cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.sosek.kehutanan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gunung Batu No.5 Bogor 16118 Indonesia
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
ISSN : 19796013     EISSN : 25024221     DOI : https://doi.org/10.20886/jpsek
Core Subject : Economy, Social,
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan telah terakreditasi berdasarkan Keputusan Kepala LIPI No.818/E/2015. Jurnal ini memuat karya tulis ilmiah dari hasil - hasil penelitian di bidang sosial. ekonomi, dan lingkungan kehutanan yang meliputi aspek: sosial ekonomi kemasyarakatan, sosiologi kehutanan, politik dan ekonomi kehutanan, studi kemasyarakatan, kebijakan lingkungan, ekonomi kehutanan/sumber daya hutan, ekonomi sumber daya alam, ekonomi pertanian, ekonomi ekoturisme, furniture value chain, kehutanan masyarakat, kebijakan kehutanan, kebijakan publik, perubahan iklim, ekologi dan manajemen lanskap, konservasi sumberdaya alam, kebakaran hutan dan lahan, global climate change, konservasi tanah dan air, agroklimatologi dan lingkungan, mitigasi REDD+, adaptasi perubahan iklim. Terbit pertama kali tahun 2001, terakreditasi tahun 2006 dengan nomor 60/Akred-LIPI/P2MBI/12/2006. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan terbit dengan frekuensi tiga kali dalam setahun (April, Agustus, Desember). Jurnal ini diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim, Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nama penerbit telah berubah karena penggabungan dari Kementerian Kehutanan dengan Kementerian Lingkungan Hidup, menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia (Perpres No. 16/2015). Logo penerbit juga mengalami perubahan menyesuaikan Logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Arjuna Subject : -
Articles 319 Documents
KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN KOMPARATIF KEMITRAAN INDUSTRI DAN RAKYAT UNTUK MEMBANGUN HUTAN DI PULAU JAWA Nandang Prihadi; Bramasto Nugroho; Dudung Darusman; Nurheni Wijayanto
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2010.7.2.117-126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan kompetitif dan komparatif pelaksanaan kemitraan industri pengolahan kayu bersama rakyat untuk membangun hutan (Kibarhut) di Pulau Jawa, dan implikasinya terhadap peluang ekspor kayu hasil Kibarhut. Penelitan dilakukan di 3 Kecamatan (Sukaraja, Bawang, dan Krucil) pada April–October 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kibarhut di Pulau Jawa terbukti memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, serta mempunyai peluang ekspor karena menghasilkan kayu dengan harga FOB yang kompetitif di pasar internasional. Rekomendasi penelitian ini adalah bahwa kebijakan membuka keran ekspor kayu jenis kayu tumbuh cepat (khususnya jenis sengon) adalah memungkinkan untuk dilakukan.
DAMPAK IMPLEMENTASI SERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU TERHADAP KEBERLANJUTAN INDUSTRI KAYU DAN HUTAN RAKYAT Elvida Yosefi Suryandari; Deden Djaenudin; Satria Astana; Iis Alviya
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.846 KB) | DOI: 10.20886/jpsek.2017.14.1.19-37

Abstract

International market requires producers to proof the legality of their wood products to address the issues of illegal logging and illegal trade. Timber Legality Verification System (TLVS) has been prepared by the Government of Indonesia that covering the upstream and downstream wood industries. This paper aims to evaluate gaps in the implementation of TLVS policy and its impact on the sustainability of timber industry. This study was using gap, descriptive and costs-structure analyzes. The study was conducted in three provinces, namely: DKI Jakarta, West Java and D.I. Yogyakarta. Research found that the effectiveness of the TLVS implementation was low due to relatively rapid policy changes. This situation became disincetive for investments in timber business. Private sector perceived that TLVS policy should be applied in the upstream of timber business. Hence, the industry and market in the downstream have not been fully support to this system. Furthermore, TLVS policy implementation was considered ineffective by timber industry as well as private forest managers, especially by micro industry and smallholder private forests. This situation threatened the sustainability of timber industry and private forests. Therefore, Institutions should be strengthened in order to improve the quality of human resources and the competitiveness of products.
PERSAMAAN ALLOMETRIK BIOMASSA DAN KARBON UNTUK PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DALAM MENDUKUNG UPAYA KONSERVASI SAVANA CORYPHA UTAN Dhany Yuniati; Hery Kurniawan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2013.10.2.75-84

