cover
Contact Name
Thomas Triadi Putranto
Contact Email
jgt@live.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jgt@live.undip.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Geosains dan Teknologi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 26156520     EISSN : 2620634X     DOI : -
Jurnal Geosains dan Teknologi (JGT) merupakan terbitan berkala yang diterbitkan oleh Departemen Teknik Geologi Universitas Diponegoro. JGT menyediakan ruang publikasi untuk karya ilmiah di bidang ilmu kebumian dan terapan teknologinya.
Arjuna Subject : -
Articles 85 Documents
Relasi Kualitas Batubara dengan Lingkungan Pengendapan Pit South Pinang dan Sekitarnya, PT. Kaltim Prima Coal, Sangatta Utara, Kutai Timur, Kalimantan Timur Givandi Aditama; Henarno Pudjihardjo; Ahmad Syauqi Hidayatillah
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1310.034 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.1.2018.34-40

Abstract

Total sulfur adalah salah satu parameter untuk menentukan kualitas batubara, dan tinggi rendahnya nilai total sulfur salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan pengendapan batuan pengapit serta batubara itu sendiri. Abu dalam batubara merupakan material pengotor yang tersisa setelah proses pembakaran, sehingga keterdapatan abu dapat menurunkan kualitas batubara. Penelitian ini dilaksanakan pada area Pit South Pinang dan sekitarnya yang tersusun dari Formasi Balikpapan. Observasi lapangan serta Measuring Stratigraphy (MS) dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian. Properti batubara, yang diketahui berdasarkan hasil analisis proksimat dan ultimat dari sampel sumur bor, menjadi parameter yang dianalisis untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan batubara di daerah penelitian. Dijumpai empat satuan litologi pada daerah penelitian dari yang tertua hingga yang termuda yaitu Satuan Batulempung Karbonan Sisipan Batugamping, Satuan Batulempung Sisipan Batupasir-Batubara, Satuan Batupasir Sisipan Batulanau dan Dataran Aluvial. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, dapat diinterpretasikan bahwa satuan pembawa batubara, yaitu Satuan Batulempung Sisipan Batupasir-Batubara terendapkan pada lingkungan Transitional Lower Delta Plain. Batubara pada daerah penelitian berdasarkan ASTM D388-99 diklasifikasikan sebagai High Volatile C Bituminous Coal. Berdasarkan hubungan antara kondisi geologi dengan nilai total sulfur dan abu yang terdapat pada Pit South Pinang, lingkungan pengendapan cukup berpengaruh terhadap nilai total sulfur dan abu, semakin besar pengaruh air laut, nilai total sulfur dan abu menjadi lebih tinggi.
Kajian Geoteknik untuk Perencanaan Pembangunan Pemukiman Baru pada Kawasan Handil Berkat Makmur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah Fauziah Ali; Najib Najib; Rinal Khaidar Ali
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2655.08 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.2.2018.50-58

Abstract

Pengembangan dan pembangunan di Kawasan Handil Berkat Makmur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah semakin pesat, terutama seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Salah satu langkah yang perlu diambil untuk mengurangi nilai risiko dalam mengembangkan lahan adalah dengan melakukan kajian geoteknik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, sifat fisik, dan sifat mekanika tanah, menentukan pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah, dan memberikan rekomendasi rekayasa teknik untuk menambah daya dukung tanah pada lokasi penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitian meliputi pengambilan sampel, disturbed dan undisturbed, menggunakan bor tangan, pemetaan geoteknik, dan uji sondir. Sampel bor disiapkan untuk uji sifat fisik tanah.Jenis tanah pada lokasi penelitian adalah endapan gambut, lempung, dan lanau berlempung, yang bersifat jenuh, expansive, konsistensi sangat lunak – keras, dan kondisi air tidak dapat mengalir keluar rongga pori. Nilai qu berdasarkan data sondir pada kedalaman 1 – 6 m, sebesar 56,80 – 66,32 ton/m2, dan qa sebesar 18,93 – 22,11 ton/m2, sedangkan nilai qu berdasarkan data laboratorium sebesar 0,65 – 2,48 ton/m2, dan qa sebesar 0,22 – 0,83 ton/m2. Rekomendasi rekayasa teknik untuk menambah daya dukung tanah, dapat menggunakan pondasi cerucuk untuk pondasi rumah, dan penggunaan geotekstil serta penambahan tanah urugan pada jalan yang berada di lingkungan pemukiman.
Petrogenesis Batuan Metamorf di Perbukitan Jiwo Barat, Bayat, Klaten, Jawa Tengah Anis Kurniasih; Ikhwannur Adha; Hadi Nugroho; Prakosa Rachwibowo
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.94 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.1.2018.1-7

