cover
Contact Name
Maula Nafi
Contact Email
mekanika_mesin@untag-sby.ac.id
Phone
+6281330043783
Journal Mail Official
mekanika_mesin@untag-sby.ac.id
Editorial Address
Jl. Semolowaru 45 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Mekanika : Jurnal Teknik Mesin
ISSN : 24603384     EISSN : 26863693     DOI : https://doi.org/10.12345/jm.v8i2
Focus and Scope Mekanika: Jurnal Teknik Mesin accepts conceptual articles or research results including: Aerodynamics and Fluid Mechanics Biomechanics Combustion and Energy Systems Design and Manufacturing Dynamics and Control Materials Science and Engineering Vibrations Acoustics and Fluid-Structure Interaction
Articles 117 Documents
Pengaruh Sudut Champer Luar Jet Udara Terhadap Laju Panas Radiasi Pada Inverse Diffusion Flame Model Burner Co-Axial Priyo Utomo, Gatut; Atrila, Hernanda; Mubarok, M. Sahrul
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 1 (2021): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.02 KB)

Abstract

Studi eksperimental ini menjelaskan mengenai proses pembakaran atau combustion dimana menggunakan fitur injeksi langsung bahan bakar dan oksidator pada suatu burner secara simultan. Pada dasarnya nyala api dapat  diklasifikasikan dua macamyaitu  nyala api premix dan nyala api difusi. Untuk dapat meningkatkan temperatur nyala api, dan memaksimalkan efisiensi bahan bakar pada Inverse Diffusion flame maka penelitian eksperimentasi ini menggunakan burner model co-axial yang dimodifikasi sedemikian rupa dengan tujuan, mampu menentukan karakteristik api inverse diffusion flame yang dipengaruhi oleh chamferluar jet udara dan perubahan kapasitas aliran udara ( ). Hasilnya jika derajat sudut champer nya semakin besar dan kapasitas udara semakin besar maka api yang keluar dari jet burner memiliki laju perpindahan panas yang semakin tinggi. Dari hasil penelitian disimpulkan  bahwa  tergantung pada sudut champer dan dari penelitian ini  terbaik pada sudut chamfer 60° dengan kapasitas aliran udara 28 Lpm menghasilkan energi sebesar 175,5389542 Watt karena pada temperatur selimut api  1295 K dan luas selimut api 0,001104481 .Kata kunci : Inverse diffusion flame, chamfer luar jet udara, burner co-axial.
PENGARUH LAJU ALIRAN OLI MESIN GUNA MENINGKATKAN UNJUK KERJA MESIN Priyo Utomo, M.Sc., Ir. Gatut; Supardi, Supardi; Ridha, Rasyid; Syaifulloh, Chrisna Yunisa
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 2 (2021): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.197 KB)

Abstract

Pada umumnya oli yang ada didalam ruang mesin berfungsi sebagai pendingin mesin maupun pelumas antara matrial yang bergesekan pada bagian mesin. Diharapkan oli yang bersirkulasi di ruang luar pada bagian mesin akan bisa mendinginkan ruang di proses pembakaran saat bertemuanya udara dan bahan akan yang akan mengakibatkan panas.. Kecepatan oli yang bersirkulasi akibat dari pompa oli akan berperan dalam pendingianan mesin, sehingga unjuk kerja dari mesin tersebut yang akan dihasilkan melalui proses pembakaran dari percampran bahan bakar dan udara dalam silinder akan menghasilkan kinerja daya dan torsi yang optimal. Pada penelitian kali ini pada dasarnya menggunakan variasi putaran yang diakibatkan oleh pompa oli antara 2000 rpm sampai dengan 10000 rpm dengan viskositas oli yang tetap SAE 0W20. Pada pelaksanaan uji dilapangan menggunakan sampel random sederhana dengan pengamatan setiap titik uji 3 kali kemudian dibagi rata ratanya serta kalibrasi alat. Dari hasil uji putaran dan siskositas olie diperoleh kesimpulan bahwa putaran yang berubah akan mempengaruhi unjuk kerja mesin, dimana hasil daya optimal terjadi pada putaran 6500 rpm dengan kekentalan yang sama diperoleh efisiensi sebesar 63%, SFC 0.26 Kg/HP.Jam dan daya tertinggi sebesar 12,9 HP.
PENGARUH KOMPOSISI ABU KETEL DAN SERABUT KELAPA TERHADAP NILAI KALOR BRIKET Sulistyorini, Elisa; Martini, Ninik; Razaq, Nuradi Mulya; Fahlevy, Muhammad Reza
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 2 (2021): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.476 KB)

