cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 50 Documents
KOMUNIKASI POLITIK DAN JAJAK PENDAPAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SUSANTO, EKO HARRY
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.13 KB)

Abstract

Komunikasi politik yang mengeksplorasi hasil jajak pendapat tentang popularitas figure yang bersaing dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi primadona pemberitaan di era demokrasi dalam komunikasi. Hasil jajak pendapat dipakai sebagai landasan membangun kredibilitas calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah yang berupaya mengungguli pesaingnya. Kalaupun hasil jajak pendapat tidak memberikan makna positif, kelompok – kelompok entitas pendukungnya akan melakukan pembelaan demi menjaga popularitas dan keterpilihan. Namun tidak dapat diabaikan, hasil jajak pendapat berbagai lembaga, menunjukkan adanya perbedaan substansial yang berpotensi menjadi kontraproduktif. Akibatnya, hasil jajak pendapat tertentu saja yang akan dipakai sebagai rujukan dalam komunikasi politik para kandidat yang bersaing. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis komunikasi politik yang berkaitan dengan jajak pendapat sebagai pendukung fondasi dalam kontestasi pemilihan kepala daerah langsung. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan dukungan penelusuran teks maupun data online yang relevan untuk menghasilkan deskripsi terhadap kompleksitas jajak pendapat dalam pemilihan kepala dearah langsung. Temuan penelitian ini mencakup tiga hal, yaitu: bagaimana komunikasi politik mampu membangun kepercayaan publik, bagaimana jajak pendapat sebagai upaya kampanye terselubung, dan sejauhmana pemilihan kepala daerah langsung berjalan sesjalan dengan demokratisasi bernegara.
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT BADUY DALAM PEMILIHAN UMUM - (Studi Fenomenologi Partisipasi Politik Masyarakat Baduy pada Pemilu 2014) Saputra, Faisal Tomi
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.965 KB)

Abstract

Keragaman budaya di Indonesia menimbulkan perbedaan dalam masyarakat termasuk partisipasi politik, dengan dilangsungkannya pemilihan umum sebagai metode dalam memilih pemimpin di Indonesia. Akan tetapi, hal tersebut tidak diikuti oleh sebagian masyarakat adat yang memegang teguh prinsip warisan leluhur, seperti masyarakat Baduy yang memegang teguh adat Pikukuh Karuhun. Mereka menerapkan sikap Lunang (Milu Kanu Meunang) atau ikut pada yang menang, yang dianggap pemerintah sebagai salah satu bentuk golput. Artikel ini membahas tentang partisipasi politik masyarakat Baduy dalam Pemilu. Bagaimana partisipasi politik masyarakat Baduy dalam Pemilihan Umum dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dorongan/ pengurangan kegiatan politik mereka. Melalui konsep partisipasi politik dan strategi fenomenologi, penelitian ini berhasil mendeskripsikan bahwa masyarakat Baduy memandang Pemilu sebagai kewajiban mematuhi aturan negara yang dilegitimasi oleh lembaga adat Baduy. Pemilihan Umum dipandang sebagai kewajiban dalam memenuhi aturan dalam struktur negara. Meskipun dalam situasi dan kondisi tertentu struktur adat memiliki kekuasaaan untuk melarang masyarakatnya untuk mengikuti pemilu. Hal ini menunjukan bahwa, kekuasaan struktur adat lebih dominan daripada struktur negara berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti, sistem kepercayaan, motif dalam partisipasi politik dan konsekuensi (dampak negatif) yang mempengaruhi dorongan kegiatan politik yang cenderung berkurang karena kebutuhan fisiologis dan aturan adat dalam waktu-waktu tertentu.
KOMUNIKASI PARIWISATA PURWAKARTA MELALUI EVENT FESTIVAL BUDAYA DUNIA PURWAKARTA 2015 SETIANTI, YANTI; PUSPITASARI, LILIS; KOMARIAH, KOKOM
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.208 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umpan balik dari wartawan mengenai komunikasi pariwisata purwakarta melalui event festival budaya dunia purwakarta 2015, untuk mengetahui umpan balik dari masyarakat mengenai event Festival Budaya Dunia Purwakarta 2015 setelah adanya pemberitaan di media massa, untuk mengetahui kesesuaian antara pemberitaan event Festival Budaya Dunia Purwakarta 2015 dengan tujuan event tersebut,. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan paradigma positivisme. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan komunikasi pariwisata purwakarta melalui event festival budaya dunia purwakarta 2015 menghasilkan umpan balik yang positif dari wartawan, event Festival Budaya Dunia Purwakarta layak untuk diliput karena event budaya Purwakarta memang patut untuk diliput. Menurut pandangan wartawan acara festival budaya sebagaimana yang diselenggarakan oleh Pemkab Purwakarta patut untuk diberitakan. kegiatan ini menghasilkan umpan balik yang positif dari masyarakat terhadap event, media relations yang baik dapat menghasilkan pemberitaan yang baik sehingga mencapai tujuan event, tim humas pun selalu membina hubungan yang berkelanjutan dengan media dimana lebih mengutamakan hubungan secara personal dengan wartawannya. Kata Kunci : Komunikasi, Pariwisata, Media, Event, Budaya
IMPLEMENTASI KEARIFAN LOKAL DALAM PERILAKU KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA - Studi Kasus Perilaku Komunikasi Etnik Pendatang dan Penduduk Lokal di Kecamatan Way Panji Penduduk Lokal Selatan Besar, Ibrahim
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.631 KB)