Abstract

Singkapan batuan yang ditemukan di Komplek Bayat terdiri dari batuan beku, sedimen, dan metamorf memiliki berumur Pra – Tersier hingga Neogen. Keberadaan ketiga jenis batuan dalam lokasi yang berdekatan dan menunjukkan hubungan kontak, hanya mungkin terjadi akibat aktivitas tektonik yang kompleks. Penelitian ini diutamakan untuk mengetahui karakteristik batuan metamorf di Perbukitan Jiwo Barat, Bayat, yang meliputi karakter di lapangan dan mikroskopis, yang selanjutnya digunakan untuk memperkirakan sejarah tektonik yang terjadi di daerah penelitian. Observasi langsung di lapangan dijalankan untuk mengetahui kondisi geologi, terutama litologi. Analisis petrografi dilakukan untuk mendukung peta geologi.Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa batuan metamorf di daerah penelitian termasuk ke dalam kelompok metamorf derajat rendah (low grade), diwakili oleh batuan sekis muskovit – klorit, sekis klorit, dan filit. Kelompok batuan metamorf ini termasuk ke dalam fasies Greenschist yang ditandai dari kehadiran mineral muskovit, klorit dan kuarsa. Diperkirakan batuan ini telah mengalami retrograde metamorphisme, dibuktikan dengan kehadiran mineral muskovit dan klorit hasil rekristalisasi dari biotit, dan plagioklas. Protolit batuan metamorf di daerah penelitian adalah batuan dengan ciri asal darat seperti batulanau dan batulempung, selain itu batuan beku yang ditemukan sebagian besar berkomposisi menengah hingga basa, dan batuan sedimen menunjukkan lingkungan pengendapan laut dangkal. Himpunan batuan di daerah penelitian diinterpretasikan sebagai kompleks konvergen yang lebih berciri asal kontinen, kemungkinan besar terbentuk akibat tumbukan lempeng Benua Eurasia dengan Mikrokontinen Jawa Timur.
Geologi dan Mineralisasi Logam Daerah Sangon, Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Dyatmico Pambudi; Tri Winarno; Yoga Aribowo
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4561.714 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.2.2018.74-80

Abstract

Daerah Sangon, Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta tersusun dari Formasi Andesit Tua. Vulkanisme tersier pegunungan Kulon Progo telah mengendapkan mineral logam, salah satunya di daerah Sangon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tipe alterasi, tipe mineralisasi, serta hubungan pola sebaran urat kuarsa dengan tipe alterasi dan tipe mineralisasi.Penelitian dilakukan pada kavling seluas 2 x 2 km2 dengan melakukan pemetaan geologi dan analisis laboratorium. Observasi lapangan mencakup pengambilan data struktur dan batuan. Analisis laboratorium yang dilakukan antara lain analisis petrografi, mineragrafi, dan XRD untuk mengetahui mineral primer, sekunder, dan logam.Hasil analisis menunjukkan bahwa stratigrafi daerah penelitian termasuk ke dalam Formasi Andesit Tua berupa batuan lava andesit dan andesit porfir. Struktur geologi yang berkembang berupa sesar geser cabang yang mempengaruhi mineralisasi logam. Kavling bagian utara mempunyai dimensi urat relatif kecil, tipe alterasi advance argilik dan inner propilitik, mineral logam emas, pirit, kalkopirit, arsenopirit, sfalerit dengan suhu yang rendah 50oC - 120oC. Kavling bagian tengah mempunyai dimensi urat relatif besar, tipe alterasi propilitik, mineral logam pirit, kalkopirit dengan suhu yang rendah 200oC - 340oC. Kavling bagian selatan mempunyai dimensi urat relatif kecil, tipe alterasi filik, mineral logam pirit, kalkopirit dengan suhu yang rendah 280oC - 400oC. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Daerah Sangon adalah lokasi endapan epitermal sulfida rendah.
Perbandingan Klasifikasi Massa Batuan Kuantitatif (Q, RMR dan RMi) Siswanto Siswanto; Dyah Anggraini
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1030.89 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.2.2018.67-73

