cover
Contact Name
Agung Dwi Juniarsyah
Contact Email
juniarsyahagungdwi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalsainskeolahragaan2@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan)
ISSN : 24771791     EISSN : 26548860     DOI : -
Core Subject : Health,
JSKK adalah jurnal yang bergerak di bidang olahraga dan kesehatan. Dengan tujuan menjadi wadah publikasi ilmiah di bidang olahraga dan kesehatan untuk para peneliti, dan menjadi pusat informasi untuk masyarakat luas di bidang olahraga dan kesehatan. Dikelola oleh Kelompok Keilmuan Olahraga, Sekolah Farmasi ITB. Terbit setahun dua kali, pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 144 Documents
Potensi Ketergantungan Mahasiswa Terhadap Konsumsi Minuman Berenergi Kusnandar Anggadiredja; Triantri Kartika Putri; Sophi Damayanti
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.1.6

Abstract

Minuman berenergi merupakan suplemen makanan yang terdiri dari multivitamin, makronutrien, taurin, kafein dengan tambahan herbal seperti ginseng dan jahe dengan bentuk sediaan cairan dalam kemasan botol, serbuk dan tablet yang dilarutkan menjadi minuman, yang dalam setiap kemasannya mengandung energi minimal 100 kkal. Penggunaannya adalah untuk menambah tenaga, stimulasi metabolisme, memelihara kesehatan dan stamina, yang diminum saat bekerja keras atau setelah olahraga. Konsumsi minuman berenergi meningkat sejak merk minuman berenergi terkenal mulai diperdagangkan tahun 1997. Penelitian di Amerika menunjukkan, 51% mahasiswa dari 496 mahasiswa yang diteliti mengonsumsi minuman berenergi lebih dari satu kali dalam sebulan. Dilihat dari kepopuleran minuman berenergi pada mahasiswa, diperlukan adanya ukuran untuk menilai potensi ketergantungannya. Penelitian ini bertujuan mempelajari mengenai potensi ketergantungan mahasiswa terhadap minuman berenergi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengumpulan data berdasarkan pengisian kuesioner yang diisi oleh responden pada Maret 2017 sampai Juli 2017. Data dianalisis dan untuk memperoleh informasi derajat ketergantungan tiap responden menggunakan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder V (DSM V). Jumlah total responden adalah 184 responden. Hasil menunjukkan 58% responden adalah perempuan dan 42% responden adalah laki-laki. Dari 6 merk minuman berenergi, merk E adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi. Dua puluh tujuh persen responden mengonsumsi minuman berenergi satu kali dalam sebulan. Berdasarkan kriteria DSM V, 53% responden tidak mengalami ketergantungan, 30% mengalami ketergantungan ringan, 10% mengalami ketergantungan sedang dan 7% mengalami ketergantungan berat. Walaupun lebih dari setengah jumlah responden tidak mengalami ketergantungan, namun ketergantungan minuman berenergi pada mahasiswa tetap harus diperhatikan karena terdapat 47% potensi ketergantungan minuman berenergi pada mahasiswa yang diteliti.
Understanding of Injuries to Coaches in KONI, Serang City, Banten Province: Pemahaman Cedera Para Pelatih Dan Pegiat Olahraga Di Lingkup KONI Kota Serang Provinsi Banten Ida Zubaida; Sendy Mohamad Anugrah
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.1.10

Abstract

Cedera merupakan penghalang serius bagi seorang atlet dan/atau tim dalam upaya dan tujuannya meraih hasil yang optimal. Resiko cedera yang terjadi pada atlet bisa dikurangi dengan penerapan strategi pencegahan yang tepat. Namun, kurangnya peran pelatih dari strategi ini telah diidentifikasi sebagai penghalang substansial untuk pencegahan cedera. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman cedera para pelatih dan pegiat olahraga di lingkup KONI Kota Serang Provinsi Banten. Populasi dari penelitian ini adalah pegiat dan pelatih di lingkup KONI Kota Serang. Metode penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para pelatih di lingkup KONI Kota Serang merupakan lulusan SMA sebanyak 68%, 75% tidak memiliki lisensi pelatih, dan minim pelatihan cedera. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemahaman dan keterampilan pelatih kurang mengenai cedera. Hal ini harus menjadi perhatian khusus intansi terkait agar seminar mengenai cedera harus sering diadakan di lingkup KONI Kota Serang agar para pelatih lebih memahami tentang cedera sehingga nantinya atlet bisa terhindar dari resiko cedera.
Motivasi Berprestasi Atlet Panahan PPOP DKI Jakarta Nadya Dwi Oktafiranda
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.2.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosentase motivasi berprestasi atlet panahan PPOP DKI Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2021. Pengambilan data ini dilakukan di lapangan PPOP DKI Jakarta dengan menggunakan media Handphone masing - masing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survey. Instrument penelitian ini berupa angket tertutup yang dibuat dalam bentuk google form dan dibagikan kepada seluruh sampel. Jumlah sampel sebanyak 12 orang yang merupakan populasi dari atlet Panahan PPOP DKI Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan prosentase keseluruhan motivasi berprestasi atlet panahan PPOP DKI Jakarta berada pada kategori sedang yaitu 50,00%.
Fenomena Aktivitas Fisik dan Olahraga dalam Perspektif Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Irianti Bahana Reyaan; Fransiskus Samuel Renaldi; Rani Sauriasari; Woro Riyadina
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.2.2

