N-amonia, N-nitrit, nitrogen total (TN), ortofosfat, fosfor total (TP), klorofil-a, materi organik total (TOM),  Suhu, pH, Konduktivitas, Total padatan terlarut (TDS), oksigen terlarut (DO), kejenuhan oksigen (DO saturation), kekeruhan, dan kedalaman Secchi.  Hasil pengamatan menunjukan bahwa perairan embung cenderung memiliki tingkat kesuburan yang tinggi  berdasarkan kandungan senyawa nitrogenik dan fosfor, serta klorofil-a. Kandungan materi organik total dan TDS cukup tinggi dan kekeruhan sangat tinggi di embung Pejanggi.   Kelimpahan, jumlah jenis dan indeks keragaman fitoplankton rendah,  sedangkan kelimpahan zoobenthos cukup tinggi.
ASPEK BIOLOGI KEPITING ENDEMIK DI DANAU MATANO Sentosa, Agus Arifin; Hedianto, Dimas Angga; Satria, Hendra
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi kepiting air tawar endemik di Danau Matano. Survei lapangan dilakukan pada bulan Mei, Oktober dan November 2015 di Danau Matano, Sulawesi Selatan. Contoh kepiting diperoleh dengan jaring insang, jala dan seser. Hasil menunjukkan bahwa Danau Matano memiliki tiga jenis kepiting air tawar endemik yaitu Parathelphusa pantherina, Syntripsa matannensis dan Nautilothelphusa zimmeri (famili Gecarcinucidae) yang didominasi oleh P. pantherina (68,45%) dengan nisbah kelamin seimbang. Sebaran kepiting endemik lebih banyak ditemukan di bagian selatan Danau Matano. Rerata ukuran lebar karapas kepiting endemik sekitar 4 cm dengan ukuran tubuh kepiting jantan relatif lebih besar dibandingkan jenis betinanya. Pola pertumbuhan bersifat hipoalometrik dengan faktor kondisi yang menunjukkan kondisi baik.
POTENSI SUMBERDAYA AIR UNTUK PENGEMBANGAN PLTMH DI DAS CISADANE HULU BERDASARKAN PEMODELAN HIDROLOGI SWAT Ridwansyah, Iwan; Pawitan, Hidayat; Sinukaban, Naik; Hidayat, Yayat
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat ini energi listrik merupakan kebutuhan yang penting di Indonesia. Akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi, kebutuhan listrik rakyat Indonesia akan bertambah 7 – 9% setiap tahunnya. Pada tahun 2010 rasio elektrifikasi secara nasional adalah 65% sedangkan diJawa Barat mencapai 69,9%. Energi listrik tidak hanya digunakan untuk penerangan tetapi juga untuk menjalankan aktivitas mata pencaharian. Tidak hanya daerah perkotaan, tetapi masyarakat pedesaan yang tinggal di daerah pegunungan juga membutuhkan energi listrik. Wilayah pegunungan biasanya mempunyai kemiringan lereng yang terjal dengan sungaisungai yang mengalir sepanjang waktu. Kondisi tersebut berpotensi untuk dikembangkannya pembangkit listrik mikrohidro (PLTHM). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensisumberdaya air DAS Cisadane Hulu untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Penelitian ini mengunakan aplikasi hidrologi model Soil and Water Assesment Tools (SWAT) yang mengkalkulasi hujan sebagai input dan diproses pada sistem DAS yang kemudianoutput model berupa debit, loading sediment dan kualitas air. Dengan model hidrologi yang tervalidasi didapat luaran debit yang kemudian dianalisis untuk mencari debit andalan 80%. Hasil simulasi model dan analisis debit andalan menunjukan DAS Cisadane Hulu mempunyaibanyak potensi energi listrik yang dibangkitkan dengan PLTMH, dua SubDAS klasifikasi PLTA skala kecil, yaitu; SubDAS di Desa Cisarua dengan debit andalan 5,63 m3/detik dan beda tinggi 67 m berpotensi menghasilkan 3.511 kW, kebutuhan volume reservoir sebanyak 22,8 x 106 m3 dan SubDAS di Desa Bantarkaret dengan debit andalan 3,85 m3/detik dan beda tinggi mencapai 39 m berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 1.398,6 kW dengan kebutuhan tampungan air sebesar 9,3 x 106 m3. Sedangkan SubDAS lainnya masuk dalam klasifikasi minihidro (100 kW – 1000 kW).
