cover
Contact Name
Sri Rahayu
Contact Email
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Phone
+6285379034482
Journal Mail Official
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Editorial Address
Jl.Tentara Pelajar Mudal Boyolali 57351
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
Core Subject : Science,
ABSTRAK Latar Belakang : Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Proses ini dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati, 2009). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot – otot setelah kehamilan (Ervinasby, 2008). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu post partum Di Puskesmas Mariana Kabupaten Banyuasin tahun 2020. Metodologi : Penelitian ini Merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with control group). Hasil : Hasil Penelitian menunjukan bahwa rerata involusi uterus pada kelompok Kontrol (Tidak melakukan senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, rerata kelompok perlakuan (melakukan Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. Analisis kemaknaan dengan uji Mann Withney menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata Involusi Uterus berbeda secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan : Involusi uterus kelompok kontrol (Tidak melakukan senam) sesudah/Pengukuran ke dua terjadi penurunan involusi uterus dan Involusi uterus kelompok Perlakuan (melakukan senam nifas) sesudah senam nifas terjadi penurunan involusi uterus secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri.
Articles 293 Documents
PARTISIPASI SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI HUSBAND PARTICIPATION IN BREAST FEEDING Erna Erawati; Wiwin Reni; Lulut Handayani , Poltekkes Semarang Program Studi Keperawatan Magelang
Jurnal Kebidanan VOLUME 06 No.02, Desember 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v6i02.138

Abstract

ABSTRACT Participation of the husband has a very large effect to encourage the breast feeding woman, because either the presence or absence of the husband 's participation was crucial in the wife's mental condition. If the husband does not give participation, usually caused by ignorance. The method of this study is cross- sectional with total sampling. Analysis of the data using univariate and bivariate (fisher 's exact test). The results showed that most of husband participation psychologically was in medium category (74,20 %),  the financial of husband’s participation was in the medium category (58,07 %), and the instrumental of husband's participation was in the medium category (54,84 % ). Most respondents did not breastfeed exclusively is 80,65 %. There was a relationship between participation husband with breastfeeding with p < α (0,009 < 0,05 ). The results of this study recommends that breast feed mothers often follow counseling conducted health workers. Husbands are expected to know and understand more about breastfeeding problems. Pregnant women should be able to ask and resolve difficulties in breastfeeding so that the mother can give breast milk to their babies after birth. Keywords : Participation husband, breastfeeding, lactation.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PIJAT TUINA PADA BALITA USIA 1 – 2 TAHUN Titik Wijayanti; Ardiani Sulistiani
Jurnal Kebidanan VOLUME 12. NO.02, DESEMBER 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v12i02.397

Abstract

ABSTRAKMasa tumbuh kembang di usia balita merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan. Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dengan normal. Salah satu upaya untuk menaikkan berat badan adalah dengan pijat Tuina. Sebagai metode baru belum banyak ibu balita yang tahu tentang pijat Tuina dan mau anaknya dilakukan pijat Tuina. Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang antara lain umur, pendidikan, pengalaman dan sosial ekonomi (Green dalam Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini menggunakan desain analitik  kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu balita yang datang ke BPM Ardiani S pada bulan Mei sampai Juni 2019 sejumlah 42 ibu. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita sejumlah 42 ibu. Adapun tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling. Dari hasil penelitian di ketahui 73,80% ibu berusia ? 20 tahun, 59,50% memiliki pendidikan menengah (SMA), 73,80% memiliki paritas multipara, 76, 20% ibu memberikan pijat Tuina, Ada hubungan antara umur ibu dengan pijat Tuina ( ? = 0,000 < 0,05), Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pijat Tuina (? = 0,001 < 0,05), ada hubungan anatara paritas ibu dengan pijat Tuina (? = 0,037 < 0,05), ada hubungan secara simultan (bersama-sama) antara umur, pendidikan dan paritas ibu dengan pijat Tuina (? = 0,000 < 0,05), faktor umur memiliki hubungan yang paling kuat dengan pijat Tuina (? = 0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan baik parsial dan bersama antara umur, pendidikan dan paritas ibu dengan pijat Tuina, faktor yang paling kuat hubungannya dengan pijat Tuina adalah faktor Umur.Kata Kunci : Pijat Tuina, Umur, Pendidikan, Paritas.MOM CHARACTERISTIC RELATIONSHIP WITH TUINA MASSAGE IN CHILDREN 1 - 2 YEARS OLDABSTRACTThe period of growing up at the age of toddlers is a time that lasts quickly and will never be repeated, because it is often called the golden age. Every parent wants their child to grow normally. One of the efforts to gain weight is by using Tuina massage. As a new method, not many mothers of toddlers know about Tuina and want to do Tuina massage and want to do Tuina massage . Several factors that influence a person's health behavior include age, education, experience and socio-economy (Green in Notoatmodjo, 2012). This research uses a quantitative analytic design. The population in this study is mothers of children under five who came to BPM Ardiani S from May to June 2019 with a total of 42 mothers. The sample in this study were all mothers with a total of 42 mothers. The sampling technique used was total sampling. From the results of the study, it is known that 73.80% of mothers aged ? 20 years, 59.50% have secondary education (SMA), 73.80% have multiparity parity, 76, 20% of mothers give Tuina massage, There is a relationship between maternal age and Tuina massage (? = 0,000 <0.05), There is a relationship between maternal education and Tuina massage (? = 0.001 <0.05), there is a relationship between maternal parity and Tuina massage (? = 0.037 <0.05), there is a relationship Simultaneously (together) between age, education and parity of mothers with Tuina (? = 0,000 <0.05), the age factor had the strongest relationship with Tuina massage (? = 0,000 <0.05). Thus it can be denied that there is a partial and shared relationship between age, education and parity of massage mothers with Tuina and the strongest factor with Tuina massage is the age factor.Keywords: Tuina Massage, Age, Education, Parity
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENERAPAN STANDART PEMERIKSAAN KEHAMILAN Ninik Wuryantini; Titik Wijayanti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Jurnal Kebidanan Volume 3 No. 2 Desember 2011
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v3i2.90

