cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pertanian Agros
Published by Universitas Janabadra
ISSN : 14110172     EISSN : 25281488     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Agros (JPA) is published by Faculty of Agriculture, Janabadra University and the Agribusiness Association of Indonesia (AAI). It available online supported by Directorate General of Higher Education - Ministry of Research, Technology, and Higher Education- Republic of Indonesia JPA is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from all area of agriculture science fields such as crops, horticulture, fisheries, animal husbandary, and forestry.
Arjuna Subject : -
Articles 1,079 Documents
KELAYAKAN TEKNIS EKONOMIS VARIETAS PADI SAWAH PENDEKATAN PTT SPESIFIK LOKASI DI PAPUA (Kasus Kabupaten Jayapura) Afrizal Malik
Agros Journal of Agriculture Science Vol 15, No 1: Edisi Januari 2013
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.533 KB)

Abstract

Kajian bertujuan mengetahui kelayakan teknis ekonomis varietas sawah di Desa Sumbe, Distrik Namblong, Jayapura berupa on farm research melibatkan petani kooperator seluas 2,50 ha, Juli hingga November 2011. Teknologi yang diintroduksi: PTT, sistem legowo 4:1, benih berlabel varietas Inpari 1, 2, 4, 6, 7, 9, 10, dan Sintanur. Pupuk: urea 150 kg+100 kg SP-36+100 kg KCL+50 kg Phonska per ha. Variabel: tinggi dan jumlah anakan 35 dan 65 hst, berat 1000 biji, produktivitas, input, output. Data dianalisis secara deskriptif. Produktivitas tertinggi pada varietas Inpari 7 (7,925 ton per ha gkg) dan terendah varietas Sintanur (4,625 ton per ha gkg). Hama menonjol: hama putih palsu dan walang sangit. Pengeluaran terendah pada varietas Ciherang petani non kooperator Rp 12.150.000 per ha per MT dan tertinggi varietas Inpari 7 (Rp 15.005.000 per ha per MT). Penerimaan terendah pada varietas Ciherang petani non kooperator, Rp 16.400.000 per ha per MT dan tertinggi pada varietas Inpari 7, Rp 27.700.000 per ha per MT. Jika menerapkan teknologi anjuran menggunakan varietas Inpari 7, penerimaan Rp 3.173.750 per bulan (lebih besar UMR Jayapura). Perlu dukungan pemda agar ketergantungan dari luar dapat diminimalkan.Kata kunci: kelayakan, padi, Papua
SIFAT FISIK DAN KIMIA BUAH SALAK PONDOH DI KABUPATEN SLEMAN Nurul Hidayati
Agros Journal of Agriculture Science Vol 15, No 1: Edisi Januari 2013
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.297 KB)