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik dan membutuhkan tindakan khusus bagi pasien. Terapi untuk diabetes melitus tipe 2 dibedakan menjadi terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Contoh dari terapi non farmakologi untuk diabetes melitus tipe 2 adalah aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap berbagai aktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan pasien untuk dapat membantu tenaga kesehatan dalam menyusun strategi edukasi yang sesuai. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Sebanyak 30 subjek terlibat dalam penelitian ini Pemilihan pasien dilakukan menggunakan metode sampling bola salju. Pengambilan data dari pasien dilakukan dengan metode wawancara mendalam (in-depth interviews). Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan teknik probing untuk memvalidasi setiap pernyataan yang dikeluarkan oleh pasien.. Data diolah dengan metode transkrip dan dianalisis secara tematik untuk kemudian diinterpretasikan dalam bentuk pernyataan hasil wawancara. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga. Beberapa pasien tidak dapat melakukan olahraga secara rutin akibat terhalang oleh waktu. Maka dari itu, diperlukan kolaborasi antara tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai bagi pasien Diabetes Melitus tipe 2.
Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Gender Terhadap Pemahaman, Kesenangan, dan Keterampilan Bermain Sepak Bola Pada Siswa SMP Sucipto; Beltasar Tarigan; Amung Ma'mun; Yunyun Yudiana
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.2.1

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of the learning approach and gender on increasing understanding, enjoyment, and soccer playing skills. An experimental method with a factorial design was used in this study. The total sample was 60 students consisting of 30 boys and 30 girls. The instrument used is a questionnaire of comprehension scale, pleasure scale with modified PACES test and a soccer playing performance test. Data analysis will be presented in the form of standard deviations and average values using SPSS version 24. The results of the research approach to learning, Interaction of Approaches with Gender have a significant effect on increasing students' understanding, enjoyment, and skills in playing football. So that the tactical approach is considered as an effective way to increase the understanding, enjoyment, and skills of playing football for junior high school students
Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Prestasi Akademik Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Nugroho Agung Supriyanto; Ainur Rasyid; Andi Fepriyanto; Dian Helaprahara
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.2.3

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat hubungan atau korelasi antara aktivitas fisik terhadap kebugaran jasmani dan prestasi akademik mahasiswa STKIP PGRI Sumenep. Subjek penelitian adalah 44 orang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dari program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi angkatan tahun 2000. Pengukuran aktivitas fisik menggunakan kusioner IPAQ, pengukuran kebugaran jasmani menggunakan tes MFT dan pengukuran prestasi akadmik menggunakan indeks prestasi mahasiswa. Hasil penelitian menujukkan level aktivitas mahasiswa berada pada level sedang. Selain itu juga ditemukan ada hubungan antara  aktivitas fisik terhadap kebugaran jasmani (p<0.05) dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik terhadap prestasi akademik mahasiswa (p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik mempunyai peran yang penting untuk meningkatkan level kebugaran seseorang dan untuk mencapai prestasi akademik dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam ataupun dari luar
ANALISIS AKTIVITAS FISIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB) Yayan Wardiyanto; Fakhri Fajrin Kurniawan
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.2.6

Abstract

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti ditemukan bahwa 1) pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagai respons penyelenggaraan tatanan normal baru yang berlaku di Kota dan Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat, 2) Di Jawa, kasus dan kematian yang dilaporkan meningkat sepanjang tahun 2020 meskipun ada tindakan pengendalian intensif, 3) mekanisme pertahanan tubuh melawan virus corona adalah menguatkan pertahanan tubuh garis depan atau innate immunity, 4) dibutuhkan analisis empiris aktivitas fisik berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan imunitas tubuh di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Tujuan penelitian untuk mengkaji aktivitas fisik berbasis kearifan lokal peningkatan imunitas tubuh di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif kualitatif dengan pendekatan survei. Subjek penelitian merupakan masyarakat yang tergabung dalam Club Olahraga yang dipilih dengan taknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Frekuensi responden yang melakukan aktivitas fisik (Hadang) rata-rata 5 kali perminggu. Sedangkan untuk Waktu responden dalam melakukan aktivitas fisik (Hadang) rata-rata 30 menit. Intensitas responden melakukan aktivitas fisik (Hadang) rata-rata intensitas sedang yaitu 64-76% dari Denyut Nadi Maksimal (DNM) dengan tipe aerobik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah program aktivitas fisik yang dilakukan oleh komunitas olahraga tradisional Universitas Muhammadiyah Cirebon yaitu olahraga tradisional Hadang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Hubungan Kecanduan Game Online dan Prestasi Akademik dengan Aktivitas Fisik Luthfi Irfan Adistya; Dhedhy Yuliawan; Septyaning Lusianti; Rendhitya Prima Putra; Ruruh Andayani Bekti
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.2.5