Abstract

Gewang (Corypha utan) merupakan jenis tanaman yang unik karena fungsinya sebagai sumber pangan, minuman, bahan bangunan (rumah, pagar, kandang) dan industri sederhana rumah tangga. Pemanfaatan oleh masyarakat dilakukan dengan penebangan pohon-pohon yang produktif sehingga mengancam kelestarian tanaman gewang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah sebaran alami yang potensial bagi pohon gewang. Di sisi lain tegakan gewang juga memiliki fungsi sebagai penyerap dan penyimpan karbon, sehingga keberadaan tegakan dan proses permudaan perlu dijaga sejalan dengan upaya untuk meningkatkan simpanan karbon hutan savana di NTT. Informasi mengenai kandungan karbon dalam gewang menjadi penting karena dengan informasi tersebut dapat diketahui ukuran yang paling layak bagi gewang untuk ditebang dan dimanfaatkan. Sampai saat ini belum ada persamaan allometrik yang khusus dikembangkan untuk pendugaan potensi simpanan karbon pada savana gewang (C. utan). Penyediaan data dengan tingkat kerincian (Tier) 3 memerlukan pendugaan cadangan karbon yang dimulai dari pendugaan biomassa dan karbon dengan menggunakan yang spesifik terhadap spesies dan tempat (site). Tulisan ini mengemukakan model persamaan allometrik untuk pendugaan biomassa pada tanaman gewang (C. utan) dengan metode destruktif. Disamping itu dikemukakan pula model persamaan allometrik untuk pendugaan simpanan karbon pada tanaman gewang (C. utan) dengan pengukuran langsung menggunakan metode karbonasi atau pengarangan. Model persamaan allometrik untuk pendugaan biomasa batang tanaman gewang (C. utan) y = 19703x , pendugaan biomasa daun y = 8449x dan pendugaan biomasa pelepah y = 16855x . Hasil studi menghasilkan model persamaan allometrik untuk pendugaan karbon secara langsung pada daun tanaman gewang (C. utan) y = 10704x , pendugaan karbon secara langsung pada pelepah y = 15069x dan pendugaan karbon secara langsung pada batang y =27110x.
KAJIAN HUTAN KEMASYARAKATAN SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN : KASUS DI KAB. GUNUNG KIDUL Raden Mohammad Mulyadin; Surati Surati; Kuncoro Ariawan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1288.575 KB) | DOI: 10.20886/jpsek.2016.13.1.13-23

Abstract

Community forest (HKm) is a state forest that its utilization specifically for empowering communities around forest areas. Community involvement in forest management is strongly needed to maintain forest sustainability and to achieve community welfare. The study aims to assess activities conducted by the HKm that can be a source of  income for forest communities in Gunungkidul district, DI Yogyakarta.  Two forest farmer groups (KTH) were chosen as an example of  research and as many as 40 farmers as respondents. Collecting data using interview techniques, observation and literature study, was analyzed by using quantitative and descriptive qualitative. The quantitative analysis consisted of  household income, balance of  receipts and cost analysis. The results showed that HKm activities can increase the income of  KTH between 20–50%. Activities that can be used as a source of  income consists of  the institutional and HKm management intercropped. Intercropping activities by taking into account composition of  the main crop in the sidelines of  the plant will affect in income levels. The income level of  KTH Tani Manunggal greater than KTH Sedyo Lestari, due to differences in the composition between the main crop and plant sidelines, the amount of  HKm, and the number of  KTH members.
NILAI EKONOMI TOTAL SUMBERDAYA BAMBU (Bambuseae sp.) DI KECAMATAN SAJIRA, KABUPATEN LEBAK, BANTEN Mohamad Iqbal; Eka Intan Kumala Putri; Bahruni Bahruni
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2014.11.2.91-105