Abstract

Daerah Istimewa Yogjakarta menetapkan Salak Pondoh sebagai komoditas unggulan di Sleman. Agar berhasil, perlu upaya pengembangan di bidang pasca panen, yaitu karakter salak pondoh. Tujuan: mengidentifikasi sifat fisik dan kimia buah salak pondoh dari petani, pedagang pengepul, dan pedagang pengecer pada tiga tingkat mutu. Pengambilan sampel dengan metode Purposive Random Sampling. Aspek yang diamati: sifat fisik daging buah dan sifat kima daging buah. Hasil: salak pondoh di berbagai pelaku pasar menunjukkan bahwa tekstur, kadar air, asam total, dan tanin daging buah berbeda nyata, sedang warna, ketebalan, dan kadar gula total daging buah, serta persentase bagian yang dapat dimakan tidak berbeda nyata. Karakter salak pondoh di berbagai tingkat mutu menunjukkan bahwa warna, dan tekstur daging buah berbeda nyata, sedang persentase bagian yang dapat dimakan, ketebalan, kadar air, gula total, asam total, dan tanin daging buah tidak berbeda nyata. Karakter salak pondoh di berbagai jenis salak yang berbeda menunjukkan bahwa persentase bagian yang dapat dimakan, kadar air, asam dan tanin daging buah berbeda nyata, sedang warna, ketebalan, tekstur, dan kadar gula total daging buah tidak berbeda nyata. Kata kunci : salak pondoh, karakter, Sleman.
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS AYAM KUB MELALUI PENDEKATAN MODEL PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS INOVASI (M-P2BBI) DI YOGYAKARTA Budi Setyono
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 2: Edisi Juli 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk memacu industri perunggasan supaya lebih mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bersaing di pasar global, maka pengembangan peternakan ayam, hendaknya tidak hanya bertumpu pada ayam ras, oleh karena itu perlumenyatukan program dan pelaksanaannya denganInstansi terkait, swasta dan pelaku agribisnis,  sehingga saling mendukung dalam upaya pembangunan bidang peternakan menuju Sistem Usaha Agribisnis di wilayah Yogyakarta. Tujuanpenelitianuntuk meningkatkan dan memperluas spektrumsasaran adopsi teknologi ayam KUB; Penerapanmodel percontohansistemusahaagribisnisperdesaanberbasis IPTEK inovatifsecarapartisipatifdenganparapemangkukepentinganpembangunanpeternakan. Metodologipenelitian : pendekatan yang digunakan dalammembangun M-P2BBI adalah: partisipatif,agribisnis,kelembagaan,kesejahteraanpetani, kerjasamalintasinstitusiterkait.Lokasipenelitian di wilayahKecamatanBerbah, dilaksanakanpadabulanMaret-Desember 2015.Tujuanpenelitianuntuk meningkatkan dan memperluas spektrumsasaran adopsi teknologi Ayam KUB; dan penerapan model percontohanSistemUsahaAgribisnisperdesaan .Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam KUB dapat berkembang lebih besar diperlukan peningkatan kapasitas ayam KUB dengan menambah populasi induk ayam, membentuk kelembagaan kelompok menuju Sistem Usaha Agribisnis. Analisisusahaternakdenganmemelihara 100 ekorindukayam KUB yang ditujukanuntukbisnispenjualan DOC mendapatkan penghasilanRp 26.301.337,00 per tahun.Sedangkan usaha ternak ayam KUB yang ditujukan untuk usaha pembesaran sebanyak 100 ekor DOC  memerlukan waktu kurang lebih 70 hari memperoleh laba Rp 990.735,-. Memperhatikan hal tersebut bahwa usaha ternak ayam KUB dapat dikembangkan di wilayah Yogyakarta.Kata  Kunci : Pengembangan, agribisnis. ayam KUB
TECHNOLOGY OF GOGO RICE CULTURE IN WEST KALIMANTAN, SANGGAU REGENCY (Case Study in Kecamatan Balai) Sution Sution
Agros Journal of Agriculture Science Vol 19, No 1 (2017): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.023 KB)

Abstract

Productivity of upland rice in West Kalimantan is not optimal 1.88 ton ha-1. Upland rice productivity is still low due to cultivation technology is not maximized. Purpose of study to obtain upland rice cultivation technology appropriate to produce optimal plant productivity. Research conducted with survey in village of Bulu Bala, Empirang, and Makawing, in January up to March 2015. Location determination done by purposive sampling to select areas gogo rice centra, then randomly selected respondents in each village 20. Results showed that land clearing is done manually, slash and burn. Planting is done by way of drill, plant spacing is irregular, number of seeds per hole 5-10 seed per hole, used local varieties, has a long life of five up to six months. Cropping pattern intercropping with vegetables, other crops and plantation crops. Rotation of upland rice made with rubber and oil palm. Manually weed control, fertilization and pest control is rarely done. Harvest is done using crab and sequence, grain is threshed by way of “girik”, grain dried and carried out storage of rice in the granary.
EKSPRESI HASIL GABAH DAN ANALISIS LINTASAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI Bambang Sutaryo
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 1: Edisi Januari 2015
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.627 KB)

