cover
Contact Name
Jurnal Swarnabhumi
Contact Email
swarnabhumi@univpgri-palembang.ac.id
Phone
+6285838336118
Journal Mail Official
jurnalswarnabhumi20@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Palembang Telp. 0711 - 510043, Fax 0711 - 514782
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
JURNAL SWARNABHUMI
ISSN : 25485563     EISSN : 26222701     DOI : -
Jurnal Swarnabhumi is a scientific and education journal managed and published by Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, PGRI University of Palembang
Articles 144 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI PADA SISWA TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN AL-KHAIR KABUPATEN BONEBOLANGO Rusiyah Rusiyah
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.934 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v2i1.1130

Abstract

ABSTRAKGorontalo merupakan salah satu bagian wilayah indonesia yang memiliki risiko tinggi terhadap gempabumi karena di wilayah tersebut terdapat sesar aktif. Untuk mengurangi dampak bencana gempabumi perlu adanya pengetahuan dan kesiapsiagaaan seluruh masyarakat termasuk siswa yang merupakan bagian masyarakat yang rentan terhadap bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Khair di Kabupaten Bone Bolango terhadap bencana gempabumi, (2) untuk mengetahui kesiapsiagaan siswa Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Khair Kabupaten Bone Bolango terhadap gempabumi, dan (3) untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan siswa terhadap bencana gempabumi pada Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Khair Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa usia Sekolah Dasar yang ada di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Khair dengan jumlah 16 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: (1) Tingkat pengetahuan siswa Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Khair Kabupaten Bone Bolango terhadap gempabumi termasuk dalam kategori tinggi. Siswa yang memiliki pengetahuan kategori tinggi sebanyak 11 siswa atau 68,8%. Tingkat pengetahuan siswa kategori sedang sebanyak 5 siswa atau 31,2%. (2) Tingkat kesiapsiagaan siswa Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Khair Kabupaten Bone Bolango terhadap gempabumi termasuk dalam kategori siap. Siswa yang memiliki kesiapsiagaan kategori siap sebanyak 11 siswa atau 68,8%. Tingkat kesiapsiagaan kategori sangat siap 4 siswa atau 25% dan siswa yang memiliki kesiapsiagaan kategori hampir siap sebanyak 1 siswa atau 6,2%. (3) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan siswa dengan kesiapsiagaan bencana gempabumi pada siswa Taman Pendidikan Al-Qur’anAl-Khair Kabupaten Bone Bolango dengan hasil korelasi sebesar 0,850 dengan sig. atau p=0,000 (0,000<0.05).Kata Kunci: pengetahuan, kesiapsiagaan, dan gempabumi
TEKNOLOGI GEOSPATIAL UNTUK INVESTIGASI PENYERANGAN RATTUS ARGENTIVENTER, SEBAGAI UPAYA MITIGASI LAHAN PERTANIAN Beben Graha Putra; Robet Tri Arjunet
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.773 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v4i2.2951

Abstract

Rattus argentiventer atau Tikus Sawah merupakan salah satu hama yang cukup merugikan para petani. Hal ini didasari oleh sifat Tikus Sawah yang Nocturnal sehingga sulit untuk diamati pergerakannya, bahkan tikus dalam semalam dapat menghabiskan Padi sebanyak 11-176 batang. Dengan melihat Landscape Ekologi dan fisiologis dari Tikus Sawah dapat menjadikan hubungan indikator dalam penyerangan hama. Tikus Sawah menyukai tempat yang kotor serta dipenuhi oleh semak belukar, karena merupakan tempat favorit dalam berkembang biak. Batas ruang gerak tikus apabila cukup tersedia makanan dan perlindungan, biasanya tidak lebih dari 100 m dengan menyerang padi dimulai dari tengah sawah, tetapi apabila makanan tidak cukup maka tikus akan mengembara dan dapat mencapai jarak 700 m. Tujuan penelitian untuk mengetahui distibusi titik lokasi penyerangan Hama Tikus Sawah, menentukan tingkat bahaya dan persentasi gagal panen, memahami hubungan bahaya penyerangan hama tikus dengan kondisi landscape ekologi pada lahan pertanian. Metode yang digunakan yaitu Kernel Density Estimation dan ditambah dengan metode Overlay. Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan GIS didapatkan persentase luas kerugian sebesar 46,258%. Selain luas, didapatkan pula indikator yang menyebabkan terjadi nya kegagalan panen yaitu daerah yang berada didekat Irigasi serta pematang yang kotor tingkat kerusakan nya lebih tinggi.
KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI MELALUI PENUGASAN PEMBUATAN BLOG PADA MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2015/2016 Murjainah Murjainah
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v1i1.810

