cover
Contact Name
Endah Silawati
Contact Email
endah_silawati@upi.edu
Phone
+6289697390888
Journal Mail Official
cakrawaladini@upi.edu
Editorial Address
Jl Raya Cibiru KM 15 Bandung-Jawa Barat, Indonesia. 40393 Phone: 022-7801840 Fax: 022-7830426
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Cakrawala Dini : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
ISSN : 20871317     EISSN : 26218321     DOI : https://doi.org/10.17509/cd
Cakrawala Dini is a peer-reviewed scientific journal that publishes different kinds of scientific articles based on the research-article and ideas-article. All topics that we received only articles relating to early childhood education fields. For research category, articles can be written using quantitative and qualitative approaches, and can be made in a variety of research designs, such as action research, experiments, and case studies. This journal was published since 2012 twice a year every May and November, and published by the Indonesia University of Education Cibiru Campus, Early Childhood Education Teacher Education study program. APG PAUD Indonesia (Memorandum of Understanding No. 093/UN40.K1/HK.07/2022), and PPJ PAUD Indonesia (Memorandum of Understanding No. 009/PPJ-PAUD/I/2020). All the articles published in this journal have a unique DOI number with a prefix 10.17509.
Articles 208 Documents
REKONSTRUKSI NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN BERDASAR ANALISIS SEMANTIK TERHADAP UNGKAPAN KULTURAL MASYARAKAT SUNDA Solihin Ichas Hamid; Tuti Istianti
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 3, No 2 (2012): November 2012
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.025 KB) | DOI: 10.17509/cd.v3i2.10340

Abstract

Studi  ini, merupakan kajian pendahuluan dan penelusuran konseptual berkenaan dengan ungkapan idiomatik  dalam tradisi kultural masyarakat Sunda  yang berfungsi menjadi  ‘petatah-petitih’  dalam bentuk Babasan dan Paribasa dalam perspektif Nilai Moral Kewarganegaraan. Untuk mendapatkan gambaran berkenaan dengan standar  acuan, dilakukan analisis semantik atas muatan makna ungkapan idiomatik  berdasarkan tema kewarganegaraan, yang merupakan sejumlah nilai kebaikan hingga kebajikan, baik  bersifat personal, sosial dan institusional;  yang direkonstruksi ke dalam 7 kategorisasi sikap moral yakni : 1)  ramah, santun, tahu diri, rendah hati)  ; 2)  sabar, ikhlas, besar hati, terbuka, lurus / jujur ; 3) bersahabat, suka menolong) ; 4), pengabdian, kesiagaan dan kewaspadaan  ; 5) teguh  membela kehormatan, kesatria, berani dan perwira;  6)  ulet, tangguh, ajeg, berorientasi mutu (pekerjakeras dan cerdas) mandiri ; 7)  adil terhadap sesama, arif bijaksana. Keberadaan seutuhnya pemakaian Babasan dan Paribasa ada dalam setting waktu dan tempat tertentu yang menunjukan kuatnya institusi kolektif  dalam memelihara dan melestarikan warisan bahasa sebagai bagian dari sistem budaya etnik lokalnya. Untuk itu, selain identifikasi dan sekaligus klasifikasi hingga kategorisasi isi terhadap objek kajian ini yang telah menjadi  himpunan yang bersusun secara alfabetik  dan menjadi fakta literer, kelengkapan dan keutuhannya tetap ada pada lingkup komunitas praksis penggunaan bahasa Sunda itu sendiri.  Sehingga selain terhadap sumber tertulis, penelusuran tetap dilakukan secara etnografis melalui wawancara mendalam, kegiatan berperanserta dan analisis dokumentasi lainnya pada lingkup kehidupan keseharian manusia Sunda, baik secara personal, kelompok, dan komunitas besar pendukung sistem adat tradisional, baik pada lingkup homogen di pedalaman  maupun realitas dinamis  sebagai bagian dari  heterogenitas warga desa / kota di luar situs. Masyarakat pemelihara Adat di Kabupaten Cigugur Kuningan memiliki representasi menjadi lokasi pilihan, karena mewakili ragam dinamika sebagaimana perkembangan masyarakat Sunda umumnya, pada moment dan event tertentu menghadirkan kolaborasi dan konfigurasi apresiasi seni budaya tradisional secara bersama dan bersatu dengan  pemelihara nilai-nilai luhur adat lokal lainnya di Nusantara. Kata Kunci : Rekonstruksi, Ungkapan Kultural, Idiomatik, Babasan-Paribasa, Semantik, Nilai-Moral Kewarganegaraan, 7 Kategori Tema Kewarganegaraan, Masyarakat Sunda : 
MEDIA ULAR TANGGA JEJAK PETUALANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI Ria Kurniasih
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 5, No 2 (2014): November 2014
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.996 KB) | DOI: 10.17509/cd.v5i2.10505

