cover
Contact Name
Febri Desman M.Hum
Contact Email
febri.desman54@gmail.com
Phone
+628116624777
Journal Mail Official
red.jurnallagalaga@gmail.com
Editorial Address
red.jurnallagalaga@gmail.com
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
ISSN : 24609900     EISSN : 25979000     DOI : http://dx.doi.org/10.26887/lg
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Sinopsis : terbit dalam dua kali setahun. Jurnal Laga-Laga merupakan Jurnal Ilmiah Berkala tentang Seni Pertunjukan pengelolaan Jurnal Laga-Laga berada di dalam lingkup Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni padangpanjang
Articles 133 Documents
PERANCANGAN PENYUTRADARAAN LAKON PADA SUATU HARI KARYA ARIFIN C. NOER BERGAYA REALISME Suci Lantika
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 5, No 2 (2019): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v5i2.930

Abstract

Laporan penyutradaraan lakon Pada Suatu Hari karya Arifin C. Noer merupakan upaya untuk mementaskan lakon di atas panggung. Upaya ini diawali dengan menganalisa struktur dan tekstur lakon dan melakukan kajian atas kemungkinan-kemungkinan untuk pementasan, baik yang terkait dengan penyutradaraan, pemeranan tokoh, dan unsur lainnya. Lakon ini menceritakan sepasang kekasih yang telah menempuh bahtera rumahtangga selama puluhan tahun. Pada suatu hari seorang janda tua yang merupakan mantan kekasih Kakek saat masih muda datang untuk meminta maaf kepada Kakek dan Nenek karena tidak dapat hadir pada pesta ulang tahun pernikahan mereka. Merasa cemburu dengan kedatangan si janda, istri Kakek pun meminta cerai karena merasa dikhianati dan menganggap Kakek masih memiliki perasaan terhadap si janda dan sengaja mengundannya untuk datang ke rumah.Bertemakan problematika sosial yang sering terjadi di masyarakat, seperti kesalahpahaman, prasangka buruk dan kecemburuan yang terkadang dianggap ringan namun dapat mengakibatkan masalah yang lebih besar. Drama ini saratkritik sosial atas isu isu sosial yang beredar dalam kehidupan sehari-sehari, terutama tentang perceraian dan perselingkuhan. Lakon Pada Suatu Hari tergolong ke dalam lakon realis dan ber-genre komedi. Dalam komedi konvensional, percakapan ideologis lebih bersifat sosial daripada filosofis. Artinya dalam pertunjukan realis dengan genre komedi, dialog-dialog yang digunakan sama dengan dialog keseharian. Perilaku tokoh atau aktor yang tunduk kepada kejenakaan dimaksudkan untuk memparodikan kehidupan demi menyenangkan penonoton daripada menawarkan sebuah perenungan.
MUSIK TRADISI YOGYAKARTA MENGINSPIRASI KARYA SENI BENTUK ORKESTRA DASYI PURNAWIRAWAN; IMAL YAKIN; NURSYIRWAN NURSYIRWAN
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 6, No 2 (2020): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v6i2.655

Abstract

Sinom merupakan sebuah judul komposisi instrumental yang berbentuk dua bagian. Komposisi ini terinspirasi dari sebuah langgam yaitu, langgam sinom yang tidak lain adalah sebuah tembang tradisi dari Jawa Tengah, Yogyakarta. Pada karya komposisi ini, motif pada melodi langgam Sinom, pengkarya olah menjadi sebuah ide garapan. Pengkarya mengolahnya menjadi sebuah komposisi musik instrumental. Tahapan dari metode penciptaan yang digunakan yaitu; pengumpulan data, proses penciptaan dan perwujudan “konsepsi penciptaan” karya seni dalam bentuk musik. Dalam peggarapan komposisi Sinom, pengkarya menggunakan beberapa teknik penggarapan komposisi; repetisi, sequen, diminusi, augmentasi, dan imitasi tanpa menghilangkan nuansa dari langgam sinom. 
Keberadaan Tari Tarik Jalur di Pisang Berebus Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Susfiarni Safitri
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 1, No 1 (2015): Laga-Laga : jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v1i2.242

