cover
Contact Name
meyritha trifina sari
Contact Email
meyrithatrifinasari@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
riyadis315@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Motiva: Jurnal Psikologi
ISSN : 26156687     EISSN : 26213893     DOI : -
Jurnal ini memuat tulisan-tulisan berupa hasil penelitian Psikologi di bidang Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Klinis, Psikologi Konsumen, Psikologi Perkembangan, dan Psikologi Sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 87 Documents
PENYESUAIAN DIRI DAN STRES AKADEMIK MAHASISWA TAHUN PERTAMA Ferina Ulfa Nikmatun Erindana; H Fuad Nashori; Muhammad Novvaliant Filsuf Tasaufi
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.454 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i1.5303

Abstract

The purpose of the research to know the corelation between self adjustment and academic stress in first-year university students faculty psychology and cultural social science of Indonesian Islamic University. Researchers conducted data retrival using the academic stress scale and self adjustment scale.  Respondents in this research were 170 first-year university students. From the result of a test of corellation it was found there is a significance correlation between self adjustment and academic stres (p<0,05) with value of siginificance p=0,000. The coeffficient correlation (r) of the test hypothesis is -0,569, which indicate a negative relationship between of theese two variabels. This means that if first year university students can adjust to the college environment it will reduce the perceived academic stress. Conversely, if first year university students s are less able to adjust to to the college environment, it will increase the academic pressure felt by first year students.Keywords: Academic stress, Self Adjustment, first-year university students
PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI PADA KPOPERS Arif Rahman Hakim; Ardhini Mardhiyah; Dika Muhammad Ilham Novtadijanto; Nahla Nurkholifah; Zulmi Ramdani; Andi Amri
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.994 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i1.5188

Abstract

Identitas diri merupakan suatu hal yang sangat fundamental dalam diri individu dan seringkali mengalami krisis dalam pembentukannya. Identitas dapat dibentuk dan dipengaruhi oleh budaya yang melekat dalam diri seseorang, kelompok, atau organisasi. Saat ini, informasi dari berbagai budaya dapat dengan mudah terserap dan mempengaruhi pembentukan identitas diri. Salah satunya adalah fenomena “Korean Wave (Hallyu)”, yaitu suatu fenomena dari pesatnya perkembangan budaya Korea. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana pembentukan identitas diri individu penggemar KPOP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, subjek dalam penelitian ini adalah remaja penggemar KPOP berusia 12-21 tahun, yang memiliki bias atau idola KPOP secara spesifik, pernah membeli barang-barang yang berkaitan dengan KPOP dan mengikuti perkembangan dunia KPOP. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembentukan identitas diri dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial, kelompok acuan dan tokoh idola. Pembentukan ini didasari oleh aspek eksplorasi terhadap kpop dan komitmen dari identitasnya sebagai kpopers. Dalam proses pembentukannya seluruh subjek telah mencapai tahap identifikasi, meski sebelumnya seorang subjek mengalami tahap krisis identitas dan seorang lainnya mengalami tahap difusi. Dalam penelitian ini kami menemukan motivasi yang menyebabkan perubahan identitasnya menjadi seorang kpopers dan perubahan motivasi hidup adalah motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian ini, adalah bahwa secara umum seluruh subjek kpopers telah sampai pada status identitas achievement
MENINGKATKAN RESILIENSI MASYARAKAT YANG TERKENA PHK DI MASA PANDEMI DENGAN PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM Muhammad Asrun; Annisaa Miranty Nurendra
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.155 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i1.5428

Abstract

Coronavirus (Covid-19) telah berdampak kepada seluruh dunia, hal ini menyebabkan kecemasan,ketakutan dan stres secara global. Dampak yang dirasakan manusia berbeda-beda tergantung dariresiliensi seorang. Resiliensi dapat membantu seseorang tetap aman, baik, dan efektif saat situasikrisis seperti kondisi saat ini yaitu pandemi Covid-19. Resiliensi atau daya lentur merupakan salahsatu istilah dalam bidang psikologi. Paradigmanya didasarkan pada pandangan yang muncul darilapangan psikologi mengenai bagaimana seseorang baik anak, remaja, dan orang dewasa sembuh dariketerpurukan, trauma, ataupun stres akibat dari masalah yang sedang dialami seperti halnya padamasyarakat yang terkena PHK. Ada individu yang mampu bertahan dan bangkit dari situasi yangnegatif. Namun, tidak sedikit pula individu yang gagal keluar dari situasi negatif tersebut. Jenispenelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalahdata yang sesuai dengan fokus penelitian. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian kualitatif ini adalah telaah dokumen. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui resiliensiCovid 19 pada masyarakat Indonesia yang terkena PHK perusahaan dengan sudut pandang PsikologiIslam. Hasil yang ditemukan bahwasanya masyarakat yang resilien pada pandemi Covid-19 adalahmasyarakat yang berhasil mengatasi berbagai macam risiko dalam kehidupan terutama dalam halpekerjaan dengan cara-cara yang adaptif. Dalam perspektif psikologi islam memberikan gambaranbahwa karateristik pribadi yang resilien adalah orang yang tetap sabar, tabah, berjiwa besar dalammengahadapi masalah sesuai dengan landasan Al-Qur’an.
STRATEGI COPING IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM MENGHADAPI MASA PANDEMI Hanum Midya Syahrina; Laksmy Dewi Sukmakarti; Sri Lestari
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.38 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i2.5333

