cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Lingkungan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 18298907     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 496 Documents
Komposisi Jenis, Struktur Komunitas, dan Keanekaragaman Mangrove Asosiasi Langge Kabupaten Gorontalo Utara-Provinsi Gorontalo Sukirman Rahim; dewi wahyuni K Baderan
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 1 (2019): April 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.219 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.1.181-188

Abstract

Hutan mangrove Langge yang terdapat di Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara memiliki keunikan dari pola zonasi dan keanekaragaman jenis. Hal ini yang menjadikan hutan mangrove di kawasan tersebut sebagai objek wisata tracking mangrove yang dikenal dengan nama “mangrove in love. Hutan mangrove memiliki berbagai fungsi ekologis yang sangat kompleks yakni sebagai daerah pemijahan  (spawing ground), tempat asuhan (nursery ground), dan tempat mencari makan (feeding ground) biota laut yang beraneka jenis dan memiliki fungsi ekonomis diantaranya buah mangrove dapat diolah menjadi berbagai produk kue dan sumber pangan alternatif pengganti beras. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) untuk mengetahui komposisi jenis mangrove asosiasi; 2) untuk mengetahui struktur komunitas dari hutan mangrove Langge; dan 3) nilai Indeks Keanekaragaman. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jalur berpetak (kombinasi plot dan transek). Jumlah spesies yang ditemukan akan dilihat untuk menjadi dasar penentuan komposisi jenis. Untuk pengkuran struktur komunitas mangrove dengan melakukan perhitungan terhadap Kerapatan Relatif (KR) dan Frekuensi Relatif (FR). Selanjutnya data yang didapatkan ditabulasikan untuk memperoleh nilai Indeks Nilai Penting (INP). Perhitungan keanekaragaman jenis menggunakan rumus (Sannon-wienner). Hasil penelitian menemukan 12 spesies tumbuhan mangrove asosiasi yakni Acanthus spinosus, Chromolaena odorata, Crassocephalum sp, Calotropis gigantean, Ipomea pes-caprae, Ricinus communis Excoecaria agallocha, Scaevola taccada, Spinifex littoreus, Terminalia catappa, Derris trifoliate dan Nypa fruticans. Struktur komunitas menunjukkan Chromolaena odorata memiliki nilai INP sebesar 33,2%, Kerapatan Relatif sebesar 24,91%, dan Frekuensi Relatif sebesar 8,33%.  Spesies dengan nilai INP terendah dimiliki oleh Nypa fruticans yaitu sebesar 9,14%, Kerapatan Relatif sebesar 0,81%, dan Frekuensi Relatif sebesar 8,33%. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) mangrove asosiasi sebesar 2,175 dan termasuk dalam kriteria tingkat keanekaragaman sedang. Data yang diperoleh ini dapat digunakan dalam pengelolaan hutan mangrove di Gorontalo Utara serta dapat menjadi database dalam usaha konservasi mangrove guna mengurangi efek pemanasan global.Langge mangrove forest located in the District of North Gorontalo District Orchid has a uniqueness of zoning patterns and keanekragaman types. This is what makes the mangrove forests in the region as a tourist attraction tracking mangrove known as the "mangrove in love. Mangrove forests have a variety of ecological functions is very complex which is a spawning area (spawing ground), point of care (nursery grounds), and foraging (feeding ground) various types of marine life and has the economic function of which pieces of mangrove can be processed into various products cake and alternative food sources instead of rice. This study aims to: 1) to determine the association of mangrove species composition; 2) to determine the community structure of mangrove forests Langge; and 3) the value of diversity index. The method used in this study is a terraced path method (combination of plots and transects). The composition of the types of views based on the number of species found. For sizing mangrove community structure by calculating the Relative Density (KR) and Relative Frequency (FR). Then the data obtained are tabulated to get the value of Importance Value Index (IVI). Calculation of species diversity using the formula (Sannon-wienner). The study found an association of twelve species of mangrove plants and the relative dominance (DR), then the data obtained are tabulated to get the value of Importance Value Index (IVI). Calculation of species diversity using the formula (Sannon-wienner). The study found an association of eight species of mangrove plants and the relative dominance (DR), then the data obtained are tabulated to get the value of Importance Value Index (IVI). Calculation of species diversity using the formula (Sannon-wienner). The study found an association of twelve species of mangrove plantsnamely Acanthus spinosus, Chromolaena odorata, Crassocephalum sp, Calotropis gigantean, Ipomea pes-caprae, Ricinus communis Excoecaria agallocha, Scaevola taccada, Spinifex littoreus, Terminalia catappa, Derris trifoliate dan Nypa fruticans. Community structure showed Chromolaena odorata has a value of IVI of 33,2%, amounting to 24,91% Relative Density and Relative Frequency of 8,33%. The species with the lowest IVI owned by Nypa fruticans that is equal to 9,14%, 0,81% Relative Density and Relative Frequency of 8,33%. Values Diversity Index (H ') at 2.175 and mangrove associates included in the criteria for a medium level of diversity. The data obtained can be used in the management of mangrove forests in North Gorontalo and can be a database of mangrove conservation efforts to reduce the effects of global warming.
STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH SENTRA UMKM BATIK YANG BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SUKOHARJO Kurniawan, M Wawan; -, P Purwanto; -, S Sudarno
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.109 KB) | DOI: 10.14710/jil.11.2.62-72

