cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition and Health
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23383380     EISSN : 26228483     DOI : -
Core Subject : Health,
JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH) is a journal scientific articles about nutrition and health managed by Department of Medicine of diponegoro university and Departement of Doctor of Clinical Nutrition , Faculty of Medicine, Diponegoro University.
Arjuna Subject : -
Articles 116 Documents
Penatalaksanaan Gizi pada Pasien dengan Kanker Pankreas Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 6, No 1 (2018): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.821 KB) | DOI: 10.14710/jnh.6.1.2018.21-30

Abstract

ABSTRAKPenanganan karsinoma pankreas terdiri atas 3 modalitas terapi yaitu pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Pilihan untuk pembedahan kuratif meliputi pankreatikoduodenektomi (prosedur Whipple), pankreatektomi distal, dan pankreatektomi total. Pankreatektomi total merupakan terapi yang paling efektif, akan tetapi hanya dapat dilakukan pada sekitar 10-20% kasus. Selain itu, angka survival-5-tahun hanya 10-15% dengan median 11-18 bulan. Kontraindikasi absolut operasi reseksi adalah metastasis pada hepar, peritoneal maupun limfonodi jauh, atau pasien yang keadaan klinisnya tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi mayor. Pankreatikoduodenektomi dengan reseksi vena porta atau vena mesenterika superior cukup aman dan bisa dilakukan, dengan mortalitas dan morbiditas yang sama dengan pankreatikoduodenektomi tanpa reseksi vaskuler. Penatalaksanaan gizi sangat diperlukan untuk mempertahankan status gizi yang optimal serta mendukung terapi medis supaya lebih efektif.
PENGARUH VITAMIN E DAN OLAHRAGA TERHADAP STRES OKSIDATIF: STUDI PADA MENCIT YANG TERPAPAR MINYAK GORENG BERULANG JUSUP, INNAWATI
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 3 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.624 KB) | DOI: 10.14710/jnh.2.3.2014.%p

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Penggunaan minyak goreng berulang mengakibatkan dihasilkannya senyawa yang bersifat destruktif, yaitu SOR (Senyawa Oksigen Reaktif). Gugus radikal bebas ini dapat berikatan dengan membran lipid, menghasilkan lebih banyak radikal bebas yang akan merusak sel-sel lainnya.  Peningkatan aktivitas radikal bebas ditandai dengan peningkatan kadar MDA. Kerusakan sel dapat diproteksi dengan antioksidan. Vitamin E dan olahraga merupakan antioksidan eksogen dan endogen alami yang dapat memproteksi tubuh dari oksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin E dan olahraga dapat mencegah stress oksidatif mencit yang terpapar minyak goreng pedagang kaki lima. Metode: Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Lima belas ekor mencit dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol negatif hanya diberikan diet standar selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol positif diberi diet standar dan minyak goreng berulang sebanyak 0,5ml/100gram/hari selama 14 hari. Kelompok perlakuan diberi diet standar, minyak goreng berulang sebanyak 0,5ml/100gram/hari, berolahraga renang tiap 2 hari pagi dan sore selama 2 menit, serta vitamin E 52 IU/kgBB/hari,  selama 14 hari. Hasil: Mencit tampak sehat sebelum dan sesudah perlakuan, tidak nampak efek samping, tidak ada drop out. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok K2 dengan P (p=0,000). Terdapat perbedaan bermakna rerata kadar MDA darah mencit kelompok K1 dengan K2 dan P. Antara K1 dengan P kadar MDA tidak berbeda secara signifikan (p>0,05) berarti tambahan vitamin E dan olahraga dapat membuat kadar MDA mencit setara normal. Simpulan: Vitamin E dan olahraga dapat mencegah stress oksidatif, terbukti dari kadar MDA mencit yang terpapar minyak goreng berulang yang setara dengan kelompok kontrol.   Kata kunci: Vitamin E, olahraga, MDA, minyak goreng berulang.
SUPLEMENTASI MIKRONUTRIEN DAN PENANGGULANGAN MALNUTRISI PADA ANAK USIA DI BAWAH LIMA TAHUN (BALITA) Candra, Aryu
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 3 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.615 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.3.2017.159-165

