cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
KAPAL Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 18298370     EISSN : 23019069     DOI : 10.14710/kapal.
Core Subject : Science,
Jurnal ini merupakan Jurnal Ilmiah untuk mengembangkan ilmu dibidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi Kelautan. Jurnal ini diterbitkan oleh Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro 3 (tiga) kali dalam 1 tahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 359 Documents
Front-Matter V. 14, No. 3 Editor, Ketua
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 14, No 3 (2017): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.387 KB)

Abstract

HUBUNGAN PANJANG KAPAL DAN PANJANG JARING PAYANG AMPERA TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAWANG, KENDAL Setiyanto, Indradi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 7, No 1 (2010): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2654.859 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v7i1.5626

Abstract

Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah pendukung perikanan di Pantai utara Jawa, yang memiliki wilayah perairan potensial untuk daerah penangkapan ikan. Produksi ikan di PPP Tawang, Kendal cukup potensial dan mengalami kenaikan dari tahun 2006 sebesar 345.754 kg dan sampai tahun 2008 sebesar 470.089 kg. Sebagian besar nelayan di sekitar PPP Tawang menggunakan jaring payang ampera. Adanya variasi ukuran panjang kapal dan panjang jarring ampera yang digunakan merupakan salah satu penentu keberhasilan operasi penangkapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara panjang kapal dan panjang jarring payang ampera terhadap hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPP Tawang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2009 di PPP Tawang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yang bersifat studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan kuisioner terhadap nelayan payang ampera. Pengambilan sampel menggunakan metode stratifikasi random sampling dengan jumlah sampel 36 unit dari 70 populasi kapal payang ampera yang ada. Analisa data memenuji uji asumsi klasik, uji normalitas residual, dan regresi linier berganda yang diolah dengan SPSS 16. Hasil analisa regresi berganda diperoleh nilai F-hitung 18,386 > F-tabel 2,69 dengan signifikasi 5% (α=5%) dan model Y = 0.554 + 0.427 X1 + 0.624 X2 + e. Penggunaan kedua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan. Sedangkan uji t menunjukkan bahwa, secara parsial variabel bebas dari panjang kapal dan panjang jaring, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.  
Analisa Kekuatan Deck BARGE NANIA 10070 DWT Dengan Dua Metode Pembebanan Adnyani, Luh Putri; Aisyah, Nur; Sulistijono, S.; Harahap, Rima Gusriana; Dianiswara, Anggoronadhi; Nurmawati, N
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 16, No 2 (2019): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (965.529 KB) | DOI: 10.14710/kapal.v16i2.22149

Abstract

Kondisi struktur pelat tongkang dan banyak volume muatan, akan mempengaruhi jumlah tegangan yang mampu ditahan oleh suatu struktur. Analisa kekuatan deck dengan variasi pembebanan bertujuan untuk mengetahui tegangan maksimum yang berada di titik tertentu pada deck kapal, pada studi kasus ini adalah kapal tongkang Nania dengan adanya variasi metode pembebanan. Metode penelitian dimulai dengan pembebanan batu bara di atas tongkang dan membentuk gunungan yang jumlahnya bervariasi serta disusun secara memanjang kapal. Pemodelan elemen hingga hanya dilakukan pada daerah midship dengan ukuran model adalah panjang 18,28 meter, lebar 27,45 meter, dan tinggi 5,5 meter, yang disesuaikan dengan studi kasus di lapangan. Variasi pembenanan dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan maksimum, antara lain: variasi ke-1 adalah midship kapal dibebani 1 gunungan yaitu ketika tongkang membawa 4 gunungan batu bara keseluruhan sepanjang kapal, dengan tiap gunungan menyerupai prisma. Variasi ke-2 adalah 2 gunungan pada midship jika tongkang mengangkut 5 gunungan batu bara secara keseluruhan dengan bentuk gunungan adalah limas. Dengan menggunakan software elemen hingga didapatkan hasil tegangan maksimum berada pada area replating pada kedua variasi yang memiliki tegangan maksimum sebesar 394,39 MPa dan 369,97 MPa. Kedalaman deformasi dari kedua tipe pembebanan yaitu 27,783 mm dan 28,765 mm yang masih dibawah toleransi deformasi maksimum (36 mm). Nilai safety factor berdasarkan tegangan ultimate sertifikat material kapal Nania ialah 1,303 dan 1,389. Nilai rata-rata safety factor dari keseluruhan percobaan yaitu 1,346, diatas angka standar SF =1.
KAJIAN TEKNIS PENGGUNAAN METODE FULL OUTFITTING BLOCK SYSTEM (FOBS) PADA PRODUKSI PEMBANGUNAN KAPAL BOX SHAPE BLOCK CARRIER (BSBC) M 229/230 KAPASITAS 50.000 DWT DI PT. PAL INDONESIA Jatmiko, Sukanto; Chrismianto, Deddy
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 1 (2008): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.315 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i1.2662

