cover
Contact Name
Muhrinsyah Fatimura
Contact Email
m.fatimura@univpgri-palembang.ac.id
Phone
+6282175967861
Journal Mail Official
jurnalredoks@univpgri-palembang.ac.id
Editorial Address
Program studi Teknik kimia UNiversitas PGRI Palembang Jl.Jend A.Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sumatera Selatan
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Redoks
ISSN : 24772747     EISSN : 2622903x     DOI : http://dx.doi.org/10.31851
Core Subject : Engineering,
Redoks is a scientific Journal with registered number ISSN 2477274963 which managed and published by chemical engineering study program of Universit y PGRI of Palembang. The contains of articles are about chemical process, environment and others related about chemical engineering
Articles 128 Documents
PENURUNAN KADAR KAFEIN PADA KOPI TABLET DENGAN PENAMBAHAN LARUTAN TETRA Nurlela Nurlela
Jurnal Redoks Vol 2, No 1 (2017): Redoks Januari - Juni
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.456 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v2i1.2035

Abstract

ABSTRAK            Perkebunan kopi di Sumatera Selatan merupakan perkebunan rakyat yang didominasi oleh variesta kopi Robusta mempunyai prospek yang baik. Namun demikian, nilai tambahnya masih rendah karena hampir semua produk kopi tersebut dipasarkan dalam bentuk biji kopi. Untuk mendapatkan nilai tambah, biji kopi diproses dari kopi beras menjadi kopi bubuk. Salah satu alternatif pengembangan lebih lanjut dari kopi bubuk menjadi kopi tablet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar air dan kadar kafein mana yang baik setelah penambahan pelarut tetra (50 ml, 100 ml, 150 ml dan 200 ml) sesuai dengan standar SNI dalam pembuatan kopi tablet. Dari hasil analisa kadar air sebesar 1,605% sehingga kopi ini  sesuai dengan standar SNI untuk pembuatan kopi instan. Dan kadar kafein didapat bahwa pelarut tetra dengan kadar 200 ml menghasilkan kadar kafein sebesar 5,169% sehingga cukup baik untuk pembuatan kopi tablet yang sesuai dengan SNI mengenai kopi instan Kata kunci : kafein, kopi tablet dan pelarut tetra
ANALISIS PERSENTASE RESIDU PENCUCIAN FILTER AIR BERSIH PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG DENGAN VARIASI WAKTU DAN KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) kiagus ahmad roni
Jurnal Redoks Vol 5, No 1 (2020): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v5i1.3626

Abstract

Sebagian besar instalasi pengolahan Air (IPA) di provinsi Sumatera Selatan menggunakan air Sungai sebagai air baku. Salah satu IPA yang menggunakan air sungai sebagai air baku yaitu IPA Tirta Musi unit Rambutan yang berada di wilayah kerja PDAM Palembang. IPA unit Rambutan memiliki kapasitas produksi 850 L/det dengan jumlah pelanggan aktif sebanyak 36.967 pelanggan. permasalahan yang terdapat pada IPA unit Rambutan adalah tingginya headloss (level air) pada filter dan lambatnya waktu pengolahan air. Sehingga kapasitas hasil air pengolahan tidak maksimal (tidak efisien) dan membutuhkan waktu yang lama. Efisiensi pengolahan yang masih rendah mengidentifikasi bahwa pengolahan air yang terdapat pada IPA unit Rambutan kualitasnya menurun. Penelitian ini bertujuan menganalisa berapa konsentrasi dan  waktu pencucian media filter yang optimal dengan menggunakan pelarut Natrium Hidroksida (NaOH) dari variasi konsentrasi 2M, 4M, 6M, 8M dan 10M dan variasi waktu selama 15 menit, 20 menit, 25 menit dan 30 menit  untuk meng-aktivasi media filter sehingga meningkatkan efisiensi filter  dan menghasilkan kualitas air yang sesuai dengan peraturan Permenkes No. 492/2010.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi yang optimal untuk meng-aktivasi media filter (pasir Kuarsa) yaitu 8 M dengan waktu reaksi selama 20 menit. Pengolahan menggunakan pasir kuarsa yang telah di aktivasi mampu menurunkan nilai kekeruhan air dari 4,23 NTU ke 1,10 NTU dan menaikan nilai pH dari 5,95 ke 6,14 serta mampu mempercepat waktu pengolahan dari 13,72 menit menjadi 2,30 menit. Hal ini menunjukkan pencucian media filter menggunakan Chemical sangat berpengaruh terhadap hasil pengolahan air Bersih.
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP WARNA, AROMA, TEKSTUR, DAYA BUIH, pH PADA PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT Husnah Husnah; Teguh Effendi; Febrina Ompusunggu
Jurnal Redoks Vol 4, No 1 (2019): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.085 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v4i1.3074