Abstract

ABSTRAKIndustri batik menimbulkan dampak air limbah organik dalam jumlah yang besar, warnayang pekat, berbau menyengat dan memiliki suhu, keasaman (pH), Biochemical OxygenDemand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) serta Total Suspended Solid (TSS) yangtinggi. Desa Banaran Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo merupakan sentra industriusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) batik yang potensial dalam mendukungperekonomian lokal namun belum memiliki sistem pengelolaan air limbah. Penelitian inibertujuan untuk menyusun strategi pengelolaan air limbah UMKM Batik di Desa Banarandalam perspektif good governance berdasarkan kajian aspek teknis, aspek ekonomi, aspekmanajemen dan aspek sosial dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,Opportunity and Threats) dilanjutkan penentuan prioritas strategi dengan metode AHP(Analytical Hierarchy Process). Untuk mengkaji keempat aspek tersebut maka dilakukanobservasi, dokumentasi, pengukuran, uji laboratorium di lokasi penelitian dan wawancaraterhadap stakeholders dalam pengelolaan air limbah UMKM Batik di Desa Banaran yaitupemerintah daerah, UMKM Batik, tokoh masyarakat dan sektor swasta pelaku CorporateSocial Responsibility (CSR) di Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan hasil analisis SWOT danmetode AHP menghasilkan prioritas strategi untuk mewujudkan pengelolaan air limbahUMKM Batik yaitu : (1) Aspek Manajemen : penyusunan kebijakan dan programpengelolaan air limbah UMKM Batik, (2) Aspek Teknis : penentuan lahan untuk InstalasiPengolahan Air Limbah (IPAL) yang representatif, (3) Aspek Ekonomi : swadana UMKMBatik dalam operasional dan perawatan IPAL dan (4) Aspek Sosial : pembinaan tekniskepada UMKM Batik dalam pengelolaan air limbah. Untuk mewujudkan pengelolaan airlimbah UMKM Batik secara optimal dan berkelanjutan diperlukan kerjasama dankemitraan yang baik di antara stakeholders sebagai perwujudan dari paradigma goodgovernance didalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan.Kata kunci : pengelolaan air limbah UMKM batik, good governance, prioritas strategi
Estimasi Tingkat Keasaman Air Hujan (pH) Akibat Absorpsi Gas NO2 dan SO2 Agusta Kurniawan
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 3 (2019): November 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.826 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.3.399-407

Abstract

Telah dilakukan perkiraan tingkat keasaman (pH) air hujan akibat pengaruh absorpsi gas-gas (NO2 dan SO2). Hukum Henry digunakan untuk menghitung besarnya gas yang terlarut dalam air hujan. Nilai korelasi pearson digunakan untuk membandingkan nilai estimasi tingkat keasaman (perhitungan) dibandingkan dengan nilai observasi (pengukuran). Hasil analisa menunjukkan bahwa tingkat keasaman (pH) air hujan akibat pengaruh absorpsi gas NO2 dan SO2 tidak sesuai untuk memperkirakan tingkat keasaman (pH) air hujan pengukuran, dibuktikan hanya bulan Juli 2011 dari 24 bulan waktu perbandingan, R [SO2]=0.85 dan R [SO2+NO2]=-0.85, dimana nilai korelasi Pearson tinggi.
SELEKSI BAKTERI METHANOTROF (PEREDUKSI EMISI GAS METAN DI LAHAN SAWAH) BERDASARKAN AKTIVITAS ENZIM METHAN MONOOKSIGENASE Maimuna Nonci; Baharuddin Baharuddin; Burhanuddin Rasyid; Pirman Pirman
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 13, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.151 KB) | DOI: 10.14710/jil.13.2.87-91