Abstract

Kecanduan Game Online dan prestasi akademik menjadi faktor penentu tingkat aktivitas fisik pada siswa. Tujuan penelitian untuk menghubungan antara kecanduan Game Online dan prestasi akademik dengan aktivitas fisik. Sampel penelitian ini sebanyak 143 siswa SMPN 1 Srengat Blitar menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan angket sebagai alat uji dalam menentukan karakteristik responden. Angket tersebut antara lain: angket persetujuan menjadi responden, angket data pribadi, angket game addiction Scale (GAS) dalam Bahasa Indonesia, dan angket IPAQ versi short form Bahasa Indonesia. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis bivariat dengan menggunakan rank spearman untuk memaknai hubungan 2 variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel kecanduan Game Online dengan aktivitas fisik dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, selanjutnya terdapat hubungan antara variabel prestasi akademik dengan aktivitas fisik dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, dan terdapat hubungan kecanduan Game Online dan prestasi akademik dengan aktivitas fisik dengan nilai signifikansi 0,016 < 0,05.
PERSEPSI INSTRUKTUR MENGENAI KEBUGARAN DAN CEDERA DI KAMPUNG WISATA AIR TITIK 0 JAWA TENGAH: STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF Rizki Mulyawan; Yudik Prasetyo; Fatkurahman Arjuna; Atikah Rahayu; Farid Imam Nurhadi
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.2.7

Abstract

Resiko terjadi cedera tidak hanya ada di lapangan, aktivitas fisik di lingkungan tempat wisata pun memiliki potensi terjadinya cedera yang sangat besar. Persepsi mengenai cedera perlu dipertimbangkan sebagai langkah awal antisipasi kejadian cedera akibat aktivitas fisik di tempat rekreasi. Mayoritas praktisi mungkin lupa bahwa peran instruktur khususnya di tempat wisata perlu dipelajari lebih mendalam karena masih jarang ada yang berani untuk menelusuri lebih lanjut. Observasi studi ini dilakukan kepada 18 instruktur melalui teknik pengambilan subjek dengan total sampling di Kampung Wisata Air Titik 0 Jawa Tengah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa semua instruktur yang terlibat terbiasa melakukan aktivitas fisik 1-2 kali seminggu sebesar 88,89%, lebih besar dibandingkan instruktur yang terbiasa beraktivitas fisik 3-4 kali seminggu yang hanya sebesar 11,11%. Cedera di bagian kepala belum pernah dialami oleh seluruh instruktur, satu orang mengalami cedera pada bagian punggung (5,5%) dan tubuh bagian atas (5,5%), dan mayoritas instruktur mengalami cedera pada tubuh bagian bawah (88,89%). Kondisi tegang (38,89) dan memar (27,78%), retak (16,67%), berputar atau terkilir (5,56%) dialami oleh semua intruktur. Penyebab cedera terjadi mayoritas akibat jatuh (72,27%), kontak fisik (16,67%) dan beban berlebih (11,11%). Lebih dari 50% instruktur mengalami pengulangan cedera dan berhenti melakukan kegiatan kurang lebih sampai rentang 2 minggu. Terjadi penurunan waktu peregangan, meskipun semua instruktur tidak lupa untuk melakukan sebelum dan setelah aktivitas. Perlu adanya penerapan strategi pemulihan, meskipun instruktur beranggapan bahwa cedera tidak menurunkan kondisi kebugaran.
Perbedaan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Berdasarkan Letak Geografis Lungit Wicaksono; Satria Kusuma; Ridho afiegi Alfadhil
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2021.6.2.8

Abstract

Differences in a person's geographical location can determine the level of physical activity, so that it can be a picture to balance the physical activity of the two places. The purpose of this study was to compare the fitness and physical strength of junior high school students living in low and highlands. This research uses an observational study method, where all subjects will be taken data at one time. 30 male junior high school students with an average age of 13.48 0.79 years, body weight 47.95 ± 4.48 kg and height 157.94 ± 4.99 cm participated in this study. where the total subject will be divided into 2 groups consisting of 15 junior high school students from the lowlands and 15 junior high school students from the highlands. The results showed that the fitness status and physical strength of junior high school students living in highlands had good scores when compared to students living in lowlands. Thus it can be concluded that a person's geographical location affects a person's fitness. These findings can be used as consideration for teachers at schools in order to balance the fitness status of students who live at low altitudes so that they can have good physique like students who live at high altitudes.

Page 9 of 15 | Total Record : 144