Abstract

PT. PAL Indonesia used Full Outfitting Block System (FOBS) methods to abridge ship construction time. But, production accomplishment still frequent to late, so, implementation of those methods at PT. PAL Indonesia in the production of Box Shape Bulk Carrier (BSBC) M 229/230 ship construction or known as STAR 50 need to investigated. The data interpretations were done by doing observation, gather planning data, and monthly production report of Box Shape Bulk Carrier ship between Februarys 2007- April 2008 periods. Then, calculating percentage of FOBS implementation at PT. PAL Indonesia with constrains factor from the data’s. The conclusions based on the analysis and discussions from this research are percentage of FOBS implementation method at PT. PAL Indonesia is 71,633 %, constrain factors of FOBS implementation method at PT. PAL Indonesia are material overdue (6,122%), human resources (4,246%), design (3,954%), production facility (2.820%), and experience (1,244%)
KAJIAN PENGEMBANGAN KAPAL WISATA BERBASIS ENERGI ALTERNATIF: KOMBINASI LAYAR DAN PANEL SURYA Purwanto, Dedi Budi; Utama, IKAP
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 12, No 1 (2015): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.681 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v12i1.8177

Abstract

Potensi energi alternatif yaitu angin dan matahari dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membantu energi kapal wisata di Madura. Desain lambung yang digunakan adalah tipe monohull dan katamaran pada displasemen yang sama sebesar 6 ton, didapatkan besaran hambatan dengan menggunakan analisa numerik CFD yang diperlukan untuk menghitung kebutuhan daya terhadap kecepatan relatif  kapal. Penyelidikan secara numerik dimulai dengan Pre-processing yang meliputi pembuatan geometri benda, dan meshing. tahap pemilihan solver yang meliputi pemilihan boundary-condition, pemilihan model laminar maupun turbulensi aliran, pemilihan jenis fluida dan struktur, dan pemilihan solving-equation bertujuan untuk mendapatkan data gaya-gaya hidrodinamika dan efeknya terhadap lambung kapal maupun layar pada saat menerima aliran fluida. Gaya yang dihasilkan oleh layar dengan bentuk segitiga dengan ukuran lebar sebesar 3 meter dan tinggi sebesar  4 meter, sebesar  0.812 kN. Luasan panel surya yang tersedia untuk kapal monohull sebesar 24m2 mampu memberikan konstribusi power sebesar 3.42 kW, sedangkan untuk tipe katamaran sebesar 54m2 mampu memberikan konstribusi power sebesar 7.7 kW. Kapal monohull dengan L = 12 m, B = 2.4 m, T = 1 m, menggunakan layar dan panel surya memberikan konstribusi kecepatan kapal sebesar 6 knot, sedangkan untuk kapal katamaran dengan ukuran utama L = 12 m , B = 6 m, T = 0.55 m, menggunakan layar dan panel surya memberikan konstribusi kecepatan kapal sebesar 8 knot.
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN COREMAT UNTUK KONSTRUKSI FRP (FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC) SANDWICH PADA BADAN KAPAL Manik, Parlindungan; Hadi, Eko Sasmito
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 2 (2008): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.359 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i2.3192