Abstract

Kehadiran bakteri metanotrof pada daerah rhizosfer padi sangat dibutuhkan untuk mereduksi metan yang dihasilkan oleh bakteri metanogen, sehingga tidak terjadi emisi gas metan ke atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan koleksi dan seleksi bakteri methanotrof asal rhizosfer tanaman padi yang mampu menghasilkan enzim metan monooksigenase. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada tiga fase pertumbuhan tanaman padi yaitu fase vegetatif, reproduktif dan pematangan. Koleksi isolat dilakukan dengan metode isolasi dan pemurnian. Seleksi isolat dilakukan dengan pengujian reaksi gram, motil, indol, aerob/anaerob dan aktivitas enzim monooksigenase dianalisis dengan metode kolorimetrik.  Hasil penelitian diperoleh 52 koleksi isolat bakteri. Berdasarkan reaksi gram terseleksi 22 isolat gram negatif, berdasarkan analisis kolorimetrik  diperoleh 10 isolat  menghasilkan enzim metan monooksigenase.
Pemodelan Spasial Erosi Kualitatif Berbasis Raster (Studi Kasus di DAS Serang, Kabupaten Kulonprogo) Nursida Arif; Projo Danoedoro; Hartono Hartono
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 15, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1965.297 KB) | DOI: 10.14710/jil.15.2.127-134

Abstract

Erosi merupakan salah satu fenomena alam yang banyak dikaji karena melibatkan banyak faktor yaitu vegetasi, tanah, iklim, topografi dan manusia.  Kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi erosi disederhanakan melalui pemodelan untuk memprediksi tingkat erosi pada suatu wilayah dengan memanfaatkan data penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Faktor yang digunakan dalam menyusun model hanya melibatkan tiga faktor yaitu vegetasi, tanah dan lereng. Penelitian ini dilakukan di DAS Serang karena termasuk salah satu DAS yang berada dalam kondisi kritis yang dapat memicu terjadinya degradasi lahan, erosi dan longsor. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi spasial tingkat erosi kualitatif di DAS Serang. Pendekatan yang digunakan adalah integrasi peginderaan jauh dan sistem informasi geografis berbasis raster. Validasi model dilakukan dengan melihat faktor topografi dan indikator erosi kualitatif di lapangan yaitu armour layer, singkapan akar, pedestal, erosi alur dan gully. Hasil penelitian menunjukan model yang dihasilkan sangat efektif sebagai solusi cepat prediksi erosi. Berdasarkan hasil analisis tingkat erosi sangat berat mendominasi di wilayah kajian yaitu sebagian besar di kecamatan Kokap, Girimulyo dan sebagian Pengasih.Kata kunci: Erosi, Model, Kualitatif, DAS SerangEnglish Title: Spatial Modeling of Raster Based  Qualitative ErosionABSTRACTErosion is one of the natural phenomena that's studied by many because it involves many factors, namely vegetation, soil, climate, topography and humans. The complexity of the factors affecting erosion is simplified through modeling to predict of erosion rates in a region by utilizing remote sensing data and geographic information systems. The erosion control factor used in this research fewer parameters, namely vegetation, soil and topography only. This research was conducted in Serang watershed because it is one of the watersheds which are in critical conditions which can trigger land degradation, erosion and landslides. The purpose of this research was to know the spatial distribution of erosion susceptibility levels in Serang watershed. The approach used was the integration of remote sensing and raster-based geographic information system. Model validation was undertaken based on topograhy factor and observation of qualitative erosion indicators in the field. The indicators used were pedestals, armor layers, root exposure, or other erosion featuress such as rill and gullies. The results show that the resulting model is more effective as a quick solution to the prediction of erosion. Based on the results of the analysis, the spatial distribution of erosion rates is very dominant in the study area, mostly in Kokap, Girimulyo and some of the sub-districts.Keywords: Erosion, Modeling, Qualitative, Serang watershedCitation: Arif, N., Danoedoro, P., dan Hartono. (2017). Pemodelan Spasial Erosi Kualitatif Berbasis Raster Studi Kasus di DAS Serang, Kabupaten Kulonprogo. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2),127-134, doi:10.14710/jil.15.2.127-134
BIOAKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN SENG (Zn) PADA KERANG DARAH (Anadara granosa L.) dan KERANG BAKAU (Polymesoda bengalensis L.) DI PERAIRAN TELUK KENDARI Amriarni, A; Hendrarto, Budi; Hadiyarto, Agus
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 9, No 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.969 KB) | DOI: 10.14710/jil.9.2.45-50

