cover
Contact Name
Ihsan Mz
Contact Email
Ihsan Mz
Phone
-
Journal Mail Official
ihsan.mz@iain-palangkaraya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
NALAR: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam
ISSN : 25979930     EISSN : 25988999     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam promotes multidisciplinary approaches to Islam and focuses on seven main topics; (1) the Qur’an and hadith, (2) Da’wah, (3) Psychology/Counseling, (4) Theology (Kalam), (5) Philosophy, (6) Mysticism (Tasawwuf), and (7) Islamic History. All submitted papers are subject to double-blind review process.
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
Manajemen Komunikasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat Kesuma Wardhani, Rama Wijaya
NALAR Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Nalar
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.318 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v2i1.923

Abstract

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk Negara untuk melaksanakan pengumpulan dana zakat di Indonesia. Badan Amil Zakat Nasional secara struktural memiliki perwakilan di setiap Provinsi di Indonesia. Lembaga ini didirikan berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.  Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi dana zakat yang besar. Pengumpulan dana zakat, infak dan sedekah pada Badan Amil Zakat Nasional Jawa Barat mengalami peningkatan setiap tahun. Meningkatnya jumlah dana zakat yang terkumpul menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BAZNAS Jawa Barat sudah baik. Keberhasilan Badan Amil Zakat Nasional Jawa Barat dalam meningkatkan pengumpulan zakat dari muzakki sangat ditentukan oleh manajemen komunikasi yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan paradigma interpretif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teori manajemen strategis yang dikemukakan oleh Fred R David. Berdasarkan analisis disimpulkan bahwa terdapat tiga isu utama yang menjadi perhatian dalam manajemen komunikasi di BAZNAS Provinsi Jawa Barat sosialisasi dan publikasi, keterampilan berkomunikasi dan public relations pengurus BAZNAS Jawa Barat, dan jaringan kemitraan antar lembaga dan publik. Selain itu dalam proses manajemen komunikasi, evaluasi secara rutin dilakukan oleh BAZNAS Provinsi Jawa Barat untuk menjaga progres pelaksanaan program dan mencari solusi terhadap permasalahan komunikasi yang dihadapi. Model komunikasi dalam evaluasi rutin tersebut adalah dengan model spiral yang memungkinkan setiap individu dalam BAZNAS Provinsi Jawa Barat berkontribusi dalam memberikan masukan, ide, koordinasi, informasi, kritik, serta umpan balik.Kata Kunci: Manajemen, Komunikasi, BAZNAS Jawa Barat
ANALISIS KAJIAN KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN DINASTI FATHIMIYAH (SEBUAH STUDI PUSTAKA) Dalimunthe, Latifa Annum
NALAR Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Nalar
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.148 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v1i1.902

Abstract

The Fathimiyah caliphate, one of the Ismaili Shiite Islamic dynasties, in 909 AD in North Africa after defeating the Aghlabiah Dynasty in Sijilmasa. In history, the glory of Fathimiyah dynasty includes the system of government, philosophy, science and literature. After the reign of the caliph Al-Aziz Fathimiyah dynasty began to decline until the collapse. Problem formulation: How the formation of Fathimiyah dynasty. How to advance the civilization of the Fathimiyah Dynasty? How the decline and collapse of the Fathimiyah dynasty.Research Methodology: The research process is done by taking literature study from literarure, books. To discuss the results of research done by linking descriptions of literature, and books.The results show that: The founder of the Fathimiyah Dynasty was Said ibn Husayn. At the end of the 9th century AD, Abu Abdullah al-Husayn al-Shii, one of the main propagandists of the Shiite leader of Ismailiah, was from Yemen son of the Berber tribe in North Africa, as the main envoy of Imam Mahdi and managed to influence the Berber community. Ziyadatullah al-Aghlabi 903-909 M (Aghlabiah dynasty) is in power in North Africa centered in Sijilmasa. Having succeeded in establishing his influence in North Africa, Abu Abdullah Al-Husain wrote a letter to the Ismaili Imam, Said bin Husain As-Salamiyah to leave immediately for Utar Africa. In 909 AD Said proclaimed himself a priest with the title Ubaidullah Al-Mahdi. In history, the glory of Fathimiyah dynasty includes the system of government, philosophy, social conditions, scholarship and literature. The decline and disintegration of the Fathimiyah Dynasty, the caliph Fathimiyah initially controlled all activities, but among the caliphs there were those who handed the supervisory duties to the amir, because the age of the caliph was underage and did not even understand the political world. For example, after Al-Aziz died, Abu Ali Al-Mansur was eleven years old appointed to replace him with the title of Al-Hakim. The final period of the Fathimiyah Dynasty rivalry for the post of prime minister is increasingly widespread, such as Syawar with Dhargam. End of Nuruddin Mahmuds entry to help him reclaim his power from the hands of Dhargam. Al-Adhid, the last Fathimiyah caliph passed away 10 Muharram 567 H / 1171 M. then the Fatimid dynasty was destroyed after reigning for about 280 years, then Saladin holds the Caliphate.Keywords: dynasty, fathimiyah
WARIA, PEMERINTAH, DAN HAK SEKSUAL: KASUS IMPLEMENTASI PERDA GEPENG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Sadan, Masthuriyah
NALAR Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Nalar
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.597 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v1i2.908

