cover
Contact Name
Prof. Dr. Widayat, ST., MT.
Contact Email
widayat@live.undip.ac.id
Phone
+6281329163105
Journal Mail Official
pkh@live.undip.ac.id
Editorial Address
Pusat Kajian Halal Universitas Diponegoro UPT Lab Terpadu Lt 3 Jl. Prof. Sudarto SH. Tembalang 50275 Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesia Journal of Halal
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 2623162X     EISSN : 26564963     DOI : https://doi.org/10.14710/halal
The Indonesian Journal of Halal (IJH) accepts articles in bahasa and English by lifting up several topics of halal studies such as Halal Management, Halal Law, Halal Economic Studies. halal products, services, tourism and Sharia. Other topics can be related to halal products and processes such as; Food Technology, Process Technology, Pharmacy, Cosmetics, Drugs, Slaughtering and Meat as well as matters correlated with halal.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 57 Documents
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM HALAL DI JAWA TENGAH DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL Arif Pujiono; Ro'fah Setyawati; I Idris
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.562 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3109

Abstract

Abstrak Jawa Tengah sebagai bagian integral negara Indonesia memiliki potensi besar berupa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) halal dalam mendukung pembangunan. Sebagai wilayah dengan jumlah penduduk muslim yang besar dan memiliki jumlah UMKM terbanyak dan beraneka ragam, ternyata UMKM halal di Jawa Tengah belum mampu bersaing secara global. Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk menetapkan strategi pengembangan UMKM halal di Jawa Tengah dalam menghadapi persaingan global. Metode yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif melalui kuesioner terstruktur, indepth interview, focus group discussion (FGD) dengan tokoh kunci (key persons) dan analisis strenghts, weaknesses, oppotunities, dan threats (SWOT). Berdasarkan hasil analisis SWOT , maka strategi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan daya saing UMKM halal di Jawa Tengah adalah meningkatkan sertifikasi UMKM halal, meningkatkan kualifikasi SDM UMKM halal, menggunaan teknologi modern dan tepat guna untuk memenuhi standar produk UMKM halal, pemperkuat keterkaitan dengan industri (hilirisasi), melakukan diversifikasi produk UMKM halal, Meningkatkan peran lembaga keagamaan dan pendidikan untuk literasi produk UMKM halal kepada masyarakat muslim, meningkatkan peran fintech untuk pembiayaan dan sertifikasi produk UMKM halal beserta pemasarannya, membangun sinergi dengan institusi terkait untuk inovasi produk UMKM halal, meningkatkan branding produk UMKM halal melalui media teknologi dan informasi, memperkuat kajian fikih untuk menghasilkan produk UMKM halal Kata kunci: UMKM halal, Jawa Tengah, strategi pengembangan, dan SWOT  
Seleksi dan Identifikasi Secara Molekuler Bakteri Pendegradasi Insektisida Piretroid dari Tanah Salindri Prawitasari; Siti Nur Jannah; Alina Akhdiya
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.624 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3110

