cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
JIM kedokteran Medisia adalah jurnal ilmiah untuk seluruh bidang ilmu kedokteran.
Arjuna Subject : -
Articles 34 Documents
Hubungan Derajat Merokok dengan Perubahan Perilaku Penderita Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Aceh Patmeisly Tiara Kurniasih; Saminan Saminan; Juwita Saragih
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 2: Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.061 KB)

Abstract

ABSTRAK: Merokok pada skizofrenia mempengaruhi proses pengobatan sehingga dapat mengganggu berkurangnya gejala ataupun perubahan perilaku pada penderita skizofrenia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kekuatan hubungan derajat merokok dengan perubahan perilaku penderita skizofrenia rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan dengan teknik accidental sampling selama 3 minggu, didapatkan 39 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden dengan derajat merokok berat mengalami penambahan perilaku (100%), responden derajat merokok sedang mengalami pertambahan perilaku (63,6%), dibandingkan responden dengan derajat merokok ringan cendrung mengalami pengurangan perilaku (64,0%) selama pengobatan tiga bulan terakhir. Berdasarkan hasil uji Correlation Spearman Rank didapatkan p value 0,022 (p0,05) dengan nilai r 0,367 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara derajat merokok dengan perubahan perilaku penderita skizofrenia rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Aceh.ABSTRACT: Smoking in schizophrenia affects the treatment process so that it can interfere with the reduction of symptoms or behavioral changing in patients with schizophrenia. The purpose of this study is determining the degree of  relationships streght of smoking with behavioral changing in schizophrenia outpatients in Aceh Mental Hospital. This research is an observational analytic with cross sectional design. Sampling technique was done by accidental sampling technique for three weeks, there was 39 patients who met the inclusion criteria. The Results showed that all respondents with a heavier smoke's degree have additional behaviors (100%), respondents with average smoke's degree  have additional behaviors (63.6%), compared by respondents with light smoke's degree tend to experience a reduction in behavior (64.0%) during three last month treatment. The result by using Correlation Spearman Rank analysis, it was found that  p value is 0.022 (p 0.05) with r value is 0,367, it  shows that there is a weak correlation between the degree of smoking with behavioral changing schizophrenic outpatients in Aceh Mental Hospital.Keywords : degree of smoke, changes in behavior, schizophrenia
Hubungan Anemia dengan Kekuatan Otot Genggaman Tangan pada Pasien Hemodialisis Kronik di RSUDZA Banda Aceh Randy Yemigoe; Maimun Syukri; Sitti Hajar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.36 KB)

Abstract

Penyakit ginjal kronik/PGK merupakan keadaan dimana terjadi kerusakan fungsi ginjal secara progresif yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus yang berakhir pada gagal ginjal ireversibel. Terapi yang paling banyak diberikan kepada pasien PGK dengan stadium akhir adalah hemodialisis, namun ada beberapa masalah yang sering dikeluhkan oleh pasien hemodialisis tersebut yaitu kelelahan dan kelemahan otot. Kelelahan merupakan gejala dari anemia dan dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot. Kekuatan otot genggaman tangan adalah metode yang umum digunakan sebagai tes fungsi otot rangka pada pasien rawat inap rumah sakit dan telah digunakan secara sukses untuk memperkirakan komplikasi dari suatu penyakit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan anemia dengan kekuatan otot genggaman tangan pada pasien hemodialisis kronik. Penelitian ini merupakan penelitian analytic observational dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling dengan jumlah responden 66 pasien hemodialisis kronik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pada penelitian ini didapatkan 56,1% responden memiliki anemia ringan dan 43,9% responden memiliki anemia sedang. Hasil analisis dengan uji kolerasi spearman menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara anemia dengan kekuatan otot genggaman tangan (p=0,001, r=-0,748) pada pasien hemodialisis kronik di RSUDZA Banda Aceh. Kesimpulan penelitian ini responden dengan anemia sedang memiliki kekuatan otot genggaman tangan yang lebih lemah dibanding responden dengan anemia ringan.
HUBUNGAN LAMA TERAPI HEMODIALISIS TERHADAP PASIEN USIA LANJUT YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUDZA BANDA ACEH Putri Chairunnisa; Maimun Syukri; Muhsin Muhsin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 4: November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.139 KB)

Abstract

Hemodialisis (HD) merupakan terapi untuk menggantikan sebagian dari fungsi ginjal. Tindakan ini rutin dilakukan  pada penderita  penyakit  ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) stadium lima. Komplikasi yang umumnya timbul pada pasien yang menjalani hemodialisis adalah gangguan tidur yang menyebabkan penurunan kualitas tidur. Faktor usia dapat menyebabkan kualitas tidur menurun terutama pada usia lanjut karena suatu proses yang fisiologis. Penelitian dilakukan dengan wawancara kuisioner PSQI untuk menilai kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan lama terapi hemodialisis terhadap kualitas tidur pada pasien usia lanjut yang menjalani hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan observasional analitic dengan desain cross-sectional survey. Pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling, dengan menggunakan metode total sampling. Dari sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan berjumlah 42 orang. Rerata skor PSQI pada responden penelitian ini lama terapi hemodialisis adalah 26,5 bulan dengan standar deviasi/SD sebesar 34,4. Rerata skor PSQI  adalah 8,0 dengan standar deviasi/SD sebesar 4,2. Hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi pearson menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan r= -0,385, p=0,12 antara lama terapi hemodialisis terhadap kualitas tidur pada pasien yang menjalani hemodialisis di RSUDZA Banda Aceh. Kata kunci: Hemodialisis, kualitas tidur, usia lanjut
Hubungan Perilaku Agresif Pasien dengan Stres Perawat Rumah Sakit Jiwa Aceh Rauzia Azalia; Juwita Saragih; Ratna Idayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.822 KB)

Abstract

Perilaku agresif adalah perilaku yang dijalankan oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan atau tanpa tujuan tertentu. Pasien dengan gangguan kejiwaan dapat bertindak agresif. Perawat adalah orang yang sering ditargetkan dan dilibatkan dalam peristiwa perilaku agresif. Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk terjadi stres pada perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku agresif pasien dengan stres perawat di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional, pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan responden berjumlah 111 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang pernah mendapatkan perilaku agresif dari pasien adalah berjumlah 88 orang (79,3%) dan yang tidak pernah mendapatkan perilaku agresif dari pasien berjumlah 23 orang (20,7%). Perawat yang mengalami stres ringan sebanyak 56 orang (50,5%), stres sedang 22 orang (19,8%) dan yang tidak stres berjumlah 33 orang (29,7%). Berdasarkan hasil tabulasi silang didapatkan bahwa perawat yang pernah mengalami perilaku agresif dari pasien berjumlah 88 orang. Dari 88 perawat yang pernah mengalami perilaku agresif, 48,9% mengalami stres ringan. Sedangkan perawat yang dikategorikan tidak pernah mengalami perilaku agresif dari pasien, 56,5% juga mengalami stres ringan. Hasil uji statistik Chi Square pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05 menunjukkan p value 0,020 sehingga hipotesis penelitian diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan signifikan antara perilaku agresif pasien dengan stres perawat di Rumah Sakit Jiwa Aceh.Kata kunci: Perilaku Agresif, Pasien, Stres Perawat
Perbandingan Antara Penggunaan Antipsikotik Atipikal Terhadap Peningkatan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Skizofrenia di BLUD RSJ Aceh Afra Chaula; Malawati .; Teuku Mamfaluti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.316 KB)

Abstract

Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan neurotransmiter di otak. Diyakini penggunaan antipsikotik atipikal pada skizofrenia dapat  meningkatkan kadar gula darah sewaktu melalui efek resistensi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara 2 jenis antipsikotik atipikal terhadap peningkatan kadar gula darah sewaktu pada pasien  skizofrenia di BLUD RSJ Aceh. Desain penelitian ini adalah analitik cohort. Responden penelitian adalah 30 orang. Responden diambil dengan metode total sampling. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji T tidak berpasangan. Penelitian memperoleh data perbedaan rata-rata dari kadar gula darah sebelum dan setelah mengkonsumsi clozapin adalah 27,375 mg/dl, sedangkan  perbedaan rata-rata sebelum dan mengkonsumsi risperidon adalah 12,5 mg/dl. Hasil analisis data menunjukan p value sebesar 0,031. Kesimpulan dari penelitian, clozapin dapat meningkatkan kadar gula darah sewaktu lebih tinggi dibandingkan dengan risperidon pada pasien skizofrenia di BLUD RSJ Aceh
Hubungan Tingkat Pengetahuan Orangtua dengan Penggunaan Kacamata sebagai Koreksi pada Anak Kelainan Refraksi di MIN Ulee Kareng Banda Aceh Nurul Islami; Firdalena Meutia; Tita Menawati Liansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 2: Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.975 KB)

Abstract

Kelainan refraksi merupakan keadaan dimana sistem optik dari mata gagal untuk menyesuaikan diri, sehingga bayangan tidak fokus tepat pada retina dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Kelainan refraksi yang tidak dikoreksi merupakan masalah utama mata di seluruh dunia. Data dari VISION 2020, suatu program kerjasama antara InternationalAgency for the prevention of Blindness (IAPB) dan World Health Organization (WHO) memperkirakan 153 juta penduduk dunia mengalami gangguan visus akibat kelainan refraksi yang tidak dikoreksi. Pentingnya orangtua memiliki pengetahuan yang benar mengenai kelainan refraksi, sebagai upaya untuk dapat menanggulangi kondisi kelainan refraksi pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan orangtua dengan penggunaan kacamata sebagai koreksi pada anak kelainan refraksi di MIN Ulee Kareng Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan desain cross sectional dengan metode pengambilan sampel secara total sampling. Ditemukan 42 anak yang mengalami kelainan refraksi dari 369 anak yang dilakukan pemeriksaan visus menggunakan Snellen Chart, selanjutnya dibagikan kuesioner untuk menilai pengetahuan orangtua terhadap kelainan refraksi. Hasil analisis data dengan menggunakan uji Mann-Withney menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan orangtua dengan penggunaan kacamata sebagai koreksi pada anak kelainan refraksi (p value 0,0230,05). Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan orangtua dengan penggunaan kacamata sebagai koreksi pada anak kelainan refraksi di MIN Ulee Kareng Banda Aceh.Refractive error  is a condition where the optical system of the eye fails to adjust, so shadows cannot focus precisely on the retina and causing vision becomes blurred. Uncorrected refractive errors are the major problem in the world. According to VISION 2020, a program of cooperation between the International Agency for the prevention of Blindness (IAPB) and the World Health Organization (WHO) estimates that 153 million people worldwide impaired vision due to uncorrected refractive errors. That important for parents to have the right knowlage of refractive errors, as efforts to cope with the condition of refractive errors in children. The purpose of this study was to analyze the relationship between the levels of parent’s knowledge and the use of glasses as the correction of refractive errors for children in MIN Ulee Kareng Banda Aceh. This type of research is an analytic observational with cross sectional design using total sampling methods. It is founded that 42 children who have refractive errors of 429 children were examined visual acuity using the Snellen Chart, then questionnaires were distributed to assess parent’s knowledge for the refractive error. The results of data analysis using the Mann-Whitney test shows that there was a significant correlation between the level of parents’ knowledge with the use of glasses as the correction of refractive errors in children (p value 0.0230.05). The conclusion of this research shows a relation between the level parent’s knowledge and the use of glasses as the correction of refractive errors for children in MIN Ulee Kareng Banda Aceh.
Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu dan HbA1c dengan Derajat pH Saliva pada Pasien Diabetes Melitus di RSUDZA Banda Aceh M. Hikmawan Priyanto; Rusdi Andid; Tjut Mariam Zanaria
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.51 KB)

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai kondisi hiperglikemik persisten disebabkan oleh defek pada sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Diabetes melitus tidak terkontrol ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi dan HbA1c yang tinggi, dapat menyebabkan penurunan dari keasaman saliva. Mulut yang kering merupakan komplikasi dari diabetes melitus dan salah satu penyebab dari perubahan pH saliva menjadi asam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar gula darah sewaktu dan HbA1c dengan derajat pH saliva pada  pasien diabetes melitus di RSUDZA Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional dan telah dilakukan pada bulan September - Oktober 2016 dengan jumlah responden 43 orang. Hasil uji analisis untuk hubungan kadar gula darah sewaktu dengan derajat pH saliva menggunakan analisis korelatif spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar gula darah sewaktu dengan derajat pH saliva (p = 0,347), sedangkan hasil uji analisis korelatif spearman untuk hubungan HbA1c dengan derajat pH saliva menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,001). Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan kadar gula darah sewaktu dengan derajat pH saliva, hal ini dapat disebabkan kadar gula darah sewaktu yang fluktuatif. Sedangkan HbA1c dengan derajat pH saliva menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan, hal ini berkaitan dengan salah satu komplikasi pada DM yang menyebabkan laju sekresi saliva lambat dan menjadikan keasaman di dalam mulut meningkat.Kata Kunci :Diabetes melitus, pH saliva, kadar gula darah sewaktu, HbA1c.
HUBUNGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS DENGAN HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS KRONIK DI RSUDZA BANDA ACEH Lilis Fazriah; Azhari Gani; Maimun Syukri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 4: November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.736 KB)

Abstract

Hipertrofi ventrikel kiri (HVK) merupakan salah satu komplikasi gagal ginjal kronik (GGK) terbanyak, lebih dari 50% kematian penderita gagal ginjal kronik disebabkan oleh hipertrofi ventrikel kiri. Dengan adanya hipertensi dan DM yang merupakan penyebab terbanyak pada GGK akan mempercepat terjadinya komplikasi ke sistem kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi dan DM dengan hipertrofi ventrikel kiri pada pasien yang menjalani hemodialisis kronik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional, HVK di deteksi dengan menggunakan alat elektrokardiography, GGK yang disebabakan oleh hipertensi dan DM dilihat dari diagnosis dokter dan lama hemodialisis dilihat dari buku registrasi. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 06 juni 2016 - 04 juli 2016. Teknik pengambilan sampel dengan cara Accidental Sampling dengan jumlah sampel 38 orang. Data yang diperoleh  dianalisis dengan uji Chi-Squere dan uji alternatif uji Kruskal Wallis test. Dari 38 responden penelitian sebanyak 15 responden yang mengalami hipertrofi ventrikel kiri dan 23 tidak mengalami hipertrofi ventrikel kiri. Hasil uji Kruskal Wallis test menunjukkan bahwa nilai p value = 0,433 (0,05). Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara hipertensi dan DM dengan hipertrofi ventrikel kiri pada pasien yang menjalani hemodialisis kronik.Kaca kunci: Hipertensi dan DM, Hipertrofi ventrikel kiri, Hemodialisis kronis.Left ventricular hypertrophy (LVK) is one of the most complications of chronic renal failure (CRF), more than 50% of deaths in patients with chronic renal failure caused by left ventricular hypertrophy. With the presence of hypertension and diabetes mellitus which is the most common cause in the CRF will increase the occurrence of complications to the cardiovascular system. This study aim to find out the correlation of hypertension and diabetes mellitus with left ventricular hypertrophy in chronic hemodialysis undergo patients. This study is an observational analytic research with cross sectional approach, HVK in detection by using the electrocardiography, GGK which are caused by hypertension and DM is observed from doctor's diagnosis and the length of hemodialysis is seen from the registration book. Data were collected on 06 June 2016-04 July 2016. The sampling technique is accidental sampling method with a sample of 38 people. The data was analyzed by Chi-Squere and alternative test Kruskal Wallis-test. There are 15 of 38 respondents who endure of left ventricular hypertrophy and the rest 23 participants are negative from the issue. Kruskal Wallis test results showed that the p value = 0.433 ( 0.05). In conclusion, there is no significant correlation between hypertension and diabetes mellitus with left ventricular hypertrophy in chronic hemodialysis undergo patients.Keywords: hypertension and diabetes, left ventricular hypertrophy, chronic hemodialysis.
Hubungan Fungsi Sistolik Ventrikel Kiri dengan Kapasitas Fusngsional Pasien Gagal Jantung Kongestif di Poliklinik Jantung RSUDZA Sheilla Natasha; Yopie Afriandi Habibie; Marisa Marisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 3: Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.213 KB)

Abstract

Gagal jantung kongestif adalah kumpulan gejala yang kompleks yaitu napas pendek yang tipikal saat istirahat atau saat melakukan aktivitas disertai/tidak kelelahan, tanda retensi cairan berupa edema pulmoner atau edema perifer, dan adanya bukti dari gangguan struktural maupun fungsional jantung. Pasien gagal jantung kongestif mengalami penurunan fungsi sistolik berdasarkan fraksi ejeksi  dan penurunan kapasitas fungsional. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara fungsi sistolik ventrikel kiri dengan kapasitas fungsional pasien gagal jantung kongestif di poliklinik jantung RSUDZA. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dan telah dilakukan pada 14 September-31 Oktober 2016 dengan jumlah responden 44 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi sistolik ventrikel kiri dengan kapasitas fungsional (p0,001) pasien gagal jantung kongestif  di Poliklinik Jantung RSUDZA.                                  Congestive heart failure is a complex collection of symptoms that typically are short of breath at rest or while doing activities with / no fatigue, fluid retention pins in the form of pulmonary edema or peripheral edema, and no evidence of structural or functional cardiac disorder. Congestive heart failure patients experienced a decrease in systolic function by ejection fraction and decreased functional capacity. The purpose of this study was to determine the relationship between left ventricular systolic function with the functional capacity of patients with congestive heart failure in cardiac clinic RSUDZA. This research is an observational analytic research with cross-sectional and was carried out on 14 September – 31 October 2016, with the number of respondents 44 people who were taken with consecutive sampling technique. The results of the bivariate analysis with Chi-square test showed a significant relationship between left ventricular systolic function with functional capacity (p 0.001) in patients with congestive heart failure Heart Clinic RSUDZA.
Hubungan Derajat Stroke Terhadap Status Kognitif Pada Pasien Stroke Iskemik Di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Mafruzah Nanda Putri; Endang Mutiawati; Wilda Mahdani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.41 KB)

Abstract

Stroke merupakan suatu penyakit serebrovaskular akibat penurunan atau terhentinya aliran darah ke otak. Penderita stroke biasanya akan mengalami kerusakan fungsi kognitif tergantung dengan derajat stroke yang dideritanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan derajat stroke terhadap status kognitif pada pasien stroke iskemik di Poliklinik Saraf RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2016.Penelitian ini menggunakan instrumen National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) dan Mini Mental State Examination (MMSE).Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Sampel berjumlah 40 orang yang terdiri dari 24 orang (60,0%) pria dan 16 orang (40,0%) wanita dengan karakteristik responden usia diantara 56-65 tahun sebanyak 21 orang (52,5%), lulusan SMA sebanyak 20 orang (50,0%), memiliki riwayat hipertensi sebanyak 21 orang (52,5%) dan riwayat merokok sebanyak 22 orang (55,0%). Hasil penelitian didapatkan 22 orang (55,0%) mempunyai derajat stroke sedang dan 19 orang (47,5%) mengalami gangguan kognitif ringan. Terdapat hubungan yang kuat antara derajat stroke dengan status kognitif (p = 0,000, r = 0,603). Kesimpulannya terdapat hubungan yang kuat antara derajat stroke terhadap status kognitif pada pasien stroke iskemik di Poliklinik Saraf RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

Page 1 of 4 | Total Record : 34