Abstract

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan peraturan daerah nomor 1 tahun 2014 tentang penanganan gelandangan dan pengemis. Para waria yang mengamen di pinggir jalan, di trotoar dan di lampu merah juga menjadi incaran utama aparat. Sehingga mereka yang ditangkap tidak mendapat perlakuan yang manusiawi di camp assessment termasuk pelayanan dalam hal kesehatan seksual dan reproduksi bagi waria yang mengidap  HIV/AIDS. Padahal mengamen bagi waria mungkin ”satu-satunya” cara untuk bertahan hidup di kota Yogyakarta. Dengan menggunakan kajian pustaka, tulisan ini ingin mengkaji mengapa waria mengamen dan bagaimana sikap dan tanggung jawab negara untuk memenuhi hak asasi bagi waria.Kata kunci: waria, pemerintah, hak seksual.
Etika Wahhabian dan Etika Protestan Bahtiar, Riza
NALAR Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Nalar
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.873 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v1i1.895

Abstract

This paper effort to define the theology of Wahhabian which is divided into three, such as: tauhid rububiyah, tauhid asthma, and the nature and monotheism of worship, wahhabian ethos in general, followed by wahhabian ethics divided into five points, namely 1) "Takfir" over other Muslims as polytheists; 2) Return to the Quran and Hadith with the interpretation of zahirism; 3) Anti-intellectualism; 4). Political and military action is a religious act; 5) The blood and wealth of the enemy wahhabisme as profit, continued with parallel and ethical differences of Wahhabian with Protestant ethics.Keywords: Ethics, Wahhabian, Protestant
Sejarah dan Gerakan Dakwah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat Yusnita, Henny
NALAR Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Nalar
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.889 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v2i1.883

Abstract

Penamaan majelis taklim akhirnya melahirkan identitas tersendiri yang membedakan dengan pengajian umum biasa, yaitu sifatnya yang tetap dan berkesinambungan. Majelis taklim ini kemudian disebut dengan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT). BKMT adalah forum bersama, tempat bertukar pendapat dan bertukar pengalaman bagi anggotanya, serta diperuntukkan bagi semua kalangan. Tetapi kini lebih dikenal sebagai forum berkumpul bagi para perempuan. Hal ini terlihat ketika BKMT diarahkan sebagai bentuk upaya dakwah yang terfokus pada pemberdayaan kaum perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan sejarah. Berdasarkan analisis terhadap temuan dilapangan, dapat disimpulkan bahwa terbentuknya BKMT di Sambas tidak terlepas dari realitas yang mengharuskan adanya wadah dalam pemberdayaan untuk perempuan. Pada perkembangan selanjutnya kehadiran BKMT di Sambas berkontribusi terhadap gerakan dakwah secara organisasional. Kontribusi BKMT Kabupaten Sambas secara garis besar dapat dipetakan dalam beberapa aspek. Pertama, bidang dakwah. Pada kegiatan dakwah ini organisasi BKMT berusaha membantu perbaikan umat baik dalam ilmu pengetahuan, akhlak maupun ukhuwah islamiyah. Sebagai salah satu wadah amar ma’ruf nahi mungkar. Kedua, bidang pendidikan. Di bidang pendidikan, BKMT bergerak di sektor pendidikan non-formal seperti PKBM dan TPQ. Ketiga, bidang sosial ekonomi. Kontribusi di bidang sosial ekonomi dilakukan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana banjir, serta melakukan pendampingan terhadap masyarakat umum untuk mengadakan pelatihan-pelatihan, serta menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang kurang mampu, serta mendirikan koperasi BKMT.Kata Kunci: Sejarah Dakwah, Perempuan, BKMT
KRITIK SEYYED HOSSEIN NASR TERHADAP KLAIM KEBENARAN MODERNISME Fadli, Syairil
NALAR Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Nalar
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.518 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v1i1.903

Abstract

Filsafat bermula dari kekaguman terhadap yang sederhana, pada gilirannya mampu melahirkan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang. Kekaguman itu ditandai dengan keinginan manusia menjawab rahasia alam, manusia, dan Tuhan. Manusia ingin memahami dan mengetahui apa yang dapat dilakukan terhadap apa yang mereka ketahui. Pertanyaan mendalam menjadi kebutuhan dan menghantui seperti: “Kenapa aku berada di jagad ini?”; “Apakah yang dimaksud dengan pengetahuan?”; “Apakah radikal itu?”. Hal senada diungkapkan oleh Seyyed Hossein Nasr, kapan dan di mana pun berada, manusia tidak dapat menghindari pertanyaan mendasar dengan serius, “Siapakah manusia?” “Dari mana manusia berasal?” “Apa yang manusia kerjakan?” dan “Akan ke mana manusia pergi?” Leenhouwers berpendapat, dari sekian banyak pertanyaan, kalau diperas menjadi satu pertanyaan menentukan, yakni, “Apakah kebenaran itu?”Kata Kunci: Sayyed Hossein Nasr, Modernisme
PENGARUH KONSEP AKAL DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM Norhasanah, Norhasanah
NALAR Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Nalar
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.877 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v1i2.909

