cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknologi Bahan Alam
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 22 Documents
ADSORPSI LOGAM BERAT (Pb) DARI LIMBAH CAIR DENGAN ADSORBEN ARANG BAMBU AKTIF Widayatno, Tri
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 1 Nomor 1 April 2017
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.363 KB)

Abstract

Limbah yang mengandung logam berat (Pb)dikategorikan sebagai limbah B3 karena bersifat karsinogenik dan tidak terbiodegradasi. Salah satu metode untuk mengolah limbah logam berat adalah dengan adsorpsi menggunakan adsorben berupa arang bambu. Dalam penelitian ini, proses adsorpsi dilakukan secara kontinyu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh aktivasi dan tinggi packing arang bambu terhadap efektivitas adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi arang bambu berpengaruh terhadap efektivitas penjerapan logam Pb. Dengan model adsorpsi Thomas, konstanta jerap untuk proses dengan menggunakan arang bambu yang diaktivasi dengan ketinggian packing 15 cm sebesar 0,00099/jam sedangkan yang tanpa aktivasi sebesar 0,00013/jam. Tinggi packing juga berpengaruh sangat signikan, terlihat pada konstatnta jerap pada ketinggian packing 10 cm sebesar 0,000841/jam   
WIRAUSAHA PEMBUATAN GULA SEMUT KESEHATAN DARI EKSTRAK BUAH KERSEN Prabawati, Ervie Sukma; Ayuningtyas, Aninditya Putri; Ramadhani, Rizky Putri; Pratama, Panji Kukuh; Indarto, Muklis
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.025 KB)

Abstract

Berwirausaha merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk membangun sikap, perilaku, dan jiwa kreativitas seseorang dalam mengupayakan hasil yang diinginkan. Untuk menghadapi era industri 4.0 Indonesia masih membutuhkan wirausahawan dalam berbagi bidang, salah satunya produk dalam bidang pangan. Produk pangan diantaranya yaitu produk gula. Namun, sangat disayangkan, alih-alih sebagai pemanis produk gula yang saat ini sedang beredar di pasaran menggunakan bahan-bahan pemanis buatan yang tidak diketahui bahan tersebut berbahaya atau tidak pada tubuh. Maka dari itu dibutuhkan gula pengganti yang aman untuk dikonsumsi. Buah kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu buah yang mengandung bahan aktif yang berkhasiat sebagai antidiabetes atau lebih spesifik sebagai penurun gula darah. Jahe Merah (Zingiber Officinale) mengandung bahan aktif sebagai antiglikemik, menurunkan lemak darah dan sebagai agen antioksidan. Kayu manis (Cinnamomum Verum) dapat dimanfaatkan sebagai suplemen yang membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Buah kersen, jahe merah, dan kayu manis ketiganya dapat diolah menjadi gula kesehatan untuk mengurangi kadar gula darah yang dapat menyebabkan diabetes mellitus. Dari analisa perhitungan, usaha ini layak untuk dijalankan. 
PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP FITOREMIDIASI LIMBAH Zn MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) Erawati, Emi
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 1 Nomor 1 April 2017
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.117 KB)

Abstract

Pada penelitian ini, Eceng Gondok (Eichornia crassipes) akan dimanfaatkan untuk proses fitoremediasi air limbah Zn. Eceng gondok dipilih sebagai tanaman fitoremidiasi karena merupakan jenis gulma air yang sangat cepat tumbuh dan mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan baru yang sangat besar sehingga merupakan gangguan kronis dan sulit dikendalikan. Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari eceng gondok, zink powder, dan aquadest. Alat yang digunakan adalah botol air mineral. Penelitian dibagi dalam 2 tahap  aklimatisasi dan fitoremidiasi. Pada tahap aklimatisasi  eceng gondok dimasukkan ke dalam 500 mL aquadest. Eceng gondok berada didalam aquadest selama 216 jam atau 9 hari. Pada tahap fitoremidiasi eceng gondok yang telah di-aklimatisasi dimasukkan kedalam limbah  Zn dengan konsentrasi 1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9 ppm. Pitoremidiasi dilakukan selama 9 hari dan setiap 24 jam tanaman diukur massa tanaman, panjang daun, dan akar.Pada variasi konsentrasi sebesar 1 ppm limbah cair Zn terjadi kenaikan massa tanaman dari berat awal 92,81 gram menjadi 96,988 gram selama 9 hari. Namun tanaman mengalami kerontokan pada akar dan daun sehingga menguning. Pada konsentrasi 2 ppm sampai 7 ppm terjadi penurunan massa tanaman pada hari ke-8. Namun tanaman belum mengalami kematian. Eceng gondok mengalami gejala awal dari kematian tanaman, yaitu akar yang mulai rontok, daun menguning, dan daun layu. Pada konsentrasi 8 ppm terjadi penurunan massa tanaman pada hari ke 6 sampai hari ke 9, dan pada konsentrasi 9 ppm terjadi penurunan massa tanaman pada hari ke 6 juga sampai hari ke 9. Dan pada air kran, tanaman kayu terus mengalami kenaikan massa hingga hari ke 9
PENGARUH KONDISI DAUN DAN WAKTU PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK KAYU PUTIH Utomo, Dimas Bagus Galih
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.531 KB)