Abstract

Planning of ship construction is make its having good effectivity value and efficiency. Composite as material alternative to changes of steel feedstock and wood has many applied named FRP (fiberglass reinforced plastics) single skin. The weakness of this FRP was heavy construction and requires many production time. Therefore, will be checked comparison between single skin with sandwich constructions for shell. In this research, the way for making composite is hand lay up method with three various thickness of skin there are : t, t/2, and t/4. To know strength comparison from the various skin of sandwich with single skin, must be test, consist of tensile test.. The result is analyzed then compared by BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) rules for the fiberglass ship. Based on the result, indicates that optimization skin thickness of sandwich construction applies Coremat which tensile strength it is equivalent with Single Skin at 2/3t and usage of Sandwich construction causes 23,12 % lighter. In economic analyze, advantage from low weight is compensation of addition 23,12 % DWT. Material cost for Sandwich about 11,35% bigger than Single Skin construction.
BASIC DESIGN KAPAL PENGANGKUT BATUBARA 200 TON SEBAGAI JALUR ALTERNATIF RUTE SUNGAI LEMATANG Budianto, Budianto
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 2 (2016): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.82 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v13i2.11532

Abstract

Sebagai jalur alternatif jalan khusus,  melalui transportasi sungai Lematang dengan perancangan kapal pengangkut hasil tambang dalam  distribusi batubara merupakan salah satu solusi untuk jalur darat provinsi tetap terjaga dengan baik dan tidak terjadi kemacetan akibat konvoi dump truk pengangkut batubara. Bentuk geografis, perpindahan aliran sungai, dan pendangkalan sungai Lematang berpengaruh terhadap sulitnya membuat kapal angkut batubara melalui sistem tranportasi sungai tersebut. Jika menggunakan kapal angkut batubara jenis Tug and Barge, maka akan menyebabkan kesulitan dalam proses manouvering kapal bahkan sering terjadi kapal kandas karena pendangkalan sungai, serta bisa juga kapal tersangkut bagian barge karena sudut olah belok kapal terlalu melebar. Disamping itu juga, perlu diperhatikan bentuk aliran sungai Lematang yang melengkung dan berkelok, adanya masalah sosial, serta hambatan lain seperti adanya kabel slink, jembatan, kedalaman sungai, sampah kayu d.l.l. Salah satu teknologi yang bisa digunakan adalah kapal SPB (Self Propeller Barge). Dimana kapal SPB pengangkut batubara memiliki kelebihan dapat manouvering yang baik ketika melintasi wilayah sungai. Kapal SPB pengangkut batubara memiliki geladak angkut yang terletak dibelakang akomodasi, hal ini akan mempermudah jarak pandang dan proses manouvering kapal, akan tetapi terbatas dengan kapasitas yang diangkut karena terbatas dengan kedalaman draft kapal yang dimiliki. Dalam perancangan harus diperhatikan faktor geografis, kedalaman sungai, faktor sosial dan faktor ekonomis kapal. Sehingga akan memberikan hasil teknologi kapal SPB pengangkut batubara dengan kondisi sellow draft yang efektif dan efisien. Dimana kapal SPB yang dirancang dengan kaasitas 200 ton setara dengan 20 dump truk, kapal  yang difungsikan untuk mengangkut batubara dengan memiliki kecepatan sebesar 12 knot (dengan mesin 2x250HP) dan konsumsi bahan bakar sebesar 1.77 ton dengan mngunakan SFOC sebesar 160 gram/kWh (baik untuk main engine dan generator set).
ANALISA PERFORMA HULLFORM PADA PRA PERANCANGAN SPEED BOAT KATAMARAN UNTUK SEARCH AND RESCUE ( SAR ) DI PANTAI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA BERBASIS CFD Sasmito Hadi, Eko; Jokosisworo, Sarjito; Widyanto, Widyanto
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 9, No 1 (2012): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.571 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v9i1.3815

