cover
Contact Name
Arif Rahman
Contact Email
pasirlaut.msdp@gmail.com
Phone
+6224-76404447
Journal Mail Official
pasirlaut.msdp@gmail.com
Editorial Address
Program Magister Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jalan Prof. Soedarto, SH Gedung J Lt. 3 Tembalang Semarang Kode Pos 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pasir Laut
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 18581684     EISSN : 27470776     DOI : https://doi.org/10.14710/pasirlaut
Core Subject : Social,
The articles on the Pasir Laut Journal are the result of scientific research in coastal and marine resources management that have never been previously published. Article scope: (a)Coastal and fisheries resources, (b) Aquaculture, (c) Post Harvest Technology, (e) Resource Exploitation Fisheries, (f) Socio-Economic and Policy Fisheries, (g) Maritime Anthropology, (h) Oceanography Fisheries (i) Coastal Environment and Habitat and (j) Marine biotechnology to support management coastal and marine resources.
Articles 45 Documents
HUBUNGAN KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT DENGAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN DESA TIMBULSLOKO, KABUPATEN DEMAK Rijon Napitupulu; Max Rudolf Muskananfola; Bambang Sulardiono
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.301 KB) | DOI: 10.14710/jpl.2021.33089

Abstract

Desa Timbulsloko merupakan kawasan pesisir di Kabupaten Demak yang sebagian besar wilayahnya adalah daerah bekas tambak dan ekosistem mangrove yang telah mengalami degradasi. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang sangat khas dan sensitif terhadap perubahan lingkungan. Selain vegetasi mangrove, ekosistem mangrove tersusun atas spesies unik dari jenis plankton, ikan maupun invertebrata lain. Fitoplankton berfungsi sebagai produsen utama (produsen primer dalam rantai makanan), sumber oksigen dalam perairan dan dapat digunakan sebagai indikator lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton, kandungan nitrat dan fosfat, serta hubungan kandungan nitrat dan fosfat dengan kelimpahan fitoplankton. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan fitoplankton saat pasang dan surut berkisar antara 13365-18270 ind/L. Jumlah fitoplankton yang teridentifikasi terdiri dari 17 genera dari 4 kelas yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, dan Dinophyceae. Konsentrasi nitrat berkisar antara 0,047-1,025 mg/L saat pasang dan 0,028-0,310 mg/L saat surut. Konsentrasi fosfat berkisar antara 0,030 mg/L-0,164 mg/L saat pasang dan 0,015-0,133 mg/L saat surut. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara kandungan nitrat dan fosfat terhadap kelimpahan fitoplankton.
KELIMPAHAN MIKROPLASTIK PADA SEDIMEN DI DESA MANGUNHARJO, KECAMATAN TUGU, KOTA SEMARANG Laila, Qadarina Nur; Purnomo, Pujiono Wahyu; Jati, Oktavianto Eko
Jurnal Pasir Laut Vol 4, No 1 (2020): Februari
Publisher : Magister Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1486.685 KB) | DOI: 10.14710/pasir laut.2020.30524

Abstract

Pesisir Mangunharjo di Kecamatan Tugu merupakan kawasan produktif baik untuk ekowisata mangrove, industri maupun lokasi budidaya perikanan. Sungai Beringin menjadi media terangkutnya berbagai sampah termasuk plastik dari kawasan pemukiman di hulu menuju ke hilir. Plastik tersebut akan menjadi mikroplastik yang memberikan dampak berbahaya bagi pencernaan biota perairan serta berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk, jenis dan perbedaan kelimpahan mikroplastik pada sedimen. Lokasi penenlitian ditentukan secara purposive sampling sebanyak tiga stasiun, yaitu Stasiun I (pantai), Stasiun II (sungai) dan Stasiun III (mangrove). Setiap stasiun diambil sampel secara random sampling sebanyak tiga kali. Hal pertama yang dilakukan adalah mengestraksi mikroplastik, selanjutnya menganalisis dan mengidentifikasinya. Langkah selanjutnya dilakukan uji FT-IR (Fourier transform infrared) spectroscopy untuk mengetahui senyawa kimia mikroplastik tersebut. Hasil penelitian menunjukan jenis mikroplastik yang ditemukan berupa fiber, fragmen, film dan pelet. Kelimpahan mikroplastik pada sedimen rata-rata berkisar 3.584-8.106,67 partikel/m3. Analisis statistik menghasilkan nilai signifikan (α < 0,05)  menandakan bahwa adanya perbedaan kelimpahan mikroplastik setiap kawasan.
MAKROZOOBENTOS SEBAGAI INDIKATOR STATUS PENCEMARAN ANTAR MUSIM DI ANAK SUNGAI BOGOWONTO, YOGYAKARTA Dia Zakiawati; Norma Afiati; Pujiono Wahyu Purnomo
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.287 KB) | DOI: 10.14710/jpl.2021.32857

