cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmanajemenpendidikan.uki@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mayjend Sutoyo No. 2 Cawang, Jakarta Timur, 13630 Telp.021-8009190. Ext.441. Fax 021-8094050
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Manajemen Pendidikan
ISSN : 23015594     EISSN : 27459543     DOI : https://doi.org/10.33541/jmp.v10i2.3269
Core Subject : Science, Education,
The Journal of Education Management publishes scientific papers in the form of conceptual ideas, studies and application of theories as well as research results in education and teaching at the elementary, junior/senior high, and university/college levels. Journal of Educational Management aims to be a medium for disseminating conceptual ideas of studies and application of theories along with research results in the scope of elementary education, junior/senior high education, and university/college education. Publication about scientific works pays attention to signs in scientific studies that can be accounted for and pays attention to ethics, morals in writing scientific papers
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
HUBUNGAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN PELATIHAN TENAGA PENDIDIK DENGAN KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU STUDI DI SEKOLAH VICTORY PLUS BEKASI I Gusti Ayu Agung Esa Citrawati; Anung Haryono
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 2 No 2 (2013): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.569 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara manajemen pembelajaran dengan komptensi professional guru; pelatihan tenaga pendidik dengan kompetensi profesional guru; manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru di Sekolah Victory Plus Bekasi.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasional (correlational research).Populasi dalam penelitianiniadalahseluruh guru Sekolah Victory Plus Bekasi sebanyak 86 orang. Sampel penelitian adalah sebanyak 71 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling.Instrumen penelitian yang digunakanberupakuesionerdenganmodel skalaLikert. Melaluiujivaliditasdanreliabilitasdiperolehpernyataan yang valid dan reliable sebanyak 31 butirpernyataanuntukvariablekompetensiprofesional guru; 32 pertanyaan untuk variable manajemen pembelajaran; 32 butir pernyataan untuk variable pelatihantenagapendidik; Data penelitianmemilikivarians yang sama (homogen), berdistribusi normal, dan linear.Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa 1) nilai koefisien korelasi (R) untuk manajemen pembelajaran dengan kompetensi profesional guru adalahsebesar 0,915, nilai thitung>ttabel (18,894>1,995), H0 ditolak. 2) nilai koefisien korelasi (R) untuk pelatihan tenaga pendidik dengan kompetensi profesional guru adalah sebesar 0,852; nilai thitung>ttabel (13,515 > 1,995), H0ditolak. 3) nilai koefisien korelasi ganda untuk manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik dengan kompetensi profesional guru adalah sebesar 0,929, nilaiFhitung>Ftabel (214,107 > 3,312), H0ditolak.Hasil penelitian adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara 1) manajemen pembelajaran dengan kompetensi profesional guru, 2) pelatihan tenaga pendidik dan kompetensi profesional guru, dan 3) manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru. Kesimpulannya adalah jika kualitas manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik meningkat maka kualitas kompetensi profesional guru di Sekolah Victory Plus Bekasi juga akan meningkat Dengan demikian manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik harus terus ditingkatkanguna meningkatkan kualitas kompetensi professional guru di Sekolah Victory Plus Bekasi.Kata Kunci : Manajemen pembelajaran, pelatihan tenaga pendidik, kompetensi profesional guru
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH YAYASAN MAHANAIM KECAMATAN RAWALUMBU KOTA BEKASI Amos Neolaka
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3 No 2 (2014): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.842 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan kepala sekolah dan disiplin kerja guru dengan kinerja guru. Tempat penelitian di sekolah Yayasan Mahanaim Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi. Populasi penelitian adalah para guru dari 3 sekolah Yayasan Mahanaim Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi sebanyak 70 guru. Teknik pengambilan sampel adalah propotional randomized sampling atau pengambilan sampel acak dengan memperhitungkan proporsi jumlah guru untuk setiap sekolah sehingga diperoleh sebanyak 20 orang untuk sampel uji coba dan 50 orang untuk sampel penelitian. Instrumenpenelitian adalah angket, dan memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Analisis data mempergunakan uji korelasi dan regresi.Hasil penelitian adalah: (1) Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan kepala sekolah dengan kinerja guru, dengan koefisien korelasi sebesar 0.223 dan koefisien determinasi sebesar 0.050 (2) Terdapat hubungan yang positif antara disiplin kerja guru dengan kinerja guru, dengan koefisien korelasi sebesar 0.202 dan koefisien determinasi sebesar 0.041 (3) Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan kepala sekolah dan disiplin kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja guru, dengan koefisien korelasi berganda sebesar 0,277 dan koefisien determinasi sebesar 0.077.Kesimpulannya adalah kinerja guru dapat ditingkatkan melalui usaha peningkatan kemampuan kepala sekolah dan disiplin kerja guru yang lebih baik. Usaha untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah yaitu dengan memotivasi, mempengaruhi, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan/kemajuan sekolah, komitmen untuk meraih prestasi kerja, memilih pelaksanaan kerja yang terbaik, memecahkan masalah yang adaptif, antisipatif dan bersinergi. Usaha untuk meningkatkan disiplin kerja guru dapat dilakukan dengan sikap mental yang taat, tertib dan kesadaran dari dalam dirinya untuk menjalankan tugas dan wewenangnya, bekerja dengan baik, tekun, rajin dan berdedikasi tinggi, selalu hadir tepat waktu, pengendalian diri dari penyimpangan aturan maupun peraturan yang telah ditentukan.Kata Kunci : Kemampuan, disiplin, dan kinerja guru
