cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmanajemenpendidikan.uki@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mayjend Sutoyo No. 2 Cawang, Jakarta Timur, 13630 Telp.021-8009190. Ext.441. Fax 021-8094050
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Manajemen Pendidikan
ISSN : 23015594     EISSN : 27459543     DOI : https://doi.org/10.33541/jmp.v10i2.3269
Core Subject : Science, Education,
The Journal of Education Management publishes scientific papers in the form of conceptual ideas, studies and application of theories as well as research results in education and teaching at the elementary, junior/senior high, and university/college levels. Journal of Educational Management aims to be a medium for disseminating conceptual ideas of studies and application of theories along with research results in the scope of elementary education, junior/senior high education, and university/college education. Publication about scientific works pays attention to signs in scientific studies that can be accounted for and pays attention to ethics, morals in writing scientific papers
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK PEMESINAN SISWA SMK R. Mursid
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 2 No 2 (2013): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.133 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar teknik pemesinan antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran koperatif tipe STAD dan tipe jigsaw, (2) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki minat berwirausaha tinggi dan rendah (3) interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan minat berwirausaha dalam mempengaruhi hasil belajar teknik pemesinan. Populasi penelitianini adalah siswa kelas XI SMK negeri. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan disain penelitian faktorial 2x2, sedangkan teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian diperoleh: (1) hasil belajar teknik pemesinan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran koperatif tipe jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar teknik pemesinan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran koperatif tipe STAD, (2) hasil belajar teknik pemesinan siswa yang memiliki minat berwirausaha tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat berwirausaha rendah dan (3) tidak terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dengan minat berwirausaha dalam mempengaruhi hasil belajar teknik pemesinan.Kata Kunci : pengaruh strategi pembelajaran, berwirausaha, hasil belajar teknik pemesinan
PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI TK PERTIWI ABHILASA, RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR Anung Haryono
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 4 No 2 (2015): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.437 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dilakukan di TK Pertiwi Abhilasa, Rawamangun, .Jakarta Timur. (2) Bagaimana penerapan MBS mampu meningkatkan prestasi belajar siswa di TK Pertiwi Abhilasa tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif decriptif. Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan oleh peneliti dengan dua cara, yang pertama analisis data dilakukan ketika peneliti masih melakukan penelitian. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangglasi, yaitu trianggulasi sumber (source triangulation) dan trianggulasi metode (method triangulation) Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di TK Pertiwi Abhilasa dipakai untuk melaksanakan kurikulum nasional plus. Kurikulum Nasional dilaksanakan melalui program pembelajaran intrakurikuler. Beberapa mata pelajaran tambahan seperti menari, bermain, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin dilaksanakan sebagai program pembelajaran ekstrakurikuler. Program pembelajaran intrakurikuler dan program pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan secara bersamaan. Kepala sekolah sebagai manajer, koordinator dan motivator bertindak sangat demokratis. Kepala sekolah setiap pagi berusaha menemui para guru untuk mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi oleh para guru maupun siswa. Permasalahan yang ada didiskuiskan dan dicarikan pemecahannya secara bersama-sama. Kepala sekolah dapat memberdayakan guru dan mengikut sertakan mereka dalam menyusun rencana kegiatan, mengambil keputusan-keputuusan penting, mengatur penggunaan anggaran, dan menyusun organisasi sekolah. Kepala sekolah dapat memotivasi guru untuk mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan, penataran, seminar, dan workshop yang diselenggarakan oleh Kementreian Pendidikan dan Kebudayaan maupun yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. (2) Dalam pengelolaan pembelajaran guru diberi keleluasaan dalam mengatur susunan kelas dan memilih metode pembelajaran, asalakan semuanya dilakukan demi untuk efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode mendongeng (bercerita) dapat digunakan untuk membentuk karakter, mengembangkan imajinasi, dan menumbuhkan rasa cinta kepada Tuhan, dan sesama. Dalam mengelola program pembelajaran ekstrakurikuler guru dapat memilih program pembelajaran yang dapat mengembangkan bakat, kreatifitas, imajinasi, menarik minat, serta mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara harmonis.Hasil yang dicapai dapat dilihat dari banyaknya piala yang diperoleh siswa dalam lomba pesta seni, menari kreasi, dan karnaval. Prestasi yang baik itu merupakan hasil jerih payah kepala sekolah, guru-guru, dan juga peran orang tua murid mendukung kegiatan sekolah. Tentu saja hasil yang baik itu diperoleh karena para siswa telah belajar dengan baik dari guru, kepala sekolah, dan orang tua yang baik.
EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN GURU DI SMAK METHODIST-JAKARTA Said Hutagaol
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3 No 2 (2014): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.831 KB)