Abstract

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENERAPAN STANDART PEMERIKSAAN KEHAMILAN Ninik Wuryantini  & Titik Wijayanti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Masih tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yang salah satu penyebabnya yaitu karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dari pemberi pelayanan dalam hal ini adalah seorang bidan. Dari hal tersebut diatas maka pemerintah memberikan/membuat sebuah standarisasi dalam setiap pelayanan pemeriksaan kehamilan. Keberhasilan dalam pelayanan antenatal (ANC) dapat dipengaruhi oleh penerapan standar pemeriksaan kehamilan. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pendidikan bidan dengan penerapan standar pemeriksaan kehamilan. Sedangkan tujuan khusus adalah mengetahui tingkat pendidikan bidan, mengetahui standar pemeriksaan kehamilan, menganalisa hubungan tingkat pendidikan bidan dengan penerapan standar pemeriksaan kehamilan. Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua bidan yang bertugas di Puskesmas Gemolong yang berjumlah 39 responden. Teknik sampling yang  digunakan adalah total sample. Hasil penelitian mengenai hubungan tingkat pendidikan bidan dengan penerapan standar pemeriksaan kehamilan adalah pendidikan responden dengan pendidikan D III/D IV yaitu sebanyak 29 orang (74,3%). Sedangkan penerapan standar kehamilan yang sudah sesuai SOP sebanyak 24 orang (61,5%). Hasil analisa data dengan menggunakan SPSS 12.0 diperoleh nilai chi square sebesar 21,517 dengan probabilitas sebesar 0,000 hasil perbandingan antara nilai chi square hitung dengan chi square tabel menunjukkan bahwa nilai chi square hitung lebih besar dari chi square tabel (21,517 > 3,84) atau dilihat dari nilai probabilitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari level of significant 5% (0,000 < 0,05). Pendidikan bidan mempunyai hubungan dengan penerapan standar pemeriksaan kehamilan.   Kata Kunci : PendidikanBidan, Penerapan Standart Pemeriksaan kehamilan (ANC)
PENGARUH STIMULASI SKILL PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK AUTIS DI SEKOLAH AUTIS Atik Badi’ah
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.01, JUNI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i01.331

