cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 122 Documents
PERANAN PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN SIKAP KEKELUARGAAN MASYARAKAT KELURAHAN MANISREJO KOTA MADIUN Priska Eka Putri Widya Yusila
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.848 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v4i2.1079

Abstract

Peranan PKK sangat penting bagi masyarakat khususnya untuk memperkuat rasa kekeluargaan bagi masyarakat sekitar terutama dilingkungan Manisrejo karena PKK adalah kunci utama untuk menyatukan masyarakat satu dengan yang lainnya dan menambah wawasan baru untuk masyarakat. Dengan program-program kegiatan yang dibuat PKK secara tidak langsung akan membuat masyarakat akan sering berkumpul dan bertukar informasi antar satu dengan yang lain sehingga akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar sekitar.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan sampel di dalam penelitian ini menggunakan angket untuk mengukur kejujuran informan yang menjadi informan yaitu para kader PKK, dan masyarakat sekitar Lingkungan Manisrejo. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi berperan dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan data pendekatan deskriptif kualitatif dijabarkan dengan kata-kata, uraian maupun penafsiran. Sedangkan untuk keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang masa pengamatan,melakukan observasi yang berkelanjutan, triangulasi, dan konfirmabilitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Peranan pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam upaya mempertahankan sikap kekeluargaan masyarakat di Kelurahan Manisrejo Madiun, Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara Ketua PKK, kader PKK dan warga masyarakat. Berdasarkan keseluruhan hasil wawancara mengungkapkan bahwa program-program kerja yang ada di dalam PKK Manisrejo memberikan banyak manfaat positif bagi masyarakat, selain memberikan program kerja para kader PKK juga aktif dalam lingkungan sekitar diantaranya banyak yang menjadi ketua RT maupun Ketua RW di masing-masing lingkungannya, juga menjadi pengurus arisan maupun kegiatan yang lain di masing-masing lingkungan. Dengan demikian hubungan masyarakat dengan pengus atau kader PKK menjadi lebih dekat dan hubungan antara masyarakat dengan masyarakat lebih baik sehingga rasa kekeluargaan di antara masyarakat di lingkungan Manisrejo menjadi lebih baik.
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BARAT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Soenarjo Soenarjo; Siska Diana Sari; Dwijayanto Dwijayanto
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.766 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v3i2.1254

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar PKN siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Barat semester genaptahun pelajaran 2014/2015.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Populasinyaadalah siswa kelas VIII berjumlah 191 siswa.Penentuan sampel sebanyak 38 siswa.Teknik pengumpulan data menggunakan angket.Teknik analisis data menggunakan rumus regresi linier sederhana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar. Berdasarkan hasil uji hipotesis ditemukan harga a = 39,022 dan harga b = 0,4, persamaan regresinya yaitu Ŷ = 39,022 + 0,4 X. Hasil dari koefisien b menunjukkan angka positif, berarti apabila nilai atau harga X pada variabel motivasi belajar naik, prestasi belajar juga akan naik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar PKN. Koefisien korelasi r2 = 0,06932 = 0,0048. Hal ini menyatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi belajar sebesar 4,8%, sisanya 95,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif antara motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Barat Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015.
UPAYA PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL MELALUI EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SMP NEGERI 1 JIWAN TAHUN 2016 Priyo Sularso
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.749 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v5i1.1181

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan ekstrakurikuler karawitan di SMP Negeri 1 Jiwan dapat digunakan sebagai sarana pelestarian kearifan lokal. Subjek penelitian ini adalah para siswa peserta ekstrakurikuler karawita dan Bapak/Ibu Guru Pembina ekstrakurikuler karawitan. Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrakurikuler karawitan dapat dijadikan sebagai sarana pelestarian nilai-nilai kearifan lokal karena dalam pelaksanaannya terjadi transfer nilai-nilai kearifan lokal dari Bapak/Ibu Guru kepada para siswa peserta ekstrakurikuler karawitan. Para siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karawitan memahami nilai-nilai kearifan lokal yang tersimpan dalam alat musik, gending, tembang ataupun tarian yang menjadi bagian dari karawitan tersebut serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 
Pentingnya Pembelajaran Kontekstual Untuk Membentuk Karakter Siswa Nurhadji Nugraha
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.753 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v1i1.1099

Abstract

Wajah buram kini tengah menghiasi dunia pendidikan yang ditandai dengan maraknya sikap dan perilaku siswa yang tidak mencerminkan karakter siswa, seperti tawuran pelajar, dekadensi moral, kurang jujur. Disamping itu masih banyak guru belum optimal melakukan tugas dan fungsinya. Maka dari itu pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter siswa. Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membentuk manusia yang bermoral, beretika dan berakhlak dan cerdas tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa dan agama. Untuk itu peran guru sebagai pendidik dengan penuh pengabdian akan menentukan keberhasilan pendidikan karakter. Salah satu upaya untuk membentuk karakter siswa adalah melalui pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong membuat hubungan antara pengetahuan yang dimikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual yaitu konstruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, permodelan, penilaian autentik.
REFORMULASI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGUATKAN NASIONALISME WARGA NEGARA MUDA DI WILAYAH PERBATASAN Sutiyono Sutiyono
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.214 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v6i1.1824