Abstract

ABSTRAKAkumulasi residu insektisida pada lahan pertanian berdampak negatif bagi lingkungan dan organisme di sekitarnya. Salah satu teknologi alternatif untuk merehabilitasi lahan pertanian yang tercemar adalah dengan teknologi bioremediasi. Bioremediasi adalah teknologi untuk memecah atau menguraikan zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbondioksida dan air) dengan memanfaatkan organisme atau produk organisme. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi dan mengidentifikasi secara molekuler bakteri pendegradasi insektisida piretroid sintetik asal sampel tanah Pangalengan. Seleksi terhadap sembilan isolat bakteri tanah asal Pangalengan menggunakan medium NMS cair yang mengandung 100 ppm piretroid menghasilkan dua isolat bakteri yang memiliki kemampuan terbaik dalam mendegradasi piretroid. Isolat S-9 merupakan isolat bakteri yang memiliki kemampuan mendegradasi residu piretroid paling tinggi dibandingkan dengan 8 isolat lainnya, yaitu sebesar 87,38%. Hasil degradasi insektisida tersebut dimanfaatkan oleh bakteri sebagai sumber C, N, dan P untuk mendukung pertumbuhannya. Berdasarkan sekuens gen 16S rRNA, isolat S-9 menunjukkan kemiripan dengan Bosea eneae 16S ribosomal RNA gene (partial sequence) dengan similaritas 89%.Kata kunci: bakteri, bioremediasi, degradasi insektisida, piretroid ABSTRACTThe accumulation of insecticide residue in farmfield caused negative impact to the environment and organisms which surround it. One of the lastest technology to rehabilitate polluted farmfield is bioremediation technology. Bioremediation is technology for degradating pollute to be unpollute (carbondioxide and water) using microorganisms or its product. The purpose of this research was to selecting and molecular identifying pyrethroid insecticide-degradating bacteria from Pangalengan soil sample. Nine isolates of soil bacteria from Pangalengan was selected by liquid NMS contains 100 ppm pyrethroid, only 2 isolates that indicated best ability to degrade pyrethroid. The best ability to degrade pyrethroid was  S-9 isolate, with highest value 87,38%. Degradation pyrethroid’s product utilized by the bacteria as C, N, and P source to support their growth. Based on 16S rRNA sequence gene,  S-9 isolate represented its similarity with Bosea eneae 16S ribosomal RNA gene (partial sequence) with 89% similarity value.Keywords: bacteria, bioremediation, insecticide degradation, pyrethroid
KONSEP PENENTUAN HALAL DALAM EKONOMI ISLAM (Studi Komparasi Hadits Riwayat Bukhari dan Tirmidzi) Aris Anwaril Muttaqin
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.442 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3111

Abstract

Abstrak Kehalalan merupakan unsur penting dalam pengambilan keputusan ekonomi bagi umat islam. Kehalalan tidak hanya mengacu pada materi (dzat) nya, tetapi juga posesnya. Petunjuk ilahi (wahyu) berupa hadits memiliki peran penting dalam penentuan kehalalan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penentuan halal dengan membandingkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi, di mana kedua riwayat menggunakan redaksi (matan) yang berbeda. Riwayat Bukhari menyebutkan bahwa antara halal dan haram adalah perkara yang samar (umurun musytabihatun), sehingga harus dijauhi. Sedangkan riwayat Tirmidzi menyebutkan bahwa antara halal dan haram adalah perkara yang dimaafkan (mimma ‘afa ‘anhu), sehingga boleh saja dilakukan. Adakah perbenturan dalil (ta’arudh) dari kedua riwayat tersebut? Mungkinkah kedua dalil itu dapat digunakan sekaligus, sehingga tidak ada dalil yang disingkirkan? Atau haruskah satu di antaranya diamalkan, sedangkan yang satu lagi ditinggal? Atau haruskah kedua dalil itu ditinggalkan? Penelitian ini menggunakan metode riset kepustakaan (library research) dengan pendekatan ilmu hadits dan ushul fiqh. Pendekatan ilmu hadits digunakan untuk menjelaskan perbandingan tingkat kualitas hadits dari sisi sanad, melalui CD ROM Lidwa Pusaka i-software – Kitab9 Imam Hadits. Sedangkan pendekatan ushul fiqh digunakan untuk menganalisa ada tidaknya perbenturan dalil (ta’arud) antara kedua riwayat tersebut sekaligus cara menyikapinya. Kata kunci: halal, hadits, ta’arudh
Potensi dan peluang Produk Halal Berbasis Rumput Laut Benny Diah Madusari; Dwi Edi Wibowo
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.454 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3112