Abstract

Tari Tarik Jalur merupakan salah satu kesenian tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Pisang Berebus Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Tari tersebut terinspirasi dari proses pembuatan Jalur. Tari tarik Jalur ditampilkan pada acara pembukaan Pacu Jalur dan acara-acara lainnya seperti perpisahan sekolah, yang berfungsi sebagai hiburan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif bersifat deskriptif analisis yaitu mendeskripsikan keadaan sebenarnya yang ada di lapangan dan menganalisis sesuai dengan bentuk dan fungsi tari Tarik Jalur pada masyarakat Pisang Berebus. Tulisan ini membahas tentang bentuk dan fungsi tari Tarik Jalur yang ditampilkan pada upacara pembukaan Pacu Jalur serta upaya pelestarian tari tersebut yang menjadikan keberadaannya tetap hadir dalam masyarakat pendukungnya. Kata kunci: Tari Tarik Jalur, Bentuk, Fungsi
KARYA TARI KUASO NAN MANYESO Riko Candra
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 2 (2017): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v1i2.259

Abstract

Karya tari yang berjudul “Kuaso Nan Manyeso” ini mengambarkan pemimpin yang melakukan keburukan demi kekusaan sehingga dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat. Masyarakat menjadi resah dan sedih mengetahui pemimpinnya melakukan keburukan dan masyarakat pun marah terhadap pemimpin tersebut. Fokus dari karya tari ini adalah prilaku seorang pemimpin yang buruk. Dalam karya tari Kuaso Nan Manyeso memiliki tema heroik dan tipe tari dalam karya tari ini adalah tipe tari dramatik. Penggunaan gerak diambil dari pengembangan gerak silat tuo Minangkabau, Kostum yang digunakan pada karya tari “Kuaso Nan Manyeso” adalah penari memakai baju dan celana berwana hitam yang telah dimodifikasi, setting yang digunakan adalah tiang yang didirikan ditengah panggung, musik tari dalam karya ini menggunakan alat musik tradisional Minangkabau yaitu Gandang Tambua, Gandang Lasi, Gandang Pano, Canang, Saluang, Sampelong , vokal dan musik tekno. This dance work entitled “Kuaso Nan Manyeso” describes about leader that does bad things for power so it prejudices that leader’s own self and people. People become restless and sad because of knowing that their leader do bad things and then people get angry toward that leader. Focus of this dance work is a leader’s poor behaviour. In the dance work “Kuaso Nan Manyeso,” it has heroic theme and this dance type is dramatic dance type. The use of movement is taken from the movement development of Minangkabau silat tuo. Costumes used in the dance work “Kuaso Nan Manyeso” are modified black shirt and trousers worn by dancers. Setting used is pillar set up in the middle of stage. Music of dance in this work comes from Minangkabau traditional music instruments namely Gandang Tambua, Gandang Lasi, Gandang Pano, Canang, Saluang, Sampelong , vocal and techno music. 
SOLIS CELLO DALAM REPERTOAR CONCERTO A MINOR OP.33, HUNGARIAN RHAPSODY OP. 68, LAKSAMANA RAJA DI LAUT, DAN NOW WE ARE FREE Yoga Surya Dirgantara; Ibnu Sina; Nursyirwan Nursyirwan
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4, No 2 (2018): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v4i2.488

Abstract

Pertunjukan solis cello adalah sebuah pertunjukan musik yang menonjolkan instrumen cello sebagai solis dalan pertunjukannya. Dalam menyajikan sebuah pertunjukan solis cello, kematangan seorang solis sangat dibutuhkan dalam membawakan repertoar yang disajikannya. Kematangan itu berupa kemampuan dalam bermain cello itu sendiri, juga pemahaman mengenai repertoar yang ia mainkan. Untuk itu, pertunjukan Solis cello YogaSurya Dirgantara menampilkan beberapa repertoar solis cello pilihan dari berbagai zaman yang berbeda dengan menerapkan teknik, ekspresi, dan interpretasi yang berbeda pula untuk memberi pemahaman kepada audiens mengenai perbedaan-perbedaan tersebut.
KAJIAN TEKSTUAL TARI KELIK LANG PUSAKO LAMO PADA MASYARAKAT PULAU TEMIANG KABUPATEN TEBO JAMBI KIKI AFRIANTI; HASNAH SY
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 6, No 2 (2020): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v6i2.847

Abstract

Jurnal ini merupakan hasil penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu mengetahui kajian tekstual pada tari Kelik Lang Pusako Lamo. Tari Kelik Lang Pusako Lamo tercipta dari kisah seorang anak laki-laki bernama Cucur Ambor yang hilang karena disandera oleh seorang nenek tua, dan kemudian diselamatkan oleh seekor burung elang yang sedang terbang di udara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan studi lapangan, data yang diperoleh kemudian dianalisis. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai ajang untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan tari Kelik Lang Pusako Lamo ditengah-tengah masyarakat pendukungnya. Penelitian ini menggunakan pendapat dari Soedarsono yang membahas kajian tekstual.
LANGKAH NAN LIMO Yuhari Andrika; Sriyanto Sriyanto
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 1, No 1 (2015): Laga-Laga : jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v1i2.232

Abstract

Tulisan ini membahas tentang karya komposisi musik yang berjudul “Langkah Nan Limo”. Karya tersebut terinspirasi dari kesenian sijobang yang ada di nagari Payakumbuh, Sumatera Barat, dengan menggunakan pendekatan garap re-interpretasi tradisi. Ide dan landasan garap karya tersebut berpijak dari tiga bait pantun awal melodi vokal dendang sijobang I yang memiliki kesan nada-nada pentatonik. Tulisan ini bertujuan untuk pelahiran bentuk karya musik baru dengan penggarapan interval dari melodi vokal, pola ritme dengan konsep progres dan modulasi. Metode kekaryaan antara lain : persiapan, eksplorasi, sintesis, realisasi dan penyelesaian. Hasil yang didapat dari penggarapan ini adalah sebuah komposisi musik kresi baru yang terdiri dari lima bagian dan dilengkapi dengan dokumentasi berupa rekaman VCD. Kata Kunci: Komposisi musik, Sijobang, dendang sijobang, Reinterpretasi tradisi
MAKNA SIMBOLIK BENTUK RAGAM HIAS SARUNG TENUN SUTERA MANDAR DI POLEWALI MANDAR Amri Amri
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 2 (2017): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v1i2.254

Abstract

Artikel berjudul Makna Simbolik Bentuk Ragam Hias Sarung Tenun Sutera Mandar di Polewali Mandar bertujuan memahami makna simbolik bentuk ragam hias sarung tenun sutera Mandar di Polewali Mandar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan sejarah, sosiologi, dan antropologi. Metode pengumpulan data dengan studi pustaka, observasi, dan wawancara. Untuk menjelaskan perkembangan bentuk ragam hias sarung tenun sutera Mandar digunakan teori Safri Sairin dan Pioter Sztompka. Hasil penelitian menunjukkan Bentuk ragam hias pola sulapaq appeq pada sarung tenun sutera Mandar mempunyai banyak makna dalam kehidupan masyarakatnya, di antaranya: 1.Berkaitan dengan simbol isi alam semesta, 2. Nilai-nilai luhur sifat manusia di antaranya sifat jujur, adil, benar, dan konsisten. 3. Konsep pengendalian diri terhadap empat nafsu yang dimiliki oleh manusia yaitu: api, angin, air, dan tanah. Article entitled “Symbolic Meaning of Decoration Form of Mandar Silk Weaving Sarong in Polewali Mandar” aims at understanding symbolic meaning of decoration form of Mandar silk weaving sarong in Polewali Mandar. This research is qualitative research that uses descriptive method with historical, sociological, and anthropological approaches. Methods of data collection are library research, observation and interview. To explain about the development of decoration form of Mandar silk weaving sarong is used theories written by Safri Sairin and Pioter Sztompka. Research result shows that decoration form of sulapaq appeq pattern on Mandar silk weaving sarong has many meanings in its society’s life namely (1) related to the symbol of universe contents; (2) Human’s noble values such as honest, righteous, veritable, and consistent; (3) self-control concept toward four desires possessed by humans namely fire, wind, water, and land. 
TARI PIRING DI PANDAI SIKEK SEBUAH TINJAUAN PEWARISAN Wirma Surya
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4, No 1 (2018): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v4i1.528

Abstract

Tari Piring Pandai Sikek adalah salah satu dari sekian banyak tari piring di Sumatera Barat yang memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Seperti gerakan-gerakan bercocok  tanam, menanam padi, memanen padi dan bersenda gurau sebagai ungkapan perasaan gembira. Bentuk pewarisan tari piring Pandai Sikek yang bersifat tertutup pun merupakan daya tarik tersendiri untuk dipelajari. Salah satu daya tariknya adalah karena Tari piring Pandai Sikek tidak boleh dipelajari oleh masyarakat lain di luar keturunan penduduk Pandai Sikek. Properti utama yang dipakai menari adalah piring porselin berukuran besar,  yang mana penggunaannya dalam tarian memerlukan keahlian khusus agar piring itu tidak terlepas, dalam tarian ini terdapat juga atraksi menari di atas piring. Di sini dibutuhkan keahlian dan konsentrasi agar penari tidak jatuh dan piring tidak pecah. Jadi tari Piring Pandai Sikek merupakan tarian yang mengkombinasikan antara seni tari itu sendiri dengan akrobatik dan ada unsur mistis.
MEUPILET PILET TUBUH DAN TALI SEBAGAI KEHIDUPAN MASYARAKAT ACEH Putra, Irwan Syah
LAGA-LAGA : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 5, No 2 (2019): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v5i2.925

Abstract

Karya tari berjudul ”Meupilet Pilet” ini terinspirasi kegiatan masyarakat pesisir pantai di kota Lhokseumawe yang berkerja di lautan dengan menarik pukat „Tarek Pukat‟. Tarek Pukat menurut istilah adalah suatu aktivitas yang dilakukan di pesisir pantai untuk menangkap ikan dengan menggunakan jala yang telah ditebar di lautan dengan menggunakan perahu nelayan, kemudian ditarik ke daratan secara bersama-sama. Pengkarya merasa tersentuh terutama melihat tali yang disimpulkan menjadi sebuah jala dimana proses pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, membutuhkan konsentrasi pikiran , keseimbangan antara sisi kanan dan kiri, cermat dan detail serta harus memiliki keterampilan dalam menyimpulkan setiap pola jala. Pengkarya mentitik fokuskan tali tersebut sebagai inspirasi pengkarya yang diintepretasikan sebagai gambaran kehidupan, mengikat, tidak terputus-putus yang dimaknai sebagai harapan yang sangat kuat, gambaran sebuah ikatan antara saudara, masyarakat, kehidupan, alam serta alam dengan masyarakatnya, sebagai identitas masyarakat yang saling terjalin satu sama lain (terikat). Untuk menggarap konsep ini pengkarya mempunyai ide garapan, pengkarya menggunakan tubuh dan tali sebagai media ungkap serta properti rotan yang dililitkan tali sebagai gambaran ombat lautan, rumah serta kehidupan bagi masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam pelahiran karya ini diantaranya, observasi, pengolahan data, studi pustaka, pemilihan pendukung karya, eksplorasi, penataan gerak, improvisasi, dan evaluasi. Dalam karya ini terdiri dari tiga bagian, bagian pertama menggambarkan esensi tali dalam tubuh, bagian kedua menggambarkan fungsi tali dan bagian ketiga merupakan representasi secara keseluruhan tubuh dan tali.

Page 1 of 14 | Total Record : 133