Abstract

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan untuk melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Salah satu unsur yang sangat penting dalam proses belajar mengajar adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah suatu perantara yang digunakan oleh pendidik/guru untuk menyalurkan pesan atau informasi kepada siswanya sehingga siswa tersebut dapat terangsang ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Dapat dikatakan pula media pembelajaran dapat memudahkan siswa untuk menerima pembelajaran yang disampaikan pendidik/guru. Media pembelajaran terlebih dahulu telah dikenal sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang seharusnya dimanfaatkan para guru, namun seringkali terabaikan. Salah satu contoh media yang interaktif, kreatif dan edukatif untuk usia anak dini yaitu media permainan Ular Tangga “Jejak Petualang”. Permainan ular tangga adalah salah satu jenis permainan tradisional yang mendunia. Permainan ini merupakan jenis permainan kelompok, melibatkan beberapa orang dan tidak dapat digunakan secara individu. Media pembelajaran dengan menggunakan permainan ular tangga ini terdiri dari 4 bagian yaitu; kertas petak permainan, kartu pertanyaan, dadu dan maskot.  Untuk membuat media ular tangga “Jejak Petualang” sangatlah sederhana sama seperti jenis permainan ular tangga lainnya. Hanya saja kita sebagai guru harus memodifikasi sedemikian rupa seperti apa yang kita inginkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Permainan ular tangga “Jejak Petualang” digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif  ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Media ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.Kata Kunci : Media pembelajaran, ular tangga “Jejak Petualang” 
PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL Desi Rahayu; Solihin Ichas Hamid; Ai Sutini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 2 (2016): November 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.406 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i2.10527

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk memperbaiki masalah keterampilan sosial yang dialami oleh anak kelompok B1 TK Alam Nusantara Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, yakni kurangnya dalam berinteraksi dan bersikap kerjasama saat melakukan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama. Hal ini disebabkan karena kurangnya guru dalam melakukan pembiasaan, rangsangan dan stimulus kepada anak yang didalam pembelajarannya mengandung unsur meningkatkan keterampilan sosial anak, serta kurangnya kreativitas dalam menggunakan media dan metode pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui gambaran tentang keterampilan sosial anak usia dini melalui permainan tradisional, (2) untuk mengetahui hasil peningkatan keterampilan sosial anak usia dini setelah mengikuti permainan tradisional. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Elliot dengan tiga siklus dan setiap siklusnya terdiri dari tiga tindakan dengan teknik pengumpulan data berupa penilaian proses, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa hasil keterampilan sosial anak melalui permainan tradisional mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3. Pada siklus 1 indikator 1 dengan persentase 12,53%, indikator 2 dengan persentase 19,93%, dan indikator 3 dengan persentase 19,93%. Pada siklus 2 indikator 1 dengan persentase 19,39%, indikator 2 dengan persenatse 32,42%, dan indikator 3 dengan persentase 26,06%. Selanjutnya pada siklus 3 indikator 1 dengan persentase 54,74%, indikator 2 dengan persentase 49,78%, dan indikator 3 dengan persentasi 60,25%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa melalui permainan tradisional dapat meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini.Kata Kunci: Keterampilan Sosial Anak Usia Dini, Permainan Tradisional
UPAYAPENINGKATAN PARTISIPASI ORANG TUA DAN KUALITAS PENDIDIK PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA Nur Cholimah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 3, No 1: Mei 2012
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.094 KB) | DOI: 10.17509/cd.v3i1.10324

