cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Chemurgy
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 22527575     EISSN : 26207435     DOI : -
Jurnal Chemurgy is published by Department of Chemical Engineering, Engineering Faculty, University of Mulawarman. This journal dedicated to the topics that relevant to Chemical Engineering, such as Energy, Thermodynamics, Optimization Process & Sustainable Process, Process Control, Material Technology, Catalyst, Kinetics & Reactor Design, Waste & Water Treatment Technology, Bioprocess & Biotechnology.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
Isoterm Freundlich, Model Kinetika, dan Penentuan Laju Reaksi Adsorpsi Besi dengan Arang Aktif dari Ampas Kopi Aswar Tahad; Ari Susandy Sanjaya
Jurnal Chemurgy Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Chemurgy-Desember 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.901 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v1i2.1140

Abstract

Air sumur yang mengandung banyak besi akan membahayakan manusia. Penelitian adsorpsi Fe pada air sumur dengan menggunakan karbon aktif. Pada penelitian ini ampas kopi digunakan sebagai bahan untuk membuatarang aktif, selanjutnya arang aktif tersebut digunakan untuk menurunkan kadar Fe. Adsorpsi Fe pada 400 rpmmencapai optimum pada waktu kontak 20 menit. Sedangkan pada 500 rpm mencapai nilai optimum pada 15menit dan 600 rpm mencapai optimum pada 25 menit. Isoterm adsorpsi yang digunakan adalah isoterm Freundlich dengan R2 pada 400 rpm adalah 0.983, pada 500 rpm adalah 0,985 serta pada 600 rpm adalah 0,797. Dari persamaan Freundlich menunjukkan laju 400 rpm mempunyai kemampuan adsorpsi yang paling baikdengan nilai kF adalah 1.267. Diperoleh adsorpsi Fe dengan arang aktif dari ampas kopi pada laju 400 rpm mengikuti model kinetika orde 0, sedangkan pada laju 500 dan 600 rpm mengikuti kinetika orde 2.Kata kunci: ampas kopi, besi (Fe), karbon aktif, adsorpsi
Perancangan Eco Heat Exchanger Type 1-2 Shell And Tube dan Pengaruh Jumlah Baffle Terhadap Transfer Panas Chandra Wicaksono; Eky Wijanarko; Oggi Hebernando Simanullang; Aswar Tahad
Jurnal Chemurgy Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Chemurgy-Juni 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.223 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v1i1.1136

Abstract

Alat penukar panas atau heat exchanger berfungsi untuk mengubah temperatur suatu jenis fluida. Proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi menuju fluida bersuhu rendah. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya. Salah satu jenis dari alat penukar panas yag serin ditemui dalam industri adalah tipe 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger. Tipe ini berdasarkan aliran yang terjadi didalamnya dibedakan menjadi aliran searah (Co-Current) dan aliran berlawanan (Counter Current). Penelitian ini dimaksudkan untuk merancang alat penukar panas tipe 1-2 Heat Exchanger dalam skala pilot plant untuk mengetahui pengaruh jumlah baffle terhadap transfer panas. Penelitian ini membandingkan pengaruh transfer panas dengan variasijumlah baffle 2, 3 dan 4 buah. Hasil dari penelitian didapat menyatakan bahwa pengaruh jumlah baffle merupakan salah satu dari sebagian banyak faktor yang mempengaruhi efektivats transfer panas.Kata Kunci : Heat Exchanger, Shell dan Tube, Transfer Panas
Optimasi Pembuatan Marine Diesel Oil (MDO) untuk Meningkatkan Profit Kilang Pertamina RU V Balikpapan Kuhita Karina Br Ginting; Selvia Sarungu; Ari Susandy Sanjaya
Jurnal Chemurgy Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Chemurgy-Desember 2017
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.816 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v1i2.1141

