cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Akta Kimia Indonesia
ISSN : 18584586     EISSN : 25493736     DOI : -
Core Subject : Science,
Akta Kimia Indoneisa publishes peer-reviewed open access articles in all areas of chemistry, including: Analytical Chemistry Physical Chemistry Organic Chemistry Inorganic Chemistry Biological Chemistry To submit an article, you need to register first. Please click register in the menus above.
Arjuna Subject : -
Articles 77 Documents
PENGARUH KONSENTRASI NaCl TERHADAP EFISIENSI INHIBISI KOROSI TINPLATE OLEH L-CITRULLINE Harmami Harmami; Zilfirdausi Ahla Zakaria; Ita Ulfin
Akta Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.73 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v3i1.3358

Abstract

Tinplate  adalah  baja lunak yang dilapisi timah putih pada kedua sisinya sering digunakan sebagai kaleng makanan. Adanya penambahan garam NaCl dalam makanan dapat menyebabkan terjadinya korosi pada kaleng/tinplate tersebut. Dalam penelitian ini telah dipelajari pengaruh konsentrasi NaCl sebagai media korosi terhadap efisiensi  inhibisi korosi tinplate oleh L-Citrulline dengan menggunakan metoda Polarisasi Potensiodinamik. L-citrulline yang banyak terdapat pada buah timun-timunan seperti semangka, melon dll, dapat digunakan sebagai inhibitor karena bersifat ramah lingkungan, tidak toksik, murah, melimpah di alam, dan mudah diperbarui  Hasil  menunjukkan bahwa konsentrasi  NaCl sebagai media korosi tinplate mempengaruhi efisiensi inhibisi L-citrulline pada korosi tinplate, dimana dalam media 2% NaCl efisiensinya mencapai 74,59% dengan penurunan laju korosi  sebesar 75,63% untuk konsentrasi  L-citrulline 150 mg CTL/L sedangkan dalam media 3% NaCl untuk konsentrasi L-citrulline yang sama  efisiensi inhibisinya sebesar  68,97% dengan penurunan laju korosi sebesar 68,95%. Pada konsentrasi NaCl yang sama masing-masing pada 2% ataupun 3%, makin tinggi konsentrasi L-citrulline yang ditambahkan maka efiensi inhibisi korosinya juga meningkat. L-citrulline dapat menghambat laju korosi tinplate dalam media NaCl  melalui adsorpsi dengan tipe adsorpsi isotermal Freundlich.
Pengaruh Doping Ni(II) pada Sintesis UiO-66 secara Solvotermal dengan Modulator Asam Format Afifah Rosyidah; Adhisti Widdhiantari; Ratna Ediati
Akta Kimia Indonesia Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.543 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v1i1.1423

Abstract

Sintesis UiO-66 dengan doping 10% Ni(II) telah berhasil dilakukan menggunakan metode solvotermal dengan modulator asam format pada suhu 120°C selama 24 jam. Padatan hasil sintesis dianalisis menggunakan XRD, FTIR, SEM-EDX, TGA, dan adsoprsi-desorpsi isotermal N2. Difraktogram XRD padatan hasil sintesis memiliki dua puncak utama pada sudut 2θ = 7,4° dan 8,5° yang sesuai dengan difraktogram UiO-66 standar. Spektra FT-IR menunjukkan bahwa padatan hasil sintesis memiliki pita-pita serapan karakteristik yang dimiliki material UiO-66.Foto SEM menunjukkan bahwapenambahan modulator asam format menghasilkan morfologi yang lebih besar. Hasil adsorpsi-desorpsi N2 menunjukkan bahwa luas permukaan BET meningkat menjadi 1.020,433 m2/g setelah doping Ni(II) dan penambahan modulator asam format. Namun doping Ni(II) dan penambahan modulator asam format menurunkan stabilitas termal UiO-66 menjadi 434°C
Penurunan Kadar Surfaktan Anionik dan Fosfat dalam Air Limbah Laundry di Kawasan Keputih, Surabaya menggunakan Karbon Aktif Wahyu Prasetyo Utomo; Zjahra Vianita Nugraheni; Afifah Rosyidah; Ova Maratus Shafwah; Luthfi Khoirun Naashihah; Nia Nurfitria; Ika Fitri Ullfindrayani
Akta Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.112 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v3i1.3528