Abstract

Tumbuhan kayu putih (Melalauca leucadendron Linn.) adalah tumbuhan yang mengandung minyak atsiri, dengan penyebaran di seluruh area Indonesia. Minyak atsiri yang dihasilkan berupa minyak kayu putih yang memiliki banyak manfaat  terutama  dalam  bidang  pengobatan,  sehingga  minyak  kayu  putih  ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mempelajari pengaruh kondisi daun dan waktu penyulingan terhadap rendemen minyak kayu putih yang diperoleh. Bahan-bahan yang digunakan merupakan daun dari pohon kayu putih sebanyak 500 gram dengan perlakuan bahan yaitu daun kayu putih kering dan daun kayu putih segar dengan variasi waktu penyulingan 3, 4, 5, 6, dan 7 jam. Hasil penelitian menunjukan rendemen minyak   kayu   putih   terbanyak   pada   variabel   daun   kering   dengan   waktu penyulingan 5 jam,  sebesar 0,79%.
TRANSESTERIFIKASI MINYAK GORENG BEKAS MENJADI BIODIESEL DENGAN KATALIS KALSIUM OKSIDA Hidayati, Nur
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 1 Nomor 1 April 2017
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.459 KB)

Abstract

Penggunaan kalsium oksida sebagai katalis basa heterogen dipelajari untuk pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan molar metanol:minyak (9:1, 12:1, dan 15:1),  jumlah katalis (1, 2, dan  3%),  suhu (30, 45,dan 60°C) dan waktu reaksi (1,5, 2, dan 2,5 jam) terhadap yield metil ester  yang dihasilkan. Yield tertinggi, 53 %, diperoleh ketika reaksi diselenggarakan dengan kondisi perbandingan methanol:minyak 15:1, jumlah katalis 3%, suhu reaksi 60°C dan waktu reaksi 2 jam. Pada level-level variabel yang diujikan, rasio molar methanol minyak, suhu dan waktu rekasi berpengaruh secara signifikan tetapi jumlah katalis merupakan variabel yang pengaruhnya tidak begitu signifikan.
PEMBUATAN YOGURT SUSU SAPI DENGAN PEMANIS STEVIA SEBAGAI SUMBER KALSIUM UNTUK MENCEGAH OSTEOPOROSIS Harismah, Kun
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 1 Nomor 1 April 2017
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.616 KB)

Abstract

Telah dilakukan pembuatan yogurt dengan penambahan pemanis alami daun stevia. Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) termasuk family Asteraceae, daun kering mempunyai kemanisan 30 kali sukrosa dan tidak menghasilkan kalori. Yogurt sebagai produk olahan susu yang difermentasi mempunyai kandunagn gizi lebih baik dari susu dan merupakan sumber Ca yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh agar terhindar dari osteoporosis. Tujuan pembuatan yogurt adalah mempelajari produksi yogurt berbahan dasar susu sapi yang difermentasi dan menambah pemanis sukrosa dan daun stevia. Rancangan acak lengkap dua variabel dengan tiga kali ulangan telah diterapkan dengan perlakuan perbandingan jumlah sukrosa, kombinasi sukrosa + daun stevia kering, dan stevia yang ditambahkan masing-masing 4:0, 1:1, 1:2, 1:3, dan 0:4. Hasilnya menunjukkan bahwa dari berbagai perlakuan tersebut semakin banyak daun stevia yang ditambahkan pada yogurt semakin banyak Ca yang diperoleh. Kadar Ca yang didapat masing-masing adalah 30,57mg, 39,33mg, 45,43mg, 58,00mg, dan 76,30mg. 
ISOLASI ALFA SELULOSA BATANG PISANG KLUTUK (Musa balbisiana colla) MENGGUNAKAN PENGADUKAN MAGNETIK DENGAN ULTRASONIK Zulaekha, Restu; Nawafil, Sulton Afkhar; Harianti, Santi Fitri
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.805 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan metode pengadukan magnetik dengan metode ultrasonikasi dalam mengisolasi alfa-selulosa, yang merupakan bahan baku pembuatan selulosa asetat, dari batang pisang klutuk (Musa balbisiana Colla) melalui proses pelarutan-pengendapan, bleaching, dan pengeringan. Proses pelarutan dan pengendapan menggunakan larutan NaOH, dan larutan H2O2 dalam proses bleaching-nya. Variabel yang dipelajari mencakup variasi ukuran serbuk batang pisang (70 mesh), rasio massa serbuk (3, 6, 9, 12 gram) dengan volume pelarut NaOH 17,5% (100 mL), serta konsentrasi larutan H2O2 (3,6,9 %). Hasil terbaik pengendapan pada 70 mesh dan 100 mesh mendapatkan alfa-selulosa sebanyak 1,726 gram dari serbuk 6 gram ukuran 70 mesh (recovery 28,77%). Hasil terbaik proses bleaching mendapatkan recovery alfa-selulosa relatif murni sebesar 91,71% pada konsentrasi larutan H2O2 3%. Alfa-selulosa hasil bleaching merupakan bahan baku pembuatan selulosa asetat kualitas terbaik.
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBUATAN GLUKOSA dari KERTAS BEKAS SECARA HIDROLISIS ASAM dan ENZIM Fuadi, Ahmad Muhammad
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 1 Nomor 1 April 2017
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.706 KB)