Abstract

Budaya masyarakat dapat membentuk karakter perilaku komunikasi antar manusia maupun kelompok dalam suatu lingkugan sosial, dapat menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Pemahaman budaya didalamnya menyangkut bahasa, maka dalam berinteraksi antarbudaya sangat diperlukan pemahaman simbol-simbol komunikasi, bahasa dan karekter dari suatu masyarakat tertentu. Dalam penelitian ini bertujuan 1). Menganalisis bagaimana perilaku komunikasi antara penduduk lokal dan etnik pendatang, yang memiliki adat-istiadat dan budaya yang berbeda. dan 2). Bagaimana strategi pengelolaan komunikasi sosial yang memiliki perbedaan adat-istiadat dan budaya Penelitian ini bersifat studi kasus dan deskriptif analitik kualitatif dengan mengunakan studi mendalam serta pendekatan obyektif-subyektif. Selain itu untuk mengungkap proses secara akumulatif terjadinya perbedaan kesepahaman dalam pemberian makna simbol-simbol komunikasi. Adakalanya kesalahan dalam pemberian makna dari simbol-simbol komunikasi berakibat fatal, yang berujung pada kekerasan antar kelompok sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis. Subyek penelitian ini dibagi menjadi dua, masyarakat Desa Pendatangnuraga dan Desa Agom, yang berada di Kecamatan Way Panji Kabupaten Penduduk lokal Selatan. Hasil penelitian. 1) Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan, perbedaan kepentingan individu maupun kelompok dapat menciptakan pribadi-pribadi yang berbeda. Adanya pengaruh kelompok terhadap lingkungan sosial akan dapat mempengaruhi pendirian, cara pandang, pemikiran, dan perilaku komunikasi seseorang. Adanya perbedaan-perbedan tersebut pada akhirnya akan menyebakan terjadinya ketidak sepahaman komunikasi yang berujung kekerasan. 2). Penyelesaian permasalahan yang terjadi disuatu daerah yang perpenduduk heterogen yang memiliki perbedaan adat istiadat dan budaya yang berbeda diperlukan campurtangan pihak pemangku adat dan agama serta pemerintah. Kesimpulan dalam penelitian ini menyatakan bahwa 1). Kesenjangan berkomunikasi dan berinteraksi sosial dalam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh perbedaan perilaku dengan latar belakang budaya, adat-istiadat, keyakinan yang dibawa, kepandaian, dan pengetahuan, serta di dalamnya terkait dengan pendirian dan perasaan akan sesuatu permasalahan sosial serta kurangnya nilai-nilai kearifan lokal yang diadopsi untuk kepentingan musyawarah. 2). Peranan pemuka agama, adat, dan pemerintah dalam proses rekonsiliasi sangat diperlukan, dengan mengedepankan kearifan lokal yang mengedepankan pada rasa saling menghormati dan menghargai (empati dan simpati).
KOMUNIKASI DAN KEARIFAN LOKAL Studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Realitas Warga Penganut Aliran Islam Aboge (Alif Rebo Wage) Di Desa Sidareja Banjarnegara – Jawa Tengah BENYAMIN, PRAMONO; KOSWARA, IWAN
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.094 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi realitas hidup warga penghayat aliran Islam Aboge, termasuk didalamnya motif sesudah menjadi penganut aliran Islam Aboge, konsep diri sebagai warga penganut Aliran Islam Aboge dan makna ajarannya. Selain itu untuk memahami Makna Simbol dalam ritual Aliran Islam Aboge yang dilakukan warga penghayat aliran Islam Aboge. Subjek penelitian adalah para penganut aliran Islam Aboge yang berjumlah 5 orang. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Penelitian kualitatif ini secara luas menggunakan penggunaaan interpretatif dan kritis pada masalah masalah sosial, penelitian kualitatif ini lebih memfokuskan dirinya pada makna subjektif, konsep diri, pendifinisian, metafora dan deskripsi pada kasus kasus yg spesifik. Setelah dilakukan penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal seperti motif seseorang menjadi penganut aliran Islam ABOGE adalah motif mempertahankan nilai nilai budaya, motif mendalami keyakinan dengan sebenar benarnya, motif ketenangan hidup dan motif hidup rukun adil sejahtera dalam bernegara. Pada prosesnya motif motif tersebut dapat ditemukan pada seseorang semenjak kecil, pendatang atau seseorang yang masuk kemudian setelah sebelumnya memiliki kepercayaan.
KAJIAN PUBLIC RELATIONS BUDAYA DALAM KEGIATAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT BADUY (Studi Etnografi Komunikasi tentang aktivitas Internal dan External Relations oleh Jaro Pamarentah pada masyarakat Kanekes Luar, di Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Jawa Barat) Zubair, Feliza; Mariana, Dede; Sjoraida, Diah Fatma
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.443 KB)