Abstract

Limbah laundry merupakan salah satu limbah yang dapat mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar surfaktan anionik (deterjen) dan fosfat yang terdapat dalam air limbah laundry di kawasan Keputih, Surabaya dengan menggunakan karbon aktif. Penurunan kadar surfaktan anionik dan fosfat menggunakan karbon waktif dengan variasi ukuran partikel yakni -60, -120 dan -200 mesh. Proses adsorpsi dilakukan dengan metode batch. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar surfaktan anionik pada limbah sebelum adsorpsi sebesar 10,65 ppm dan kadar fosfat sebesar 14,148 ppm. Kedua nilai tersebut berada diluar ambang batas yang ditetapkan pemerintah sebesar 100 ppm. Uji adsorpsi menunjukkan bahwa karbon aktif mampu menurunkan kadar surfaktan anionik dan fosfat secara signifikan. Kadar surfaktan anionik terendah setalah adsorpsi mencapai 3.102 ppm yang dihasilkan dari karbon aktif berukuran -200 mesh. Adsorpsi surfaktan anionik mengikuti model adsorpsi isotermal Freundlich. Sementara itu, kadar fosfat tidak terdeteksi setelah proses adsorpsi. Secara umum, semakin kecil ukuran karbon aktif, semakin besar kapasitas adsorpsinya terhadap surfaktan anionik dan fosfat.
Synthesis of Titanium Dioxide Nanoparticles (3nm) by adding PEO Yatim Lailun Ni'mah
Akta Kimia Indonesia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.01 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v2i1.2160

Abstract

Nanosized Titanium dioxide (TiO­) powder was synthesized via hydrothermal  method using titanium tetrachlorida (TiCl4) as the precursor and add PEO (Mw = 600.000). The as prepared nano powder was used for further characterization. The phase transformation was investigated by an X-ray diffractometer (XRD). The grain size of the TiO2 particle was found to be 3.4 nm. Experimental results have shown that the as-prepared powders have entirely consisted with anatase crystalline phase.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA α-MANGOSTIN DARI EKSTRAK KAYU DAN KULIT AKAR Garcinia tetrandra Pierre Ahmad Ubaidillah Ihsany; Taslim ersam
Akta Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.866 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v3i1.3099

Abstract

Satu senyawa santon berhasil diisolasi dari ekstrak pekat metilen klorida kayu dan kulit akar dari Garcinia tetrandra yaitu α-Mangostin (1). Metode ekstraksi menggunakan pelarut metilen klorida dan fraksinasi dilakukan dengan kromatografi cair vakum, kromatografi kolom gravitasi dan kromatografi sistem radial atau kromatotron serta kromatografi kolom sephadex. Penentuan struktur dilakukan dengan memanfaatkan data dari spektrum UV-Vis, FT-IR, 1H-NMR dan 13C-NMR
Pengaruh Perbandingan Pelarut Etanol dan Dimetilformamida pada Sintesis Metal Organik Framework HKUST-1 Ratna Ediati; Mary Kahardian; Djoko Hartanto
Akta Kimia Indonesia Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.208 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v1i1.1425

Abstract

Material Metal Organic Framework tipe HKUST-1 dengan rumus molekul [Cu3(BTC)2(H2O)3].xH2O telah disintesis menggunakan prekursor tembaga nitrat trihidrat dan asam 1,3,5 benzenetrikarboksilat melalui metode solvotermal dalam autoklaf dengan variasi volume pelarut etanol dan dimetilformamida pada suhu 100 oC selama 10 jam. Setelah padatan hasil reaksi disaring dan dicuci dengan metanol, diperoleh kristal Cu-BTC berbentuk serbuk berwarna biru cerah. Kristal Cu-BTC dikarakterisasi menggunakan teknik difraksi sinar-X, FT-IR, SEM, Energi Dispersi Sinar-X (EDS) dan TGA. Semua kristal yang didapat memiliki derajat kristalinitas yang tinggi dan menunjukkan kristal berbentuk oktahedral. Cu-BTC yang dihasilkan stabil dengan pemanasan hingga suhu ~350 oC. Keberadaan DMF menyebabkan ukuran kristal Cu-BTC lebih besar sedangkan Pengurangan volume pelarut DMF menyebabkan penurunan massa kristal yang terbentuk dan kurang homogen
Senyawa Metabolit Sekunder dan Aspek Farmakologi dari Alocasia macrorrhizos Yuliana Yuliana; Sri Fatmawati
Akta Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.485 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v3i1.3494

Abstract

Alocasia macrorrhizos or sente hijau is a traditional medicinal plant in Celebes - Indonesia. The secondary metabolite compounds have been isolated from the root, rhizome and leaves of the plant. From the root part,  aloceramide compounds have been isolated, whereas rhizome containing lignanamide, monoindole, indole and piperidin compounds and leaves have triglochinin and isotriglochinin components. Furthermore, the plant also has biological activities such as antidiuretic, anticancer, antioxidant, antimicrobial, antidiabetic, antihyperglycemia and others. This review aims to report the secondary metabolite compounds and the biological activity of A. macrorrhizos to provide scientific evidences for the plant as a folk medicines.
Penentuan Kadar Besi selama Fase Pematangan Padi Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis R. Djarot Sugiarso; Novi Dianawati
Akta Kimia Indonesia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.701 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v2i1.2112