Abstract

Atik Badi’ah 1)  1)Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta Jurusan KeperawatanE-mail: atik.cahyo@yahoo.comABSTRAKLatar Belakang : Anak autis adalah anak kurang mampu mengkoordinasikan gerakan, kurang mengorganisasi sesuatu, kurang merencanakan sesuatu, mengalami kesulitan mencari penyelesaian dan kurang fleksibel melaksanakan tugas. Stimulus sensor anak autis berbeda dengan anak normal. Anak autis mengalami kesulitan dalam perkembangan motorik kasar.Perkembangan motorik kasar anak autis berbeda dengan nak normal pada umumnya.Tujuan : Diketahuinya pengaruh stimulasi skill play terhadap perkembangan motorik kasar anak autis di sekolah autis. Metode : Jenis penelitian Quasi eksperiment dengan rancangan  “Pre test Post test with Control Group Design“.Pengambilan sampel secara total sampling dengan kriteria anak autis (6-8 tahun) di sekolah autis. Analisis data menggunakan uji pair t-test, wilcoxon, mann whitney dan uji beda delta dengan taraf signifikan <0,05. Hasil : Perkembangan motorik kasar anak autis pada kelompok eksperimen kategori kurang dan pada kelompok kontrol kategori kurang. Pada kelompok eksperimen nilai pre test dan post test dengan p (sig) 0,001 < 0,05 berarti ada perbedaan antara pre test dan post test pada kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol nilai pre test dan post test dengan p (sig) 0,064 > 0,05 berarti tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen pre test dan post test. Hasil uji beda delta pada kelompok eksperimen dan kontrol p (sig) <0,05. Kesimpulan : Ada pengaruh stimulasi skill play terhadap perkembangan motorik kasar anak autis di sekolah autis dengan nilai p (sig) < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.Kata Kunci :  Stimulasi skill play,  perkembangan motorik kasar, anak autisEFFECT OF STIMULATION SKILL PLAY ON GROSS MOTOR  DEVELOPMENT OF AUTIS CHILDREN IN AUTIS SCHOOLABSTRACTBackground : Autistic children are children who are less able to coordinate movements, less organizing things, less planning something, having difficulty finding solutions and less flexible carrying out tasks. Sensor stimulus for autistic children is different from normal children. Autistic children experience difficulties in gross motor development. The gross motor development of autistic children is different from normal children in general. Objective: Know the effect of skill play stimulation on the gross motor development of autistic children in autistic schools. Method: Type of research is Quasi experiment with the design "Pre test Post test with Control Group Design". Total sampling is taken with the criteria of autistic children (6-8 years) in autistic schools. Data analysis used pair t-test, Wilcoxon, Mann Whitney and Delta test with significant level <0.05. Results: The gross motoric development of autistic children in the experimental group was in the less category and in the control group in the less category. In the experimental group the value of pre test and post test with p (sig) 0.001 <0.05 means that there is a difference between the pre test and post test in the experimental group. In the control group the value of the pre test and post test with p (sig) 0.064> 0.05 means that there is no difference between the experimental group pre test and post test. The results of the delta test in the experimental and control groups p (sig) <0.05. Conclusion: There is an effect of skill play stimulation on the gross motoric development of autistic children in autistic schools with a p value (sig) <0.05 means that Ha is accepted and Ho is rejected.Keywords : Skill play stimulation, gross motor development, autistic children
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGINARY TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMY DI RS DR. MOEWARDI SURAKARTA Yuntafiur Rosida; & Yuli Widyastuti , STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
Jurnal Kebidanan VOLUME 06 No.02, Desember 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v6i02.143

Abstract

ABSTRACT Hospital Dr. Moewardi there are many patient who underwent surgery. Surgery or surgery is often performed during the months of August to November 2012 include 158 fracture (40%) cases, laparatomy 230 (60%) cases. Based on the data in the above case is the most dominating laparatomy.Surgery has the effect of post operative pain after. Based on the interviews with one of the nurses said that, when patients experience post operative pain laparatomy especially the nurses analgesics to relieve pain. In addition to pain management nurses use deep breathing relaxation techniques if the patien did not receive analgesic therapy. Nurses rarely apply relaxation techniques guided imaginary because they think the application of deep breathing relaxation techniques simpler. To determine the influence of imaginary guided relaxation techniques to decreasethe intensity of pain in post operative laparatomy patient in hospital Dr. Moewardi. The design used in this research is one pretest-posttest design. The population used in this study were patients post surgery in the Rose II RS Dr. Moewardi. The sampling technique used was purposive sampling. Number of samples 16 respondents. The instrument used for examination of pain using a pain scale gauge Bourbanis.Data processed by computer SPSS Version 16.00 value effect  SPSS Version 16.00 value effect p = 0.000 < 0.05 at 95% significance. Comparison of the pretest (mean = 5.88) and posttest (mean = 3.56), the average pain score of patients after administration of imaginary is guided 2.32 indicates that there are between teknk guided imaginary influence on the reduction of pain intensity score (p = 0,000 <0,05) at 95%  significance. There is a guided relaxation techniques imaginary influence the intensity of pain in postoperative laparotomy patients in hospital Dr. Moewardi. Keywords: Laparotomy, pain, guided imaginary
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK DI TK PERTIWI GONDOWULAN 1 Nurma Ika Zuliyanti; Dwi Deni Setiawati
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.01, JUNI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i01.405