Abstract

75 persen wilayah Indonesia  berupa laut dengan lebih dari 17 ribu pulau, serta panjang garis pantai mencapai 95.181 km. Potensi ini menunjukan sektor kelautan dan perikanan dengan segenap potensinya memiliki peluang menjadi tulang punggung pembangunan bangsa ini. Rumput laut salah satu potensi Perikanan kelautan Indonesia saat sekarang sudah mampu menjadi produk ekspor . Rumput laut tersebar di pantai Idonesia dan dapat berkembang biak dari erairan payau hingga perairan laut .Terdapat beragam jenis rumput laut yang telah dibudidayakan, namun terdapat beberapa jenis rumput laut unggulan yang telah dibudidayakan dan berpotensi di Indonesia. Berikut beberapa jenis rumput laut yang memiliki potensi dan merupakan produk potensi untuk  ekspor yakni Gracilaria sp, Eucheuma cottoni, eucheuma spinosum, Gelidium, Acanthopora. Chondrococcus Hypnea, Ulva lactuta, Sargasum ,TurbinariaMelalui program Blue Economy telah menerapkan rumput laut sebagai produk yang mempunyai potensi pasca panen yang dapat dikonsumsi masyarakat sebagai makanan sehat dan halal. Berbagai produk pasca panen rumputlaut yang dikelola sesuai prosedur akan menghasilkan produk yang sehat dan halal. Diantara produk yang sudah dihasilkan dan memiliki pangsa pasar yang baik yakni agar agar, jelly, pewarna alami yang sangat dibutuhkan sebagai bahan dasar untuk pengolahan lebih lanjut sehingga menghasilkan produk makanan, obat obat dan kosmetika yang berkelanjutan, sehat dan halal.Kata kunci : Halal,sehat, rumput laut
TINGKAT PENGGUNAAN BAHAN TERSERTIFIKASI HALAL BERDASARKAN USULAN BIDANG AUDIT KEPADA TIM KOMISI FATWA MUI PROVINSI BANTEN Wahyu Susihono; Irhamni Irhamni; Rodani Rodani; Arifina Febriasari; Samsudin Samsudin; Anis Uswatun Khasanah; Indah Langitasari; Imas Eva Wijayanti; Muhammad Nurtanto; Tanty Yuanita; Nurhayati Nurhayati
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.056 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3113

Abstract

Abstrak Produk yang sudah tersertifikasi halal dapat beredar di berbagai wilayah di Indonesia. Saat ini, proses pengajuan sertifikasi halal, dilayani di LPPOM MUI. Bahan baku yang digunakan oleh produsen menjadi bagian dari keharusan untuk didaftarkan dalam borang matrix bahan baku tanpa terkecuali. Bidang audit mengusulkan kepada komisi fatwa berupa sekumpulan hasil borang audit yang telah lolos dalam rapat post audit. Tujuan penelitian ini adalah melihat tingkat penggunaan bahan tersertifikasi halal dan asal produk dari perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal di Banten selama tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka terhadap bahan dari tiap produsen yang diusulkan oleh bidang audit LPPOM MUI Banten kepada komisi Fatwa MUI di tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  asal sertifikasi halal  yang digunakan oleh sebagian besar produsen di Provinsi Banten secara berturut-turut berasal dari LPPOM Pusat 75,78%; LPPOM Banten 7,08%; LPPOM Jawa Barat 5,21%; LPPOM Jawa Timur 4,70%; LPPOM DKI 2,22%. Produsen di Banten, sebagian besar menggunakan kelompok Roti dan Kue (bakery) 37,97%; kelompok makanan ringan (snack) 17,62%; kelompok daging dan produk daging olahan 11,56%; kelompok restorant 8,92% dan kelompok katering 6,57%. Semakin tinggi rangking kelompok produk yang digunakan oleh produsen, maka semakin tinggi frekuensi produk ditemukan oleh auditor LPPOM MUI Banten.. Kata kunci: sertifikasi halal, bisang audit, komisi fatwa, LPPOM, MUI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFIT MANGROVE Sonneratia alba PENGHASIL ENZIM GELATINASE DARI PANTAI SENDANG BIRU, MALANG, JAWA TIMUR Asep Awaludin Prihanto; Hanan Dwi Laksono Timur; Aziz Abdul Jaziri; Rahmi Nurdiani; Ken Audia Pradarameswari
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.072 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3114