Abstract

Masyarakat Baduy dikenal dengan keteguhan menjaga adat istiadat warisan leluhur sehingga sampai saat ini kehidupan mereka tidak banyak dipengaruhi budaya luar, terutama bagi penduduk Baduy Dalam. Kata tabu membuat mereka berhasil memelihara tradisi buhun dengan sepenuh hati, komitmen yang luar biasa dalam menjunjung tinggi kearifan lokal. Penelitian ini merupakan kajian Public Relations Budaya yaitu bagian dari konteks budaya yang berlangsung di masyarakat, khususnya di masyarakat adat misalnya peran dan fungsi PR yang dijlankan oleh sistem kelompok masyarakat adat untuk mendapatkan dukungan pihak internal maupun external. Istilah PR Budaya antara lain dilakukan oleh Greig Leicthy dalam bahasannya tentang“The Culturual Tribes of Public Relations”. Salah satunya adalah peran Jaro Pamarentah pada Suku Baduy. . Jaro Pamarentah secara adat bertugas sebagai penghubung antara masyarakat adat Kanekes dengan pemerintah nasional, yang dalam tugasnya dibantu oleh pangiwa, carik, dan kokolot lembur atau tetua kampong.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Internal Relations Jaro Pamarentah pada masyarakat Kanekes Luar di Kabupaten Lebak Provinsi Banten Jawa Barat; Untuk mengetahui kegiatan Eksternal Relations Jaro Pamarentah pada masyarakat Kanekes Luar di Kabupaten Lebak Provinsi Banten Jawa Barat; Untuk mengetahui proses PR Budaya dalam kegiatan Jaro Pamarentah pada masyarakat Kanekes Luar di Kabupaten Lebak Provinsi Banten Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode etnografi, menurut Suwardi Endaswara (2006) adalah untuk mendeskripsikan kebudayaan sebagaimana adanya. Artinya, dalam penelitan ini peneliti mendeskripsikan bagaimana kegiatan internal dan eksternal PR serta proses PR Budaya yang dilaksanakan oleh Jaro Pamarentah.Tehnik kajian berupa observasi dan studi pustaka. Hasil kajian menunjukan bahwa peran Jaro Pamarentah sebagai PR masyarakat Baduy adalah lebih dominan pada kegiatan eksternal, karena urusan internal dilaksanakan oleh Puun. Adapun Jaro Pamarentah secara adat berperan sebagai penghubung antara masyarakat adat Kanekes dengan pemerintah nasional, yang dalam tugasnya dibantu oleh pangiwa, carik, dan kokolot lembur atau tetua kampong. Kata Kunci: PR Budaya, Jaro Pamarentah, Internal Relations,Eksternal Relations
KOMUNIKASI PUBLIK MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA DALAM PENANGANAN HUMAN TRAFFICKING DI KABUPATEN INDRAMAYU MULYANA, SLAMET; GUSTINI, LEILI KURNIA
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.029 KB)