Abstract

PT. PERTAMINA (Persero) RU V Balikpapan merupakan salah satu kilang yang mengolah minyak mentahmenjadi bahan bakar yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan bakar transportasi laut danpabrik. Salah satu hasil produk di Kilang Balikpapan RU V ini adalah MDO (Marine Diesel Oil). Seiringdengan perkembangan teknologi alat industri dan transprotasi laut bermesin Diesel, faktor akanketersediaan MDO dirasa masih kurang. MDO tidak cukup hanya tersedia tanpa memperhatikan bagaimanakondisi dan kualitas dari MDO itu sendiri. Maka dari itu, untuk mengantisipasi kekurangan Bahan BakarMDO pada masa mendatang diharapkan suatu unit pengolahan harus dengan perhitungan yang cermat.Untuk itu peranan PT. PERTAMINA (Persero) RU V Balikpapan sangat dibutuhkan agar tercapainya haltersebut yaitu dengan memperhatikan komposisi blending yang digunakan. Dalam proses blendingpembuatan MDO sangat penting untuk mengetahui komposisi tiap komponen, sehingga pada penentuankomposisi pencampuran harus dilakukan secara cermat. Sebelum melakukan pencampuran skala besar,maka dilakukanlah penentuan titik optimal Blending yang bertujuan untuk mengetahui komposisi Blendingyang tepat dari masing-masing komponen MDO yang akan dipergunakan. Dapat diketahui bahwa MDOdapat di blending dengan 2 komponen ADO dan Short Residu atau 3 komponen ADO, Short Residu dan FluxOil. Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan hasil optimal dengan banyak komponen ADO 83 % danShort Residu 17 % dengan keuntungan 29352.5 USD.Kata Kunci : Blending, Marine Diesel Oil, Optimasi.
Elektrosintesis Nanokomposit α-MnO2/C dan Fabrikasinya untuk Aplikasi Superkapasitor Nursiti Nursiti; Ersita Rahajeng Wibowo; Ayu Wulan Safitri; Supriyono Supriyono; Rama Oktavian
Jurnal Chemurgy Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Chemurgy-Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.765 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v2i1.1631

Abstract

Komponen penyimpan energi semakin dibutuhkan seiring dengan berkembangnya peralatan berenergi listrik. Namun, komponen penyimpan energi yang terdapat di pasaran memiliki banyak kelemahan sehingga mengurangi efisiensi penggunaan alat listrik. Superkapasitor memiliki keunggulan dalam beberapa hal dibandingkan kapasitor dan baterai kimia. Selain mempunyai kualitas yang lebih bagus, superkapasitor pula dapat dibuat dari material yang relatif murah dan mudah didapat. Materialnya yaitu MnO2 dan karbon. Dengan menggunakan metode elektrolisis yang cukup sederhana, MnO2 disintesis dalam ukuran nanopartikel agar kapasitas penyimpanan semakin besar. Nanopartikel MnO2 dikompositkan bersama karbon sehingga menghasilkan superkapasitor yang memiliki kapasitas dan konduktivitas yang tinggi dengan memvariasikan tegangan yang dijalankan sebesar 2 V ; 2,5 V ; 3 V ; dan 3,5 V ketika sintesis MnO2. Dari penelitian ini, kami mendapatkan hasil berupa kapasitas MnO2 tertinggi yaitu sintesis pada tegangan 2 V dengan nilai kapasitansisebesar 48 F/g. Nilai tersebut seribu kali lebih besar dari nilai kapasitansi kapasitor komersial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi yang tepat untuk sintesis MnO2 yaitu pada tegangan 2 V.Kata Kunci : elektroda, nanokomposit, superkapasitor
Pengaruh Konsentrasi NaOH pada Ekstraksi Karagenan dari Alga Hijau (Chlorophyceae) di Bontang Dwi Anugro Chayo; Syamsul Anwar; Lukman Nul Hakim
Jurnal Chemurgy Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Chemurgy-Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.221 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v2i1.1632

Abstract

Karagenan merupakan senyawa ekstraksi dari rumput laut yang terdiri dari rantai poligilikan bersulfat dengan massa molekuler (Mr) kurang lebih diatas 100.00 serta hidrokoloid. Dalam pembuatan karagenan dikeringkan dengan menggunakan oven dengan temperatur 87oC selama 5 jam. Selanjutnya rumput laut dihaluskan untuk mempermudah proses ekstraktsi. Ekstraksi karagenan dilakukan dengan variasi NaOH 0,1 N ,0,2 N, dan 0,3 N dengan waktu ekstraksi selama 35 menit dan suhu konstan 100oC. Filtrat hasil ekstraksi ditambahkan HCl hingga didapatkan pH netral. Dalam analisa FTIR didapakan jenis karagenanuntuk rumput laut adalah jenis kappa. Hasil ekstraksi menggunakan NaOH didapatkan bahwa rendemen terbesar pada penggunaan NaOH 0,3 N. Sedangkan sifat fisik kekuatan gel didapatkan 17,79 %.Kata kunci: ekstraksi, rendement, kekuatan gel, karaginan, kappa (chlorophyceae)
Pemanfaatan Sekam Padi untuk Pembuatan Biobriket Menggunakan Metode Pirolisa Junianto Seno Tangke Allo; Andri Setiawan; Ari Susandy Sanjaya
Jurnal Chemurgy Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Chemurgy-Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.825 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v2i1.1633