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki beberapa daerah perbatasan yang rentan akibat globalisasi. Tingginya akses mobilisasi baik barang, jasa, maupun perseorangan membuat daerah perbatasan rentan terjadinya degradasi nasionalisme. Pihak yang sangat rentan akibat fenomena ini adalah warga negara muda. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk menguatkan nasionalisme melalui pendidikan formal. Salah satu mata pelajaran yang memiliki tujuan untuk menumbuhkan nasionalisme pada warga negara muda adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Tujuan penulisan ini untuk mereformulasikan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk menguatkan nasionalisme warga negara muda di wilayah perbatasan. Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun karya tulis ini yaitu library research dan kajian hasil penelitian mengenai penguatan karakter nasionalisme melalui pembelajaran PPKn. Hasil pembahasan dimaksudkan reformulasi PPKn mengarahkan peserta didik untuk memiliki kompetensi “act locally and think globally”. Kompetensi ini untuk melestarikan nilai-nilai berpangkal pada kualitas ke-Indonesiaan dengan cara pandang internasional. Melalui reformasi PPKn akan mendorong penguatan nasionalisme warga negara muda di wilayah perbatasan.
ANALISIS DAMPAK PROGRAM SIMPANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS) TERHADAP MASYARAKAT MISKIN P DI KELURAHAN BANGUNSARI, KECAMATAN DOLOPO, KABUPATEN MADIUN 2014 Chandra Hakim
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.489 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v4i1.1085

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada program dana bantuan Program SimpananKeluarga Sejahtera (PSKS) di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo,Kabupaten Madiun. Program ini merupakan program pengurangan kemiskinan dari Pemerintah Pusat sesuai amanat UUD 45 dan Pancasila.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan, evaluasi, dampakpenyaluran bantuan, dan hambatan beserta faktor pendukung dilaksanakannyaprogram PSKS di Kelurahan Bangunsari. Perolehan data pada penelitian inimelalui teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi(berupa data kualitatif). Hasil penelitian menunjukkan  bahwa pelaksanaan terbagiatas 4 tahap yaitu, persiapan pelaksanaan, pendataan sasaran penerima,penyebaran undangan penerima dan pengambilan dana bantuan. Evaluasidilaksanakannya program ini di Kelurahan Bangunsari terdapat 2 hal yaitu1)ketidaktepatan sasaran penerima bantuan dan 2) keefektifan program ini terkaitdengan upaya pengurangan kemiskinan. Dampak dilaksakannya program PSKSini yaitu (1) dampak jangka pendek terkai tmanfaat program ini terhadap efekkenaikan harga BBM yang diikuti kenaikan kebutuhan bahan-bahan pokok dan(2) dampak jangka panjang terkait lemahnya efek kemampuan program ini dalamupaya pengurangan kemiskinan. Selain itu, ada 2 dampak lain yaitu, (1) dampakpositif terkait dengan manfaat program bantuan dana ini sebagai pemenuhankebutuhan mendesak masyarakat karena naiknya harga BBM yang diikuti olehkenaikan harga bahan pokok. dan (2) dampak negative terkait dengan munculnyasifat ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah yang memunculkankecemburuan social terhadap penerima bantuan. Hambatan dilaksanakannyaprogram ini adalah permasalahan tepat dan tidak tepatnya program dan faktorpendukungnya adalah kooperatif semua komponen masyarakat dan pemerintahKelurahan (juga Kecamatan, Polsek dan Koramil).
PENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PPKn PADA SISWA KELAS X SEMESTER I SMK NEGERI 1 BENDO KECAMATAN BENDO KABUPATEN MAGETAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Suprihatin Suprihatin
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.064 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v3i2.1259