Abstract

ABSTRAKMinyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan. Konsumsi minyak jelantah sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan juga limbah yang dapat mencemari lingkungan, maka dilakukan pemanfaatan minyak jelantah dengan cara mengolahnya kembali untuk pembuatan sabun mandi padat.  Sabun mandi padat merupakan jenis sabun untuk badan yang menghasilkan busa lembut di kulit. Sabun yang berfungsi untuk membersihkan, tidak merusak kulit dan dapat melindungi kulit dari radikal bebas. Senyawa untuk menangkal radikal bebas adalah dengan penambahan ekstrak daun kelor. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui proses pembuatan sabun mandi padat dari minyak jelantah.  Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor terhadap kualitas sabun yaitu warna, aroma, tekstur, daya buih, pH. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah ekstrak daun kelor berturut- turut 0 gr 2 gr, 4 gr, 6 gr. Variabel terikat yaitu kualitas sabun meliputi warna, aroma tekstur, daya buih, dan pH. Pengumpulan data dengan observasi oleh 55 orang panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun kelor sangat berpengaruh terhadap warna aroma, daya buih dan pH  tetapi tidak berpengaruh pada tekstur. Kata Kunci : Minyak , Sabun , ekstrak ,daun kelor, padat 
PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI PULP DAN KERTAS Reno Fitriyanti
Jurnal Redoks Vol 1, No 2 (2016): Redoks Juli - Desember
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.485 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v1i2.2025

Abstract

ABSTRAKKegiatan industri perlu memadukan tiga pilar pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang dapat menunjang perekonomian nasional. Kegiatan utama dalam industri pulp dan kertas adalah  proses pulping (proses pembuatan bubur kertas) dan proses bleaching (proses pemutihan bubur kertas). Penggunaan klorin sebagai pemutih telah menjadi persoalan yang serius dan merupakan titik berat permasalahan dalam industri pulp dan kertas. Dampak negatif yang ditimbulkannya adalah dihasilkannya limbah berbahaya berupa senyawa kloro organik, seperti dioksin, yang merupakan bahan berbahaya terhadap lingkungan. Teknologi bersih menawarkan solusi yang optimal bagi dampak lingkungan yang disebabkan oleh proses-poses industri. Disamping memberikan keuntungan  yang lebih terhadap lingkungan juga dapat memberikan keuntungan ekonomi. Industri pulp dan kertas mempunyai peluang untuk melakukan  tindakan produksi bersih melalui  beberapa hal yaitu modifikasi produk (product modification), penggantian  material input (input substitution), modifikasi  teknologi (technology modification) , penerapan operasi yang baik (good house keeping)  serta daur ulang didalam industri (on site recycling).  Dengan melaksanaan konsep produksi bersih diharapkan proses pada Industri pulp dan kertas bisa berjalan dengan efektivitas tinggi, menghasilkan produk yang lebih banyak dan berkualitas serta berdaya saing. Kata Kunci : produksi bersih, pulp dan kertas
ANALISIS PENCEMARAN AIR SUNGAI MUSI AKIBAT AKTIVITAS INDUSTRI (STUDI KASUS KECAMATAN KERTAPATI PALEMBANG) Masayu Rosyidah
Jurnal Redoks Vol 3, No 1 (2018): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.139 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v3i1.2788

Abstract

Kondisi sungai Musi saat ini terus mengalami penurunan kualitas. Penurunan kualitas ini terjadi akibat adanya berbagai kegiatan manusia, salah satunya kegiatan industri.  Beberapa kegiatan industri yang berada di kecamatan Kertapati antara lain industri Batu Bara, industri Semen, industri Karet, dan industri rumahan pembuatan sapu ijuk. Secara sadar atau tidak proses pengolahan maupun buangan industri di Kecamatan Kertapati berupa limbah cair atau padat, terkadang masuk langsung ke badan air sungai, yang kemudian menyebabkan penurunan kualitas air Sungai Musi, yang ditandai dengan perubahan secara fisik, kimia, maupun biologi. Tujuan dari penelitian ini yaitu bagaimana distribusi pencemaran air sungai Musi di Kecamatan Kertapati Palembang, dan bagaimana kondisi kualitas dan kuantitas fisik air sungai Musi menurut standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah provinsi Sumatera Selatan, berdasarkan turbidity, pH, TDS, dan warna.Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan, yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengukuran secara langsung di lapangan, dan uji laboratorium.Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi pencemaran air Sungai Musi di lapangan menunjukkan mengalami penurunan kualitas.  Hal ini terlihat pada beberapa parameter seperti turbidity, pH, TDS, dan warna. Kata kunci : Kata kunci : pencemaran, kualitas air, sungai, industri, turbidity 
PENELITIAN KAJIAN PENGARUH TEMPERATUR, KOMPOSISI INLET FEED DAN RATIO STEAMCARBON TERHADAP PRODUKSI SYNGAS PADA SECONDARY REFORMER DI PABRIK AMONIAK PUSRI IB Marlina Marlina
Jurnal Redoks Vol 1, No 1 (2016): Redoks Januari - Juni
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.482 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v1i1.2016