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi coping pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus dalam menghadapi masa pandemi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif fenomenologi. Partisipan pada penelitian ini adalah dua orang ibu dengan kondisi diagnosis anak yang berbeda, yaitu Autism dan Gangguan Berbahasa Ekspresif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Teknik analisis data menggunakan analisis tematik dan validasi data menggunakan member checking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu ABK melakukan proses adaptasi dalam aktivitas pengasuhan yang dilakukan dengan menerapkan protocol kesehatan, serta menjaga kesehatan keluarga. Strategi coping yang digunakan adalah strategi yang berfokus pada problem dan pada emosi, serta upaya spiritual. Kombinasi strategi membantu ibu ABK dalam menghadapi tantangan sekaligus mencegah dampak buruk yang muncul akibat pandemi.Kata Kunci : Strategi coping, pengasuhan ibu, anak berkebutuhan khusus, pandemi
TERAPI PEMAAFAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL INDIVIDU: STUDI LITERATUR FORGIVENESS THERAPY TO IMPROVE INDIVIDUAL MENTAL HEALTH: A LITERATURE STUDY Ismiyati Yuliatun; Putri Megawati
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.174 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i2.5325

Abstract

Permasalahan kesehatan mencakup kesehatan fisik dan mental. Individu yang memiliki gangguan kesehatan mental akan berpengaruh pada fungsi hidup, yaitu kemampuan menyesuaikan diri dalam menghadapi permasalahan yang muncul. Upaya meningkatkan kesehatan mental seringkali terhambat dengan adanya perasaan bersalah ataupun dendam yang ada dalam diri individu tersebut. Terapi pemaafan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan mental. Penelitian ini mengkaji bagaimana terapi pemaafan sebagai bagian dari psikologi positif dalam berperan pada individu untuk meningkatkan kesehatan mental. Metode literature review digunakan dalam artikel ini, dengan menggabungkan teori dan hasil-hasil penelitian untuk dievaluasi dan dikritisi, kemudian disimpulkan oleh penulis. Hal yang dibahas dalam artikel ini adalah tahapan terapi, urgensi dan macam gangguan kesehatan mental yang dialami. Diharapkan penelitian ini dapat membantu memberikan pengetahuan baru dalam memahami peran terapi pemaafan dalam meningkatkan kesehatan mental.  
SELF-EFFICACY AND SOCIAL SUPPORT OF PARENTS AS PREDICTORS OF CAREER DECISION MAKING IN SENIOR HIGH SCHOOL Ruseno Arjanggi
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.627 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i2.5261

Abstract

This research aimed to test the role of self-efficacy and parent social support to career decision making in senior high school. This research used a quantitative method. The samples analysis were 416 students of senior high school in Semarang. Sampling methods using cluster random sampling Instruments used in this research consist of three scales. Career decision scale (CDS) consisted 19 items statement with corrected item-total correlation coefficient range 0,325-0,597; internal consistency Alpha 0,887. Self efficacy scale consisted 28 items statement, with corrected item-total correlation coefficient range 0,335-0,428; internal consistency Alpha 0,851, and  social support scale consisted of 40 items, with corrected item-total correlation coefficient range 0,335-0,428 and internal consistency Alpha 0,941. Data analysis using multiple regression analysis. The result showed a significant relationship between self-efficacy and social support of parents with career decision making in senior high school students with R = 0,664 and F = 163,172 with significant = 0,000 (p<0,01). The correlation between self-efficacy and career decision making obtained rx1y0,555, p = 0,000 (p<0,01), which means there is a significant correlation between self-efficacy with career decision making in senior high school students. Result of correlation between social support of parents with career decision making obtained rx2y = 0,572 p = 0,000 (p<0,01). The results showed a significant correlation between social support of parents and career decision making. Effective contribution of self-efficacy and social support of parents in this research was 44,1%. Keywords: career decision, self-efficacy and social support
Penerapan PHBS, Perilaku Pencarian Informasi, dan Kesehatan Mental Masyarakat di Awal Masa Pandemik COVID 19 Diany Ufieta Syafitri; Malisa Falasifah; Farahdiba Ramadhani Hakim
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.377 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i2.5586

