cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
telaah.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1, Pagesangan, Kota Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN : 24772429     EISSN : 26206226     DOI : 10.31764
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah Telaah adalah wadah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram. Artikel/karya tulis yang dimuat dalam jurnal ini adalah karya tulis hasil penelitian dan hasil pemikiran (telaah kritis) mengenai pendidikan, bahasa, serta sastra indonesia. Kontributor yang dapat mempublikasikan tulisanya pada jurnal ini adalah para akademisi (dosen dan guru), praktisi, dan pemerhati dibidang pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA Munawir Munawir
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.252 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v3i1.303

Abstract

Guru sebagai insan akademik memiliki peranan untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Dalam kegiatan penyampain materi pembelajaran, bahasa merupakan media yang digunakan dalam tindak tutur antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya penggunaan bahasa dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia hal ini sangatlah menarik untuk dilakukan penelitian. Mengingat guru bahasa Indonesia adalah pengajar yang mengajarkan tentang penggunaan bahasa dalam bahasa lisan maupun tulisan. Tujuan dari penelitian ini yaitu, 1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XII SMK Negeri 1 Narmada, 2) menjelaskan strategi tindak tutur guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XII SMK Negeri 1 Narmada. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, data penelitian ini yaitu tuturan guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Sedangkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu teknik observasi, Teknik rekam dan Teknik wawancara, sumber data dalam penelitian ini diambil dari guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XII SMK Negeri 1 Narmada. Adapun hasil penelitian ini yaitu, bentuk tindak tutur guru dalam pembelajaran di kelas ada tiga yaitu, 1) tindak tutur deklaratif, 2) tindak tutur interogatif, dan 3) tindak tutur imperatif. Sedangkan strategi tindak tutur yang digunakan ada 2 yaitu, 1) strategi tindak tutur langsung, dan 2)strategi tindak tutur tidak langsung.
STUDI KESANTUNAN TINDAK TUTUR ASERTIF DI KALANGAN PEGAWAI DI KABUPATEN BIMA DALAM PELAYANAN PRIMA (KAJIAN SOSIOPRAGMATIK) Nurmiwati Nurmiwati; Linda Ayu Darmurtika
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.873 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v3i1.273

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan dan menjelaskan fungsi tindak tutur asertif di kalangan pegawai pemerintah yang berada di lingkungan kantor daerah kabupaten Bima dalam pelayanan prima. 2) mendeskripsikan dan menjelaskan strategi kesantunan tindak tutur asertif pegawai pemerintah dilingkungan kantor daerah kabupaten Bima dalam pelayanan prima. luaran yang ingin dicapai yaitu; 1) hasil penelitian ini  nantinya dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan di bidang linguistik khususnya ilmu sosiopragmatik tentang teori tindak tutur yang dikaitkan dengan kesantunan terutama sekali dalam pelayanan prima. Di samping itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi referensi tentang tindak tutur secara asertif dalam pelayanan prima oleh pegawai pemerintah sebagai pelayan masyarakat. 2) hasil penelitian ini dapat dibuat buku pedoman bagi lembaga-lembaga pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat publik terutama dalam penerapan stategi pelayanan prima. Adapun metode yang digunakan untuk penganalisisas data adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi, merekam dan mencatat dan mengumpulkan data dalam dokumentasi. Langkah-langkah analisis data yakni reduksi, penyederhanaan, penyajian, deskripsi dan penarikan simpulan. Data yang diperoleh dari hasil observasi. Data yang paling pokok dalam penelitian ini yang berkaitan dengan tindak tutur asertif yang dilakukan oleh pegawai pemeritah di lingkungan kantor daerah kabupaten Bima. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan adanya penggunaan tindak tutur secara asertif dalam melakukan kegiatan tindak tutur dengan mitra tuturnya dalam menyatakan, memberitahukan, menyarankan, membanggakan, mengeluh, menuntut, dan melaporkan. Dan srategi yang digunakan dalam melakukan tindak tutur secara asertif yaitu strategi positif dan negatif.
KORELASI PENGGUNAAN STRATEGI KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VIII MTs. SYAMSUL HUDA PERESAK, DESA SEPAKEK, KECAMATAN PRINGGARATA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH Arpan Islami Bilal
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.141 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v3i1.304