Abstract

ABSTRAK                          Latar belakang penelitian: Berdasar studi pendahuluan  pada 13 orang tua wali murid di TK Pertiwi Gondowulan 1, 9 orang tua mengatakan anaknya belum mampu melakukan personal hygiene secara mandiri. Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian personal hygiene anak. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian personal hygiene anak di TK Pertiwi Gondowulan 1. Metode penelitian: Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian 37 responden, teknik sampling menggunakan total sampling, jumlah sampel 37 responden. Penelitian dilakukan tanggal 10-14 Maret 2019 di TK Pertiwi Gondowulan 1. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian: Berdasarkan hasil analisis data dengan uji chi-square didapat p-value =0,002 (p<0,05). Simpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian personal hygiene anak di TK Pertiwi Gondowulan 1. Saran: Orang tua dapat menerapkan pola asuh yang paling tepat untuk anak. Guru mampu membimbing siswa agar mampu mencapai tingkat kemandirian melaui kegiatan belajar mengajar.Kata kunci : Pola asuh orang tua, kemandirian personal hygiene, prasekolahTHE RELATIONSHIP OF PARENTING STYLE WITH THE INDEPENDENCE OF PERSONAL HYGIENE THE CHILDREN'S  IN PERTIWI GONDOWULAN 1ABSTRACTResearch background: Based on a preliminary study on 13 parents of pupils in TK Pertiwi 1 Gondowulan , 9 parents said their children were not able to do personal hygiene independently. Parenting style is one of the factors that influence children's personal hygiene independence. The research objective: To determine the relationship between parenting style and personal hygiene independence of children in TK Pertiwi 1 Gondowulan . Research method: This is an analytic observational study with a cross sectional approach. The study population was 37 respondents, the sampling technique used total sampling, the number of samples was 37 respondents. The research was conducted on March 10-14 2019 at TK 1 Pertiwi Gondowulan. The research instrument used a questionnaire. Data analysis used the chi-square test. Results: Based on the results of data analysis using the chi-square test, it was found that p-value = 0.002 (p <0.05). Conclusion: There is a relationship between parenting style and children's personal hygiene independence at TK Pertiwi 1 Gondowulan. Suggestion: Parents can apply the most appropriate parenting styles for children. The teacher is able to guide students to be able to achieve a level of independence through teaching and learning activities.Keywords: Parenting style, independence of personal hygiene, preschool 
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN BOOKLET TERHADAP PERILAKU IBU MEMIJAT BAYI Christiani Bumi Pangesti; Eni Rumiyati; Hutari Astuti
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.01, JUNI 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i01.414

Abstract

ABSTRAKPijat bayi merupakan seni tradisional yang menggabungkan sentuhan pengasuhan pada bayi yang dilakukan oleh orang tua, pengasuh, atau terapis melalui gerakan-gerakan dan teknik massage. Manfaat pijat bayi secara umum yaitu untuk membantu tumbuh kembang fisik, meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki peredaran darah dan pernafasan, merangsang fungsi pencernaan, meningkatkan kenaikan berat badan, dan lain-lain. Fenomena yang terjadi  saat  ini  adalah  berdasarkan studi pendahuluan pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Posyandu Singosari, tidak semua ibu rutin untuk memijat bayinya, baik dipijat oleh ibu sendiri maupun terapis atau bidan. Penyebab yang sering terjadi karena alasan ibu takut untuk memijat bayinya sendiri dan tidak tahu bagaimana cara memijat bayinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode demontrasi dan media booklet terhadap perilaku ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri. Metode penelitian ini menggunakan quasy eksperiment tepatnya rancangan one-group pre- post-test design. Pengambilan sampel dilakukan secara  aksidental sampling dengan analisis data  wilxocon test. Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat bermanfaat bagi ibu dan bayi usia 0-12 bulan di  Posyandu Singosari  Banyuanyar Surakarta untuk dapat  dijadikan penambahan pengetahuan tentang Pijat Bayi. Hasil penelitian Ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi dan media booklet terhadap perilaku ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri di Posyandu Singosari Banyuanyar Surakarta dengan p value 0,000 < 0,05.Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Demonstrasi, Booklet, Perilaku IbuTHE EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH DEMONSTRATION AND BOOKLET METHODS ON BEHAVIOR OF THE MOTHER BRASSING THE BABYABSTRACTBaby massage is a traditional art that combines the touch of nurturing the baby that is done by a parent, caregiver, or therapist through massage movements and techniques. The benefits of baby massage in general are to help physical growth and development, increase endurance, improve blood circulation and respiration, stimulate digestive function, increase weight gain, and so on. The current phenomenon is based on a preliminary study on mothers who have babies aged 0-12 months at Singosari Posyandu, not all mothers routinely massage their babies, either by the mothers themselves or by therapists or midwives. The purpose of this study was to determine the effect of health education with demonstration methods and booklet media on the behavior of mothers to do independent infant massage and weight gain. This research method used a quasy experiment, precisely a one-group pre-post-test design. Sampling was done by accidental sampling with the Wilcoxon test data analysis. The benefit of this research is that it can be useful for mothers and babies aged 0-12 months at Posyandu Singosari Banyuanyar Surakarta to be used as additional knowledge about Infant Massage. Results of the study There was an effect of health education using demonstration methods and booklet media on infant weight gain at Posyandu Singosari Banyuanyar Surakarta with a p value of 0.000 <0.05.Keywords: Health Education, Demonstration, Booklet, Mother Behavior
HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN STATUS EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Nana Setyaningsih; Tinah M.Kes.
Jurnal Kebidanan Volume 4 No. 1 Juni 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v4i1.49

