cover
Contact Name
Amy Wadu
Contact Email
awd.ub15@gmail.com
Phone
+6281246527868
Journal Mail Official
juteks.pnk@gmail.com
Editorial Address
Kampus Penfui : Jalan Adisucipto P.O. BOX 139 Kupang
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JUTEKS - Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 25275496     EISSN : 26219786     DOI : https://doi.org/10.32511/juteks
JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil) merupakan merupakan publikasi online yang diterbitkan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang yang memuat tentang hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Teknik Sipil dengan lingkup Manajemen Konstruksi, Struktural, Transportasi, Sumber Daya Air dan Geoteknik. JUTEKS terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober. Publikasi ilmiah ini terbuka para Akademisi, non-Akademisi dan masyarakat umum yang akan mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bidang Teknik Sipil.
Articles 122 Documents
KARAKTERISTIK KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAHAN TEMPURUNG KENARI (CANARIUM AMBONEINSES HOCHR) DARI KABUPATEN ALOR Koilal Alokabel; Welem Daga
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2017): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.086 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v2i1.120

Abstract

Kabupaten Alor merupakan satu-satunya penghasil tanaman kenari yang sangat besar di mana tanaman dimaksud tumbuh secara alami dan saat sekarang telah dibudidayakan. Bijinya digunakan sebagai bahan makanan dan tempurungnya dibuang begitu saja sehingga semakin banyak menumpuk akan merusak pemandangan sekitarnya, dengan demikian tempurungnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, yakni sebagai bahan tambahan. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan yang diperoleh yaitu perlakuan III (64 % Kerikil + 34% Pasir + 2% Tempurung Kenari) dengan kuat tekan 282,83 kg/cm2, perlakuan IV (63 % Kerikil + 34% Pasir + 3% Tempurung Kenari) dengan kuat tekan 284,67 kg/cm2 dan perlakuan V (62 % Kerikil + 34% Pasir + 4% Tempurung Kenari) dengan kuat tekan 285,49 kg/cm2 ini menggambarkan bahwa banyaknya tempurung kenari yang akan di campurkan maka akan menghasilkan kuat tekan yeng lebih besar. Dengan demikian tempurung kenari layak digunakan sebagai bahan tambahan campuran beton karena memberikan pengaruh yang cukup berarti terhadap kakuatan tekan beton.
ANALISA KINERJA DAN PRIORITAS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Indradhi Lasmana; Ludofikus Dumin; Stefen Ndun; Joko Suparmanto
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2017): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.225 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v2i1.125

Abstract

Banjir atau genangan di suatu kawasan terjadi apabila sistem yang berfungsi untuk menampung genangan itu tidak mampu menampung debit yang mengalir, hal ini akibat dari tiga kemungkinan yang terjadi yaitu : kapasitas sistem yang menurun, debit aliran air yang meningkat, atau kombinasi dari kedua-duanya. Perkembangan kota semakin hari semakin terus berkembang dan kebutuhan masyarakat akan ruang permukiman semakin tinggi sehingga berpengaruh terhadap ruang terbuka dan resapan air di wilayah Kota Borong. Analisis kinerja saluran drainase di kawasan wilayah Kota Borong menjadi suatu langkah penting guna mencari solusi dalam penanganan masalah banjir dan genangan yang ada. Dari hasil identifikasi kondisi sistem drainase dan kawasan yang mengalami banjir dan genangan di Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur terdapat 8 (delapan) titik yang menjadi prioritas penanganan yaitu kawasan pasar Borong, Pasar Borong/Terminal, depan Koramil Kota Borong, Jalan Srikaya (depan Masjid Kota Ndora), Jalan Srikaya (depan Kantor DPRD), Jalan Sukun (masuk dari jalan negara), Jalan Sukun (kampung bugis peji depan kios warga), Perempatan di Kampung Bugis. Hasil Analisis Kinerja sistem jaringan drainase di kawasan Kota Borong dengan berbagai kriteria diperoleh kondisi bangunan cukup. Hal ini terlihat pada persentase kondisi sistem jaringan drainase di masing-masing sub sistem, yaitu kondisi di DG1 = 63,53%, kondisi di DG2 = 66,50%, konsisi di DG3 = 69% , DG4 = 60%, DG5 = 61,25%, DG6 = 68.37%, DG7 = 53,27% dan kondisi di DG8 = 60,71%. Analisis Penentuan skala prioritas penanganan dan penentuan daerah prioritas wilayah pasar Borong mempunyai nilai yang paling tinggi yaitu 456.25, Pasar Borong/Terminal = 421.25, Jalan Srikaya 351.25, Jalan sukun 237.5, Jalan Sukun Kampung bugis Peji 237.5 dan perempatan Kampung Bugis 237.5 dengan dilakukannya penanganan meliputi peninggian badan jalan, perbaikan kapasitas saluran dan elevasi saluran serta perlunya adanya bangunan-bangunan resapan.
PENGARUH PEMASANGAN SUDU PENGARAH DAN VARIASI JUMLAH SUDU ROTOR TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS Yunus Fallo; Bruno B. A. Liu; Dedy N. Ully
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2017): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13331.037 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v2i2.167