Abstract

Energi fosil merupakan sumber energi primer di Indonesia. Kebutuhan energi fosil di dunia industri sangat krusial. Ketersediaan energi fosil di bumi semakin lama semakin berkurang. Sementara kebutuhan energi semakin lama semakin meningkat. Hal ini melatarbelakangi pemikiran perlunya sumber energi baru terbarukan. Salah satu ide untuk menciptakan sumber energi baru terbarukan adalah dengan membuat briket dari bahan utama abu ketel yang dicampurkan dengan sabut kelapa. Abu ketel yang digunakan adalah hasil dari limbah pabrik gula yang sangat berlimpah. Untuk menagani pembuangan limbah abu ketel ini, pabrik gula mengeluarkan dana yang sangat besar. Dengan adanya briket yang dibuat dari abu ketel hasil limbah pabrik gula menjadi solusi bagi pabrik gula dari sisi ekonomi. Pada penelitian ini, briket dibuat dengan tiga variasi campuran abu ketel, yaitu 85%, 75%, dan 65%. Masing-masing variasi briket dibuat sebanyak tiga buah spesimen. Setelah briket dibuat, beriket kemudian dijemur hingga kering. Spesimen briket yang sudah kering ini kemudian diuji nilai kalor dengan menggunakan bomb kalori meter. Hasil nilai kalor rata-rata untuk variasi 85% adalah 1687 kal/gr. Sedangkan nilai kalor rata-rata untuk variasi 75% dan 65% adalah 2153, 35 kal/gr dan 1101,37 kal/gr. Komposisi abu ketel 75% merupakan komposisi terbaik menghasilkan nilai kalor yang paling tinggi. Setelah nilai kalor keluar, pengujian waktu konsumsi briket dan waktu didih air ketika dipanaskan di dalam wadah di atas briket yang dibakar dilakukan. Hasil waktu rata-rata konsumsi briket terlama terdapat pada variasi abu ketel 65% yaitu 39, 67 menit.
Studi Eksperimental Pengaruh Perlakuan Panas Hardening pada Baja ST-41 terhadap Sifat Mekanik Santoso, Edi; Ismail, Ismail
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 2 (2021): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.194 KB)

Abstract

Hardening adalah salah satu jenis proses perlakuan yang bertujuan untuk memperbaiki sifat mekanik diantaranya untuk memperoleh nilai kekerasan dan kekuatan yang lebih baik. Hardening dilakuakan dengan memanaskan material sampai ke tempertur austenite, ditahan pada temperature tersebut untuk waktu tertentu dan dilakukan pendinginan cepat dengan media pendingin tertentu. Pada penelitian ini menggunakan material baja ST-41 yang termasuk golongan baja karbon menengah dan dilakukan proses laku panas hardening. Pada proses laku panas hardening ini dilakukan dengan memanaskan sampai temperature 900 °C sedangkan variasi holding time yang digunakan adalah 5 menit, 10 menit, 15 menit dan variasi media pendinginan yang digunakan adalah air, air garam, oli sae 10. Dari hasil pengujian impack didapatkan bahwa energi paling rendah yaitu pada specimen yang tanpa perlakuan panas yaitu sebesar 15,95 joule sedangkan energi paling tinggi dengan holding time 15 menit dan media pendingin oli SAE 10 yaitu sebesar 26 joule. Kata kunci : Hardening, Holding Time, Media Pendingin, Impak, Baja ST-41
ANALISA KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA KOMPOSIT ALUMUNIUM 6061 PADUAN PASIR BESI LOKAL DENGAN PERLAKUAN PANAS T6 VARIASI KOMPOSISI DAN HOLDING TIME Mastuki, Mastuki; Ibrahim, Bramiana Malik; Fadlurrohman, Zainurrozaq
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 2 (2021): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.32 KB)