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan strategi kognitif siswa kelas VIII MTs. Syamsul Huda Peresak, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, mendeskripsikan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VIII MTs. Syamsul Huda Peresak, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah dan mendeskripsikan korelasi/hubungan penggunaan strategi kognitif dan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VIII MTs. Syamsul Huda Peresak, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif korelasional. Dengan jumlah sampel 31 Mahasiswa yang terdiri 18 laki-laki dan 13 perempuan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) angket berupa pertanyaan untuk mengetahui strategi kognitif yang digunakan siswa dalam menulis. (2) tes kemampuan menulis pengalaman pribadi.Dari hasil korelasi koefisien dengan program SPSS 14.00 proses analisis data tentang korelasi/hubungan penggunaan strategi kognitif dengan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VIII MTs. Syamsul Huda Peresak, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment diperoleh nilai rxy = 0,532. Nilai rhitung tersebut kemudian dikonsultasikan pada tabel r Product Moment pada N = 31 dengan taraf signifikan 1% (α = 0,01) dan diperoleh nilai rtabel = 0,456. Karena nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis kerja (H1) dapat diterima.
PEMERTAHANAN BAHASA SUNDA PADA LINGKUNGAN ETNIS SASAK DI DESA SENGGIGI KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Ahyati Kurniamala Niswariyana; Nina Nina
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v3i1.300

Abstract

Geliat pariwisata yang kian eksis pada daerah wisata Senggigi Kabupaten Lombok Barat berdampak pada semakin terbukanya lapangan kerja, baik bagi masyarakat asli sasak tak terkecuali pula masyarakat Jawa Barat. Para pekerja yang datang dari Jawa Barat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda. Mereka memilih untuk tinggal berkelompok sesama Orang Sunda, yang secara otomatis akan menggunakan Bahasa Sunda untuk bekomunikasi sehari-hari. Bahkan tempat tersebut telah dijuluki Kampung Sunda. Bahasa Sunda sudah mendominasi Bahasa Sasak di tempat itu, yang notabene Bahasa Sasak merupakan bahasa daerah orang Lombok. Orang-orang Lombok yang berada di lingkungan tersebut seakan-akan lebih bangga menggunakan Bahasa Sunda daripada Bahasa Sasak.Berdasarkan pemaparan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bentuk eksistensi Bahasa Sunda pada Lingkungan Etnis Sasak di Desa Senggigi Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat serta faktor yang menyebabkan Orang Lombok di lingkungan itu lebih suka menggunakan Bahasa Sunda daripada Bahasa Sasak. Untuk memahami hal tersebut diperlukan metode penelitian yakni metode wawancara dengan teknik catat rekam.Berdasaran hasil penelitian di lapangan didapatkan hasil bahwasanya Bahasa Sunda yang dikuasai oleh orang Sasak masih pada tataran sederhana seperti kata-kata sapaan biasa. Meskipun tidak menutup kemungkinan orang-orang Sasak yang senantiasa berinteraksi dengan orang Sunda akan menguasai Bahasa Sunda secara baik pada tataran sulit, namun sementara ini kata-kata yang kerap diucapkan berkisar pada kata-kata seperti, eta mah, ieu, hatur nuhun, sami-sami, kadie, didie, naon, kumaha, aing, abdi, aya-aya wae, bogoh, teteh, akang, aa, eceu,sabaraha, dan beberapa kata sederhana lainnya.
MERARIK; ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KESETARAAN PAKET C PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI PARIWISATA Syafruddin Muhdar
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.104 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v3i1.305

Abstract

Model Pembelajara MERARIK merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang mampu mengkombinasikan antara teori dan aplikasi sehingga siswa mampu merasakan pengalaman belajar yang menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan Merarik; sebagai Alternatif Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Program Kesetaraan Paket C Pendidikan Vokasi Pariwisata.Hasil dari model pembelajaran merarik: Pembelajaran Student Center, Pembelajaran Lebih Bermakna, Pemberian Penghargaan, Budaya Membaca, Penanaman Karakter. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh model pembelajaran ini adalah sebagai berikut: a) Mudah diterpakan, b) Bisa diaplikasikan ke materi dan mata pelajaran yang lain, c) Meningkatkan antusiasme siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, d) Pengemasan pembelajaran yang dilakukan sedemikian rupa sehingga siswa merasa enjoy dan tidak terbebani seperti ketika pembelajaran dilakukan secara konvensional, e) Dapat menumbuhkan minat baca siswa sehingga dapat menanamkan budaya gemar membaca.
KAJIAN SOSIOPRAGMATIK TENTANG PENGGUNAAN KATEGORI FATIS BAHASA SASAK DALAM KESANTUNAN TINDAK TUTUR MASYARAKAT LOMBOK Habiburrahman Habiburrahman
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.649 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v3i1.301