Abstract

Abstrak Enzim gelatinase merupakan enzim yang berperan penting pada sektor industri pangan dan non pangan. Sumber dari enzim gelatinase dapat berasal dari hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Enzim gelatinase termasuk enzim protease dan fungsi dari enzim gelatinase sendiri adalah sebagai pengurai gelatin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri penghasil enzim gelatinase dari endofit mangrove Sonneratia alba dan untuk mengetahui jenis spesies bakteri penghasil enzim gelatinase dari endofit mangrove Sonneratia alba dari pantai Sendang Biru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama yaitu isolasi dan skrining bakteri yang menghasilkan enzim gelatinase dari endofit mangrove Sonneratia alba. Tahap kedua yaitu identifikasi bakteri penghasil enzim gelatinase berdasarkan uji microbact system.  Hasil skrinning enzim menandakan bahwa isolat dari daun Sonneratia alba merupakan isolat bakteri yang mampu tumbuh dengan baik dan menghasilkan enzim gelatinase yang paling baik. Bakteri endofit daun pada uji microbact system diketahui sebagai jenis bakteri Paenibacillus alvei dengan hasil oksidase negatif sehingga termasuk bakteri Gram positif sehingga dilakukan dengan uji microbact 12A/E. Karakteristik bakteri mempunyai karakteristik berbentuk bulat dan berwarna ungu.. Kata kunci: gelatinase, enzim, Sonneratia alba, Malang, halal.
DETEKSI KONTAMINAN FRAGMEN DNA PENGKODE cyt b BABI PADA SAMPEL SOFTGELLCANDY TAK BERLABEL HALAL Yuanita Rachmawati; Saiku Rokhim; Misbakhul Munir; Eva Agustina
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.92 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3115

Abstract

Abstrak Softgellcandy adalah permen bertekstur lunak yang diproses dengan penambahan komponen hidrokoloid seperti agar, gum, pektin, pati, kaegenan, gelatin dan lain-lain yang digunakan untuk modifikasi tekstur sehingga menghasilkan produk yang kenyal. Sayangnya distribusi Softgellcandy di pasaran seringkali terlepas dari pengawasan lembaga berwenang. Banyak ditemukan bermacam merk Softgellcandy yang tidak berBPOM maupun tidak berlabel Halal. Gelatin menjadi titik kritis kehalalan Softgellcandy. Penelitian ini menguji 15 sampel Softgellcandy tak berlabel halal yang dijual bebas di Surabaya dengan primer pengkode fragmen DNA cytochrome b Babi. Metode yang digunakan adalah konvensional PCR pada suhu 98oC-2 menit; 95oC-30 detik; 61oC-30 detik; 72oC-40 detik; dan 72oC-3 menit, selama 30 siklus. Visualisasi hasil PCR menggunakan elektroforesis 2% gel agarosa menunjukkan dari 15 sampel, 8 sampel terindikasi kontaminan DNA babi ditandai dengan pita DNA sebesar ±149bp. Pemerintah perlu melakukan monitoring lebih ketat terkait peredaran produk makanan tak berlabel halal yang dijual bebas di pasaran, mengingat Halal menjadi issue yang sangat sensitif di negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia ini. Karena halal adalah suatu keharusan. Keywords: Softgellcandy, cyt b Babi, PCR
Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Oleh Konsumen Muslim Terhadap Produk Makanan di Kota Pekalongan Dwi Edi Wibowo; Benny Diah Madusari
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.199 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3400