Abstract

Salah satu masalah dalam  PAUD adalah masih kurang pemahaman masyarakat tentang PAUD. Orang tua belum menyadari bahwa tanggung jawab terbesar mendidik ada pada orang tua, dan pendidik yang masih banyak yang belum kreatif, inovatif, dan menguasai tentang konsep PAUD. Di sisi lain untuk dapat menjadikan anak cerdas baik IQ, emosionalnya, dan spiritual dibutuhkan kerja sama yang baik dari sekolah, orang tua/ keluarga, maupun dari masyarakat. Kesenjangan yang dalam masyarakat adalah masih minimnya pemahaman orang tua dalam turut mendidik anak atau menstimulasi anaknya menuju pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, sehingga berdampak pada ”kualitas” pengasuhan dan pendidikan orang tua terhadap anaknya, sehingga tidak sejalan dengan sekolah. Sehingga perlu diupayakan pemahaman bagi masyarakat tentang konsep pendidikan anak usia dini dan peran penting orang tua dalam pendidikannya. Oleh sebab itu, diperlukan usaha untuk mengoptimalkan peran orang tua terhadap PAUD. Dalam rangka mengoptimalkan peran orang tua terhadap PAUD setidaknya meliputi tiga aspek, yaitu : interaksi orang tua- anak, komunikasi orang tua- guru, dan penyediaan sarana dan lingkungan edukasi. Ketiga aspek tersebut merupakan kesatuan yang saling melengkapi. Kata Kunci: Partisipasi Orang Tua, Kualitas Pendidik, PAUD
PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Mila Anggamala Supriatna
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 5, No 1 (2014): Mei 2014
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.243 KB) | DOI: 10.17509/cd.v5i1.10495

Abstract

Alat permainan yang edukatif dapat digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mempertinggi proses belajar  dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media dalam pembelajaran sampai pada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar pada anak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pembelajaran tanpa media dengan pembelajaran menggunakan media yang menarik. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Salah satu media tersebut adalah tanah liat. Tanah liat dapat digunakan sebagai media khususnya dalam mengenalkan bentuk dasar tiga dimensi.Kata Kunci: Tanah Liat, Media Pembelajaran, Bentuk Dasar Tiga Dimensi 
EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EARLY CHILHOOD EDUCATION Suwardi Suwardi
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 9, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.337 KB) | DOI: 10.17509/cd.v9i1.11346