Abstract

Anak sungai Bogowonto dimanfaatkan oleh warga untuk pertambakan dan kegiatan wisata. Penurunan kualitas air sungai dapat terjadi seiring dengan maraknya kegiatan tersebut. Selain dari aktivitas tersebut pencemaran juga disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik sehingga akan berdampak bagi kehidupan makrozoobentos dan organisme lainnya yang berada di perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos, hubungan antara makrozoobentos dengan kandungan bahan organik dan tekstur sedimen serta mempelajari tingkat pencemaran melalui indikator makrozoobentos pada periode antar musim di anak sungai Bogowonto. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober dan Desember 2019, di tiga stasiun dengan tiga kali ulangan. Makrozoobentos yang ditemukan di ketiga stasiun terdiri dari dua kelas Gastropoda dan Bivalvia. Kelimpahan makrozoobentos tertinggi pada sampling pertama dan kedua terdapat pada stasiun III titik 3 sebesar 2.248 ind/m2 dan 1.873 ind/m2, stasiun tersebut berada di perbatasan antara anak sungai Bogowonto dengan sungai Bogowonto dan muara pantai dengan tekstur sedimen dominan liat. Kelimpahan makrozoobentos terendah pada sampling pertama dan kedua terdapat pada stasiun III titik 1 sebesar 416 ind/m2 dan 833 ind/m2. Kandungan bahan organik sedimen pada sampling pertama berkisar antara 17,95% - 55,12% sedangkan sampling kedua berkisar antara 19,87% - 52,72%. Hasil uji regresi antara kelimpahan makrzoobentos dan bahan organik didapatkan angka koefisien korelasi (r) sebesar 0,530, sedangkan angka koefisien korelasi (r) antara kelimpahan makrozoobentos dengan tekstur sedimen pasir, liat dan debu sebesar 0,582, 0,539 dan 0,585. Status pencemaran di anak sungai Bogowonto tergolong tercemar ringan.
KADAR LOGAM BERAT Pb, Fe, DAN Cd YANG TERKANDUNG DALAM JARINGAN LUNAK KERANG BATIK (Paphia undulata) DARI PERAIRAN TAMBAK LOROK, SEMARANG Sri Rahayu Prihati; Djoko Suprapto; Siti Rudiyanti
Jurnal Pasir Laut Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.612 KB) | DOI: 10.14710/jpl.2020.33692

