Ekspresi Seni
Journal of Ekspresi Seni, published by ISI Padangpanjang Journal Publisher in cooperation with The Aliance of Indonesian Industrial Product Designer (ADPII), welcomes full research articles in the area of Performance Art, Culture from the following subject areas: Design History, Art History, Visual Culture, Design Methodology, Design Process, Design Discourse, Design and Culture, Sociology Design, Design Management, Art Critism, Anthropology of Art, Artifact Design, Industrial Design, Visual Communication Design, Photography, Interior Design, Craft, Architecture, Film, Multimedia, Creative Industry, Design Policy, and other historical, critical, cultural, psychological, educational and conceptual research in visual art and design
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
" Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni"
:
10 Documents
clear
PENAMPILAN JALAN KEPANG DI SAWAHLUNTO: SEBUAH DISKURSUS SENI POSKOLONIAL
Pramayoza, Dede
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1077.62 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.74
Jalan Kepang merupakan nama salah satu seni penampilan rakyat di Sawahlunto, Sumatera  Barat, yang memiliki  kemiripan  nama dengan salah satu kesenian  di pulau  Jawa.  Keunikan  jalan  kepang  mendorong  sebuah  kebutuhan  untuk memahami  maknanya  secara lebih jauh.  Melalui  pembacaan  yang meminjam metode  semiotika  atas  foto-foto  penampilan  Jalan  Kepang,  terbukti  bahwa kesenian ini memiliki ciri-ciri yang mirip sekaligus berbeda dengan jaran kepang di Pulau Jawa. Fakta itu menghadirkan kebutuhan untuk membaca konteks masyarakat pendukung kesenian ini, yakni masyarakat âorang ranteâ. Hubungan antara teks penampilan dengan konteks sejarah dan budaya âorang ranteâ menunjukkan  bahwa  kesenian  ini merupakan  bentuk  mimikri,  yang  berfungsi sebagai  ritual  komunitas.  Secara  keseluruhan,  jalan  kepang  adalah  bentuk peristiwa budaya poskolonial, yang memantulkan narasi sejarah dan pengalaman masa kolonial dari masalalu komunitas âorang ranteâ.
PERTUNJUKAN BIANGGUNG DITINJAU DI KUALA TOLAM PELALAWAN: TINJAUAN MUSIKAL DAN RITUAL
Nurmalinda, Nurmalinda
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1283.568 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.80
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pertunjukkan bianggungditinjau dari aspek musikal dan ritual di Desa Kuala Tolam KecamatanPelalawan Kabupaten Pelalawan. Ditinjau dari aspek musikalpertunjukkan bianggung memiliki beberapa unsur musik di antaranyaadalah irama/ritme, tempo, birama, melodi, dan dinamik. Unsur-unsurmusik tersebut memiliki fungsi yang berbeda satu sama lainnya dalampertunjukkannya. Ditinjau dari aspek ritualnya pertunjukan bianggung iniadalah sebagai media penghubung atau komunikasi pebayu dan si pelakubianggung dengan dunia gaib, Ditinjau dari aspek ritual bianggungadalah suatu pertunjukkan yang sifatnya pemanggilan-pemanggilanmambang-mambang (sejenis mahluk halus/roh-roh) agar masuk kedalamtubuh si pelaku permainan
MEREFLEKSIKAN KABA ANGGUN NAN TONGGA MELALUI KOREOGRAFI âPILIHAN ANDAMIâ
Evadila, Evadila
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (917.134 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.75
Anggun Nan Tongga Magek Jabang sebagai seni tradisi sangat lekat dengan budaya matriarki. Namun demikian oleh Evadila dijadikan media untuk menyampaikan gagasan pemahaman terhadap dunia keperempuanan. Melalui kaba tersebut,pengkarya memandang bahwa sifat keperkasaan tidak hanya milik laki-laki.Perempuan dengan keperkasaan yang dimilikinya ternyata mampu menjadipemimpin dan pahlawan yang disegani oleh kawan maupun lawan. Selain itu, jugamenyikapi kekerasan terhadap perempuan pada saat bersamaan berperan sebagaiistri, yang mewarisi tradisi dan budaya Minangkabau. Metode yang digunakan studipustaka,. Artikel ini diharapkan dapat berguna menyampaikan pesan terhadapkepedulian dan pandangannya tentang perempuan. Artikel ini mampu menghapusstreotip dimana perempuan selalu menjadi pihak yang dirugikan, bahkan mampumenjadi pimpinan yang disegani.. Koreografi âPilihan Andamiâ merupakankoreografi yang menggali nilai-nilai kehidupan yang ada dalam kaba Anggun NanTungga Magek Jabang. Cerita cinta segi tiga Andami Sutan, Anggun Nan Tunggadan Gondan Gondoriah dalam episode Ka Taluak Koto Tanau diinterpretasikansebagai keikhlasan sekaligus perlawanan.
