cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 587 Documents
Karakteristik Orangtua dan Lingkungan Rumah Mempengaruhi Perkembangan Balita Agrina Agrina; Junaiti Sahar; Rr. Tutik Sri Hariyati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 2 (2012): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i2.31

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan balita memerlukan stimulasi yang adekuat dari orangtua dan lingkungan sekitarnya. Bilastimulasi tidak adekuat maka pertumbuhan dan perkembangan balita mengalami gangguan. Tujuan penelitian mengetahuipengaruh karakteristik orangtua dan lingkungan rumah terhadap perkembangan balita. Disain penelitian deskriptif korelasidengan pendekatan cross sectional dengan sampel 98 orang dipilih secara proporsional cluster sampling di wilayah kerjasebuah Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap di Pekanbaru. Pengumpulan data dengan kuisioner, analisis dengan chi square danregresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh pekerjaan bapak dan lingkungan fisik terhadapperkembangan balita dengan lingkungan fisik sebagai variabel dominan (p= 0,029; α= 0,05). Peneliti merekomendasikan agarkeluarga mendapat sosialisasi mengenai bagaimana cara menciptakan lingkungan fisik yang penuh stimulasi, guna mencapaiperkembangan balita yang optimal.
KUALITAS TIDUR DAN FAKTOR-FAKTOR GANGGUAN TIDUR KLIEN LANJUT USIA YANG DIRAWAT INAP DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT, MEDAN 2003 Evi Karota Bukit
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 9 No 2 (2005): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v9i2.159

Abstract

AbstrakPenelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengeksplorasi kualitas tidur dan faktor-faktor gangguan tidur klien lanjut usia yang dirawat di ruang penyakit dalam. Seratus klien sesuai dengan kriteria diambil sebagai sampel dari 2 rumah sakit di Medan. Penelitian menggunakan kuisioner dengan wawancara terstruktur meliputi personal data, informasi kesehatan, riwayat tidur di rumah, kualitas tidur, dan faktor yang mempengaruhi gangguan tidur di rumah sakit. Mayoritas klien memulai tidur >60 menit (57%), total jam tidur malam <5 jam (62%), frekuensi terbangun tiga kali atau lebih (80%), tidur tidak nyenyak (55%), tidak puas terhadap tidur (51%), tidak merasa segar bangun pagi (52%), merasa lelah dan mengantuk siang hari (46%). Mayoritas klien (77%) melaporkan kualitas tidur mereka buruk di rumah sakit. Analisis paired t-test menunjukkan ada perbedaan signifikan antara kualitas tidur klien di rumah dengan di rumah sakit (p < 0.001). Faktor-faktor gangguan tidur selama perawatan di rumah sakit adalah faktor fisiologis, rutinitas tindakan perawat, lingkungan, dan psikologis. Dari faktor fisiologis, yang menyebabkan gangguan tidur tingkat tinggi adalah nyeri, sesak napas, dan batuk. Mayoritas klien mempersepsikan rutinitas tindakan perawat di malam hari umumnya hanya gangguan tidur ringan, termasuk tindakan perawat terhadap klien lain, mengukur tanda vital, dan memberikan obat. Selanjutnya, faktor lingkungan yang mengganggu tidur klien pada tingkat ringan-sedang yaitu suara bising dari berbagai sumber, suhu ruangan panas, dan lampu terlalu terang. Faktor psikososial menunjukkan 24% klien mengalami cemas dan 43% depresi. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas tidur klien buruk selama dirawat di rumah sakit. Untuk itu perawat perlu memberikan perhatian khusus kepada klien dengan gejala penyakit tertentu, keluhan rasa tidak nyaman, gangguan lingkungan, cemas, depresi, dan juga memberikan tindakan keperawatan untuk mengeliminasi faktor-faktor tersebut. Abstract:This descriptive study is aimed to explore sleep quality of elderly during hospitalization and describe factors perceived by hospitalized elderly as sleep interference. One hundred elderly clients who met the inclusion criteria were recruited from medical wards of two hospitals in Medan. Subject’s personal data, health information, sleep history, sleep quality, and factors interfering with sleep were obtained by structured interview. The majority of subjects reported experiencing sleep latency > 60 minutes (57%), total sleep time less than 5 hours (62%), awakening three times or more (80%), very shallow sleep (55%), not at all satisfied with sleep (51%), not feeling refreshed in the morning (52%), and feeling fatigued and sleepy during the daytime (46%). Moreover, 77% of the clients considered their sleep as poor. In addition, paired t-test analysis revealed that the sleep quality of the clients during hospitalization and at home were significantly different (p < .001). Factors interfering with sleep during hospitalization included physiological, routine nursing interventions, environmental, psychological factors. The most prevalent and highest level sleep interference in physiological factors were caused by pain, dyspnea, cough. The majority of clients perceived that routine nursing interventions, checking vital signs, nurses attending to other clients, and giving treatments interfered with their sleep at a low level of sleep interference. Likewise, environmental factors including noise from all sources, hot room temperature, and bright light were commonly reported as sleep interference at the low and moderate level. In psychological factors, 24% of the subjects experienced anxiety, while 43% reported depression. The results study found that sleep quality of the subject was poorer during hospitalization. Thus, nurses should pay more attention to the clients having symptom of diseases, discomfort, environment disturbances, anxiety, depression and also give interventions to eliminate these factors.
Terapi Akupresur Dapat Menurunkan Keluhan Mual Muntah Akut Akibat Kemoterapi Pada Pasien Kanker: Randomized Clinical Trial Hilman Syarif; Elly Nurachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i2.321