Abstract

Pemasangan sudu pengarah di depan sudu rotor dapat meningkatkan unjuk kerja turbin angin Savonius, karena dapat mencegah torsi negatif pada sudu cembung dan mengarahkan sejumlah massa udara pada sudu cekung tanpa mengenai sudu cembung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental nyata (true experimental) pada skala laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coefficient of power meningkat secara parabolik seiring bertambahnya kecepatan angin sehingga pada kecepatan 6 dan 7 m/s mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena meningkatnya kecepatan angin yang tidak diimbangi dengan kenaikan daya poros dan torsi. Pada rotor dengan pemasangan sudu pengarah coefficient of power maksimum terjadi pada rotor tiga sudu sebesar 0,2314, rotor dua sudu sebesar 0,1825, rotor empat sudu sebesar 0,12006. Di mana coefficient of power tertinggi ini terjadi pada kecepatan angin 5 m/s kecuali rotor empat sudu. Sedangkan pada rotor tanpa pemasangan sudu pengarah coefficient of power maksimum juga terjadi pada rotor tiga sudu sebesar 0,18667, rotor dua sudu sebesar 0,1541 dan rotor empat sudu sebesar 0,0776. Coeficient of power maksimum pada rotor tiga dan dua sudu terjadi pada kecepatan angin 6 m/s, sedangkan rotor empat sudu coefficient of power maksimum terjadi pada kecepatan angin 7 m/s.
KAJIAN PENATAAN RUANG KOTA KUPANG BERBASIS KONSERVASI TANAH DAN AIR DI DAS DENDENG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Djunaedi Djunaedi
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2017): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13820.671 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v2i2.172

Abstract

Bentuk penelitian dan kajian ini merupakan studi kasus dengan mengambil lokasi pada DAS Dendeng Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Daerah ini memiliki angin beriklim tropis dan kering yang dipengaruhi oleh angin muson dengan suhu udara rata-rata 22,90oC – 32,17oC,dengan musim hujan yang pendek, bulan Nopember - Januari atau bulan Desember - Februari, suhu udara 22,90oC – 32,17oC. Musim kering bulan April – Oktober, suhu 29,10 C – 33,40 C, curah hujan yang terjadi hanya 3 (tiga) bulan, yaitu berkisar bulan Nopember - Januari atau bulan Desember - Februari, dengan jumlah hari hujan berkisar 40 – 110 hari pertahun dan musim kemarau cukup panjang, yaitu 8 – 9 bulan mewarnai ciri kawasan ini. Topografi wilayah studi mempunyai tingkat kemiringan lahan 0 - 30 % dan sebagian kecil kemiringan lahan antara 3 - 8%. Das Oesapa Besarendeng termasuk dalam DAS Benain Noelmina yang menjadi wilayah BPDAS Kupang memiliki luas 4535 ha termasuk prioritas pertama, karena wilayah tersebut mengalami erosi ringan yang sangat luas. Seiring dengan terjadinya perubahan tataguna lahan dari tahun ke tahun, mengakibatkan potensi kerusakan lahan semakin meningkat, untuk itu perlunya dikendalikan dan di rehabilitasi. Adanya permasalahan tersebut di atas diperlukan kajian penataan ruang berbasis konservasi tanah dan air, sehingga diperoleh petunjuk arahan penggunaan lahan, rehabilitasi dan konservasi tanah dengan kemampuan lahan dan fungsi kawasan di DAS Dendeng Kota Kupang. Mengingat sangat kompleksnya erosi dan limpasan permukaan pada DAS Dendeng kota Kupang, perlu adanya alat bantu untuk manganalisa dengan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG) AVSWAT 2000. Sesuai hasil arahan dan analisis laju erosi dan sedimentasi pada Das Oesapa Besar terdapat 5 penempatan bangunan pengendali sedimen ( Check dam ) yang harus di bangun pada koordinat : x = 571183,79 , y = 8867289,22, x = 571389,17 , y = 8874937,98, x = 569016,64, y = 8873316,16, x = 5713779,97, y = 8873107,74 dan x = 571313,85, y = 88669422,77. Dengan di bangunnya bangunan pengendali tersebut bisa mengurangi laju erosi dan sedimentasi pada Das Oesapa Besar sebesar 420,38 ton/ha/tahun.
ANALISA KINERJA PERSIMPANGAN TAK BERSINYAL TIPE T PADA PERTEMUAN RUAS JALAN TIMOR RAYA DAN JALAN SURATIM DI KELURAHAN OESAPA KECAMATAN KELAPA LIMA KOTA KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Koilal Alokabel
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2018): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.313 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v3i1.194