Abstract

Percobaan untuk mengkaji ekspresi hasil gabah dan analisis lintasan beberapa varietas unggul baru  padi dilakukan di lahan sawah beririgasi, Godean, Sleman, Yogyakarta selama musim hujan dari bulan November 2012 hingga Maret 2013. Lima varietas unggul baru padi, yaitu Inpari 4, Inpari 7, Inpari 10, Inpari 11, Inpari 19, dan varietas populer setempat, yaitu Ciherang digunakan sebagai varietas pembanding. Bibit berumur  15 hari dengan satu bibit per lubang ditanam secara jajar legowo 4:1, jarak tanam  25 x 12,5 x 50 cm, pada plot berukuran 4 x 5 m2. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Data menunjukkan bahwa hasil gabah tertinggi diraih oleh Inpari 10 sebanyak 9,3 ton per ha dan diikuti oleh Inpari 7, Inpari 4, Inpari 11, dan Inpari 19 berturut-turut sebanyak 9,2; 9,0; 8,4; dan 8,3 ton per ha. Adapun Ciherang menghasilkan 5,5 ton per ha. Hasil gabah lima varietas tersebut secara nyata lebih tinggi dibandingkan dengan Ciherang dan memberikan kelebihan hasil gabah sebesar 67,3; 63,6; 52,7; dan 50,9 persen masing-masing untuk Inpari 7, Inpari 4, Inpari 11, dan Inpari 19. Jumlah gabah isi per malai berpengaruh secara langsung terhadap hasil gabah dan hampir selalu berpengaruh secara tidak langsung terhadap hubungan antara hasil gabah dan tiap komponen hasilnya. Umur panen bervariasi dari 117 hari untuk Inpari 10 hingga 122 hari untuk Inpari 4 dan Inpari 11. Tinggi tanaman terendah terdapat pada Ciherang, yaitu 103,2 cm dan tertinggi pada Inpari 4, yaitu 116,2 cm.
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING COCONUT PRODUCTIVITY IN DISTRICT PANJATAN, REGENCY OF KULON PROGO Kurnia Wulandari; Rini Anggraeni; Sulistiya MP
Agros Journal of Agriculture Science Vol 20, No 1 (2018): Edisi Januari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.684 KB)

Abstract

This study aimed to determine: (1) productivity of coconut in Sub district Panjatan Kulon Progo , and (2) productivity influence factors of coconut. The basic method used in this research is descriptive analysis. The research location is determined by purposive sampling based on the highest productivity, there is in Sub district Panjatan, and they are on Bojong Village with the coconut varieties of Bojong Bulat and in Bugel Village which not used that varieties. Farmer respondent determined by the systematic random sampling method, they are 60 respondents. Data analyzed by: (1) Independent sample t test and (2) multiple linear regression function. The result showed that: 1) The coconut productivity in Sub Panjatan many as 15 178 grains per ha per year, bojong bulat coconut varieties in Bojong village have a productivity of 39.53 percent higher than the varieties not bojong bulat in Bugel village (2) factors that significantly affect the productivity of the coconut is the population coconuts per hectare, the amount of fertilizer, planting distance coconut, labor, education respondents, and Dummy, while the oil age, other plant populations instead of cocoa, cocoa plant populations, and the respondent's age had no significant effect.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGGUNAAN ALSINTAN DALAM USAHA TANI PADI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Subagiyo Subagiyo
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.13 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finansial penggunaan alsintan pada usaha tani padi. Penelitian dilaksanakan bulan Maret sampai Agustus 2015 di empat kabupaten (Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kulon Progo). Pelaksanaan menggunakan metode survai dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh langsung dari responden, informan, hasil pengamatan. Responden adalah penyedia jasa “alsintan” jumlah 20 responden. Data sekunder diperoleh melalui data tertulis yang ada di lapangan dan instansi terkait. Hasil: pengelolaan jasa “alsintan” menguntungkan dengan B/C lebih besar 1,0. Keuntungan usaha jasa traktor memberikan NPV Rp 13.496.519, B/C ratio 1,23, dan nilai IRR 50,12 persen, dan tingkat pengembalian investasi 4,1 tahun. Data teknis dan ekonomis hasil analisis biaya dan kelayakannya menunjukkan pengusahaan mesin perontok menguntungkan dan layak. Nilai B/C ratio jauh lebih besar 1,0 dan IRR lebih tinggi dibanding tingkat bunga berlaku 18 persen. Usaha perontokan dengan mesin perontok dapat kembali modal 2,7  tahun. Secara  finansial pengusahaan RMU cukup layak, hal ini terlihat dari nilai B/C yang hanya 1,23 dan Net Present Value lebih dari Rp 13.496.519, sedangkan IRR sebesar 66,88 persen lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku saat ini 18 persen.
KERAGAAN ENAM PADI F1 DAN TIGA PEMBANDING PADA EMPAT POPULASI TANAMAN BERBEDA Bambang Sutaryo
Agros Journal of Agriculture Science Vol 16, No 1: Edisi Januari 2014
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.583 KB)

