cover
Contact Name
Muhadi
Contact Email
Muhadi
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal@stikes-yrsds.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo
ISSN : 24770147     EISSN : 2581219X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr.Soetomo diterbitkan oleh Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo Surabaya, sejak tahun 2015. Fokusnya adalah pada pengembangan Studi Manajemen Kesehatan yang dilakukan melalui riset perpustakaan, atau penelitian lapangan. Publikasi jurnal akademik ini dimaksudkan untuk memperkaya ilmu-ilmu Manajemen Kesehatan yang telah berkembang saat ini.
Arjuna Subject : -
Articles 195 Documents
Analisis Sistem Proteksi Kebakaran Sebagai Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran Rigen Adi Kowara
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 3, No 1 (2017): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo April 2017
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.041 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v3i1.90

Abstract

ABSTRAKKebakaran merupakan kejadi yang mengakibatkan kerugian berupa nyawa atau harta benda serta dapat terjadi dimana saja. Salah satu kebakaran yang paling fatal adalah yang terjadi di sektor industri karena hal ini mengganggu kelangsungan kegiatan operasional dan produksi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem proteksi kebakaran di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional dan jenis penelitian observasional. Observasi lapangan terhadap alat dan sarana proteksi kebakaran menggunakan lembar checklist mengacu pada peraturan nasional dan internasional. Wawancara dilakukan kepada informan penelitian terdiri atas 3 karyawan yaitu Supervisor bidang Sipil dan LK3, Safety Officer dan Ketua Regu Pemadam Kebakaran PT. PJB UP Brantas. Hasil penelitian ini menunjukkan apabila PT. PJB UP Brantas telah membuat identifikasi potensi risiko kebakaran di gedung kantor dan sudah dilakukan pengendalian dalam bentuk sistem proteksi kebakaran.Manajemen tanggap darurat mendapat nilai kesesuaian sebesar 80% yang berarti adalah Cukup. Namun, untuk sistem proteksi kebakaran aktif, akses dan pasokan air untuk pemadam kebakaran, sistem proteksi kebakaran pasif dan sarana penyelamatan jiwa masing-masing hanya mendapat nilai sebesar 59%, 30%, 20% dan 43% yang apabila dikategorikan termasuk dalam kategori Kurang. Kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat potensi risiko kebakaran yang termasuk dalam klasifikasi kelas A, B dan C. Berdasarkan klasifikasi tersebut maka dilakukan upaya pengendalian berupa pemasangan sistem proteksi kebakaran, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih ada komponen yang belum maksimal seperti sistem proteksi aktif yang tidak memenuhi syarat standar nasional Indonesia dan standar internasional. Saran yang diberikan adalah memasang alarm kebakaran di gedung kantor dan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap detektor dan sprinkler.
Studi Penanganan Komplain Pasien Di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSUD Dr. Soetomo Muhadi Muhadi
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 2, No 1 (2016): JMK Yayasan RS.Dr. Soetomo April 2016
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v2i1.47

Abstract

ABSTRAKRumah Sakit Umum Daerah Dr.Soetomo sebagai pusat rujukan nasional di Jawa Timur mengalami peningkatan jumlah kunjungan rata-rata pasien setiap tahun. Proses pelayanan pasien secara berjenjang, menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soetomo menjadi rujukan terkahir pasien. Di era JKN berbagai permasalahan semakin banyak yaitu tentang keluhan pasien berobat di rumah sakit semakin meningkat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pihak rumah sakit dan pasien di wawancarai tentang model penanganan keluhan. Penelitian bertempat di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo pada tahun 2015. Pasien mengeluh tentang antrian yang lama dan sikap petugas yang kurang responsif. Pasien merasa kesulitan menyesuaikan persyaratan administrasi pasien BPJS kesehatan dengan model kepesertaan lama atau asuransi kesehatan. Sosialisasi yang kurang menyebabkan informasi yang beredar mengenai prosedur pendaftaran dan pemanfaatan BPJS kesehatan tidak relevan dan membingungkan. Akibatnya tidak jarang staf rumah sakit menerima komplain atau kemarahan pasien, dituduh mempersulit, bahkan dituding mencari keuntungan. Tidak sedikit juga masyarakat yang mendatangi rumah sakit bukan untuk berobat melainkan untuk menanyakan mengenai perihal BPJS, sebagaimana terjadi di RSUD Dr.Soetomo. Implementasi program BPJS kesehatan bersinggungan langsung terhadap pasien yang datang berobat di rumah sakit. Peningkatan jumlah kunjungan pasien mengakibatkan hampir disetiap prosedur pelayanan di rumah sakit dikeluhkan pasien, mulai dari ruang mendatangi bagian informasi sampai dengan pasien mengambil di loket obat. Kebanyakan pasien memiliki keterbatasan informasi terkait pengaduan jika mereka mengeluhkan masalah yang berkaitan dengan pelayanan di poli. Maka diperlukan keterangan yang jelas dan sosialisasi tentang layanan pengaduan masyarakat baik melalui spanduk maupun poster untuk memudahkan mereka.
Analisis Biaya Satuan Metode Activity Based Costing (ABC) Dalam Evaluasi Tarif Pelayanan Di Klinik Spesialis Bedah Saraf Rumah Sakit “X” Surabaya Dinda Rahmaniar; Thinni Nurul Rochmah
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 3, No 2 (2017): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Oktober 2017
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.789 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v3i1.81