PENDUGAAN POLA ARUS DUA DIMENSI DI DANAU TOBA Rustini, Hadiid Agita; Lukman, Lukman; Ridwansyah, Iwan
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola arus dari satu badan air seperti danau dapat memberikan pola dinamika massa air secara horizontal dan arah sebaran material yang terbawa di dalamnya. Untuk aspek kebijakan, pola arus merupakan salah satu informasi yang penting dalam sistem pengambilan keputusan terkait penetapan ruang pemanfaatan dan perencanaan tindakan pemulihan badan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola arus di Danau Toba secara umum untuk menunjang penentuan zonasi badan air. Model numerik yang digunakan adalah RMA2 yang merupakan model rerata kedalaman. Data debit inlet yang menjadi input simulasi diperoleh dari pengukuran pada 10 sungai. Kecepatan angin yang digunakan adalah kecepatan angin yang prevalen di Danau Toba hasil analisis diagram mawar angin. Hasil simulasi menunjukkan bahwa besaran arus di sebagian besar badan danau bernilai kurang dari 0,2 m/detik. Pola arus di bagian utara Danau Toba cenderung bersirkulasi lokal mengindikasikan bahwa polutan yang masuk ke utara danau akan sangat lama dikeluarkan dari danau. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa nilai angin prevalen tidak menunjukkan pengaruh yang siginifikan pada pola arus karena tergolong angin sepoi lemah.
ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN AIR DI KAWASAN TRI DANAU (BERATAN, BUYAN, TAMBLINGAN) BALI Darma, I Dewa Putu; Prihadi, Arief; Sujarwo, Wawan
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 24, No 1 (2017)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Tri Danau Beratan, Buyan dan Tamblingan merupakan cekung terkungkung dan penyangga air di Bali. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive random sampling. Dalam penelitian ini tercatat tumbuhan air sebanyak 35 jenis yang termasuk ke dalam 19 suku, dan 24 marga dengan indek keanekaragaman sedang. Komposisi vegetasi tidak tersusun secara merata, dimana terdapat beberapa jenis dominan. Berdasarkan indeks dominansi, Oenanthe javanica (Apiaceae), Alternanthera philoxeroides (Amaranthaceae) dan Salvinia adnata (Salviniaceae) berkontribusi terhadap 50,9% nilai summed dominance ratio (SDR), meskipun terdapat kecenderungan bahwa beberapa jenis mendominasi. Perhitungan indeks disimilaritas dan analisis kluster menunjukkan bahwa komposisi vegetasi antar ketiga danau berbeda satu dengan yang lain, sehingga jenis-jenis dominannya pun berlainan. Fenomena yang paling mencolok terjadi di Danau Buyan, dimana sebagian besar permukaan danau ditumbuhi Salvinia adnata. Karena jenis ini dikenal sebagai salah satu dari jenis-jenis paling invasif di dunia dan berpotensi menimbulkan kerusakan, perhatian dan manajemen yang tepat perlu diterapkan untuk meminimalkan kerugian yang mungkin ditimbulkan.
KARAKTERISTIK LIMNOLOGIS LAHAN BASAH DI DISTRIK KIMAAM PULAU DOLAK, MERAUKE, PAPUA PADA MUSIM PERALIHAN, MEI 2014 Sentosa, Agus Arifin; Satria, Hendra
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 22, No 2 (2015)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Dolak merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang termasuk dalam ekoregion dataran rendah Trans-Fly. Lahan basah di Distrik Kimaam, Papua merupakan salah satu habitat perairan tawar di Pulau Dolak yang memiliki peran penting bagi konservasi sumber daya alam di pulau tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data karakteristik limnologis perairan lahan basah di Distrik Kimaam, Pulau Dolak, Merauke, Papua. Penelitian dilakukan saat musim peralihanhujan ke kemarau pada bulan Mei 2014 di tujuh stasiun pengamatan dengan parameter yang diamati adalah kualitas air dan kelimpahan plankton. Hasil menunjukkan bahwa lahan basah di Kimaam memiliki karakteristik rawa dengan kisaran pH yang asam (4,57 – 5,64) dengan alkalinitas yang rendah. Warna air cenderung jernih dan terkadang berwarna kekuningan karena pengaruh gambut dan partikel humus terlarut. Kesuburan perairan di Pulau Dolak relatif rendah (oligotrofik) berdasarkan kadar N dan P serta klorofil-a sehingga berdampak padarendahnya kelimpahan fitoplankton (rerata 4826 sel/L) dan zooplankton (rerata 257 ind/L). Indeks ekologi plankton menunjukkan kriteria kestabilan komunitas antara sedang hingga rendah.
