cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 122 Documents
WARGA NEGARA DAN MASALAH KONTEMPORER DALAM PARADIGMA PEMBANGUNAN Yuni Harmawati; Bella Putri Maharani Lubis
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.277 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v6i1.2372

Abstract

Ditengah hingar-bingar globasliasi dan modernisasi dunia yang memperlihatkan kemajuan disegala bidang, tanpa disadari kita tidak melihat sisi gelap modernisasi dan globlaisasi yakni kemiskinan, yang terjadi negara-negara kulit berwarna seperti di Asia dan Afrika. Bagi bangsa berkembang yang baru saja terlepas dari penjajahan kolonial, bebas dari belenggu kemiskinan adalah suatu hal yang sulit dilakukan. Dampak dari penjajahan seperti kebodohan, eksploitasi sumberdaya alam, ketidakberdayaan rakyat, kesehatan masyarakat yang rendah serta kemiskinan itu sendiri merupakan suatu hambatan dalam membangun suatu negara. Di negara-negara berkembang banyak terjadi semacam eksploitasi yang tidak tampak, tapi cukup tajam yakni eksploitasi manusia atas manusia tanpa terkecuali di Indonesia. Bung Karno menyebutnya sebagai ‘exploitation de l‘homme par l‘homme’ dan ‘exploitation de nation par nation’.Paradigma pertumbuhan (growth paradigm) hanya menguntungkan sebagian kecil masyarakat karena paradigma ini dalam penerapan belum dapat meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh atau yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Kegagalan dalam paradigma ini memicu munculnya paradigma baru yakni paradigma pemetaan (generalization paradigm). Pemerataan pembangunan ini cenderung menggunakan pendekatan kebijakan top-down. Hingga melahirkan paradigma baru yakni pembangunan yang berpusat pada sumberdaya manusia (people centered development paradigm). Paradigma ini juga dikenal sebagai paradigma pembangunan partisipatif (partisipative approach) atau juga disebut buttom-up planing. Pendekatan pembangunan ini menekankan pentingnya, inisiatif, kreatifitas, dan inovasi yang beripijak pada keinginan masyarakat. Dengan mendengar aspirasi dari warga negara untuk disampaikan kepada pemerintah membuat terjalin sinergitas diantara keduanya sehingga persoalan kemiskinan dapat diselesaikan secara bersama-sama.   
PERANAN BALAI PERMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM PEMBIMBINGAN ANAK NAKAL DI MADIUN Ninda Paramita Sari
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.27 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v4i1.1095

Abstract

Kenakalan anak memberi dorongan kuat bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk lebih memperhatikan masalah kenakalan anak khususnya balai permasyarakatan (BAPAS). Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Madiun.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi dan cross cek. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan balai permasyarakatan (BAPAS) dalam pembimbingan anak nakal yaitu membantu, membimbing, dan mengawasi latihan kerja anak nakal berdasarkan putusan pengadilan yang dijatuhi pidana bersyarat, pidana pengawasan, pidana denda diserahkan kepada negara dan yang memperoleh pembebasan bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh BAPAS Kelas II Madiun dalam pembimbingan anak nakal yang dilakukan oleh Pembimbingan Kemasyarakatan Klien Anak berasal dari beberapa hal. Hambatan itu adalah cakupan wilayah kerja BAPAS kelas II Madiun terlalu luas yaitu sekaresidenan Madiun yaitu Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan, lokasi tempat tinggal klien anak di pelosok, tidak ada alat komunikasi, tidak ada transportasi, dan keadaan perekonomian orang tua klien anak sehingga pembimbingan kemasyarakatan klien anak sulit mengatur jadwal kunjungan sekaligus proses bimbingan menjadi kurang efektif.
IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA MADIUN Nuswantari Nuswantari
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.273 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v5i2.1619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:  apakah implementasi perlindungan hukum terhadap perempuan korban KDRT di kota Madiun sudah sesuai dengan UU No.23 Th 2004. Penelitian ini merupakan penelitian hukum non-doktrinal dengan pendekatan interaksional mikro dan memakai metode kualitatif. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif dengan metode analisis interaktif. Kesimpulan penelitian ini adalah: Implementasi perlindungan hukum terhadap perempuan korban KDRT di Kota Madiun belum sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2004. Hambatan yang dihadapi adalah:  belum adanya petunjuk teknis pelaksanaan perempuan korban KDRT, perundang-undangan yang lain belum merefleksikan keadilan bagi perempuan, aparat hukum masih bias gender,  kultur hukum masyarakat masih bias gender dan patriarkhis. Langkah-langkah yang sudah ditempuh adalah:  mengadakan komunikasi dan koordinasi yang efektif antar penegak hukum,  meningkatkan sikap dan integritas yang tinggi para aparat hukum dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dan mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat tentang keberadaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004.IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA MADIUN
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI SMA SELAMAT PAGI INDONESIA BATU JATIM Moh. Rifai
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.819 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v4i2.1080