Abstract

Perairan Tambak Lorok, Semarang yang terletak di pantai utara Jawa, dikelilingi berbagai industri, PLTU PT Indonesia Power, Pelabuhan Tanjung Mas dan pemukiman sehingga berpotensi tercemar berbagai jenis limbah, salah satunya yaitu logam berat. Logam berat dapat terakumulasi oleh organisme perairan, diantaranya adalah kerang batik (Paphia undulata) yang bersifat filter feeder dan banyak terdapat di Perairan Tambak Lorok. Hal ini menjadi alasan penelitian mengenai kandungan logam berat Pb, Fe, dan Cd pada jaringan lunak kerang batik di Perairan Tambak Lorok dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Pb, Fe, dan Cd pada perairan Tambak Lorok dan jaringan lunak kerang batik, serta mengetahui batas konsumsi mingguan kerang batik dari perairan tersebut. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis deskriptif kualitatif, penentuan lokasi sampling dilakukan secara purposive. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan kadar logam berat Pb, Fe, dan Cd di perairan Tambak Lorok berturut-turut 0,723; 8,261; dan 2,482 mg/l telah melebihi batas layak menurut KepMen LH No.51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut, sedangkan pada jaringan lunak kerang batik berturut-turut adalah 5,47; 299,909; dan 32,423 mg/kg telah melebihi baku mutu logam dalam pangan khusus bivalvia menurut SNI 7387 tahun 2009. Batas maksimum konsumsi mingguan kerang batik yang mengandung logam berat Pb, Fe dan Cd dari perairan Tambak Lorok untuk individu dengan berat badan 20 kg, 50 kg dan 65 kg berturut-turut yaitu 4; 11; dan 14 gram/minggu.
ANALISIS DENSITAS Emerita emeritus TERHADAP TEKSTUR DAN BAHAN ORGANIK SEDIMEN DI PANTAI GLAGAH, KULON PROGO, YOGYAKARTA Intan Via Nirmala; Bambang Sulardiono; Agus Hartoko
Jurnal Pasir Laut Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.384 KB) | DOI: 10.14710/jpl.2020.33686

Abstract

Di Indonesia, undur-undur laut famili Hippidae terdistribusi dengan baik di sepanjang Pantai Selatan Jawa, khususnya Pantai Glagah. Pantai Glagah merupakan pantai berpasir hitam yang menjadi daerah obyek wisata dan terdapat budidaya udang di sekitarnya. Emerita meritus merupakan undur-undur laut yang paling sering ditemui dan mempunyai kepadatan tertinggi. Biota ini ditangkap oleh nelayan untuk dijual dan dikonsumsi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2019. Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis densitas, tekstur sedimen, bahan organik, dan aspek biologi, serta korelasinya antara densitas, panjang karapas dan berat Emerita emeritus dengan tekstur sedimen dan bahan organik di Pantai Glagah, Kulon Progo, Yogyakarta. Pengolahan data dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 16. Total sampel sebanyak 305 individu yaitu 29 individu/m2 (Glagah Timur 1), 43 individu/m2  (Glagah Timur 2), 65 individu/m2  (Glagah Timur 3), 74 individu /m2 (Glagah Barat 3), 53 individu/m2  (Glagah Barat 2), dan 44 individu/m2 (Glagah Barat 1). Tekstur sedimen paling dominan adalah pasir halus (0,125-0,25 mm). Nilai Bahan Organik dari Glagah Timur dan Barat semuanya sebesar nol. Pola pertumbuhan Emerita emeritus betina (total) adalah alometrik negatif (pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan bobotnya). Nilai faktor kondisi Emerita emeritus betina (total) sebesar 1,242. Hubungan densitas Emerita emeritus dengan tekstur sedimen memiliki korelasi yang cukup erat. Hubungan antara panjang karapas dan berat Emerita emeritus dengan tekstur sedimen memiliki korelasi yang rendah.
POTENSI KERUSAKAN KARANG AKIBAT PENGEMBANGAN AKTIVITAS WISATA SNORKELING DI PULAU GILI KETAPANG, PROBOLINGGO Saifur Rizal Fakri; Frida Purwanti
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.242 KB) | DOI: 10.14710/jpl.2021.38876

Abstract

Pulau Gili Ketapang yang terletak di Selat Madura memiliki potensi besar untuk kegiatan wisata bahari. Daya tarik pulau ini antara lain keanekaragaman karang dan pasir putih. Potensi wisata ini mendorong pemuda setempat mengembangkan wisata bahari berupa snorkeling sejak tahun 2016. Peningkatan aktivitas wisata dapat menimbulkan dampak pada ekosistem karang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku wisatawan yang berpotensi merusak terumbu karang. Pengumpulan data tingkah laku wisatawan dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Januari 2019. Pengamatan langsung tingkah laku kepada 133 wisatawan di dua lokasi snorkeling. Secara umum kedalaman perairan Pulau Gili Ketapang tergolong dangkal dan terumbu karang tersebar di beberapa wilayah. Jenis kontak fisik yang ditemukan adalah sit stand kneel, hand touch, harass marine life, dan body brush dengan jumlah paling tinggi adalah jenis hand touch. Nilai kontak fisik di spot Selatan sebesar 1 individu per 111 menit. Pengamatan kedua di spot Barat menunjukkan hasil 1 individu per 143 menit.
INVENTARISASI BIOTA DI VEGETASI BARU MANGROVE TAMBAK REJO, SEMARANG, JAWA TENGAH Alifia Jasari Putri; Siti Rudiyanti; Wiwiet Teguh Taufani
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2021.33049

