cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Akta Kimia Indonesia
ISSN : 18584586     EISSN : 25493736     DOI : -
Core Subject : Science,
Akta Kimia Indoneisa publishes peer-reviewed open access articles in all areas of chemistry, including: Analytical Chemistry Physical Chemistry Organic Chemistry Inorganic Chemistry Biological Chemistry To submit an article, you need to register first. Please click register in the menus above.
Arjuna Subject : -
Articles 76 Documents
Mini-Review: Syngas Production Via Partial Oxidation of Methane Reaction and Its Potential Catalyst Silvana Dwi Nurherdiana; Reva Edra Nugraha; Rachmad Ramadhan Yogaswara; Hamzah Fansuri
Akta Kimia Indonesia Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v6i2.10720

Abstract

Methane as a light gas was generally found in natural gas which was burned freely to gain a high quality of petroleum. This action truly impacted a worst condition in nature, namely greenhouse effect. This brief review described fundamental theory of the important process in methane conversion from natural gas into value-added chemical such as syngas (CO+H2). The methane conversion reaction was commonly divided into direct and indirect reaction. The indirect reaction such as partial oxidation of methane was mostly chosen due to the intermediate product (syngas) can easily generate many raw materials of petrochemicals. This paper also described a potential catalyst to be applied which in heterogeneous type such as perovskite oxide, metal oxide and zeolite.
Pengaruh Metode Preparasi Ekstrak Daun Waru (Hisbicus tiliaceus) Sebagai Antioksidan Terhadap Kadar Flavonoid dan Fenolik Total Oktavina Kartika Putri; Lina Oktavia Rahayu; Gardiani Febri Hadiwibowo; Rizki Daniar Manggarani
Akta Kimia Indonesia Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v6i2.10801

Abstract

Kendala pemanfaatan ekstrak yang sering terjadi adalah zat aktif di dalamnya terperangkap di dalam ekstrak/simplisia yang berukuran besar sehingga sulit menembus membran lipid dari sel tubuh. Upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memperkecil ukuran partikel ekstrak, salah satunya dengan menjadikannya sebagai suspensi ekstrak. Penelitian diawali dengan mengekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus) dengan metode remaserasi menggunakan pelarut metanol. Setelah itu dilakukan pembuatan suspensi ekstrak daun waru dengan metode gelasi ionik. Kemudian keduanya (ekstrak metanol dan suspensi ekstrak) diukur kadar flavonoid dan fenolik total serta aktivitas antioksidannya dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kadar flavonoid total, kadar fenolik total, dan aktivitas antioksidan ekstrak metanol dan suspensi ekstrak daun waru. Hasil penelitian menunjukkan ukuran partikel ekstrak metanol dan suspensi ekstrak secara berturut-turut 1,509 ± 0,553 µm dan 0,715 ± 0,390 µm. Kadar flavonoid total ekstrak metanol adalah 3434,890 ± 0,008 µgQE/mL sedangkan suspensi ekstrak adalah 409,891 ±0,001 µgQE/mL. Kadar fenolik total ekstrak metanol adalah 244352,685 ± 1016,713 µgGAE/mL sedangkan suspensi ekstrak adalah 12068,316 ± 86,970 µgGAE/mL. IC50 ekstrak metanol bernilai 58,564 ± 1,412 µg/mL sedangkan suspensi ekstrak bernilai 7917,333 ± 21,385 µg/mL. Kesimpulannya, kadar flavonoid total, kadar fenolik total, dan aktivitas antioksidan ekstrak metanol lebih tinggi dibandingkan dengan suspensi ekstrak.
Evaluasi Parameter Fisikokimia, Farmakokinetika, dan Farmakodinamika Senyawa Fisetin Dalam Desain Obat Arif Fadlan; Tri Warsito; Sarmoko Sarmoko
Akta Kimia Indonesia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v7i1.10879

Abstract

Fisetin is a flavonoid with flavonol framework found in various fruits and vegetables such as strawberries, apples, persimmons, lotus root, grapes, onions, kiwi, peaches, and others. Fisetin with four hydroxyl and one oxo groups shows biological activities such as antioxidant, anti-inflammatory, antimicrobial, antidiabetic, and anticancer. Thus, fisetin becomes an interesting target for finding alternative therapeutic agents. However, more than 50% of drug candidates fail due to poor absorption, distribution, metabolism, excretion, and toxicity (ADMET) analysis. This research studied the physicochemical, pharmacokinetic, and pharmacodynamic parameters of fisetin to avoid those problems by using PreADMET, SwissADME, dan Molinspiration. The results revealed good physicochemical parameters for fisetin with potential to be used as oral or transdermal. Fisetin was known to be quite easy synthesized, crossed the BBB, non-toxic, not carcinogenic in mice, and had a medium cardiotoxicity. Furthermore, fisetin inhibited kinases, nuclear receptor ligands, and enzymes. It was moderate as GPCR ligands and ion channel modulators.
Synthesis of Polystyrene Sulfonate and Its Characterization as a Polymer Electrolyte Membrane Emil Salim; Afrizal Afrizal; Zilfadli Zilfadli
Akta Kimia Indonesia Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v6i2.10916