Abstract

ABSTRAK            Gas sintesis yang terdiri dari campuran gas hidrogen dan karbon monoksida, merupakan senyawa antara yang penting diantaranya dalam proses produksi ammonia Pembuatan syngas dilakukan pada unit reforming yang terdiri dari dua tahap yaitu primary reforming dan secondary reforming yang menggunakan katalis nikel untuk  menghasilkan gas hidrogen dan karbon monoksida.Operasi steady-state dari reaktor secondary reforming yang disimulasikan  sebagai tiga reaktor secara urut dengan menggunakan software HYSYS 3.2. Kegiatan utama pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan konversi metana yang optimum pada reaktor secondary reformer dengan menggunakan software HYSYS 3.2. Input data yang digunakan pada program ini diperoleh dari data hasil analisa kinerja pabrik amoniak PUSRI-1B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi metana desain adalah 97.2% sedangkan dari hasil perhitungan neraca massa didapatkan konversi metana aktual berkisar 95% sampai dengan 98.7 %. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar laju alir steam maka ratio steam/carbon akan semakin besar pula. Pada laju alir steam 5231.1834 Kmol/jam (desain) diperoleh ratio steam/carbon yaitu 3,20 : 1 sedangkan laju alir steam aktual yang paling tinggi yaitu 5606.1279 Kmol/jam    diperoleh ratio    steam/carbon nya adalah 3,346 : 1.Kata Kunci  : Gas Sintesis, Syngas, Hysys ,Konversi, Ratio Steam, Steam carbon
PENGARUH TEMPERATUR DAN UKURAN PARTIKEL TERHADAP DISTRIBUSI PRODUK PIROLISIS BATUBARA SUBBITUMINUS Ratih Diah Andayani
Jurnal Redoks Vol 3, No 2 (2018): REDOKS JULI-DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.967 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v3i2.2385

Abstract

Penelitian yang mengkaji  kualitas air Sungai Cisadane Kota Tangerang  berdasarkan Pemanfaatan batubara di Indinesia sebagai bahan bakar langsung mempunyai efek negatif terhadap lingkungan. Pirolisis merupakan teknologi yang dapat memberikan solusi guna mengoptimalkan pemanfaatan batubara yang aman terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh temperatur dan ukuran partikel batubara terhadap distribusi produk pirolisis. Penelitian dilakukan di dalam reaktor unggun tetap bervolume 4 Liter dan tekanan atmosfer dengan menggunakan gas inert N2 pada laju alir tetap 300 mL/menit. Penelitian ini menggunakan batubara peringkat Sub-Bituminus B dari daerah penambangan Air Laya Bukit Asam Tanjung Enim Sumatera Selatan, dengan variasi  temperatur dari 400 oC – 700 oC ukuran partikel -6/8 mesh (3,36-4,76 mm) dan -3/4 mesh (4,76-6,73 mm).Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kenaikan temperatur , produk zat terbang total dan gas terus meningkat hingga temperatur 700 oC  sementara produk arang menurun. Produk tar menunjukkan kecenderungan meningkat dan mencapai maksimum pada temperatur 600 oC yaitu sebesar 20,03 % dan 8,05 % masing-masing untuk ukuran partikel -6/8 mesh dan -3/4 mesh, kemudian menurun pada temperatur 700 oC. Ukuran partikel berpengaruh pada perolehan produk zat total dan tar. Pada ukuran partikel yang lebik kecil (-6/8 mesh) menunjukkan produk yang lebih tinggi dibanding hasil pada ukuran partikel yang lebih besar (-3/4 mesh), sementara pengaruh ukuran partikel terhadap produk gas tidak signifikan , sedangkan produk arang meningkat dengan bertambah besar ukuran partikel batubara  yaitu sebesar 60,31 % dan 62,16 % masing-masing untuk ukuran partikel -6/8 mesh dan -3/4 mesh pada temperatur pirolsis 400 oC. Kata Kunci : pirolisis, temperatur, ukuran partikel,tar 
PRODUKSI BAHAN BAKAR CAIR HASIL PIROLISIS MINYAK PELUMAS BEKAS PERTAMBANGAN BATUBARA MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLITE reno fitriyanti
Jurnal Redoks Vol 5, No 1 (2020): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.313 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v5i1.3958