Abstract

Dalam sebuah organisasi termasuk organisasi pendidikan kesenjangan antara tuntutan kerja dengan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki sering kali terjadi. Para guru dituntut untuk meningkatkan kemampuannya, baik dalam bidang pengajaran maupun metodenya. Kemajuan dalam bidang teknologi, adanya penemuan-penemuan di bidang ilmu pengetahuan, perkembangan dalam hal metode mengajar serta keberagaman para siswa di sekolah merupakan sebagian penyebab yang mengharuskan para guru meningkatkan kemampuannya.Kesenjangan tersebut jika tidak diatasi akan berdampak pada kinerja sekolah.Menurunnya kinerja akan merugikan berbagai pihak, bukan hanya para siswa dan orang tua siswa namun juga pihak sekolah sendiri. Salah satu bentuk kerugian yang dapat terjadi adalah menurunnya jumlah siswa yang mendaftarkan diri untuk bersekolah di sekolah tersebut.Salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi itu adalah melalui aktifitas pelatihan, khususnya kepada para guru. Pelatihan yang efektif akan mampu meningkatkan kinerja para guru sehingga akan mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada.Pelatihan yang dapat meningkatkan kinerja harus dirancang dan dilakukan dengan sungguhsungguh.Kesungguhan dalam merancang dan melakukan sebuah pelatihan terlihat dalam perencanaan pelatihan, pengorganisasian, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi yang dilakukan terhadap pelatihan tersebut. Selain itu sebuah kegiatan pelatihan akan dinilai efektif jika dapat menjembatani kesenjangan yang ada. Dalam penelitian ini, penulis menggali mengenai efektivitas program pelatihan yang dilakukan oleh SMAK Methodist Jakarta sebagai obyek penelitian. Dalam mendapatkan data yang diperlukan penulis menggunakan metode kualitatif, yaitu melalui wawancara, pengamatan serta melihat dokumen-dokumen terkait yang dimiliki sekolah.Kata Kunci : Efektivitas, Pelatihan, Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Pelatihan.
HUBUNGAN BUDAYA SEKOLAH DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU DENGAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI YAYASAN SANTO YAKOBUS KELAPA GADING – JAKARTA UTARA Metoddyus Tri Brata Role; Hotner Tampubolon
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 5 No 2 (2016): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.599 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan budaya sekolah dan kompetensi kepribadian guru dengan karakter peserta didik. Penelitian dilakukan di Yayasan Santo Yakobus Kelapa Gading, menggunakan metode survey dengan teknik korelasional. Uji coba dianalisis menggunakan uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan test Alpha Cronbach. Selanjutnya dilakukan uji persyaratan ana-lisis yaitu uji normalitas dengan rumus Kolmogorov Smirnov dan uji linearitas regresi. Se-dangkan pengujian hipotesis mempergunakan uji korelasi sederhana, korelasi berganda, ser-ta teknik regresi yang terdiri dari regresi linear dan ganda. Dalam penelitian ini, para guru dari TK sampai SMA dipilih sebagai unit analisis dan 67 sampel yang dipilih secara acak.Hasil penelitian ini menemukan bahwa 1). Terdapat hubungan positif dan signifikan an-tara Budaya Sekolah (X1) dengan Karakter Peserta Didik (Y) dengan koefisien korelasi sebe-sar 0.476 dan koefisien determinasi (R square) sebesar 0.227. Artinya kontribusi yang diberi-kan oleh Budaya Sekolah (X1) kepada Karakter Peserta Didik (Y) sebesar 22,7% dan selebi-hnya dipengaruhi faktor-faktor lain. Dengan demikian Ho ditolak, dan menerima H1, artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara Budaya Sekolah (X1) dengan Karakter Peser-ta Didik (Y). 2) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara Kompetensi Kepribadian Guru (X2) dengan Karakter Peserta Didik (Y) dengan koefisien korelasi sebesar 0.646 dan koefisien determinasi (R square) sebesar 0.418. Artinya kontribusi dan Kompetensi Kepribadian Guru (X2) kepada Karakter Peserta Didik (Y) sebesar 41,8%, selebihnya di-pengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dengan demikian menolak Ho, dan menerima H1. Artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara Kompetensi Kepribadian Guru (X2) dengan Karakter Peserta Didik (Y). 3). Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Budaya Sekolah (X1) dan Kompetensi Kepribadian Guru (X2) secara bersama-sama dengan Karakter Peserta Didik (Y) dengan korelasi ganda sebesar 0.621, dan koefisien determinasi (R square) 0.424, sedangkan koefisien determinasi ganda (Adjust R square) sebesar 0.406. Artinya kontribusi yang diberikan oleh Budaya Sekolah (X1) dan Kompetensi Kepribadian Guru (X2) secara bersama-sama dengan Karakter Peserta Didik (Y) sebesar 40,6% dan selebihnya di-pengaruhi faktor-faktor lainnya. Dengan demikian menolak Ho dan menerima H1, artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara Budaya Sekolah dan Kompetensi Kepribadian Guru secara bersama-sama dengan Karakter Peserta Didik di Yayasan Santo Yakobus Kelapa Gading.Kata Kunci: Budaya Sekolah, Kompetensi Kepribadian Guru, Karakter Peserta Didik.
MANAJEMEN KONFLIK DARI DALAM GURU MENGELOLA KONFLIK ANTAR SISWA KELAS LIMA DAN ENAM DI SEKOLAH VICTORY PLUS-BEKASI Hotner Tampubolon
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3 No 1 (2014): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.703 KB)