Abstract

ABSTRAKPerkembangan organisasi rumah sakit menuntut diselenggarakannya manajemen keuangan yang efektif dan efisien termasuk dalam hal penetapan tarif. Penetapan tarif rumah sakit dapat mempengaruhi profitabilitas dan brand image rumah sakit. Rata-rata profit margin RS “x” Surabaya dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah (-4,02%). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis biaya satuan dalam evaluasi tarif pelayanan di RS “X” Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan dengan studi cross sectional menggunakan pendekatan kuantitatif serta pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Kalkulasi biaya dilakukan melalui analisis biaya dengan metode Activity Based Costing (ABC) pada klinik spesialis bedah saraf di RS “X” Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 9 produk pelayanan di klinik spesialis bedah saraf dan memiliki 2 tarif pelayanan yang rasional, 5 tarif rasional biaya langsung, dan 2 tarif lainnya adalah tarif tidak rasional. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tarif produk pelayanan klinik spesialis bedah saraf di RS “X” Surabaya cenderung pada tarif rasional dengan biaya langsung. Hal tersebut dapat disebabkan oleh output pelayanan kecil, waktu aktivitas besar, biaya tidak langsung besar, dan jumlah cost driver yang besar. RS “X” Surabaya dapat melakukan efisiensi biaya pada bagian administrasi dan manajemen serta bagian IPS. Hasil unit cost dapat dijadikan dasar dalamproses standarisasi pelayanan, evaluasi, dan penentuan tarif menggunakan strategi cost based pricing sebagai upaya penerapan activity based management di rumah sakit.
Perbandingan Pelaksanaan Informed Consent di IRNA Bedah Flamboyan Dengan IRNA Bedah Gladiol RSUD. Dr. Soetomo Surabaya Berdasarkan Standar Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Eka Wilda Faida
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 1, No 1 (2015): JMK Yayasan RS.Dr. Soetomo Oktober 2015
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.273 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v1i1.38

Abstract

ABSTRAKInformed consent merupakan persetujuan yang diberikan kepada pasien setelah diberikan penjelasan oleh dokter mengenai tindakan kedokteran. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk membandingkan prosedur pelaksanaan Informed To Consent, Informed Consent, Informed Refusal antara Irna Bedah Gladiol dengan Irna Bedah Flamboyan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Informed To Consent di Irna Bedah Gladiol lebih baik dibandingkan dengan Irna Bedah Flamboyan karena di Irna Bedah Gladiol yang tidak sesuai dengan standar KKI adalah hanya 5% lebih rendah 9% dibandingkan yang ada di Irna Bedah Flamboyan yaitu sebanyak 14%. Pada aspek Informed Consent di Irna Bedah Gladiol lebih buruk dibandingkan dengan Irna Bedah Flamboyan karena di Irna Bedah Gladiol yang tidak sesuai dengan standar KKI adalah sebanyak 6% lebih tinggi 1% dibandingkan yang ada di Irna Bedah Flamboyan yaitu hanya sebanyak 5%. Sedangkan Informed Refusal di Irna Bedah Gladiol adalah sama dengan Irna Bedah Flamboyan memiliki prosedur penolakan tindakan medis yang sudah baik karena memiliki nilai 100% sesuai berdasarkan standar KKI. Saran yang dapat diberikan peneliti adalah Perlu di lakukan evaluating, controlling dan monitoring agar menghasilkan kriteria penilaian yang sangat baik dan bermanfaat besar bagi rumah sakit. Perlu dilakukannya pemberian informasi secara tertulis. Misal, penempelan Leaflet yang menjelaskan cara pengisian berkas rekam medis maupun form persetujuan tindakan harus diisi dengan jelas, lengkap, dan benar yang ditujukan kepada pasien maupun peraturan yang menjelaskan tentang Informed Consent.
Gambaran Faktor Organisasi Pada Puskesmas Dengan Angka Rujukan Yang Meningkat Di Kota Surabaya Nidya Eka Putri
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 2, No 2 (2016): JMK Yayasan RS.Dr. Soetomo Oktober 2016
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.675 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v2i2.62