Abstract

Biomassa memiliki potensi dan manfaat menjadi sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil yang adasekarang ini, biomassa memiliki stok atau pasokan yang berlimpah, dalam penelitian ini digunakan sekam padiuntuk pembuatan briket dengan menggunakan metode pirolisa. Beberapa tahap persiapan dilakukan dalampembuatan briket dari sekam padi, yaitu menimbang sekam padi 25 g. Zat perekat yang digunakan lem kayu danbubur kertas, masing-masing bahan perekat ditimbang sesuai dengan perbandingan yang diinginkan 50 %, 75 %,100 %, dan 125 %, dicampurkan sekam padi dengan bahan perekat sesuai dengan perbandingan yang di inginkan. Bahan pembuatan briket tersebut dimasukkan kedalam alat cetak biobriket dan dikeringkan di dalam oven, lalu dilakukan analisa terhadap briket tersebut, ada beberapa analisa yang dilakukan di antaranya analisa nilai kalor, kadar air, kadar abu, volatile matter, fixed carbon. Didapatkan hasil analisa nilai kalor dan volatile matter semakin besar sesuai dengan perbandingan perekatnya, dimana dengan perbandingan perekat lem kayu dengan bubur kertas yang dibuat menghasilkan nilai kalor yang tinggi pada perekat lem kayu.Kata kunci: biomassa; biobriket; sekam padi
Pengaruh Komposisi Massa Bahan Baku dan Temperatur pada Steam Reformer terhadap Jumlah Produksi Bio-Hydrogen dengan Menggunakan Software ASPEN HYSYS V.10.0 Dermawan, Rizki Kurnia; Fathoni, Rif'an; Irawan, Anton
Jurnal Chemurgy Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Chemurgy-Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/cmg.v2i1.1634

Abstract

Proses pada pabrik bio hidrogen dari bio oil terbagi menjadi beberapa unit, yaitu unit dehidrooksigenasi, unit pemisahan, unit steam reforming, unit water gas shift, dan unit pemurnian. Penelitian ini menjelaskan tentangpengaruh perbandingan komposisi massa metana (CH4) dengan steam (H2O) serta pengaruh perbedaan temperatur pada unit steam methane reforming untuk melihat pengaruh pada produksi bio hidrogen. Penelitian ini dikerjakan menggunakan software simulasi proses Aspen Hysys v.10.0. Dengan menggunakan variabel temperatur pada steam reformer (800 °C, 850 °C, 900 °C, 950 °C, 1000 °C) dan variabel perbandingan komposisi massa steam dengan methane (CH4), yaitu 1:2, 1:1,25, 1:3, 1:3,5, 1:4. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan pengaruh komposisi steam dan metana berbanding lurus dengan jumlah bio hidrogen yang dihasilkan. Serta, pengaruh perbedaan temperatur pada reaktor steam reformer berbanding lurus dengan jumlah produksi hidrogen. Dari hasil penelitian didapatkan jumlah produksi bio hidrogen terbaik 1300 kg/jam.Kata kunci: Aspen HYSYS, Bio Oil, Bio Hidrogen
Efektifitas Kitosan Limbah Kulit Udang dan Alum Sebagai Koagulan dalam Penurunan TSS Limbah Cair Tekstil Ika Meicahayanti; Marwah Marwah; Yunianto Setiawan
Jurnal Chemurgy Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Chemurgy-Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.531 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v2i1.1630