Abstract

Pandemik COVID 19 yang terjadi di Indonesia membuat adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat, baik secara fisik, sosial, ekonomi, dan psikologis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana perilaku masyarakat dalam menerapkan anjuran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), perilaku mencari informasi terkait COVID 19, dan kaitannya dengan gangguan kesehatan mental umum yaitu depresi, kecemasan, dan stres. Alat ukur yang digunakan adalah Depression Anxiety Stress Scale (DASS) dan kuesioner yang mengukur 1) penerapan anjuran PHBS dan 2) perilaku pencarian informasi terkait COVID 19. Penelitian ini dilakukan pada awal masa pandemik COVID 19 terjadi di Indonesia dengan total responden 526 orang yang berasal dari 17 propinsi di Indonesia, terdiri atas beragam segmen penduduk yaitu siswa SMA hingga pensiunan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengikuti anjuran PHBS dan memiliki skor depresi, cemas, dan stres dalam kategori normal. Analisis lanjutan menggunakan korelasi Spearman menunjukkan bahwa penerapan anjuran PHBS memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap skor depresi (rho -0,271; p<0,00), kecemasan (rho -0,210; p<0,00), dan stres (r -0,251, p<0,00), sementara tidak ada korelasi signifikan antara aspek pencarian informasi dengan ketiga gangguan kesehatan mental umum tersebut. Selain itu ditemukan bahwa terdapat perbedaan skor penerapan PHBS dan pencarian informasi juga skor depresi, kecemasan, dan stres memiliki perbedaan yang signifikan ditinjau dari jenis kelamin, status pernikahan, dan kategori usia. Responden dengan kategori usia 17-20 tahun, belum menikah, dan berjenis kelamin perempuan memiliki rerata peringkat yang secara signifikan lebih tinggi pada skor depresi, kecemasan, dan stres. Di sisi lain, responden berjenis kelamin perempuan, sudah menikah, dan berusia 41-60 tahun memiliki rerata peringkat penerapan anjuran PHBS yang secara signifikan lebih tinggi. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya meningkatkan sosialisasi dan psikoedukasi terkait PHBS dan pemahaman terkait COVID 19 karena penerapan anjuran PHBS berkorelasi negatif dan signifikan terhadap munculnya gangguan kesehatan mental umum. Selain itu perlu adanya tindakan preventif baik bagi masyarakat umum maupun tersendiri pada segmen usia remaja, penduduk yang belum menikah, dan berjenis kelamin perempuan terhadap munculnya gangguan kesehatan mental umum. Kata kunci: perilaku hidup bersih sehat, pencarian informasi, pandemik COVID 19, depresi, cemas, stres
MENYELAMI KEHIDUPAN ABDI DALEM PURO MANGKUNEGARAN: INSTROSPEKSI DIRI MENURUT MORALISME JAWA DAN KESEJAHTERAAN SUBYEKTIF yunda megawati
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.335 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i2.5600

Abstract

Pura Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman Sri Paduka Mangkunegara di Surakarta yangmerupakan cagar budaya. Sebagai cagar budaya yang perlu dilestarikan, Puro Mangkunegaranmemiliki nilai-nilai, filosofi dan adat yang memuat moralisme Jawa yang diturunkan dari penguasapendahulu hingga saat ini.kehidupan yang masih melekat pada aktivitas sehari-hari maupunkepribadian. Abdi dalem di lingkungan Pura Mangkunegaran merupakan pemangku adat yang secaratidak langsung menjadi abdi budaya untuk memberi suri tauladan dan benteng bagi tatanan perilakukepada masyarakat luas dalam perkembangan era modernisasi. Penelitian ini merupakan jenispenelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi untuk mengkaji kesejahteraansubyektif dan tingkatan introspeksi diri dalam moralisme Jawa pada kehidupan para abdi dalem PuroMangkunegaran. Responden dalam penelitian ini berjumlah 3 (tiga) orang abdi dalem, yangditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah wawancara semi terstruktur dan observasi non partisipan. Triangulasi sumbermerupakan metode yang digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini. Hasilpenelitian menemukan bahwa abdi dalem memiliki tingkatan introspeksi diri mulai dari nandhingsarira, ngukur sarira, tepa sarira, mawas diri dan mulat sarira. Introspeksi diri yangdiimplementasikan oleh abdi dalem tersebut membuat abdi dalem memiliki konsep kesejahteraansubyektif yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, yang menggambarkan kesejahteraan daridimensi kognitif maupun afektifnya. Kesejahteraan subyektif yang dimiliki oleh abdi dalem dibentukoleh adanya faktor-faktor jenis kelamin, tujuan, agama dan spiritualitas, kualitas hubungan sosial dankepribadian.
STRATEGI REGULASI EMOSI DAN RESILIENSI PADA IBU YANG MENDAMPINGI ANAK STUDY FROM HOME (SFH) DI MASA PANDEMI COVID-19 Putri Pusvitasari; Hesty Yuliasari
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.198 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i2.5844