Abstract

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN STATUS EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA   Nana S & Tinah Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali   ABSTRAK Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA/Pneumonia sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga dengan kejadian ISPA pada Balita. Penelitian dilakukan di Puskesmas Boyolali II jenis penelitian yang digunakan adalah korelasi diskriptif, dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah objek yang diteliti sebanyak 36 orang, dan semuanya di jadikan sampel dalam penelitian ini. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Chi-Square bahwa ada hubungan antara ISPA dengan  pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga. Hasil perhitungan tingkat pendidikan dengan ISPA memiliki (p value) = 0,016. Dilihat dari p value = 0,016 berarti lebih kecil dari 0,05, maka artinya ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian ISPA. Hasil perhitungan status ekonomi dengan ISPA memiliki (p value) = 0,000. Dilihat dari p value = 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05, maka artinya ada hubungan antara status ekonomi dengan kejadian ISPA. Dengan terujinya penelitian ini, sebaiknya masyarakat lebih mengetahui tentang ISPA, penyebab ISPA maupun pencegahan ISPA. Agar kejadian ISPA pada balita dapat dicegah.   Kata Kunci    :  Pendidikan ibu, Status ekonomi, ISPA
HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN Mohamad Sadli
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.01, JUNI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i01.326

Abstract

Mohamad Sadli  Program Studi Kesehatan Masyarakat STikes CirebonE-mail: msadli333@gmail.com.ABSTRAKMasa pertumbuhan bayi adalah masa yang kritis sehingga pemberian makanan harus selalu diperhatikan baik proses, jenis dan jumlahnya. Makanan tambahan yang diberikan kepada bayi selain ASI setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan akan memenuhi kebutuhan gizi bayi tetapi kenyataanya sebelum usia 6 bulan banyak bayi yang sudah diberi MP-ASI. Berdasarkan data yang diperoleh dari UPT Puskesmas Pulasaren, bahwa cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Pulasaren dari tahun ke tahun tidak pernah melebihi target. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sosial budaya dan peran petugas kesehatan dengan perilaku pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulasaren Kota Cirebon. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi usia 0-6 bulan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulasaren Kota Cirebon sebanyak 58 bayi. Jumlah sampel sebanyak 58 bayi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara dan instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Data dianalisis secara statistik menggunakan Uji Chi Square pada tingkat kemaknaan 5% (0,05). Hasil uji statistik didapatkan bahwa sosial budaya (PValue=0,000) mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan. Dan peran petugas kesehatan (P Value=0,078) tidak ada hubungan dengan perilaku pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulasaren Kota Cirebon. Disarankan kepada petugas kesehatan aktif melakukan konseling ASI dengan dibuatnya jadwal konseling ASI.Kata Kunci : Sosial Budaya, Peran Petugas Kesehatan, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)SOCIAL CULTURE RELATIONSHIP AND THE ROLE OF HEALTH OFFICIALS WITH BEHAVIOR OF PRIVATE BREAST ASSEMBLY IN BABIES 0-6 MONTHSABSTRACTThe baby's growth period is a critical period so feeding must always be considered both the process, the type and the amount. Additional food given to babies other than breast milk after babies aged 6 months to 24 months old babies will meet the nutritional needs of infants but in fact before the age of 6 months many babies have been given MP-ASI. Based on data obtained from the UPT Pulasaren Health Center, that exclusive breastfeeding coverage in Pulasaren Health Center from year to year has never exceeded the target. The purpose of this study was to determine the socio-cultural relationship and the role of health workers with the behavior of early MP-ASI giving to infants aged 0-6 months in the work area of the Pulasaren Health Center in Cirebon City. This research method uses descriptive analytic research design with Cross Sectional approach. The population of this study were all infants aged 0-6 months in the working area of the Cirebon Pulasaren Health Center UPT as many as 58 babies. The number of samples is 58 babies. The sampling technique uses total sampling. The method of data collection in this study used interviews and the research instrument was a questionnaire. Data were statistically analyzed using Chi Square Test at a significance level of 5% (0.05). The statistical test results showed that socio-culture (PValue = 0,000) had a significant relationship with the behavior of early MP-ASI giving to infants aged 0-6 months. And the role of health workers (P Value = 0.078) is not related to the behavior of early MP-ASI giving to infants aged 0-6 months in the work area of the Pulasaren Public Health Center in Cirebon City. It is recommended that health workers actively carry out breastfeeding counseling with a timetable for breastfeeding counseling.Keywords : Social Culture, The Role of Health Workers, Food Companion ASI (MP-ASI)
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENULARAN DAN PENCEGAHAN HIV/AIDS Erika Rizky Noviana Tri; Nurul Eko Widiyastuti
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.185