Abstract

Faktor risiko malnutrisi pada balita sangat banyak dan saling terkait satu dengan yang lain.Salah satu faktor risiko yang berperan penting adalah penyakit infeksi dan defisiensi mikronutrien. Malnutrisi gizi kurang pada balita berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan. Gangguan pertumbuhan yang tampak adalah berat badan dan tinggi badan yang kurang dari normal. Sedangkan gangguan perkembangan dapat berupa gangguan perkembangan psikomotor, gangguan kecerdasan, dan gangguan mental.Pencegahan dan penanggulangan malnutrisi pada balita dapat dilakukan dengan pemberian suplementasi mikronutrien seperti vitamin A, seng, dan zat besi. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan status gizi balita, nafsu makan, dan kecerdasan intelektual balita.
HUBUNGAN ANTARA LEMAK VISERAL, LINGKAR PERUT DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL DENGAN KADAR SERUM MAGNESIUM PADA WANITA USIA SUBUR OBESITAS SENTRAL Widiasih, Esti; SS, Darmono; AK, Nugrohowati
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 3 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.834 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.3.2019.29-37

Abstract

Background: Obesity is a major public health problem today. Chronic imbalances between energy intake and energy expenditure will eventually cause obesity. Central obesity proved to be more at risk for health problems. Some micronutrients are found to be involved in the development of obesity. Magnesium is found to have a role in the development of obesity. Objective: to analyse the association of serum magnesium with various central obesity parameters such as abdominal circumference (WC), waist-hip ratio (WHR) and the amount of visceral fat in woman of reproductuve age with central obesity based on the hypothesis that obese subjects with hypomagnesemia are more prone to fall in complications of metabolic syndrome. Research method: This is a population-based cross-sectional study. A total of 52 apparently healthy adults woman of reproductive age between 18 and 35 years with central obesity (BMI >25 kg/m2,WC >80cm ),were recruited with prior ethical approval and written informed consent. WC and WHR were measurement using midline, visceral fat using Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) and serum magnesium levels from venous blood. Hypothesis testing uses simple correlation and simple linear regression analysis for predictive values. Results: There was a significant negative correlation between Waist circumference (r = -0,473; p = 0,000), WHR (r = -0,476; p = 0,000) and visceral fat (r = -0,628; p = 0,000) with serum magnesium levels. Conclusion: there is a significant correlation between the size of the Waist circumference, WHR and visceral fat (central obesity) to decrease serum magnesium levels. Keywords: waist circumference, WHR, visceral fat, central obesity, serum magnesium ABSTRAK Latar belakang : Obesitas adalah masalah kesehatan masyarakat utama saat ini. Ketidakseimbangan kronis antara asupan energi dan pengeluaran energi pada akhirnya akan menyebabkan obesitas. Obesitas sentral terbukti lebih berisiko pada masalah kesehatan. Beberapa mikronutrien ditemukan terlibat dalam perkembangan obesitas. Magnesium ditemukan memiliki peran dalam perkembangan obesitas. Tujuan: menganalisis hubungan serum magnesium dengan berbagai parameter obesitas sentral seperti lingkar perut (LP), rasio pinggang-panggul (RLPP) dan jumlah lemak viseral pada WUS obesitas sentral berdasarkan hipotesis bahwa subjek obesitas dengan hipomagnesemia lebih rentan jatuh dalam komplikasi sindrom metabolik. Metode penelitian : penelitian korelasional dengan desain cross sectional melibatkan subyek WUS obesitas sentral sebanyak 52 subyek di kota Semarang dari bulan April-Mei 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan pengukuran LP, RLPP, dan lemak viseral menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) dan kadar serum magnesium dari darah vena. Uji hipotesis menggunakan korelasi sederhana dan analisis regresi linier sederhana untuk nilai prediksi. Hasil: : Terdapat korelasi negatif bermakna antara lingkar perut (r=-0,473; p=0,000), RLPP (r=-0,476; p=0,000) dan lemak viseral (r=-0,628; p=0,000) dengan kadar serum magnesium. Simpulan : terdapat korelasi bermakna antara besarnya lingkar perut, RLPP dan lemak viseral (obesitas sentral) terhadap penurunan kadar serum magnesium. Kata kunci : lingkar perut, RLPP, lemak viseral, obesitas sentral, WUS, serum magnesium
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PELAYANAN ANTENATAL DI POLIKLINIK KEBIDANAN RS ISLAM SUNAN KUDUS SUHENDRO, ANGELINE DEWI; KARTASURYA, MARTHA IRENE; ARSO, SEPTO PAWELAS
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 2 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.717 KB) | DOI: 10.14710/jnh.2.2.2014.%p