Abstract

Pengajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah bertujuan agar siswa dapat memperoleh kemampuan berfikir logis dan kritis. Melalui pengajaran pendidikan kewarganegaraan, siswa mampu mengembangkan kemampuan untuk berfikir secara logis dan memiliki keterampilan berfikir kritis dalam kehidupan sehari – hari. Pembelajaran dengan media pengajaran dapat mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered. Guru mampu menguasai dan terampil dalam melatih keterampilan proses yang digunakan dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan media pengajaran dapat meningkatkan proporsi jawaban benar siswa serta sebagian tujuan pembelajaran khusus yang dirumuskan tuntas.Menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya, sehingga berpengaruh positif terhadap aktivitas belajarnya dikelas.Respon siswa terhadap komponen Kegiatan Belajar Mengajar yaitu berminat mengikuti pembelajaran berikutnya jika digunakan media pengajaran. Hasil belajar siswa yang diajar pembelajaran dengan media pengajaran lebih baik dari pada siswa yang diajar tidak menggunakan media pengajaran.Keberhasilan penyampaian pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sangat tergantung kreatifitas guru bagaimana guru mendesain strategi pembelajarannya, bukan pada teori – teori yang ada dalam karya tulis ini.
ANALISIS PERANAN PALANG MERAH INDONESIA (PMI) KOTA MADIUN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KEDUA Alfiantika Febrian Ashari
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.749 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v4i2.1075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Madiun Dalam Mengimplementasikan Nilai-nilai Pancasila Sila Kedua serta manfaat yang dapat diperoleh masyarakat kota Madiun dengan adanya bantuan-bantuan dari PMI.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penentuan sampel dalam penelitian ini dengan proporsional dimana yang menjadi informan yaitu staf PMI dan masyarakat kota Madiun yang jumlahnya 10 informan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dilengkapi dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Palang Merah Indonesia (PMI) kota Madiun berperan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sila kedua. Berdasarkan dengan temuan data, hal ini dapat dilihat dari berbagai kegiatan kemanusiaan yang telah dilakukan oleh PMI sebagai wujud dalam mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, mengakuinya dan memperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, guna untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dari berbagai kegiatan kemanusiaan yang telah dilakukan oleh PMI tersebut tentunya sangatlah bermanfaat untuk masyarakat yang terkena dampak bencana yang memerlukan bantuan secara adil dan sukarela. Serta dapat memberikan pertolongan bagi para pasien atau penderita sakit yang sangat membutuhkan darah melalui kegiatan donor darah yang diadakan PMI.
MEMPERKOKOH IDIOLOGI NEGARA PANCASILA MELALUI BELA NEGARA Budiyono Budiyono
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.546 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v5i1.1148

Abstract

Semenjak reformasi pembicaraan tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara semakin redup. Hal ini juga tidak terlepas dari rezim-rezim pemerintahan sebelumnya yang belum menjalankan Pancasila sebagai idiologi negara dengan  benar. Sementara berbagai idiologi transnasional bermunculan mewarnai gerakan-gerakan sosial bernuansa agama yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak kelompok-kelompok masyarakat, yang dampaknya kerap menimbulkan konflik dan kekerasan dalam masyarakat.  Indonesia seolah berjalan tanpa arah yang jelas terombang ambing karena tanpa pijakan yang kokoh.  Bila ada peristiwa konflik dan kekerasan yang banyak menyedot perhatian publik, kita baru teringat Pancasila sebagai idiologi negara dipanggil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa dan kenegaraan yang terjadi. Maka dari itu kita harus kembali meyakini bahwa Pancasila yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa dan telah terbukti berhasil melalui berbagai ujian yang akan menggantikannya serta dapat mempersatukan bangsa  harus semakin diperkokoh, dimantapkan dalam sanubari bangsa Indonesia guna menangkal idiologi-idiologi asing bernuansa agama (radikal) yang tidak sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia melalui bela negara. Dengan bela negara yang dilakukan secara berkesinambungan, semakin memperkuat kebangsaan dan  pertahanan Indonesia.
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA IKIP PGRI MADIUN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL Budiyono Budiyono; Wawan Kokotiasa
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.623 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v1i2.1104

Abstract

Globalisasi membawa dampak pada kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya idiologi, bangsadan negara Indonesia. Dari berbagai media masa mensinyalir bahwa pengaruh globalisasi telahmerasuki pola pikir bangsa Indonesia, diantaranya pada generasi muda yang mulai memudarpemahamannya pada identitas nasionalnya yaitu Pancasila. Berdasarkan sinyalemen tersebut,menarik untuk meneliti Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda sejauhmanapandangannya terhadap Pancasila sebagai Identitas Nasional.Tujuan penelitian ini untuk menggali persepsi mahasiswa IKIP PGRI Madiun terhadapPancasila sebagai identitas nasional dan mengetahui makna Pancasila sebagai identitas nasionalProsedur penelitian penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan datadengan observasi dan wawancara, subjek penelitian ini adalah mahasiswa IKIP PGRI Madiunyang diambil secara proporsional. Analisis data dilakukan melalui analisis interaktif.Hasil penelitian mayoritas persepsi mahasiswa tentang eksistensi Pancasila cukup baik,terbukti mahasiswa telah mengetahui dengan jelas sila-sila dalam Pancasila. Bahkan diantaramereka ada yang dapat menjelaskan lebih lanjut tantang fungsi dan peran Pancasila bagi bangsadan negara Indonesia.Sebagian besar mahasiswa menganggap penting Pancasila sebagai perekat keutuhan ataupemersatu NKRI. Pancasila sebagai identitas nasional merupakan ciri khas yang hanya dimilikibangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain, oleh karena itu Pancasila harusdilestarikan.Makna Pancasila sebagai identitas nasional merupakan sesuatu yang amat penting danstrategis bagi eksistensi bangsa Indonesia dalam percaturan global, tanpa Pancasila sebagaiidentitas nasional bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri nya sebagai bangsa besar danmajemuk.

Page 3 of 13 | Total Record : 122