Abstract

ABSTRAK Penderita HIV/AIDS 80 persen yang tertular adalah ibu rumah tangga. Kondisi ini menunjukan bahwa masalah HIV/AIDS sudah terjadi pada keluarga. Tentu saja ini jelas mematahkan anggapan kalau ibu rumah tangga bebas dari penyakit HIV/AIDS. Hal tersebut diperparah dengan ketiadaan pengetahuan atau informasi akurat perihal perilaku-perilaku yang bisa menularkan HIV/AIDS.  Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian Survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik sampling Proportionate Stratified Random Sampling yaitu 45 responden. Instrumen penelitian menggunakan alat kuesioner untuk mengetahui pengetahun dan sikap responden yang sebelumnya sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Analisa data menggunakan Kendall Tau. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai correlation coefficien 0.349 dengan Sig. 0.012, hal ini menunjukan bahwa nilai ρ < 0,012 berarti bahwa terdapat tingkat hubungan yang rendah sebesar 0.349 atau 34,9 % antara pengetahuan dengan sikap ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan maka sikap semakin baik atau mendukung. Pengetahuan sebagian besar dalam kategori kurang yaitu ada 21 orang dengan presentase 46,7 %. Sikap pada penelitian ini sebagian besar dalam kategori tidak mendukung yaitu sebanyak 21 responden dengan presentase 46,7 %. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan maka sikap semakin baik atau mendukung. Kata Kunci : pengetahuan, sikap, ibu rumah tangga, HIV/AIDS. RELATIONSHIP KNOWLEDGE WITH HOUSEWIFE ATTITUDES ABOUT HIV / AIDSABSTRACT Background: HIV/AIDS infected 80 percent are housewifes. The condition indicates that the problem of HIV/AIDS has occurred of HIV/AIDS in the family. This course clearly break the assumption that housewifes free of HIV/AIDS it is compounded by lack of knowledge or inaccurate information about behaviors that cloud transmit HIV/AIDS. Reseach study: This research is an analytic survey research with cross sectional approach and the use of sampling techniques Proportionate Stratified Random Sampling is 45 respondents. The research instrument using a questionnaire to determine knowledge and attitudes of respondents who have previously tested the validity and reliability. Analysis of the data using the Kendall Tau. Result: From the results of statistical tests coefficien correlation values ​​obtained with the Sig 0349. 0.012, indicating that the value of ρ <0.012 means that there is a low degree of correlation of 0.349 or 34.9% between knowledge housewife attitude about HIV / AIDS. This means that the higher the better knowledge of the attitudes or support. Conclution: Knowledge mostly in the category of less that there are 21 people with the percentage of 46.7% .. The attitude in this study most of the categories do not support as many as 21 respondents with a percentage of 46.7%. This means that the higher the better knowledge of the attitudes or support. Keyword : Knowledge, attitude, housewife, HIV/AIDS.

Page 4 of 30 | Total Record : 293