Abstract

Konflik merupakan hal penting yang tak terelakkan dalam kehidupan manusia, sebab dimana ada interaksi maka persamaan dan perbedaan akan muncul. Sekolah merupakan salah satu kelompok organisasi yang juga tidak terelakkan dari munculnya konflik. Demikian juga dalam proses belajar mengajar. Interaksi siswa setiap hari selama kurang lebih empat hingga lima tahun tentu memberikan banyak peluang untuk terjadinya konflik. Selain kepala sekolah sebagai manajer di sekolah, guru juga memiliki peran penting sebagai mediator yang paling dekat dengan siswa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana guru mengelola konflik yang terjadi antar siswa di kelas lima dan enam, yang terbagi menjadi tiga sub fokus yakni: pemahaman guru terhadap konflik, gaya manajemen konflik yang digunakan dan strategi yang dipilih.Mengingat konflik merupakan topik yang sensitif dan sering kali bersinggungan dengan emosi seseorang, maka pendekatan yang dilakukan penulis adalah dengan pendekatan kualitatif yakni dengan mengadakan kelompok diskusi dan wawancara secara individual.Melalui lima kelompok diskusi dan wawancara secara individual, penulis menemukan bahwa guru cukup kreatif dan memahami strategi pengelolaan konflik yang tepat dalam mengelola konflik yang terjadi diantara siswa di kelasnya. Namun demikian pemahaman mengenai definisi konflik perlu dibenahi oleh siswa. Guru perlu menanamkan pemahaman yang tepat mengenai definisi konflik kepada siswa agar siswa dapat mengidentifikasi terjadinya konflik sedini mungkin dan segera mengelolanya tanpa harus mengalami ekskalasi terlebih dahulu.
ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SMP VAN LITH JAKARTA) Hotner Tampubolon
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 4 No 2 (2015): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.49 KB)