Abstract

Masyarakat yang berada di Yayasan Selamat Pagi Indonesia bersifat majemuk, pembauran, yang mereka datang dari perwakilan seluruh propinsi yang ada di Indonesia dengan mempunyai keragaman adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang melekat pada diri mereka masing-masing. Sudah barang tentu terdapat beberapa perbedaan-perbedaan yang muncul di sana.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi dengan analisis model interaktif Strauss and Corbin, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumenter. Penelitian tentang Interaksi Sosial antar siswa multikultural, antar guru, antar guru dengan siswa, semuanya pada keluarga besar masyarakat yayasan Selamat Pagi Indonesia Batu menghasilkan temuan-temuan : 1) “Interaksi Sosial Siswa-siswi SMA Selamat Pagi Indonesia Batu di asrama tidak melihat perbedaan suku tapi melihat dari asas kebangsaan Indonesia (terjemahan dari Bhineka Tunggal Ika)”. 2) “Interaksi Siswa-siswi SMA Selamat Pagi Indonesia di asrama tidak harus satu agama tapi bisa berinteraksi satu kamar berbeda agama seperti dalam sila pertama Pancasila (bahwa di Indonesia di akui bermacam-macam agama)”. 3) “Di SMA Selamat Pagi Indonesia terjadi sembahyang bersama seagama walaupun beda kamar mereka tinggal”. 4) “Bahwa interaksi sosial siswa–siswi SMA Selamat Pagi Indonesia batu, terbangun tidak seperti kelaziman di SMA lainnya, tapi didasari dengan disiplin dan dengan keyakinan berketuhanan yang kuat”.Adapun kesimpulan dari Interaksi Sosial Siswa Multikultural di SMA Selamat Pagi Indonesia sebagai berikut : 1) Hal-hal yang mendasari Pola Interaksi Sosial. 2) Proses terbentuknya Toleransi. 3) Pemaknaan tradisi toleransi.
PENGARUH PEMBELAJARAN PKn TERHADAP PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Soenarjo Soenarjo; Wawan Kokotiasa; Johan Satria Wicaksana
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1514.926 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v3i2.1255

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran PKn terhadap sikap nasionalisme siswa kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Barat Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam penelitian ini, populasi yang diambil berjumlah 210 siswa sehingga diperoleh sampel berjumlah 80 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Analisis data menggunakan teknik koefisiensi korelasi yaitu koefisiensi product moment. Hasilnya menunjukkan dari hasil penghitungan koefisien korelasi diperoleh r2 = 0,972 = 0,94. Hal ini menyatakan bahwa sikap nasionalisme dipengaruhi oleh pembelajaran PKn sebesar 4%, sisanya 96% dipengaruhi oleh faktor lain.Sedangkan hasil analisis data berdasarkan penghitungan dengan menggunakan persamaan regresi ditemukan harga a = -1,98 dan harga b = 1,11, persamaan regresinya yaitu Ŷ = -1,98 + 1,11 X. . Hasil dari koefisien b menunjukkan angka positif, berarti apabila nilai atau harga X pada variabel pembelajaran PKn naik, sikap nasionalisme juga akan naik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pembelajaran PKn terhadap sikap nasionalisme.
PERAN GURU DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Nurhadji Nugraha; Nevanda i Depika Sari
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.163 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v5i1.1147

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran guru dalam upaya pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMPN 1 Barat Kabupaten Magetan Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didesain sebagai penelitian deskriptif kualitatif. Adapun sumber data diperoleh dari narasumber sebagai orang yang dapat memberikan informasi terkait dengan keperluan penelitian, yaitu: Kepala Sekolah, Guru PKn, Guru IPS dan Siswa Kelas VIII SMPN 1 Barat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga macam teknik, yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, maka analisis data dilakukan dengan metode analisis kualitatif. Dari hasil pembahasan diketahui bahwa peran guru SMPN 1 Barat dalam upaya pembentukan wawasan kebangsaan yaitu guru memberikan pemahaman kepada siswanya untuk cinta tanah air, bangga akan budaya dan kekayaan alam Indonesia, mengikuti upacara bendera dengan tertib, mengikuti OSIS, mengikuti ekstrakurikuler pramuka, menyanyikan lagu nasional sebelum dan sesudah pelajaran, menghargai dan mencintai produk dan budaya dalam negeri, budaya cium tangan saat bertemu guru, siswa tidak membeda-bedakan teman, siswa menaati tata tertib sekolah, serta melakukan bakti sosial bagi orang-orang yang membutuhkan.
PERUBAHAN GLOBAL & PENGUATAN PILAR KEBANGSAAN MELALUI PKn Winarno Winarno
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.559 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v1i2.1100