Abstract

Kadar besi pada padi selama fase pematangan dan pada lingkungan sekitar padi yaitu tanah maupun air ditentukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Sampel padi, tanah, dan air didestruksi terlebih dahulu untuk mendapatkan ion besi. Pengukuran dilakukan dengan mereaksikan ion besi dengan pengompleks 1,10-fenantrolin sehingga terbentuk senyawa kompleks besi(II)-fenantrolin. Panjang gelombang maksimum yang didapat sebesar 509 nm dan nilai regresi pada kurva kalibrasi r = 0,9951. Terdapat 10 variasi hari yang berada dalam fase pematangan padi (52 hari, 63 hari, 67 hari, 71 hari, 77 hari, 81 hari, 85 hari, 90 hari, 95 hari, 98 hari) di setiap sampel yang dianalisis (padi, tanah, dan air) kadar besinya. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar besi di dalam padi memiliki korelasi dengan kadar besi pada tanah temapat menanam padi dan tidak memiliki korelasi dengan kadar besi di dalam air yang digunakan untuk mengairi padi tersebut.       Padi memiliki kadar besi tertinggi saat berumur 77 hari yaitu sebesar 0,565 mg (564,325 ppm) dan memiliki kadar besi terendah saat berumur 90 hari yaitu sebesar 0,306 mg (305,983 ppm)
Pebandingan Metode Analisa Kadar Besi antara Serimetri dan Spektrofotometer UV-Vis dengan Pengompleks 1,10- Fenantrolin Dewa Ayu Tetha E.S; R. Djarot Sugiarso K. S
Akta Kimia Indonesia Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.192 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v1i1.1419

Abstract

Penelitian mengenai penentuan kadar besi dalam sampel menggunakan metode serimetri dan spektrofotometer UV-Vis telah dilakukan. Sampel dibuat dari larutan Fe2+ 50 ppm yang direaksikan dengan pengompleks 1,10-fenantrolin sehingga terbentuk kompleks Fe(II)-fenantrolin. Hasil pengukuran panjang gelombang maksimum dari kompleks Fe(II)-fenantrolin sebesar 510 nm, dan pada kurva kalibrasi yang dibuat, didapatkan persamaan linier y = 0,2067x + 0,0030 dengan nilai regresi r2 = 0,9997. Pengukuran kadar besi dilakukan pada sampel yang telah diencerkan menjadi 1,5 dan 3 ppm. Hasil analisa menunjukkan bahwa kadar besi dalam sampel paling baik diukur menggunakan spektrometer UV-Vis yaitu dengan persen recovery dan nilai CV yang didapat sebesar 105,596 % dan 0,64% (1,5 ppm), 101,919% dan 0,91% (3 ppm) daripada menggunakan metode serimetri, dimana hasil yang didapat sebesar 111,111% dan 6,18% (1,5 ppm), 111,731% dan 6,25% (3 ppm)
Analisis Kandungan Mineral Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Menggunakan Spektrometer XRF (X-Ray Fluorescence) Algafari Bakti Manggara; Muh. Shofi
Akta Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.825 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v3i1.3095

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) banyak dimanfaatkan untuk bidang kesehatan, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuh. Informasi yang tepat akan kandungan dan kadar mineral dalam daun kelor sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah takaran konsumsi. Analisis mineral dalam daun kelor masih terbatas menggunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectrometer) pada jenis mineral makro dan belum mengidentifikasi semua mineral yang ada. Analisis menggunakan alat spektrometer XRF (X-Ray Fluorescence) untuk bahan organik relatif belum banyak dilakukan. Atas dasar belum adanya informasi yang tepat akan komposisi dan kadar mineral daun kelor, serta kelebihan metode XRF maka dilakukan penelitian analisis kandungan mineral daun kelor menggunakan spektrometer XRF. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara membuat daun kelor menjadi kering dan berbentuk serbuk. Selanjutnya sampel serbuk daun kelor dianalisis menggunakan alat spektrometer XRF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi mineral dalam daun kelor adalah P, S, K, Ca, Ti, Cr, Mn, Fe, Ni, Cu, Zn, Mo, Sr, Ba, dan Re dengan kadar berturut-turut adalah 12,84; 23,45; 264,96; 603,77; 1,05; 1,52; 2,68; 20,49; 22,60; 7,59; 2,87; 11,69; 14,52; 10,04; dan 13,62 mg/100g. Hasil penentuan komposisi mineral dalam daun kelor ini, mungkin dapat digunakan untuk memformulasikan suplemen mineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh