Reaktor
Reaktor invites contributions of original and novel fundamental research. Reaktor publishes scientific study/ research papers, industrial problem solving related to Chemical Engineering field as well as review papers. The journal presents paper dealing with the topic related to Chemical Engineering including: Transport Phenomena and Chemical Engineering Operating Unit Chemical Reaction Technique, Chemical Kinetics, and Catalysis Designing, Modeling, and Process Optimization Energy and Conversion Technology Thermodynamics Process System Engineering and products Particulate and emulsion technologies Membrane Technology Material Development Food Technology and Bioprocess Waste Treatment Technology
Articles
509 Documents
Analisis Thermodinamika Secara Grafis Dengan Konsep Eksergi
A. Budiman
Reaktor Volume 09 No. 02 Desember 2005
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3417.121 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.9.2.107-111
Analisis thermodinamika mempunyai peran sangat penting untuk proses sintesa dan pengembangan proses yang efisien. Selama ini analisis dilakukan berdasar hokum thermodinamika 1, tetapi analisis ini belum memberikan informasi yang lengkap karena hanya memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Sejak tahun 70-an analisis berdasarkan hokum thermodinamika 2 yang berhubungan langsung dengan eksergi (exergy) lebih disukai, karena dapat memberikan informasi yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Dengan analisis ini akan diperoleh informasi tentang thermodynamic efficiency, lokasi/region, yang mempunyai efisiensi energy rendah sehingga dapat dilakukan targeting untuk penghematan energy. Paper ini akan membahas analisis thermodinamika berdasarkan konsep eksergi. Uraian diawali dengan perbedaan analisis energy dan eksergi, selanjutnya dilakukan analisis eksergi pada salah satu industry kimia. Grafik yang didapatkan akan dengan mudah memberikan informasi tentang kuantitas dan kualitas energi serta efisiensi unit operasi.Kata kunci : analisis thermodinamika, eksergi
PEMODELAN MATEMATIKA PROSES PRODUKSI POLYHYDROXYBUTYRATE (PHB) DARI TAPIOKA
Margono Margono;
Rochmadi Rochmadi;
Siti Syamsiah;
Muhamad Nurcahyanto
Reaktor Volume 13, Nomor 4, Desember 2011
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (131.039 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.13.4.211-219
MATHEMATICS MODELLING OF POLYHYDROXYBUTYRATE (PHB) PRODUCTION FROM TAPIOCA. One of the technical approaches to get improvement of PHB productivity was a process simulation by using mathematical modeling. The objective of this research was to develop mathematical model which could be used to simulate fermentation of polyhydroxybutyrate production by Bacillus cereus IFO 13690 using tapioca substrates. Three different experiments with initial ammonium of 0.286, 0.566, and 1.203 g/L were carried out in 5 L fermentor and 500 rpm of agitation speed. The pH medium was controlled at 5.6 after it came down from the initial pH of 6.8. Meanwhile, the initial doT was 70% air saturation and also came down to and maintained at doT of 5% air saturation. PHB accumulation was growth associated product. Model of bacteria mechanism on utilizing tapioca and the mathematical model were proposed. The proposed model was suitable with the experimental phenomena. However, the rate of fermentation process was the controlling rate for overall PHB synthesis. Abstrak Salah satu pendekatan teknis untuk melakukan optimasi proses fermentasi adalah melakukan simulasi menggunakan model matematika. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model matematika yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi proses pada fermentasi produksi polyhydroxybutyrate (PHB) dari tapioka oleh Bacillus cereus IFO 13690. Tiga buah percobaan dengan konsentrasi amonium awal 0,286, 0,566, dan 1,203 g/L dilakukan pada fermentor dengan volume 5 L dan kecepatan pengadukan 500 rpm. Percobaan dilakukan dengan kondisi awal pH 6,8 dan konsentrasi oksigen terlarut (doT) 70% udara jenuh. Kondisi awal tidak dikontrol sehingga pH medium turun dan dijaga pada 5,6 menggunakan pengontrol pH. Sedangkan doT turun dan dikontrol pada 5% udara jenuh. Data percobaan dan model matematika menunjukkan bahwa produksi PHB mengikuti pola pertumbuhan berasosiasi dengan produk (growth associated product). Model mekanisme pemanfaatan tapioka dan model matematika yang diusulkan sesuai dengan fenomena proses yang terjadi dalam percobaan. Kecepatan proses fermentasi merupakan kecepatan yang mengontrol keseluruhan proses sintesis PHB.
Efek Aditif LPM dan HPM Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Brake Specific Fuel Consumption (BSFC)) dan Emisi Jelaga Mesin Diesel Injeksi Langsung Berbahan Bakar Campuran Solar dan Jatropha dengan Cold EGR (Exhaust Gas Recirculation)
S Syaiful;
S Sobri
Reaktor Volume 16 No.3 September 2016
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (408.504 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.16.3.116-122
Diesel engines have been widely used as a mode of public transport and private vehicles because of several advantages compared to gasoline engines including greater power, fuel economy, high reliability and durability of the engine and lower CO emissions. However, diesel engines release more NOx and soot emissions into the atmosphere. This is a serious problem with the strict regulations regarding exhaust emissions. Besides problems of depletion of fossil fuel reserves require various parties to seek alternative fuels derived diesel fuel. Therefore, this work is intended to reduce soot emissions by adding LPM (low purity methanol) or wet methanol and HPM (high purity methanol) into a mixture of jatropha and diesel fuels. From this research, it is also desirable to observe the effect of methanol additive to the specific fuel consumption. Experiment method was conducted to obtain the correlation between the percentage of methanol to a brake specific fuel consumption (BSFC) and soot emissions. Methanol (LPM and HPM) was varied in the range of 5 to 15% by volume. Jatropha is in the range of 10% to 30%. The rate of EGR (exhaust gas recirculation) expressed by OEV (opening EGR valve) was varied at the opening of 0 to 100%. Engine load was varied from 25 to 100% at intervals of 25%. The engine speed was kept constant of 2000 rpm. The results show that the use of fuel mixture increases evenly BSFC of 5.2% and soot emissions of 65%. Keywords: LPM and HPM, BSFC, soot emissions, jatropha, cold EGR and diesel engine Abstrak Mesin diesel telah banyak digunakan sebagai moda transportasi umum dan kendaraan pribadi oleh karena beberapa kelebihannya dibandingkan dengan mesin bensin diantaranya daya yang lebih besar, hemat bahan bakar, kehandalan dan ketahanan mesin yang tinggi (high realibility and durability), dan emisi CO yang lebih rendah. Akan tetapi mesin diesel melepaskan lebih banyak emisi NOx dan jelaga ke atmosfir. Hal ini menjadi permasalahan serius dengan semakin ketatnya regulasi menyangkut emisi gas buang. Selain itu permasalahan menipisnya cadangan bahan bakar fosil menuntut berbagai pihak untuk mencari bahan bakar alternatif pengganti solar. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mereduksi emisi jelaga dengan menambahkan LPM (low purity methanol) atau wet methanol dan HPM (high purity methanol)kedalam campuran bahan bakar jatropha dan solar. Dari penelitian ini juga diinginkan untuk mengamati pengaruh aditif metanol terhadap konsumsi bahan bakar spesifik. Metode eksperimen dilakukan untuk mendapatkan keterkaitan antara prosentase metanol terhadap brake specific fuel consumption (BSFC)dan emisi jelaga. Metanol (LPM dan HPM) divariasikan pada rentang 5% sampai 15%. Jatropha adalah pada rentang 10% sampai 30%. Laju EGR (exhaust gas recirculation) yang dinyatakan oleh OEV (opening EGR valve) divariasikan pada bukaan 0% sampai 100%. Beban mesin divariasikan dari 25% sampai 100% dengan interval 25%. Putaran mesin dipertahankan konstan 2000 rpm. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar campuran rata-rata meningkatkan BSFC 5,2% dan menurunkan emisi jelaga sampai 65%.