Abstract

Alum merupakan koagulan yang umum digunakan untuk menurunkan TSS dalam air. Fungsi koagulan adalah untuk mendestabilisasikan partikel koloid sehingga dapat menurunkan kandungan partikel terlarut dan tersuspensi. Koagulan dapat berasal dari bahan alami, seperti kitosan, yang dibuat dari limbah. Limbah kulit udang yang dihasilkan oleh salah satu perusahaan di Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 4,5 ton per bulan. Jumlah yang cukup besar tersebut mendorong pemanfaatan limbah menjadi kitosan sebagai koagulan limbah cair tekstil yang memiliki kandungan TSS melebihi baku mutu, yaitu 518-620 mg/L. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kitosan sebagai koagulan, serta membandingkannya dengan koagulan alum dalam menurunkan TSS. Kitosan dibuat melalui proses preparasi, deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Pengontakkan koagulan dengan limbah cair tekstil menggunakan jartest dengan 100 rpm selama 3 menit dan 40 rpm selama 12 menit. Konsentrasi koagulan kitosan yang digunakan adalah 100, 120, dan 150 mg/L, sedangkan untuk koagulan alum menggunakan dosis optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan mampu menurunkan TSS mencapai 89,5% atau 555 mg/L, dengan dosis optimum 150 mg/L. Pada dosis optimum, koagulan tawas mampu menurunkan hingga 91,9% atau 570 mg/L. Efisiensi tawas yang sedikit lebih tinggi dari kitosan menunjukkan bahwa kitosan mampu berperan sebagai koagulan limbah cair tekstil seperti halnya alum.Kata Kunci : kitosan, limbah cair, alum, tekstil, TSS
PENURUNAN LAJU KOROSI LOGAM ALUMINIUM MENGGUNAKAN INHIBITOR ALAMI Sanjaya, Ari Susandy; Mardiah, Mardiah; Novianti, Herlina Lia; Fadilah, Opie Aulia
Jurnal Chemurgy Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Chemurgy-Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi merupakan penurunan kualitas logam yang dipengaruhi oleh lingkungan. Korosi tidak dapatdihindari namun dapat dihambat dengan cara seperti penambahan zat inhibitor. Dalam penelitian inidilakukan studi laju korosi pada logam aluminium dengan cara menambahkan zat yang berfungsi sebagai inhibitor alami yakni ekstrak daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) ke dalam media korosif HCl 1 M dengan metode imersi. Studi laju korosi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh inhibitor yang digunakan untuk mengurangi laju korosi pada aluminium, mengetahui efisiensi inhibisi serta model adsorpsi inhibitor. Berdasarkan hasil analisis dengan metode gravimetri diperoleh bahwa ekstrak daun karamunting memiliki efek inhibisi dengan efisiensi tertinggi sebesar 91,74 % pada waktu 10 menit perendaman dengan konsentrasi inhibitor 200 ppm dan dengan permodelan adsorbsi Langmuirdiperoleh koefisien korelasi sebesar 0,9775.Kata kunci: inhibitor, alumunium, korosi
Analisis Kuantitatif Fasa Dan Parameter Kristal Abu Cangkang Keong Mas (Pomacea canaliculata L) Hasil Kalsinasi Suhu Tinggi Menggunakan Metode Rietveld Amirul Mukminin
Jurnal Chemurgy Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Chemurgy-Desember 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.051 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v2i2.2233

Abstract

Analisis kuantitatif melalui penghalusan data (refinement) metode Rietveld adalah solusi untuk mempelari tentang sistem kristal suatu material katalis. Metode ini menjadi pelengkap dari sistem analisis kualitatif dari suatu difraktogram sinar-X. Seluruh sampel abu cangkang keong mas (Paguroidea) pada penelitian ini di kalsinasi selama 4 jam dengan variasi suhu kalsinasi untuk kemudian dikarakterisasi dengan XRD spektroskopi. Setiap difraktogram sinar-X sampel dilakukan refinement metode Rietveld. Hasil refinement menunjukan bahwa sampel abu cangkang keong mas yang dikalsinasi selama 4 jam memberikan perbedaan komposisi fasa dan parameter unit sel kristal karena pengaruh suhu kalsinasi 600°C, 700°C dan 900°C. Sampel 600°C, 700°C adalah fasa tunggal padatan CaCO3 kalsit dengan bentuk kristal trigonal grup ruang R- 3C, volume kristal berturut-turut adalah 367.381 Å3 dan 369.240 Å3, sedangkan sampel 900°C merupakanpadatan fasa tunggal CaO dengan bentuk kristal kubik grup ruang Fm3m dan volume kristal adalah 111.960 Å3. Nilai Reabilitas (R) hasil refinement, RP, Rwp, Rexp dan GoF = χ2 memberikan hasil yang baik dan dapat diterima.Kata kunci : katalis CaO dan CaCO3, x-ray diffraction, Rietveld Analisis