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 146 JAKARTA TIMUR Hotner Tampubolon
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 5 No 1 (2016): Januari
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.406 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan peneitian ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara Budaya Organisasi (X1) dengan Kinerja Guru ( Y ) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Guru ( Y ) serta secara bersama-sama dengan Kinerja Guru (Y) di SMP Negeri 146 Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan korelasional. Responden penelitian adalah seluruh guru yang ada di SMP 146 Jakarta Timur sebanyak 54 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument berupa kuesioner. Hasil penelitian mengemukakan bahwa: pertama, terdapat hubungan positif dengan kriteria cukup kuat antara Budaya Organisasi (X1) dengan Kinerja Guru (Y) dengan koefisien ry1= (0,635)2 = 0,403 atau koefisien determinasi sebesar 40,30% dengan persamaan regresi Ŷ = 27,677 + 0,726 X1. Kedua, terdapat hubungan positif dengan kriteria cukup kuat antara Motivasi Kerja (X2) dengan Kinerja Guru (Y) dengan koefisien korelasi ry2= (0,533)2 = 0,284 atau koefisien determinasi sebesar 28,40% dan persamaan regresi Ŷ = 29,376 + 0,606X2. Ketiga, terdapat hubungan positif dengan kriteria kuat antara Budaya Organisasi (X1) dan Motivasi Kerja (X2) secara bersama-sama dengan Kinerja Guru (Y) dengan koefisien korelasi ry12 = (0,737)2 = 0,543 atau koefisien determinasi sebesar 54,30% dengan persamaan regresi Ŷ = - 3,302 + 0,639X1+ 0,466X2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja guru di SMP Negeri 146 Jakarta Timur dapat ditingkatkan melalui peningkatan budaya organisasi, motivasi kerja guru. Kata kunci: Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Guru
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KOMUNIKASI ORGANISASIONAL DENGAN KINERJA GURU DI YAYASAN PELITA KASIH CENGKARENG, JAKARTA BARAT Witarsa Tambunan
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3 No 1 (2014): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.907 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antarabudaya organisasi dan komunikasi organisasional secara sendiri-sendiri maupun bersama-samadengan kinerja guru di Yayasan Pelita Kasih Cengkareng, Jakarta Barat. Lebih lanjut dari penelitian ini diharapkan juga ada informasi terdapatnya hubungan positif antara budaya organisasi dengan kinerja guru, terdapatnya hubungan positif antara komunikasi organisasional dengan kinerja guru dan terdapatnya hubungan positif antara budaya organisasi dan komunikasi organisasional dengan kinerja guru di Yayasan Pelita Kasih.Instrumen penelitian yang digunakan adalah metode angket (skala likert) untuk budaya organisasi, komunikasi organisasi kerja dan kinerja guru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak40 Guru Tetap di Yayasan Pelita Kasih Cengkareng, Jakarta Barat.Pengujian hipotesis yang digunakan adalah analisa regresi dan korelasi. Dari hasil analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 For Windows,ditemukan bahwa: (1) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara budaya organisasi dan kinerja guru di Yayasan Pelita Kasih Cengkareng, Jakarta Barat dimana nilai R =0,685 dan nilai R2 = 0,47 dan hasil uji statistik menunjukkan tingkat signifikansi 5,800 > 2,021, (2) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara komunikasi organisasionaldenganKinerja Guru , dimana nilai R= 0,434 dan nilai R2 = 0,188 dan hasil uji statistik menunjukkan tingkat signifikansi 2,970 > 2,021, (3) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara, budaya organisasi dan komunikasi organisasional dengan kinerja guru di Yayasan Pelita Kasih Cengkareng, Jakarta Barat dimana nilai Ry.12 = 0,685 serta hasil uji statistik menunjukkan tingkat signifikansi 16, 380 > 3,25. Semakin baik budaya organisasi dan Komunikasi organisasional maka akan semakin baik pula kinerja guru di Yayasan Pelita Kasih. Dan sebaliknya, semakin tidak baik budaya organisasi guru dan komunikasi organisasional maka akan semakin tidak baik pula kinerja guru di Yayasan Pelita Kasih. Oleh karena itu perlunya pihak Yayasan untuk meningkatkan budaya organisasi guru dan meningkatkan komunikasi organisasional guru agar kinerja guru di Yayasan Pelita Kasih Cengkareng, Jakarta Barat semakin baik. Sekolah dapat membangun budaya organisasi melalui proses internalisasi visi dan misi serta nilai-nilaiyang dijunjungnya, memberi kesempatan yang luas bagi guru dalam pengembangan keprofesionalisasiannya.Kata Kunci : Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasional dan Kinerja Guru.