Abstract

ABSTRAKDalam pelaksanaannya, Puskesmas dapat merujuk pasien apabila Puskesmas tidak memiliki kemampuan untuk menangani kondisi pasien.Berbagai faktor internal di Puskesmas dimungkinkan dapat menyebabkan angka rujukan yang tinggi.Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor organisasi yakni Puskesmas dengan angka rujukan dari Puskesmas ke rumah sakit khususnya dalam pelayanan rawat jalan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif.Data diperoleh dengan menggunakan data sekunder dan kuesioner.Pengambilan data yakni pada 17 Puskesmas di Kota Surabaya secara purposive sampling pada Puskesmas yang memiliki kenaikan angka rujukan di tahun 2013-2015.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa Puskesmas yang telah memiliki SPO dan memiliki peralatan yang baik di setiap layanan.Namun hampir semua Puskesmas tidakcukup memiliki stok obat dan bahan medis habis pakai.Kesimpulannya adalah Puskesmasyang tidak cukup memenuhi kepemilikikan SPO, cukup memenuhiperalatan medis di setiap pelayanan dan cukup memenuhi obat dan bahan medis habis pakai, memicu Puskesmas untuk mendapatkan rata-rata angka rujukan tinggi dan mengalamikenaikan.
Upaya Menurunkan Turnover Melalui Peningkatan Kepuasan Kerja Pegawai di Rumah Sakit Ria Chandra Kartika
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 4, No 1 (2018): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo April 2018
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.691 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v4i1.95

Abstract

ABSTRAKSumber daya manusia merupakan aspek yang berperan sangat penting terhadapkeberhasilan suatu pelayanan rumah sakit. Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan sumberdaya manusia adalah labour turnover. Labour turnover di RSIA NUN Surabaya pada tiga tahun terakhir melebihi standar yaitu sebesar 24,2-52,7%. Tingginya turnover dapat memberikan dampak negatif terhadap organisasi, baik dari segi biaya, sumber daya, dan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap intention to leave di pelayangan kesehatan, Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancang bangun cross sectional. Besar sampel pada penelitian adalah 45 orang pegawai yang dipilih menggunakan teknik propotional random sampling. Analisis data menggunakan regresilinear berganda. Hasil menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap intention to leave pegawai di RSIA NUN Surabaya (p=0.000). Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin rendah intention to leave. Oleh karena itu, penting bagi rumah sakit untuk berupaya meningkatkan kepuasan kerja sehingga menurunkan intention to leave karyawan.Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Perputaran Pegawai, Keinginan Keluar
Evaluasi Heuristik Pada Web Based Learning Dalam Upaya Eningkatkan Kemudahan Pengisian Try Out Uji Kompetensi Bagi Mahasiswa D3 Rmik Stikes Yayasan Rs Dr.Soetomo Amir Ali
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 2, No 1 (2016): JMK Yayasan RS.Dr. Soetomo April 2016
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.483 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v2i1.52