Abstract

Penelitian keragaan enam padi F1 dan tiga pembanding pada empat tingkat  populasi dilaksanakan di Wironanggan, Gatak, Sukoharjo, 115m dpl, tipe tanah regosol, November 2010 hingga Maret 2011. Rancangan petak terpisah tiga ulangan. Petak utama enam padi F1: Y-Super 101, Y-Super 202, Y1-1, H-Basmatic 1, Y1-6, Y1-7, tiga pembanding: Hibrindo R1, Intani 2, Ciherang. Anak petak empat tingkat populasi: 160.000; 250.000; 213.300; 256.000 per ha, berjarak 25cm x 25cm; 20cm x 20cm; legowo 2:1 (25cm x 12,5cm x 50cm), legowo 4:1 (25cm x 12,5cm x 50cm). Bibit 17 hari ditanam empat tingkat kepadatan, satu bibit per lubang, 4m x 5m. Hasil: hasil gabah tertinggi 8,35; 8,04, 7,96 t per ha: Y-Super 101, Y-Super 202, Y1-7, tingkat populasi 256.000; 250.000; 213.300 per ha. Jumlah malai per rumpun tiga padi F1:17,72; 17,05, 16,54. Tingkat populasi 256.000; 250.000, 213.300 per ha untuk Y-Super 101, Y-Super 202, Y1-7 jumlah gabah isi per malai dan panjang malai lebih banyak dibanding 213,300 per ha. Umur genjah diraih Y1-1, Y1-6, Intani 2 pada populasi 160.000; 250.000; 256.000 per ha umur 105,2; 104.7; 106,8 hari. Jumlah gabah total per malai dan bobot 1000 butir tidak dipengaruhi tingkat populasi.
Kajian Optimasi Pendapatan Rumahtangga Tani di Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas Wardie, Jhon
Agros Journal of Agriculture Science Vol 16, No 1: Edisi Januari 2014
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.846 KB)

Abstract

Tujuan: (1) menganalisis alokasi sumber daya lahan, tenaga kerja, dan modal secara optimal; (2) mengkaji sumber daya pembatas pendapatan maksimal; dan (3) menganalisis pengaruh perubahan kendala sumber daya lahan, harga input, dan output serta teknologi usaha tani padi terhadap alokasi sumber daya optimal dan pendapatan maksimal rumahtangga tani. Lokasi ditentukan secara purposive sampling di Kelurahan Palingkau Lama dan Palingkau Baru Kecamatan Kapuas Murung. Pengambilan sampel dengan simple random sampling pada 50 responden. Digunakan model analisis pemrograman linier dengan software WIN-QSB. Hasil: (1) pola usaha tani optimal adalah (padi lokal + rambutan) dengan pendapatan maksimal Rp 31.590.000 per tahun; (2) sumber daya sebagai faktor pembatas pendapatan maksimal adalah lahan dan modal karena habis terpakai, sedangkan sumber daya tenaga kerja tidak habis terpakai sehingga bukan pembatas; (3) simulasi peningkatan luas lahan meningkatkan pendapatan menjadi Rp 36.857.540 dan pola usaha tani optimal berubah menjadi (padi lokal + pisang + rambutan), simulasi peningkatan harga input dan output serta teknologi usaha tani padi sebesar 20 persen mengakibatkan meningkatnya pendapatan menjadi Rp 36.041.270 dan Rp 33.594.860 tetapi pola usaha tani optimal tetap tidak berubah.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA TANI IKAN SISTEM KERAMBA DI TIRTONIRMOLO BANTUL INCOME AND FEASIBILITY ANALYSIS OF KARAMBA SYSTEMS IN TIRTONIRMOLO VIILAGE BANTUL REGENCY Yudha, M; Kadarso, Kadarso; Kruniasih, Ichwani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 16, No 2: Edisi Juli 2014
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.159 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan petani ikan dan untuk mengetahui kelayakan usaha dalam usaha tani ikan sistem karamba di Desa Tirtonirmolo Kabupaten Bantul. Model analisis yang digunakan adalah metode deskriptif disertai perhitungan tentang pendapatan dan kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani ikan sebesar Rp 2.087.234 per musim panen per 10,9 m2  per petani dan R/C ratio dari usaha tani ikan adalah 2,25 yang berarti usaha tani ikan sistem karamba layak untuk diusahakan.The purpose of this research was to determine the income of fish farmers and to determine the feasibility of fish farming karamba system in the Village of Tirtonirmolo in Bantul regency. Analysis model used was descriptive method with the calculation of income and business feasibility. The results showed that the average fish farmer’s income amounted to 2.087.234 rupiah per farmer per 10,9 m2 per harvest and R/C ratio is 2,25, this means that  the farming of karamba system is feasible.

Page 5 of 108 | Total Record : 1079