Abstract

This study aims to synthesize polystyrene sulfonate (PSS) from polystyrene (PS) isolated from waste styrofoam. Sulfonation reaction of polystyrene was conducted using acetyl sulfonate as sulfonating agents with variation times and temperatures. The sulfonated products were characterized using FT-IR spectrophotometer, degree of sulfonation, cation exchange capacity, water uptake and thermal stability. The FTIR spectrums show vibration of O-H streching at wave number 3300-3400 cm-1, S=O streching at the wave number 1050-1200 cm-1 which indicates the presence of sulfonate groups. Sulfonation reaction at 40oC for 2 hours (SPS-40-2) gives the highest degree of sulfonation, cation exchange capacity, water uptake with values 1,960%, 0.1880 meq/gr, 9.04% respectively. Thermal gravimetry analysis shows that polystyrene sulfonate has better thermal stability than polystyrene.
METABOLIT SEKUDER, METODE EKSTRAKSI, DAN BIOAKTIVITAS CABAI (CAPSICUM) Nur Hasanah; Sri Fatmawati
Akta Kimia Indonesia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v7i1.11239

Abstract

Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan dengan genus Capsicum. Tanaman genus ini dilaporkan memiliki turunan senyawa capsaicinoid. Capsaicin merupakan senyawa capsaicinoid utama pada cabai yang dapat menimbulkan sensasi panas pada tanaman ini. Sensasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk meredakan nyeri sehingga senyawa ini banyak dmanfaatkan sebagai obat analgesik atau penghilang rasa sakit di bidang farmasi. Selain itu, tanaman genus ini juga memiliki kelompok senyawa karotenoid yang berperan sebagai pemberi warna pada buah tanaman tersebut, fenolik, flavonoid, vitamin dan senyawa volatil. Kadar metabolit sekunder cabai ini dipengaruhi oleh pemilihan metode dan kondisi ekstraksi yang digunakan sehingga penelitian terkait ekstraksi cabai ini banyak dilakukan dengan berbagai variasi. Beberapa metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi, sokletasi, dan refluks hingga ekstraksi modern seperti sonikasi, microwave, subcritical fluid dan supercritical fluid (SFE). Bioaktivitas pada buah cabai yang telah dilaporkan oleh beberapa literatur meliputi antiinflamasi, antimikroba, antioksidan, antidiabetes, antikanker dan analgesik. Meskipun bioaktivitas tanaman ini telah banyak dilaporkan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui keamanan, dosis penggunaan dan efek samping dari cabai tersebut. Oleh karena itu, review ini bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah tentang Senyawa metabolit sekunder, metode ekstraksi dan bioaktivitas buah cabai yang nantinya diperlukan dalam penelitian selanjutnya.
Preparasi dan Karakterisasi Membran Gabungan PSf/PEG dengan Variasi Pengisi KTZ dan KTZ Teroksidasi untuk Aplikasi pada Larutan Kristal Violet Nurul Widiastuti; M. Faqri Fahrozi Huzein; Taufik Qodar Romadiansyah
Akta Kimia Indonesia Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v6i2.11456

Abstract

Membran gabungan PSf dengan aditif PEG-400 dan variasi pengisi KTZ dan KTZ teroksidasi telah dipreparasi melalui metode inversi fasa dengan DMAc sebagai pelarut. Membran dikarakterisasi dengan X Ray Difraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM), Atomic Force Microscopy (AFM), Thermogravimetric Analysis (TGA), Forier Transform Infrared (FTIR) dan contact angle meter. Membran diuji kinerjanya dengan filtrasi kristal violet. Nilai fluks air untuk membran PSf/PEG, PSf/PEG-KTZ dan PSf/PEG-KTZ teroksidasi masing-masing adalah 101,91 L/m2jam, 320,05 L/m2jam dan 60,64 L/m2jam. Nilai rejeksi terhadap kristal violet untuk masing-masing membran adalah 98,17%, 82,90% dan 99,4% .
The Correlation Between Crystal Phase and Acidity in Nickel Doped Zinc Fluoride Solid Ummi Nazhiroh; Irmina Kris Murwani
Akta Kimia Indonesia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v7i1.12491