Abstract

The abundant availability of bamboos in Indonesia has prompted their possible uses as substitute for conventional raw materials (i.e. woods) which nowadays tend to be dwindling. Bamboo produces a wide range of benefits both tangible and intangible which has not been calculated. The benefits of bamboo do not all have a market price, so that it is necessary to quantify the economic value of bamboo resources in monetary units. This research aims to quantify the total economic value (TEV) of bamboo resources in Sajira subregency as one of the main centers of bamboo area in Lebak Regency. Values of bamboo resources estimated are direct use value (the stumpage value of bamboo), indirect use values such as the value of carbon sequestration and erosion prevention value, and the option value of surat (Gigantochloa pseudoarundinacae). Research methods used are derived residual value approach, market prices, replacement cost method, and Contingent Valuation Method (CVM). Results showed that direct use values (stumpage value of bamboo) is IDR 35,126,575,400, carbon stock value is IDR 224,840,000, erosion prevention value is IDR 695,341,881 and the option value of surat is IDR 82,014,259.TEV of bamboo resources for 140 ha of bamboo stands is IDR 36,128,771,540.
ANALISIS PENGELOLAAN DAN FINANSIAL HUTAN RAKYAT KEMITRAAN DI KABUPATEN BULUKUMBA, PROPINSI SULAWESI SELATAN Priyo Kusumedi; Ani Nawir
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2010.7.1.1-21

Abstract

Analisa biaya-manfaat digunakan untuk menemukan berbagai persoalan mendasar dalam pengelolaan hutan rakyat, serta memberi masukan dalam pelaksanaan program kemitraan yang saling menguntungkan. Penelitian dilaksanakan secara partisipatif untuk mendapatkan informasi yang mendalam dengan pendekatan studi kasus. Menggunakan data primer melalui wawancara terstruktur dan Diskusi Kelompok Terpokus (DKT), serta data sekunder dari instansi terkait, analisa finansial difokuskan untuk menganalisa biaya dan manfaat yang mempunyai nilai pasar. Hasil kelayakan usaha hutan rakyat di tiga sampel Kelompok Tani Penghijauan (KTP) di dua desa dan dua kecamatan, Kab. Bulukumba yang layak secara finansial adalah KTP Pembangunan Bersama desa Balong Kec. Ujungloe meskipun hasil perhitungannya belum menguntungkan atau masih sebanding antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang didapatkan, sedangkan KTP Suka Maju dan Suka Makmur di desa Karasing, Kec. Herlang tidak layak secara finansial.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP GANGGUAN GAJAH SUMATERA ( Elephas maximus sumatranus ) DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Anita Rianti; Raden Garsetiasih
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.828 KB) | DOI: 10.20886/jpsek.2017.14.2.83-99

Abstract

Research of elephant conflict with community have been conducted in Sungai Menang District, Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatera Province. This study was conducted in three villages in September through December 2015. This study aimed to identify the perception and socio-economic characteristics of the community related to the conflict towards elephant conservation value. Data was collected through structured interview, while respondents were selected intentionally (purposive sampling). The results are shown that the level of community education in the village of Gajah Mati dan Gajah Mulya are low, 51% and 47% respectively, which are elementary school graduates, while the level of education in the village of Gajah Mukti is 58% of high school graduates. The majority of respondents are in productive age classes and worked as a farmer. The average income per month of people in the village of Gajah Mati is Rp1,814,583, while in Gajah Mukti and Gajah Mulya Village are Rp1,158,750 and Rp1,060,833 respectively. Elephants disturbance occur in all respondent villages and has an impact on the community perception of the elephant conservation becomes negative. Most respondents want that the elephants are relocated to Padang Sugihan Wildlife Sanctuary which is suitable for the habitat of the elephants.
ANALISIS CADANGAN KARBON POHON PADA LANSKAP HUTAN KOTA DI DKI JAKARTA Sofyan Hadi Lubis; Hadi Susilo Arifin; Ismayadi Samsoedin
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2013.10.1.1-20