Abstract

Vegetasi baru Mangrove Tambak Rejo merupakan Kawasan penanaman kembali pada daerah terdampak erosi akibat gelombang air laut. Penanaman kembali pada kawasan erosi akan membentuk vegetasi baru, sehingga terbentuk pula kehidupan baru di mangrove tersebut. Penelitian ini dilakukan pada Januari-Februari 2020 di Vegetasi Mangrove Tambak Rejo Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kelimpahan dan struktur komunitas biota dan mengetahui bentuk interaksi antar biota di vegetasi baru Mangrove Tambak Rejo. Metode yang digunakan pada pengamatan di lapangan yaitu Transect Line Plot pada 2 stasiun dengan 3 titik sampling dan pengulangan sebanyak 2 kali. Kemudian untuk identifikasi menggunakan buku identifikasi mangrove dan biota. Variabel yang diamati diantaranya kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi dan bentuk interaksi. Gastropoda adalah kelas dengan jenis terbanyak yang ditemukan yaitu 3 jenis, diikuti Bivalvia (1), Crustacea (1) dan Merostomata (1). Hasil perhitungan struktur komunitas biota diketahui bahwa indeks keanekaragaman tergolong rendah dengan nilai berkisar antara 0,6 sampai 1,04, indeks keseragaman tergolong tinggi dengan nilai berkisar antara 0,57 sampai 0,95 dan tidak ada dominansi di vegetasi tersebut dengan nilai rata -rata 0,42. Bentuk interaksi antar biota pada vegetasi baru Mangrove Tambak Rejo adalah commensalisme, parasitisme dan predasi.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DENGAN GEN 16S RRNA DARI BAKTERI ASOSIASI SPONS KELAS DEMOSPONGIAE DI PERAIRAN TULAMBEN BALI Fitria Sari; Niniek Widyorini; Aninditia Sabdaningsih
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2021.49558

Abstract

Spons merupakan hewan Porifera yang hidup menetap dengan sistem filter feeder. Spons memiliki tubuh berongga, berpori-pori dan hidup menetap, memiliki hubungan asosiasi dengan mikroorganisme seperti bakteri yang dapat berperan dalam proses fiksasi nitrogen, nitrifikasi dan denitirifikasi serta menghasilkan senyawa bioaktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui banyaknya isolat bakteri dan melakukan identifikasi jenis bakteri asosiasi pada spons laut kelas Demospongiae dengan menggunakan metode identifikasi molekuler. Penelitian ini berlangsung pada November 2020 – Mei 2021 meliputi pengambilan sampel hingga analisis laboratorium. Isolasi bakteri asosiasi spons dengan menggunakan media Zobell agar yang mendapatkan 24 isolat. Uji pewarnaan Gram menghasilkan 11 isolat Gram positif dan 13 isolat Gram negatif. Identifikasi molekuler dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), menghasilkan data sekuens yang dianalisis BLAST untuk menunjukkan isolat B62A dan B92B memiliki tingkat homologi sebesar 99% dengan Bacillus cereus dan Bacillus paramycoides. Konstruksi pohon filogenetik dibuat menggunakan analisis Neighbor-joining dengan metode Kimura 2-parameter pada software MEGA X, sehingga memperoleh hasil B62A mirip dengan Bacillus cereus dengan nilai bootstrap 100 dan B92B berkerabat Bacillus paramycoides dengan nilai bootstrap sebesar 100. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari 24 isolat bakteri pada 3 sampel spons kelas Demospongiae, dengan 2 isolat bakteri yang diidentifikasi menggunakan gen 16S rRNA diketahui mendapatkan bakteri Bacillus cereus dan Bacillus paramycoides yang telah dibuktikan dengan analisis filogenetik.
ASPEK BIOLOGI DARI IKAN PARI YANG DIDARATKAN DI TPI WEDUNG DEMAK Sarah Nur Wahyu; Niniek Widyorini; Abdul Ghofar
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2021.38165