Abstract

Abstract:. Character education in particular are still enforced in early childhood institutions, while at the next level of education is still limited in Pancasila and Citizenship Education. On the other hand we are still very often obtain information about the behavior of learners in education levels after early childhood institutions are often brawls (the character of tolerance and peaceful), cheating during exams (characters honesty), and a number of other behaviors. It is one of the things that underlie this research; is necessary to evaluate the implementation of character education at early childhood. Research evaluation of the implementation of character education on early childhood aimed evaluated well as provide recommendations on the implementation of character education early childhood. The method used is descriptive qualitative evaluation model developed by Stuflbeam CIPP (Context, Input, Process, and Product), which phase of the evaluation context and input..Object that implemented in research in this study is the early childhood institution.Keyword: Evaluation, Character Education Abstrak: Pendidikan karakter khususnya masih ditegakkan di lembaga pendidikan anak usia dini, sedangkan pada tingkat pendidikan berikutnya masih terbatas di Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Di sisi lain kita masih sangat sering memperoleh informasi tentang perilaku peserta didik di tingkat pendidikan setelah lembaga anak usia dini sering bertengkar (karakter toleransi dan damai), menyontek saat ujian (karakter kejujuran), dan sejumlah perilaku lainnya. Ini adalah salah satu hal yang mendasari penelitian ini; diperlukan untuk mengevaluasi pelaksanaan pendidikan karakter di AUD. Evaluasi penelitian terhadap pelaksanaan pendidikan karakter AUD bertujuan mengavaluasi dengan baik serta memberikan rekomendasi pada pelaksanaan pendidikan karakter AUD. Metode yang digunakan adalah model evaluasi kualitatif deskriptif yang dikembangkan oleh Stuflbeam CIPP (Konteks, Input, Proses, dan Produk), yang fase dari konteks evaluasi dan input. Obyek yang diimplementasikan dalam penelitian dalam penelitian ini adalah lembaga AUD.Kata Kunci: Evaluasi, Pendidikan karakter  Character education in particular are still enforced in early childhood institutions, while at the next level of education is still limited in Pancasila and Citizenship Education. On the other hand we are still very often obtain information about the behavior of learners in education levels after early childhood institutions are often brawls (the character of tolerance and peaceful), cheating during exams (characters honesty), and a number of other behaviors. It is one of the things that underlie this research; is necessary to evaluate the implementation of character education at AUD. Research evaluation of the implementation of character education AUD aimedmengavaluasi well as provide recommendations on the implementation of character education AUD. The method used is descriptive qualitative evaluation model developed byStuflbeam CIPP (Context, Input, Process, and Product), which phase of the evaluation context and input..Objek implemented in research in this study is the institution AUD.Keyword : Evaluation, Character Education
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NILAI BUDI PEKERTI ANAK USIA DINI UNTUK MENUMBUHKAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL Tin Rustini
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 2 (2013): November 2013
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/cd.v4i2.10391

Abstract

Anak usia dini adalah usia 0 sampai 8 tahun dikatakan sebagai usia emas (GoldelAge) dimana masa ini adalah masa yang dapat mengantarkan pada anak usia diniapabila dibina dan diarahkan perkembangan secara optimal, maka dapatmengantarkan menjadi generasi emas manakala seluruh aspek potensinya dapatberkembang efektif. Tidak terkecuali nilai-nilai budi pekerti anak usia dini dapat danharus dikembangkan melalui pendidikan khususnya pada pendidikan usia dini yangtentu saja sejalan dengan budaya lokal yang merupakan nilai– nilai yang dijunjungtinggi yang dapat membuat bangsa-bangsa lain mengagumi dan meningkatkanmartabat bangsa Indonesia yang selama ini terjadi pergeseran yang diakibatkanmasuknya budaya barat ke wilayah Negara kita.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI KEGIATAN SENAM CERIA Nuryanti -; Robandi Roni Arifin; Helmi Ismail
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 6, No 2 (2015): November 2015
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.375 KB) | DOI: 10.17509/cd.v6i2.10525