Abstract

Pendidikan pengembangan akal menjadi salah satu tujuan antara pendidikan, yakni ahdâf al-aqliyyah. Pendidikan pengembangan akal pada akhirnya akan berakumulasi dengan pendidikan pengembangan jasmani dan ruhani untuk mencapai tujuan akhir pendidikan Islam, yakni insân kâmil (manusia seutuhnya) yang mempunyai kesadaran, pemahaman, dan pengamalan akan posisi dirinya di antara Allah, alam, dan sesama manusia, serta mampu menjadi khalifah dan abd Allah. Dalam Islam, akal mendapat posisi yang signifikan, baik dalam pengembagan individu, masyarakat, maupun pengetahuan, terutama sains. Ia diposisikan sebagai hidayat al-aqliyyah, yakni hidayah Allah yang hanya diberikan kepada manusia. Dengan akal, manusia mampu memahami symbol-simbol, hal-hal yang abstrak, menganalisis, membandingkan, maupun membuat kesimpulan dan akhirnya mampu membedakan antara yang benar (haq) dan salah (bathil).Kata Kunci: Konsep Akal, Pengaruhnya
AKHLAK TERPUJI DAN YANG TERCELA: Telaah Singkat Ihya’ Ulumuddin Jilid III Hajriansyah, Hajriansyah
NALAR Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Nalar
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.895 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v1i1.899

Abstract

Ihya Ulumiddin is the masterpiece of Hujjatul Islam al-Ghazali. This book, composed of four large volumes, was mentioned as a work that elaborates the understanding of Shariah with Sufism, and always referred too in the two contexts of thought. This paper will briefly examine the thought of al-Ghazali in this book, especially in Volume III which talks about al-Muhlikat. The approach begins with a biographical review of the author of this book, the socio-religious background in which it was written and the authors motivation, as well as the miracle of the heart, morally disgraceful and love of the world.Keyword: Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumiddin, Volume III, Al-Muhlikat, Miracle of Heart.
Statemen Sari Roti Pasca 212 dalam Perspektif Filsafat Bahasa Biasa John Langshaw Austin Syairil Fadli
NALAR Vol 2, No 2 (2018): Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.542 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v2i2.911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi statemen Sari Roti dalam perspektif filsafat bahasa biasa Austin. Penelitian ini menerapkan eklektik-hermeneutika. Ini dimulai dengan mengumpulkan dan memisahkan data. Semua data dievaluasi menggunakan cara  deskriptif, interpretatif, reflektif, inklusif, dan sintesis. Austin membandingkan keragaman alat dan cara dalam bahasa, serta bagaimana bahasa digunakan, banyaknya jenis kata dan kalimat dengan apa yang dikatakan ahli logika tentang struktur bahasa tempat pembaca dapat menafsirkan teks kata sebagai jembatan untuk dapat dipahami. Statemen Sari Roti menggunakan salah satu jenis bahasa biasa, yakni bahasa sehari-hari. Berdasarkan sudut pandang filsafat bahasa Austin, pengaruh statemen Sari Roti ini berakibat  unhappy. Statemen itu hanya muncul beberapa jam sebelum resmi dihapus oleh Sari Roti, tetapi menjadi sia-sia  karena tidak memperhatikan situasi dan kondisi ketika informasi ditampilkan.Keywords: Statemen, Warganet, Bahasa Biasa
Karakteristik Pendidikan Islam Periode Nabi Muhammad Di Makkah dan Madinah Agung Ibrahim Setiawan; M. Al-Qautsar Pratama
NALAR Vol 2, No 2 (2018): Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.083 KB) | DOI: 10.23971/njppi.v2i2.958

Abstract

Perkembangan dan transformasi pendidikan Islam tidak terlepas dari peran Nabi Muhammad  saw. sebagai pendiri pondasi yang kuat terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Kota Makkah dan Madinah. Corak pendidikan Islam pada periode Nabi Muhammad di Makkah dan Madinah menggambarkan bahwa beliau bukan saja berperan sebagai tokoh penyebar Islam saja namun juga sebagai kepala pemerintahan. Nabi Muhammad saw. mengajarkan pendidikan Islam pada masyarakat Makkah dan Madinah dengan metode yang berbeda. Hal ini tidaklah mengherankan karena tantangan yang di hadapi pada saat proses penerapan yang berbeda sehingga terciptalah corak yang khas antara keduanya. Selama kepemimpinan Nabi Muhammad saw. perkembangan pendidikan Islam berhasil mengubah pola pikir serta tindakan masyarakat Arab menjadi lebih beradab, beriman kepada Allah, berakhlak mulia, cerdas, berkarakter, dan lain sebagainya.Keywords: Karakteristik, Pendidikan Islam, Rasullulah

Page 2 of 11 | Total Record : 106