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa Pendidikan Geografi melalui penugasan pembuatan Blog pada mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu kelas 3C berjumlah 33 mahasiswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif karena mendeskripsikan kemampuan mahasiswa pendidikan geografi dalam membuat Blog. Berdasarkan hasilpenelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kemampuan mahasiswa pendidikan Geografi termasuk kategori baik dengan persentase 83%. Artinya, mahasiswa dapat membuat Blog dengan baikyakni dilihat dari kemampuannya membuat Blog dan mengumpulkan alamat URL Blog, alamat Blog dapat dibuka/ditemukan, tampilan Blog yang terdiri dari memasukkan tulisan/gambar, memasukkanmusik dan tata letak Blog. Sedangkan, kemampuannya setelah diberikan soal tes berupa isian singkat mengenai materi Blog menunjukkan nilai 80.Kata kunci: Kemampuan mahasiswa, Penugasan, Blog
EVALUASI INPUT, PROSES, DAN HASIL MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE Susanti Faipri Selegi
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.482 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v3i1.1708

Abstract

Evaluasi bertujuan memberikan gambaran objektif pada mata kuliah evaluasi belajar Geografi dengan menerapkan konsep evaluasi input, proses, dan hasil. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi input, proses, dan hasil melalui penerapan model pembelajaran learning cycle. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh melalui teknik kuesioner dan tes. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi input, yang meliputi antusiasme, kedisiplinan, sarana dan prasarana, kesiapan tenaga pendidik, dan lingkungan dengan kategori sedang.  Evaluasi proses, yang meliputi engagement (keterlibatan), expolaration, explanation, elaboration dan evaluation melalui model pembelajaran learning cycle dengan kategori baik. Evaluasi hasil, yang meliputi hasil terbaik pada mata kuliah evaluasi belajar Geografi, dan skor hasil belajar yang diperoleh >80 dengan kategori baik. Hasil tes belajar pada ujian akhir semester setelah diterapkannya model pembelajaran learning cycle dengan rata-rata 81,63 dan kategori penilaian tes pada kategori baik. Hasil pengujian secara simultan X1  evaluasi input,    X2   evaluasi proses,  X 3 evalausi hasil, dan Y tes hasil belajar pada ujian akhir semester setelah diterapkannya model pembelajaran learning cycle, diperoleh nilai Fhitung sebesar 4,272 dengan nilai probabilitas (sig.) = 0,012 dan Ftabel  sebesar 2,86. Dengan demikian nilai Fhitung = 4,272 lebih besar dari Ftabel=2,86 maka dapat disimpulkan bahwa varaibel X1  evaluasi input,    X2   evaluasi proses,   X 3 evaluasi hasil secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat Y yaitu tes  hasil belajar pada ujian akhir semester setelah diterapkannya model pembelajaran learning cycle.
ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU PERKOTAAN MUARA ENIM BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN Riyan Zainudin
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.886 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v4i1.2737

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Muara Enim dalam pemenuhan kebutuhan oksigen untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Penelitian dilakukan di Perkotaan Muara Enim, Sumatera Selatan, Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dari penelitian berasal dari observasi lapangan dan ketersedian dokumen dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, Perusahaan Daerah Air Minum dan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kabupaten Muara Enim. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Perkotaan Muara Enim saat ini mampu untuk mencukupi kebutuhan oksigen untuk tuga jangka waktu kedepan yaitu pendek (2016), menengah (2021) dan panjang (2026).
PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN MASA DEPAN EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG LAUT KABUPATEN CILACAP Muh. Sholeh
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.378 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v2i2.1445