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berisikan tentang evaluasi halaman antar muka dari aplikasi web based learning try out uji kompetensi rekam medik dan informasi kesehatan (RMIK). Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi secara heuristic halaman antarmuka dari aplikasi web based learning try out uji kompetensi RMIK. Evaluasi halaman antar mukanya menggunakan metode evaluasi heuristik. Evaluasi terhadap halaman antar muka dengan metode evaluasi heuristik ini dimulai dari melakukan pengamatan terhadap aplikasi web based learning try out uji kompetensi RMIK yang dilakukan oleh 79 pengguna kemudian melakukan usability testing yaitu melakukan sejumlah tugas terstruktur termasuk melakukan ujian try out uji kompetensi serta mengisi kuesioner yang mewakili 10 prinsip evaluasi heuristik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata (mean) sebesar 2.91 untuk perhitungan dengan menggunakan skala likert yang masuk pada kategori mudah dalam hal penggunaan aplikasinya. uji reabilitas dan validitas instrument penelitian diperoleh nilai cronbach alfa sebesar 0,907.
Studi Hubungan Antara Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Di Unit Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti Dharma Husada Eka Nurcahyanti
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 3, No 1 (2017): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo April 2017
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.728 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v3i1.86

Abstract

ABSTRAKMutu pelayanan merupakan evaluasi yang difokuskan pada pengaruh persepsi konsumen terhadap dimensi-dimensi spesifik dari pelayanan.Kepuasan pasien merupakan indikator yang penting untuk pengukuran mutupelayanan pasien, karena ketidakpuasan petunjuk peluang untuk melakukan perbaikan. Saat ini, jumlah komplain pengguna layanan di Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti Dharma Husada cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti Dharma Husada. Sebuah studi korelasional yang dilakukan dari bulan April sampai Juli, 2016. Kuesioner mutu pelayanan kesehatan dikembangkan dari “Brady dan Cornin” menggunakan tiga dimensi mutu pelayanan, mutu interaksi, mutu lingkungan fisik, dan mutu hasil. Kuesioner kepuasan pasien menggunakan Client Satisfication Quistionnare 8 (CSQ 8). Responden dalam penelitian ini adalah 155 pasien rawat inap di rumah sakit Umum Daerah Bhakti Dharma Husada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien (p = 0.000, n = 155, p hitung> 0,05). Hasil korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi mutupelayanan maka kepuasan pasien tinggi.
Analisis Pengaruh Equity Terhadap Niat Untuk Keluar Organisasi Muhadi Muhadi
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 1, No 1 (2015): JMK Yayasan RS.Dr. Soetomo Oktober 2015
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.415 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v1i1.43

Abstract

ABSTRAKSalah satu bentuk sikap yang mengancam keberadaan organisasi adalah niat untuk meninggalkan (keinginan untuk keluar) atau berpikir untuk mencari alternatif pekerjaan lain. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh equity terhadap niat untuk keluar dosen tetap di STIKES Insan Unggul Surabaya. Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2013.Sampel penelitian sebanyak 34 responden dosen tetap di STIKES Insan Unggul Surabaya. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi ordinal dan regresi multinomial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rasio input (apa yang diberikan seperti komitmen, beban kerja, keterampilan) lebih besar atau lebih tinggi dari output (apa yang diperoleh pengembangan, kompensasi dan kepuasan) dari STIKES Insan Unggul Surabaya.
Evaluasi Tingkat Ketidaktepatan Pemberian Kode Diagnosis Dan Faktor Penyebab Di Rumah Sakit X Jawa Timur Nurmalinda Puspitasari
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 3, No 2 (2017): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Oktober 2017
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.596 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v3i1.77

Abstract

ABSTRAKKetepatan kode diagnosa dapat berpengaruh terhadap analisis pembiayaan pelayanan kesehatan khusus dalam kelancaran proses pengklaiman, pelaporan nasional morbiditas dan mortalitas, tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan pelayanan medis, menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman dan untuk penelitian epidemiologi dan klinis.. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi tingkat ketidaktepatan dan faktor-faktor penyebab ketidaktepatan pemberiankode diagnosis di Rumah Sakit X jawa Timur. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan studi retrospektif. Populasi adalah seluruh BRM bulan Januari-Maret 2017 dan sampel yang diambil sebanyak 634 BRM rawat jalan dan rawat inap. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkanterdapat 504 kode diagnosis terkode pada BRM dan 130 tidak terkode pada BRM. Tingkat ketidaktepatan kode diagnosis didapat sebanyak 305 BRM (61%) yang tepat, 31 BRM (6%) yang tepat sebagian, dan 168 BRM (33%) yang tidak tepat. Faktor-faktor penyebab meliputi pengetahuancoder, ketidaklengkapan informasipenunjang medis, ketidaksesuain penggunaan singkatan dengan daftar singkatan Rumah Sakit, dan keterbacaan diagnosis.

Page 1 of 20 | Total Record : 195