KINETIC STUDY OF OIL PALM EMPTY FRUIT BUNCH ENZYMATIC HYDROLYSIS
Diah Meilany;
Efri Mardawati;
Made Tri Ari Penia Kresnowati;
Tjandra Setiadi
Reaktor Volume 17 No. 4 Desember 2017
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (624.234 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.17.4.197-202
As lignocellulosic biomass, Oil Palm Empty Fruit Bunch (OPEFB) can be used as the source of xylose that can be further utilized as the raw material for xylitol production. The processing of OPEFB to xylose comprises of pretreatment and hydrolysis that can be performed enzymatically. This process offers the advantages of moderate operation conditions and more environmentally friendly. This article describes the kinetic study of enzymatic hydrolysis process of OPEFB for producing xylose using self-prepared and commercial xylanase enzymes. Despite the possible mass transfer limitation, the Michaelis Menten kinetics was hypothesized. The results indicated that the reaction at pH 5 and 60°C followed the Michaelis Menten kinetics, with Vm of 0.84 g/L-h and Km of 48.5 g/L for the commercial enzyme, and Vm of 0,38 g/L-h and Km of 0,37 g/L for the self-prepared enzyme. The reaction is affected by temperature, with Ea of 8.6 kcal/gmol. The performance of self-prepared xylanase enzyme was not yet as good as the commercial enzyme, Cellic Htec 2. Keywords: enzymatic hydrolysis; kinetics parameter; OPEFB; xylanase; xylose
PENGARUH KATALIS Co DAN Fe TERHADAP KARAKTERISTIK CARBON NANOTUBES DARI GAS ASETILENA DENGAN MENGGUNAKAN PROSES CATALYTIC CHEMICAL VAPOUR DEPOSITION (CCVD)
Tutuk Djoko Kusworo;
Desmile Yusufina;
Atyaforsa Atyaforsa
Reaktor Volume 14, No. 3, APRIL 2013
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1937.962 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.14.3.234-241
EFFECT OF Co AND Fe ON CARBON NANOTUBES CHARACTERISTICS FROM ACETYLENE USING CATALYTIC CHEMICAL VAPOUR DEPOSITION (CCVD) PROCESS. Carbon Nanotubes (CNTs) is one of the most well known nano-technology applications which the most of attracting the attention of researchers, because it has more advantages than other materials. The application of the CNT has extended into various aspects, such as electronics, materials, biology and chemistry. This research uses a system of Catalytic Chemical Vapour Deposition (CCVD), which aims to determine the influence of Co and Fe as a catalyst and zeolite 4A as a support catalyst with acetylene gas (C2H2) as carbon source in the synthesis of Carbon Nanotubes (CNTs). In this experiment, used the ratio of acetylene gas and flow rate of N2 gas is 1:1 by weight of the catalyst Co/Zeolite and Fe/Zeolite amounted to 0.5 grams at the operating temperature of 700oC for 20 minutes. N2 gas serves to minimize the occurrence of oxidation reaction (explosion) when operating. From analysis result by Scanning Electron Microscopy (SEM) shows the CNTs formed a type of MWNT with different of diameter size and product weight, depending on the size of the active component concentration on the catalyst. The larger of active components produced CNTs with larger diameter, whereas product weight syntheses result smaller. Use of the catalyst Fe/Zeolite produce CNTs with a diameter larger than the catalyst Co/Zeolite. Carbon Nanotubes (CNTs) merupakan salah satu aplikasi nanoteknologi yang paling terkenal dan banyak menarik perhatian para peneliti, karena memiliki beberapa kelebihan daripada material lainnya. Aplikasi dari CNT telah merambah ke berbagai aspek, seperti bidang elektronika, material, biologi dan kimia. Penelitian ini menggunakan sistem Catalytic Chemical Vapour Deposition (CCVD) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi Cobalt (Co) dan Ferrum (Fe) sebagai katalis dan zeolit tipe 4A sebagai penyangga katalis dengan gas asetilen (C2H2) sebagai sumber karbon dalam sintesis carbon nanotubes (CNTs). Pada penelitian ini digunakan perbandingan laju alir gas asetilen dan gas N2 yaitu 1:1 dengan berat katalis Co/Zeolit dan Fe/Zeolit masing-masing sebesar 0,5 gram pada suhu operasi 700 oC selama 20 menit. Dari hasil analisa Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan CNTs yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki tipe Multi Walled Nano Tube (MWNT) dengan ukuran diameter dan berat produk yang berbeda, tergantung dari besarnya konsentrasi komponen aktif pada katalis. Semakin besar konsentrasi komponen aktif akan dihasilkan CNTs dengan diameter yang semakin besar, sedangkan berat produk semakin kecil. Penggunaan katalis Fe/Zeolit dengan kalsinasi akan menghasilkan CNTs dengan diameter yang lebih besar daripada katalis Co/Zeolit.