Abstract

Pasir besi pemanfaatannya masih belum di optimalkan di Indonesia dan saat ini masih terbatas penggunaannya. Alumunium seri 6061 merupakan material non logam dan mempunyai keunggulan yang relatif ringan. Penelitian yang dilakukan adalah perlakuan panas dalam suatu pengecoran alumunium paduan pasir besi metode squeeze casting variasi komposisi 4% 5% 6% dan pengaruh dari temperatur aging selama 1 jam, 2 jam untuk mengetahui analisa pengaruh variasi temperature aging pada alumunium 6061 paduan pasir besi terhadap kekerasan dan struktur mikro setelah perlakuan panas T6. Dari hasil uji kekerasan Rockwell B ini menunjukkan bahwa alumunium 6061 paduan pasir besi komposisi variasi 6% dengan perlakuan panas T6 selama 2 jam memiliki nilai kekerasan 64,5 HRA, dan yang tidak diberi perlakuan panas Al 6% yang menjadikan komposisi tersebut lebih tinggi dari beberapa variasi. Untuk hasil pengujian strukturmikro ini menunjukkan bahwa alumunium 6061 paduan pasir besi lokal yang sudah diberi perlakuan panas dan quenching Al 4% cenderung lebih besar diameter rata-rata butir jika dibandingkan dengan komposisi yang nilai rata-ratanya lebih kecil. Nilai diameter rata-rata butiran alumunium 6061 paduan pasir besi lokal yang tertinggi berada di alumunium 6 % karena rata-rata butiran memiliki nilai yang tinggi. Kata kunci : Alumunium 6061, Pasir besi, Kekerasan, Strukturmikro
Analisis Pengaruh Campuran Bahan Bakar Dan Putaran Motor Terhadap Performa Motor Bakar Untuk Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) Tahun 2021 mufti, mohammad; Indranata, Ode Arya
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 2 (2021): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.591 KB)

Abstract

Motor bakar yang bekerja dengan sistem 2 langkah memiliki keunggulan yaitu dapat menghasilkan momen torsi dan daya putaran yang relatif lebih besar dibandingkan dengan motor bakar dengan sistem 4 langkah yang mana faktor tersebut dipengaruhi oleh putaran mesin yang rendah dan juga kompresi rasio. Kekurangan dari Motor bakar yang bekerja dengan sistem 2 langkah tersebut yaitu penggunaan konsumsi bahan bakar yang relatif lebih besar dibandingkan dengan motor bakar 4 langkah. Tujuan dari eksperimen pada mesin 2 langkah ini, yaitu melihat nilai performa mesin terbaik dengan cara mencari perbandingan nilai campuran bahan bakar dan variasi putaran mesin antara pertamax dan oli mesin Motul 2T. Penelitian Penelitian ini akan dilakukan analisis dalam campuran bahan bakar dengan perbandingan 1:30, 1:40, dan 1:50 (Liter : ml) serta variasi putaran yaitu 5000 rpm, 7000 rpm, dan 9000 rpm terhadap prototype kapal dengan menggunakan mesin Zenoah G260PUM kerja mesin 2 langkah dengan data eksperimen akan diperoleh langung selama proses pengujian berlangsung. Dari data hasil pengujian diperoleh torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar terbaik dengan nilai daya tertinggi yaitu 1,823 Hp pada pada perbandingan bahan bahar dengan oli yaitu 1:50 dengan kecepatan putaran yaitu 9000 rpm, dan nilai daya tanpa pengujian dengan perbandingan bahan bakar dan oli yaitu 1:30 dengan daya 2,895 Hp dengan kecepatan putaran 7000 rpm. Dari hasil pengujian torsi nilai tertinggi yaitu pada pengujian dengan perbandingan bahan bakar 1:50 dicapai dengan nilai torsi sebesar 0,145 Kg.m pada putaran mesin 5000 rpm. Juga pada pengujian konsumsi bahan bakar spesifik, yaitu konsumsi bahan bakar terendah pada variasi bahan bakar 1:30 dengan nilai yaitu 0,373, 0,317, dan 0,66 Kg/Hp.Jam. Kata Kunci: Performa Mesin, Pertamax, Motul 2T, Bahan Bakar, Mesin 2 Langkah, Zenoah G260PUM
Analisis Pengaruh Preheating terhadap Hasil Pengelasan SMAW pada ASTM A53 dengan Variasi Temperature dan Waktu dengan Pengujian Kekerasan dan Struktur Mikro Nafi, Maula; Sulistyono, Djoko; Wahid, Ichlas; Albab, Adib Ulil
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 2 (2021): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.311 KB)