Abstract

AbstrakAkupresur merupakan salah satu terapi komplementer pada pasien yang mengalami mual muntah akut akibat kemoterapi.Tujuan riset ini untuk membuktikan pengaruh akupresur terhadap mual muntah akut pada pasien kanker di dua RS di Jakarta.Penelitian ini merupakan randomized clinical trial dengan metode single blind. Pengambilan sampel dengan cara consecutivesampling dan penentuan kelompok intervensi dan kontrol dengan randomisasi alokasi subjek sederhana. Sampel penelitianberjumlah 44 responden, terdiri dari 22 responden sebagai kelompok intervensi yang dilakukan terapi akupresur sebanyak tigakali sehari, dan 22 responden sebagai kelompok kontrol. Pengujian perbedaan penurunan rerata skor mual, muntah, dan mualmuntah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menggunakan uji T test. Hasil penelitian menunjukkan penurunanrerata mual muntah akut setelah akupresur pada kelompok intervensi signifikan lebih besar dibanding dengan kelompok kontrol(p= 0,000; α= 0,05). Akupresur secara signifikan dapat menurunkan mual muntah akut akibat kemoterapi pada pasien kankeryang dilakukan akupresur dibandingkan dengan kelompok kontrol. Akupresur direkomendasikan dapat diterapkan sebagaibagian dari intervensi keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami mual muntah akutakibat kemoterapi.Kata kunci: akupresur, kemoterapi, mual muntah akutAbstractAcupressure is one of the complementary theraphies for patients with acute chemotherapy-induced nausea and vomiting(CINV). The objective of the study was to prove the effect of acupressure to acute CINV on patients with cancer at two hospitalsin Jakarta. The research used randomized clinical trial with single blind method. A consecutive sampling was used as thesample collection method and simple randomization allocation subject was used to identify samples in the intervention orcontrol group. The number of samples was 44 respondents, consisted of 22 subjects who were given an acupressure theraphy,three times a day; and the remaining was the control group. A t-test was used to examine the differences of the mean nauseaand vomiting scores between the intervention and control groups. The result indicated that there is a signifant decrease of themean acute nausea and vomiting scores after acupressure between the two groups (p= 0.000; α= 0.05). It was concluded thatthe acupressure can significantly decrease acute CINV on patients with cancer in the intervention group if compared withcontrol group. Based on the findings, recommendation is directed to hospital management especially nursing management toapply acupressure as a nursing intervention to patients with acute CINV.Keywords: acupressure, chemotherapy, acute nausea and vomiting
Prediktor Kegagalan Menyusui Eksklusif: Studi di Puskesmas Buaran Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Indonesia Isyti&#039;aroh Isyti&#039;aroh; Siti Rofiqoh; Nurul Aktifah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 22, No 1 (2019): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v22i1.775