Kinetika Esterifikasi Metal Asetat Dalam Kolom Isian Distilasi-Reaksi
Balia Ahmad;
Mariana Mariana;
Jonni Satria;
Annur Suhadi
Reaktor Volume 5 No. 1 Juni 2001
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2794.844 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.5.1.8-11
Suatu studi tentang kinetika esterifikasi metal asetat pada kolom isian distilasi reaksi diarahkan untuk menentukan konstanta keseimbangan dan koefisien perpindahan massa. Percobaan dilaksanakan pada temperature 50- 60 0C dan tekanan atmosfir. Sebagai hasil didapatkan bahwa peristiwa difusi dikontrol oleh reaksi kimia antara methanol dan asam asetat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi reversibel yang eksotermis dengan nilai Ho = -3,1535 kkal/mol dan Go = -0,8330 kkal/mol. Energi aktivasi (Ea) didapatkan sebesar 11,94 kkal/mol, koefisien perpindahan massa (kl) berkisar pada 0,00822 – 0,014365 l/mol.jam, dan konstanta keseimbangan (K) sebesar 3,843-3,313 kkal/mol. Karena reaksi yang terjadi adalah eksotermis, dimana panas reaksi dapat langsung digunakan untuk menjalankan proses distilasi, maka metode ini sangat baik diterapkan dalam usaha penghematan energy.Kata kunci: kinetika, esterifikasi, metal asetat, distilasi-reaksi
PEMBUATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG UDANG SERTA APLIKASINYA DALAM MEREDUKSI KOLESTEROL LEMAK KAMBING
Hargono Hargono;
Abdullah Abdullah;
Indro Sumantri
Reaktor Volume 12, Nomor 1, Juni 2008
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (205.522 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.12.1.53-57
Kitosan adalah hasil proses deasetilasi dari senyawa kitin yang banyak terdapat dalam kulit luar hewan golongan Crustaceae seperti udang dan kepiting. Bila dikonsumsi di dalam tubuh manusia Kitosan bisa berfungsi menyerap lemak. Kemampuan Kitosan untuk menyerap lemak tergantung pada derajat deasetilasinya. Percobaan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembuatan Kitosan dari kulit udang, dengan variasi konsentrasi NaOH masing-masing 20, 30, 40 dan 50% (% berat). Kitosan yang dihasilkan dari proses ini dianalisis derajat deasetilasinya dengan FTIR. Tahap kedua adalah proses penyerapan lemak menggunakan Kitosan dengan derajad deasetilasi paling besar. Variabel penelitian adalah ekstrasi masing-masing 10, 30, 45, 60 menit. massa lemak yang ditambahkan ke dalam 50 ml lemak masing-masing 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 gr. Lemak kemudian dianalisis kadar kolesterolnya dengan Spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat deasetilasi Kitosan paling tinggi adalah 82,98% yang didapat dari proses deasetilasi menggunakan konsentrasi NaOH 50%, sedangkan kondisi yang efektif proses penyerapani lemak adalah pada konsentrasi (g/ml) berat Kitosan 5 gr di dalam 50 ml lemak serta waktu penyerapani lemak 60 menit menunjukkan derajad penyerapan kolesterol sebesar 45,46%
Hazard Assessment of LNG Loading-Unloading Process in Cirebon Port
Hary Devianto;
Mitra Eviani;
Pramujo Widiatmoko;
Isdiriayani Nurdin
Reaktor Volume 18 No. 2 June 2018
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (820.187 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.18.2.117-121
Cirebon Port has spacious work and water area that provides opportunities to be developed in industrial sectors, particularly the petrochemical industries such as ethylene and Liquefied Natural Gas (LNG). In atmospheric condition, they are classified as volatile gas. Either in processing or transporting, they are stored in closed system. However, they still have a probability to be released to the environment and may lead to a fire or explosion. This probability is increased in the existence of coal stockpile in the port area which can evoke a fire. Therefore, a safety study is needed to identify the risk of the loading-unloading activities. The problem was solved by following steps. First, the data such as physical properties, layout area, and geographical condition around the port were collected. Then, the hazardous nodes were identified qualitatively, and then the quantitative analysis was done using As Low As Reasonably Practicable (ALARP) analysis. From the safety study, a suitable handling and safety system is provided to ensure safety viability in the ethylene and LNG loading-unloading process at the Cirebon port.Keywords: ethylene; hazard assessment; LNG; loading-unloading process; Quantitative Risk Assessment (QRA)
UKURAN PARTIKEL DAN KONFORMASI KRISTAL ZEOLIT-A HASIL SINTESIS DENGAN PENAMBAHAN TETRAPROPILAMMONIUM HIDROKSIDA (TPAOH)