Abstract

ABSTRAK   Rumah Sakit Islam Sunan Kudus terus mengalami penurunan jumlah kunjungan pasien. Selama beberapa tahun terakhir kunjungan pasien di poliklinik kebidanan tidak pernah mencapai target. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan persepsi pasien terhadap dokter, biaya pelayanan, dan akses tempat pelayanan antenatal di Poliklinik Kebidanan dengan minat kunjungan ulang pasien pelayanan antenatal. Jenis penelitian observasional analitik dengan desain  crossectional. Sebanyak 50 pasien pelayanan antenatal dipilih secara consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Variabel terikat adalah minat kunjungan ulang sedangkan variabel bebas adalah persepsi pasien terhadap dokter, biaya, dan akses tempat pelayanan antenatal. Analisis  data bivariat dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia 20-29 th (50%), usia kehamilan trimester 3 (50%), berpendidikan tinggi (36%), dan bekerja (72%). Persepsi pasien terhadap dokter hampir seluruhnya dalam kategori baik (94%), persepsi terhadap biaya kategori tidak terjangkau (56%), persepsi terhadap akses tempat pelayanan sebagian besar kategori mudah (86%). Sebagian besar responden (54%) tidak berminat melakukan kunjungan ulang ke poliklinik kebidanan. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap biaya berhubungan dengan minat kunjungan ulang. (p=0,0001). Persepsi pasien terhadap dokter dan akses tempat pelayanan tidak berhubungan dengan minat kunjungan ulang pasien pelayanan antenatal (p=0,054 dan 0,32). Disarankan bagi d RSI Sunan Kudus untuk menyesuaikan biaya pemeriksaan dengan kemampuan pasien. Selain itu letak poliklinik kebidanan dipindahkan ke tempat yang lebih strategis.   Kata kunci : Persepsi, pelayanan antenatal, Minat Kunjungan Ulang
Faktor Risiko Hipertensi Pada Remaja Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 1 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.434 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.1.2017.18-27

Abstract

Latar belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang prevalensinya semakin meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada pasien hipertensi adalah asupan protein, lemak, kalium, dan magnesium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko hipertensi pada remajaMetode : Penelitian cross-sectional ini diikuti oleh 1022 subjek usia remaja di kota Semarang.   Asupan   protein,   lemak,   kalim,   dan   magnesium      diperoleh   dengan menggunakan recall 3x24 jam. Tekanan darah diukur dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa. Analisis bivariat dilakukan dengan uji korelasi Rank- Spearman.Hasil : Pada penelitian ini sebanyak 13.3% subjek mengalami hipertensi. Asupan protein, kalium, dan magnesium sebagian besar subjek kurang dari kebutuhan. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan protein, lemak, kalium, dan magnesium dengan tekanan darah.Simpulan  :  Asupan  protein,  lemak,  kalium,  dan  magnesium  bukan  faktor  risikohipertensi pada remaja.Kata kunci : Asupan protein, lemak, kalium, magnesium, tekanan darah
ANALISIS GEN GSTM1 NULL, GSTT1 NULL, RASIO GSH/GSSG DAN KADAR LOGAM BERAT TERHADAP DERAJAT AUTISM SPEKTRUM DISORDER Hermawati, Donna; A, Mahayu Dewi; Utari, Agustini; Winarni, Tri Indah; Faradz, Sultana MH
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 2 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.941 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.2.2019.1-10

Abstract

Background : Autism Spectrum Disorder (ASD) is an behavioral disorder included in multifactorial disease. Several theory said that genetics factor, parental age, immunologic dysfunction, chemical induced, heavy metal intoxication and oxidative stress are related to ASD. A study about genetics and environmental factor is very important. High polymorphism of GSTM1 and GSTT1 genes were reported in autism population. The measurement of heavy metal concentration in hair specimen has been done to know excretion ability of the body. GSTM1 null and GSTT1 null polymorphism in subjects with autism, reflect individual vulnerability for environmental induced, such as heavy metal. Objectives : The objectives of this study was to know the frequency of GSTM1 null and GSTT 1null od ASD patients compare to the wildtype and the heavy metal concentration (Pb and Hg) of ASD patients Methods: Blood samples and hair specimen were collected from thirty eight autism children of Autism School in Semarang, Surakarta and Probolinggo. The Multiplex Polymerase Chain Reaction was used to analyze GSTM1 and GSTT1 gene. The GSH and GSSG concentration were done using ELISA. Heavy metal (Pb) concentration of hair specimen were done using  Atomic Absorption Spectrophotometer. Results : The higher frequency of GSTM1 null & GSTT1 null were obtained in ASD children compared to the wildtype. The average of  Pb concentration reached beyond the maximum standart (3,34 ppm).
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN PENAMBAHAN PEMBERIAN MINYAK, SANTAN, IKAN, DAN KACANG KACANGAN UNTUK MENINGKATKAN STATUS GIZI ANAK Wirawanni, Yekti; Puruhita, Niken; Sukmaningtyas, Hermina
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 1, No 1 (2013): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.745 KB) | DOI: 10.14710/jnh.1.1.2013.%p