Abstract

Minyak pelumas bekas merupakan limbah otomotif yang masuk dalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Pemrosesan  minyak pelumas bekas adalah  upaya pemanfaatan kembali minyak pelumas bekas serta sebagai alternatif mengurangi kebutuhan bahan bakar cair. Berbagai metode digunakan  untuk mengkonversi  minyak pelumas bekas menjadi bahan bakar salah satunya yaitu melalui  pirolisis.  Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ka      talis pada  pirolisis minyak pelumas bekas  pertambangan batubara terhadap presentase produk cair yang dihasilkan serta mengetahui sifat-sifat fisik produk cair yang dihasilkan.  Metode yang  dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan katalis zeolite masing-masing 0, 1 gr, 2 gr dan 3 gr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pirolisis minyak pelumas  bekas dengan katalis zeolit menghasilkan produk  cair yang paling lebih banyak dibandingkan pirolisis yang berlangsung  tanpa menggunakan katalis. Penggunaan katalis zeolite sebanyak 3 gram menghasilkan produk cair tertinggi yaitu sebesar  87%. Produk cair  hasil pirolisis  minyak pelumas bekas  memiliki sifat-sifat fisik yaitu IBP 185 C, densitas 835 gr/ml, viskositas 2,38 mm2/s, flash point 55 C, pour point < 0, dan spesific gravity 0,835. Sifat fisik produk cair hasil pirolisis tersebut memenuhi spesifikasi  minyak solar pertamina.  
PENGARUH WAKTU DAN BERAT ADSORBEN BENTONIT PADA PROSES DEHIDRASI BIOETANOL atikah atikah
Jurnal Redoks Vol 4, No 2 (2019): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.805 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v4i2.3506

Abstract

AbstrakSalah satu metode untuk mengurangi kadar air dalam bioetanol selain distilasi adalah dengan cara adsorpsi. Penelitian dilakukanuntuk mengetahui pengaruh waktu dan berat adsorben pada proses dehidrasi bioetanol secara adsorpsi dengan menggunakan adsorben bentonit.  Bentonit digunakan karena memiliki ukuran partikel koloid yang sangat kecil dan kapasitas permukaan ion yang tinggi sehingga bentonit mempunyai sifat mengadsoprsi.Proses adsorpsi dilakukan secara batch dengan memasukkan bioetanol kadar 70% dan bentonite yang telah teraktivasi dengan HCl 1 M kemudian dilakukan pengadukan. Proses adsorpsi dilakukan masing-masing selama 30, 50, 70, 90 dan 110 menit. Selanjutnya bioetanol dan bentonitdipisahkan untuk selanjutnya dianalisa kadar air dan etanolnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat adsorben dan waktu proses memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar air dalam bioetanol.Hasil terbaik berlangsung pada waktu proses 110 menit dan berat bentonite 50 gram dengan kadar air 6.71 %, kadar etanol 93.29% dan penurunan kadar air 77,63% dari kadar awal 30% .Kata kunci : bioetanol, dehidrasi, adsorpsi, bentonit 
PENGARUH OKSIDATOR DAN WAKTU TERHADAP YIELD ASAM OKSALAT DARI KULIT PISANG DENGAN PROSES OKSIDASI KARBOHIDRAT Atikah Atikah
Jurnal Redoks Vol 2, No 1 (2017): Redoks Januari - Juni
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.782 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v2i1.2030

Abstract

ABSTRAKPola konsumsi masyarakat maupun industri pengolahan buah pisang yang hanya memanfaatkan buah dan membuang bagian kulit berpotensi meningkatkan limbah padat organik sehingga perlu dilakukan penelitian  mengenai  pemanfaatan  kulit  buah pisang, dalam hal  ini sebagai bahan baku pembuatan asam oksalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi operasi optimum dan pengaruh variasi konsentrasi oksidator HNO3, waktu pemanasan dan perbandingan berat antara HNO3 dan hasil hidrolisis kulit pisang terhadap yield asam oksalat yang dilakukan secara oksidasi karbohidrat yang menggunakan bahan baku kulit pisang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan  rancangan  acak  yang  disusun secara faktorial dengan  menggunakan  konsentrasi HNO3 40  %,  50  %  dan  60  %. Waktu reaksi yang digunakan yaitu 30, 60, 90 dan  120  menit sedangkan  rasio  perbandingan  berat HNO3 terhadap  berat hasil hidrolisis kulit pisang  yaitu 3 : 1,  5 : 1 dan  7 : 1.  Hasil yang diperoleh diuji secara kuantitatif untuk menentukan yield asam oksalat. Kondisi proses yang terbaik pada penelitian ini adalah pada pemakaian HNO3 konsentrasi  60 %, waktu reaksi 90 menit dan perbandingan berat antara HNO3 dan hasil hidrolisis kulit pisang R = 7 : 1 yang memberikan yield 22.5%.Kata kunci : asam oksalat, kulit pisang, proses oksidasi karbohidrat

Page 1 of 13 | Total Record : 128