Abstract

ABSTRAKKampung Laut, pemukiman unik terletak di kawasan Segara Anakan, sebuah selat yang diapit Pulau Jawa dan Nusakambangan. Kawasan segara Anakan mempunyai tiga ekosistem sekaligus, yaitu darat, estuarium, dan marine yang berlangsung seimbang dan serasi. Di kawasan tersebut juga tumbuh hutan mangrove yang menjadikan kawasan Segara Anakan sangat besar perannya bagi kawasan sekitarnya, baik dari aspek ekonomi, maupun ekologi. Perubahan lingkungan sedang terjadi, baik perubahan fisik maupun sosial, dan dampaknya secara langsung dirasakan masyarakat Kampung Laut. Dampak terbesar adalah perubahan ekonomi masyarakat, dari nelayan bertransformasi dalam bentuk lain. Penelitian ini memanfaatkan data hasil observasi, wawancara, dan dokumen yang relevan. Masyarakat Kampung laut harus diberi kesempatan mengembangkan ekonominya, dan pemerintah perlu memberi dukungan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada, salah satunya adalah dukungan pengembangan ekowisata yang mengintegrasikan kegiatan ekonomi masyarakat Kampung Laut Cilacap Jawa Tengah.Kata Kunci: Perubahan lingkungan, Ekonomi Mayarakat
RESISTENSI PEDAGANG TERHADAP RELOKASI PASAR TRADISIONAL DI KELURAHAN MARIANA KECAMATAN BANYUASIN 1 KABUPATEN BANYUASIN Sevti Andreasmi; Budi Utomo
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.575 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v3i2.2604

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana resistensi pedagang terhadap relokasi pasar tradisional di Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin 1 Kabupaten Banyuasin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui resistensi pedagang terhadap relokasi pasar tradisional di Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin 1 Kabupaten Banyuasin. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah pedagang pasar atau penjual dan pemerintahan setempat yaitu ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) dengan jumlah informan 7 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini dilihat dari Karakter pedagang yang paling mempengaruhi keputusan pedagang untuk menolak relokasi pasar tradisional di Kelurahan Mariana yaitu tingkat pendidikan para pedagang yang mayoritas lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), tingkat pendidikan itulah yang mempengaruhi pola fikir para pedagang. Faktor lain yang mempengaruhi resistensi pedagang terhadap relokasi yaitu anggaran dana, pemerintah tidak menyediakan biaya relokasi dari pasar lama dan pasar baru. Hal ini menjadi hambatan dalam relokasi pasar sehingga menolak untuk relokasi pasar tersebut. Setelah itu dalam Infastruktur dilihat dari tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah bagi pedagang yang direlokasi, akan tetapi untuk Akses transportasi disana belum memadai dikarenakan tidak ada angkutan umum untuk menuju ke lokasi pasar tersebut. Jadi para pedagang lebih memilih tetap berdagang di pasar yang lokasinya dekat dengan pemukiman.
ANALISIS PENGEMBANGAN KEBIJAKAN HUTAN TANAMAN RAKYAT (HTR) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KALIMANTAN BARAT DAN D.I YOGYAKARTA Dony Andrasmoro; Endah Evy Nurekawati
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.355 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v2i1.1135

Abstract

ABSTRAKSebagai latar belakang permasalahan adalah kurangnya peran dan sosialisasi pemangku kepentingan terhadap respon masyarakat di tingkat kabupaten berkaitan sosialisasi nilai penting Hutan Tanaman Rakyat (HTR) untuk kesejahteraan masyarakat tersebut. Tujuan penelitian adalah menganalisis respon para pemangku kepentingan di Kalimantan Barat dan D.I Yogyakarta terhadap kebijakan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) guna peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantifikasi data kualitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan tingginya potensi pengembangan kegiatan HTR, yaitu di Provinsi Kalimantan Barat dan D.I Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di D.I Yogyakarta dengan luas hutan 16.819,52 ha, khususnya mereka yang telah terlibat dalam pengembangan tanaman kehutanan memiliki minat yang tinggi untuk menjadi peserta program HTR. Sedangkan masyarakat di Kalimantan Barat dengan luas hutan lebih besar yaitu seluas 9.178.760 ha dari luas hutan di D.I Yogyakarta, kurang berminat terhadap program HTR karena masih minim sistem informasi dan hanya sedikit yang terlibat di HTR. Para pemangku kepentingan di tingkat kabupaten yang terdiri dari pihak pemerintah daerah dan swasta baik itu stakeholders merespon positif program HTR, dan mendukung terselenggaranya sosialisasi program sebagai upaya peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Hasil analisis juga menunjukkan pemangku kepentingan di daerah sangat berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui HTR. Hal ini berorientasi kepada pemangku kepentingan di pusat untuk melakukan tindak lanjut terhadap aspirasi masyarakat khususnya sekitar hutan.Kata Kunci: Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Pemerintah, Masyarakat
KAJIAN PENGELOLAAN WILAYAH KEPESISIRAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG (Studi kasus : Negara Thailand, Negara Malaysia, Negara India, Negara Madagaskar, Negara Fiji, Negara Sri langka, Negara Dominika, Negara Vietnam, dan Negara Mesir) Ratna Wulandari Daulay
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1432.217 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v1i1.816