Abstract

Kegagalan menyusui eksklusif di masih menjadi fenomena di masyarakat. Di Kabupaten Pekalongan tahun 2015 cakupan ASI eksklusif sebesar 30,3%. Angka tersebut mengindikasikan sebagian besar ibu gagal memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor prediktif yang berhubungan dengan kegagalan menyusui eksklusif. Metoda penelitian menggunakan metoda deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan cara cluster random sampling. Dari 10 kelurahan yang mewakili seluruh wilayah kerja puskesmas Buaran Pekalongan diambil sampel sebanyak 4 kelurahan.  Sampel penelitian adalah ibu yang mempunyai anak usia diatas 6 bulan – 12 bulan sejumlah  151 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dari penelitian Isyti’aroh, Setyowati dan Afifah (2013) dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan hasil valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan 106 gagal menyusui eksklusif dan 45 berhasil menyusui eksklusif. Karakteristik responden 108 multiparitas,  riwayat ANC teratur 150, 131 persalinannya pervagina, 141 sudah terpapar, 147 menerima peran sebagai ibu, 150 mendapatkan dukungan keluarga, 146 tidak mempunyai  asisten rumah tangga sebesar, 107 tidak bekerja,   96 pengetahuan rendah, 110 mempercayai mitos negatif tentang ASI. Faktor yang berhubungan dengan kegagalan menyusui eksklusif adalah pengetahuan yang rendah (p value 0,001; 95% CI 0,061-0,288) dan mitos yang tidak benar tentang ASI dan menyusui (p value 0,0001;  95% CI 0,124-0,569). Faktor yang paling berhubungan adalah pengetahuan. Saran bagi perawat agar melakukan edukasi secara intensif tentang ASI dan menyusui eksklusif pada saat ibu melakukan ante natal care. Kata kunci: menyusui eksklusif, mitos, pengetahuan tentang menyusui Abstract  Predictors for Exclusive Breastfeeding Failure: Study at Buaran Community Health Center Pekalongan Regency, Central Java, Indonesia. The failure of exclusive breastfeeding (EBF) is still a phenomenon in the community. In 2015 Pekalongan Regency had exclusive breastfeeding coverage of 30.3%. It indicates that most mothers failed to give exclusive breastfeeding. This study aimed to determine the factors that related to exclusive breastfeeding (EBF) failure. This descriptive cross sectional study was carried out among 151 mother in the Buaran Health Centre Pekalongan Regency, selected using cluster random sampling method.  The research instrument was questionnaires from the research of Isyti'aroh, Setyowati and Afifah 2013. The questionnaires have been validity and reliability test. The results showed there were 106 failed EBF and 45 success EBF, 108 multipara, 150 with regular ANC history, 131 with vaginal deliveries, 141 had already exposures EBF information, 147 accepted their role, 150 received support, and 146 hadn’t household assistants, 107 unemployed, 96 had low knowledge, and 110 trusted myth about breastfeeding. The factors that related to EBF failure were knowledge (p value 0.001, 95% CI 0.061- 0.288) and myth (p value 0.001, 95% CI 0.124-0.569). The most related factor is knowledge. Suggestions for nursing to conduct intensive education about exclusive breastfeeding when mother do antenatal care. Keywords: exclusive breastfeeding, knowledge of breastfeeding, myth
Peningkatkan Harga Diri Pada Klien Gagal Ginjal Kronik Melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT) Tri Setyaningsih; Mustikasari Mustikasari; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 3 (2011): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i3.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tentang pengaruh Cognitif Behavior Therapy (CBT) terhadap perubahan harga diri klien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di unit hemodialisa RS H Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode quasi eksperimen pre-post test without control group. Penelitian dilakukan terhadap 27 responden (klien GGK) yang sedang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan harga diri baik dari aspek kognitif maupun perilaku yang signifikan sesudah dilakukan intervensi CBT (p= 0,000; α= 0,05). Rekomendasi hasil penelitian CBT dijadikan salah satu terapi spesialis bagi klien GGK di unit hemodialisa pada khususnya dan klien yang mengalami gangguan psikososial pada umumnya.
Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kualitas Pasien Peritonial Dialisis Krisna Yetti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 11 No 1 (2007): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v11i1.182