Abstract

Pemberdayaan masyarakat dan keluarga merupakan bagian dari upaya penanganan human trafficking yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Upaya tersebut merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan gugus tugas anti trafficking dengan masyarakat sasaran yaitu keluarga buruh migran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi langkah-langkah komunikasi publik yang dilakukan gugus tugas anti trafficking di Indramayu mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasinya termasuk kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Indramayu, yang merupakan wilayah dengan jumlah kasus human trafficking terbanyak di Jawa Barat bahkan di Indonesia. Metode yang digunakan adalah studi kasus sehingga bisa memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. Subjek penelitian bersifat multi sources, dengan informan kunci sebanyak enam orang yang mewakili birokrat, budayawan, akademisi, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan keluarga mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Indramayu sekaligus juga mempertimbangkan pembangunan sumberdaya manusia sesuai visi dan misi pemerintah Kabupaten Indramayu. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan keluarga dilakukan melalui berbagai penyuluhan dan pelatihan dengan melibatkan partisipasi berbagai pihak seperti LSM, perguruan tinggi, pesantren, tokoh masyarakat, termasuk masyarakatnya sendiri. Evaluasi kegiatan dilakukan secara berkala dan berkesinambungan melalui monitoring oleh instasi terkait dan lembaga independen. Rekomendasi dari temuan lapangan menegaskan bahwa dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan keluarga diperlukan pendekatan komunikasi yang lebih memperhatikan karakteristik kelompok sasaran, dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi wilayah di mana kelompok sasaran tersebut berada.
KADER POSYANDU SEBAGAI AGEN PERUBAHAN BAGI KESEHATAN DI MASYARAKAT - (Kajian terhadap Program Revitalisasi Posyandu dan penggunaan media sosial dalam penyebaran informasi kesehatan di Makasar) Elita, Rd Funny Mustikasari; Venus, Anter; Rumawan, Dedi
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.797 KB)