Abstract

Tujuan penulisan: 1) untuk mendeskripsikan perubahan budaya organisasi, khusunya pengelolaan RPP yang dilakukan kepala sekolah di SMP Van Lith Jakarta sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 2) untuk mendeskripsikan perubahan pembaharuan yang dilakukan guru dalam pembuatan RPP tanpa melakukan copy paste di SMP Van Lith Jakarta. 3) untuk mendeskripsikan perubahan peningkatan profesionalitas guru dalam pembuatan RPP di SMP Van Lith Jakarta. 4) untuk mendeskripsikan perubahan yang dilakukan kepala sekolah SMP Van Lith Jakarta dalam membangun kerja sama dengan stakeholders.Hasil Penulisan: 1) penulisan ini menujukan bahwa guru-guru SMP Van Lith Jakarta telah menyadari sepenuhnya budaya organisasi sebagai bagian dari kebiasaan yang baik. 2) penulisan ini menujukan bahwa pembuatan administrasi guru yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP Van Lith Jakarta berdampak terhadap budaya organisasi. 3) penulisan ini menujukan bahwa para guru di SMP Van Lith Jakarta telah menunjukan profesionalitasnya dalam membuat dan mengelola administrasi, termasuk RPP. 4) penulisan ini menujukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah di SMP Van Lith Jakarta mampu membangun kerja sama dengan stakeholders. Kata kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Administrasi Guru, dan Profesionalitas Guru.
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI GURU-ORANG TUA DAN PROFESIONALISME GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA PRIMARY DI GLOBAL JAYA INTERNATIONAL SCHOOL BINTARO Simon Saulinggi; Elisa Betty Tambunan; Nira Sulianti
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 2 No 1 (2013): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.404 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Komunikasi Guru-Orang Tua dan Profesionalisme Guru dengan Motivasi Berprestasi Siswa Primary di Global Jaya International Schhol di Bintaro Tangerang. Variabel bebas yaitu Komunikasi Guru-Orang Tua (X1) dan Profesionalisme Guru (X2). Sedangkan variable terikatnya adalah Motivasi Berprestasi Siswa (Y). Sebagai sampel penelitian, penulis memilih 30 guru secara acak. Sisanya digunakan sebagai sampel untuk alat uji instrument. Pada perhitungan validitas dan reliabilitas instrument menggunakan tehnik korelasional dengan rumus Korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach diperoleh instrument yang valid dan reliable variable X1 35 butir, variable X2 35 butir dan variable Y39 butir. Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, linier, dan homogen.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi ganda Komunikasi Guru-Orang Tua (X1) dan Profesionalisme Guru (X2) dengan Motivasi Berprestasi Siswa (Y) didapat sebesar 0,637 dengan koefisien diterminasi (R square) sebesar 0,406 Hal ini menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan sedang antara Komunikasi guru-Orang Tua (X1) dengan Motivasi berprestasi Siswa di GJIS. 2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan sedang antara Profesionalisme Guru dengan Motivasi Berprestasi Siswa di GJIS, 3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan sedang antara Komunikasi Guru-Orang tua (X1) dan Profesionalisme Guru (X2) secara bersama sama dengan Motivasi Berprestasi Siswa Primary di GJIS Bintaro Tangerang. Kata Kunci : Komunikasi, Profesionalisme Guru, Motivasi Berprestasi.
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU DENGAN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI YAYASAN SANTO YAKOBUS KELAPA GADING JAKARTA UTARA Maria Fatima Uto Lamak; Hotner Tampubolon
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 4 No 1 (2015): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.722 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru, dengan peningkatan mutu sekolahdi Yayasan Santo Yakobus Kelapa Gading Jakarta Utara. Permasalahannya adalah apakah ada hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru secara bersama-sama dengan peningkatan mutu sekolah di SD, SMP, SMA Yayasan Santo Yakobus Kelapa Gading Jakarta Utara. Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan guru SD, SMP dan SMA di Yayasan Santo Yakobus Kelapa Gading Jakarta Utara berjumlah 80 orang. Jumlah sampel sebanyak 66 orang dengan teknik simple random sampling. Metode penelitian survei dengan pendekatan korelasional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert.Pengujian hipotesis digunakan uji korelasi dan regresi. Hasil pengujiannya adalah untuk hipotesis 1, di peroleh koefisien determinasi sebesar 0,277, artinya bahwa setiap ada peningkatan pada kepemimpinan kepala sekolah memengaruhi peningkatan mutu sekolah sebesar27.7%. Hipotesis 2, di perolehkoefisien determinasi 0,359, artinya bahwa setiap ada peningkatan kinerja guru memengaruhi peningkatan mutu sekolah sebesar 35,9%. Hipotesis 3, diperoleh koefisien determinasi 0,553, artinya bahwa setiap ada peningkatan pada kepemimpinankepala sekolah dan kinerja guru secara bersama-sama memengaruhi peningkatan mutu sekolah sebesar 55,3%.Hasil penelitian (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antarakepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu sekolah, (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antarakinerja guru dengan peningkatan mutu sekolah, (3) ada hubungan yang positifdan signifikan antarakepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru secara bersama sama dengan peningkatan mutu sekolah. Kesimpulan penelitian ini adalah kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru harus terus menerus ditingkatkan agar mutu sekolah di YayasanSanto Yakobus Kelapa Gading Jakara Utara selalu meningkat seiring dengan perkembangan dunia pendidikan. Kata Kunci : Kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru, mutu sekolah
HUBUNGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN STRES DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL GURU SMA GONZAGA JAKARTA Petrus Hari Prasetyo; Witarsa Tambunan
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3 No 2 (2014): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.24 KB)