Abstract

Dalam dunia industri, baja merupakan material yang sangat banyak dijumpai dari Sebagian bahan bahan baja yang dijumpai sebagai bahan dalam pembuatan mesin, ada banyak beberapa baja yang kita jumpai salah satunya adalah ASTM A53, penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas merupakan atau bisa disebut dengan pengelasan merupakan hal yang sering kita temui atau dilakukan salah satu pengelasan yang sering kita temui itu adalah pengelasan SMAW (shield metal arc welding) pemanasan yang berlebihan atau tidak merata dapat mengakibatkan tegangan sisa, distorsi, atau perubahan metalurgi yang tidak diinginkan pada logam induk, Adapun cara untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan preheating atau bisa disebut dengan pemanasan awal sebelum dilakukan pengelasan, Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetauhi pengaruh preheating terhadpa kekerasan untuk hasil pengelasan material baja ASTM A53 (2) mengetauhi dampak dari variasi temperature dan waktu untuk struktur mikro, pada hasil pengelasan baja ASTM A53 (3) mengetauhi efek dari temperature dan waktu pada kekerasan pada hasil pengelasan baja ASTM A53. Proses preheating digunakan variasi temperature 160℃,210℃,260℃ dengan waktu tunggu 7menit,15menit,20menit. Setelah pengelasan SMAW selesai, dilakukan pengujian kekerasan dan mikrostruktur baja ASTM A53 untuk mengetahui besarnya kekerasan dan struktur mikro baja, yang disebut sebagai pengelasan. Pengelasan SMAW (shield metal arc welding) adalah jenis pengelasan yang sering kita jumpai atau lakukan. Panas yang diterapkan terlalu cepat atau tidak merata dapat menyebabkan regangan sisa, deformasi, atau perubahan metalurgi yang tidak diinginkan pada logam dasar jika prosesnya tidak dilakukan dengan benar. Adapun cara untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan preheating atau pemanasan awal sebelum dilakukan pengelasan, adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu (1) mengetauhi pengaruh preheating terhadpa kekerasan untuk hasil pengelasan material baja ASTM A53 (2) mengetauhi pengaruh pada variasi temperature dan waktu terhadap struktur mikro untuk hasil pengelasan baja ASTM A53 (3) mengetauhi pengaruh temperature dan waktu pada kekerasan untuk hasil pengelasan baja ASTM A53. Proses preheating digunakan variasi temperature 160℃,210℃,260℃ dengan waktu tunggu 7menit,15menit,20menit. Setelah itu dilakukan pengelasan SMAW dengan memutar dan dilanjutkan melakukan Baja ASTM A53 menjalani pengujian kekerasan dan struktur mikro untuk menentukan kekerasan dan struktur mikronya. Kata kunci: Preheating, Pengelasan SMAW, Rockwell, Metalografi, Struktur Mikro, ASTM A53, Baja karbon menengah
Analisa Konduksi Transient Pada Suhu Kandang Ayam
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 8 No 1 (2022): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.317 KB)

Abstract

Konduksi transient bisa dimanfaatkan pada penerapan perpindahan kalor yang secara konduksi dengan melibatkan waktu didalamnya. Penerapan Analisa ini diharapkan bisa membantu dalam pengukuran suatu ruangan untuk mencapai keseragaman temperature. Biasanya ruang ayam Ras seperti hewan ayam yang wajib dipertahankan adalah temperatur badan ayam harus selalu terjaga kondisinya pada temperature tertentu. Sangatlah wajar bila ruangan pada ayam dijaga temperaturnya jangan sampai terjadi penurunan yang akan mengakibatkan kondisi ayam rentan terhadap penyakit tidak dilindungi kehangatannya. Beberapa kendala temperature yang tidak seragam pada suatu ruangan kandang ayam akan berdampak pada penyusutan produktivitas. pemeliharaan ayam pada fase strarter, ialah semenjak usia satu hari hingga usia 14 hari hal mana perlu temperatur ruang yang sama atau mendekati kondisi temperatur pada indukan. Kebutuhan kondisi temperatur diatas ini dapat terpenuhi dengan bantuan memakai peralatan pemanas. Permasalahan di lapangan yang ada disaat ini belum tercapainya keseragaman temperature ruangan sehingga ayam yang ada dikandang juga terpengaruh juga temperaturnya. Penelitian dilakukan dengan membuat ruangan sebagai aplikasi konduksi transientnya di ruangan volume 9 m3 . Penyekatan untuk menempatkan alat ukur thermometer dan posisi sumbu x,y,z sebagai titik pengukuran penempatan alat pemanas ruangan dan blower diatur 3 variasi kecepatan, Pada penelitian ini nantinya menggunakan dua variabel yaitu penempatan pemanas dan kecepatan blower, yang mana pada variabel kecepatan blower terdapat 3 variasi yaitu 6 m./s, 8 m/s dan 10 m/s dan 3 variabel penempatan pemanas dengan koordinat x, y, z pada ruangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa keseragaman panasnya dengan menggunakan konduksi transient guna mendapatkan keseragaman paling optimal melalui pengamatan 21 titik thermometer yang di letakkan pada ruangan. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa pada posisi P3 atau H1 (X : 53,56cm) (Y : 100cm) (Z : 125cm), H2 (X : 125cm) (Y : 100cm) (Z : 125cm) dan H3 (X : 196,44cm) (Y : 100cm) (Z : 125cm) pada kecepatan blower 10m/s menghasilkan suhu sebesar 32,7⁰C dengan menghasilkan keseragaman suhu 32-35⁰C pada tiap titik thermometer sebesar 17 dari 21 titik thermometer dengan keseragaman temperature terbanyak 81% untuk fase brooding dan waktu mencapai keseragaman 12 menit. Kata kunci: Konduksi transient, Temperatur, Sistem Pemanas.
Analisa Performa Turbin Air Pelton terhadap Variasi Jumlah Sudu dan Bukaan Katub pada Beban Lampu
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 8 No 1 (2022): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.991 KB)

