cover
Contact Name
Nuristiqamah Awaliyahputri B
Contact Email
jurnaltazkiya@uinsu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltazkiya@uinsu.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan (Jl. Williem Iskandar Pasar V Medan Estate, 20731)
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 20864191     EISSN : 28073959     DOI : 10.30829
Core Subject : Religion, Education,
Focuses on providing opportunities for researchers in the field of education, especially the results of research and research that are relevant to Islamic Education to be published. As for the scope of Islamic Education that is meant is: Islamic Education Islamic Education Management History of Islamic Education Islamic Education Curriculum Islamic Education Institutions Islamic Educational Psychology Character Education in Islam Learning Process Etc.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 119 Documents
KONSEP KEADILAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Afifa Rangkuti
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 1 (2017): Januari - Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.429 KB) | DOI: 10.30829/taz.v6i1.141

Abstract

Islam memerintahkan kepada setiap manusia untuk berbuat adil atau menegakkan keadilan pada setiap tindakan perbuatan yang dilakukan. Dalam QS An-Nisaa ayat 58 yang artinya sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan menyuruh kamu apa bila menetapkan hokum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha mendengar dan Maha melihat. Keadilan merupakan hal penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Charles E. Merriam dalam Miriam Boedihardjo meletakkan keadilan ini sebagai salah satu prinsip dalam tujuan suatu negara, yaitu keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan umum, dan kebebasan. Adalah menjadi tugas pengelenggara negara untuk menciptakan keadilan. Tujuan bernegara Indonesia adalah terpenuhinya keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat diketahui baik dalam Pembukaan UUD 1945 maka negara yang hendak didirikan adalah negara Indonesia yang adil dan bertujuan menciptakan keadilan sosial. Al-qur’an menggunakan pengertian yang berbeda-beda bagi kata atau istilah yang bersangkut-paut dengan keadilan. Bahkan kata yang digunakan untuk menampilkan sisi atau wawasan keadilan juga tidak selalu berasal dari akar kata 'adl. Kata-kata sinonim seperti qisth, hukm dan sebagainya digunakan oleh Al-qur’an dalam pengertian keadilan. Keadilan pada hakikatnya adalah  memperlakukan seseorang atau orang lain sesuai haknya atas kewajiban yang telah di lakukan.Tentang keadilan Allah SWT berfirman dalam QS Al-Maidah ayat 8 yang artinya hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Jika   keadilan   disandingkan   dengan supremasi hukum, maka keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Keadilan akan terwujud jika didukung dengan tegaknya supremasi hukum. Begitu pula, keadilan akan terpuruk jika supremasi hukum tidak ditegakkan. Islam mengajarkan agar  keadilan  dapat  diejawantahkan  dalam  setiap  waktu  dan  kesempatan. Tegaknya keadilan akan melahirkan konsekwensi logis berupa terciptanya sebuah tatanan masyarakat yang harmonis.
KONTRIBUSI MAJELIS TA’LIM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP REMAJA MESJID DESA CINTA RAKYAT KEC. PERCUT SEI TUAN Nurmawati Nurmawati
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5, No 1 (2016): Januari - Juni 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.768 KB) | DOI: 10.30829/taz.v5i1.48

Abstract

Nilai-nilai pendidikan karakter yang ditanamkan oleh Majelis Ta’lim bagi anggota  Remaja Mesjid di desa Cinta Rakyat kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang. Pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan dan wawancara mendalam. Tehnik analisis data  adalah tehnik  analisis yang digunakan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan membuat kesimpulan/ verifikasi, data penelitian diperiksa keabsahannya dengan menggunakan tehnik triangulasi sumber, metode dan teori. Nilai-nilai pendidikan karakter difokuskan pada nilai pendidikan karakter spritual, emosi dan karakter sosial. Penelitian menemukan bahwa penanaman nilai-nilai karakter spiritual dan sosial melaluai majelis ta’lim belum  memberi kontribusi sepenuhnya secara maksimal. Melalui Pengajian akbar remaja mesjid pendidikan karakter spritual sebagaimana yang ditetapkan 18 (delapan belas) karakter, maka pendidikan karakter religius dan karakter sosial, jujur, toleransi dan disiplin lebih memberi kontribusi.
EFEKTIFITAS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIK Sokon Saragih
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2018): Januari - Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.53 KB) | DOI: 10.30829/taz.v7i1.265

Abstract

Media pembelajaran merupakan komponen terpenting di dalam proses pembelajaran, baik dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Karena sesungguhnya media pembelajaran dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar, membantu memudahkan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru, mengefisiensikan penyampaian materi, dan lain sebagainya. Sehingga mau tidak mau seorang guru dituntut harus mampu mengefektifkan pemanfaatan media pembelajaran yang menarik  agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Karenanya efektifitas pemanfaatan media pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan kualitas kegiatan  pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru.
ILMU DAN KEKUASAAN: ULAMA DAN POROS-POROS POLITIK muhammad basri
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2017): Juli - Desember 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.036 KB) | DOI: 10.30829/taz.v6i2.207