Abstract

Ikan Pari salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomis yang didaratkan nelayan Demak sebagai hasil tangkapan sampingan. Akan tetapi, pengkajian aspek biologi ikan ini masih belum dilakukan secara menyeluruh. Serta tidak semua spesies ikan Pari memiliki status konservasi yang baik, dapat diandalkan jika terjadi kepunahan. Maka pentingnya pengkajian aspek biologi untuk pengelolaan dan pencegahan ikan ini dari kepunahan. Penelitian bertujuan melihat spesies, status konservasi dan aspek biologi (TKG, IKG dan kebiasaan makan) ikan Pari. Penelitian dilaksanakan di TPI Wedung Kabupaten Demak selama bulan November - Desember. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, dengan pengambilan sampel secara random sampling. Berdasarkan penelitian didapatkan 42 ekor ikan Pari. Spesies dan status konservasi ikan Pari yang didapatkan menurut IUCN adalah Pateobatis uarnacoides - rentan, Maculabatis gerrardi - terancam, Neotrygon kuhlii - informasi kurang, dan Telatrygon zugei- hampir terancam. Pada pengamatan tingkat kematangan gonad hasil didominasi oleh TKG I (belum matang). Nilai IKG yang didapatkan bervariasi dengan nilai IKG betina yang lebih besar dibanding jantan. Indeks kematangan gonad tersebut akan semakin meningkat seiring tingkat kematangan gonad. Kebiasaan makan ikan Pari adalah udang dan ikan kecil, dengan makanan utamanya adalah udang sedangkan ikan sebagai makanan pelengkap. Dari penelitian diketahui terdapat 4 spesies ikan Pari dengan status konservasi yang beragam dari informasi kurang terancam. Tingkat kematangan gonad pada spesies ikan Pari didominasi belum matang gonad dengan nilai indeks kematangan gonad betina lebih besar dibanding jantan pada tingkat kematangan yang sama. Ikan Pari merupakan ikan karnivora yang memangsa udang dan ikan kecil di perairan.
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cd DAN KESADAHAN DI PERAIRAN SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) GARANG, SEMARANG Mayang Rizkiyah; Siti Rudiyanti; Arif Rahman
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2021.52055

Abstract

The Garang Sub-watershed consists of a reservoir and some river that flows from its upstream to downstream. The changes in water quality that occur upstream will affect the downstream. Garang watershed’s condition is easily contaminated, especially from element Lead (Pb) and Cadmium (Cd). This condition is caused by human activities that can impact the watershed’s water quality. The purpose of this research is to find out Pb’s concentration, Cd’s concentration and its comparison with quality standards, the difference between Pb’s concentration and Cd’s concentration at Garang Sub-watershed’s upstream, Jatibarang Reservoir and Garang Sub-watershed’s downstream, and the correlation of Pb’s concentration and Cd’s concentration to the water hardness as one of the factors that affect heavy metals.The method of this research is surevy method with quantitative descriptive analysis method. The sampling was conducted in 13 stations in September 2020 stations 1-3 were upstream, stations 4-10 were reservoirs and stations 11-13 were downstream. The highest Pb’s concentration was 0,52 mg/l at the 13th station, and the lowest Pb’s concentration was 0,252 mg/l at the 7th station. The highest Cd concentration was 0,116 mg/l at the 1st station and 3rd station, and the lowest Cd concentration was 0,058 mg/l at the 4th station. Based on the regulation (PP. No. 82, 2001), the concentration of heavy metals exceeds the water quality standards (Pb > 0,03 mg/l and Cd > 0,01 mg/l). There is no difference between Pb and Cd concentrations at the upstream, Jatibarang reservoir, and downstream (Sig.>0.05). There are a correlation of heavy metal Pb’s concentration and Cd’s concentration with the water hardness shows a very low correlation, Pb (r = 0.146) and Cd (r = 0.085).