cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Rotasi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 1411027x     EISSN : 24069620     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 598 Documents
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT DAN LAMA WAKTU PERENDAMAN NaOH TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT POLIESTER BERPENGUAT SERAT IJUK Irfa’i, Mochamad Arif; Wulandari, Diah; Sutriyono, Sutriyono; Marsyahyo, Eko
ROTASI Vol 18, No 1 (2016): VOLUME 18, NOMOR 1, JANUARI 2016
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.616 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.18.1.1-7

Abstract

Kelangkaan kayu akibat kebijakan moratorium tentang penghentian penebangan hutan pada tahun 2007 mendorong mencari material pengganti kayu. Komposit merupakan material alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti kayu. Artikel ini membahas tentang pengaruh fraksi volume serat dan lama waktu perendaman NaOH terhadap kekuatan impak komposit lamina berpenguat serat ijuk. Material yang digunakan adalah serat ijuk acak yang telah ditreatment NaOH, resin polyester 157 BQTN (UPRs) dan hardener MEKPO. Serat ijuk setelah dicuci bersih kemudian dibuat komposit polyester-serat ijuk dengan fraksi volume serat 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%. Serat ijuk yang lain direndam dalam larutan NaOH 5% dengan lama waktu perendaman 0 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 8 jam kemudian dilakukan pencetakan komposit.  Metode pembuatan komposit dilakukan secara hand lay up. Komposit tersusun dari 3 lamina serat ijuk acak, setelah proses pencetakan selesai dibuat menjadi spesimen uji impak. Spesimen uji impak dibuat sesuai dengan standart JIS K 7062. Pemeriksaan penampang patahan secara visual dan SEM (Scanning Electron Microscopy) dilakukan untuk mengetahui mekanisme patahan. Semua spesimen dikenai pemanasan akhir (post cure) pada suhu 62o C selama 4 jam. Pengujian impak dilakukan dengan menggunakan mesin uji impak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit polyester berpenguat serat ijuk memiliki kekuatan impak tertinggi 0,9703 joule pada fraksi volume serat Vf = 30%, sedangkan lama waktu perendaman paling optimal selama 2 jam dengan kekuatan impak tertinggi 0,9073 joule. Penampang patahan menunjukkan bahwa komposit serat ijuk tercabut dari matriks (fiber pull out) yang mengindikasikan lemahnya ikatan antara serat dan matriks
UJI DESKRIPSI KONDUKTIFITAS THERMAL AMPAS ONGGOK AREN DENGAN VARIASI TEKANAN KOMPAKSI Sudargana, Sudargana; Syaiful, Syaiful; Yohana, Eflita
ROTASI Volume 11, Nomor 3, Juli 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.929 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.11.3.21-22

Abstract

Pemanfaatan limbah pertanian ampas/onggok aren sangat sulit, karena sifat yang sulit dikeringkandan mengandung serat tajam yang mmapu menembus kulit manusia. Pemanfaatan sementara untukmedia bududaya cacing. Karakteristik ongok yang kaku dapat dimanfaatkan sebagai bahan isolatorpanas dan peredam suara,Dalam pemanfaatan sebagai isolator panas dalam penelitian ini dipakai standar ASTM E 1225.Onggok digiling dan diayak dengan mess 100, dicampur dengan lem kayu dengan perbandigan berat3:5, dicetak sebagai silinder diameter 25 mm dengan penekanan 10, 15, 20 dan 25 bar. Onggok danagar bentuk bisa pejal dipanaskan dengan temperatur 55, 65, 75 dan 85oC selama 10 menit. Bahanuji disusuu seri dengan silinder kuningan dengan konduktifitas thermal 89,7 W/mK dan panjang 25mm. Agar perpindahan panas dua dimensi sebelah luar silinder di isolasi dengan foam dengankonduktifitas 0,04 W/mK.Hasil penelitian bahwa semua kelompok bereda nyata, semakin rendah penahanan temperatur dansemakin tinggi tekanan kompaksi akan semakin tinggi konduktifitas thermalnya.
Front Matter Rotasi Vol. 20 No. 4 Oktober 2018 Saputra, Eko
ROTASI Vol 20, No 4 (2018): VOLUME 20, NOMOR 4, OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.13 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.4.i-v

Abstract

DISTRIBUSI TEKANAN AKIBAT EFEK SECONDARY FLOW DAN SEPARASI PADA INNER WALL DARI RECTANGULAR ELBOW Atmaja, Sugeng Tirta; Rozi, Khoiri
ROTASI VOLUME 13, NOMOR 3, JULI 2011
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.574 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.13.3.9-12

Abstract

Studi ini dibuat untuk menguji karakteristik aliran yang melewati elbow. Hasil-hasil pengukuran tekanan statis pada daerah inner surface menunjukkan bahwa aliran pada sisi upstream mengalami akselerasi secara gradual dan kemudian melewati convex wall/suction side, kondisi aliran dipercepat secara tajam sampai di Ó¨ = 45o. Kondisi aliran menuju downstream saluran menunjukkan bahwa aliran diperlambat secara gradual sampai pada exit saluran di x/L = 1,0 dimana aliran mengalami separasi.
Analisis Kinematis untuk Menentukan Dimensi Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Fase Awal Siklus Gait Cycle Sugiyanto, Sugiyanto; P., Biyan B.; P., Alhakim B.; Setyawan, Dwi; Ismail, Rifky
ROTASI Vol 19, No 2 (2017): VOLUME 19, NOMOR 2, APRIL 2017
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.437 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.19.2.61-67

Abstract

Produk kaki tiruan atas lutut atau sering disebut sebagai above knee prosthesis (AKP) yang memiliki sendi lutut tiruan berbasis kinerja mekanis masih didominasi oleh produk impor. Produk AKP domestik masih berkonsentrasi pada sistem sendi konvensional. Untuk pasar AKP dengan segmen menengah ke atas yang menghendaki fleksibilitas gerak, kenyamanan, fungsi kaki yang optimal dan kemudahan pengaturan, masyarakat Indonesia masih tergantung terhadap produk impor. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kinematika pada suatu prototipe AKP yang difokuskan pada bagian transfemoral prosthetic dengan sendi mekanis untuk substitusi produk impor. Bagian transfemoral prosthetic pada prototipe AKP yang dibahas adalah jenis four-bar linkage. Analisis yang digunakan adalah hubungan antara dimensi four-bar linkage  selama satu siklus gait cycle orang berjalan normal. Siklus gait cycle ini berpengaruh terhadap besarnya sudut yang terbentuk antara sumbu knee ankle (KA) dengan sumbu trocenter knee (TK). Sesuai dengan fungsi AKP, maka penting untuk mendapatkan data teknis tentang hubungan dimensi four-bar linkage pada transfemoral prosthetic. Hasil analisis gerak selama satu siklus gait cycle orang berjalan normal menunjukkan dimensi four bar linkage adalah a = 10 mm, b = 34 mm, c = 15 mm, d = 30 mm, e = 28 mm dan f = 46 mm.
MATCHING AND STITCHING FOR SURFACE IDENTIFICATION Jamari, Jamari
ROTASI Volume 8, Nomor 4, Oktober 2006
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.365 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.8.4.1-4

Abstract

An algorithm to determine changes in surface topography on asperity level has been developed in this paper. The software tool stitches small but detailed images together to create one large image. If such an image is made before and after an experiment, their difference shows a direct 3D view of the changes in micro-geometry, rather than a change in surface parameters such as RMS or CLA roughness. The algorithm is described in detail and demonstrated by appling to real rough surfaces.
Front Matter Rotasi Vol. 21 No. 3 Juli 2019 Saputra, Eko
ROTASI Vol 21, No 3 (2019): VOLUME 21, NOMOR 3, JULI 2019
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.834 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.21.3.i-v

Abstract

THE EFFECT OF ALLOY ELEMENTS ON FATIGUE STRENGTH OF GRAY CAST IRON AT ROOM AND HIGH TEMPERATURE Sulardjaka, Sulardjaka; Atmaja, Sugeng Tirta; Nugroho, Sri; Adnan, F; Cahyono, A. D.
ROTASI Vol 15, No 1 (2013): VOLUME 15, NOMOR 1, JANUARI 2013
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.857 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.15.1.23-28

Abstract

Gray cast iron is quite poor in terms of fatigue resistance due to its typical microstructure of distributed graphite lamellas in a pearlite matrix. The objective of this research to improve mechanical properties and fatigue strength gray cast iron (GCI) at high temperature by adding the alloy elements such as: nickel (Ni), molybdenum (Mo), copper (Cu) and chromium (Cr). The mechanical characterization that has been done is tensile test and hardness tesst. The tensile test was conducted based on ASTM E8 standard. The hardess test of GCI was test by Brinell Hardness Test methods based on ASTM E10. Fatigue test was performed on continuous radius fatigue specimens based on JIS Z 2774 standard with cyclic loading frequency of 50 Hz and load ratio R = -1. The fatigue test has been done at room temperature and at temperature 300oC. The results of this experiments show that alloy elements such as : nickel (Ni), molybdenum (Mo), copper (Cu) and chromium (Cr) increase the hardness and tensile strength of Gray cast iron. Nickel results finer graphite grain and improve fatigue strength of Gray cast iron at high temperature.
Pemanfaatan Evaporative Cooling untuk Meningkatkan Kenyamanan Ruang Yunianto, Bambang
ROTASI Vol 20, No 1 (2018): VOLUME 20, NOMOR 1, JANUARI 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.827 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.1.29-32

Abstract

Sistem pendingin Air Cooler atau evaporative cooling (EC) mempunyai keunggulan hemat energy  dan kontruksi sederhana. Namun kelemahannya adalah terjadi peningkatan kelembaban udara, sehingga hanya cocok digunakan pada daerah yang kelembaban rendah dan temperatur tinggi. Untuk wilayah Indonesia yang terdiri dua musin , hujan dan kemarau,  penggunaan unit pendingin  ini hanya cocok pada bulan kemarau, karena temperatur tinggi (hingga 34 C) dan kelembaban cukup rendah (RH 50 %). Mengingat kelemahan Air Cooler yaitu menghasilkan kelembaban tinggi, maka dalam pengoperasiannya tidak dianjurkan dalam ruang tertutup , karena berangsur-angsur akan meningkatkan kelembaban,  sehinga perlu diberikan sirkulasi udara baru. Pada pengujian ini digunakan Air Cooler jenis semburan langsung yang dipasang pada ruang ukuran 3 x 3 x 3 m , sedang sirkulasi udara baru diberikan dengan melakukan bukaan jendela ruang,  yaitu dengan membuka jendela setinggi 0 cm, 5 cm,  dan 15 cm. Masing-masing data  selama pengujian, yaitu temperatur dan kelembaban udara ruang, diambil selama 2 jam. Dari hasil pengujian diperoleh pada bukaan terkecil (jendela tertutup) terjadi penurunan temperature hingga 5 C  (dari 31 C hingga 26 C) namun terjadi peningkatan kelembaban yang tinggi hingga RH 89 %. Sedang pada bukaan jendela 5 cm terjadi penurunan 4 C (dari 32 C hingga 28 C) dengan RH 75 % dan bukaan 15 cm  terjadi sedikit penurunan temperatur 3,7 C (dari 32 hingga28,3 C) dengan RH 72 %.
MODEL ELEMEN HINGGA UNTUK ANALISIS PENGARUH URUTAN PENCEKAMAN DALAM FIXTURE TERHADAP PERPINDAHAN LOKASI BENDA KERJA Tauviqirrahman, Mohammad
ROTASI Volume 9, Nomor 3, Juli 2007
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.307 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.9.3.36-39

Abstract

Pengetahuan perpindahan lokasi benda kerja akibat pencekaman dalam sistem fixture-benda kerja merupakan hal yang penting untuk menjamin kualitas produk. Ada beberapa sumber kesalahan terkait dengan fixture yang diketahui memberikan kontribusi terhadap perpindahan lokasi benda kerja sehingga menyebabkan kualitas produk yang buruk. Di samping sumber kesalahan tertentu, seperti kesalahan geometri fixture dan deformasi elastik dan benda kerja akibat gaya pencekaman, urutan pencekaman juga dapat mempengaruhi posisi dan orientasi benda kerja.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model elemen hingga untuk menganalisa pengaruh urutan pencekaman pada benda kerja terhadap perpindahan lokasi benda kerja dalam sistem fixture benda-kerja. Perpindahan lokasi benda kerja didefinisikan sebagai perpindahan suatu titik respon pada permukaan benda kerja. Perangkat lunak berdasarkan metode elemen hingga, ANSYS digunakan untuk memodelkan berbagai kondisi batas yang ada dan menghitung besarnya perpindahan lokasi benda kerja yang ditinjau dalam sistem fixture 3-2-1. Model yang dikembangkan fokus terhadap pemodelan pencekam dalam perangkat ANSYS.Berdasarkan studi ini, diketahui bahwa urutan pencekaman yang berbeda memiliki pengaruh terhadap besarnya perpindahan lokasi benda kerja dan gaya reaksi pemosisi. Pencekam dimodelkan dengan kontak surface-to-surface agar efek kekakuan baik elemen fixture maupun benda kerja berpengaruh terhadap ketepatan hasil prediksi. Perbandingan hasil simulasi dengan hasil eksperimen yang telah ada menunjukkan bahwa rata-rata perpindahan lokasi benda kerja adan gaya reaksi yang muncul adalah 7 % dan 11 %.

Page 1 of 60 | Total Record : 598


Filter by Year

2000 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 4 (2023): VOLUME 25, NOMOR 4, OKTOBER 2023 Vol 25, No 3 (2023): VOLUME 25, NOMOR 3, JULI 2023 Vol 25, No 2 (2023): VOLUME 25, NOMOR 2, APRIL 2023 Vol 25, No 1 (2023): VOLUME 25, NOMOR 1, JANUARI 2023 Vol 24, No 4 (2022): VOLUME 24, NOMOR 4, OKTOBER 2022 Vol 24, No 3 (2022): VOLUME 24, NOMOR 3, JULI 2022 Vol 24, No 2 (2022): VOLUME 24, NOMOR 2, APRIL 2022 Vol 24, No 1 (2022): VOLUME 24, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 23, No 4 (2021): VOLUME 23, NOMOR 4, OKTOBER 2021 Vol 23, No 3 (2021): VOLUME 23, NOMOR 3, JULI 2021 Vol 23, No 2 (2021): VOLUME 23, NOMOR 2, APRIL 2021 Vol 23, No 1 (2021): VOLUME 23, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 22, No 4 (2020): VOLUME 22, NOMOR 4, OKTOBER 2020 Vol 22, No 3 (2020): VOLUME 22, NOMOR 3, JULI 2020 Vol 22, No 2 (2020): VOLUME 22, NOMOR 2, APRIL 2020 Vol 22, No 1 (2020): VOLUME 22, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 21, No 4 (2019): VOLUME 21, NOMOR 4, OKTOBER 2019 Vol 21, No 3 (2019): VOLUME 21, NOMOR 3, JULI 2019 Vol 21, No 2 (2019): VOLUME 21, NOMOR 2, APRIL 2019 Vol 21, No 1 (2019): VOLUME 21, NOMOR 1, JANUARI 2019 Vol 20, No 4 (2018): VOLUME 20, NOMOR 4, OKTOBER 2018 Vol 20, No 3 (2018): VOLUME 20, NOMOR 3, JULI 2018 Vol 20, No 2 (2018): VOLUME 20, NOMOR 2, APRIL 2018 Vol 20, No 1 (2018): VOLUME 20, NOMOR 1, JANUARI 2018 Vol 19, No 4 (2017): VOLUME 19, NOMOR 4, OKTOBER 2017 Vol 19, No 3 (2017): VOLUME 19, NOMOR 3, JULI 2017 Vol 19, No 2 (2017): VOLUME 19, NOMOR 2, APRIL 2017 Vol 19, No 1 (2017): VOLUME 19, NOMOR 1, JANUARI 2017 Vol 18, No 4 (2016): VOLUME 18, NOMOR 4, OKTOBER 2016 Vol 18, No 3 (2016): VOLUME 18, NOMOR 3, JULI 2016 Vol 18, No 2 (2016): VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2016 Vol 18, No 1 (2016): VOLUME 18, NOMOR 1, JANUARI 2016 Vol 17, No 4 (2015): VOLUME 17, NOMOR 4, OKTOBER 2015 Vol 17, No 3 (2015): VOLUME 17, NOMOR 3, JULI 2015 Vol 17, No 2 (2015): VOLUME 17, NOMOR 2, APRIL 2015 Vol 17, No 1 (2015): VOLUME 17, NOMOR 1, JANUARI 2015 Vol 16, No 4 (2014): VOLUME 16, NOMOR 4, OKTOBER 2014 Vol 16, No 3 (2014): VOLUME 16, NOMOR 3, JULI 2014 Vol 16, No 2 (2014): VOLUME 16, NOMOR 2, APRIL 2014 Vol 16, No 1 (2014): VOLUME 16, NOMOR 1, JANUARI 2014 Vol 15, No 4 (2013): VOLUME 15, NOMOR 4, OKTOBER 2013 Vol 15, No 3 (2013): VOLUME 15, NOMOR 3, JULI 2013 Vol 15, No 2 (2013): VOLUME 15, NOMOR 2, APRIL 2013 Vol 15, No 1 (2013): VOLUME 15, NOMOR 1, JANUARI 2013 VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012 VOLUME 14, NOMOR 3, JULI 2012 VOLUME 14, NOMOR 2, APRIL 2012 VOLUME 14, NOMOR 1, JANUARI 2012 VOLUME 13, NOMOR 4, OKTOBER 2011 VOLUME 13, NOMOR 3, JULI 2011 VOLUME 13, NOMOR 2, APRIL 2011 VOLUME 13, NOMOR 1, JANUARI 2011 Volume 12, Nomor 4, Oktober 2010 Volume 12, Nomor 3, Juli 2010 Volume 12, Nomor 2, April 2010 Volume 12, Nomor 1, Januari 2010 Volume 11, Nomor 4, Oktober 2009 Volume 11, Nomor 3, Juli 2009 Volume 11, Nomor 2, April 2009 Volume 11, Nomor 1, Januari 2009 Volume 10, Nomor 4, Oktober 2008 Volume 10, Nomor 3, Juli 2008 Volume 10, Nomor 2, April 2008 Volume 10, Nomor 1, Januari 2008 Volume 9, Nomor 4, Oktober 2007 Volume 9, Nomor 3, Juli 2007 Volume 9, Nomor 2, April 2007 Volume 9, Nomor 1, Januari 2007 Volume 8, Nomor 4, Oktober 2006 Volume 8, Nomor 3, Juli 2006 Volume 8, Nomor 2, April 2006 Volume 8, Nomor 1, Januari 2006 Volume 3, Nomor 2, April 2001 Volume 3, Nomor 1, Januari 2001 Volume 2, Nomor 4, September 2000 More Issue