Abstract

Persimpangan sebagai salah satu tempat pertemuan ruas-ruas jalan dan tempat kendaraan melakukan perubahan arah pergerakan arah lalu lintas. Persimpangan dapat bervariasi dari persimpangan sederhana yang terdiri dari pertemuan dua ruas jalan sampai persimpangan kompleks yang terdiri dari pertemuan beberapa ruas jalan. Namun dengan tingkat pergerakan yang beragam dari berbagai jenis kendaraan, mengakibatkan kendaraan pada persimpangan, akan mengalami tundaan perjalanan yang cukup besar, sehingga biaya perjalanan akan menjadi lebih besar pula. Tidak dapat dibayangkan berapa banyak uang yang terbuang percuma karena kendaraan terperangkap dalam kemacetan dan berapa banyak uang yang dapat disimpan jika kemacetan dapat dihilangkan (dari segi biaya bahan bakar dan nilai waktu tundaan). Hal tersebut menyebabkan perlu dipikirkan beberapa alternatif pemecahan masalah transportasi. Faktor lain penyebab kemacetan adalah meningkatnya kecenderungan para pemakai jasa transportasi untuk menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kendaraan umum. Akibat lebih jauh dari kecenderungan ini adalah menurunnya efisiensi penggunaan sarana maupun prasarana jaringan jalan yang semakin mempersulit upaya penanggulangan kemacetan. Hasil analisa kinerja persimpangan pada kondisi jam puncak (07.00-08.00 WITA) saat itu tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang lewat, karena dari beberapa parameter yang dianalisis untuk menentukan tingkat kinerja persimpangan pada kondisi saat ini tidak memenuhi, seperti kapasitas 1964 smp/jam, derajat kejenuhan 1,16, tundaan total rata-rata 28,46 detik/smp, tundaan rata-rata jalan utama 17,61detik/smp, tundaan rata-rata jalan minor 66,44 detik/smp, tundaan geometrik simpang adalah 3, tundaan simpang 31,46 detik/smp dan peluang antrian 54,62 – 110,28 %. Analisa terhadap nilai tundaan 31,46 detik/smp maka tingkat kinerja pada kondisi simpang saat ini dikategorikan dalam tingkat pelayanan D. Untuk meningkatkan kinerja persimpangan maka dilakukan pengaturan lalu lintas dengan lampu lalu lintas (traffic light). Peningkatan kinerja simpang tersebut dapat juga ditempuh dengan pelebaran lajur, menambah lajur ataupun memperlebar jalan.
KUAT TEKAN KOLOM BETON RINGAN YANG DIPERKUAT DENGAN CARBON FIBER REINFORCED POLYMER TUBE Butje Alfonsius Louk Fanggi; Anastasia Henderina Muda; Abia Erasmus Mata; Albert Aun Umbu Nday; Melchior Bria; Abrosius Raha Lelang Wayan
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2018): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.005 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v3i1.201