Abstract

Nickel-doped zinc fluoride (Zn1‑xNixF2) with x= 0; 0.025; 0.050; 0.075; 0.100 and 0.150 were synthesized from zinc acetate as precursors. Solid materials were prepared by the fluorolytic sol gel method. The resulting solid materials were characterized by XRD and FTIR. The XRD characterization of the samples showed that there were characteristic peaks of zinc fluoride, zinc oxide and zinc hydrogen fluoride. The IR characterization spectrum showed the presence of Zn-F, Zn-O and -OH bonds in the samples. Pyridine adsorbed FTIR technique explains that the material has Lewis and Brønsted acidity. The acidity site in the solid were influenced by the Zn-O and Ni-O bonds in the catalyst. 
Ekstraksi Senyawa Fenolat dalam Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) Zjahra Vianita Nugraheni; Try Mefirwan Rachman; Arif Fadlan
Akta Kimia Indonesia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v7i1.12557

Abstract

Daun teh hijau (Camellia sinensis) telah terbukti mempunyai kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Fenolat merupakan salah satu komponen dalam daun teh hijau yang mempunyai kemampuan sebagai zat antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui total kandungan senyawa fenolat dalam ekstrak daun teh hijau. Maserasi dipih sebagai metode ekstraksi dengan menggunakan air sebagai pelarutProses ekstraksi dioptimalisasi dengan melakukan variasi suhu ekstraksi (80℃, 90℃, 100℃) dan waktu perendaman (5 dan 10 menit) terhadap dua ukuran sampel daun teh hijau (halus dan kasar). Berdasarkan hasil analisis, kandungan senyawa fenolat optimal pada daun teh hijau halus dan kasar didapatkan pada suhu 80℃ dan waktu pengadukan 10 menit dengan nilai berturut-turut sebesar 44,487 ± 0,483 µg AGE/g daun teh kering halus dan 22,676 ± 0,483 µg AGE/g daun teh kering kasar. Dari hasil tersebut diketahui bahwa ukuran sampel, suhu, dan waktu perendaman berpengaruh pada kandungan senyawa fenolat yang didapatkan. Kandungan fenolat yang diperoleh semakin tinggi seiring dengan berkurangnya ukuran partikel dan meningkatnya waktu perendaman serta suhu ekstraksi.
Studi In-silico menghambat enzim α-glukosidase pada fitokimia yang terkandung pada Momordica charantia Linn. (Pare) sebagai terapi diabetes Marisca Evalina Gendokesumo; Galih Satrio Putra; Farida Anwari; Widianat Widianat; Mauren Elysia
Akta Kimia Indonesia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v7i1.12588

Abstract

Momordica charantia Linn. (Pare) adalah salah satu tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes militus. Secara empiris Fitokimia yang terkandung pada  Momordica charantia Linn. yang berasa pahit dipercaya dapat melawan efek manis dari gula. Oleh karena itu Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mekanisme penghambatan enzim alfa glukosidase pada senyawa yang terkandung dari Momordica charantia Linn. (Pare) yaitu cucurbitene, lanostene,  momordicin derivatives, momordicoside derivatives, goyaglycoside derivatives dalam menghambat enzim α-glukosidase secara in-silico menggunakan Molegro Virtual Docker (MVD) Ver.5.5 yang dibandingkan dengan native ligandnya dan acarbose. Hasil in-silico menunjukan bahwa glikosida yang terdapat pada Momordica charantia Linn memiliki potensi menghambat enzim α-glukosidase. Salah satunya adalahnya Momordicoside B (-192.74 Kcal/mol) yang memiliki moldock score yang lebih rendah dibandingkan native ligannya (-75.00 Kcal/mol) dan acarbose (-151.73 Kcal/mol).
Profil Fisiko-Kimia Minyak Kulit Batang Pulosari (Alyxia reinwardtii Bl.) dan Aktivitas Antioksidannya Franciska Alvina; Hartati Soetjipto; Sri Hartini
Akta Kimia Indonesia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25493736.v8i1.13856

Abstract

Pulosari bark is one part of the plant that has medicinal properties and a distinctive aroma, it is widely used in various herbal recipes in Indonesia. The purpose of this study was to determine the yield, Physico-chemical properties, and antioxidant power of Pulosari bark oil. Based on the research that has been done, the yield of Pulosari bark oil by maceration method using n-hexane produces an average oil of 2.658 ± 0.098%. The Physico-chemical properties of the oil include density, acid number, peroxide number, and saponification number respectively are 0.98±0 g/mL; 92.875±4.954 Mek O2/kg; 11.214±0.776 mg KOH/g; and 105.678±12.921 mg KOH/g. The most dominant composition of Pulosari stem bark oil compounds are Cyclopentadecanone, 2-hydroxy- (25.97%); Hexadecanoic acid (14.47%); Ethyl linoleate (9.70%); 2H-1-Benzopyran-2-one (9.52%); and 1,2-Benzenedicarboxylic acid, mono(2-Ethylhexyl) ester (8.34%). The antioxidant activity of the oil tested with DPPH resulted in an IC50 value of 296,700 g/mL and was categorized as very weak.