Nurul Widiastuti;
Farhanah Thalib;
Didik Prasetyoko;
Hamzah Fansuri
Reaktor Volume 15, No.2, OKTOBER 2014
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (684.131 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.15.2.132-138
Abstract PARTICLE SIZE AND CRYSTAL CONFORMATION OF SYNTHESIZED ZEOLITE-A WITH TETRAPROPYLAMMONIUM HYDROXIDE (TPAOH) ADDITION. The aims of this research is to study the effect of tetrapropylammonium hydroxide (TPAOH) concentration in the synthesis of zeolite A to its physical characteristics such as crystallinity, crystal conformation and average crystal size. The zeolite A was synthesized with composition 3.165 Na2O : 1.000 Al2O3: 1.926 SiO2: 128 H2O : x TPAOH where x was 0; 0.0385; 0.0577; 0.0770; 0.1540 and 4.1602. The zeolite was crystalized under hydrothermal condition in a stainless steel autoclave at 100°C for 5 hours. The resulting crystal was washed with distilled water until pH 8 and then dried in an oven at 80oC for 24 hours. FT-IR and XRD analysis results show that the synthesized zeolite A at x = 4.1602 has the lowest crystallinity. It is estimated due to the mass of TPAOH was four times higger than the mass of zeolite framework components (Si and Al). SEM and PSD (Particle Size Distribution) analysis results show that TPAOH concentration affected the crystal conformation and the average size of zeolite A particles. The formation of chained crystal conformation was caused by the electrostatic interactions between TPA+ and negatively charge of zeolite framework. In addition, the particel size of the synthesized zeolite A at x = 0.1540 was 2.024 µm which was smaller than the particel size of the synthesized zeolite A without TPAOH, which was 3.534 µm. Keywords: average size of particles; crystal conformation; TPAOH; zeolite A Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi TPAOH (Tetrapropilamonium hidroksida) dalam sintesis zeolit A terhadap sifat fisikanya yang meliputi kekristalan, konformasi kristal dan ukuran rata-rata kristal yang terbentuk. Pada penelitian ini zeolit A disintesis dengan komposisi 3,165 Na2O : 1 Al2O3 : 1,926 SiO2 :128 H2O: x TPAOH. Konsentrasi TPAOH divariasikan dengan nilai x adalah 0; 0,0385; 0,0577; 0,0770; 0,1540 dan 4,1602. Metode hidrotermal digunakan dalam penelitian ini dengan kondisi suhu hidrotermal 100°C dan waktu kristalisasi selama 5 jam dengan pH pencucian 8. Hasil karakterisasi menggunakan FT-IR (Fourier Transform – Infrared Spectroscopy) dan XRD (X-Ray Diffraction) menunjukkan bahwa zeolit A yang disintesis dengan x = 4,1602 memiliki kekristalan terendah. Hal ini diperkirakan terjadi karena masa TPAOH yang digunakan empat kali lebih besar daripada masa penyusun zeolit (Si dan Al). Berdasarkan hasil karakterisasi menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) dan PSD (Particle Size Distribution), dapat diketahui bahwa TPAOH berpengaruh terhadap konformasi kristal dan rata-rata ukuran kristalnya. Terbentuknya konformasi kristal seperti rantai disebabkan oleh adanya interaksi elektrostatik antara muatan positif pada TPA+ dan muatan negatif dari kerangka zeolit. Zeolit A yang disintesis dengan x = 0,1540 memiliki ukuran partikel rata-rata 2,024 µm yang lebih kecil dari daripada zeolit A tanpa TPAOH yaitu sebesar 3,534 µm. Kata kunci : ukuran partakel rata-rata; konformasi kristal; TPAOH; zeolite A
Pengaruh Gelombang Ultrasonik Pada Karakteristik Membran Ultrafiltrasi
Kaseno Kaseno;
T. Kokugan
Reaktor Volume 07 No. 1 Juni 2003
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4574.642 KB)
|
DOI: 10.14710/reaktor.7.1.1-6
Untuk mengetahui pengaruh gelombang atau daya ultrasonik (Ultrasonic force, USF) terhadap karakteristik membrane ultrafiltrasi (UF) yang terbuat dari keramik (alumina, Al2O3), maka dilakukan percobaan permeasi pada skala laboratorium untuk 3 jenis larutan yaitu : larutan ovalbumin, larutan dextran, dan larutan polyvinyl alcohol (PVA). USF dipancarkan pada 1/8 bagian dari batang membran keramik pada saat percobaan permeasi dilaksanakan. Hasil percobaan membuktikan bahwa USF menghambat pembentukan lapisan gel pada permukaan membrane dan polarisasi konsentrasi di dekat permukaan membrane. Hal ini disimpulkan dari penurunan rejeksi dan peningkatan fluk membrane UF, serta meningkatnya koefisien transfer massa (mass transfer coefficient) 1,4 kali jika dibandingkan dengan tanpa pengukuran USF.Kata kunci : Gelombang ultrasonic, membrane ultrafiltrasi, dan koefisien transfer masa.