Abstract

ABSTRAKLatar belakang : Status gizi anak ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain makanan pendamping ASI(MPASI) yang mengandung kalori dan protein yang cukup dan diberikan mulai umur 4 bulan. MPASI inisering diberikan dalam jumlah dan kualitas yang kurang, karena ketidaktahuan ibu tentang MPASI yangbergizi.Tujuan : Untuk melihat adanya perbedaan kandungan energi dan protein MPASI serta status gizi bayisebelum dan sesudah penyuluhan. Penyuluhan diberikan kepada ibu-ibu balita untuk meningkatkan kaloridan protein. Makanan pendamping ASI dengan menambahkan minyak, santan, ikan dan kacang-kacanganpada Makanan Pendamping ASI yang diberikan untuk anak.Metode: Rancangan penelitian ini adalah pre- and post-test design dengan sampel sebanyak 20 orang ibukeluarga nelayan yang menpunyai  anak usia 0-2 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancaraberdasarkan kuesioner. Berat badan ditimbang dengan dacin, sedangkan panjang anak diukur denganmeteran pada saat posyandu. Status gizi anak dinilai dengan antropometri dengan menggunakan batasanz-score ? 2 SD dari buku WHO-NCHS. Uji statistik dengan Wilcoxon Signed rank test dengan batasankemaknaan 0,05.Hasil : Kandungan energi  MPASI rata-rata 312,8 kal/hari dan protein 9,69 gram/hari. Anak nelayan diRW I,II,III Kelurahan Bandarhardjo rata-rata berada dalam keadaan gizi yang baik dengan rerata z scoretinggi badan menurut umur, berat badan menurut umur dan berat badan menurut tinggi badan lebih besardari -2SD.Simpulan : Terdapat peningkatan kandungan energi, protein, z score berat badan menurut tinggi badansebelum dan setelah penyuluhan, namun tidak bermakna. Sedangkan z score tinggi badan menurut umurada peningkatan bermakna (p=0,03)Kata kunci : Status gizi, Makanan Pendamping ASI, keluarga nelayan
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN LINGKAR PINGGANG REMAJA Annisa, Cindi
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 4, No 2 (2016): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.4.2.2016.%p

Abstract

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Lingkar Pinggang Remaja
Ketidaksesuaian Diet pada Pasien di ICU dan Faktot- faktor yang Berhubungan dengannya Khairuddin Khairuddin; Etisa Adi Murbawani
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 6, No 2 (2018): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.455 KB) | DOI: 10.14710/jnh.6.2.2018.74-84

Abstract

Latar Belakang: Ketidaksesuaian dietyang ditentukan dengan diaet yang diterima pasien dapat terjadi pada pasien yang di rawat diunit perawatan intensif (ICU), tetapitidak ada penelitian yang mengamati perbedaan tersebut.Tujuan: Untuk menganalisis beberapa faktor yang terkait dengan perbedaan antara diet yang ditentukan dengan diat yang diterimapasien, dan untukmenentukan faktor yang memiliki hubungan kuat dengan perbedaan tersebut.Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan mengamati perbedaan antara diet yang ditentukan dalam rekam medis dan diet yang diterima oleh pasien berdasarkan daftar makanan dari pantry ICY. Analisis data dari faktor yang diamati menggunakan uji chi-square diikuti engan uji regresi logistikHasil:Perbedaanantara diet yang ditentukan dengan diet yang diterima pasien dalam penelitian ini adalah 70 dari 249 (28,1%) koresponden. Hasil uji chi-square, nilai p dan koefisien kontingensi adalah: waktu penulisan resep (χ2 = 1,387; p = 0,239); hari penulisan resep (χ2 = 0,508; p = 0,476); perubahan dalam diet dalam hari yang sama (χ2 = 13,972; p <0,001, C = 0,231); kombinasi jenis diet (χ2 = 13,761; p <0,001, C = 0,229). Nilai p dan OR dari uji regresi logistik adalah: perubahan diet dalam hari yang sama (p <0,001, OR = 8,433); kombinasi jenis diet (p <0,001, OR = 5,013).Kesimpulan: Ketidaksesuain diet pasien di ICU dengan perubahan diet dalam hari yang sama dan adanya kombinasi jenis diet yang ditentukan. Faktor yang paling berkaitan dengan perubahan pola makan dalam hari yang sama.Kata kunci:pasien, ICU, Diet,Ketidaksesuain 

Page 4 of 12 | Total Record : 116