Abstract

RQD merupakan sistem klasifikasi masa batuan tertua dan masih digunakan hingga saat ini. Dari sistem ini setidaknya melahirkan tiga sistem klasifikasi masa batuan yang disempurnakan dan lebih detail. Ketiga sistem klasifikasi itu adalah Q, RMR dan RMi. Oleh karena input dasar ketiga sistem ini hampir sama maka kita bisa menggabungkan kedalam satu set perhitungan untuk mendapatkan hasilnya. Keunggulannya adalah dalam satu perhitungan kita bisa mendapatkan hasil yang berbeda dan dengan mudah membandingkannya untuk dilakukan analisa lebih lanjut. Hasil ketiga sistem ini dapat digunakan untuk menghasilkan keputusan yang lebih akurat, asalkan input data berada dalam batasan sistem yang dimaksud. Tidak ada satu metode yang paling superior dibanding metode lainnya, sehingga praktisi harus memilih metode yang tepat disesuikan dengan kondisi lapangan yang terjadi.
Petrogenesis Batuan Beku dan Karakteristik Kekar Tiang di Bukit Pajangan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Mohammad Bagus Pranata; Jenian Marin; Yoga Aribowo
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4437.488 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.2.2018.41-49

Abstract

Kekar tiang di Bukit Pajangan, Desa Sidomulyo, Kabupaten Purworejo, yang dikenal sebagai Situs Pajangan, termasuk dalam Formasi Kebobutak di Pegunungan Kulon Progo. Studi kekar tiang di Situs Pajangan yang baru tersingkap pada tahun 2016 masih memerlukan penelitian lanjut yang bertujuan untuk mengetahui petrogenesis hasil magmatisme serta karakteristik kekar tiang Bukit Pajangan.Penelitian ini mencakup survey observasi lapangan, analisis petrografi, dan analisis karakteristik kekar tiang. Observasi lapangan meliputi pemetaan geologi Situs Pajangan dan sekitarnya, pengambilan orientasi kekar tiang, kemiringan kekar tiang, dan pengambilan sampel batuan. Analisis petrografi dilakukan untuk mengetahui tekstur dan persentase mineral. Analisis karakteristik kekar tiang dapat mengetahui geometri kekar tiang, orientasi kekar tiang, dan arah pendinginan magma saat membentuk Bukit Pajangan.Litologi penyusun daerah penelitian dari tua ke muda yaitu, intrusi basalt, lava andesit, breksi andesit, dan endapan aluvial. Seluruh sampel batuan di Bukit Pajangan ditentukan sebagai Andesit Basaltik. Orientasi kekar di daerah penelitian membentuk derajat kemiringan sebesar 0o-45o, diasumsikan sebagai kemiringan magma saat mengintrusi. Magmatisme pada saat pembentukan andesit basaltik secara umum dikontrol oleh fraksinasi kristal dan pencampuran magma, sedangkan komposisi mineralnya mengindikasikan hasil aktivitas Gunung Gajah yang memiliki tipe magma menengah-basa. Karakteristik kekar tiang pada Situs Pajangan adalah tipe subdivisi kekar tiang lower colonnade dan hasil aktivitas intrusi dangkal.
Pemetaan Bawah Permukaan dan Perhitungan Cadangan Hidrokarbon Formasi Baturaja, Lapangan Mawar, Cekungan Sumatera Selatan Dina Kusumawardani; Yoga Aribowo; Ahmad Syauqi Hidayatillah; Fahri Usmani
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.899 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.1.2018.25-33

Abstract

Lapangan Mawar Formasi Baturaja merupakan lapangan yang terletak di Cekungan Sumatra Selatan. Cekungan ini merupakan salah satu cekungan di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya hidrokarbon. Studi pemetaan bawah permukaan diperlukan dalam kegiatan eksplorasi untuk mengetahui keadaan geologi dan jebakan minyak melalui data seismik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui litologi dan stratigrafi, struktur geologi, dan sebaran reservoir dari data inti batuan dan petrografi, log dan seismik. Kemudian untuk mengetahui fasies karbonat yang ada pada Formasi Baturaja dari analisis fasies seismik dan validasi data inti batuan dan petrografi, dan juga mengetahui cadangan hidrokarbon pada reservoir Baturaja, Lapangan Mawar, Cekungan Sumatra Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini dilakukan dengan melakukan studi literatur, studi kasus dan analisis data. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif untuk menentukan jenis litologi, korelasi stratigrafi, korelasi struktural dan analisis data seismik 2D. Analisis data seismik 2D dilakukan dengan picking fault dan picking horizon yang digunakan sebagai dasar interpretasi geologi bawah permukaan dan analisis fasies karbonat pada reservoir Formasi Baturaja, Lapangan Mawar. Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data, diinterpretasikan litologi penyusun Formasi Baturaja, Lapangan Mawar yaitu batugamping dari carbonate shelf. Analisis kualitatif, ditemukan zona prospek hidrokarbon pada lapangan Mawar berada pada puncak antiklin dengan perhitungan cadangan yang ada pada reservoir Formasi Baturaja sebesar 188.905.829,38 STB.
Karakteristik Interaksi Fluida-Batuan dan Pendugaan Suhu Reservoir pada Sistem Panasbumi Kamojang Garut Berdasarkan Data Kimia Gas Sumur Produksi Yoga Aribowo; Marcelina Ramadhani
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.246 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.2.2018.59-66

Abstract

Lapangan Panasbumi Kamojang merupakan salah satu lapangan tertua yang berproduksi di Indonesia, dengan karakter dominasi uap. Salah satu cara memahami tatanan sistem panasbumi adalah dengan menganalisis kimia fluida, baik air maupun gas. Analisis geokimia gas pada lapangan Kamojang ini dilakukan pada gas yang berasal dari 10 sumur produksi, dengan metoda kromatografi gas untuk gas non reaktif dan metoda titrasi untuk gas reaktif. Hasil analisis diplot pada beberapa diagram segitiga untuk analisis asal air. Perhitungan suhu reservoir dilakukan dengan geotermometer berdasar formula dari beberapa penulis sebelumnya. Berdasar terneri N2-He-Ar, fluida pada sumur B, E, A, G diperkirakan berasal dari gas magmatik, sedangkan sumur I, H, D, C dari air meteorik, dan berdasar terneri N2-CO2-Ar, input gas diperkirakan berasal dari gas magmatik. Berdasar perhitungan geotermometer, suhu reservoir berkisar antara 230-279,7oC.
Penentuan Zona Gerakan Tanah dan Analisis Kemantapan Lereng di Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Monalisa Isma Rikma Marani; Najib Najib; Rinal Khaidar Ali
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 3 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3572.022 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.3.2018.89-98

Abstract

Bencana gerakan tanah merupakan salah satu jenis bencana yang sering terjadi, baik secara alamiah maupun buatan, yang dampaknya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur (Noor, 2011). Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali merupakan wilayah yang perkembangan sarana infrastrukturnya cukup tinggi, tetapi juga berpotensi mengalami gerakan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, tingkat kerentanan gerakan tanah dan kestabilan lereng di Kecamatan Klego. Geologi Kecamatan Klego terdiri dari batulanau, breksi laharik, breksi piroklastik dan endapan alluvium, struktur geologi terdiri dari sesar geser sinistral dengan kedudukan strike dan dip N 325o E/52o, bersifat minor. Faktor penyebab terjadinya gerakan tanah di Kecamatan Klego adalah kondisi kemiringan lereng yang curam, litologi/ material penyusun lereng yang telah lapuk, dan faktor pemicu berupa infiltrasi air berlebihan ke dalam lereng ketika intensitas hujan tinggi. Kecamatan Klego termasuk daerah dengan tingkat kerawanan zona Tipe B, yang terbagi menjadi 3 tingkat, yaitu kawasan dengan tingkat kerawanan tinggi (kemiringan lereng 25% - 40%), tingkat kerawanan sedang (kemiringan lereng 8% - 16%), dan tingkat kerawanan rendah (kemiringan lereng 21% - 31%). Nilai Faktor Keamanan (FK) setelah menggunakan beban tambahan pada 5 titik adalah 1,28-1,22 (Lokasi 1), 1,54-1,49 (Lokasi 2), 0,62-0,61 (Lokasi 3), 5,68-5,71 (Lokasi 4), dan 0,66-0,68 (Lokasi 5). Berdasarkan hasil tersebut, kondisi lereng di Kecamatan Klego terdiri dari lereng relatif stabil dan labil. Nilai FK yang aman ketika diberikan beban tambahan adalah 1,5. Tidak disarankan memberikan beban yang berlebih di atas lereng dengan FK 1,5. Perlu dilakukan upaya penanggulangan dan pengendalian bahaya gerakan tanah di Kecamatan Klego seperti mengubah geometri lereng, membuat dinding penahan dari batuan dan parit permukaan pada lereng yang tidak stabil, serta perlindungan sistem hidrologi kawasan.
Geokimia Daerah Panasbumi Gunung Pandan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur Hanindya Ramadhani; Herning Dyah Kusuma Wijayanti; Paramitha Tedja Trisnaning
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 3 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1173.875 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.3.2018.107-112

Abstract

Pulau Jawa memiliki potensi sumberdaya panasbumi yang tinggi, dibuktikan dengan se-kitar 70% jumlah lapangan panasbumi yang telah beroperasi di Indonesia terletak di Pulau Jawa. Sebagian besar prospek yang telah diidentifikasi berasosiasi dengan gunungapi, khususnya yang berumur Kuarter. Eksplorasi dan eksploitasi panasbumi di Pulau Jawa, hingga saat ini banyak berfokus di Jawa Tengah dan di bagian timur Jawa Barat. Minimnya penyelidikan panasbumi di daerah Jawa Timur menyebabkan kurangnya informasi mengenai sistem panasbumi di wilayah ini. Gunung Pandan merupakan salah satu gunungapi yang terletak di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Kehadiran manifestasi mataair panas dan kolam lumpur menjadi salah satu indikasi prospek energi panasbumi. Penelitian terhadap kehadiran manifestasi panasbumi dapat menjadi referensi dalam melakukan penyelidikan detail potensi panasbumi di daerah ini. Pengamatan geologi lapangan dan pengambilan sampel air pada lokasi mataair panas dan kolam lumpur mencakup koordinat dan ketinggian lokasi pengambilan sampel, jenis litologi, serta temperatur dan pH manifestasi. Sampel air diuji di laboratorium guna mengetahui kandungan unsur kimianya, selanjutnya dilakukan analisis terkait tipe fluida dan geotermometer. Daerah Gunung Pandan, terutama pada setiap lokasi penyelidikan, tertutup endapan limonit dan sebagian lokasi dijumpai adanya travertine. Hasil analisis menunjukkan fluida di ke empat daerah memiliki tipe Sodium Klorida yang dicirikan dengan kandungan Na + K dan Cl yang tinggi, serta memiliki sifat air dewasa. Hasil analisis geothermometer, diperkirakan temperatur terendah reservoir sebesar 153° C dan temperatur tertinggi reservoir sebesar 222°C.