Abstract

Meningkatnya persoalan lingkungan, seperti polusi udara dan peningkatan suhu di DKI Jakarta menyebabkan keberadaan hutan kota sangat penting. Pohon memiliki peran penting karena berfungsi sebagai penyimpan karbon dan penyerap karbon paling efesien di perkotaan. Hutan kota di DKI Jakarta memiliki persoalan dalam pengembangannya, selain aspek teknis juga dipengaruhi oleh aspek kebijakan hutan kota. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini dengan tujuan: (1) menganalisis cadangan karbon, nilai serapan CO , dan jenis pohon hutan kota yang memiliki cadangan karbon potensial, dan (2) menganalisis faktor kebijakan yang perlu mendukung pengembangan hutan kota. Penelitian dilakukan di DKI Jakarta dengan fokus pada tiga hutan kota, yaitu hutan kota Universitas Indonesia, Srengseng dan PT JIEP. Analisis cadangan karbon dilakukan melalui pendekatan allometrik dan analisis faktor kebijakan hutan kota dengan pendekatan (AHP). Jumlah cadangan karbon pohon terbesar terdapat pada hutan UI yaitu 178,82 ton/ha, Srengseng 24,04 ton/ha dan PT JIEP 23,64 ton/ha. Nilai serapan CO terbesar dihasilkan dari hutan kota UI yaitu 634,40 ton/ha, Srengseng 88,15 ton/ha dan PT JIEP 86,76 ton/ha. Sumbangan cadangan karbon pohon terbesar dihasilkan dari pohon famili Fabaceae, antara lain yaitu A. Cun Ex Benth Willd Boj. Ex Hook Willd dan Prioritas kebijakan yang mendukung pengembangan hutan kota pada level faktor adalah peningkatan kualitas hutan kota, level aktor adalah pemerintah dan level alternatif adalah evaluasi peraturan dan perluasan hutan kota.
VALUASI EKONOMI MANFAAT AIR DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG, SULAWESI SELATAN Nur Hayati; Abd Kadir Wakka
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.651 KB) | DOI: 10.20886/jpsek.2016.13.1.47-61

Abstract

The potential of  water resources in Bantimurung Bulusaraung NP (Babul NP) can be utilized as a source of  ir rigation for rice fields farming , and fulfillment of  clean water for people in Maros, and surrounding areas. The importance of  resources are sometimes neglected, and appreciation of  it is ver y low due to lack of  information regarding how economic benefits generated by the resources for local communities and local government interests. The objective of  this research is to observe the economic value of  environmental water services in Babul NP. Economic valuation for household was done by procurement cost method; for drinking Regional Water Company by using simple financial analysis; for ir rigation water by using a different method in estimated calculated from the difference between productivity of irrigated-land with non-irrigated land; for micro-hydro by applying replacement market price method; for fisheries and car washing business by using contingen valuation method approach; for tourism pur pose calculation by using travel cost method. The results showed that the park has economic benefits value, amounting to 1,7 trillion rupiah per year for surrounding community, and for local government approximately 130 billion rupiah. The value of  economic benefits resulting from Babul NP is expected to be considered by all parties to participate in preserving Babul NP.
KAJIAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PERAN PEMERINTAH DALAM KEGIATAN PENANGKARAN DAN KONSERVASI EKSITU RUSA TIMOR DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT M.M Budi Utomo; Rubangi Al Hasan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2014.11.2.165-173

Abstract

Timor deer population in nature is declining, and therefore, the conservation is urgently needed. One form of conservation is exsitu conservation. Breeders society is one of the capital of ex-situ conservation. This research was conducted using the census of Timor deer breeders in the province. Interviews were conducted and questionnaires were prepared for data collection, which result then tabulated and analyzed descriptively. Results showed that people's participation in breeding is influenced by motivational factors, namely hobby and pride. Community participation in timor deer conservation efforts is low, caused by low level of understanding and awareness on the meaning of maximal conservation and limited role of government. It is recommended that the government seriously improve this situation in order to guarantee captive breeding be a successful conservation of timor deer in NTB.

Page 3 of 32 | Total Record : 319


Filter by Year

2004 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 18, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi dan Kehutanan Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 17, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 17, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 16, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 16, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 16, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 15, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 15, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 14, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 13, No 3 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 12, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 4 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 3 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 9, No 4 (2012): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 9, No 3 (2012): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 9, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 9, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 4 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 3 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 6, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 6, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5, No 3 (2008): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5, No 2 (2008): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 4, No 4 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 4, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 4, No 2 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 4, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 3, No 3 (2006): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 3, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 3, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 2, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 2, No 3 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 2, No 2 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 2, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 1, No 1 (2004): Jurnal Sosial Ekonomi Kehutanan More Issue