Abstract

Abstrak   Kebutuhan makan, minum, sandang, pangan dan papan selalu bertambah dari tahun ke tahun. Oleh karenanya para produsen berlomba lomba menguasai pasar dengan memproduksi makanan dan minuman yang beragam. Produsen yang sadar akan kebutuhan masyarakat mempunyai cara tersendiri untuk menarik konsumen. Salah satunya adalah label, yang menjadi ciri khas bagi produk tertentu agar terkenang di hati masyarakat. Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas tingkat regional,  internasional,  dan global,  dikhawatirkan sedang dibanjiri pangan dan produk lainnya yang mengandung atau terkontaminasi unsur haram.  Dalam teknik pemrosesan,  penyimpanan,  penanganan,  dan pengepakan seringkali digunakan bahan pengawet yang membahayakan kesehatan atau bahan tambahan yang mengandung unsur haram yang dilarang dalam Agama Islam.Produk impor kini mulai membanjiri tanah air kita dengan berbagai jenis kemasan yang menarik.  Masyarakat perlu hati-hati dalam memilih produk tersebut,   bisa jadi ada yang tersembunyi dibalik produk makanan tersebut yang tidak layak dikonsumsi oleh umat muslim.  Bagi umat muslim kesalahan dalam memilih produk makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan kerugian lahir dan batin,  secara lahir mengkonsumsi produk yang mengandung bahan berbahaya dapat mengganggu kesehatan,  sedangkan secara batin mengkonsumsi produk yang tidak halal dapat  menimbulkan dosa,dengan adanya pencantuman label halal konsumen muslim jadi terlindungi. Pencantuman label halal sarana informasi dari produsen ke konsumen mengenai produk yang akan dijualnya. Sehingga konsumen benarbenar mengetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan, termasuk bahan tambahan yang tertera dikemasan. Pelabelan yang benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku akan membentuk terciptanya perdagangan yang jujur dan bertanggung jawab. Sehingga akan memudahkan dalam pengawasan keamanan pangan dan melindungi konsumen dari persepsi yang salah.Labelisasi halal berperan dalam meningkatkan penjualan untuk menarik konsumen khususnya konsumen muslim, dimana keputusan pembelian tersebut dapat berfungsi sebagai pengukur sejauh mana tingkat penjualan pada produk yang telah ditetapkan kehalalannya dengan produk yang tidak ada kejelasan antara halal dan haram Kata Kunci :abstrak; kata kunci; halal;label;konsumen muslim  AbstractThe need for food, drink, clothing, food and shelves always increase from year to year. Therefore, the producers compete to compete in the market by producing various foods and beverages. Producers who are aware of the needs of the community have their own way of attracting consumers. One of them is the label, which is characteristic for certain products to be remembered in the hearts of people. Indonesia in the face of regional free trade, international, and global, it is feared being flooded with food and other products containing or contaminated with illicit substances. In processing, storage, handling, and packing techniques are often used preservatives that endanger health or additives containing prohibited substances banned in Islam.Imported products are now beginning to flood our homeland with various types of attractive packaging. People need to be careful in choosing these products, there could be hidden behind the food products that are not feasible consumed by Muslims. For Muslims the mistake in choosing food products consumed can cause birth and mental damage, birth consume products containing hazardous materials can interfere with health, while conscientiously consume unlawful products can cause sin, with the inclusion of halal label Muslim consumers so protected. Inclusion of halal label means information from producers to consumers about the products to be sold. So consumers really know what ingredients are used, including the additional material contained in the packaging. Proper labeling in accordance with the prevailing provisions will shape the creation of honest and responsible trade. So that will facilitate the monitoring of food safety and protect consumers from wrong perception.Halal labeling plays a role in increasing sales to attract consumers, especially Muslim consumers, where the purchase decision can serve as a measure of the extent to which the level of sales on products that have been established halal products with no clarity between halal and haram.Keywords: abstract; keywords; halal; label; Muslim consumer
Analisis Kualitatif Kandungan Boraks Pada Bahan Pangan Daging Olahan dan Identifikasi Sumber Boron dengan FTIR – ATR Triayu Septiani; Anna P Roswien
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.391 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3403

Abstract

ABSTRAK Pangan terbagi menjadi pangan alami dan pangan olahan, pangan olahan umumnya menggunakan berbagai food additive agar memiliki shelf life yang panjang, rasa yang lezat dan penampilan yang menarik. Bahan tambahan pangan yang digunakan pada proses produksi pangan harus menggunakan bahan tambahan pangan yang disetujui oleh FDA dan Codex Alimentarius. Namun, pada prakteknya produsen juga seringkali menambahkan bahan tambahan pangan yang telah dilarang dan bersifat karsinogenik. Salah satu bahan yang dilarang penggunaannya dalam pengolahan pangan adalah boraks, namun bahan ini masih sering digunakan oleh produsen nakal karena harganya yang murah dalam memproduksi pangan olahan. Boraks atau natrium tetraborate yang umum digunakan sebagai pengawet merupakan senyawa dengan BM 381.37. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan boraks dalam pangan daging olahan seperti bakso. Pada penelitian ini menggunakan bakso yang diperoleh dari pasar tradisional dan pedagang kaki lima di sekitar Universitas YARSI. Hasil dari penelitian ini adalah sepuluh sampel dengan berat pada kisaran 39.3470 – 55.6263 telah diuji kualitatif dengan pengulangan sebanyak dua kali menggunakan turmeric paper menunjukkan mengalami perubahan warna yang mengindikasikan sampel positif mengandung boraks. Pengujian kualitatif juga dilanjutkan dengan menggunakan FTIR spectrometry untuk mengidentifikasi finger print pada boric acid, natrium tetraborate, dan disodium tetraborate. Perbedan finger print pada transmitant boric acid, natrium tetraborate, dan disodium tetraborate diamati pada region wavenumber 1800 – 600 cm-1.Key Words : Boraks, Boric Acid, Sodium Tetraborate, Disodium Tetraborate
IDENTIFIKASI GELATIN DALAM OBAT BENTUK SEDIAAN TABLET MENGGUNAKAN METODE FOURIER TRANSFORM INFRA RED (FTIR) SPECTROSCOPY Anna P Roswiem; Indra Kusuma
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.536 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3442