Abstract

Perkembangan wilayah pesisir Teluk Kendari cukup pesat dengan berbagai macam aktivitas baik berupa jasa kelautan seperti pelabuhan  untuk pelayaran dan perikanan maupun kegiatan-kegiatan di sekitar pantai seperti pemukiman, industri, usaha dan pertambakan. Adanya logam berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan kerang darah (Anadara. granosa) dan kerang bakau (Polymesoda  bengalensis), maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam berat Pb dan Zn pada air, sedimen, dan jaringan kerang dan mengkaji faktor bioakumulasi logam berat Pb dan Zn pada dua jenis kerang. Sampel air, sedimen dan kerang diambil pada kedua lokasi pengambilan kerang, tiap lokasi 3 titik pengambilan dengan 3 kali ulangan analisis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa logam Pb dan Zn di air pada tiap lokasi telah melampau baku mutu, kadar tertinggi masing-masing 0,018 mg/L dan 0,793 mg/L, sedangkan pada sedimen tertinggi masing-masing 0,823 mg/Kg dan 6,919 mg/Kg, dan pada jaringan kerang menunjukan hasil bahwa kerang ukuran besar mengandung logam Pb dan Zn lebih tinggi, masing-masing 1,750 dan 9,863 mg/Kg. (sedimen dan kerang belum melampau baku mutu).   Nilai BCFo-w logam Pb tertinggi 119,20 pada kerang bakau dan Zn tertinggi 35,99 pada kerang darah.   Berdasarkan kategori nilai IFK (BCF) untuk logam Pb dan Zn termasuk dalam kategori rendah hingga sedang.
Integrasi Pengolahan Air Limbah Lindi Hitam dengan COD dan TSS Tinggi dari Proses Pembuatan Bioetanol Ajeng Arum Sari; Sudarno Sudarno
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 1 (2019): April 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.668 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.1.100-106

Abstract

Limbah lindi hitam merupakan limbah yang berasal dari proses pretreatment tandan kosong kelapa sawit menjadi bioetanol, dimana sampai saat ini tidak memiliki perhatian yang khusus. Limbah pada konsentrasi tertentu dengan melewati batas yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran dan dapat mempengaruhi kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dari lindi hitam dan juga untuk mengetahui efisiensi pengolahan limbah lindi hitam dengan menggunakan kombinasi dari metode koagulasi – flokulasi, AOPs fenton dan adsorpsi. Penelitian ini menggunakan metode jartest, dengan variabel bebas adalah parameter COD, TSS, dan warna. Pada hasil akhir pengolahan didapatkan efisiensi pada metode koagulasi dengan dosis PAC 30g/L efisiensi penurunan COD sebesar 81,68%, TSS sebesar 82,38%, warna sebesar 60,31%. pada metode fenton dengan dosis H2O2 100 ml/L efisiensi penurunan COD sebesar 66,81%, TSS sebesar 53,91%, warna sebesar 67,90%. Dan pada metode adsorpsi dengan karbon aktif 20 g efisiensi penurunan COD sebesar 93,30%, TSS sebesar 18,36%, warna sebesar 90,06%. Dari seluruh kombinasi metode pengolahan tersebut didapatkan efisiensi penurunan COD sebesar 99,47%, TSS sebesar 92,59%, warna sebesar 98,14%.
Kesiapan Petani Kelapa Sawit Swadaya dalam Implementasi ISPO: Persoalan Lingkungan Hidup, Legalitas dan Keberlanjutan Arya Hadi Dharmawan; Fredian Tonny Nasdian; Baba Barus; Rilus A Kinseng; Yoyoh Indaryanti; Hana Indriana; Dyah Ita Mardianingsih; Faris Rahmadian; Hilda Nurul Hidayati; Ade Mirza Roslinawati
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.761 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.2.304-315

Abstract

The expansion of oil palm plantations run very quickly within two decades in Indonesia. It provides a certain amount of risk against natural resources and the environment. These risks are mainly landscape changes, ecosystems changes and livelihood system change of the rural society.  In order to suppress risk, sustainability standards for plantation operation, needs to be implemented.  One of the instruments that ensure sustainability standards is ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil).  However, its implementation is still limited to be voluntary.  In the near future, ISPO will be implemented as mandatory for all business model of oil palm plantation as well as for oil palm mills.  This research is about to find out the readiness of the oil palm smallholders to implement ISPO, in particular with regard to the parameters of land seeds legality, land legality, and knowledge on the management of the environment. This research was conducted in several villages in three locations, namely in Riau, Central Kalimantan and East Kalimantan Province. A number of respondents were withdrawn from each village and were selected using simple random sampling method. The results showed that land legality parameter, legality of the seed, and knowledge of oil palm smallholders about environmental management reveals unreadiness of the smallholder to carry out ISPO certification. Thus, the risk of a oil palm plantation expansion towards natural resources and the environment, will still be a great challenge in the future.
IDENTIFIKASI DAN UJI POTENSI BAKTERI LIPOLITIK DARI LIMBAH SBE (SPENT BLEACHING EARTH) SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI Fitralia Elyza; Nuni Gofar; Munawar Munawar
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.012 KB) | DOI: 10.14710/jil.13.1.12-18