Abstract

AbstrakContinuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) merupakan salah satu terapi pengganti pada Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA). Empat area yang menjadi tanggung jawab perawat CAPD adalah predialisis, rawat inap, sebelum dan selama pelatihan CAPD, serta pada saat pasien di rumah. Merujuk pada empat peran perawat, yaitu sebagai praktisi, pengelola, peneliti, dan pendidik, maka peran perawat CAPD mempunya peran dan fungsi yang berbeda pula pada masing-masing area ini. Tujuan utama peran dan fungsi perawat di setiap area ini adalah agar layanan keperawatan yang diterima oleh pasien menjadi prima. Pada artikel ini dibahas peran perawat sebagai praktisi dan pengelola pelayanan keperawatan. Sedangkan dua peran lagi yaitu pendidik dan peneliti tidak dibahas. AbstractContinuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) is one of replacement therapy of End Stage Renal Disease (ESRD). CAPD nurse takes the responsibility in four areas. Those are pre-dialysis stage, during hospitalization, before and during peritoneal dialysis training, and patient at home. Refer to the roles of the nurses, as a care provider, manager, educator and researcher, CAPD nurse has a comprehensible role and function. This comprehensible role and function is also applied in this each area in order to get the better quality of life of the CAPD patients. In this article the role of care provider and manager are discussed. However, the other two, educator and researcher roles are not discussed.
Terapi Spesialis Keperawatan Jiwa terhadap Klien dan Keluarga Winda Ratna Wulan; Achir Yani S. Hamid; Novy Helena
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18, No 1 (2015): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i1.399