Abstract

ABSTRAKObat adalah campuran dari bahan aktif dan bahan tambahan / eksipien / bahan farmasetik. Salah satu bahan yang digunakan untuk membuat obat adalah gelatin. Gelatin tergolong senyawa protein, dan dalam industri farmasi banyak digunakan sebagai bahan tambahan  / eksipien / bahan farmasetik, yang berfungsi sebagai bahan untuk  membuat cangkang kapsul, bahan penstabil, pengemulsi, dan sebagai bahan pengikat tablet. Selain gelatin, bahan yang digunakan sebagai pengikat tablet adalah gum arab, polivinilpirolidon, amilum, campuran amilum dengan gelatin, natrium alginat, etil atau metil selulosa,dan mucilago yang semuanya tidak tergolong protein. Banyak cara mengidentifikasi gelatin dalam sampel, diantaranya metode asam pikrat, presipitasi kalsium fosfat, HPLC, RT-PCR, dan metode Fourier Transform Infra Red (FTIR) Spectroscopy. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji kandungan gelatin dalam obat bentuk sediaan tablet menggunakan metode FTIR spectroscopy. Sampel penelitian ini adalah 20 obat dalam bentuk sediaan tablet yang tidak mengandung bahan aktif yang tergolong protein yang berfungsi sebagai obat batuk, obat flu, analgesik, antipiretik, anti diare, antitrombolitik, anti inflamasi, anti urisemia, antibiotik, dan vitamin (suplemen). Gelatin dalam sampel  diisolasi menggunakan metode Ferris. Keberadaan gelatin dalam sampel dilakukan dengan mencocokkan spektrum gelatin sapi dan babi standar dengan spektrum dari sampel pada bilangan gelombang 400 – 4000 cm-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua (20) sampel obat dalam bentuk sediaan tablet di atas, tidak ada yang mengandung / menggunakan gelatin sebagai bahan pengikat tabletnya. Dan data ini sesuai dengan library alat yang tidak menunjukkan adanya senyawa gelatin. Selain daripada itu, hasil ini mengindikasikan bahwa industri farmasi di Indonesia ada yang sudah mengganti gelatin yang berfungsi sebagai pengikat tablet dan dapat diragukan kehalalannya dengan bahan pengikat tablet lainnya. KATA KUNCI : obat, gelatin, bahan pengikat tablet, FTIR.  GELATIN IDENTIFICATION IN TABLET PREPARATION OF DRUG USING FOURIER TRANSFORM INFRARED SPECTROSCOPY ABSTRACT The medicinal drug is a mixture of active compound and pharmaceutical additive. Gelatin is a protein that often used as a stabilizer, emulsifying agent, capsule constituent and tablet binder. Gelatin identification can be performed using several methods such as picric acid method, calcium phosphate precipitation, HPLC, RT-PCR and Fourier Transformed Infrared (FTIR) Spectroscopy. The study aims to test the gelatin presence in tablet preparation of the non-protein-based drug. These drug indications include those used for cough, common cold, analgesic, antipyretic, anti-diarrhea, anti-thrombolytic, anti-inflammation, anti-uricemia, antibiotic and vitamins. Gelatin in the sample was isolated using Ferris method. Gelatin presence detection was subsequently followed by comparison with standard bovine and porcine-derived gelatin spectral data at 400-4000 cm-1 wavenumber. Results show that no gelatin detected in all samples whether from the bovine and porcine origin. In conclusion, tablet preparation of drug used in this study did not use gelatin as a tablet binder suggesting compliance with a halal requirement of good manufacturing practice. Keyword: drug; gelatin; tablet binder; FTIR