POLA PEMANGSAAN FITOPLANKTON OLEH ZOOPLANKTON DAPHNIA MAGNA Chrismadha, Tjandra; Widoretno, Mey Ristanti
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 23, No 2 (2016)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini telah dilakukan untuk mengkaji hubungan trofik zooplankton-fitoplankton pada sekala laboratorium. Percobaan dilakukan di ruang laboratorium dengan atap polikarbonat semi-transparan, menggunakan 4 buah bak fiberglas konical volume 750 L  diisi air dipupuk masing-masing dengan pellet ikan untuk media tumbuh fitoplankton. Daphnia (Daphnia magna) masing-masing 20 ekor/L dimasukan kedalam 2 bak konikal, sementara 2 bak yang lainnya dibiarkan tanpa daphnia untuk kontrol pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap parameter komposisi jenis fitoplankton dan kandungan klorofil air medianya.Hasil percobaan ini memperlihatkan hubungan trofik, yaitu hubungan mangsa-pemangsa antara fitoplankton sebagai organisme produsen dan daphnia sebagai organisme konsumen tingkat pertama. Daphnia mempunyai 2 kriteria dalam memilih mangsanya, yaitu status taksa dan kesesuaian ukuran tubuhnya.Euglenophyta merupakan kelompok taksa fitoplankton yang pertama dimangsa oleh daphnia sebelum memilih kelompok taksa lainnya. Demikian juga daphnia lebih memilih jenis-jenis fitoplankton yang bersel tunggal dan berukuran relative kecil.
KUALITAS AIR PADA UJI PEMBESARAN LARVA IKAN SIDAT (Anguilla spp.) DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN YANG BERBEDA Suryono, Tri; Badjoeri, Muhammad
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan sidat (Anguilla spp.) merupakan ikan bernilai ekonomis penting. Beberapa Negara seperti Jepang, Korea dan Negara-negara di Eropa merupakan pangsa pasar ikan sidat yang potensial. Penyebaran ikan ini di Indonesia sangat luas, salah satunya perairan Danau Poso Sulawesi Tengah. Stok ikan sidat memiliki keterbatasan karena belum dapat dikembangbiakkan dengan sistem budidaya, sehingga ketersediaannya sangat tergantung dari alam. Sampai saat ini aktivitas perikanan terhadap ikan sidat adalah kegiatan pembesaran sampai ukuran bernilai ekonomis. Penelitian dilakukan dari Mei-September 2012 di Pusat Penelitian Limnologi LIPI. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi kualitas air pada sistem pemeliharaan yang sesuai untuk pembesaran larva ikan sidat. Pembesaran larva sidat menggunakan dua sistem pemeliharaan, yaitu sistem bak air diam (kubus) dan bak air mengalir ( raceway) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter konduktivitas (p=0,047), Nitrit (p=0,004), Suhu (p=0,046), Pospat (p=0,049) serta Total Pospat (p=0,032) menunjukkan perbedaan nyata pada dua sistem pemeliharaan tersebut. Hasil analisis PCA menunjukkan pertumbuhan berat (W) dan panjang (L) larva sidat dipengaruhi oleh konsentrasi DO, Suhu, TP, PO4 dan NH4. Rata-rata pertumbuhan panjang larva sidat pada bak air diam 65,59 % (3,19 cm) sedangkan pada bak air mengalir 65,92 % (3,25 cm). Rata-rata pertumbuhan berat  larva sidat pada bak air diam 384,49 % (0,756 gr), sedangkan pada bak air mengalir 412,72 % (0,796 gr). Hasil ini menunjukkan bahwa bak uji air mengalir lebih baik untuk pemeliharaan atau pembesaran larva ikan sidat.

Page 1 of 11 | Total Record : 109