Abstract

Keberadaan petugas kesehatan, kader dan sarana yang ada merupakan modal dalam keberlanjutan Posyandu. Revitalisasi Posyandu di Makasar merupakan upaya pemberdayaan Posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Pandangan masyarakat Makasar terhadap sosialisasi Program Revitalisasi Posyandu sangat baik sehingga terjadi peningkatan kegiatan maupun jumlah kader yang ada serta terkelolanya kegiatan posyandu dengan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Penggunaan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan dapat mempengaruhi masyarakat agar dapat membuat keputusan yang tepat yang berkaitan dengan pengelolaan kesehatan. Strategi penyebaran pesan revitalisasi dilakukan melalui Kegiatan penggerakkan masyarakat secara riil kegiatannya berupa kampanye (gerakan) masal dan penggerakkan tokoh masyarakat/kelompok tokoh potensial; kegiatan lain berupa penggerakan dan pembinaan kader melalui pelatihan kompetensi teknis kader dan sistem penghargaan; Kegiatan yang menunjang lainnnya berupa peningkatan sarana dan prasarana berupa peningkatan partisipasi masyarakat, bantuan pemerintah, kemitraan dengan dunia usaha, penyediaan SDM dan dukungan operasional; Peningkatan komitmen pemerintah berupa advokasi kebijakan dan pembinaan secara berjenjang serta pelibatan kader pada program-proram layanan dasar kesehatan serta sosial. Pihak yang terkait dengan kegiatan Posyandu memiliki tugas dan tangung jawab, mereka adalah kader kesehatan, petugas kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Makasar memberikan layanan kesehatan yang menggunakan media sosial sebagai sarana utama komunikasi antar pihak dalam pelayanan dasar kesehatan. Evaluasi dari masyarakat tentang implementasi Program Revitalisasi Posyandu memiliki dampak positif lebih banyak dibanding dampak negatifnya. Hasil evaluasi Masyarakat tentang pemetaan implementasi kebijakan Program Revitalisasi Posyandu menjadikan posyandu sebagai layanan dasar untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak balita serta BKB. Kata Kunci: Komunikasi Kesehatan, Model komunikasi, Revitalisasi Posyandu, Media sosial, masyarakat lokal, Kader Posyandu
STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENDIKBUD DALAM SOSIALISASI KEBIJAKAN FULL DAY SCHOOL UNTUK MEMPERKUAT PENDIDIKAN KARAKTER SISWA PRAMONO, SIDIK
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.196 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi public relations (PR) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menyampaikan kebijakan full day school (FDS) di sekolah yang didasarkan pada masalah pendidikan karakter generasi muda saat ini yang mulai menurun khususnya tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).Dalam pelaksanaannya, Kemendikbud menerapkan kebijakan FDS secara terbatas yakni hanya 500 sekolah pada jenjang SMP dan SMA di Indonesia. Saat ini tim kajian FDS Kemendikbud terus mematangkan kebijakan tersebut sebelum diterapkan. Teori yang digunakan adalah Teori Melvin De Fleur. Dalam hubungan sosial, Teori De Fleur ini menjelaskan hubungan sosial secara informal berperan penting dalam merubah perilaku seseorang ketika diterpa pesan komunikasi massa. Pesan disampaikan melalui perantara (tidak langsung) atau opinion leader. Konsep yang digunakanialahstrategipublic relations, kebijakanfull day school, dan pendidikan karakter. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus.Paradigma yang dipakai ialah postpositivisme. Subyek penelitian ialah Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud dan obyek penelitian ialah strategi public relations kebijakan FDS.Adapun teknis analisis data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan data sekunder dari studi kepustakaan dan sumber bacaan lainnya.Hasil penelitian ialah Kemendikbud menggunakan strategi PR dengan memanfaatkan publications, news, events, dan community involvement, dengan opinion leader yakni Mendikbud Muhadjir Effendy. Dalam sosialisasi kebijakan FDS itu, Kemendikbud menekankan pada kesiapan payung hukum dan alasan pemberlakuan FDS. Kesimpulan penelitian ini ialah strategi PR perlu digunakan untuk membantu sosialisasi kebijakan FDS di sekolah-sekolah.Ini penting untuk memperkuat pendidikan karaktersiswa yang mulai tergerus akiba tkemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Kata kunci: strategi public relations, kebijakan full day school, pendidikan karakter
TRADISI MINUM JAMU: KONSEP KOMUNIKASI KESEHATAN DARI GENERASI KE GENERASI - Study Masyarakat di Indonesia KARTIKA, TINA
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.125 KB)

Abstract

Jamu adalah minuman terbuat dari bahan-bahan dari tanaman seperti jahe, lengkuas, kunyit, temu lawak, temu ireng, asam, sambiloto, brotowali dan lain-lain. Pembuatan jamu terbagi menjadi dua yaitu secara manual dengan tangan manusia dan diolah dengan pabrik. Jamu yang dibuat secara tradisional maupun diolah dengan pabrik dijual dengan cara digendong disebut dengan jamu gendong, dijual berkeliling dengan sepeda atau dengan sepeda motor. Penjualan jamu juga dengan menggunakan tempat/toko. Masyarakat Indonesia terbiasa minum jamu mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini mereka teruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Tradisi minum jamu ini mereka yakini sebagai bahan obat yang aman, murah, dan sebagai warisan leluhur bangsa yang perlu dilestarikan. Penyakit yang dapat diobati dengan jamu antara lain batuk, piluk, pegal linu, sakit kepala, nyeri tulang/persendian, masalah organ reproduksi alat kelamin dan lain-lain. Kebiasaan minum jamu dapat dianalisa melalui pendekatan komunikasi kesehatan. Konsep komunikasi kesehatan memandang tradisi minum jamu adalah pendekatan naturalistik, sistem penyembuhan penyakit melalui tanaman herbal. Pembentukan pesan dari genersi ke generasi, mengkontruk pemaknaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia tentang minum jamu. Tidak hanya masyarakat biasa yang terbiasa minum jamu, namun pemerintah Indonesia memfasilitasi keyakinan masyarakat ini dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 03/MENKES/PER/2010 tentang Saintifikasi Jamu. Kemudian untuk melaksanakan peraturan menteri kesehatn itu dibuat Keputusan Menteri Kesehatan No.1334 Tahun 2010 tentang Komisi Nasional Saintifikasi Jamu, yang salah satu tugasnya adalah menyusun pedoman metodologi penelitian jamu.