Abstract

Kategori fatis yaitu tipe tuturan yang digunakan untuk menciptakan ikatan sosial yang harmonis dengan semata-mata bertukar kata-kata. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk dan fungsi kategori fatis bahasa Sasak; 2) untuk mendeskripsikan dan menjelaskan nilai dari strategi kesantunan penggunaan bentuk dan fungsi kategori fatis bahasa Sasak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui teknik observasi yang dibantu teknik perekaman menggunakan handycam. Data penelitian terdiri atas dua jenis, yaitu: (1) data tuturan berupa percakapan masyarakat; dan (2) data catatan lapangan berupa interaksi verbal dan situasi tindak tutur. Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1) bentuk kategori fatis dalam bahasa Sasak berupa: partikel, kata dan frase. 2) Fungsi kategori fatis dalam bahasa sasak yaitu, untuk memulai percakapan, untuk melakukan gosip, untuk mengalihkan topik, untuk menyatakan empati, untuk mengungkapkan kesantunan, sebagai penegasan, fungsi untuk mengungkapkan ekspresi dan fungsi untuk mengakhiri percakapan. 3) Strategi kesantunan penggunaan bentuk dan fungsi kategori fatis bahasa Sasak, yaitu menggunakan srategi kesantunan negatif dan strategi positif. Beberapa jenis strategi kesantunan tersebut yaitu 1) mengintensifkan perhatian penutur dengan mendramatisasikan peristiwa dan fakta; 2) menunjukkan hal-hal yang dianggap mempunyai kesamaan melalui basa-basi (small talk) dan praanggapan (presupposition); 3) menhindari ketidaksetujuan dengan pura-pura setuju dalam arti persetujuan yang semu; 4) membesar-besarkan perhatian, persetujuan, dan simpati kepada mitratutur; 5) ujaran tindak tutur itu sebagai kesantunan yang bersifat umum; dan 6) menyatakan hubungan secara timbal balik.
RASA KEHILANGAN DALAM PUISI PESONA BUNGA YANG SIRNA KARYA ERICK HIDAYAT; KAJIAN PSIKOANALISIS LACAN Rahmat Sulhan Hardi
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.712 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v3i1.302

Abstract

Objek material penelitian ini adalah puisi yang berjudul “Pesona Bunga yang Sirna” karya Erick Hidayat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perasaan pengarang dengan mengkajinya menggunakan psikoanalisis Lacan. Hasil yang diperolah adalah bahwa dalam puisi tergambarkan perasaan pengarang dengan hasrat yang tidak pernah terpenuhi. Memang, satu waktu hasrat itu terpenuhi, akan tetapi itu tidaklah lama. Itu adalah keterpenuhan yang menipu. Ia kemudian berubah menjadi rasa kekurangan dan kehilangan yang baru. Puisi ini secara tidak langsung menggambarkan hasrat manusia yang takkan pernah terpenuhi. Subjek dalam puisi ini untuk sementara, merasa dirinya terpenuhi dengan hadirnya seorang kekasih. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu ternyata subjek menyadari bahwa kekasih yang dianggapnya mampu memenuhi dan mengisi apa yang hilang dari dirinya itu tidak dapat terpenuhi. Subjek merasakan kembali rasa kehilangan dan ketidakutuhan. Apa yang disebut keterpenuhan diri tadi tidaklah pernah bertahan lama dan akan selalu berubah menjadi kehilangan lain atau kekurangan lain lagi yang menuntut untuk dipenuhi. Begitu seterusnya. Dengan demikian, pemenuhan akan hasrat secara sempurna adalah hal yang ideal dan yang tak mungkin dapat diraih.
VERBA LEMPAR BAHASA SASAK: KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI Irma Setiawan
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.809 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v3i1.222