TEATER âTANPA-KATAâ DAN âMINIM-KATAâ DI KOTA PADANG DEKADE 90-AN DALAM TINJAUAN SOSIOLOGI SENI
Birowo, Pandu
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (805.091 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.81
âminim-kataâ di kota Padang pada pertengahan dekade 90-an denganmenggunakan âpembacaan arenaâ yang ditawarkan Pierre Bourdieu. Analisiseksternal atas arena dan dan analisis internal berupa tinjauan dan perbandingandramaturgi memperlihatkan bahwa kedua pertunjukan tersebut hadir untukmenggugat posisi Wisran Hadi, seorang sutradara dominan di kota Padang padadekade 90-an. Analisis internal atas dramaturgi kedua pertunjukanmemperlihatkan perbedaan yang signifikan atas aspek-aspek dramaturginya,terutama pada pusat dramaturginya, tema kontemporer dan pesanpertunjukannya, tokoh-tokoh âplural yang singularâ yang dihadirkannya, aktingdan gestur metaforis yang digunakannya, serta setting dan tata artistik yangprovokatif dan simbolis ketimbang lokatif. Tulisan ini juga berargumen bahwabentuk âtanpa-kataâ dan âminim-kataâ merupakan sebuah strategi pemosisianinternal dan eksternal dari kedua sutradara dalam arena teater kota Padang padadekade 90-an.
ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE KARYA PATUNG RAJUDIN BERJUDUL MANYESO DIRI
Patriansyah, Mukhsin
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (794.722 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.76
Karya seni adalah salah satu fenomena bahasa.Oleh karena itu karya senidapat dipandang sebagai fenomena tanda. Tanda-tanda yang digunakandalam sebuah karya seni lahir dari proses kontemplasi, olah rasa danpikiran seniman terhadap lingkungan.Rajudin dalam karya Manyeso Diriberpijak pada konsep langkah untuk menciptakan tanda-tanda padakekaryaan patung. Langkah yang baik akan menentukan keberhasilan kitadi masa yang akan datang, begitu juga sebaliknya langkah yang burukakan menentukan kegagalan dan kekecewaan di masa yang akan datang.Hal ini yang menjadi pedoman bagi seorang Rajudin dalam melahirkankaryanya yang berjudul ManyesoDiri. Karya ini mempunyai hubunganerat dengan latar belakang kebudayaan Minangkabau. Pernyataan inilahyang ingin disampaikan Rajudin melalui karyanya. Metode yangdigunakan untuk mengetahui makna yang ada di dalam karya patungRajudin ini adalah metode analisis interpretasi. Dari simpulan diketahuibahwa tanda-tanda yang dihasilkan mengarah pada upaya Rajudin untukmenyampaikan pesan sosial kepada para perempuan Minangkabau hariini.
SUNTIANG GADANG DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT PADANGPARIAMAN
Yulimarni, Yulimarni;
Yuliarni, Yuliarni
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (917.136 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.82
Suntiang gadang merupakan hiasan kepala pengantin perempuan diMinangkabau, khususnya di Kabupaten Padangpariaman. Secara visualsuntianggadang memiliki tampilan yang sangat menarik, selain terpancar dariwarnanya juga didukung oleh keberagaman hiasan yang tertata di dalamnya.Ragam hias tersebut diambil dari bentuk alam yang dikelompokkan ke dalambentuk motif tumbuhan dan motif binatang. Keberagaman hiasan yang terdapatpada suntiang tidak saja bertujuan untuk memberi keindahan dan kecantikan bagiorangnya, juga terkandung pesan-pesan moral yang ditujukan untuk keduamempelai dan akan menjadi panutan dalam hidup rumah tangga
TUBUH PEREMPUAN HARI INI MELALUI KOREOGRAFI âAKU DAN SEKUJUR MANEKINâ
Suryani, Nike
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (864.687 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.77
Aku dan Sekujur Manekin merupakan sebuah wujud karya tari yangmengusung tubuh tari dan keperempuanan dalam wacana senipertunjukan. Dengan memfokuskan pada rekonsruksi seni pertunjukanpada masa tertentu, maka ada batasan untuk menganalisis bagaimanatubuh perempuan dimaknai, diinterpretasikan, dan direpresentasikandalam bentuk karya tari. Tubuh tari dalam tulisan ini tidak hanya dilihatsebagai bentuk seni yang diproduksi, dilakukan, dan diinterpretasikan olehperempuan, melainkan juga bagaimana masyarakat mengartikan tubuh taritersebut. Garapan karya tari Aku dan Sekujur Manekin menunjukkansejauhmana terjadi kontradiksi tokoh perempuan dalam prosestransformasinya.Tulisan ini akan digunakan pendekatan intertekstual.Pendekatan ini menegaskan adanya keterkaitan antara satu teks denganteks lain. Sebuah karya hanya dapat dibaca dalam kaitan ataupunpertentangan dengan teks-teks lain yang merupakan semacam kisi-kisi.Melalui kisi-kisi itu teks dibaca dan diberi struktur dengan menimbulkanpembaca untuk memilih dan mengambilciri-ciri menonjol dari tekstersebut dan memberikan sebuah struktur pada teks baru.
BENTUK PERTUNJUKAN SALUANG ORGEN DALAM ACARA BARALEK KAWIN DI KABUPATEN SOLOK
Yelli, Nofroza
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (830.212 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.78
Kabupaten Solok merupakan tempat berkembangnya sebuah kesenianbaru yaitu disebut dengan saluang orgen. Perkembangan ini dimulai sejaktahun 1997 sampai sekarang. Pertunjukan yang menggunakan alat musiksaluang dan keyboard ini, dilihat dari bentuk pertunjukannya tergolongsederhana, karena masih terdapat bagian-bagian yang sama denganpertunjukan tradisi sebelumnya yaitu saluang dendang klasik dan saluangdangdut dengan iringan gendang. Konteks pertunjukannya mulaiberkembang yaitu dihadirkan dalam acara sosial, politik, dan upacara adatyang salah satunya yaitu upacara baralek kawin. Pertunjukan ini terdiridari 6-7 orang pendendang, satu orang pemain saluang, satu orang pemainKeyboard, dan 2-3 orang crew sebagai penanggung jawab peralatan soundsystem selama dilokasi pertunjukan. Sedangkan jenis lagu yang dibawakanadalah dendang ratok, dendang gembira, lagu gamad, dangdut dandangdut House Music. Pertujukan ini difungsikan sebagai acara hiburanyang salah satunya dalam upacara adat baralek kawin
SENI KERAJINAN SONGKET KAMPOENG TENUNDI INDRALAYA, PALEMBANG
Viatra, Aji Windu;
Triyanto, Slamet
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1688.565 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.73
Kain songket tradisional Palembang merupakan warisan budaya yang digunakan pada kegiatan tradisi tertentu, seperti busana tradisional adat Sumatera Selatan, upacara pernikahan, marhaba (peresmian nama dan pencukuran anak atau ucapan selamat datang), dan digunakan oleh masyarakat Sumatera Selatan diberbagai kepentingan luar kegiatan adat. Songket saat ini, tidak hanya terdapat di kota Palembang, namun telah berkembang hampir ke semua daerah di Sumatera Selatan, seperti di Kampoeng Tenun Indralaya. Keberadaan Kampoeng Tenun Indralaya merupakan wujud nyata dalam perkembangan seni kerajinan tenun songket. Seni Kerajinan Songket Kampoeng Tenun Indralaya, menggunakan pendekatan multidisplin, yakni pendekatan sejarah, sosiologi, dan estetika.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan analisis deskriptif analitik. Ragam hias songket dalam perkembangannya, menuntut para perajin tenun untuk memiliki kemampuan dalam menciptakan ragam hias songket yang baru, sebagai ciri khas atau identitas songket yang berasal dari Kampoeng Tenun Indralaya
KREATIVITAS SENIMAN SALAREH AIA (AGAM) DALAM PENGEMBANGAN MUSIK RONGGEANG RANTAK SAIYO
Anggraini, Nora;
Nursyirwan, Nursyirwan
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (955.227 KB)
|
DOI: 10.26887/ekse.v16i2.79
Kajian ini membahas tentang kreativitas seniman Salareh Aia (Agam) dalammengembangkan musik Ronggeang Rantak Saiyo pada acara pesta perkawinanbaralek gadang. Kajian ini dibahas dari sudut keilmuan musikologi denganmenggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif serta pendekatanmultidisiplin, dengan perspektif disiplin ilmu musikologi, etnomusikologi,sosiologi,antropologi dan cabang ilmu lain yang dapat memperkuat tulisan.Ronggeang pada dasarnya bukanlah kesenian yang lahir dari tradisi masyarakatSalareh Aia, namun kesenian ini dapat diterima secara baik dan dikembangkansecara kreatif oleh para senimannya serta telah menjadi bagian dari tradisimasyarakat Salareh Aia sampai sekarang. Musik Ronggeang Rantak Saiyo sangatdihargai oleh masyarakat Salareh Aia, terbukti musik tersebut diperbolehkanbermain pada acara pesta perkawinan baralek gadang. Dalam kenyataannyamusik Ronggeang Rantak Saiyo Nagari Salareh Aia berbeda dengan Ronggenglainnya yang ada di Sumatera Barat, maupun Ronggeng yang ada di Jawa dariberbagai macam aspek. Kreativitas seniman masyarakat Salareh Aia berdampakbaik bagi perkembangan musik Ronggeang Rantak Saiyo hingga sekarang.