Abstract

Kapasitas air sebagai alternatif sumber energi untuk menggerakkan turbin, air memiliki energi potensial berubah menjadi energi kinetis. Energi kinetis menjadi energi mekanis untuk menggerakkan poros turbin sehingga menjadi sumber tenaga atau daya sehingga dapat menggerakkan alat-alat lain yang dibutuhkan, misal generator yang menimbulkan arus listrik. Turbin yang dipakai adalah jenis turbin pelton dengan nosel tunggal serta variasi jumlah sudu mangkok, metode yang digunakan pengujian nyata. Pengujian ini dilakukun untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah sudu dan bukaan katub terhadap performa turbin pelton. Pengambilan data dilakukan pada variabel- variabel kapasitas air, kecepatan pancaran air, putaran turbin serta daya hidrolis. Hasil penelitian dan analisa data diperoleh ; untuk variasi 14 memiliki nilai maksimum, kapasitas (Q) 4,835x, (V) kecepatan pancaran air 6,16 (m/s), (N) putaran turbin 318 Rpm dan (Ph) daya hidrolis 1,81 watt, untuk variasi 16 memiliki nilai maksimum, kapasitas (Q) 6,136x, (V) kecepatan pancaran air 7,82(m/s), (N) putaran turbin 321 Rpm, (Ph) daya hidrolis 2,29 watt, untuk variasi 18 memiliki nilai maksimum, kapasitas (Q) 7,627x , (V) kecepatan pancaran air 9,72 (m/s), (N) putaran turbin 340 Rpm, (Ph) daya hidrolis 2,86 watt. Kata kunci: turbin air pelton, variasi sudu, nosel, putaran turbin, bukaan katub
Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan dan Media Pendingin pada Proses Carburizing terhadap Pengujian Kekerasan dan Mikro Struktur pada Baja Karbon Rendah
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 8 No 1 (2022): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.967 KB)

Abstract

Baja paling sering digunakan sebagai bahan industri, yang merupakan sumber yang sangat besar. Untuk mendapatkan jenis material dengan sifat-sifat yang diinginkan, dapat dilakukan dengan cara post-treating material dengan teknik yang diinginkan. Salah satu cara untuk mengubah sifat-sifat baja karbon adalah dengan proses pack carburizing. Tujuan dari penelitian ini ialah supaya mengetahui pengaruh fluktuasi suhu dan media pendingin terhadap struktur mikro dan kekerasan baja mentah ST-41. Sumber karbon aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk halus tempurung kelapa dan Na2CO3 sebagai energizer dengan masing-masing 90% karbon aktif dan 10% energizer. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendingin oli SAE 40, air, dan air garam dengan variasi suhu 850°C, 900°C, dan 950°C untuk meningkatkan kekerasan dari perubahan suhu dan pendingin. Juga, gunakan holding time atau waktu tahan selama 45 menit. Hasil pengujian kekerasan logam dasar adalah 33,65HRC, dan nilai kekerasan maksimum adalah 52,25HRC pada ayunan suhu 950 ° C menggunakan media pendingin air garam yaitu sebesar 52,25 HRC. Hasil pengujian mikrostruktur substrat adalah ferit dan perlit, tetapi struktur mikro material setelah proses pack carburizing adalah sama yaitu ferit dan perlit. Kata kunci : Pack carburizing, temperatur, media pendingin, uji kekerasan dan uji struktur mikro.

Page 10 of 12 | Total Record : 117