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris hubungan antara strategi regulasi emosi terhadap resiliensi pada Ibu yang sedang mendampingi anak Study from Home (SFH) di masa pandemi Covid-19.  Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya perbedaan tingkat resiliensi Ibu yang mendampingi anak SFH ditinjau dari strategi regulasi emosi yang dimiliki. Alat ukur yang digunakan adalah skala strategi regulasi emosi sejumlah 10 aitem yang mengacu pada teori Gross (2002) dengan dua dimensi, yaitu Suppression dan Cognitive Reappraisal. Kemudian skala yang kedua adalah skala resiliensi sebanyak 47 aitem yang mengacu pada aspek resiliensi dari teori Reivich & Shatte (2002) dengan tujuh dimensi, yaitu : emotion regulation, impulse control, optimism, causal analysis, empathy, self efficacy, dan reaching out. Pemilihan subjek dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan dari penelitian. Partisipan dalam penelitian ini adalah Ibu yang sedang mendampingi anak belajar dari rumah (Study from Home) di masa pandemi Covid-19, baik itu Ibu yang bekerja maupun yang Ibu yang tidak bekerja atau Ibu Rumah Tangga. Berdasarkan analisis One Way Anova, hasilnya menunjukkan bahwa adanya perbedaan tingkat resiliensi ditinjau dari strategi regulasi emosi yang dimiliki oleh ibu yang mendampingi anak SFH dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 (p < 0,05) dengan nilai F hitung 7,349.
SUBJECTIVE WELL BEING PEGAWAI HONORER GENERASI MILENIAL DI WILAYAH UPTD PAUD DAN DIKDAS KECAMATAN KOKAP KULON PROGO Rini Eka Sari; ulul mariyam
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.585 KB) | DOI: 10.31293/mv.v4i2.5587

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran subyektif well being pada pegawai honorer generasi millenial serta mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi terbentuknya subyektif well being pada pegawai honorer generasi millennial.Subjek dalam penelitian ini adalah pekerja honorer baik laki laki maupun perempuan yang sudah bekerja di instansi sekolah minimal 6 bulan dan termasuk generasi millenial yakni generasi yang berada dalam rentang usia 20-30 tahun, yang didapatkan berdasarkan data yang diperoleh dari instansi terkait. Subjek penelitian berjumlah tiga orang, masing-masing berusia 28 tahun, 23 tahun, dan 23 tahun. Desain penelitian yang digunakan ialah studi fenomenologis, dengan teknik pengambilan sampel purposive sample atau sampel bertujuan. Sedangkan metode pengumpulan datanya menggunakan proses wawancara mendalam dan observasi. Metode analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data, menulis verbatim dan membuat tema-tema, mengelompokkan ke dalam tema-tema dan kategorisasi lalu dianalisis secara mendalam, kemudian ditarik pada kesimpulan.Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa alasan subyek memilih bekerja sebagai pegawai honorer merupakan dorongan dari lingkungan dan masing masing subyek mempunyai cara tersendiri dalam menyikapi dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan mereka, sedangkan gambaran mengenai subyektif well being pegawai honorer generasi ini mempunyai afek positif yakni adanya dukungan, penerimaan terhadap pekerjaan dan iklim kerja yang positif. Adapun dari afek negatif seperti insentif yang jauh dari upah minimum regional, ketidakjelasan jenjang karir, kurangnya minat generasi terhadap pekerjaan, iklim kerja yang negative serta beban kerja yang tinggi. Namun, meskipun terdapat dua sisi yakni positif dan negatif, pegawai honorer tersebut menerapkan prinsip kebersyukuran atas pekerjaannya dan ketiga subyek mempunyai tingkat penerimaan yang baik terhadap pekerjaannya. Berikut merupakan faktor faktor yang mempengaruhi subyektif well being yang di dapatkan dari hasil penelitian meliputi pikiran positif, dukungan sosial, kebersyukuran, penerimaan, insentif, jenjang karir, minat, kepribadian, iklim kerja, beban kerja dan orientasi masa depan. Kata Kunci: Subyektif well being, Pegawai honorer, Generasi millenial