Abstract

ABSTRAKBerkembangnya negara yang berada di wilayah pesisir karena berbagai faktor, terutama bertambahnya jumlah penduduk, biasanya diimbangi dengan timbulnya berbagai masalah terkait dengan kerusakan lingkungan dan sumberdaya alam. Berbagai isu mengenai pengambilan sumberdaya alam yang berlebihan dan tidak memperhatikan pemanfaatan secara berkelanjutan telah menimbulkan berbagaimasalah. Permasalahan yang biasanya umum terjadi di pesisir negara berkembang diantaranya: alih fungsi lahan, banjir rob, erosi pesisir, minimnya pasokan air bersih, lemahnya peraturan dalam pengelolaan pesisir, dan penggunaan SDA yang kurang terkontrol. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode deskriptif eksploratif dengan tujuan untuk mengkaji permasalahan pesisir yang timbul di sebagian kawasan pesisir negara berkembang (meliputi: Negara Thailand, Negara Malaysia, Negara India, Negara Madagaskar, Negara Fiji, Negara Sri langka, Negara Dominika, Negara Vietnam, dan Negara Mesir), mengidentifikasi berbagai tindakan pengelolaan pesisir yang telah dilakukan di negara tersebut, serta memberikan rekomendasi terkait pengelolaan kawasan pesisir di masa mendatang. Hasil yang didapat bahwa terdapat karakteristik pesisir di beberapa negara berkembang yaitu Malaysia, Thailand, India, Srilanka, Vietnam, Mesir, Madagaskar,dan Fiji mempunyai karakter yang hampir sama yaitu semua wilayah pesisirnya digunakan untuk obyek wisata air, dengan iklim secara umum panas dengan permasalahan yang hampir sama yaitu wilayah pesisir mengalami kerusakan disebabkan banyaknya penduduk yang bertempat tinggal di wilayah pesisir dan banyak wisatawan yang berkunjung. Strategi pengelolaan wilayah pesisir dari beberapa negara berkembang tersebut dapat dilakukan denganprogram pengelolaan wilayah pesisir terpadu (ICZM).Kata kunci : Multi Bencana Wilayah Pesisir, Negara Berkembang, Strategi Pengelolaan
KEBERADAAN MINI MARKET ALFAMART DAN INDOMARET KAITANNYA DENGAN TINGKAT PENGHASILAN PEDAGANG TRADISIONAL DI WILAYAH KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Selpi Yana Br. Ginting
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.987 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v3i1.2432

Abstract

Keberadaan Minimarket, Alfamart, dan Indomaret Kaitannya Dengan Tingkat Penghasilan Pedagang Tradisional Di Wilayah Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan berkembangnya minimarket Alfamart dan Indomaret terhadap pendapatan pedagang tradisional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak berkembangnya minimarket terhadap pendapatan pedagang tradisional di Kecamatan Talang Kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampel random sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pedagang tradisional dan gerai minimarket, alfamart, dan indomaret yang berada di kecamatan Talang Kelapa yang berjumlah 108. Terpilih sebagai sampel sebanyak 10 pedagang tradisional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara dan angket (kuisioner). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan minimarket, alfamart, dan indomaret berpengaruh nyata terhadap tingkat penghasilan pedagang tradisional di wilayah Talang Kelapa Sumatera Selatan. Dampak yang paling dirasakan pedagang tradisional adalah penurunannya omset yang signifikan, dengan range penurunan omset antara 25%-60%. Sebagian besar mengakui penurunan omset disebabkan karena konsumen saat ini lebih memilih berbelanja ke Alfamart maupun Indomaret yang memang lebih lengkap sehingga lebih menarik konsumen untuk berbelanja.

Page 2 of 15 | Total Record : 144