Abstract

Limbah minyak kelapa sawit yang terbanyak adalah SBE (Spent Bleaching Earth), limbah ini mengandung residu minyak tinggi yang dapat mencemari lingkungan, 30% residu minyak pada limbah SBE dapat digunakan bakteri untuk pertumbuhannya, sehingga adanya bakteri mampu menjadi agen bioremediasi pencemaran SBE. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan bakteri lipolitik sebagai agen potensial bioremediasi pada limbah SBE. Metode pengambilan sampel limbah SBE secara random sampling. Sampel tanah diambil secara acak dari beberapa titik area limbah SBE. Bakteri diisolasi dari sampel limbah SBE, kemudian dilakukan tahapan yaitu : pemurnian, seleksi, uji potensi, bakteri berpotensi mereduksi lipid dikarakterisasi dan diidentifikasi genusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aktivitas enzim lipase yang tinggi menandakan bahwa bakteri lipolitik bekerja optimal merombak zat pencemar. Bakteri yang memiliki potensi sebagai agen bioremediasi terdiri dari genus Citrobacter (B1), Enterobacter (B2) dan Acinetobacter (B3). The most palm oil waste is SBE (Spent Bleaching Earth), this waste had many reduced lipid that got pollution for inviroments, Bacteria can use lipid from SBE as much as 30% for growed. So that consist of bacteria in SBE as a potensial agent for remediation. This study aims to obtain lipolytic bacteria as a potential agent of bioremediation. The method of sampling soil were taken at random from SBE waste, Bacteria were isolated from the SBE waste, then they were selected into steps : performed purification, selection, potential test, then characterized and identified it’s genus of potential bacteria. The results showed that the higest activity enzyme of lipolytic indicated that the lipolytic bacteria worked optimal for reduce polution. Bacteria had potential as a bioremediation agent consisting of genus Citrobacter (B1), Enterobacter (B2) and Acinetobacter (B3).
Studi Pendahuluan Cemaran Air Limbah Rumah Potong Hewan di Kota Mataram Aini, Aini; Sriasih, Made; Kisworo, Djoko
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 15, No 1 (2017): April 2017
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.078 KB) | DOI: 10.14710/jil.15.1.42-48

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cemaran baku mutu air limbah Rumah Potong Hewan (RPH) Sapi dan Ayam di Kota Mataram. Semua hasil melebihi baku mutu kecuali nilai pH. Kandungan ALT rerata air limbah RPH sapi 284004 x 104 koloni/ml dan mengandung mikroba jenis E.coli dan Salmonella. Sedangkan air limbah RPH ayam ALT rerata 101596 x 105 koloni/ml dan mengandung kuman jenis E. coli, Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae. Tingginya kandungan BOD, COD, TSS, ammonia, pH, minyak dan lemak maupun cemaran mikroba diduga disebabkan tidak difungsikannya Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) pada RPH sapi dan tidak optimalnya fungsi IPAL di RPH ayam.Kata kunci: RPH sapi, RPH ayam, Baku mutu limbah RPH, Cemaran mikroba, kota Mataram yABSTRACTThe purpose of this study was to determine the contamination of waste water quality standard and microbiologic contamination ofcattle and chicken slaughterhousein Mataram city. TPC average content of waste water of cattle slaughterhouse was 284004 x 104 colonies/ ml, and contained microbial species of E. coli and Salmonella. However, the TPC avarange of wastewater of chicken slaughterhouse accounted for 101596 x 105 colonies/ml and contained microbial species of E. coli, Pseudomonas aeruginosa and Klebsiella pneumoniae. High content of BOD, COD, TSS, ammonia, pH, oil and fats as well as microbial contamination may relate to disfunctionality of Waste Water Treatment Installation (IPAL) in cattle slaughterhouse and too less optimum function of the IPAL in chicken slaughterhouse.Keywords: cattle slaughter house, chicken slaughter house, slaughterhouse waste quality standard, microbial contamination, Mataram cityCitation: Aini, A., Sriasih, M, dan Kisworo, D. (2017). Studi Pendahuluan Cemaran Air Limbah Rumah Potong Hewan di Kota Mataram. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 42-48, doi:10.14710/jil.15.1.42-48

Page 2 of 50 | Total Record : 496