Abstract

           Kebutuhan bahan bakar yang terus meningkat serta cadangan minyak bumi yang terbatas merupakan masalah serius yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan dunia pada umumnya. Masalah ini telah memicu eksplorasi bahan-bahan alternative yang bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar minyak. Kertas bekas merupakan salah satu bahan alternative yang bisa diubah menjadi bahan bakar cair. Glukosa hasil hidrolisis kertas bisa difermantasi lebih jauh untuk menghasilkan etanol. Tingginya kadar selulosa di kertas merupakan keuntungan yang besar dalam memanfaatkan kertas bekas menjadi etnol. Penelitian ini mencoba untuk menghidrolisis kertas bekas untuk menjadi glukosa. Hidrolisis dilakukan secara enzimatis dan asam.  Sebanyak 5 gram kertas bekas kering dihancurkan kemudian dikukus selama 1 jam kemudian ditambah 100 mL larutan asam sulfat pada berbagai normalitas. Hidrolisis dijalankan pada suhu 90oC, hasil hidrolisis dianalisa pada berbagai waktu. Hidrolisis enzimatis dilakukan dengan menggunakan kertas bekas 5 gram yang dihancurkan terlebih dahulu, kemudian ditambah air 200 mL dan enzyme 0,3 gram. Hidrolisis dilakukan pada suhu 40oC pada berbagai waktu. Hasil penelitian menunjukkan hidrolisis enzimatis bisa mengkonversi kertas bekas menjadi glukosa lebih besar dibanding hidrolisis asam
Karakterisasi Nano Kitosan dari Cangkang Kerang Hijau dengan Metode Gelasi Ionik Arsyi, Nita Zul; Nurjannah, Eko; Nurahlina, Darari
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.161 KB)

Abstract

Kitosan adalah salah satu polimer yang sedang dikembangkan dalam bentuk nanopartikel. Kitosan diperoleh dari deasetilasi kitin, yang dapat ditemukan dalam cangkang kerang hijau. Sementara nanopartikel kitosan dapat dipreparasi menggunakan metode gelasi ionik dengan anion tripolifosfat. Penelitian ini mempelajari tentang isolasi kitosan dari cangkang kerang hijau. Selain itu juga mempelajari pengaruh rasio kitosan:NaTPP dan kecepatan pengadukan terhadap karakteristik nano kitosan. Untuk menentukan derajat deasetilasi (DD), dilakukan analisis menggunakan spektroskopi FTIR. Sedangkan karakterisasi nano kitosan dievaluasi berdasarkan analisis spektroskopi UV-Vis dan Particle Size Analyzer (PSA) untuk mengetahui ukuran partikel nano kitosan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen kitosan cangkang kerang hijau sebesar 81,33% dengan DD 82,05%. Pada preparasi nano kitosan, berdasarkan analisis UV-Vis, ukuran partikel meningkat dari 4:1; 3:1; dan rasio 5:1 pada 200 rpm, tetapi berbanding terbalik pada kecepatan pengadukan 300 rpm. Sedangkan pada kecepatan pengadukan 400 rpm, ukuran partikel meningkat dari 5: 1; 4: 1; dan rasio 3: 1. Berdasarkan analisis PSA, sampel yang disiapkan pada chitosan: tpp 5: 1 dan 400 rpm kecepatan pengadukan memberikan partikel nano dengan ukuran 774,3 nm.
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN POTASSIUM HIDROKSIDA DAN WAKTU HIDROLISIS TERHADAP PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI TANDAN PISANG KEPOK KUNING Kurniawan, Aris; Haryanto, Haryanto
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 1 Nomor 1 April 2017
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.842 KB)

Abstract

Limbah tandan pisang banyak mengandung selulosa sebagai bahan baku dalam pembuatan asam oksalat. Pembuatan asam oksalat dari tandan pisang dilakukan melalui 4 tahapan yakni: hidrolisis, pengendapan, pengasaman, dan pengkristalan. Kandungan selulosa di dalam tandan pisang kepok kuning sekitar 35% dikonversi menjadi asam oksalat dengan hidrolisis alkali menggunakan KOH. Dalam proses hidrolisis ini menggunakan variasi konsentrasi KOH  5, 10, 15, 30, dan 40% dan waktu hidrolisis 60 menit, 75 menit, dan 90 menit. Dari  penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar maksimal asam oksalat dalam larutan hasil hidrolisis 45,04% dan rendemen 9,92% pada konsentrasi KOH 15% dan waktu hidrolisis 60 menit

Page 1 of 3 | Total Record : 22