Abstract

Ulama merupakan tokoh atau orang yang mempunyai ilmu pengetahuan agama dengan baik. Ulama sebagai pigur dan tauladan bagi orang-orang disekitarnya, dan secara umum ulama adalah tempat bertanya serta mengetahui berbagai ilmu sesuai dengan bidang ulama tersebut. Politik merupakan sebuah strategi untuk mencapai sebuah tujuan, dari jenisnya politik terbagi dua yaitu politik yang bertujuan baik dan politik yang bertujuan tidak baik. Bagaimana ulama yang berkecimpung di dunia politik, apakah pantas bagi mereka, sehingga dalam tulisan ini dikaji dengan tema Ulama dan Politik.
TELA’AH TERHADAP PRODUK PEMIKIRAN PERMUSYAWARATAN ULAMA DI SUMATERA TIMUR Tetty Marlina Tarigan
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 1 (2017): Januari - Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.074 KB) | DOI: 10.30829/taz.v6i1.146

Abstract

Adanya tiga ruang penting sebagai kajian pusat perhatian terhadap pergulatan normatif dan kognitif serta bersemainya pluralisme hukum dalam pergeseran etnik Melayu Deli di Sumatera Utara (dahulu Sumatera Timur), yaitu: pertama, ruang kebijakan atau regulasi formal yang terbangun secara historis di tanah Deli oleh Kesultanan Deli , kedua,  ruang peradilan (putusan hakim) tempat ragam aturan terkait sengketa masyarakat etnik Melayu Deli diberi tafsir secara khas oleh penguasa peradilan. Ketiga, ruang pergumulan rakyat atau masyarakat adat Melayu Deli yang menjadi subjek sekaligus objek yang berhadapan langsung dengan keberagaman tafsir atas hak-hak yang sediakala ada padanya
KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN RANAH AFEKTIF SISWA DI MAN 2 MODEL MEDAN Dedi Syahputra Napitupulu
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5, No 2 (2016): Juli - Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1302.101 KB) | DOI: 10.30829/taz.v5i2.79

Abstract

Competence is a mastery of a task, skill, attitude and appreciation necessary to support the quality of the profession. The ideal teacher should have four competencies, namely pedagogical, personality, social and professionalism. Personal competence with regard to personal behavior of teachers themselves who have noble values are reflected in everyday behavior. This is necessary for the purpose of education can be achieved as expected, mainly on changes in affective student. Because education is not just a transfer of knowledge and skills, but also how education is able to change the attitude and character of students. The purpose of this study was to look at the competence of the teacher's personality and the work done in developing the affective students as well as supporting factors and obstacles in developing affective students in MAN 2 Model Medan.Keywords: Competence, personality, teacher religion islam, affective
POTRET BURAM PENDIDIKAN NASIONAL Asnil Aidah Ritonga
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5, No 1 (2016): Januari - Juni 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.158 KB) | DOI: 10.30829/taz.v5i1.44