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauhmana FRP tube yang terbuat dari Carbon Fiber Sheet efektif digunakan sebagai material perkuatan kolom beton ringan pada saat kolom tersebut dibebani secara tekan sentris. Sejumlah delapan buah silinder beton ringan dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dicetak dan dites hingga hancur. Kedelapan silinder tersebut terdiri dari dua buah silinder tanpa perkuatan, empat buah silinder dengan perkuatan menggunakan FRP tube, dan dua buah silinder dengan perkuatan menggunakan FRP wrapping. Hasil penelitian ini tidak dapat menunjukan sejauhmana FRP tube maupun wrapping efektif digunakan untuk memperkuat beton ringan karena benda uji miring. Walaupun demikian, tampak bahwa FRP tube dengan 3 lapis sangat efektif untuk memperkuat beton ringan Karena itu, untuk mengatasi masalah kemiringan pada benda uji yang diperkuat dengan FRP tube, perlu digunakan bekesting pada saat pengecoran.
ANALISIS PERHITUNGAN LAJU EROSI DI DAS PULAU TIMOR SEBAGAI ARAHAN PEMANFAATAN LAHAN YANG BERBASIS SUMBER DAYA AIR SECARA TERPADU Sutirto Sutirto
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2016): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1806.006 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v1i1.74

Abstract

Bentuk penelitian dan kajian ini merupakan studi kasus dengan mengambil lokasi pada DAS Oesapa Besar Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. DAS Oesapa Besar termasuk dalam DAS Benain Noelmina yang menjadi wilayah BPDAS Kupang memiliki luas total keseluruhan 46.017.500 m2 atau 4.601,75 Ha didalamnya terdiri atas Sub – Sub DAS sebanyak 74 (tujuh puluh empat) Sub DAS. Wilayah ini termasuk prioritas pertama, karena wilayah tersebut mengalami erosi berat yang sangat luas untuk itu perlunya dikendalikan dan direhabilitasi. Hasil analisa existing DAS Oesapa Besar pada tahun 2009 mempunyai laju erosi 425,771 ton/ha/tahun dan total besarnya erosi 53.662,426 ton/tahun dengan ketebalan erosi lahan 5,6 mm/tahun. Tingkat bahaya erosi dan kekritisan lahan dengan kreteria Sangat ringan 1.901,86 Ha ( 41,33), Sedang 1,524,79 Ha ( 33,13%), Berat 601,41 Ha (13,07%) dan Sangat Berat seluas 573,70 Ha ( 12,47 %). Arahan sesuai hasil analisa diperlukan pemanfaatan lahan yang berbasis sumber daya air secara terpadu melalui perlakuan vegetasi dan civil teknis
PERENCANAAN KOLOM PIPIH DAN KOLOM NON SIMETRIS UNTUK BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH DI KOTA KUPANG Tedy Wonlele
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2016): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1827.984 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v1i1.83

Abstract

Pada design struktur tahan gempa, struktur kolom pipih/tipis sudah jelas-jelas tidak direkomendasikan dalam peraturan tetapi bila kenyataanya harus digunakan, maka structural engineer-lah yang akan menurunkan kriteria perencanaannya. Tentunya hal tersebut hanya diterapkan pada batas-batas tertentu saja misalnya untuk gedung yang tidak terlalu tinggi, dengan tingkat keutamaan “ordinary“, sedangkan untuk struktur gedung yang tinggi hal tersebut tidak akan diperkenankan karena beban design dominan yang menentukan adalah beban gempa (beban horisontal). Demikian juga untuk gedung dengan tingkat keutamaan yang lebih tinggi seperti rumah sakit dan fasilitas publik penting lainnya. Penggunakan kolom pipih/tipis dalam design bangunan bertingkat rendah menjadi hal yang dapat dilakukan dengan tetap berpedoman pada SNI 03-2874-2002. Dimensi kolom sudut menggunakan kolom dengan penampang L dan untuk pertemuan denah yang membentuk arah saling tegak lurus menggunakan kolom dengan penampang T. Ukuran dimensi kolom terkecil yang direkomendasikan adalah 150 mm.
ANALISA KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR JALAN NIKI-NIKI - OENLASI Yosefus Conterius
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2016): JUTEKS JURNAL TEKNIK SIPILJUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.075 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v1i2.114