Abstract

Sejak Juli 2013, Rumah Sakit Provinsi Jawa Barat membuka Poli Konseling Psikiatri di Grha Atma yang melibatkan perawat spesialis keperawatan jiwa. Penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan penelitian survei dengan metode kuantitatif dan menggunakan rancangan cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik klien dan keluarga yang berkonsultasi di Poli Konseling, terapi spesialis keperawatan jiwa yang banyak digunakan dan keberhasilan terapi spesialis keperawatan jiwa terhadap klien dan keluarga. Sebagian besar klien dan keluarga yang melakukan konseling dengan datang langsung berdasarkan rujukan dari dokter spesialis kesehatan jiwa kepada klien rawat jalan di Grha Atma. Pada penelitian ini didapatkan bahwa kelompok terbesar adalah kelompok jenis kelamin perempuan usia 20-40 tahun, berpendidikan SMU, jumlah yang bekerja hampir sama dengan yang tidak bekerja, didiagnosis skizofrenia, sebagian besar klien mengalami harga diri rendah, sedangkan koping keluarga inefektif dialami oleh seluruh keluarga yang mendampingi klien saat konseling. Faktor predisposisi sebagian besar faktor herediter, kegagalan, dan faktor ekonomi, sedangkan faktor presipitasi sebagian besar diakibatkan oleh putus obat antipsikotik, kegagalan, dan faktor ekonomi. Terapi spesialis keperawatan jiwa individu yang paling banyak dilakukan adalah Cognitive Therapy, sedangkan terapi spesialis keperawatan jiwa yang paling banyak dilakukan adalah terapi Family Psycho Education. Jumlah klien yang tuntas melakukan terapi hampir sama dengan yang tidak tuntas melakukan terapi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran karakteristik klien dan terapi spesialis yang dilakukan serta untuk membuat suatu bentuk pemberian terapi spesialis keperawatan jiwa yang optimal terhadap kendala-kendala yang ada. Abstract Therapy Specialist Nursing Psychiatric Specialist Therapy. Mental Hospital of West Java province since July 2013 opening poly psychiatric counseling at Grha Atma involving nurse specialist psychiatric nursing. Research conducted using survey research with a quantitative method using cross sectional. The purpose of this study was to identify the characteristics of the client and family are consulted in poly counseling, psychiatric nursing specialist therapy that is widely used and successful psychiatric nursing specialist therapy to clients and families. Most of the client and family counseling based on those referrals come from mental health specialists in outpatient clients at Grha Atma. In this study it was found that the largest group is the age group 20—40 years, female gender, the majority of high school educated, almost the same amount of work with that are not work, the majority of diagnosed schizophrenia, most clients experience low self-esteem while ineffective family coping experienced by the whole family who accompany clients when counseling. Predisposing factors largely hereditary factors, failure and economic factors, while most of the precipitation factor due to antipsychotic drug withdrawal, failures and economic factors. Therapeutic nursing specialist individual soul is the most widely performed while therapy Cognitive Therapy specialist psychiatric nursing is the most widely performed therapy Family Psycho Education. Number of clients who completed therapy similar to incomplete therapy. This study is expected to provide an overview of client characteristics and treatment specialists who performed as well as the constraints that exist to make a form of therapy specialist psychiatric nursing optimal. Keywords: polyclinic counseling, client and family characteristic, psychiatric nursing specialist ther  
School Students’ Perception on Risky Behavior and Their Utilization of Health Care Services Muhammad Kamil Che Hasan; Noor Faizah Tutasting@Rawi; Mohd Said Nurumal; Siti Hazariah Abdul Hamid
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 24, No 1 (2021): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v24i1.1093

Abstract

The Malaysia Ministry of Health reported adolescents’ low utilization of healthcare services, although they need this service as a consequence of their involvement in risky behavior. This cross-sectional study aimed to determine adolescents’ perception on risk-taking behavior and their utilization of health care services. A modified self-administered questionnaire was used to collect data from 250 secondary school students aged 13 and 14 years in one of the selected schools in Malacca, Malaysia. Data were analyzed using SPSS 20. Fast-food consumption, loitering after school, physical fighting, smoking, and non-use of helmets were the most reported risky behaviors among adolescents in Malaysia. More than half of the adolescents who knew about health care services had a positive perception on their utilization of such services. Thus, the promotion of adolescents’ health services helps increase their use of these services and consequently achieve a healthy lifestyle. Abstrak Persepsi Siswa Sekolah terhadap Perilaku Risiko dan Pemanfaatan Layanan Perawatan Kesehatan. Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan rendahnya pemanfaatan layanan kesehatan oleh remaja, meskipun mereka membutuhkan layanan ini sebagai konsekuensi dari keterlibatan mereka dalam perilaku berisiko. Studi cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja tentang perilaku pengambilan risiko dan pemanfaatannya terhadap layanan perawatan kesehatan. Kuesioner mandiri yang dimodifikasi digunakan untuk mengumpulkan data dari 250 siswa sekolah menengah berusia 13 dan 14 tahun di salah satu sekolah yang dipilih di Malaka, Malaysia. Data dianalisis menggunakan SPSS 20. Konsumsi makanan cepat saji, berkeliaran sepulang sekolah, perkelahian fisik, merokok, dan tidak menggunakan helm adalah perilaku berisiko yang paling banyak dilaporkan di kalangan remaja di Malaysia. Lebih dari setengah remaja yang tahu tentang layanan perawatan kesehatan memiliki persepsi positif tentang pemanfaatan layanan tersebut. Dengan demikian, promosi layanan kesehatan remaja membantu meningkatkan penggunaan layanan ini dan akibatnya mencapai gaya hidup sehat. Kata Kunci: layanan perawatan kesehatan remaja, perilaku berisiko, sekolah
Perilaku Keluarga Terhadap Kesehatan dan Keadaan Sakit Elly Nurachmah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 1 No 4 (1998): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v1i4.86