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengembangan kemampuan motorik kasar anak yang belum baik. Proses kegiatan pembelajaran lebih terpaku pada kegiatan membaca, menulis dan berhitung sehingga untuk kemampuan motorik anak kurang ditingkatkan. Maka dari itu penelitian dilaksanakan untuk pengembangan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan senam yang dikhususkan untuk kelompok A. Jumlah anak pada penelitian ini adalah 5 orang, terdiri dari 1 anak perempuan dan 4 anak laki-laki. Pengembangan kemampuan motorik kasar anak dilakukan melalui kegiatan senam ceria yang menarik dan mudah ditiru oleh anak sehingga tidak menyulitkan anak. Selain itu kegiatan senam ini dilakukan dengan iringan irama tamborin dan irama musik/lagu yang ceria, serta anak dipakaikan properti saat senam. Dalam pelaksanaannya, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian model John Elliot. Instrumen yang digunakan yaitu, penilaian performa, observasi, catatan lapangan, wawancara. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan senam ceria terdapat pengembangan yang lebih baik. Pengembangan kemampuan motorik kasar dalam indikator mengikuti gerakan senam sesuai dengan irama pada siklus I sebesar 48%, sedangkan pada siklus II teijadi pengembangan yaitu sebesar 72%, dan siklus III semakin meningkat sebesar 89%. Dalam indikator menggerakan kepala, tangan dan kaki secara terkoordinasi sesuai irama pada siklus I sebesar 44%, pada siklus II teijadi pengembangan sebesar 68%, dan siklus III semakin meningkat menjadi 91%. Dalam indikator mengekspresikan gerakan senam sesuai dengan irama musik, pada siklus I sebesar 43%, pada siklus II terjadi pengembangan 65%, dan siklus III semakin meningkat menjadi 89%. Maka dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan senam ceria kemampuan motorik kasar anak meningkat. Hal ini dapat dilihat dari proses dan performa pada saat penelitian.Kata Kuci: Kemampuan Motorik kasar, Senam ceria
PENGEMBANGAN MEDIA BIG BOOK UNTUK MENSTIMULASI KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B PAUD TANWIRUL QULUB TAHUN AJARAN 2016/2017 Fitriana Halimatussa’diyah; Fahruddin -
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 8, No 2 (2017): November 2017
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.182 KB) | DOI: 10.17509/cd.v8i2.10534

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang bervariasinya media pembelajaran yang digunakan di PAUD Tanwirul Qulub dalam menstimulasi kemampuan membaca permulaan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media big book untuk menstimulasi kemampuan membaca permulaan anak kelompok B PAUD Tanwirul Qulub. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan mengadopsi langkah-langkah penelitian dari Borg dan Gall yang disederhanakan menjadi empat tahap antara lain: tahap pengumpulan data, tahap perencanaan, tahap pengembangan, serta tahap validasi dan uji coba. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B3 PAUD Tanwirul Qulub yang berjumlah 15 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media big book yang dihasilkan dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran dengan persentase 82,5% berdasarkan uji produk oleh ahli dan kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan dengan persentase pada tahap pengembangan 1 sebesar 54,3%, tahap pengembangan 2 sebesar 74,4%, dan tahap pengembangan 3 sebesar 84,6%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media big book yang dihasilkan dapat menstimulasi kemampuan membaca permulaan anak kelompok B PAUD Tanwirul Qulub Tahun Ajaran 2016/2017. Kata Kunci: media big book, kemampuan membaca permulaan
PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS DEVELOPMENTALLY APPROPIATE PRACTICE UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL DAN KECERDASAN INTRAPERSONAL Nenden Ineu Herawati
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 1 (2013): Mei 2013
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.816 KB) | DOI: 10.17509/cd.v4i1.10374

Abstract

Penelitian ini berlandaskan pada anak usia dini, yang merupakan masa keemasan yang mana masa ini masa peluang segenap potensi akan tumbuh dan berkembang secara optimal jika difasilitasi sesuai kebutuhan dan keberadaannya. Juga merealisasikan Undang-Undang RI no 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 butir 14 bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir samapai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Olehkarena itu, anak usia dini dikembangkan secara kreatif melalui pengembangan kurikulum berbasis DAP(Develepmentally Appropiate Practice). Kurikulum berbasis DAP adalah sebuah pendekatan dalam pendidikan yang didasarkan hasil penelitian tetang bagaimana anak-anak berkembang dan belajar, dan apa yang diketahui tentang pendidikan anak usia dini secara efektif. Metode penelitiannya menggunakan metode Delphi melibatkan ahli PAUD. Dengan teknik pengumpul data dan analisis data menggunakan angket, wawancara, studi dokumentasi, eksperimen dan observasi, kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan adanya pengembangan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal. Maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum TK berbasis DAP dapat menstimuli perkembangan kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal, olehkarena itu guru TK hendaknya dapat memahami kurikulum berbasis DAP dan dapat menerapkannya. Kata Kunci : Kurikulum TK Berbasis DAP, Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Intrapersonal.

Page 2 of 21 | Total Record : 208