Abstract

Pengaruh globalisasi politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalamperpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai oleh menguatnya ide kebebasan dandemokrasi. Pengaruh globalisasi terhadap bidang politik, antara lain membawa internasionalisasidan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis, termasuk di dalamnya masalah hak asasimanusia. Disisi lain ada pula masuknya pengaruh ideologi lain seperti ideologi Islam yangberasal dari Timur Tengah. Implikasinya adalah negara semakin terbuka dalam pertemuanberbagai ideologi dan kepentingan politik negara.Dari sisi negatif, seperti merebaknya konsumerisme, materialisme, hedonisme, sekularisme,mengagung-agungkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemewahan yang tidak semestinya,foya-foya, pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi, dan semacamnya.Pengaruh tersebut bukan saja lewat dunia film, namun juga lewat media cetak dan televisidengan satelitnya, serta yang sekarang sedang menjadi trend adalah internet.Perubahan-perubahan yang amat cepat dan terus menerus baik pada dimensi global itu menuntutpula dilakukannya perubahan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia khususnya pendidikanyang menyiapkan warganegara agar dapat menjalani kehidupannya secara baik. Salah satuelemen pendidikan yang bertanggung jawab dalam hal penyiapan warganegara demikian adalahpendidikan kewarganegaraan atau citizenship education.Penulis berpendapat, PKn sebagai pendidikan yang sifatnya interdisipliner dapat sajamengemban misi sebagai pendidikan demokrasi sebagai antisipasi kecenderungan global dewasaini. Namun, menjadikan PKn sebagai pendidikan demokrasi kiranya masih kurang, sebab kitatidak cukup dengan out world looking tetapi juga tetap menjadikan in world looking sebagai carapandang. Artinya kita mempergunakan PKn itu dari, oleh dan untuk kita sebagai bangsa.Pendekatan in world looking beranjak dari asumsi bahwa pendidikan kewarganegaraan tidaklepas dari konteks maupun kepentingan bangsa yang bersangkutan.Empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) yang sekarangini tengah gencar disosialisasikan oleh MPR memiliki makna penting, manakala PKndifungsikan sebagai pendidikan kebangsaan termasuk pula pendidikan karakter kebangsaan.Keempat pilar tersebut, menurut hemat penulis, berintikan pesan kebangsaan yang nantinyadapat disampaikan melalui PKn sebagai jalur pendidikan.
PELEMBAGAAN KARAKTER TOLERANSI SISWA MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN BERKARAKTER PURWAKARTA Taufan Abiyuna; Sapriya Sapriya
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.682 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v6i1.1845

Abstract

Pendidikan toleransi merupakan upaya edukasi bagi warga negara agar mampu hidup bersama dalam keberagaman untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan potensi disintegrasi bangsa Indonesia. Purwakarta merupakan salah satu daerah kabupaten di Jawa Barat yang menyadari pentingnya toleransi dalam pendidikan formal. Maka pemerintah Purwakarta mengeluarkan program Pendidikan Berkarakter yang ditandai dengan Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2015 sebagai upaya pelembagaan toleransi siswa. SMP Negeri 1 Purwakarta sebagai penyelenggara pendidikan formal menjadi tempat yang mengimplementasikan Pendidikan berkarakter untuk melembagakan nilai-nilai toleransi bagi siswanya yang beragam. Program ini diimplementasikan dalam tiga basis yaitu dalam pembelajaran di kelas, dalam ekstrakurikuler, dan dalam pembiasaan sekolah. 
POLA PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI PADA PONDOK PESANTREN DARUSSALAM MEKAR AGUNG DESA PUCANGANOM, KECAMATAN KEBONSARI, KABUPATEN MADIUN TAHUN 2015 Dadang Setyawan
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.266 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v4i1.1087

Abstract

Pola pembentukan karakter mandiri saat ini merupakan hal yang sangat penting untuk anak-anak sebagai calon penerus bangsa. Pada pondok pesantren, saat santri masuk sudah dikenalkan dengan kemandirian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembentukan karakter mandiri pada pondok pesantren Darussalam Mekar Agung di Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Darussalam Mekar Agung Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun selama empat bulan, yaitu Maret sampai Juni 2015. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Darussalam Mekar Agung sangat berperan dalam pembentukan karakter mandiri santri. Hal ini ditunjukkan dengan berjalannya kegiatan para santri yang semuanya dikerjakan sendiri tanpa bantuan dari orang tua. Selain itu, didukung dengan ketatnya aturan pondok pesantren yang menambah terbentuknya karakter mandiri pada santri.
PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP KARAKTER NASIONALISME SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KENDAL SEMESTER GENAPTAHUN 2014/2015 Soenarjo Soenarjo; Wawan Kokotiasa; Wahyu Eko Yulianto
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.141 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v3i2.1260

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan jejaring sosial facebook terhadap karakter nasionalisme siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kendal. Desain penelitian menggunakan rancangan deskriptif korelasi ex-post-facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri Kendal Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2014/2015 sejumlah 120 siswa dengan sampel sejumlah 60 siswa. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas dan uji hipotesis menggunakan regresi sederhana untuk menguji angket.Hasil uji hipotesis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,017. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 makaH1 diterima. Selain itu, hasil dari nilai Fhitung sebesar 6,010 dan nilai Ftabel sebesar4,00, jadi Fhitung> Ftabel sehingga H1 diterima. Artinya, ada pengaruh penggunaan facebook terhadap karakter nasionalisme siswa XI IPS SMA Negeri 1 Kendal semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini menunjukkan bahwa rasa nasionalisme siswa dapat dipengaruhi oleh penggunaan jejaring sosial facebook.

Page 4 of 13 | Total Record : 122