Abstract

Professionalism of teachers requires a commitment in his work. This is the frame and the crown of life for a teacher. The challenge in many organizational commitment influenced by many factors, including organizational culture, organizational structure, leadership, leadership style, work environment, ability, personality, motivation of teachers, job satisfaction, teamwork, stress levels of teachers and other factors.This research is aimed for knowing the correlatiob between organization structure and stress on teacher organizational commitment. This research was conducted at SMA Gonzaga Jakarta by applying method of survey and correlation technique. The treatment research have been analysis by the test validity that using Pearson Product Moment correlation and the test realibity is calculated using the formula of Alpha Cronbach. The analytical requirement is normality test by Kolmogorov Smirnov, andd regression linearity test. While the hypothesis test uses simple correlation test, double correlation and regression linier and double regression. In this study, selected 35 teachers from the foundation as the unit of analysis because it hand an attachment to the organization.The result of data analysis indicates that: (1) There is positive and significant correlation between organization structure of organizational commitment with correlation coefficient 0,483 and determination coefficient 0,234 or 23,4%. (2) There is positive and significant correlation between stress of organizational commitment with correlation coefficient 0,589 and determination coefficient 0,347 or 34,7%.. (3) There is positive and significant correlation between organization structure and stress of organizational commitment with correlation coefficient 0,643 and determination coefficient 0,413 or 41,3%.Based on the results of the study can be stated as the following suggestions: (1) the teacher should be able to have self-control, able to establish communication, maintaining good physiological condition, fisikologis and maintain the behavior in order to enhance personal commitment, (2) the principal must have the ability to coordinate, empower and be a good partner for teachers, (3) the foundation must be a good home and can provide fair rights for teachers, (4) further research is needed to determine the commitment of teachers such as leadership, motivation, organizational culture and job satisfaction so that may obtainother information about efforts to increase the organizational commitment of teachers.Keywords : organization structure, stress, organizational commitment teacher
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA GURU LOKAL DI GLOBAL JAYA INTERNATIONAL SCHOOL Lisa Gracia Kailola
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 5 No 2 (2016): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.872 KB)

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Budaya Organ-isasi dan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Guru Lokal di Global Jaya International School (GJIS), Bintaro Jaya, Tangerang. Variabel bebas penelitian ini yaitu Budaya Organ-isasi dan Pemberian Kompensasi, sedangkan variabel terikat adalah Kinerja Guru. Popu-lasi penelitian ini adalah guru-guru lokal GJIS yang berjumlah 87 guru. Teknik pengambi-lan sampel menggunakan metode simple random sampling yaitu dengan cara pengundian nomor. Hasilnya sebanyak 40 guru yang terjaring menjadi sampel penelitian dan 20 guru untuk uji coba instrumen penelitian.Metode penelitian menggunakan metode survey dengan pendekatan korelasional. lnstrumen penelitian berupa kuesioner berjumlah 40 butir untuk masing-masing variabel. Perhitungan validitas dengan memakai rumus Korelasi Product Moment, jika r hitung › r tabel maka data dinyatakan valid. Uji reliabilitas dengan uji Alpha Cronbach. Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, linier, dan homogen.Pengujian hipotesis 1 diperoleh t hitung 10,24 > t tabel 2,024 dan nilai probabilitas 0,000 < taraf signifikan 0,05, maka terbukti bahwa hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Pa-da pengujian hipotesis 2 diperoleh t hitung 16,6 > t tabel 2,024 dan nilai probabilitas 0,000 < taraf signifikan 0,05, maka terbukti bahwa hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Pengujian hipotesis 3 diperoleh F hitung 186,75 > F tabel 4,098 dan nilai probabilitas 0,000 < taraf signfikan 0,05, maka terbukti bahwa hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima.Koefisien korelasi ganda Budaya Organisasi (X1) dan Pemberian Kompensasi (X2) dengan Kinerja Guru (Y) didapat sebesar 0,954 dengan koefisien determinasi (R square ) sebesar 0,910. Hal ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat hubungan yang positif dan signif-ikan antara Budaya Organisasi (X1) dengan Kinerja Guru Lokal di GJIS; (2) Terdapat hub-ungan yang positif dan signifikan antara Pemberian Kompensasi (X2) dengan Kinerja Guru Lokal di GJIS; (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Budaya Organisasi (X1) dan Pemberian Kompensasi (X2) secara bersama-sama dengan Kinerja Guru Lokal di GJIS.

Page 3 of 13 | Total Record : 121