Abstract

Verba  lempar  dalam bahasa Sasak (BSs) memiliki beberapa variasi leksikon yang menunjukkan perbedaan konteks makna yang diacu. Kegiatan melempar memiliki penyebutan berbeda, bergantung pada cara dan benda yang digunakan dalam melempar, akibat yang dapat ditimbulkan pada sasaran juga berbeda-beda, dan intensitas tindakan dalam setiap aksi lempar  berkorelasi dengan dampak tindakan. Telaah verba ini dikaji dalam perspektif Metabahasa Semantik Alami (MSA) sebagai salah satu bentuk pengkajian semantik modern yang digagas Wierzbicka (1996) yang bertujuan untuk memerikan makna leksikal, gramatikal, dan ilokusi dalam suatu bahasa. Penelahaan ini tentu didasari atas 65 makna asali yang telah diformulasikan dalam MSA. Proses yang dipergunakan dengan teknik eksplikasi (parafrase) dalam memerikan verba  lempar.  Hasil yang diperoleh bahwa verba  lempar memiliki pengkategorian berdasarkan intensitas  (time), media  (attributes), dan dampak tindakan yang ditimbulkan.
KESANTUNAN TINDAK TUTUR INTROGATIF DOSEN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS: STUDI KASUS DI PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UM MATARAM Habiburrahman Habiburrahman
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v3i2.605

Abstract

Dalam komunikasi, kesantunan merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan mitra tutur. Kaitan hubungan bahasa dengan realitas sosial tercermin pula pada proses pembelajaran di kelas dalam menciptakan suasana kampus yang harmonis.  Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur introgatif dosen dalam pembelajaran di kelas, dan 2) untuk mendeskripsikan kesantunan tindak tutur introgatif dosen dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa bentuk klasifikasi tindak tutur introgatif (pertanyaan). Tindak tutur introgatif yang diungkapkan oleh dosen dibagi menjadi dua, yaitu: 1) bentuk tindak tutur introgatif berdasarkan maksud pengajuannya dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: pertanyaan permintaan, pertanyaan retoris, pertanyaan mengarahkan atau menuntun, dan pertanyaan menggali; dan 2) bentuk tindak tutur introgatif berdasarkan tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan dapat diklasifikasikan menjadi enam, yaitu: pertanyaan pengetahuan, pertanyaan pemahaman, pertanyaan aplikatif, pertanyaan analisis, pertanyaan sintesis, dan pertanyaan evaluasi. Sedangkan bentuk kesantunan tindak tutur introgatif dapat dibedakan menjadi strategi kesantunan negatif dan strategi kesantunan positif. Strategi kesantunan negatif ada tiga, yaitu 1) kesantunan dengan menggunakan pagar; 2) kesantunan dengan meminimalkan paksaan; dan 3) kesantunan dengan memberikan penghormatan. Sementara strategi kesantunan positif ada dua, yaitu 1) kesantunan dengan menghindari ketidaksetujuan dengan pura-pura setuju, persetujuan yang semu (psedo agreement), menipu untuk kebaikan (mhite lies), atau pemagaran opini (hedging opinicon); dan 2) kesantunan dengan menunjukkan keoptimisan.
ISTILAH-ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM RITUAL SORONG SERAH AJI KRAMA MASYARAKAT SUKU SASAK: SEBUAH KAJIAN ETNOLINGUISTIK Baiq Yuliatin Ihsani; Nina Nina
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v3i2.601

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna yang terkandung dalam ritual sorong serah Aji Krama masyarakat suku Sasak di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut, meliputi 1) metode penentuan subjek penelitian, 2) metode pengumpulan data, dan 3) metode analisis data. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sampling yaitu memilih informan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membuat reduksi data dengan cara abstraksi yaitu mengambil data yang sesuai dengan konteks penelitian dan mengabaikan data yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk leksikon yang terdapat dalam ritual SSAK masyarakat suku Sasak di Kecamatan Pujut terdiri dari kata dasar, kata jadian, dan kelompok kata (frasa). Makna leksikon yang terdapat dalam penelitian ini meliputi 1) makna linguistik yaitu makna leksikal dan makna gramatikal (kata berimbuhan, kata ulang, dan kelompok kata), 2) makna kultural (budaya), yaitu lebih mengutamakan nilai-nilai agama dan moral. Secara umum makna kultural yang terdapat dalam leksikon tersebut berupa nilai religi, sosial, dan moral. Ritual SSAK berfungsi sebagai pedoman kehidupan bersama, yaitu untuk mengatur masyarakat dalam bertindak dan berbuat dalam menentukan sikap.

Page 1 of 14 | Total Record : 140