Abstract

Kapal jenis speed boat merupakan kapal yang sering digunakan sebagai kapal penyelamat sehingga perlu pengembangan untuk mengetahui lebih dalam interaksi tahanan pada lambung kapal agar tercapainya kapal dengan stabilitas serta tahanan yang lebih baik. Kapal Motor Safinatul ‘Is ‘Aaf merupakan salah satu model kapal speed boat katamaran (lambung ganda) yang dirancang untuk menunjang pariwisata di wilayah Pantai Gunungkidul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih detail interaksi tahanan total pada lambung kapal K.M Safinatul ‘Is ‘Aaf dengan pendekatan Computational Fluid Dynamic. Dalam melaksanakan penelitian dilakukan beberapa tahapan yaitu pembuatan model pada Computational Fluid Dynamic, input data simulasi, running simulasi hingga konvergen, kemudian analisa hasil dengan metode Slender Body, CFD serta metode Insel and Molland. Analisa hasil meliputi  analisa hambatan, dan analisa fluida pada simulasi Computational Fluid Dynamic. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan didapatkan hasil analisa yang  menunjukkan bahwa hambatan total kapal (Rt) pada saat kecepatan kapal 29 knots Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan penulis dengan 3 dengan menggunakan metode CFD sebesar 10,85 kN, metode Slender Body sebesar 9.63 kN dan perhitungan secara analitik dengan metode Insel and Molland sebesar 12.05 kN. Sedangkan dari hasil simulasi dengan menggunakan analisa CFD, dapat diketahui bahwa pada saat kapal berjalan dengan kecepatan tinggi maka ketinggian aliran fluida atau gelombang air yang ditimbulkan akan lebih besar dari kapal yang berjalan dengan kecepatan rendah
Back-Matter V. 14, No. 2 Editor, Ketua
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 14, No 2 (2017): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.294 KB)

Abstract

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN DUAL FUEL SYSTEM (LPG-SOLAR) PADA MESIN DIESEL KAPAL NELAYAN TRADISIONAL Mulyatno, Imam Pujo; Sisworo, Sarjito Joko; Panuntun, Dhimas Satriyan
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 10, No 2 (2013): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.932 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v10i2.5124

Abstract

Pengembangan bahan bakar alternatif dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM), telah menjadi agenda penting  pemerintah. Penggunaan LPG (Liquefied Petrolium Gas) pada mesin diesel kapal nelayan tradisional didasarkan pada keberhasilan penggunaan LPG pada kendaraan-kendaraan darat. Penggunaan LPG pada mesin diesel dilakukan secara dual fuel. Penelitian dual fuel system pada mesin diesel kapal nelayan tradisional bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar dual fuel terhadap kinerja mesin dan sistem penggeraknya, meliputi konsumsi bahan bakar, daya, kecepatan kapal, serta efisiensi pada sistem penggerak kapal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan DongFeng ZS-1100 dengan tiga putaran mesin yang berbeda yaitu 1000rpm, 1250 rpm dan 1500 rpm. Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan LPG secara dual fuel mampu menggantikan konsumsi solar hingga 71% dari konsumsi solar seluruhnya selama satu jam. Komposisi LPG yang dihasilkan mencapai lebih dari 60%  dari total pemakaian bahan bakar saat dual fuel. Kecepatan dan jarak tempuh saat menggunakan solar seluruhnya mencapai 5% lebih tinggi dibandingkan dual fuel. Daya dan torsi saat menggunakan dual fuel mencapai 9,8 % lebih tinggi dibandingkan solar seluruhnya. Penggunaan dual fuel mampu mengurangi biaya operasional penangkapan ikan hingga 24,6%, namun dengan waktu tempuh 1,3% lebih lama dari solar seluruhnya. Efisiensi propulsi solar seluruhnya 6% lebih besar dibandingkan efisiensi propulsi dual fuel.

Page 3 of 36 | Total Record : 359