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN ETOS KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SMAK PENABUR HARAPAN INDAH KOTA BEKASI Said Hutagaol
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 4 No 2 (2015): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.813 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 38 orang guru di SMAK PENABUR HARAPAN INDAH KOTA BEKASI, untuk mengetahui hubungan efikasi diri dan etos kerja dengan kepuasan kerja guru di sekolah yang baru berdiri sekitar empat tahun ini.Pengkajian penelitian dilakukan secara deskriptif korelasional dengan metode survey.Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear sederhana diperoleh nilai korelasi sebesar 0.583, menunjukkan bahwa variabel efikasi diri dan kepuasan kerja guru memiliki korelasi cukup kuat.Sedangkan determinan varians sebesar 0.340 yang berarti 34% kepuasan kerja guru dipengaruh oleh efikas diri dan 66% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan, perhitungan regresi linear sederhana diperoleh nilai korelasi sebesar 0.500, ini menunjukkan bahwa variabel etos kerja dan kepuasan kerja guru memiliki korelasi cukup kuat.Sedangkan determinan varians sebesar 0.250 yang berarti 25% kepuasankerja guru dipengaruhi oleh etos kerja dan 75% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan perhitungan regresi linear sederhana diperoleh nilai korelas sebesar 0.606, ini menunjukkan bahwa variabel efikasi diri dan etos kerja dengan variabel kepuasan kerja guru memiliki korelasi kuat.Sedangkan determinan varians sebesar 0.367 yang berarti 36.7% kepuasan kerja guru dipengaruhi oleh efikasi diri dan etos kerja secara bersama-sama dan 63.3% dipengaruhi oleh faktor lain.Pimpinan sekolah perlu meningkatkan efikasi diri guru dan membangun etos kerja dengan memberikan nasihat, contoh dan masukan-masukan ketika sedang melakukan kegiatan supervisi. Kepala sekolah juga perlu memberikan tantangan-tantangan kerja untuk melatih kepercayaan dan keyakinan diri para guru dalam mengerjakan tugas Kata Kunci : Efikasi Diri, Etos Kerja, Kepuasan Kerja
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH HATI SUCI JAKARTA Said Hutagaol; Elisa Betty Tambunan
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 2 No 1 (2013): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.62 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kepuasan kerja dengan kinerja guru di Sekolah Hati Suci Jakarta.Variabel dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional (X1), motivasi berprestasi (X2), kepuasan kerja (X3) dan kinerja guru (Y).Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru Yayasan Hati Suci yang berstatus sebagai guru tetap yayasan (GTY) atau guru tidak tetap (GTT). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara proporsional sampling dimana semua guru di sekolah Yayasan Hati Suci menjadi sampel yaitu sebanya 68 guru yang terbagi menjadi 41 orang sebagai sampel penelitian dan 27 orang sebagai uji coba. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan yang berupaya mentransformasikan nilai-nilai yang dianut oleh bawahan untuk mendukung visi dan tujuan organisasi sehingga muncul iklim saling percaya diantara anggota organisasi serta membangkitkan atau memotivasi karyawan untuk dapat berkembang sehingga mampu mencapai hasil lebih dari yang mereka perkirakan sebelumnya (beyond expectation). Motivasi berprestasi guru adalah dorongan pada diri seseorang untuk melakukan aktivitas dengan semaksimal mungkin dan agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji atau predikat unggul. Kepuasan kerja. Kepuasan kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang diukur melalui aspek: pekerjaan, lingkungan sekolah, dan insentif yang diperoleh. Kinerja adalah kemampuan guru untuk melaksanakan tugasnya yang menghasilkan hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit kerja. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk masing-masing variabel adalah angket/kuesioner dengan menggunakan skala likert dan terdiri dari 35 butir pernyataan. Uji Validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment, sedangkan reliabilitas menggunakan test Alpha Cronbach. Selanjutnya dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dengan rumus Kolmogorov Smirnov, Uji homogenitas dengan uji Chi Kuadrat, dan uji linearitas regresi. Sedangkan pengujian hipotesis mempergunakan uji korelasi sederhana, korelasi berganda, serta teknik regresi yang terdiri dari regresi linear dan ganda. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi antara Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru sebesar 0.651 dan koefisien determinasi sebesar 0.424. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah Hati Suci Jakarta. Koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru sebesar 0,702 dan koefisien determinasi sebesar 0.493. Hal ini berarti terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru di Sekolah Hati Suci Jakarta. Koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan kinerja guru sebesar 0,560 dan koefisien determinasi sebesar 0.313. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru Sekolah Hati Suci Jakarta. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara semua variabel bersama-sama dengan koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,792 dan koefisien determinasi sebesar 0.447.Kata Kunci : Kepemimpinan Transformasional, Motivasi berprestasi, Kepuasan kerja, Kinerja
ANALISIS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR KEINSTRUKTURAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS INSTRUKTUR Muh Kadarisman
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 4 No 1 (2015): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.549 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang Pendidikan dan Pelatihan Dasar Keinstrukturan dalam meningkatkan kualitas Instruktur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research. Penelitian tentang “Analisis Pendidikan danPelatihan Dasar Keinstrukturan Dalam Meningkatkan Kualitas Instruktur”ini adalah termasuk penelitian pustaka (library research), yaitupenelitian yang objek utamanya adalah buku-buku atau sumber kepustakaan lain (literatur) misalnya jurnal, laporan hasil penelitian, seminar, catatan, dll.Hasil penelitian sebagai berikut. Diklat Keinstrukturan yang merupakan proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial dalam bidang tertentu oleh Instruktur dan bertujuan memberikan pengertian-pengertian terhadap suatu masalah atau materi sekaligusmenginternalisasikan pengertian tersebut kepada audiencenya dalam waktu yang relatif singkat pada umumnya telah menunjukkan banyak keberhasilan, dengan tercapainya target dan tujuan yang telah ditetapkan berupa peningkatan keterampilan pekerjaan teknis maupun manajerial. Namun, dalam kasus-kasus tertentu masih ditemukan adanya kekurangan, misalnya dari aspek kualitas mau pun kuantitas Instrukturnya serta audiencenya, kurikulumnya, perencanaannya, pelaksanaannya, evaluasinya, maupun dari aspek manajemen lainnya.Selanjutnya, kualitas Instruktur yang di antaranya diukur dari aspek efektivitas dalam menyampaikan pesannya dalam suatu diklat yang berorientasi (interest) kepada audience, pada umumnya telah memiliki kredibilitas, percaya diri, dan mampu meyakinkan serta mengenal nilai kebudayaan dan status sosial audiencenya. Hanya saja, dalam hal-hal tertentu masih sering terjadi bahwa kredibilitas dan rasa percaya diri dari seorang Instruktur tersebut kurang/tidak mampu meyakinkan serta mengenal nilai kebudayaan dan status sosialaudiencenya dengan baik.Kata kunci : pendidikan dan pelatihan, keinstrukturan
MANAJEMEN PROGRAM CAS (Creativity, Action, Service) DI GLOBAL JAYA INTERNATIONAL SCHOOL DI BINTARO JAYA SEKTOR IX TANGERANG SELATAN, BANTEN Anung Haryono
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3 No 2 (2014): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.492 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai management program CAS di Global Jaya International School. Penelitian ini difokuskan kepada manajemen program creativity, action, service di Global Jaya International School di Bintaro Jaya Sektor IX, Tangerang Selatan, Banten. Mengenai pelaksanaan program CAS di Global Jaya International School, yang meliputi perencaan, pengorganisasian, penerapan, pengawasan, evaluasi, kendala, hasil yang dicapai dan dampaknya. Penelitian ini dilaksanakan di Global Jaya International School antara bulan Juni 2011 sampai Juni 2012.Obyek penelitian ini mengenai program CAS yang dilaksanakan oleh siswa Kelas 11 dan Kelas 12 di Global Jaya International School. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengamatan dan wawancara. Metode data triangulasi untuk memvalidasi data juga telah dilakukan dalam penelitian ini. Hasil studi menyimpulkan bahwa program CAS yang telah dilaksanakan di Global Jaya International School berlangsung baik dan bermanfaat bagi siswa serta masyarakat sekitar. Perlu dilaksanakan pengembangan program untuk memberi arah dan bimbingan para pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang lebih baik.. Siswa tampak bersemangat dan mendapatkan nilai-nilai hidup yang bermakna melalui kegiatan CAS karena telah berhasil mengekspresikan kreativitas, aksi dan pelayanan yang telah disadari menjadi bagian yang penting bagi siswa, dan warga di lingkungan di sekitarnya.Kata Kunci : kreativitas, aksi, pelayanan, pengembangan program
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN KARAKTER, PENDIDIKAN KELUARGA, BUDAYA SEKOLAH, DAN KEPEMIMPINAN GURU (STUDI KUALITATIF PENGELOLAAN KONFLIK ANTAR SISWA DI SD ST. CAROLINE) Hotmaulina Sihotang
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 5 No 2 (2016): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.317 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mengelola dan menangani konflik antar siswa, kepemimpinan kepala sekolah yang efektif terhadap pengelolaan konflik antar siswa, metode pendidikan karakter yang tepat untuk menanamkan nilai moral kepada para siswa, metode yang tepat bagi pendidikan keluarga, budaya sekolah yang bernilai luhur, dan kepem-impinan guru dalam mengelola dan menangani konflik antar siswa di SD St. Caroline. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi dengan analisis deskriptif secara mendalam dan kritis yaitu penelitian yang diarahkan pada gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat penelitian serta menganalisa kebenarannya berdasarkan data yang telah diperoleh. Data dianalisis untuk mendapatkan interpretasi yang tepat. Pengambilan informan dilakukan secara purpos-ive.Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepala sekolah dan para guru mempunyai kompetensi dan peran yang baik dalam menangani konflik antar siswa sedangkan pendidikan karakter, pendidikan keluarga dan budaya sekolah masih diupayakan agar dapat mencegah dan menangani konflik antar siswa. Saran bagi pihak sekolah agar pendidikan karakter dirancang dengan baik, budaya sekolah segera dibentuk dan disosialisasikan, dan orang tua diberikan pembekalan tentang pola asuh anak. Sedangkan bagi orang tua agar memberikan perhatian, waktu yang berkualitas, dan menjadi panutan bagi anak.Kata Kunci: Konflik antar siswa, kepemimpinan kepala sekolah, pendidikan karakter, pen-didikan keluarga, budaya sekolah, kepemimpinan guru.
PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENDIDIK YANG BERKARAKTER E. Handayani Tyas
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 5 No 1 (2016): Januari
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.565 KB)

Abstract

ABSTRAK Karakter adalah keutuhan seluruh perilaku psikis hasil pengaruh faktor endogen (genetik) dan faktor eksogen, yang terpatri dalam diri dan membedakan individu atau kelompok individu yang satu dari yang lainnya, serta menjadi determinan perilaku seseorang dalam penyesuaiannya dengan lingkungan. Karakter baik dimanifestasikan dalam kebiasaan baik dan kebajikkan dalam hidup sehari-hari, seperti: pikiran baik, hati baik, dan tingkah laku baik. Karakter bersifat memancar dari dalam (inside-out), dalam arti, bahwa kebiasaan baik dilakukan bukan atas permintaan, atau tekanan dari orang lain, namun atas kesadaran dan kemauan sendiri. Karakter adalah sesuatu yang terlihat, merupakan bentuk perilaku konkrit, atau penerapan dari moral. Di tangan para pendidik profesional, peserta didik diajarkan untuk menjadi generasi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, mandiri, cendikia, inovatif dan antisipatif. Tujuan penulisan ini untuk menguraikan dan menjelaskan begitu pentingnya hal menumbuhkembangkan karakter kepada setiap peserta didik. Metode penulisan ini menggunakan kajian pustaka dan pendekatan deskriptif teoretik. Karakter terdiri dari sifat-sifat baik sebagai bentuk dari perilaku yang terlihat. Seorang individu harus mengetahui, memiliki keinginan, dan melakukan hal yang baik agar tercipta kebiasaan (habit) baik di pikiran, di hati, dan di perilaku. Kata kunci: Karakter, Pendidikan, Pendidik, Peserta Didik.

Page 2 of 13 | Total Record : 121