Abstract

Kinerja jalan sebagai prasarana transportasi darat merupakan faktor yang sangat penting dalam bidang perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Kinerja infrastruktur jalan yang baik akan memberikan manfaat yang berarti bagi proses perkembangan wilayah, guna mencapai kinerja jalan dalam kondisi baik, salah satu upaya yang dilakukan yakni melakukan peningkatan infrastruktur jalan. Pengukuran sifat kerataan lapis permukaan jalan akan bermanfaat dalam usaha menentukan program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan. Ruas Jalan Niki - niki - Oenlasi adalah ruas jalan yang berstatus Jalan Provinsi dengan fungsi menghubungkan Ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan Kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan di antaranya Kecamatan Ki'E, Kecamatan Amanatun Selatan, Kecamatan Boking, Kecamatan Noebana, Kecamatan Fautmolo, Kecamatan Nunkolo. Hal ini tentu mengindikasikan bahwa ruas jalan tersebut merupakan prasarana transportasi darat yang menunjang tingkat perekonomian masyarakat pada daerah tersebut yang harus selalu memberikan pelayanan yang optimal bagi pengguna jalan, dalam arti harus selalu dalam kondisi baik dan mantap. Ruas Jalan Niki - niki - Oenlasi sebagai penghubung Kota Oenlasi (Ibu kota Kecamatan Amanatun Selatan, TTS) dengan Kota Niki - niki (Ibu kota Kecamatan Amanuban Tengah, TTS), saat ini tidak mampu lagi memberikan pelayanan yang optimal bagi pengguna jalan. Perlu tindakan untuk mengembalikan kondisi tingkat pelayanannya, salah satu upaya adalah melalui rekonstruksi dengan perkerasan baru dengan pertimbangan, dengan dibangunnya jalan tersebut diharapkan ruas jalan mampu melayani lalu lintas selama umur rencana dan dapat menghubungkan Kota Niki - niki ke Kota Oenlasi melalui ruas jalan tersebut. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Analisa Komponen pada ruas jalan Niki - niki - Oenlasi (KM04 S/D KM05) Kecamatan Amanuban Tengah di Kabupaten TTS maka diperoleh: a.) Tebal lapis Perkerasan HRS-Base adalah 5 cm. b) Tebal aggregat kelas A (pondasi atas) adalah 18 cm, c) Tebal aggregat kelas B (pondasi Bawah) adalah 10 cm. Hasil analisa perkiraan biaya pembangunan ruas jalan Niki - niki - Oenlasi (KM 04 S/D KM 05) Kecamatan Amanuban Tengah di Kabupaten TTS adalah sebesar Rp. 2.661.370.000- (Dua Milyar Enam Ratus Enam Puluh Satu Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah).
KONSEKUENSI FINANSIAL KERUSAKAN PREMATUR PERKERASAN JALAN: SEBUAH KERANGKA PIKIR DAN APLIKASINYA Masinta Simamora; Diarto Trisnoyuwono; Anastasia H. Muda
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2017): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.517 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v2i1.121

Abstract

The management of national road is not optimal and has not efficient yet. Its indication is premature damage of road. However, road damage cannot be avoided. The problem is whether premature damage causes losses. This paper aims to show the framework of the losses of premature damage of road in term of financial consequences and to apply that framework by a simulation. Based on concept of benefit value which is represented by serviceability level through pavement condition index for along its life time service was developed the framework of financial consequences on premature damage of road, which is represented with loss of road condition. Second, to count the losses on premature damage of road by a simulation. The result showed that premature damage of road causes lossess. The loss for losing 36 on pavement condition indexs is Rp. 458.257.899,41 per kilo meter. So, the loss for losing one on condition index is Rp. 12.729.386,09. Moreover, in term of the prematur damage is not accured the lose does not arise or zero losses.

Page 3 of 13 | Total Record : 122