Abstract

Keluarga merupakan kelompok utama yang mengupayakan pencegahan, dan mempertahankan kesehatan, serta merupakan pemeran utama dalam member asuhan kepada anggotanya yang sedang mengalami sakit.Perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan dianggap telah mengurangi wibawa dan kewenangan keluarga dalam membuat keputusan yang terkait dengan kepentingan anggota keluarga yang sedang sakit.Pelibatan tim keperawatan secara dini dapat membantu klien kanker payudara dan keluarganya untuk meningkatkan fungsi keluarga dalam mempertahankan tingkat kesehatan keluarga dan dalam mempertahankan hubungan klien – dokter yang seimbang dan dua arah. A family is a main group to prevent, and to maintain the status of family health. The family also is a key role to provide care to its members.The development in health science and technology has been perceived as to decrease family integrity and authority in making important member’s illness related decisions.Early involvement from nurses enables families and patients with breast cancer to increase family functioning in maintaining family health status, and to keep a balanced and two way patient-physician relationship.
Kinerja Perawat CMHN Berdasarkan Faktor Pengorganisasian Program CMHN Sulastri Sulastri; Budi Anna Keliat; Tris Eryando
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 3 (2008): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i3.214

Abstract

AbstrakPenelitian dengan metode kuantitatif dan kualitatif ini bertujuan mengetahui kinerja 55 perawat CMHN, faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja, dan persepsi perawat terhadap hubungan antara pelatihan dengan kinerja perawat CMHN di Pidie, NAD. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan bahwa jenis kelamin (p= 0,047, α= 0,05), pendidikan (p= 0,001, α= 0,05), proses rekrutmen (p= 0,006, α= 0,05), proses pelatihan (p= 0,0001, α= 0,05), supervisi (p= 0,022, α= 0,05), dan dukungan organisasi (p= 0,006, α= 0,05) berhubungan dengan kinerja perawat CMHN. Hasil analisis kualitatif dengan teknik content analysis terhadap lima partisipan diketahui bahwa perawat CMHN memperoleh pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan peningkatan produktivitas melalui pelatihan sehingga dapat menampilkan kinerja yang baik sebagai perawat CMHN. Program CMHN disarankan dapat diterapkan baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten/ kota untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. AbstractThis quantitative and qualitative research was aimed to identify the performance of 55 CMHN nurses, the influencing factors of their work performance, and nurse’s perception toward dominant factors of the performance. The chi-square identified that gender (p= 0,047, α= 0,05), education (p= 0,001, α= 0,05), recruitment process (p= 0,006, α= 0,05), training (p= 0,0001, α= 0,05), supervision (p= 0,022, α= 0,05), management support factor (p= 0,006, α= 0,05) were significantly related to the CMHN nurse’s work performance. For the approach of qualitative analysis conducted with the technique of content analysis. The qualitative content analysis from the in-depth interview result showed CMHN nurses gained knowledge, skill, experience, and productivity improvement through CMHN training. CMHN program was suggested to be applied at level of province, district/ town to increase the quality of community mental health nursing service.

Page 2 of 59 | Total Record : 587


Filter by Year

1997 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25 No 1 (2022): March Vol 25, No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24 No 1 (2021): March Vol 24, No 1 (2021): March Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23, No 1 (2020): March Vol 23 No 1 (2020): March Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 1 (2019): March Vol 22 No 1 (2019): March Vol 21, No 3 (2018): November Vol 21, No 2 (2018): July Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20, No 1 (2017): March Vol 19, No 3 (2016): November Vol 19, No 2 (2016): July Vol 19, No 1 (2016): March Vol 18, No 3 (2015): November Vol 18, No 2 (2015): July Vol 18, No 1 (2015): March Vol 17, No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue