cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Interpretasi Distribusi Struktur Geologi Berdasarkan Anomali Medan Gravitasi Citra Satelit di Kabupaten Bener Meriah Muhammad Kamal; Marwan Marwan; Muhibbuddin Muhibbuddin
Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.156 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang interpretasi distribusi struktur geologi dengan memanfaatkan data anomali medan gravitasi citra Geodetic Satellite (GeoSat) dan European Remote Sensing-1 (ERS-1) Satellite yang telah terkoreksi udara bebas. Penelitian ini bertujuan menentukan nilai gravitasi batuan dan indikasi distribusi struktur geologi berupa sesar/patahan di Kabupaten Bener Meriah. Data gravitasi dilakukan koreksi topografi, koreksi Bouguer dan perhitungan anomali Bouguer sederhana untuk menentukan indikasif distribusi struktur geologi. Data yang diperoleh dilakukan interpolasi sehingga menghasilkan peta kontur anomali Bouguer sederhana. Setelah didapatkan anomali Bougeur sederhana dilakukan THD untuk mendapatkan distribusi struktur geologi di lokasi penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa distribusi struktur geologi dominan berarah timur-barat.
Kajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batu Gamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar Devi Pratiwi; Hendra Harisman
Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.508 KB)

Abstract

PT Lafarge Cement Indonesia sebagai perusahaan penghasil semen, mempercayakan proyek penambangan batugampingnya pada PT Macmahon Indonesia dengan target produksi 6000 ton/hari. Namun, karena adanya permasalahan pada crusher, adanya hari libur nasional dan sebagainya yang menghambat tercapainya target produksi, maka PT Lafarge Cement Indonesia menyewa satu unit wheel loader milik PT Macmahon Indonesia dengan tipe CAT 992D atau dua unit wheel loader milik PT Meugah Asai Kana dengan tipe CAT 966D dan CAT 980C untuk melakukan proses pengangkutan batugamping dari Room of Material menuju crusher agar target produksi yang telah ditetapkan dapat tercapai. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh biaya produksi dengan pengoperasikan wheel loader CAT 992D lebih tinggi dibandingkan wheel loader CAT 966D dan CAT 980C meskipun total produksi dengan mengoperasikan wheel loader CAT 966D dan CAT 980C lebih tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengoperasian wheel loader CAT 966D dan CAT 980C lebih menguntungkan dibandingkan dengan pengoperasian wheel loader CAT 992D.
Penentuan Litologi Bawah Permukaan Berdasarkan Nilai Poisson Ratio Area Gempa Bumi Menggunakan Metode Seismik Refraksi dan MASW di Kecamatan Panteraja, Pidie Jaya Hayatul Muna; Asrillah Asrillah; M Syukri Surbakti
Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1256.582 KB)

Abstract

Penelitian ini tentang penentuan litologi bawah permukaan yang telah dilakukan dengan mengkombinasikan Metode Seismik Refraksi dan Multichannel Analysis of Surface Wave (MASW) di area gempa bumi Pidie Jaya yaitu di Kecamatan Pateraja yang terdiri dari Gampong Keude, Gampong Hagu dan Gampong Masjid. Setiap gampong dilakukan satu kali pengukuran data seismik refraksi dan satu kali pengukuran data MASW. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan litologi bawah permukaan berdasarkan distribusi nilai Poisson ratio. Pengukuran data untuk kedua metode tersebut menggunakan Seismograph PASI 16S-24P. Data seismik refraksi diolah menggunakan ZondST2D untuk memperoleh penampang Vp, sedangkan data MASW diolah menggunakan SeisImager untuk mendapatkan penampang Vs. Kedua data tersebut digunakan untuk memperoleh nilai distribusi Poisson ratio yang diplot dengan menggunakan Surfer 11. Distribusi Poisson ratio di gampong Keude terdiri dari 0,43 – 0,46 yang diperkirakan sebagai lapisan lempung jenuh dan berada pada kedalaman 0 – 3 meter sedangkan untuk nilai Poisson ratio 0,22 – 0,31 diprediksi sebagai jenis lempung berpasir yang berada pada kedalaman 4 – 7 meter dan nilai Poisson ratio 0,31 – 0,37 (berada pada kedalaman 3 – 4 meter) dan 0,37 – 0,43 (berada pada kedalaman 7- meter) diketahui sebagai lapisan silt (lanau). Untuk Gampong Hagu, Poisson ratio yang bernilai 0,44 – 0,47 diinterpretasikan sebagai lempung jenuh yang terdapat pada kedalaman 0 – 5 meter, sementara untuk nilai 0,38 – 0,44 diperkirakan sebagai silt (lanau) berada pada kedalaman 5 – meter. Nilai Poisson raio di Gampong Masjid terdiri dari 0,45 – 0,48 diprediksikan juga sebagai lempung jenuh yang terdapat pada kedalaman 0 – 7 meter. Sedangkan pada kedalaman 7 – 12 meter dengan nilai Poisson ratio 0,38 – 0,45 diduga sebagai silt (lanau). Hasil analisis Poisson ratio dari ketiga lokasi penelitian menunjukkan adanya potensi likuifaksi dari pergerakan tanah yang disebabkan oleh gempa bumi.
Studi Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Rock Mass Rating (RMR) pada Lereng Bekas Penambangan di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar Rijal Askari; Ibnu Rusydy; Febi Mutia
Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1832.393 KB)

Abstract

Lereng merupakan bagian yang membentuk sudut kemiringan tertentu terhadap bidang horizontal dari permukaan bumi. Kondisi lereng bekas penambangan yang terdapat di Desa Jantang, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar ditemukan adanya bekas longsoran yang diakibatkan kurangnya monitoring yang dilakukan secara berkala. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai bobot dari klasifikasi massa batuan Rock Mass Rating (RMR) yang terdapat pada lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Scanline dengan panjang 50 meter dan metode Rock Mass Rating (RMR). Pengumpulan data berupa data struktur kekar yang terdapat pada lokasi penelitian. Hasil Rock Mass Rating (RMR) yang ada pada lokasi penelitian diperoleh nilai bobot total sebesar 73,10. Simpulan dari penelitian ini bahwa nilai klasifikasi massa batuan Rock Mass Rating (RMR) yang terdapat pada lokasi penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam kelas II (baik).
Studi Likuifaksi Menggunakan Nilai Poisson’s Ratio di Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya Sinta Mandasari; Asrillah Asrillah; Ibnu Rusydy
Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.348 KB)

Abstract

Penentuan potensi likuifaksi berdasarkan Poisson’s ratio telah dilakukan di Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya. Pengukuran dilakukan pada lokasi yang mengalami kerusakan infrastruktur akibat gempa bumi pada tanggal 7 Desember 2016 di Kabupaten Pidie Jaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui potensi likuifaksi berdasarkan nilai Poisson’s ratio dan jenis lapisan tanahnya. Nilai Poisson’s ratio  dapat dihitung berdasarkan nilai kecepatan gelombang kompresi (Vp) dan nilai kecepatan gelombang geser (Vs). Nilai Vp  dan Vs didapatkan berdasarkan metode seismik refraksi dan MASW (Multhichannel Analysis of Surface Wave). Pengukuran dilakukan sebanyak tiga lintasan dengan menggunakan Seismograf PASI 16S-24P untuk setiap metode. Panjang lintasan untuk metode seismik refraksi 92 meter dan metode MASW 56 meter. Kemudian data Vp diproses dengan menggunakan Software ZondST2D dan data Vs diproses dengan menggunakan Software SeisImager. Nilai Poisson’s ratio yang didapatkan menunjukkan adanya lapisan pasir dan lempung jenuh. Lapisan pasir memiliki porositas yang lebih besar dari pada lapisan lempung jenuh. Porositas yang besar dapat menyebabkan potensi likuifaksi. Sehingga diindikasikan bahwa setiap lintasan pengukuran memiliki potensi likuifaksi. Potensi likuifaksi terbesar di desa Pante Beureune sementara potensi likuifaksi terkecil di desa Meunasah Raya.
Integrasi Data Seismik 3D Terikat dengan Data Log untuk Karakterisasi Reservoir Hidrokarbon di Zona Unconformity Lapangan F3 Belanda Helmi Moejahid Ramud; Wahyu Wahyu Triyono; Irwandi Irwandi
Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.628 KB)

Abstract

Kebutuhan akan energi yang tinggi menuntut pencarian sumber minyak dan gas dilahan yang baru dengan metode yang lebih handal. Namun kebanyakan software untuk tersebut merupakan software berbayar. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengolahan dan interpretasi menggunakan FOSS (Free Open Source Software) dan data seismik dan log yang digunakan juga data yang bisa diakses free oleh publik misalnya data Lapangan F3 Belanda. Lapangan F3 tersebut merupakan sebuah lapangan yang telah berhasil di akuisisi untuk melihat prospek migas di laut utara (North Sea) tepatnya berada di sektor laut utara Belanda yang terletak pada kordinat N 54052’0,86”/ E 4048’47,07”. Data seismik yang tersedia pada penelitian ini adalah post-stack time migration (PSTM) dengan sampling rate sebesar 4ms dan fasa nol, data tersebut berupa seismik laut 3D yang telah diakuisisi pada tahun 1987. Dalam menganalisis sebaran batupasir untuk karakterisasi reservoir digunakan data log gamma ray, log porosity dan peta ketebalan waktu (isochrone). Bersadarkan interpretasi log gamma ray dan log porosity pada sumur F03-4 dan F06-1 menunjukkan bahwa nilai log gamma ray yang berada pada zona unconformity sangatlah tinggi sedangkan nilai log porosity rendah, dapat diidentifikasi bahwa zona unconformity terletak pada litologi batu serpih (shale). Berdasarkan dari peta ketebalan waktu (isochrone) bahwa area yang berada pada bagian selatan dan barat daya mengalami penipisan dengan nilai 40 m/s. Dari hasil peta ketebalan waktu dapat disimpulkan bahwa area yang mengalami penipisan diduga sebagai zona unconformity. Dalam petroleum system batu serpih merupakan batuan yang memiliki porositas dan permeabiltas rendah, oleh karena itu batu serpih tidak dapat berperan sebagai reservoir. pada dasarnya batu serpih sangat cocok dan berperan sebagai perangkap stratigrafi atau perangkap unconformity. Pada lapangan F3 Belanda ini zona unconformity berada pada lingkungan pengendapan delta, terbentuk mulai kala pertengahan Miosen dan berakhir pada kala Pliosen.
Menghilangkan Efek Pull-up pada Citra Seismik Refleski PSTM Menggunakan Velocity Model pada Lapangan ‘MAR’, Blok Offshore North West Java Heykal Hukama Farline; Muksin Umar; Muhammad Syukri
Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.392 KB)

Abstract

Efek pull-up adalah kondisi geologi yang tidak aktual, dimana pull-up terlihat layaknya antiklin. Efek pull-up muncul akibat dari penjalaran gelombang seismik yang cepat melalui bodi build-up karbonat pada formasi karbonat (real geologi) Hal ini mengakibatkan nilai kecepatan menjadi lebih tinggi pada formasi di bawah bodi build-up, sehingga formasi yang tampak pada citra seismik terlihat terangkat layaknya antiklin. Citra seismik merupakan representasi dari akustik impedansi sehingga parameter kecepatan sangat menentukan tampilan pada citra seismik. Kondisi efek pull-up dapat menimbulkan misinterpretasi, sehingga perlu dihilangkan sampai diperoleh kondisi aktual geologi. Penelitian ini berada pada Blok ONWJ (Offshore North West Java) yang memiliki banyak formasi karbonat. Diantara formasi karbonat di Blok ONWJ adalah Parigi dan Preparigi. Formasi yang diteliti adalah formasi Main (yang memiliki litologi batupasir) di bawah formasi Preparigi. Penelitian ini dilaksanakan di PHE OWNJ  (Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java) Jakarta, Indonesia. Metode menghilangkan efek pull-up pada penelitian ini digunakan pemodelan kecepatan (velocity model) sehingga diperoleh kondisi kecepatan yang bersifat aktual. Velocity model yang diperoleh bersifat kuantitatif. Data yang tersedia pada pada velocity model selain adanya data seismik 3D PSTM (Pre-Stack Time Migration), juga didukung data sumur dan chekckshot. Setelah diperoleh model kecepatan dilakukan konversi seismik domain waktu ke kedalaman(TD-conversion) untuk penilaian kondisi geologi. Menggunakan metode layer cake telah berhasil menghilangkan efek pul-up berupa antiklin. Model kedalman mempunyai tingkat keakuratan yang cukup baik (error 1.26%).
Evaluasi Teknis Sistem Penyaliran Tambang, Studi Kasus: PT. Bara Energi Lestari Kabupaten Nagan Raya, Aceh Rahmadi Siahaan; Pocut Nurul Alam; Febi Mutia
Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Journal of Geoscience, Mining Engineering, and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.57 KB)

Abstract

Tambang Pit IV PT. Bara Energi Lestari berada di Nagan Raya, Provinsi Aceh. Sistem penambangan terbuka dengan menggunakan metode strip mine diterapkan pada Pit IV PT. Bara Energi Lestari. Kegiatan penambangan bergantung terhadap keadaan cuaca pada lokasi tambang, antara lain hujan. Keberadaan air hujan  akan mengganggu kegiatan penambangan sehingga air yang berada di sump harus dikeluarkan. Evaluasi pada Pit IV curah hujan yang direncanakan 113,38 mm/hari dan intensitas hujan selama 4 jam sebesar 15,60 mm/jam menghasilkan debit limpasan 16.040 m3/jam. Volume air yang akan masuk ke Pit IV sebesar 17.613 m3. Untuk mengatasi air yang akan masuk ke Pit IV adalah dengan mengalirkan air melalui saluran terbuka dan ditampung pada sump. Sistem pemompaan ini menggunakan 1 unit pompa Sykess 150 HH yang diletakkan di sump Pit IV. Pompa memiliki nilai julang total sebesar 25,04 m, debit aktual pompa 3.123 m3/hari, nilai efisiensi pompa 95% dengan jam operasi pompa 22 jam. Untuk mengatasi volume total air 17.556,5 m3/hari yang masuk ke sump, direkomendasi dimensi sump dengan ukuran baru 85 m x 70 m x 3 m.
Optimalisasi Rangkaian Alat Bongkar, Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Penambangan Batugamping Di Quarry Sawangan PT Sinar Tambang Arthalestari (Semen Bima) Mohd Prieska Hasela Ariki; Mulkal Mulkal; Febi Mutia
Journal of Geosciences, Mining Engineering, and Technology Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Sinar Tambang Arthalestari as the owner and producer of Semen Bima entrust PT Bintang Mitra Sejahtera to do mining services at Sawangan Limestone Quarry. Limestone is the main raw material for cement production. Limestone mining is done by using a series of heavy eqipments such as 3 units rock breaker, 3 units excavator and 9 units dump truck. The average daily production amounts to 4,989.59 tons of limestone, while daily production target is about 8,876 tons. Optimization methods are applied to obtain the target of daily production. Optimization  for breaking machine can be achieved by using 3 units of rock breaker with an efficiency of 51% worked for 12 hours and combined with 3 units of Surface Miner SM2200 worked for 8 hours. Meanwhile optimization for loader is adjusted by combining 2 units of Hitachi Zaxis 330 with an efficiency of 39% and 2 units of Doosan 340 LCV with an efficiency of 48%. The optimization of hauler is achieved by applying 15 units of dump truck with an efficiency of 51% that can be transported as much as 25 tonne of limestone per cycle to achieve the target of daily production. So in other words at least they need 4 fleets to achieve the target of daily production. The results of limestone production by using breaking machine and 4 fleet are respectively 11,841.03 tons and 10,182.8 tons.Keywords: rock breaker, surface miner, excavator, dump truck, road width, grade mining road, optimalization.
Evaluasi Ketercapaian Produksi Batugamping crusher Sawangan di PT. Sinar Tambang Arthalestari yudi Saputra; Nasrullah RCL; Haqul Baramsyah
Journal of Geosciences, Mining Engineering, and Technology Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Kebumian
Publisher : Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTarget produksi batugamping PT. SinarTambang Arthalestari yaitu 8.876 ton/hari, nyata nya pada bulan Oktober hanya tercapai 319 ton/jam atau sekitar 4.309 ton/harihanyabarusetengahdari yang direncanakan. Maka dari itu perlu adanya penambahan pengumpanan sebanyak 340 ton/jam atau penambahan material sebanyak 17 kali tiap jamnya oleh dumptruck, sehingga akan tercapai target produksi yang direncanakan. Karena tingginya kadar air batugamping hasil dari front penambangan maka akan sering membuat crusher mati, ini merupakan salah satu hambatan yang mengakibatkan tidak tercapainya target produksi PT. Sinar Tambang Arthalestari, sehingga untuk mengurangi hambatan tersebut perlu juga dilakukan blending material pada saat dumptruck dumping di hopper dengan perbandingan 1:1:1:1 untuk setiap fron tpenambangan yaitu Sawangan Barat, Sawangan Timur, Undip Atas, danUndip Bawah agar mendapatkan kadar air yang relative lebih rendah atau dibawah 7% sehingga dapat meningkatkan produksi batugamping yang dari 319 ton/jam menjadi 340 ton/jam.

Page 1 of 2 | Total Record : 16