Abstract

Pendidikan nasional hingga saat ini tetap menjadi perhatian khusus pemerintah. ini dikarenakan  indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Potret pendidikan Indonesia, selain sebagai kontribusi positif yang telah dimainkan, juga sarat dengan persoalan yang kian hari kian kompleks dan sulit diurai. Ada jurang yang lebar antara tujuan ideal dengan realitas di lapangan. Potret buram pendidikan nasional tersebut di antaranya; sistem pendidikan nasional bersifat parsial, tidak utuh dan tidak sistematis. Implikasi dari sistem yang semacam ini adalah dihasilkannya out put yang memiliki karakteristik yang terpecah. Selanjutnya kurikulum yang kurang mencerdaskan, kelemahan lain dari sistem pendidikan nasional dapat kita cermati dari kontruksi kurikulum yang ditawarkan. Karakteristik kurikulum yang dikembangkan nampaknya kurang progresif. Rumusannya masih berkisar menjawab berbagai persoalan dalam jangka waktu 5 atau 10 tahun kedepan. Di samping kurikulum yang kurang mencerdaskan, nalar egoisme yaitu egoisme kedua orang tua yang memaksa anak untuk masuk disuatu sekolah atau belajar suatu pelajaran yang tidak diminati dan tidak disukai si anak sehingga belajar menjadi terpaksa. Ini menimbulkan dampak negatif dalam pencapaian pembelajaran. Potret buram pendidikan berikutnya adalah masyarakat yang mabuk gelar. Gelar dapat diperjual belikan, tanpa harus kuliah di Perguruan Tinggi seseorang dapat gelar asalkan membayar dengan sejumlah uang, ini adalah suatu pembohongan terhadap diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Makalah ini akan membahas persoalan-persoalan di atas, selanjutnya di diskusikan untuk mencari solusi demi kemajuan pendidikan nasional Indonesia
STRATEGI PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DOSEN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UIN SUMATERA UTARA Oleh: Arlina, M.Pd Arlina Arlina
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2018): Januari - Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.291 KB) | DOI: 10.30829/taz.v7i1.260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan strategi pelaksanaan pembelajaran dosen PAI UIN Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan kualitatif naturalistik dengan sumber data dosen sebagai informan kunci yang mengajar di semester VI jurusan PAI tahun 2015 dan mahasiswa semester VI jurusan sebagai informan pendukung. Data penelitian ini berbentuk hasil pengamatan, wawancara dan studi dokumen. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumen. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Hubermen yang dimulai dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Teknik pengecekan data dilakukan dengan teknik anggulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan ada tiga tahapan yang dilakukan dosen yaitu membuka, menyajikan dan menutup kegiatan pembelajaran. Dalam ketiga tahapan tersebut ada 7 temuan yaitu mengingat Allah, pembiasaan, melatih untuk mengingat, kecerdasan sosial, umpan balik, penguatan, jiwa kepemimpinan. Kegiatan yang termasuk dalam mengingat Allah adalah doa baik diawal perkulihan maupun diakhir perkulihan, membaca ayat setiap awal perkuliahan, membaca shalawat kepada Rasulullah. Pembiasaan mencakup pembiasaan membaca ayat diawal perkulihan sehingga terbiasa membaca Al Quran diluar perkuliahan, maka akan terbiasa membaca doa sebelum melakuka kegiatan, terbiasa menghapal ayat ayat yang ada di dalam Al Quran. Melatih untuk mengingat termasuk di dalamnya mengigat ayat yang pernah dibaca di dalam kelas diharapkan ayat tersebut tidak akan hilang dari ingatan mahasiswa. Kemudian kecerdasan sosial yang mencakup diskusi, toleransi terhadap otang lain, menghargai pendapat orang lain, dapat bekerja sama, melaksanakan kewajiban sesuai dengan job kerja dalam kelompok. Umpan balik hal ini terlihat dari tanya jawan mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen. Penguatan yang termasuk di dalamnya ceramah yang dilakukan dosen, dan pertanyaan yang diajukan dosen kepada mahasiswa. Ketujuh jiwa kepemimpinan ini terlihat dari pembagian kelompok, persentase makalah, pembagian tugas dalam kelompok, pembagian dalam menjawabpertanyaan ketika diskusi.
PENGANGKATAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM Abd Halim Nasution
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2017): Juli - Desember 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.167 KB) | DOI: 10.30829/taz.v6i2.203

Abstract

Pendidikan sebagai sebuah proses memerlukan tujuan dan arah, tujuan pendidikan dalam Islam tidak terlepas dari tujuan hidup dan peran manusia, walaupun dipengaruhi oleh berbagai budaya, pandangan hidup, atau keinginan-keinginan lainnya. Dalam kajian  Islam, pendidikan adalah sarana untuk menghasilkan manusia yang taat beribadah dan mengabdi kepada penciptaNya, serta berhasil menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. Berdasarkan kajian tentang pengangkatan manusia sebagai khalifah dibumi dapat dipahami bahwa nilai-nilai yang harus dimiliki seseorang untuk menempati posisi sebagai khalifah dan sebagai manusia yang mulia, adalah beriman kepada Allah, beramal saleh, menegakkan hukum dengan benar, tidak memperturutkan hawa nafsu  dan tidak mengikuti jalan mufsid. Tujuan pendidikan Islam  harus berorientasi menyahuti peran dan tugas manusia sebagai khalifah, mampu menciptakan out put hamba yang taqwa serta memiliki skill dalam melaksanakan tugas kekhalifahannya.
Metode Kisah Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam Kontemporer Junaidi Arsyad
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 1 (2017): Januari - Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.317 KB) | DOI: 10.30829/taz.v6i1.142

Abstract

Metode kisah merupakan salah satu metode mendidik dengan keindahan, keajaiban, dan pesonanya tersendiri. Kisah disukai oleh semua orang baik tua maupun muda. Bahkan dalam al-Quran dan hadis banyak menceritakan tentang kisah maupun sejarah masa lalu. Kisah yang termaktub dalam al-Quran dan hadis merupakan salah satu metode pendidikan untuk membina kepribadian masyarakat dan peserta didik melalui penyampaian informasi dan kebenaran. Islam menyadari akan adanya sifat alamiah manusia yang menyukai cerita dan menyadari pengaruh besar terhadap perasaan. Oleh karena itu Islam menggunakan cerita untuk dijadikan salah satu metode dalam pendidikan.

Page 1 of 12 | Total Record : 119